Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat strategis dalam
menopang perekonomian masyarakat secara umum, khususnya di Desa Sungai
Ular. Hal ini di disebabkan mayoritas masyarakat bekerja pada bidang pertanian.
Selain itu sektor pertanian telah teruji mampu bertahan dalam kondisi krisis
sekalipun. Peran sektor pertanian dan kehutanan yang mencakup Pertanian
Tanaman Pangan, Peternakan, Perkebunan Rakyat akan dihadapkan pada
tantangan dan permasalahan yang semakin kompleks. Hal ini sejalan dengan
meningkatnya pertumbuhan penduduk, permintaan untuk bahan baku industri
pengolahan, kebutuhan pangan, perubahan lingkungan yang strategis serta
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Lajunya pembangunan disektor lain, menyebabkan terbatasnya lahan yang
produktif untuk menyediakan pangan, beralih fungsinya penggunaan lahan yang
semula untuk pertanian kepada pengguna lahan untuk non pertanian. Sementara
peluang pasar sulit ditembus oleh petani, dan bertambahnya lahan-lahan kritis
dipinggiran lahan yang beralih fungsi perladangan.
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) merupakan rencana kegiatan
penyuluh dalam kurun waktu setahun yang dijabarka dari programa penyuluhan di
pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, atau desa/kelurahan. RKTP juga
merupakan pernyataan tertulis dari serangkaian kegiatan yang terukur, terealistis,
bermanfaat, dan dapat dilaksanakan oleh seorang penyuluh di wilayah kerja
masing-masing pada tahun yang sedang berjalan. Di Wilayah Kerja Penyuluhan
Pertanian Desa Bandar Gugung , saat ini seluruh sektor pertanian, terutama
tanaman perkebunan dan sektor palawija mendapat tantangan dan permasalahan
yang semakin kompleks yang diiringi dengan pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat.
Penyuluh pertanian berperan sebagai fasilitator dan dinamisator agar
terlaksananya penyuluhan yang berbasis pada kebutuhan petani dan kelompok
tani. Untuk menjawab permasalahan dan tantangan itulah perlunya disusun

Programa Desa Bandar Gugung 1


Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) pertanian Desa Bandar gugung.
Dengan menyusun RKTP maka diharapkan masalah-masalah yang selama ini
dirasakan menghambat dalam persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan program
penyuluhan pertanian dapat diatasi sehingga RKTP disusun sebagai acuan bagi
para penyuluhan dalam hal menyelenggarakan kegiatan penyuluhan.

B. Tujuan
Tujuan disusunnya Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) adalah :
1. Sebagai acuan dan petunjuk kerja bagi penyuluh untuk melaksanakan tugas
dilapangan. Sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat terarah,
terukur dan berkelanjutan.
2. Teridentifikasi dan terinventarisnya seluruh permasalahan petani dilapangan.
3. Sebagai pedoman dalam perbaikan teknologi, peningkatan produksi pertanian
dan penguatan kelompok tani dan Gapoktan.
4. Teraplikasinya teknologi yang telah disuluhkan kepada petani.
5. Sebagai laporan terhadap kinerja penyuluh pertanian dilapangan.

C. Manfaat
1. Meningkatkan keterampilan petani dalam melaksanakan usaha taninya.
2. Meningkatkan kerjasama di dalam kelompok dalam bentuk berorganisasi.
3. Meningkatkan Pengetahuan, Sikap Keterampilan anggota kelompok/petani
dalam menentukan kualitas dan kuantitas hasil produksi.
4. Membuka wawasan petani untuk mencari informasi di bidang pertanian,
peternakan, perkebunan dan kehutanan.

Dengan terwujudnya Rencana Kerja Tahunan Penyuluh pertanian ini


diharapkan pihak-pihak terkait dapat mendukung rencana ini. Dengan adanya
RKTP Desa Bandar Gugung Tahun 2017 ini, semoga setiap rencana dapat
terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.

Programa Desa Bandar Gugung 2


BAB II
KEADAAN UMUM

Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP) Rumah Deleng Kec.Bangun


Purba Kab.Deli Serdang meliputi empat desa sebagai berikut :

1) Desa Parguroan Kecamatan Bangun Purba.


2) Desa Bandar Meriah Kecamatan Bangun Purba.
3) Desa Bandar Gugung Kecamatan Bangun Purba.
4) Desa Rumah Deleng Kecamatan Bangun Purba.

Secara geografis Desa Bandar Gugung berada didataran tinggi dengan


topografi jalannya yang berkelok-kelok, naik dan turun. Keadaan wilayah yang
berupa lahan kering dengan ketinggian rata-rata dari permukaan laut. Kondisi
geografis tersebut merupakan faktor pendukung berkembangnya usaha
masyarakat di bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan rakyat. Beriklim
tropis dengan suhu minimum 20º - 30ºC, curah hujan sedang pada bulan
September sampai dengan Desember. Sedangkan musim kemarau terjadi pada
bulan Januari sampai Agustus.

