OLEH :
JURUSAN PERTANIAN
PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
2020
Lembar Pengesahan Programa Penyuluhan Pertanian
Programa Penyuluhan Pertanian Desa Sidapda Simanosor disahkan pada pertemuan tingkat
Desa di Kecamatan Saipar Dolok Hole pada Hari Selasa Tanggal 24 Maret 2020. Programa
ini disusun oleh :
No. Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Yessi Arni PPL Sidapdap
Simanosor
3. Hendra Sda
Dst.
Disahkan Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah –
Nya penyusunan programa penyulhan pertanian Desa Sidapdap Simanosor, Kecamatan
Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2020 dapat diselesaikan. Penyusunan
programa penyuluhan ini bertujuan untuk memenuhi tugas PKL II yaitu penyusunan
programa penyuluhan desa.
Programa Penyuluhan Pertanian Nasional disusun sesuai amanah Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
(SP3K), dan merupakan perencanaan tertulis serta sistematis sebagai acuan dan pengendalian
pencapaian tujuan penyuluhan pertanian.
Demikianlah kata pengantar ini kami sampaikan, semoga programa penyuluhan
pertanian Desa Sidapdap Simanosor ini bermanfaat dan menjadi acuan untuk programa
selanjutnya.
Penyusun
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Kebijakan Umum Pembangunan Pertanian ........................................................ 1
B. Latar Belakang ................................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................. 3
D. Manfaat ............................................................................................................... 3
II. KEADAAN UMUN .................................................................................................... 4
A. Potensi Pengembangan Komoditas Strategis dan Komoditas Unggulan ........... 4
B. Potensi Produktivitas dan Produksi Komoditas Strategis
dan Komoditas Unggulan ................................................................................... 5
C. Keadaan Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha ........................................... 6
D. Keadaan Non Perilaku Pelaku Utama dan Non Perilaku Pelaku Usaha ............ 8
E. Keragaan Kelembagaan Petani .......................................................................... 8
F. Keragaan kelas kemampuan kelompok tani ....................................................... 10
G. Keragaan Lingkungan Usahatani ....................................................................... 11
H. Keragaan Prasarana dan Sarana Pendukung ....................................................... 12
III. TUJUAN ..................................................................................................................... 13
A. Tujuan Umum ..................................................................................................... 13
B. Tujuan Khusus .................................................................................................... 13
IV. MASALAH ................................................................................................................. 16
A. Perilaku ............................................................................................................... 16
V. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN ............................................................. 18
A. Kegiatan Penyuluhan Untuk Perubahan Perilaku ............................................... 18
VI. PENUTUP ................................................................................................................... 19
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
7. Kebijakan tarif impor paha ayam dalam melindungi industri perunggasan nasional;
1
B. Latar Belakang
Penyuluhan pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama (pelaku
kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan
sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Penyuluhan pertanian mempunyai dua tujuan yang akan dicapai yaitu : tujuan
jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka pendek adalah menumbuhkan
perubahan-perubahan yang lebih terarah pada usaha tani yang meliputi: perubahan
pengetahuan, kecakapan, sikap dan tindakan petani keluarganya melalui peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap.Dengan berubahnya perilaku petani dan keluarganya,
diharapkan dapat mengelola usahataninya dengan produktif, efektif dan efisien.Tujuan jangka
panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan petani yang
diarahkan pada terwujudnya perbaikan teknis bertani (better farming), perbaikan usahatani
(better business), dan perbaikan kehidupan petani dan masyarakatnya (better living).
Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) menyebutkan bahwa penyelenggraan
penyuluhan menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah,
sehingga tujuan penyuluhan pertanian harus berdasarkan prinsip satu kesatuan aparat, satu
kesatuan Korp dan satu kesatuan pengertian.
