Anda di halaman 1dari 12

RENCANA KERJA PENYULUH PERTANIAN

TAHUN 2020

DESA : CIKOANG

BPPK : MANGARABOMBANG

KECAMATAN : MANGARABOMBANG

Disusun Oleh :

Penyuluh

SIRAJUDDIN

KANTOR KETAHANAN PANGAN DAERAH ( KKPD )

KABUPATEN TAKALAR

PROVINSI SULAWESI SELATAN


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan Rahmat-Nya yang dilimpahkan
kepada kami sehingga penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian dapat kami selesaikan.
Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian adalah sebagai pedoman untuk
melaksanakan kegiatan Penyuluhan Pertanian secara terpadu dalam rangka peningkatan
pengetahuan dan keterampilan petani dan keluarganya, sehingga petani dapat berusaha tani yang
lebih baik dan mampu meningkatkan produksi dan otomatis dapat meningkatkan pendapatan
sehingga petani dan keluarganya dapat hidup lebih sejahtera.
Penyusunan Rencana Kerja ini, kami menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan.
Olehnya itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat kami harapkan
demi kesempurnaan penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian ini. Namun demikian
Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian yang sudah dapat dipedomani sebagai petunjuk untuk
melaksanakan kegiatan Penyuluhan Pertanian.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam Penyusunan Rencana Kerja
Penyuluhan Pertanian ini, kami mengucapkan terima kasih.

Cikoang, Desember 2020

Penyuluh Pertanian Lapangan

SIRAJUDDIN, SP
NIP. 19690715 199803 1 009
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka memacu pembangunan pertanian maka kegiatan penyelenggaraan
Penyuluhan Pertanian perlu lebih ditingkatkan.
Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian dapat terlaksana dengan adanya dukungan
saran dan prasarana Penyuluhan Pertanian dalam melaksanakan penyuluhan. Penyuluhan
Pertanian perlu didasari dan Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian yang dibuat setiap tahun
yang berdasarkan keadaan pertanian sebagai bahan dalam merumuskan masalah.
Untuk mendukung tercapainya sarana kegiatan tersebut Penyuluh Pertanian dapat
berperan aktif dalam rangka pembinaan petani untuk keselamatan kegiatan khususnya di
sector pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan dengan tetap berorientasi pada
kebutuhan pasar.
Sasaran penyuluhan pertanian adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
perubahan sikap perilaku petani nelayan dan akhirnya dapat meningkatkan produksi,
pendapatan serta kesejahteraan masyarakat pada umunya.
System penyuluhan pertanian pada otonomi daerah bukan saja dikembangkan atas
dasar kewenangan pemerintah tetapi juga didasari oleh sikap dan perilaku dari aparat petani
nelayan dan masyarakat pertanian.
Penyuluhan pertanian diarahkan untuk terselenggaranya pendekatan spesifik lokalita
dan keunggulan komfartif wilayah serta efisien dalam penggunaan sumber daya.
Namun demikian, keberhasilan kegiatan sangat erat hubungannya dengan potensi
wilayah dan sumber daya manusia serta dukungan sarana dan prasarana yang cukup
memadai.

B. Tujuan
Pelaksanaakn pembuatan Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian adalah bertujuan
sebagai pedoman untuk melaksanakan tugas dilapangan, monitoring dan evaluasi maka
Penyuluh Pertanian membuat Rencana Keraj sebagai realisasi program Penyuluhan tingkat
BP3K Mangarabombang kabupaten Takalar.
Dalam penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian lapangan, tidak terlepas
dari kebutuhan petani di Desa Cikoang, baik fisik maupun non fisik dari penyusunan Rencana
Kerja Tahun 2020/2021 tersebut berdasarkan hasil musyawarah antar petani dan pemerintah
desa yang difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian.
II. KEADAAN UMUM