Umumnya Desa Bandar Gugung WKPP Rumah Deleng Kec.Bangun Purba adalah
daerah pertanian tanaman pangan, peternakan, dan perkebunan rakyat. Desa
tersebut memiliki luas wilayah ±264Ha yang terdiri dari 2 dusun.
Desa Bandar gugung Kecamatan Bangun Purba tergolong beriklim tropis
dengan curah hujan yang tinggi terjadi pada bulan September sampai dengan
Desember, musim kemarau (curah hujan rendah) terjadi pada bulan Februari
sampai dengan Juni. Sedangkan musim peralihan biasa terjadi pada bulan Januari
dan Agustus. Data curah hujan di Kecamatan Bangun Purba dalam empat tahun
terakhir disajikan melalui tabel berikut.
Tabel 1. Data Curah Hujan 4 Tahun Terakhir di Kecamatan Bangun Purba

No Tahun 2013 2014 2015 2016 Jumlah Rata-rata

Programa Desa Bandar Gugung 3


Bulan Jum Jum Jum Jum Jum Jumlah
. lah lah lah lah lah (mm2)
(mm2) (mm2) (mm2) (mm2) (mm2)
1. Januari 287,6 104,4 323,4 42 666,4 166,6
2. Februari 66,4 49,6 253,8 21,6 391,4 97,85
3. Maret 380,8 142,7 14,2 56,2 593,9 148,47
4. April 189,2 225,4 272,8 143,2 830,6 207,65
5. Mei 380,8 268,8 135,4 169,6 954,6 238,65
6. Juni 380,8 138 160,2 78,8 757,8 189,45
7. Juli 20,4 301,2 137,2 74 532,8 133,2
8. Agustus 254,8 76,2 225 218 774 193,5
9. September 176,6 218,4 237 213 845 211,25
10. Oktober 415,1 238,4 468,9 269,6 1392 348
11. November 286,2 - 154,8 142 583 145,75
12. Desember 165,8 244,2 420,8 214 1044,8 261,2
Jumlah 2932,5 1768,9 2803,5 1641 9145,9 2341,57
Sumber : PT. Perkebunan Lonsum Begerpang Estate

A. Potensi Pengembangan Komoditas Strategis dan Komoditas Unggulan


Luas lahan dan komoditi unggulan menurut sub sektor serta jumlah
produksi. Potensi yang dapat dikembangkan di Desa Bandar Gugung yaitu:
1. Tanaman Kelapa Sawit
Di desa Bandar Gugung ini, banyak petani membudidayakan tanaman
kelapa sawit. Karena kelapa sawit tidak perlu penanganan khusus untuk
merawatnya. Di desa Bandar Gugung juga terdapat kios saprodi yang dapat
memenuhi kebutuhan petani dalam membudidayakan tanaman tersebut serta
untuk menambah pengetahuan petani dalam pemeliharaan tanaman mereka juga
akan terbantu karena adanya seorang penyuluh di desa Bandar Gugung yang dapat
membimbing petani agar menghasilkan hasil produksi yang tinggi karena kondisi
lahan yang sangat mendukung.

2. Tanaman Jagung
Di desa Bandar Gugung ini tanaman jagung banyak ditanam oleh petani
karena umur panen jagung yang relatif singkat. Selain itu, tanaman jagung juga
tidak perlu perawatan yang intensif sehingga tanaman jagung ini sangat berpotensi
untuk dikembangkan di Desa Bandar Gugung.

Programa Desa Bandar Gugung 4


3. Pisang Barangan
Di desa ini, pisang barangan banyak dibudidayakan oleh petani karena
selain mudah perawatannya, hasil yang didapat juga menjanjikan. Pisang
barangan ini bisa di jadikan sebagai komoditas unggulan dan petani bisa mendapat
keuntungan dari penjualan pisang tersebut.
Tabel 2. Data Luas Lahan Desa Bandar Gugung Kecamatan Bangun Purba
Berdasarkan Tataguna Tanah

Luas
N Lahan Luas Lahan Kering (Ha)
Desa
O Sawah
(Ha) Perkebunan Pemukiman Lainnya Jumlah
Bandar
1 - 188 60 18 264
Gugung

Tabel 3. Keadaan Luas Potensial Lahan Kering Desa Bandar Gugung Kecamatan
Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017

Perke
Lada Rawa bunan
Pemuk Tegal Kola Lain Total
ng/H Tidak Rakya
No Desa iman Kebun m - lahan
uma Ditana t/Neg
(Ha) (Ha) (Ha) Lain kering
(Ha) m ara
(Ha)
Bandar
1. 60 - - 5 - 188 13 264
Gugung

Keberhasilan usahatani akan dipengaruhi oleh keberadaan seorang


penyuluh sebagai penggerak, motivator dan sumber informasi atau teknologi yang
sangat diperlukan petani. Berikut data keberadaan penyuluh pertanian di Desa
Bandar Gugung.
Tabel 4. Keberadaan Penyuluh Pertanian di Desa Bandar Gugung Kecamatan
Bangun Purba