Untuk maksud tersebut perlu adanya pedoman bagi penyuluh pertanian dalam
menyelenggarakan penyuluhan yang disebut Programa Penyuluhan.Programa penyuluhan
pertanian adalahrencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan
pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa Penyuluhan
Pertanian, perikanan dan kehutanan disusun setiap tahun yang memuat rencana tahun
berikutya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing masing tingkatan dengan
cakupan pengorganisasian, pengelolaan sumberdaya sebagai pelaksana penyuluhan.
ProgramadisusunmengacuPeraturan Menteri Pertanian nomor : 25 tahun 2009 dan ditambah
dengan permentan no 47 Tahun 2016 tentang Pedoman penyusunan programa penyuluhan
pertanian.
2
C. Tujuan
Tujuan disusunnya programa adalah :
1. Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian bagi para
penyelenggara.
2. Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian dalam menyusun rencana kegiatan
penyuluhan pertanian.
3. Menyediakan bahan penyusunan perencanaan penyuluhan untuk disampaikan dalam
forum musrenbang tahun berikutnya.
D. Manfaat
Programa penyuluhan pertanian yang jelas dan sistematis dapat digunakan sebagai :
a. Dasar untuk penyusunan Rencana Kerja Penyuluh bagi setiap tim/orang di
wilayah kerja (desa, BPP, Kabupaten, Provinsi, Nasional);
b. Dasar untuk merencanakan dan menerapkan monitoring serta evaluasi
pelaksanaan program tersebut;
c. Dasar untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan penyuluhan di wilayah
kerja (mis: koordinasi, pendampingan, pelatihan, dll);
d. Dasar bagi wilayah kerja (desa, BPP, Badan pelaksana Penyuluhan, Badan
Koordinasi Penyuluhan) dalam perumusan usulan proyek/kegiatan penyuluhan yang
ingin dilaksanakan tahun berikutnya untuk dibahas pada diskusi unit daerah kerja
pembangunan.
Programa penyuluhan pertanian disusun secara partisipatif dan berdasarkan
kebutuhan petani. Karena itu, programa juga berguna bagi petani dan penyuluh untuk :
a. Memecahkan masalah petani dan mengembangkan usahataninya;
b. Menanamkan rasa tanggung jawab bersama-sama terhadap penyelenggaraan penyuluhan
pertanian agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
3
BAB II
KEADAAN UMUM
4
Selanjutnya ditampilkan data produksivitas usaha tani Desa Sidapdap Simanosor
melalui data berikut.
Tabel 2. Produktivitas dan Produksi komoditas utam tahun 2019-2020
No Sub- Luas Luas Panen Produksi Produksi
sektor/Komoditi tanam/ (Ha) (faktual (Potensial
Pupulasi Ton/Ha) ton/Ha)
(Ha / Ekor)
1 Tanaman Pangan
Padi Sawah 135 135 5,5 8
Jagung 14 14 4,5 7
2 Hortikultura
Tomat 2 2 17 27
Cabe 3,5 3,5 4 10
Daun Bawang 0,25 0,25 2 2,2
Kacang Panjang 0,5 0,5 8 12
Kacang Buncis 0,5 0,5
3 Perkebunan
Karet 120 120 2,5
Kakao 20 20 1
Kopi 65 65 1,5
Kemiri 1 1
Aren 7 7
Manggis 25 25
4 Peternakan
Ayam 2347 2347
Itik 590 590
Kambing 20 20
Kerbau 10 10
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanaian Desa Sidapdap Simanosor
5
- Petani yang mengendalikan tikus secara gropyokan pada
lahan sawah sebesar 15%
- Petani mau menganalisis tanah sawah dengan
menggunakan PUTS sebesar 5%
- Petani yang melakukan pemupukan berimbang padi
sawah sesuai anjuran sebesar 20%
- Petani yang mengetahui pengendalian hama dan penyakit
secara terpadu hanya 10%
