Anda di halaman 1dari 15

RENCANA KEGIATAN EVALUASI DAMPAK

PENYULUHAN PERTANIAN

DI KECAMATAN SINJAI TENGAH

(Adopsi Petani Terhadap Kebutuhan Padi VUB)

Oleh :

Agus Prataman, SP

DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN

KABUPATEN SINJAI

2019
HALAMAN PENGESAHAN

RENCANA KEGIATAN
EVALUASI DAMPAK PENYULUHAN PERTANIAN
DI KECAMATANSINJAI TENGAH

Tentang
(Adopsi Petani Terhadap Kebutuhan Padi VUB)

Mengetahui, Disusun Oleh


Koodinator BPP Kec. Sinjai Tengah Penyuluh Pertanian

SAMJAYAL YETTI, SP.,M.Si AGUS PRATAMAN, SP


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan Rahmat-Nya

sehingga rencana evaluasi dan pelaporan kegiatan penyuluhan ini dapat kami

susun

Rencana eavluasi dan pelaporan penyuluhan ini merupakan salah satu

rangkaian proses penyelenggaran penyuluhan pertanian yang dimaksudkan

untuk mengukur kemampuan adopsi teknologi bagi petani, baik kemampuan

teknisnya, sikapnya ataupun prilakunya, sehingga mampu bermuara pada proses

peningktan produksi dan pencapaian kesejahteraan petani.

Rencana kegiatan evaluasi dan pelaporan ini dilaksanakan dalam

beberapa tahapan, diantaranya adalah tahapan rancangan atau rencana

kegiatan, tahapan pengumpulan informasi serta tahapan wawancara responden,

Selanjutnya disampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada semua pihak yang telah membantu baik itu secara langsung

atau tidak langsung hingga tersusunnya rencana kegiatan evaluasi dan

pelaporan penyuluhan ini.

Akhirnya, semoga rencana kegiatan evaluasi dan pelaporan penyuluhan ini

dapat bermanfaat bagi usaha – usaha peningkatan produktivitas dan pendapatan

petani dan keluarganya, dan menjadi acuan kesuksesan penyelenggaraan

penyuluhan pertanian di tingkat desa.

Sinjai, Maret 2019


Penyuluh Pertanian
Desa Kanrung,

AGUS PRATAMAN, SP
NIP. 19790812 200801 1 001
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................
I. PENDAHULUAN .......................................................................................
II. LANDASAN TEORI ...................................................................................
III. METODE EVALUASI DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN............
IV. PENUTUP..................................................................................................
V. LAMPIRAN.................................................................................................
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta


pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi,permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Berdasarkan defenisi tersebut diatas, maka penyuluhan pertanian
mempunyai dua tujuan yang akan dicapai yaitu : tujuan jangka panjang dan
tujuan jangka pendek. Tujuan jangka pendek adalah menumbuhkan
perubahan-perubahan yang lebih terarah pada usaha tani yang meliputi:
perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap dan tindakan petani
keluarganya melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Dengan berubahnya perilaku petani dan keluarganya, diharapkan dapat
mengelola usahataninya dengan produktif, efektif dan efisien (Zakaria,
2006).
Tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan
meningkatkan kesejahteraan petani yang diarahkan pada terwujudnya
perbaikan teknis bertani (better farming), perbaikan usahatani (better
business), dan perbaikan kehidupan petani dan masyarakatnya (better
living).
Dari pengalaman pembangunan pertanian yang telah dilaksanakan di
Indonesia selama tiga-dasawarsa terakhir, menunjukkan bahwa, untuk
mencapai ketiga bentuk perbaikan yang disebutkan di atas masih
memerlukan perbaikan-perbaikan lain yang menyangkut (Deptan, 2002):
Evaluasi adalah sebuah proses yang terdiri dari urutan rangkaian
kegiatan mengukur dan menilai (Soedijanto, 1996). Evaluasi merupakan
suatu kegiatan yang penting, namun sering dikesampingkan dan
konotasinya negatif, karena dianggap mencari kesalahan, kegagalan dan
kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan pertanian. Sebenarnya evaluasi
harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan
penyempurnaan program/kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih
efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi
penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan
kegiatan/program penyuluhan, dan kinerja penyuluhan,
mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan
antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Begitu pula dengan evaluasi dampak penyuluhan pertanian,
bagaimana pengaruhnya terhadap petani yang telah dilakukan kegiatan
penyuluhan pertanian oleh penyuluh itu sendiri. Karena tanpa melakukan
evaluasi dampak penyuluhan ini seorang penyuluh pertanian tidak akan bisa
memperbaiki kinerjanya selama ini. Seorang Penyuluh Pertanian Ahli untuk
dapat melakukan kegiatan tersebut dengan benar harus merencanakan/
menyusun instrumen dan melaksanakannya dengan metoda ilmiah, untuk itu
maka tahapan-tahapan yang dilakukan harus jelas, sistematis dan mengikuti
kaidah berfikir ilmiah. Derajat jenjang keilmiahan/kebenaran dari evaluasi
dimulai dari evaluasi sehari-hari, mawas diri, mengevaluasi sendiri, kajian
khusus dan penelitian ilmiah, sedangkan pendekatan yang dapat dilakukan
dalam evaluasi adalah pendekatan informasi kunci, pendekatan forum
masyarakat, pendekatan indikator dan pendekatan survei/sensus.
Dalam evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian ini,
penyuluh menyusun rencana kegiatan evaluasi dampak membuat terhadap
animo petani dalam penerapan sistem tanam. Perencanaan evaluasi
dimulai dari persiapan alat-alat dan bahan dalam penerapan sisten tanam
pindah di tingkat petani