No Nama Penyuluh NIP Golongan Wilayah Kerja


.
1. Juriadi - - Rumah Deleng

Programa Desa Bandar Gugung 5


B. Produktivitas dan Produksi Komoditas Strategis dan Komoditas
Unggulan
Data produktivitas usaha di Desa Bandar Gugung Kecamatan Bangun
Purba terdapat pada tabel berikut.
Tabel 5. Produktivitas Usaha di Desa Bandar Gugung Kecamatan Bangun Purba
Luas tanam/ Produksi Produksi
Luas Panen
No. Sub-sektor/Komoditi Populasi (Ha / (faktual (Potensial
(Ha)
Ekor) Ton/Ha) ton/Ha)
1. Kelapa Sawit 71,5 71,5 1,5 2,3
2. Jagung 40 40 6 7,5
3. Cabe Rawit 1 1 0,5 1
4. Karet 16 16 0,1 0,16
5. Pisang Barangan 3 3 5 6,5
6. Kelapa 0,5 0,5 1,2 1,5
7. Kakao 7,70 7,70 2 3

Desa Bandar Gugung termasuk dalam wilayah Kecamatan Bangun Purba


Kabupaten Deli Serdang yang memiliki 7 (sembilan) komoditi yang diusahakan
seperti, tanaman kelapa sawit, jagung, cabe rawit, karet, pisang barangan, kelapa,
serta kakao. Berikut adalah uraian tentang produktivitas usaha tani di Desa Bandar
Gugung:
1. Kelapa Sawit.
Komoditi kelapa sawit pada tahun 2016 menghasilkan rata-rata sebesar 1,5
ton/ha dan produksi yang ingin dicapai dari hasil demplot dan pengujian
diharapkan sebesar 2,3 ton/ha.

2. Jagung
Hasil rata – rata yang didapat pada tahun 2016 sebesar 6 ton/ha dan produksi
yang ingin dicapai dari hasil demplot dan pengujian diharapkan sebesar 7,5
ton/ha.
3. Cabai Rawit

Programa Desa Bandar Gugung 6


Hasil rata – rata yang didapat pada tahun 2016 sebesar 500 kg/ha dan
produksi yang ingin dicapai dari hasil demplot dan pengujian diharapkan
sebesar 1 ton/ha.
4. Karet
Pada komoditi karet, hasil rata – rata yang didapat pada tahun 2016 sebesar
100 kg/ha dan produksi yang ingin dicapai dari hasil demplot dan pengujian
diharapkan mencapai 160 kg/ha.
5. Pisang Barangan
Pada komoditi pisang barangan hasil rata – rata yang didapat pada tahun 2016
sebesar 5 ton/ha, sedangkan produksi yang ingin dicapai dari hasil demplot
dan pengujian diharapkan mencapai 6,5 ton/ha.
6. Kelapa
Pada komoditi kelapa, hasil rata – rata yang didapat pada tahun 2016 sebesar
1,2 ton/ha, sedangkan produksi yang ingin dicapai dari hasil demplot dan
pengujian diharapkan mencapai 1,5 ton/ha.
7. Kakao
Pada komoditi kakao, hasil rata – rata yang didapat pada tahun 2016 sebesar 2
ton/ha, sedangkan produksi yang ingin dicapai dari hasil demplot dan
pengujian, diharapkan mencapai 3 ton/ha.
Dari data produktivitas diatas, dapat disimpulkan bahwa produktivitas
tahun ini rata – rata belum mencapai target yang diinginkan maka perlu banyak
perubahan agar dapat mencapai produktivitas yang maksimal.

C. Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam Usahatani


a. Perilaku pelaku utama dan Non-Perilaku utama
Kemampuan petani dalam mengelola usahataninya tergolong masih
rendah. Hal ini ditunjukkan dari hasil produksi yang dicapai belum sesuai dengan
yang diharapkan. Teknologi serta sarana atau prasarana merupakan kendala

Programa Desa Bandar Gugung 7


dalam pengembangan usaha terutama untuk skala jangka panjang. Berikut
perilaku masyarakat tani antara lain adalah :
1) Komoditas kelapa sawit :
a. Sebagian besar petani telah menggunakan benih unggul bersertifikat,
petani yang telah menggunakan benih unggul yaitu sebesar 50 %,
sementara sisanya masih memakai benih lokal non unggulan.
b. Petani yang melaksanakan intensifikasi masih sebesar 50%, sementara
yang lainnya masih belum melaksanakan.
c. Petani yang melakukan pengendalian hama/penyakit masih sebesar 25%,
sementara yang lainnya masih belum melakukan.
2) Komoditas jagung :
a. Petani yang mau menanam jagung dengan menggunakan 1-2 benih/lubang
tanam sebesar 60%, sementara 40 % belum yakin.
3) Komoditas Karet
a. Petani yang melakukan intensifikasi masih sebesar 60%, sementara yang
lainnya masih belum melaksanakan.
b. Petani yang melakukan pengendalian hama/penyakit masih sebesar 20%,
sementara yang lainnya masih belum melakukan.
4) Komoditas Pisang Barangan
a. Petani yang menggunakan benih unggul bersertifikat masih sebesar 30%,
sementara yang lainnya masih menggunakan benih lokal.
b. Petani yang melakukan pengendalian hama/penyakit masih sebesar 30%,
sementara yang lainnya tidak melakukannya.

