PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat strategis dalam
menopang perekonomian masyarakat secara umum, khususnya di Desa Sungai
Ular. Hal ini di disebabkan mayoritas masyarakat bekerja pada bidang pertanian.
Selain itu sektor pertanian telah teruji mampu bertahan dalam kondisi krisis
sekalipun. Peran sektor pertanian dan kehutanan yang mencakup Pertanian
Tanaman Pangan, Peternakan, Perkebunan Rakyat akan dihadapkan pada
tantangan dan permasalahan yang semakin kompleks. Hal ini sejalan dengan
meningkatnya pertumbuhan penduduk, permintaan untuk bahan baku industri
pengolahan, kebutuhan pangan, perubahan lingkungan yang strategis serta
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Lajunya pembangunan disektor lain, menyebabkan terbatasnya lahan yang
produktif untuk menyediakan pangan, beralih fungsinya penggunaan lahan yang
semula untuk pertanian kepada pengguna lahan untuk non pertanian. Sementara
peluang pasar sulit ditembus oleh petani, dan bertambahnya lahan-lahan kritis
dipinggiran lahan yang beralih fungsi perladangan.
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) merupakan rencana kegiatan
penyuluh dalam kurun waktu setahun yang dijabarka dari programa penyuluhan di
pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, atau desa/kelurahan. RKTP juga
merupakan pernyataan tertulis dari serangkaian kegiatan yang terukur, terealistis,
bermanfaat, dan dapat dilaksanakan oleh seorang penyuluh di wilayah kerja
masing-masing pada tahun yang sedang berjalan. Di Wilayah Kerja Penyuluhan
Pertanian Desa Bandar Gugung , saat ini seluruh sektor pertanian, terutama
tanaman perkebunan dan sektor palawija mendapat tantangan dan permasalahan
yang semakin kompleks yang diiringi dengan pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat.
Penyuluh pertanian berperan sebagai fasilitator dan dinamisator agar
terlaksananya penyuluhan yang berbasis pada kebutuhan petani dan kelompok
tani. Untuk menjawab permasalahan dan tantangan itulah perlunya disusun
B. Tujuan
Tujuan disusunnya Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) adalah :
1. Sebagai acuan dan petunjuk kerja bagi penyuluh untuk melaksanakan tugas
dilapangan. Sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat terarah,
terukur dan berkelanjutan.
2. Teridentifikasi dan terinventarisnya seluruh permasalahan petani dilapangan.
3. Sebagai pedoman dalam perbaikan teknologi, peningkatan produksi pertanian
dan penguatan kelompok tani dan Gapoktan.
4. Teraplikasinya teknologi yang telah disuluhkan kepada petani.
5. Sebagai laporan terhadap kinerja penyuluh pertanian dilapangan.
C. Manfaat
1. Meningkatkan keterampilan petani dalam melaksanakan usaha taninya.
2. Meningkatkan kerjasama di dalam kelompok dalam bentuk berorganisasi.
3. Meningkatkan Pengetahuan, Sikap Keterampilan anggota kelompok/petani
dalam menentukan kualitas dan kuantitas hasil produksi.
4. Membuka wawasan petani untuk mencari informasi di bidang pertanian,
peternakan, perkebunan dan kehutanan.
Umumnya Desa Bandar Gugung WKPP Rumah Deleng Kec.Bangun Purba adalah
daerah pertanian tanaman pangan, peternakan, dan perkebunan rakyat. Desa
tersebut memiliki luas wilayah ±264Ha yang terdiri dari 2 dusun.
Desa Bandar gugung Kecamatan Bangun Purba tergolong beriklim tropis
dengan curah hujan yang tinggi terjadi pada bulan September sampai dengan
Desember, musim kemarau (curah hujan rendah) terjadi pada bulan Februari
sampai dengan Juni. Sedangkan musim peralihan biasa terjadi pada bulan Januari
dan Agustus. Data curah hujan di Kecamatan Bangun Purba dalam empat tahun
terakhir disajikan melalui tabel berikut.
Tabel 1. Data Curah Hujan 4 Tahun Terakhir di Kecamatan Bangun Purba
2. Tanaman Jagung
Di desa Bandar Gugung ini tanaman jagung banyak ditanam oleh petani
karena umur panen jagung yang relatif singkat. Selain itu, tanaman jagung juga
tidak perlu perawatan yang intensif sehingga tanaman jagung ini sangat berpotensi
untuk dikembangkan di Desa Bandar Gugung.