B. Tujuan
Tujuan evaluasi dampak penyuluhan pertanian ini adalah bertujuan
untuk membantu penyuluh, apa yang harus kita lakukan di wilayah binaan
selanjutnya setelah kita laksanakan penyuluhan pertanian terhadap petani
dalam hal ini tentang Adopsi Petani terhadap Kebutuhan Benih adi
Varietas Unggul Bermutu (VUB) di Kecamatan Sinjai Tengah.
C. Sasaran
Sasaran evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian pada
laporan ini adalah poktan yang memiliki potensi pertanaman padi sawah
yang ada di Kecmatan Sinjai Tengah yang tersebar di beberapa Desa dan
Kelurahan, dengan sampel 1 poktan 1 Desa
C. Manfaat
........................................................Sebagai bahan masukan dalam rangka perbaikan pelak
Penyuluhan dimasa akan datang, terkhusus kegiatan usahatani padi terutama
dalam pemanfaatan benih padi VUB.

II. LANDASAN TEORI

a. Pengertian dan manfaat evaluasi


Secara umum manfaat dari hasil supervisi, monitoring, evaluasi, dan
pelaporan penyuluhan antara lain: menentukan tingkat perubahan perilaku
petani, untuk perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian,
pelaksanaan penyuluhan pertanian, dan untuk penyempurnaan kebijakan
penyuluhan pertanian (Modul Diklat Dasar Ahli, 2016).
Prinsip-prinsip evaluasi penyuluhan pertanian adalah:(Modul Diklat Dasar
Ahli, 2016)
1. Berdasarkan fakta
2. Bagian integral dari proses penyuluhan pertanian
3. Tujuan penyuluhan yang bersangkutan dengan berbagai alat
4. Metode dan hasil kegiatan penyuluhan pertanain
5. Hasil- hasil kuantitas dan kualitas
6. Mencakup tujuan, kegiatan, dan metode pengumpulan, analisis, dan
interprestasi data, pembandingan hasil, pengambilan keputusan dan
penggunaan hasil.
Dalam praktek pelaksanaannya evaluasi dampak pelaksanaan
penyuluhan dapat sejalan dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan
pertanian, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih
akurat, dan lebih sahih daripada evaluasi dengan menggunakan cara tunggal.
Langkah-langkah evaluasi yang dilakukan adalah :
1. Memahami tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi.
2. Menetapkan indikator-indikator untuk mengukur kemajuan-kemajuan
yang dicapai. Indikator itu meliputi indikator perubahan kognitif, indikator
perubahan kemampuan afektif, dan indikator perubahan psikomotor.
3. Membuat alat pengukur untuk mengumpulkan data.
4. Melakukan pengumpulan data dan melakukan analisis/interpretasi data.
Dalam membuat alat ukur syaratnya sahih (vallidity), keterandalan
(reliability) dapat digunakan orang lain dan memperoleh hasil yang sama
dalam situasi dan kondisi apapun, obyektivitas, praktis, dan sederhana
(simple) sehingga mudah dimengerti.