2.1 Luas Wilayah Dan Geografi


Wilayah kerja Penyukuh Pertanian (WKPP) terletak diwilayah kecamatan
Mangarabombang, Desa Cikoang Kabupaten Takalar. Dengan mempunyai luas wilayah
555,49 Ha. Dengan jarak ke ibu kota kecamatan terdekat sekitar 7 km dengan lama jarak
tempuh ke ibu kota kecamatan terdekat sebanyak 0,15 jam dengan menggunakan kenadaraan
roda empat dan berjarak 21 km ke ibu kota kabupaten.
Wilayah kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) dibatasi oleh empat desa, yaitu sebelah
selatan desa punaga, sebelah utara desa bontomanai, sebelah timur desa pattopakang dan
sebelah barat desa lakatong

2.2 Topografi
Wilayah kerja penyuluhan pertanian (wkpp) Desa Cikoang mempunyai benteng
wilayah yang datar dengan memiliki tinggi tempat dua model.

2.3 Iklim
Wilayah kerja penyuluhan pertanian (wkpp) memiliki jumlah bulan empat sampai
enam dengan curah hujan 1,883 mm dan suhu rata-rata harian 20C sampai 37C serta warna
tanahnya sebagian besar adalah hitam sebagai berikut:
Kedalaman Warna Curah
Desa Tinggi TA Tekstur
Gambut Tanah Hujan (Hm)
Cikoang 0-1,5 m 2 mdl Lempung Hitam 1,883

2.4 Keadaan Penduduk


Jumlah penduduk Wilayah Binaan (WIBI) desa Cikoang Kecamatan
Mangarabombang adalah sebagai berikut:
No Dusun Jumlah KK Jumlah Jiwa J. Rumah Keterangan
1 Cikoang
2 Bontobaru
3 Bila-Bilaya
4 Jonggoa
5 Kampong Parang
Jumlah

2.4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian


Adapun jumlah penduduk desa cikoang berdasarkan mata pencaharian adalah
sebagai berikut:
Jenis Kelamin
Jenis Pekerjaan
Laki-Laki Perempuan
Petani
Buruh tani
PNS
Pengrajin Industri Rumah Tangga
Peternak
Nelayan
Montir
TNI/Polri
Pensiunan TNI/Polri/PNS
Pengusaha Kecil/Menengah
Dukung Kampung Terlatih
Seniman
Karyawan Perusahaan Swasta

2.4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan


Jenis Kelamin
No Status
Laki-Laki Perempuan
1 Belum sekolah
2 Tidak pernah sekolah
3 Pernah sekolah tapi tidak tamat
4 Tamat SD sederajat
5 Tamat SLTP sederajat
6 Tamat SLTA sederajat
7 Tidak tamat SLTA
8 Tamat D3
9 Tamat S1
III. POTENSI WILAYAH

3.1 Potensi Wilayah


Adapun luas data potensi wilayah binaan di desa cikoang pada tahun 2020/2021
adalah sebagai berikut:

I
Lahan Kering (Ha)
Nama Lain
No Pekerjaa Tambak Jumlah Total
Desa Tegalan Jumlah -lain
n
1 Cikoang

II
Lahan Sawah (Ha) Total
No Desa Tadah
Teknis ½ teknis Tersier Jumlah
hujan
1 Cikoang

3.2 Peternakan
Perkembangan ternak besar kecil di kecamatan Mangarabombang, Desa Cikoang
kabupaten takalar adalah sebagai berikut:
Perkiraan Jumlah
No Jenis Ternak Jumlah Pemilik
Populasi (Ekor)
1 Sapi
2 Kerbau
3 Ayam kampung
4 Bebek
5 Kuda
6 Kambing

3.3 Perikanan
Di daerah wilayah kerja Penyuluhan Pertanian memiliki tambak seluas 97,75 Ha
dengan produksi 1 (satu) ton/tahun dengan produksi udang 1 ton/tahun dan produksi
kepitingnya mencapai 5 ton/tahun
IV. KEADAAN USAHATANI

Setelah melihat potensi diatas maka perlu diadakan perubahan sesuai hasil evaluasi
pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Tahun 2019 untuk melihat permasalahn dan peluang yang
timbul dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian Tahun 2020