6
persyaratan yang dianjurkan sebesar 45%
- Peternak yang melakukan pengendalian penyakit pada
ternak sebesar 35%
Dinamika - Kelompoktani yang memahami fungsi poktan sebesar
kelompok 20%
- Pengurus poktan yang memahami menejemen kelompok
tani sebesar 30%
- Kelompoktani yang dapat menyusun RDKK pupuk
bersubsidi sebesar 35%
- Kelompoktani yang memiliki pembukuan administrasi
kegiatan kelompoktani sebesar 10%
- Pengurus Gapoktan yang memiliki pembukuan lengkap
sebesar 5%
Keadaan Perilaku Pelaku Usaha
- Pengusaha kios saprodi yang mengetahui dalam teknis budidaya secara baik
masih sebesar 45%
- Pengusaha kios saprodi yang mampu menyusun pembukuan administrasi
yang baik masih sebesar 45%
- Pengusaha kios saprodi yang mampu memuaskan keinginan konsumen
masih sebesar 25%
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanaian Desa Sidapdap Simanosor
D. Keadaan Non Perilaku Pelaku Utama dan Non Perilaku Pelaku Usaha
Kondisi yang dialami oleh pelaku utama dan pelaku usaha yang dapat mempengaruhi
terhadap keberhasilan usahatani/ unit usaha yang berhubungan dengan kebijakan dari
berbagai pihak/Instansi yang memiliki wewenang atau kapasitas. Berikut disampaikan
kondisi/ Keadaan nonperilaku oleh pelaku utama dan pelaku usaha pada tabel.
Tabel 4. Keadaan Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
Keadaan Non Perilaku Pelaku Utama
- Ketersediaan Sarana produksi berupa benih padi, bersertifikat tidak tepat
waktu dan kualitasnya tidak sesuai label.
- Tingkat serangan OPT dalam situasi tertentu tidak dapat terkendali dengan
7
baik
- Bantuan alsintan yang ada di kelompoktani belum berjalan dengan optimal
- Kondisi JUT belum seluruhnya dalam kondisi yang baik
- Pencacahan pada bedengan masih secara konvensional
- Pola pertanaman komoditi pertanian dan perkebunan masih belum teratur
- Masih terlalu rumit persyaratan yang diajukan pihak perbankan untuk
membiayai usahatani bagi petani
- Terbatasnya alsintan
- Sisa limbah pertanian belum optimal dimanfaatkan
- Harga jual yang kurang stabil
Keadaan Non Perilaku Pelaku Usaha
- Permodalan
- Fasilitasasi Promosi Produk
- Sertifikasi Halal Produk makanan
- Perijinan
Pada tahun 20119 di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara terdapat 4 kelompok
tani yang tersebar di beberapa Dusun/Lingkungan yang merupakan binaan penyuluh
pertanian lapangan, kelompok tani yang masih aktif melaksanakan usaha tani dan kegiatan
kelompoknya pada tabel berikut:
8
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanaian Desa Sidapdap Simanosor
9
4 Harapan √ - - - Sudah 1
Tabel 8. Peningkatan Kelas Kelompok Tani di Desa Sidapdap Simanosor Kecamatan Saipar
Dolok Hole Kabupaten Tapanuli Selatan 2020
Pembinaan Kelas Keberadaan Peningkatan Persentase
No
Kelompok Tani Tahun 2019 Tahun 2020 (%)
1 Kelas Pemula 4 Tetap -
2 Kelas Lanjut - - -
3 Kelas Madya - - -
4 Kelas Utama - - -
5 Belum dilakukan - - -
Jumlah 4
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanaian Desa Sidapdap Simanosor
Pasar desa (Pekanan) hanya ada di Desa Sipagimbar yang di adakan setiap minggu
sekali yakni pada hari sabtu saja. Petani di desa Sidapdap Simanosor menjual hasil buminya
di Pasar Induk Sipagimbar berupa bahan pokok, sayuran maupun buah buahan.
