Anda di halaman 1dari 19

1

PROGRAMA DESA SENDAUR


TAHUN 2024

DISUSUN OLEH:
RAHMADIA
NIPPPK. 198509012023 2 120 31

KECAMATAN RANGSANG PESISIR


KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
RIAU
2023
2

I. PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang

Program pembangunan pertanian merupakan kelanjutan dari program

pencapaian swasembada dan swasembadaberkelanjutan, peningkatan diversifikasi

pangan, peningkatan nilai tambah,daya saing dan ekspor serta peningkatan

kesejahteraan petani, yang disebutdengan Program Empat Sukses Pembangunan

Pertanian.Dalam rangka mendukung program empat sukses

pembangunanpertanian, telah disusun program aksi pemantapan sistem

penyelenggaraanpenyuluhan yang merupakan kelanjutan dari revitalisasi

penyuluhan pertanian. Agar tahap pemantapan sistem penyuluhan pertanian

dapatberjalan secara produktif, efektif dan efisien, perlu dilakukan

identifikasisumberdaya dan program pembangunan pertanian, baik yang

dilaksanakanoleh pemerintah maupun pemerintah daerah. Hal tersebut diperlukan

dalamrangka penyusunan rencana penyelenggaraan penyuluhan pertanian di

semuatingkatan. Rencana penyelenggaraan penyuluhan pertanian dikenal

denganistilah programa penyuluh pertanian.

Programa penyuluh pertanian adalah rencana tertulis yang disusunsecara

sistematis untuk memberikan arah dan pedoman serta sebagai alatpengendali

pencapaian tujuan. Programa penyuluhan disusunsetiap tahun yang memuat

rencana penyuluhan tahun berikutnya denganmemperhatikan siklus anggaran pada

masing-masing tingkatan, serta mencakup pengorganisasian dan pengelolaan

sumberdaya sebagai dasarpenyelenggaraan penyuluhan pertanian.


3

Programa penyuluhan terdiri atas programa penyuluhan

desa/kelurahanatau unit lapangan kerja, programa penyuluhan kecamatan,

programapenyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan provinsi dan

programapenyuluhan pertanian nasional. Programa penyuluhan ini harus

dapatmerespon aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha di perdesaan

denganmemperhatikan keterpaduan dan kesinergian programa penyuluhan

padasetiap tingkatan.

Keterpaduan mengandung maksud bahwa programa penyuluhanpertanian

tingkat desa/kelurahan disusun dengan memperhatikan programapenyuluhan

tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi dantingkat nasional,

dengan berdasarkan kebutuhan pelaku utama dan pelakuusaha, sedangkan yang

dimaksudkan dengan kesinergian yaitu programapenyuluhan pertanian pada tiap

tingkatan mempunyai hubungan yang bersifatsaling mendukung. Dengan

demikian semua programa penyuluhan pertaniandisemua tingkatan selaras dan

tidak bertentangan satu sama lain.Penyusunan program, programa penyuluhan

dapat menyukseskanprogram peningkatan hasil pertanian sehingga memberikan

nilai tambah padapenghasilan petani serta investasi dari perusahaan-perusahaan

yang berbasis pertanian dan perkebunan (sagu, karet) dapat meningkat

seiringdengan suksesnya petani dalam mengelola lahan garapan pertanian dan

perkebunannya.