b. Benih padi Varietas Unggul Bermutu

Benih merupakan salah satu teknologi yang berperan penting dalam


peningkatan kuantitas dan kualitas produk pertanian. Melalui kegiatan
pemuliaan tanaman padi akan diperoleh varietas yang mempunyai sifat-sifat
unggul sehingga produksi padi dapat meningkat, varietas yang demikian
disebut dengan varietas unggul. Setiap tahunnya varietas unggul ini terus saja
diperbaharui keunggulannya oleh para pemulia, hasil kerja pemulia ini
selanjutnya akan dilepas secara resmi oleh Pemerintah (Menteri Pertanian)
sebagai varietas unggul baru (VUB).
Dalam kegiatan budidaya pertanian sampai saat ini benih merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan terhadap produksi, karena selain
menjadi salah satu faktor penentu yang harus disiapkan sebagai bahan yang
akan menghasilkan, juga dalam penyediaannya tidak dapat dipandang mudah
walaupun aspek lain dalam budidaya mendukung, tanpa didukung oleh
penyediaan benih yang baik, ungggul dan bermutu sulit dicapai hasil yang
optimum.
Benih padi adalah gabah yang dihasilkan dengan cara khusus dengan
tujuan untuk disemai atau ditabur menjadi pertanaman, benih yang
bersertifikasi adalah benih yang proses produksinya melalui sistem sertifikasi
yaitu sistem produksi benih yang mendapat pemeriksaan lapangan dan
pengujian secara laboratorium oleh instansi yang berwenang memenuhi
persyaratan standar yang ditentukan. Pemilihan benih dari varietas unggul
bermutu dalam membudidayakan tanaman padi sangat dianjurkan khususnya
dalam pembudidayaan dengan model pendekataan Pengelolaan Tanaman
dan Sumberdaya secara Terpadu (PTT) Oleh karenanya penggunaan varietas
unggul sangat berperan besar pada perubahan sistem pertanian dari
subsisten menjadi usaha tani padi komersial yang mampu memberikan
kontribusi pada peningkatan produksi berkisar 60 - 65 % jika dikombinasikan
dengan teknologi lainnya. Berbagai varietas unggul telah banyak
diintroduksikan di tingkat lapangan, namun dalam pemilihannya harus dipilih
benih unggul yang bermutu, spesifikasi lokalita dan sesuai permintaan pasar.
Perlakuan benih perlu dilakukan sebelum benih disebar ke pesemaian agar
pertumbuhan benih menjadi sehat, kuat dan seragam sehingga memenuhi
kebutuhan per satuan luas tanam dan sasaran peningkatan produksi dapat
tercapai secara optimal.
Varietas adalah sekelompok tanaman dengan karakter unggul yang
stabil, dapatd ibedakan dari varietas lain oleh ciri atau sifat khusus,
berpenampilan seragam (uniform), serta telah dilepas secara resmi oleh
pemerintah. Bentuk varietasàmenunjukkan cara perbanyakan benihnya,
sehingga tersedia benih untuk pertanaman komersial atau ditanam oleh petani
Nama varietas à merupakan identitas dari suatu varietas yang dapat
digunakan sebagai pembeda antar varietas b. Jenis Varietas Padi Jenis
varietas padi dikenal dengan peristilahan Varietas Unggul, Varietas Unggul
Baru(VUTB), Varietas Unggul Tipe Baru (VUTB), Varietas Unggul Hibrida
(VUH), Inbrida dan Varietas Lokal. VARIETAS UNGGUL adalah galur hasil
pemuliaan dengan satu atau lebih keunggulan khusus, seperti potensi hasil
tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, toleran terhadap cekaman
lingkungan, mutu produk tinggi, dan/atau sifat-sifat unggul lainnya, serta telah
dilepas pemerintah. Jenis varietas unggul : 1) VARIETAS UNGGUL BARU
(VUB) Adalah kelompok tanaman padi dengan karakteristik umur antara 100-
135 HSS, anakan banyak (> 20 tunas/rumpun), dan bermalai agak lebat (±
150 butir gabah/malai). Berdasarkan Deskripsi Varietas Padi yang dikeluarkan
oleh Balai Besar Penelitian Tanaman PadiTahun 2010, dikenal 43 jenis
varietas yang kebanyakannya menggunakan nama-nama sungai seperti
Cisadane, Ciliwung, Cisokan, Ciherang dan sebagainya, kecuali Sintanur, dan
13 varietas dengan nama Inpari mulai dari Inpari 1 sampai Inpari 13. 2)
VARIETAS UNGGUL TIPE BARU (VUTB) Adalah kelompok tanaman padi
denganpostur tegap, berdaun lebar dan berwarna hijau tua, anakan sedikit (<
15 tunas/rumpun), berumur 100-135 HSS, bermalai lebat (± 250 butir
gabah/malai), dan berpotensi hasil lebih dari 8 ton GKG/ha. Varietas padi
yang termasuk VUTB ini adalah Cimelati, Gilirang, Ciapus dan Fatmawati. 3)
VARIETAS UNGGUL HIBRIDA (VUH) Adalah kelompok tanaman padi yang
terbentuk dari individu-individu generasi pertama (F1) dari suatu kombinasi
persilangan dan memiliki karakteristik potensi hasil > 15-20% dari inbrida.
Terdapat 61 Jenis varietas yang termasuk VUH, diantaranya 11 varietas milik
Pemerintah, sisanya Swasta. Nama kesebelas varietas tersebut adalah Maro,
Rokan, Hipa 3, Hipa 4, Hipa 5 Ceva, Hipa 6 Jete, Hipa 7, Hipa 8 Pioneer, Hipa
9, Hipa 10 dan Hipa 11 4) VARIETAS LOKAL Adalah varietas yang telaha da
dan dibudidayakan secara turun-temurun oleh petani serta menjadi milik
masyarakat dan dikuasai negara. Beberapa varietas Unggul Lokal yang
terkenal seperti Rojolele, Pandanwangi dsb.