Luas
N Lahan Luas Lahan Kering (Ha)
Desa
O Sawah
(Ha) Perkebunan Pemukiman Lainnya Jumlah
Bandar
1 - 188 60 18 264
Gugung
Tabel 3. Keadaan Luas Potensial Lahan Kering Desa Bandar Gugung Kecamatan
Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017
Perke
Lada Rawa bunan
Pemuk Tegal Kola Lain Total
ng/H Tidak Rakya
No Desa iman Kebun m - lahan
uma Ditana t/Neg
(Ha) (Ha) (Ha) Lain kering
(Ha) m ara
(Ha)
Bandar
1. 60 - - 5 - 188 13 264
Gugung
2. Jagung
Hasil rata – rata yang didapat pada tahun 2016 sebesar 6 ton/ha dan produksi
yang ingin dicapai dari hasil demplot dan pengujian diharapkan sebesar 7,5
ton/ha.
3. Cabai Rawit
Sawit
4. Makmur 2008 45 Pemula Kelapa 63,80
A. Tujuan Perilaku
1. Tujuan Perilaku Pelaku Utama
a. Komoditas Kelapa Sawit
1) Petani mau menggunakan benih unggul kelapa sawit bersertifikat dari
50% menjadi 65%.
2) Petani mau melaksanakan intensifikasi kelapa sawit dari 50% menjadi
60%.
3) Petani mau melakukan pengendalian hama/penyakit pada tanaman kelapa
sawit dari 25% menjadi 35%.
b. Komoditas Jagung
1) Petani mau menanam jagung dengan menggunakan 1-2 benih/lubang
tanam dari 60% menjadi 80%.
c. Komoditas Karet
1) Petani mau melakukan intensifikasi karet dari 60% menjadi 75%
2) Petani mau melakukan pengendalian hama/penyakit pada tanaman karet
dari 20% menjadi 30%.
d. Komoditas Pisang Barangan
1) Petani mau mengguakan benih unggul bersertifikat pisang barangan dari
30% menjadi 50%.
2) Petani mau melakukan pengendalian hama/penyakit pada pisang
barangan dari 30% menjadi 40%.
B. Tujuan Non-Perilaku
1. Tujuan Perilaku Pelaku Utama
BAB IV
MASALAH
A. Masalah Perilaku
1. Masalah Perilaku Pelaku Utama
Sebelum disepakati sebagai permasalahan, terlebih dahulu dilakukan
identifikasi masalah yang kerapkali dihadapi oleh petani di Desa Bandar Gugung
antara lain :
a. Komoditas Kelapa Sawit
1) Petani tidak mau menggunakan benih unggul kelapa sawit bersertifikat
sebesar 50 %
2) Petani tidak mau melakukan intensifikasi kelapa sawit sebesar 50%
3) Petani tidak mau melakukan pengendalin hama/penyakit pada kelapa sawit
sebesar 75%
b. Komoditas Jagung
3. Komoditas Karet
a. Rendahnya kemauan petani di desa Bandar Gugung untuk melakukan
intensifikasi karet. Untuk itu perlu ditingkatkan kemauan para petani dalam
melakukan intensifikasi karet dari 60% menjadi 75%. Sasarannya yaitu
pelaku utama terdiri dari petani dewasa dengan menggunakan metode
penyuluhan jenis demplot dengan volume atau frekuensi 1 kali di lahan
petani desa Bandar Gugung, biaya yang dibutuhkan adalah Rp. 2.500.000,00
sumber biaya berasal dari APBD/swadaya. Penanggung jawab dalam
kegiatan ini adalah koordinator penyuluh dan sebagai pelaksana penyuluh
pertanian desa Bandar Gugung.
b. Masih banyak petani tidak tahu menerapkan sistem pengendalian
hama/penyakit pada tanaman karet sesuai prinsip PHT (Pengendalian Hama
Terpadu) untuk itu perlu di tinggkatkan pengetahuan petani dalam hal
tersebut di tinggkatkan dari 20 % menjadi 30%. Sasarannya adalah petani
dewasa dengan menggunakan metode penyuluhan dengan jenis demonstrasi
cara dan diskusi. Materi yang disampaikan adalah pengendalian
hama/penyakit pada tanaman karet dengan volume/frekuensi sebanyak 3 kali