Keberadaan kios saprodi sangat vital dalam mendukung kelancaran usaha budidaya
usahatani di desa. Kios saprodi baik yang menyediakan Pupuk bersubsidi maupun yang Non
subsidi disajikan pada tabel berikut:
Tabel 9. Keragaan Kios Saprodi Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara
10
Status Subsidi/
Nama Kios Pemilik/
No (Aktif, Kurang, Jenis Produk Non
Saprodi Alamat
Tidak Aktif) subsidi
Pupuk,
Subsidi,dan
pestisida,
1 UD. Empat Saudara Hendra Aktif Non
ZPT,dan
Subsidi
Sprayer
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanaian Desa Sidapdap Simanosor
Lembaga keuangan mikro tidak tersedia di desa, biasanya jika petani membutuhkan
pinjaman untuk modal usahatani, mereka menjalin kerjasama dengan pihak agen pengepul
hasli (agen padi), pemilik Kilang padi, juga pihak pemilik kios saprodi dan beberapa dengan
rentenir dengan sistem pembayarannya setelah panen (Bayar Panen).
11
Tabel 10. Kepemilikan Alat dan Mesin Pertanian di Desa Sidapdap Simanosor Kecamatan
Saipar Dolok Hole Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2020
Jenis dan Alat Mesin Pertanian Jumlah
No Keterangan
(Alsintan) (Unit)
1 Hand sprayer 80
2 Hand traktor 1
3 Cangkol 220
4 Sabit 109
5 Parang 50
6 Pompa Air 25
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanaian Desa Sidapdap Simanosor
BAB III
TUJUAN
A. Tujuan Umum
1. Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan
Pangan bagi para Penyuluh Pertanian.
2. Menyediakan bahan penyusun perencanaan Anggaran Penyuluhan Pertanian dan
Ketahanan Pangan untuk disampaikan dalam Forum Musrembang Pertanian dan
Ketahanan Pangan.
3. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap, dan keterampilan Prilaku Pelaku Utama,
Pelaku Usaha, penyuluh dan petugas lingkup pertanian dan ketahanan pangan agar
mereka mampu memecahkan permasalahan yang ada, serta mampu memanfaatkan dan
atau merubah potensi sumber daya pertanian menjadi peluang yang nyata dan
12
bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan produksi , pendapatan dan nilai
tambah serta kesejahteraan masyarakat petani.
B. Tujuan Khusus
1. Perilaku
Tabel 11. Tujuan Perubahan Perilaku
13
menjadi 20 %
- Petani yang melakukan pemangkasan rutin dari 20% menjadi 30 %
14
BAB IV
MASALAH
A. Perilaku
15
KEDELAI - Petani yang belum melakukan budidaya kedelai hanya 99%
- Petani yang belum mengetahui pemupukan Berimbang pada
tanaman jagung berdasarkan BWD sebesar 90%
JAGUNG - Petani yang belum mampu mengendalikan serangan OPT pada
tanaman jagung secara tepat sebesar 85%
16
- Kelompoktani yang belum memiliki pembukuan administrasi
kegiatan kelompoktani sebesar 90%
- Pengurus Gapoktan yang belum memiliki pembukuan lengkap
sebesar 95%
Masalah Perilaku Pelaku Usaha
- Pengusaha kios saprodi yang belum mengetahui dalam teknis budidaya secara baik
masih sebesar 55 %
- Pengusaha kios saprodi yang belum mampu menyusun pembukuan administrasi
yang baik masih sebesar 55%
- Pengusaha kios saprodi yang belum mampu memuaskan keinginan konsumen masih
sebesar 75%
BAB V
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
Rencana kegiatan penyuluhan yang dilakukan untuk mengatasi masalah perilaku bagi
pelaku utama dan pelaku usaha adalah kegiatan yang berorientasi pada aspek perilaku yaitu
pengetahuan , sikap dan keterampilan bagi pelaku utama dan pelaku usaha.
17
BAB VI
PENUTUP
Kegiatan penyuluh pertanian yang tertuang dalam Programa Pertanian Desa Sidapdap
Simanosor akan efektif dan efesien apabila didukung oleh instansi yang terakait serta adanya
keterpaduan dan pembinaan yang dikoordinasi untuk kelancaran rencana kerja tersebut.