b. Perilaku Pelaku Usaha dan Non-Perilaku Usaha


Pelaku usaha di desa Bandar Gugung hanya kios pupuk yang menjual
kebutuhan pupuk kepada petani, baik bersubsidi maupun non-subsidi. Dan kios
pupuk tidak menjamin akan tersedianya pupuk tepat waktu karena terkendala
tempat, transportasi dan lainnya.

D. Keragaan Kelembagaan Petani


1. Kelompok Tani desa Bandar Gugung

Programa Desa Bandar Gugung 8


Kelompok tani merupakan kelembagaan pendukung yang memiliki peran
sangat penting dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan penyuluhan. Di desa
Bandar Gugung terdapat 1 Gapoktan dengan jumlah petani 124 yang tergabung
dalam 4 kelompok tani. Keempat kelompok tani tersebut, bergerak dalam bidang
usahatani terutama tanaman kelapa sawit, kakao dan jagung yang merupakan
sektor unggulan.
Tabel 6. Kelompok tani di desa Bandar Gugung
No. Nama kelompok tani Jumlah anggota Alamat
1. Kakao Maju 13 Dusun I
2. Arih Persada 37 Dusun II
3. Sawit Jaya 39 Dusun I
4. Makmur Jaya 45 Dusun II

2. Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani)


Gapoktan yang berada di desa Bandar Gugung bernama Karya Tani dan
hanya satu di desa Bandar Gugung
Tabel 7. Gapoktan di desa Bandar Gugung Kecamatan Bangun Purba

No. Nama Gapoktan Jumlah Petani (orang) Jumlah Kelompok tani


1. Karya Tani 124 4

E. Keragaan Kelas Kemampuan Kelompok Tani


1. Kelas Kemampuan Kelompok Tani
Kelompok tani di desa Bandar Gugung yang berjumlah 4 kelompok
merupakan kelompok yang kelasnya masih pemula dikarenakan masih banyaknya
petani yang kurang menyadari pentingnya kelompok tani dalam melanjutkan
keberhasilan produksi tanaman.
Tabel 8. Data kelas kemampuan kelompok tani desa Bandar Gugung
No Nama Tahun Jumlah Kelas Komoditi Luas

Kelompok Berdiri Anggota Kelompok Lahan


1. Kakao maju 2008 13 Pemula Kakao 7,70
2. Arih Ersada 2008 37 Pemula Jagung 33,20
3. Sawit Jaya 2008 29 Pemula Kelapa 31,5

Sawit
4. Makmur 2008 45 Pemula Kelapa 63,80

Programa Desa Bandar Gugung 9


Jaya Sawit

2. Petani yang Belum Tergabung Dalam Kelompok


Tabel 9. Data Penduduk Desa Bandar Gugung Kecamatan Bangun Purba
Berdasarkan Mata Pencarian Tahun 2017.
No. Penyewa Petani Buruh Pedagang PNS/ABRI/ Karyawan Lain- Jumlah
POLRI lain
1. 33 216 10 29 21 33 506 848

Dari data penduduk desa Bandar Gugung kecamatan Bangun Purba


berdasarkan mata pencahariannya bahwa petani di desa Bandar Gugung berjumlah
216 orang dan dari data yang ada dikelompok tani, petanni yang tergabung dalam
kelompo tani berjumlah 124 orang. Jadi petani yang belum bergabung dalam
kelompok tani ada 92 orang.

F. Keragaan Lingkungan Usaha Tani


Lingkungan usaha yang menggambarkan kondisi ketersediaan sarana dan
prasarana usaha pelaku utama atau pelaku usaha di Desa Bandar Gugung
Kecamatan Bangun Purba terdapat pada tabel berikut.
Tabel 10. Kondisi Keadaan Sumberdaya di Desa Bandar Gugung Kecamatan
Bangun Purba

No Jenis Informasi Keterangan


.
1. Ketersediaan air Cukup
2. Ketersediaan tenaga kerja Cukup baik
3. Status penggunaan lahan Pemilik dan penggarap
4. Respons petani terhadap inovasi Cukup baik
5. Aktifitas kelompoktani Cukup
(1 Gapoktan, 4 Poktan)
6. Aksesibilitas lokasi Cukup
7. Keberadaan saprodi Tidak Cukup
8. Lembaga pengolahan RMU
9. Lembaga pemasaran -
10. Lembaga keuangan -

