LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN MENYUSUN RENCANA EVALUASI DAMPAK
PENYULUHAN PERTANIAN TINGKAT KECAMATAN
1. Penyuluh Pertanian
a. Nama / NIP : Anindito Firman Suswantoro, SP / 19660105 199303 1 004
b. Pangkat / Gol : Penata / III (C)
c. Jabatan : Penyuluh Pertanian Ahli Muda
d. Unit Kerja : Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang
Mengetahui,
Pimpinan Unit Kerja Penyuluh Pertanian
Disusun Oleh :
A. Latar Belakang
Evaluasi adalah sebuah proses yang terdiri dari urutan rangkaian kegiatan
mengukur dan menilai (Soedijanto, 2006). Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang
penting, namun sering dikesampingkan dan konotasinya negatif, karena dianggap
mencari kesalahan, kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan
pertanian. Sebenarnya evaluasi harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya
memperbaiki dan penyempurnaan program/kegiatan penyuluhan pertanian sehingga
lebih efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi
penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan
kegiatan/program penyuluhan, dan kinerja penyuluhan, mempertanggungjawabkan
kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan antara kegiatan yang dicapai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
Begitu pula dengan evaluasi dampak penyuluhan pertanian, bagaimana
pengaruhnya terhadap petani yang telah dilakukan kegiatan penyuluhan pertanian oleh
penyuluh itu sendiri. Karena tanpa melakukan evaluasi dampak penyuluhan ini
seorang penyuluh pertanian tidak akan bisa memperbaiki kinerjanya selama ini.
Seorang Penyuluh Pertanian Ahli untuk dapat melakukan kegiatan tersebut dengan
benar harus merencanakan/menyusun instrumen dan melaksanakannya dengan metoda
ilmiah, untuk itu maka tahapan-tahapan yang dilakukan harus jelas, sistematis dan
mengikuti kaidah berfikir ilmiah. Derajat jenjang keilmiahan/kebenaran dari evaluasi
dimulai dari evaluasi sehari-hari, mawas diri, mengevaluasi sendiri, kajian khusus dan
penelitian ilmiah, sedangkan pendekatan yang dapat dilakukan dalam evaluasi adalah
pendekatan informasi kunci, pendekatan forum masyarakat, pendekatan indikator dan
pendekatan survei/sensus.
Dalam evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian ini, penyuluh
menyusun rencana kegiatan evaluasi dampak membuat bokashi jerami. Perencanaan
evaluasi dimulai dari persiapan alat-alat dan bahan dalam pembuatan bokashi jerami
tersebut.
Sebagaimana diketahui bahwa umumnya petani dalam melakukan pemupun
organik tanaman padi mereka menggunakan pupuk an organik seperti pupuk urea, SP-
36 , KCl, dan NPK yang harganya relatif mahal dan jarang diimbangi dengan pupuk
organik. Apalagi akhir-akhir ini subsidi pupuk semakin dikurangi, sehingga untuk
pertanian padi sawah hanya pupuk Urea, NPK dan Pupuk Organik saja yang
memperoleh subsidi, itupun jumlah kuota per hektarnya disesuaikan dengan kondisi
lahan dimasing-masing daerah. Petani menjadi ketergantungan terhadap produk kimia
tersebut. Padahal tanpa diimbangi pemakaian unsur hayati maka lama kelamaan lahan
kita bisa rusak. Jika mengunakan pupuk kimia terutama bila kebanyakan maka akan
memutuskan siklus hara tanah tersebut terutama akan mematikan organisme tanah,
jadinya memang subur saat awal tetapi jadi tidak subur dimasa akan datang. Oleh
karena itu apabila kita buat sendiri pupuk organik atau bokashi produksi tanaman tetap
tinggi, biaya berkurang, dan yang paling penting lahan kita tetap terjaga kesuburannya.
Mengapa harus bokashi jerami? Karena bahan pembuatnya yaitu jerami selalu
tersedia, mudah didapat, biaya murah, dan belum dilaksanakan di kelompok tani Desa
Gandu Kecamatan Comal. Oleh karena itu penting adanya perencanaan kegiatan
evaluasi dampak setidaknya di wilayah Desa Gandu, dalam pelaksanaan penyuluhan
pertanian yang dilakukan oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL).
B. Tujuan
Penyusunan rencana kegiatan evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan
pertanian ini bertujuan untuk membantu penyuluh, apa yang harus kita lakukan di
wilayah binaan selanjutnya setelah kita melaksanakan penyuluhan pertanian terhadap
petani dalam hal ini tentang membuat bokashi jerami.
C. Sasaran
Sasaran evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian pada laporan ini
adalah beberapa petani dari kelompok tani Mulyosari I yang ada di desa Gandu
Keamatan Comal, Kabupaten Pemalang.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian dan manfaat evaluasi
Secara umum manfaat dari hasil supervisi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan
penyuluhan antara lain: menentukan tingkat perubahan perilaku petani, untuk
perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian, pelaksanaan penyuluhan
pertanian, dan untuk penyempurnaan kebijakan penyuluhan pertanian (Modul Diklat
Dasar Ahli,2010).