III. METODE EVALUASI DAMPAK PELAKSANAAN

PENYULUHAN PERTANIAN

A. Lokasi dan waktu


1. Lokasi
Evaluasi Dampak Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian dilaksanakan
di Desa Pattongko poktan bukit indah, dan Poktan Lamumpatue 1 Desa
Bonto Kecamatan Sinjai Tengah, Desa Kanrung Poktan Hoddie, Kab. Sinjai
2. Waktu
Waktu kegiatan dilakukan pada bulan maret 2019 (musim tanam
April-September 2019)

B. Karakteristik
Dalam kegiatan Evaluasi Dampak Penyuluhan Pertanian ini,
responden yang dipilih adalah petani beberapa orang petani yang
melakukan usahatani padi pada MT April September 2019
C. Teknik dan Instrumen Pengambilan Data
1.Teknik Pengambilan data
Data Primer yaitu dilakukan dengan teknik wawancara langsung pada
petani responden dalam evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan
pertanian.
2. Instrumen Pengambilan Data
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner atau :
1. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pengetahuan. Pertanyaan
untuk mengukur tahu atau tidak tahu dan mengetahui atau tidak
mengetahui dengan pertanyaan yang cukup pendek tentang usahatani
padi, pemanfaatan benih padi varietas unggul bermutu, kendala, dan
produksinya.
2. Pertanyaan untuk mengukur pengertian. Pengertian lebih luas atau
mendalam dari pengetahuan, pengertian mengacu pada kemampuan
intelektualitas seseorang.

D. Prosedur Rancangan
Kegiatan ini adalah melakukan penilaian terhadap petani yang
melakukan usatani padi, kendala/permasalahan yang dialami dalam kegiatan
budidaya padi, produksi, dan harapan yang diinginkan petani
IV. PENUTUP

Rencana kegiatan evaluasi dampak penyuluhan ini, sebagai bentuk


perhatian kita terhadap kegiatan penyelenggaran penyuluhan di tingkat petani
yang dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana pencapaian dampak
penyuluhan pertanian kita. Olehnya itu sangat kami harapkan peran aktif semua
pihak untuk kesuksesan setiap penyelenggaran penyuluhan pertanian di tingkat
petani.

Rencana kegiatan dampak penyuluhan pertanian tentang usahatani padi,


pemanfaan benih padi varietas unggul bermutu untuk membantu pencapaian
peningkatan produksi ini akan ditindak lanjuti dalam pengambilan data,
pengolahan data, dan analisis data yang dituangkan dalam bentuk pelaporan
kegiatan yang selanjutnya dilanjutkan dalam pengmbilan keptusan dan
kebijakan.
LAMPIRAN

DAFTAR PERTANYAAN RENCANA KEGIATAN


DAMPAK PENYULUHAN PERTANIAN
(PENGGUNAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL BERMUTU)

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Petani :

2. Umur :

3. Jenis kelamin :

4. Pendidikan :

5. Jumlah anggota keluarga :

6. Luas lahan :

7. Alamat :

8. Kelompok tani :
B. DAFTAR PERTANYAAN/QUESIONER

No Pertanyaan

1 Apakah bapak masih menggunakan benih padi lokal ?


2 Apakah bapak menyiapkan benih padi sendiri dari hasil panen sendiri ?
3 Apakah bapak sudah tahu tentang benih padi varietas unggul bermutu ?
4 Masalah apa saja yang didapatkan ketika menanam benih padi lokal ?
Apakah bapak sudah punya pengalaman dalam penggunaan benih padi
5.
veritas Unggul bermutu? Jika ya apa kekurangan dan keunggulannya
6. Apa harapan bapak terhadap program pemerintah dalam pembangunan
pertanian di tingkat desa, terutama dalam pemenuhan kebutuhan benih
padi varitietas unggul bermutu?
Jadwal palang rencana kegiatan evaluasi Adopsi Petani Terhadap Kebutuhan
Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) TK Kecamatan Sinjai Tengah

Maret/Minggu
No Uraian Ket
I II III IV
1 Desa Pattongko
2 Desa Bonto
3 Desa Kanrung
4 Desa Mattunreng Tellue

Anda mungkin juga menyukai