Programa Desa Bandar Gugung 10


Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Ketersediaan Air
Saluran air di Desa Bandar Gugung tidak mencukupi untuk pembudidayaan
jagung dan cabe rawit, sehingga banyak dari petani menunggu datangnya musim
penghujan untuk menanam jagung dan cabe rawit. Bahkan, untuk kebutuhan air di
desa Bandar Gugung pada musim kemarau tidak cukup.
2. Ketersediaan tenaga kerja
Ketersediaan tenaga kerja yang ada di Desa Bandar Gugung cukup baik,
karena jumlah pelaku utama yang ada di desa ini produktif baik pemuda tani,
petani dewasa, maupun wanita tani.
3. Status penggunaan lahan
Sebagian petani yang ada di Desa Bandar Gugung memiliki lahan sendiri
namun selebihnya menyewa lahan atau menggarap lahan.
4. Respons petani terhadap inovasi
Petani yang ada di Desa Bandar Gugung tidak mendapatkan bantuan
alsintan dari pemerintah karena bantuan alsintan dari pemerintah hanya digunakan
ketua kelompok tani. Sehingga anggota yang ingin menggunakan alsintan harus
menyewa dari ketua kelompok tani.
5. Aktivitas kelompoktani
Kelompok Tani yang ada di Desa Bandar Gugung kurang, karena memiliki
1 gapoktan dan 4 kelompok tani. Adanya kelompok tani sangat berpengaruh
terhadap jumlah peningkatan produktifitas di desa tersebut.
6. Aksesibiitas lokasi
Desa Bandar Gugung sulit dicapai baik dalam hal transportasi dan jalan
karena pada Desa Bandar Gugung ini memiliki topografi yang berbukit-bukit.
Namun untuk perumahan sudah baik.
7. Keberadaan Saprodi
Di Desa Bandar Gugung terdapat kios penjualan saprodi, sehingga dalam
memenuhi kebutuhan petani untuk pemeliharaan tanamannya petani dapat
membelinya dari kios saprodi tersebut.

G. Keragaan Sarana dan Prasarana Pendukung

Programa Desa Bandar Gugung 11


Yang dibutuhkan oleh pelaku utama dan pelaku usaha sesungguhnya
adalah adanya teknologi yang bersifat praktis dan bisa diterapkan sesuai dengan
kondisi perekonomian warga. Disamping itu petani juga sangat membutuhkan
adanya kepastian dalam berusahatani melalui ketersediaan sarana dan prasarana
usahatani yang memadai seperti persediaan benih unggul bersertifikat yang sesuai
dengan kebutuhan petani.
Ketersediaan benih unggul bersertifikat di kios saprodi terbatas, sehingga
petani kadang kewalahan saat ingin menyemaikan benih. Petani yang tadinya
sudah mau menggunakan benih unggul bersertifikat namun tidak jadi
menggunakannya karena persediaan benih unggul bersertifikat di kios saprodi
terbatas.
Alat mesin pertanian juga dapat mendukung keberhasilan dalam usaha tani
sehingga perlunya dukungan.
Tabel 11. Data Fasilitas Alat dan Mesin Pertanian

No Jenis Alat dan Mesin Pertanian


Jumlah (Unit) Keterangan
. (Alsintan)
1. Hand Sprayer 18 Milik Pribadi
2. Hand Tractor - -
3. Pedal Threaser - -
4. Power Threaser - -
5. Pompanisasi - -
6. Paddy Mower - -

Programa Desa Bandar Gugung 12


BAB III
TUJUAN

Dalam meningkatkan produksi tanaman perkebunan dan tanaman


palawija, baik kualitas maupun kuantitas, tingkat kemampuan pelaku utama dan
pelaku usaha berupa Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap perlu ditingkatkan.
Pemanfaatan potensi sumber daya wilayah secara optimal baik sumber daya
manusia maupun sumber daya alam yang ada juga dioptimalkan.
Secara umum tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas berbagai komoditas pertanian terutama kelapa
sawit, karet, dan palawija untuk mendukung program perkuatan swasembada
pangan.
a) Kelapa Sawit dari 1,2 ton/ha menjadi 1,5 ton/ha.
b) Karet dari 100 kg/ha menjadi 160 kg/ha.
c) Jagung dari 6 ton/ha menjadi 7,5 ton/ha.
d) Pisang Barangan dari 5 ton/ha menjadi 6,5 to/ha.

Programa Desa Bandar Gugung 13


2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani dan keluarganya
melalui penerapan sistem usaha tani yang efisien, produktif, dan
menguntungkan secara berkesinambungan.
3. Mewujudkan sistem usaha tani yang berorientasi agribisnis, berwawasan
lingkungan dan kelestarian sumber daya alam.
4. Mewujudkan usaha penganekaragaman komoditas pertanian dalam rangka
peningkatan gizi masyarakat dan mendukung program ketahanan pangan.