PRODUKSI USAHATANI TAHUN 2019


1. Pertanian
Luas (Ha) Produksi Produksi
Rata-rata Rata-rata Jml.
No Komoditi Ket
Tanam Panen ton/ha (tahun ton/ha (tahun Petani
2018/2019) 2019/2020)
1 Padi
2 Jagung
3 Semangka
4 Keledai
5 Kacang hijau
6 Kacang tanah
7 Ubi kayu

2. Perkebunan
Luas Harga Rata-
Produksi Jumlah
No Jenis Tanaman Luas (Ha) Rata- rata/kg/bua
(Ha) Pohon
rata/org h
1 Mangga
2 Kapas
3 Pisang
4 Kelapa
5 Jambu mente

3. Peternakan
No Jenis Ternak Jumlah Populasi Jumlah Pemilik Keterangan
1 Sapi
2 Kerbau
3 Ayam kampong
4 Bebek
5 Kuda
6 Kambing
PENERAPAN TEKNOLOGI

Bidang Tanaman Pangan

a. Penggunaan Benih Bermutu


- Penggunaan benih bermutu pada tanaman padi baru mencapai 30% dengan luas lahan
163,05 Ha
- Penggunaan benih bermutu pada tanaman palawija masih kurang

b. Pengolahan Lahan
Kegiatan pengolahan lahan baik dipertanaman padi maupun palawija belum
optimal disebabkan alat yang digunakan untuk mengolah lahan pertanian masih kurang
atau belum seimbang antara jumlah lahan yang diolah dengan alat pengolah lahan (hand
traktor). Kegiatan pengolahan lahan ini biasanya dilakukan oleh para petani hanya sekali
saja pada hal untuk memperoleh keadaan tanah yang baik itu sebainya lahan diolah dua
kali.

C. Jarak Tanam dan Penyiangan


Jarak tanam yang diterapkan oleh petani umumnya masih kurang sesuai dengan
petunjuk teknis yang ada, baik pada tanaman padi, palawija hortikultura dan buah-buahan
bahkan masih ada petani padi yang menggunakan system tanamn dengan cara di hambur
adapun mengenai kegiatan penyiangan masih kurang disebabkan karena minimnya tenaga
kerja.

E. Tata Air Tingkat Usahatani


Penggunaan air ditingkat usahatani pada tanaman padi belum mampu di ikuti
secara keseluruhan, karena masih mengharapkan adanya air hujan ( tidak ada air irigasi)

F. Pengendalian HPT
Pengendalian hama dan penyakit tanaman merupakan salah satu faktor didalam
mempertahankan produksi usahatani pada tanaman padi,sedangkan pada tanaman palawija
dan hortikultura belum di laksanakan dengan baik. Hama yang sering menyerang tanaman
padi adalah pengggerak batang, tikus, serta serangan hama babi pada tanaman palawija
dilahan kering.

G. Panen dan Pasca Panen


Kegiatan panen dan pasca panen sudah cukup baik. Namun, gabah yang di
produksi banyak peluang untuk diperbaiki guna meningkatkan mutu produksi yang masih
dominan masalah panen adalah pengeringan.
Bidang Perikanan
Penerapan teknologi dibidang perikanan dan dari berbagai usaha dibidang perikanan
adalah sebagai berikut:

a. Usaha Nelayan
Usaha para nelayan untuk menangkap ikan dilaut sangat potensial serta
penggunaan alat tangkap semakin canggih.

b. Usaha Tambak
Usaha budidaya tambak utamanya pada pemeliharaan udang, banyak
serangan hama/penyakit yang menyerang pada pemeliharaan udang yang belum
mampu di kendalikan, kontruksi tambak, pengaturan air, pemberian pakan dan
populasi penebaran udang belum sesuai dengan petunjuk teknis yang ada.