Sasaran Penyuluh Pertanian sebagai pengguna teknologi terdepan akan tercapai
apabila adanya keterpaduan dan kerjasama yang baik sehingga masalah, kendala, rintangan
dan hambatan yang timbul dilapangan baik dari faktor teknis, sosial maupun ekonomi dapat
ditanggulangi secara terkoordinasi dengan baik.
Demikian Programa Pertanian Desa Sidapdap Simanosor, Kecamatan Saipar Dolok
Hole tahun 2020 dibuat untuk pedoman dan pengganti bagi Penyuluhan Pertanian dalam
melaksanakan kunjungan kerjanya di lapangan secara tetap terarah dan berkesinambungan di
Desa Sidapdap Simanosor, semoga terselenggara dengan baik dan penuh semangat.
18
19
Lampiran 1
MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN DI DESA SIDAPDAP SIMANOSOR
TAHUN 2020
Desa : Sidapdap Simanosor
Kecamatan : Saipar Dolok Hole
Kabupaten : Tapanuli Selatan
Tahun : 2020
Padi Sawah
1 Petani yang Petani selalu Petani belum V V Benih Unggul padi Demplot Padi 1 Sidapd Mei- Juni APBD Petani/
menggunakan menggunakan benih mengguakan sawah Sawah ap Poktan
benih unggul padi unggul padi benih unggul
sebesar 5% bersertifikat dari 5 % padi bersertifikat
menjadi 20% sebesar 95%
2 Petani yang Petani mau Petani belum V V Gropyokan tikus Demonstrasi 2 Sidapd Maret Swadaya Penyuluh
mengendalikan mengendalikan tikus mau ap Agustus Poktan
tikus secara secara gropyokan mengendalikan
gropyokan pada pada lahan sawah tikus secara
lahan sawah dari 15% menjadi gropyokan pada
sebesar 15% 25% lahan sawah
sebesar 85%
3 Petani dalam Petani mau Petani dalam V V Penggunaan Bimtek 1 Sidapd Maret - APBD Penyuluh
melakukan menganalisis tanah melakukan PUTS Pemupukan ap April Poktan
pemupuka padi sawah dengan pemupukan tidak spesifik lokasi
sawah masih menggunakan PUTS sesuai dengan
berdasarkan minimal satu tahun kandungan
pengalamannya sekali unsue hara
dalam tanah
20
Sasaran Kegiatan Penyuluhan
4 Petani yang selalu Petani selalu Petani belum V V V Pemupukan Kursus Tani 1 Sidapd Mei-Juni APBD Penyuluh
melakukan melakukan melakukan Berimbang Padi ap Petani
pemupukan pemupukan pemupukan Sawah
berimbang padi berimbang padi berimbang padi
sawah sebesar sawah sesuai sawah sesua
20% anjuran dari 20 % anjuran 80%
menjadi 25%.