A. Tujuan Perilaku
1. Tujuan Perilaku Pelaku Utama
a. Komoditas Kelapa Sawit
1) Petani mau menggunakan benih unggul kelapa sawit bersertifikat dari
50% menjadi 65%.
2) Petani mau melaksanakan intensifikasi kelapa sawit dari 50% menjadi
60%.
3) Petani mau melakukan pengendalian hama/penyakit pada tanaman kelapa
sawit dari 25% menjadi 35%.
b. Komoditas Jagung
1) Petani mau menanam jagung dengan menggunakan 1-2 benih/lubang
tanam dari 60% menjadi 80%.
c. Komoditas Karet
1) Petani mau melakukan intensifikasi karet dari 60% menjadi 75%
2) Petani mau melakukan pengendalian hama/penyakit pada tanaman karet
dari 20% menjadi 30%.
d. Komoditas Pisang Barangan
1) Petani mau mengguakan benih unggul bersertifikat pisang barangan dari
30% menjadi 50%.
2) Petani mau melakukan pengendalian hama/penyakit pada pisang
barangan dari 30% menjadi 40%.

B. Tujuan Non-Perilaku
1. Tujuan Perilaku Pelaku Utama

Programa Desa Bandar Gugung 14


a. pembuatan sarana prasarana untuk proses budidaya.
b. Tersedia benih unggul bersertifikat di kios saprodi.

BAB IV
MASALAH

A. Masalah Perilaku
1. Masalah Perilaku Pelaku Utama
Sebelum disepakati sebagai permasalahan, terlebih dahulu dilakukan
identifikasi masalah yang kerapkali dihadapi oleh petani di Desa Bandar Gugung
antara lain  :
a. Komoditas Kelapa Sawit
1) Petani tidak mau menggunakan benih unggul kelapa sawit bersertifikat
sebesar 50 %
2) Petani tidak mau melakukan intensifikasi kelapa sawit sebesar 50%
3) Petani tidak mau melakukan pengendalin hama/penyakit pada kelapa sawit
sebesar 75%
b. Komoditas Jagung

Programa Desa Bandar Gugung 15


1) Petani tidak mau menanam jagung menggunakan 1-2 benih/lubang tanam
sebesar 40%
c. Komoditas Karet
1) Petani tidak mau melakukan intensifikasi karet sebesar 40%
2) Petani tidak mau melakukan pengendalian hama/penyakit pada tanaman
karet sebesar 80%
d. Komoditas Pisang Barangan
1) Petani tidak menggunakan benih unggul bersertifikat sebesar 70%
2) Petani tidak mau melakukan pengendalian hama/penyakit sebesar 70%

B. Masalah Non Perilaku


1. Masalah Perilaku Pelaku Utama
Disamping permasalahan yang bersifat perilaku, terdapat juga
permasalahan non perilaku. Tetapi masalah non perilaku tersebut akan
disampaikan pada forum Musrenbang, antara lain adalah  :
a. Sarana untuk petani melakukan kegiatan budidaya masih buruk.
b. Ketersediaan benih unggul bersertifikat di Kios Saprodi terbatas.
BAB V
RENCANA KEGIATAN

Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam mengatasi permasalahan


yang ada di tuangkan dalam rencana kegiatan penyuluhan. Rencana kegiatan ini
dibagi menjadi 2 (dua), pertama yaitu berhubungan dengan masalah perilaku dan
kedua adalah menyangkut masalah non perilaku.

A. Kegiatan Penyuluh Untuk Perubahan Perilaku


Dalam hal ini terdapat empat permasalahan pokok yang dicarikan jalan
keluarnya, yaitu: Komoditi Kelapa Sawit, Komoditi Jagung, Komoditi Pisang
Barangan dan Komoditi Cabai Rawit.
1. Komoditas Kelapa Sawit :
a. Rendahnya tingkat kemauan para petani di Desa Bandar Gugung dalam
menggunakan bibit unggul kelapa sawit bersertifikat, untuk itu perlu di
tingkatkan kemauan para petani dalam menggunakan bibit unggul kelapa