Bidang Peternakan
Penerapan teknologi bidang peternakan yaituy ternak besar, ternak kecil dan ternak
ungags dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pemuliaan dan reproduksi


b. Makanan ternak
c. Hijauan makanan ternak
d. Makanan penguat
e. Tata laksana/perkandangan
f. Kesehatan ternak
V. MASALAH

5.1 Masalah Teknis


Pola pemikiran dan pengetahuan petani di desa cikoang masih terbatas dalam hal
bidang pertanian sehingga petani kurang bersemangat dalam bersaing usaha. Selain itu,
keadaan alam juga mempengaruhi pertanian di desa cikoang. Misalnya air, air didaerah ini
pada musim penghujan banyak akan tetapi memasuki musim kemarau daerah ini biasanya
krisis dengan air, sehingga banyak para petani di desa ini mencari pekerjaan lain yang layak
agar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari.

5.2 Masalah Ekonomi


Masalah ekonomi yang menghambat peningkatan produksi didesa ini adalah dari
segi permodalan banyak petani yang ingin berusahatani tetapi tidak memiliki modal
kalaupun ada modal biasanya dominan oleh pengusaha yang memberikan modal dengan
bunga yang telah ditentukan, selanjutnya pupuk juga menjadi masalah bagi peningkatan
produksi didesa tersebut karena kadangkala penyebaran pupuk itu kadang berkurang saat
petani membutuhkan. Selain kedua masalah yang diatas, harga juga dapat memengaruhi
karena pada saat produksi meningkat, tiba-tiba harga turun.

5.3 Masalah Sosial/Budaya


a. Masih banyak petani yang tidak mau mengubah cara bercocok tanam dari yang
tradisional menjadi modern
b. Populasi ternak yang dibiarkan berkeliaran begitu saja
c. Kemalasan Petani dalam mengikuti kegiatan yang bergerak dibidang pertanian

5.4 Sasaran
Adapun sasaran dari rangkaian kegiatan ini adalah kelompok tani, wanita tani,
keluarganya dan lainnya bahkan seluruh hamparan yang bergerak di bidang pertanian
maupun perkebunan, peternakan dan kehutanan.
PEMBINAAN KELOMPOK TANI

Sistem pembinaan kelompok tani di desa cikoang adalah dengan menerapkan suatu
metode Penyuluhan dan memperhatikan materi yang akan disampaikan untuk yang sifatnya
tekhnis misalnya di pilih metode yang memungkinkan adanya praktek untuk materi yang
sifatnya non tekhnis misalnya agar petani mau berkelompok biasanya dipilih metode diskusi.

No Uraian kegiatan Jumlah Keterangan


1 Pembinaan kelompok tani
2 Pembinaan kelompok wanita tani
3 Reshuffle kelompok tani
4 Penyusunan program kelompok tani
5 Manajemen kelompok tani

Rencana Kegiatan Penyuluhan Pertanian tahun 2020/2021


Adapun yang terluang dalam daftar Rencana Kegiatan Penyuluhan Pertanian adalah
sebagai berikut:
- Masalah
- Tujuan
- Sasaran
- Kegiatan
- Metode
- Fisik/volume
- Waktu pelaksanaan
- Sumber biaya
- Pelaksana
VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Demikian penyusunan Rencana Kerja ini penulis buat berdasarkan apa yang ada
diwilayah binaan (WIBI) Cikoang pada khususnya dan Mangarabombang pada umumnya
semoga saja apa yang menjadi permasalahan didalamnya baik teknis maupun non teknis
dapat di selesaikan dengan baik dan seefisien mungkin dengan adanya kegiatan tersebut
Rencana Kerja ini akan diterapkan melalui kelompok tani dan anggotanya serta masyarakat
melalui system kerja latihan dan kunjungan (LAKU).

6.2 Saran
1. Bimbingan sangat kami harapkan kepada semua pihak yang terkait yang lebih ahli
dibidang ini kepada kami selaku penyuluh.
2. Dukungan dari segi sarana dan prasarana dalam kegiatan ini sangat kami harapkan demi
tercapainya suatu tujuan.

Anda mungkin juga menyukai