5 Petani mengetahui Petani mengetahui Petani belum V V Pengendalian SLPHT padi 1 Sidapd April APBD Penyuluh
pengendalian pengendalian hama mengetahui Hama terpadu sawah ap Petani
hama dan penyakit dan penyakit secara pengendalian
secara terpadu terpadu dari 10% hama dan
sebanyak 10% menjadi 25% penyakit secara
terpadu sebesar
90%
Kedelai
6 Petani yang Petani mampu Petani yang V V V Budidaya Kedelai Demplot 1 Sidapd Asept APBD Petugas
melakukan melakukan budidaya belum mampu ap Petani
budidaya kedelai kedelai secara baik melakukan
hanya 1% dari 1% menjadi 5 budidaya kedelai
% sebesar 99%
Jagung
7 Petani mengetahui Petani mengetahui Petani belum V V V Pemupukan Kursus Tani 1 Sidapd Oktober - APBD Penyuluh
pemupukan pemupukan mengetahui Berimbang ap Desember Petani
Berimbang pada Berimbang pada pemupukan Tanaman Jagung
tanaman jagung tanaman jagung Berimbang pada
berdasarkan BWD berdasarkan BWD tanaman jagung
sebanyak 10% dari 10% menjadi berdasarkan
25% BWD
sebesar90%
8 Petani mampu Petani mampu Petani belum V V V Pengendalian OPT Kursus Tani 1 Sidapd Oktober - APBD Penyuluh
mengendalikan mengendalikan mampu Tanaman jagung ap Desember Petani
serangan OPT serangan OPT pada mengendalikan
pada tanaman tanaman jagung serangan OPT
jagung secara secara tepat dari pada tanaman
tepat sebanyak 15% menjadi 25% jagung secara
15% tepat sebesar
85%
21
Sasaran Kegiatan Penyuluhan
Cabai
9 Petani mengetahui Petani mengetahui Petani belum V V Pengendalian OPT Kursus Tani 1 Sidapd Mei - Okt APBD Penyuluh
pengendalian pengendalian hama mengetahui tanaman cabai ap Petani
hama dan penyakit dan penyakit secara pengendalian
secara terpadu terpadu dari 35% HPT secara
sebesar 35% menjadi 45% terpadu
sebanyak 65%
10 Petani yang Petani memahami Petani yang V V VUB Tanaman Kursus Tani 1 Sidapd Mei - Okt APBD Penyuluh
memahami penggunaan benih belum Cabai ap Petani
penggunaan benih unggul baru memahami
unggul baru tanaman cabai penggunaan
tanaman cabai sesuai spesifik benih unggul
sesuai spesifik lokalita dari 45% baru tanaman
lokalita sebesar menjadi 50% cabai sesuai
45% spesifik lokalita
sebesar 55%
Perkebunan Kakao
11 Pekebun selalu Pekebun selalu Pekebun belum V V Benih Bersertifikat Bimtek 1 Sidapd Juni APBD Penyuluh
menggunakan menggunakan benih selalu ap
benih unggul unggul bersertifikat menggunakan
bersertifikat dari 15% menjadI benih unggul
sebesar 15% 25% bersertifikat
sebesar 85%
12 Pekebun dapat Pekebun dapat Pekebun belum V V Pengendalian OPT Bimtek 1 Sidapd Agustus APBD Penyuluh
mengendalikan PBK mengendalikan PBK dapat ap
sesuai anjuran sesuai anjuran dari mengendalikan
sebanyak 10% 10% menjadi 25% PBK sesuai
anjuran sebesar
90%
13 Pekebun yang Pekebun mengetahui Pekebun belum V V Pengendalian OPT Bimtek 1 Sidapd Agustus APBD Penyuluh
mengetahui pengendalian hama mengetahui tanaman Kakao ap
pengendalian hama dan penyakit secara pengendalian
dan penyakit terpadu dari 25% hama dan
secara terpadu menjadi 35 % penyakit secara
sebesar 25% terpadu sebesar
75%
22
Sasaran Kegiatan Penyuluhan
Perkebunan Kopi
14 Pekebun yang Pekebun yang Pekebun yang V V Budidaya Kursus tani 1 Sidapd Pebruari - APBD Penyuluh
menggunakan mampu belum mampu Tanaman Kopi ap Desember Poktan
benih unggul menggunakan benih menggunakan
sebesar 35% unggul dari 35% benih unggul