Programa Desa Bandar Gugung 16


sawit bersertifikat dari yang mau sebesar 50 % akan di tingkatkan menjadi 65
%. Sasarannya yaitu pelaku utama terdiri dari petani dewasa dengan
menggunakan metode penyuluhan dengan jenis demplot dimana pengarahan
dengan materi yang di sampaikan yaitu Penggunaan bibit unggul kelapa sawit
dengan volume/frekuensi yang akan di laksanakan sebanyak 1 kali di lokasi
lahan petani desa Bandar Gugung dan dilaksanakan pada bulan Juli dengan
biaya yang dibutuhkan sebesar Rp3.500.000,00. Sumber biaya berasal dari
APBD/swadaya sebagai penanggung jawab dalam hal ini yaitu koordinator
penyuluh dan sebagai pelaksana penyuluh pertanian desa Bandar Gugung.
b. Rendahnya kemauan petani di desa Bandar Gugung untuk melakukan
intensifikasi kelapa sawit. Untuk itu perlu ditingkatkan kemauan para petani
dalam melakukan intensifikasi kelapa sawit dari 50% menjadi 60%.
Sasarannya yaitu pelaku utama terdiri dari petani dewasa dengan
menggunakan metode penyuluhan jenis demplot dengan volume atau
frekuensi 1 kali di lahan petani desa Bandar Gugung, biaya yang dibutuhkan
adalah Rp 3.500.000,00 sumber biaya berasal dari APBD/swadaya.
Penanggung jawab dalam kegiatan ini adalah koordinator penyuluh dan
sebagai pelaksana penyuluh pertanian desa Bandar Gugung.
c. Masih banyak petani tidak tahu menerapkan sistem pengendalian
hama/penyakit pada tanaman kelapa sawit sesuai prinsip PHT (Pengendalian
Hama Terpadu) untuk itu perlu di tinggkatkan pengetahuan petani dalam hal
tersebut di tingkatkan dari 25 % menjadi 35%. Sasarannya adalah petani
dewasa dengan menggunakan metode penyuluhan dengan jenis demonstrasi
cara dan diskusi. Materi yang disampaikan adalah pengendalian
hama/penyakit pada tanaman kelapa sawit dengan volume/frekuensi sebanyak
3 kali di lokasi lahan petani dan di rumah ketua kelompok tani Sawit Jaya dan
Makmur Jaya. Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp3.000.000,00, sumber biaya
berasal dari APBD/swadaya. Sebagai penanggung jawab dalam hal ini
koordinator penyuluh dan sebagai pelaksana penyuluh pertanian desa Bandar
Gugung dengan tujuan dalam meninggkatkan pengetahuan petani dari
masalah petani tidak tahu mengendalikan penyakit/hama tanaman kelapa
sawit sesuai prinsip PHT sebanyak 30%.

Programa Desa Bandar Gugung 17


2. Komoditas Jagung
a. Masih banyak petani tidak mau menanam jagung menggunakan benih 1-2
benih/lubang tanam untuk itu perlu ditingkatkan kemauan petani dalam
masalah ini dari 60% akan di tingkatkan menjadi 80%. Sasarannya yaitu
petani dewasa dengan menggunakan metode penyuluhan dengan jenis
Ceramah dan diskusi dimana pengarahan dengan materi yang di sampaikan
yaitu penanaman jagung dengan volume/frekuensi 2 kali di rumah ketua
kelompok tani Arih Ersada dilaksanakan di bulan Oktober dengan biaya yang
di butuhkan dalam hal ini sebesar Rp300.000,00 sumber biaya berasal dari
swadaya sebagai penanggung jawab dalam hal ini yaitu koordinator penyuluh
dan sebagai pelaksana penyuluh pertanian desa Bandar Gugung dalam
meningkatkan kemauan petani dari masalah Petani tidak mau melakukan
penanaman jagung menggunakan 1-2 benih /lubang tanam sebesar 40 %.

3. Komoditas Karet
a. Rendahnya kemauan petani di desa Bandar Gugung untuk melakukan
intensifikasi karet. Untuk itu perlu ditingkatkan kemauan para petani dalam
melakukan intensifikasi karet dari 60% menjadi 75%. Sasarannya yaitu
pelaku utama terdiri dari petani dewasa dengan menggunakan metode
penyuluhan jenis demplot dengan volume atau frekuensi 1 kali di lahan
petani desa Bandar Gugung, biaya yang dibutuhkan adalah Rp. 2.500.000,00
sumber biaya berasal dari APBD/swadaya. Penanggung jawab dalam
kegiatan ini adalah koordinator penyuluh dan sebagai pelaksana penyuluh
pertanian desa Bandar Gugung.
b. Masih banyak petani tidak tahu menerapkan sistem pengendalian
hama/penyakit pada tanaman karet sesuai prinsip PHT (Pengendalian Hama
Terpadu) untuk itu perlu di tinggkatkan pengetahuan petani dalam hal
tersebut di tinggkatkan dari 20 % menjadi 30%. Sasarannya adalah petani
dewasa dengan menggunakan metode penyuluhan dengan jenis demonstrasi
cara dan diskusi. Materi yang disampaikan adalah pengendalian
hama/penyakit pada tanaman karet dengan volume/frekuensi sebanyak 3 kali

Programa Desa Bandar Gugung 18


di lokasi lahan petani. Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp1.000.000,00,
sumber biaya berasal dari APBD/swadaya. Sebagai penanggung jawab dalam
hal ini koordinator penyuluh dan sebagai pelaksana penyuluh pertanian desa
Bandar Gugung.