Kegiatan penyusunan program, programa penyuluhan inimenjadi acuan

dan pedoman bagi penyuluh pertanian lapangan (PPL) dalam melakukan

penyuluhan kepada petani dan menjadi bahan evaluasi keberhasilanpenyuluhan

yang dilakukan PPL di desa binaannya, dengan menggunakan data1 (satu) tahun
4

kebelakang yang dapat menggambarkan keadaan yang akuratdan terkini. Sehingga

tujuan dari penyuluhan kepada petani dapat tercapaidengan hasil yang

maksimal.Dari sisi pertumbuhan ekonomi, dibuatnya program programa

penyuluhdiharapkan dapat memberikan hasil atau dampak pada

peningkatanpendapatan petani terutama ekonomi masyarakat pedesaan

yangpenghasilannya bertumpu pada sektor pertanian.Mengingat kondisi dan

potensi wilayah Desa Sendaur makaProgram Penyuluhan Pertanian

menitikberatkan kepadapeningkatan produksi pangan, pendapatan petani,

memperbesar lapangankerja, memberikan dukungan terhadap pembangunan

industri, memanfaatkandan memperbaiki serta memelihara sumber daya alam dan

lingkungan hidupdalam meningkatkan pertumbuhan pembangunan pedesaan

secara terpadu danserasi dalam kerangka pembangunan daerah menuju

swasembada pangan.

Inti dari programa adalah rencana kegiatan penyuluhan pertanian disusun

melalui sebuah lokakarya partisipatif berdasarkan potensi wilayah dan masalah

kebutuhan petani serta dukungan intansi pihak terkait. Isi dari programa ini adalah

kegiatan utama dalam penyuluhan pyang akan dilaksanakan di wilayah kerja

penyuluhan pertanian selama setahun dengan tujuan untuk meningkatkatkan

pendapatan petani dan keluarganya melalui peningkatan produksi pertanian.

Dalam rangka memantapkan pembangunan pertanian khusunya kegiatan

penyuluhan dalam mencapai sasaran pembangunan pertanian tersebut maka

disusunlah programa Desa Sendaur sesuai dengan keadaan dan potensi wilayah

kerja. Untuk dijadikan pedoman PPL melakukan penyuluhan sehingga

menghasilkan kegiatan spesifik lokasi yang strategis dan mempunyai daya tinggi
5

terhadap peningkatan produksi unggulan daerah serta tercapainya kesejahteraan

masyarakat.

1.2. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan Programa Penyuluhan

Pertanian Wilayah Binaan Desa Sendaur Kecamatan Rangsang Pesisir sebagai

berikut:

1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani dalam melaksanakan

Budidaya tanaman Padi sawah tadah hujan

2) Meningkatkan semangat dan kemauan petani dalam bercocok tanam demi

tercapainya produktivitas hasil pertanian

3) Meningkatkan kemampuan serta keterampilan petani dalam melakukan

pengolahan hasil pertanian untuk mendapatkan nilai tambah dan nilai jual

yang lebih tinggi

4) Membuka ruang pola pikir sikap dan keterampilan petani agar bisa

berinovasi dengan melakukan hal-hal yang terbaru untuk peningkatan

produktivitas hasil pertanian

5) Meningkatkan teknis pengolahan lahan marjinal sawah agar dapat dikelola

dengan baik

6) Meningkatkan kemampuan petani dalam menekan organisme penganggu

tanaman agar tidak merugikan diambang batas ekonomi

7) Meningkatkan kemampuan petani agar bisa memanfaatkan lahan

pekarangan rumah dengan tanaman sayuran


6

8) Meningktkan kemampuan petani dalam melaksanakan budidaya hewan

ternak Sapi dan kambing serta mengolola limbahnya sebagai pupuk

organik

9) Meningkatkan kemampuan petani dalam budidaya palawija dan

hortikultura
7

BAB II
KEADAAN UMUM

2.1. Letak dan Keadaan Geografis

Wilayah binaan Penyuluh pertanian Desa Sendaur terletak pada wilayah

administrasi kecamatan Rangsang Pesisir mempunyai luas wilayah/ Luas Desa

13700 Ha. dan dengan kondisi geografis serta batas wilayah sebagai beikut:

Kondisi geografis:
 Ketinggian tanah dari permukaan laut : 2 m dpl
 Curah hujan : Pancaroba
 Tofografi : 6000 MM
Batas Wilayah:
 Sebelah Utara : Melai, Bina Sempian, Kayu Ara
 Sebelah Selatan : Bokor, Telaga Baru, Bina Maju
 Sebeleh Barat : Mekar Baru
 Sebelah Timur : Kayu Ara
Orbitasi ( Jarak Pusat Pemerinntahan Desa)
 Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 20 km
 Jarak dari Ibukota Kabupaten : 20 km
 Jarak dari Ibu kota Provinsi : 157 km

2.2. Pembagian Wilayah

Pembagian Wilayah Kerja Penyuluh pertanian Wilayah Binaan Desa

Sendaur dengan luas 13700 Haterdiri dari 3 Dusun.