Prinsip-prinsip evaluasi penyuluhan pertanian adalah:(Modul Diklat Dasar
Ahli, 2014) :
1. Berdasarkan fakta
2. Bagian integral dari proses penyuluhan pertanian
3. Tujuan penyuluhan yang bersangkutan dengan berbagai alat
4. Metode dan hasil kegiatan penyuluhan pertanain
5. Hasil- hasil kuantitas dan kualitas
6. Mencakup tujuan, kegiatan, dan metode pengumpulan, analisis, dan
interprestasi data, pembandingan hasil, pengambilan keputusan dan
penggunaan hasil.
Dalam praktek pelaksanaannya evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan
dapat sejalan dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian, hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih akurat, dan lebih sahih
daripada evaluasi dengan menggunakan cara tunggal. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam evaluasi ini, yaitu :
1. Memahami tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi.
2. Menetapkan indikator-indikator untuk mengukur kemajuan-kemajuan yang
dicapai. Indikator itu meliputi indikator perubahan kognitif, indikator
perubahan kemampuan afektif, dan indikator perubahan psikomotor.
3. Membuat alat pengukur untuk mengumpulkan data.
4. Melakukan pengumpulan data dan melakukan analisis/interpretasi data.
Dalam membuat alat ukur syaratnya sahih (vallidity), keterandalan
(reliability) dapat digunakan orang lain dan memperoleh hasil yang sama dalam situasi
dan kondisi apapun, obyektivitas, praktis, dan sederhana (simple) sehingga mudah
dimengerti.
B. Bokashi Jerami
Bokashi berasal dari bahasa Jepang yang berarti “bahan organik yang telah
difermentasikan”. Bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti sekam,
serbuk gergaji, jerami, kotoran hewan dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut
difermentasi kan dengan bantuan mikroorganisme yang mempercept proses
fermentasi. Campuran mikroorganisme yang digunakan untuk mempercepat
fermentasi dikenal sebagai effective microorganism(EM).
1. Manfaat Bokashi :
a. Sebagai pupuk organik yang siap pakai dalam waktu singkat.
b. Mengandung unsur hara makro dan mikro sehingga memudahkan
pertumbuhan akar tanaman, menyimpan air tanah lebih lama.
c. Tanah menjadi gembur, aerasi tanah bagus
d. Memperbaiki kehidupan organisme dalam tanah
e. Harga murah dan ramah lingkungan.
2. Bahan :
a. Jerami dipotong sepanjang 5-10cm (200 kg )
b. Dedak 10 kg
c. Sekam 200 kg
d. Gula pasir 5 sendok makan
e. EM4 (20 sendok makan)
f. Air secukupnya
3. Cara Pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula kedalam air
2. Campur jerami, sekam, dan dedak sampai merata
3. Siram adonan dengan larutan EM4 sampai kandungan air adonan 50% atau
bila dikepal air tidak menetas dari adonan, dan apabila kepalan dilepas
adonan akan megar.
4. Adonan diletakkan diatas lantai kering dengan ketinggian 15-30 cm
kemudian ditutup dengan karung goni.
5. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu 40-50oC, bila
suhu lebih karung penutup dibuka lalu adonan dibolak-balik kemudian
ditutup lagi.
6. Setelah lebih kurang seminggu-3 minggu bokashi selesai terfermentasi dan
dapat digunakan sebagai pupuk.
Bokashi dapat disebar dipermukaan tanah dengan dosis 3-4 genggam/meter
persegi. Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih banyak, kemudian tanah
dicangkul/dibajak untuk mencampurkan bokashi.
BAB III
METODE EVALUASI DAMPAK PELAKSANAAN
PENYULUHAN PERTANIAN
B. Karakteristik
Dalam kegiatan Evaluasi Dampak Penyuluhan Pertanian ini, responden yang
dipilih adalah petani bernama Raman yang akan menanam padi varietas Inpari 32
yang berdomisili di Dusun II Desa Gandu, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang.
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Petani :………………………………………….
2. Umur : ………………………………
3. Jenis Kelamin : .............................................
4. Pendidikan : .......................................................
5. Jumlah Anggota Keluarga : ........................................................
6. Luas lahan : ........………...........................
7. Alamat : ............................................
8. Kelompok Tani : ..............................................................
9. Kelompok tani : ......................................................……………
B. DAFTAR PERTANYAAN/QUESIONER
Jawaban Persentase
No Pertanyaan
Ya Tidak Ya Tidak
1. Apakah bapak mengetahui apa yang 1 100
dimaksud dengan bokashi jerami?
C. KESIMPULAN/SARAN
Rencana kegiatan dampak penyuluhan pertanian tentang membuat bokashi
jerami dengan menggunakan media penyuluhan leaflet/folder supaya petani/sasaran
suluh sampai pada tujuan penyampaian materi dan diharapkan setiap kali penyuluhan
menggunakan leaflet/folder dan untuk hasil dampak belum di bahas karena ini baru
merupakan rencana kegiatan.