4. Komoditas Pisang Barangan


a. Rendahnya tingkat kemauan para petani di Desa Bandar Gugung dalam
menggunakan benih unggul Pisang Barangan bersertifikat, untuk itu perlu di
tingkatkan kemauan para petani dalam menggunakan benih unggul Pisang
barangan bersertifikat dari yang mau sebesar 30 % akan di tingkatkan
menjadi 50 %. Sasarannya yaitu pelaku utama terdiri dari petani dewasa
dengan menggunakan metode penyuluhan dengan jenis demplot dimana
pengarahan dengan materi yang di sampaikan yaitu Penggunaan benih unggul
pisang barangan dengan volume/frekuensi yang akan di laksanakan sebanyak
1 kali di lokasi lahan petani desa Bandar Gugung dan dilaksanakan dengan
biaya yang dibutuhkan sebesar Rp.500.000,00. Sumber biaya berasal dari
APBD/swadaya sebagai penanggung jawab dalam hal ini yaitu koordinator
penyuluh dan sebagai pelaksana penyuluh pertanian desa Bandar Gugung.
b. Masih banyak petani tidak tahu menerapkan sistem pengendalian
hama/penyakit pada tanaman pisang barangan sesuai prinsip PHT
(Pengendalian Hama Terpadu) untuk itu perlu di tinggkatkan pengetahuan
petani dalam hal tersebut di tinggkatkan dari 30 % menjadi 40%. Sasarannya
adalah petani dewasa dengan menggunakan metode penyuluhan dengan jenis
demonstrasi cara dan diskusi. Materi yang disampaikan adalah pengendalian
hama/penyakit pada tanaman pisang barangan dengan volume/frekuensi
sebanyak 1 kali di lokasi lahan petani. Biaya yang dibutuhkan sebesar
Rp.500.000,00, sumber biaya berasal dari APBD/swadaya. Sebagai
penanggung jawab dalam hal ini koordinator penyuluh dan sebagai pelaksana
penyuluh pertanian desa Bandar Gugung.

B. Kegiatan Penyuluh Untuk Perubahan Non Perilaku

Programa Desa Bandar Gugung 19


Tentang permasalahan yang berkaitan dengan hal non perilaku, maka
penyelesaiannya dibawa ke forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) tingkat Desa untuk selanjutnya diteruskan ke tingkat Musrenbang
Kecamatan serta Musrenbang Kabupaten.
Disamping itu bantuan dari Dinas Instansi serta lembaga lainnya juga
sangat dibutuhkan guna penyelesaian masalah-masalah yang bukan perilaku
tersebut. Masalah yang akan dibawa ke forum Musrenbang adalah :
1. Petani kesulitan dalam budidaya karena sarana prasarana masih sangat buruk.
Disamping itu, karena topografi desa Bandar Gugung berkelok-kelok dan
jalan yang bergelombang sehingga menambah permasalahan dalam
pembudidayaan tanaman, baik tanaman perkebunan maupun tanaman lainnya.
2. Ketersediaan benih unggul bersertifikat terbatas di kios saprodi, untuk itu
kegiatan yang dilakukan adalah memberitahukan kebutuhan benih petani
kepada PPKS dan pihak PPKS menangkarkan benih kelapa sawit unggul
bersertifikat sebanyak kebutuhan petani dengan tujuan pihak PPKS
memberikan/menyediakan benih sesuai kebutuhan petani di kios saprodi.
Kegiatan ini membutuhkan biaya sebesar 15.000.000 bersumber dari APBN.
Penanggung jawab kegiatan ini adalah Kepala PPKS dan yang melaksanakan
adalah pihak PPKS dan petani.
BAB VI
PENUTUP

Dengan tersusunnya Programa Penyuluhan Pertanian Desa Bandar


Gugung Tahun 2017, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi
penyelenggara penyuluhan pertanian di Desa Bandar Gugung dalam
merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi
penyelenggaraan penyuluhan pertanian di wilayah kerja tersebut.
Selanjutnya Programa Penyuluhan Pertanian Desa Tahun 2017, dapat
dijabarkan pelaksanaannya dalam Rencana Kerja Tahunan bagi para Penyuluh
Pertanian di Kecamatan dalam mendukung Program Pembangunan Pertanian dan
sekaligus sebagai bahan perencanaan penyusunan anggaran tahun 2017.
Rencana Kegiatan Penyuluhan Pertanian yang tertuang di dalam Programa
Penyuluhan Pertanian Desa Bandar Gugung Kecamatan Bangun Purba ini akan

Programa Desa Bandar Gugung 20


dapat terlaksana dengan baik, berhasil guna apabila didukung oleh adanya
koordinasi dan keterpaduan pihak terkait, ketersediaan sarana dan biaya yang
memadai, serta respon para petani sebagai sasaran penyuluhan pertanian.
Demikian programa penyuluhan pertanian ini disusun, semoga dapat
dijadikan sebagai pedoman dan acuan bagi PPL WKPP Rumah Deleng dalam
melaksanakan tugasnya.

Programa Desa Bandar Gugung 21

Anda mungkin juga menyukai