menjadi 40% sebesar 65%
15 Pekebun yang Pekebun mampu Pekebun yang V V Pemupukan Kursus tani 1 Sidapd Pebruari - APBD Penyuluh
melaksanakan melaksanakan belum berimbang pada ap Desember Poktan
pemupukan pemupukan tanaman melaksanakan tanaman kopi
tanaman kopi kopi sesuai pemupukan
sesuai kebutuhan kebutuhan dari 35% tanaman kopi
sebesar 35% menjadi 40% sesuai
kebutuhan
sebesar 65%
16 Petani yang Petani yang Petani yang V V Pengendalian OPT Kursus tani 1 Sidapd Pebruari - APBD Penyuluh
mengetahui mengetahui belum pada tanaman ap Desember Poktan
pengendalian hama pengendalian hama mengetahui kopi
dan penyakit dan penyakit secara pengendalian
secara terpadu terpadu dari 25% hama dan
sebesar 25% menjadi 35 % penyakit secara
terpadu sebesar
75%
17 Petani yang Petani yang Petani yang V V Tanama Kursus tani 1 Sidapd Pebruari - APBD Penyuluh
menggunakan menggunakan belum pelindung dalam ap Desember Poktan
tanaman pelindung tanaman pelindung menggunakan budidaya
kopi sebesar 10% kopi dari 10% tanaman tanaman kopi
menjadi 20 % pelindung kopi
sebesar 90%
18 Petani yang Petani yang Petani yang V V Pemangkasan Kursus tani 1 Sidapd Pebruari - APBD Penyuluh
melakukan melakukan belum dalam budidaya ap Desember Poktan
pemangkasan rutin pemangkasan rutin melakukan tanaman kopi
sebesar 20% dari 20% menjadi pemangkasan
30% rutin sebesar
80%
23
Sasaran Kegiatan Penyuluhan
Peternakan
19 Peternak dapat Peternak dapat Peternak belum V V Pembuatan BIMTEK 1 Sidapd Juli APBD Penyuluh
membuat kandang membuat kandang dapat membuat Kandang Ternak ap
ternak sesuai ternak sesuai kandang ternak
persyaratan yang persyaratan yang sesuai
dianjurkan dianjurkan dari 45% persyaratan yang
sebanyak 45% menjadi 50% dianjurkan
sebesar 55%
20 Peternak yang Peternak yang Peternak yang V V Pengendalian BIMTEK 1 Sidapd Pebruari APBD Penyuluh
melakukan melakukan belum penyakit pada ap Pelaku
pengendalian pengendalian melakukan hewan ternak utama
penyakit pada penyakit pada ternak pengendalian
ternak sebesar dari 35% menjadi penyakit pada
35% 45% ternak sebesar
65%
21 Kelompoktani yang Peningkatan Kelompoktani V V V Peranan Penumbuhan/ 19 Sidapd Jan-Des BOP Penyuluh
memahami fungsi Pengetahuankepada yang belum kelembagaan Bimbingan ap Swadaya Poktan
poktan sebanyak Pengurus memahami petani kelembagaan
20% KelembagaanPetani fungsi poktan petani
Tentang Fungsi sebesar 80% Anjangsana
DanPerannya Dalam
Berorganisasi dari
20% menjadi 30%
22 Pengurus poktan Pengurus poktan Pengurus poktan Manajemen Anjangsana 19 Sidapd Jan-Des Swadaya Penyuluh
yang memahami memahami yang belum V V V Kelompoktani ap Kelompok
menejemen menejemen memahami Tani
kelompoktani kelompoktani dari menejemen
sebesar 30% 30% menjadi 45% kelompoktani
sebanyak 70%
23 Kelompoktani yang Kelompoktani dapat Kelompoktani Penyusunan RDK Anjngsana 19 Sidapd Jan-Des Swadaya Penyuluh
dapat menyusun menyusun RDKK yang belum V V V dan RDKK ap Kelompok
RDKK pupuk pupuk bersubsidi dari dapat menyusun Tani
24
Sasaran Kegiatan Penyuluhan
24 Pengurus Gapoktan Pengurus Gapoktan Pengurus Pembukuan Anjangsana 19 Sidapd Jan-Des Swadaya Penyuluh
yang mampu mampu memiliki Gapoktan belum V V V ap Kelompok
memiliki pembukuan lengkap mampu memiliki Tani
dari 5% menjadi
pembukuan pembukuan
15%
lengkap sebesar lengkap sebesar
5% 95%
25