2.3. Keadaan Penduduk

Jumlah Penduduk wilayah binaan penyuluh pertanian Desa Sendaur

berjumlah 1029 Jiwa, 288 KK yang terdiri dari Laki-laki 521 Jiwa dan

Perempuan 508 Jiwa. Jumlah penduduk Desa Sendaur berdasarkan umur dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:


8

Tabel 1: Daftar Penduduk Menurut Umur Desa Sendaur


Desa Umur
Jumlah

0-15 16-65 65
keatas

Sendaur 312 669 48 1029

2.4. Data Penggunaan Lahan


Tabel 2. Data Penggunaan Lahan Sawah adalah sebagai berikut:
Lahan Sawah (ha)

Desa Teknis ½ Sederhana Tadah Jumlah


Teknis Hujan

Sendaur - - - 300 hektar 300 (ha)

Tabel 3 : Daftar Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian..

NO Jenis mata pencaharian Jumlah jiwa (orang) Ket

1 Pertanian 356
2 Pedagang 13
3 PNS 11
4 Buruh 10
5 Pengusaha sedang 25
6 Peternak 10
7 Nelayan 3
8 Jasa 3
9 Pengrajin 5
10 Lainnya 70
JUMLAH 506
9

2.5. Kelembagaan
Tabel 4 : Daftar Kelompok
JUMLAH NAMA KOMODITI
NAMA
NO ANGGOTA KETUA KET
KELOMPOK
1 Nibung Mulia 25 Syahrin Padi
2 Setia Jaya 25 Mhd. Baki Padi
3 Cinta Damai I 25 Rusman Padi
4 Cinta Damai II 25 Sarman Padi
5 Teladan Damai 25 Ibrahim Padi
6 Pulai Jaya 25 Hasyim. z Padi
7 Nibung jaya 25 Aidi Padi
8 Sentul Jaya I 25 Syahbudin Padi
9 Sentul Jaya 25 Azhar Padi
10 Sentul Mulia 25 Jumadi Padi
11 Teladan Jaya 25 Sutaji Padi
12 Makmur 25 Sulaiman Padi
13 Alfian Jaya 10 Nurul Palawija
Alfian
14 Teladan 27 Sukirman Perkebunan
Sejahtera (Kelapa)
15 Sendaur Jaya 50 Mussodiq Perkebunan
(Kelapa)

2.6. Potensi Wilayah


a. Potensi Tanaman Pangan dan Horticultura
Tabel 5 : Daftar Potensi Tanaman Pangan 2018
JENIS POTENSI YANG ADA LUAS LAHAN
No (Komoditi) /BANYAKNYA
KETERANGAN
1 2 3 4
1 Padi Sawah 300 ha
2 Palawija 10 ha
- Jagung - ha
- Ubi Kayu 2 ha
- Ubi Jalar -
- Kedelai -
3 Sayur-sayuran
-Cabe 2 ha
- Kentang -
- Kubis -
- B. Merah -
- Buncis -
- Kc. Panjang -
- Tomat -
- Terong -
4 Buah-buahan
10

- Adpokad -
- Durian -
- Rambutan 35 (btg)
- Jeruk 30 (btg)
- Manggis - (btg)
- Pepaya 75 (btg)
- Jambu 100 (btg)
- Semangka 1 ha
- Nenas 70 Ha

b. Potensi Peternakan
Tabel 6 : Daftar Peternakan 2018
No JENIS TERNAK JUMLAH KETERANGAN
1 2 3 4
1 Ternak Besar
- Sapi 3 ekor
- Kambing 10 ekor
- Kerbau -
- Lembu -
2 Ternak Unggas -
- Ayam Ras 270
- Ayam Kampung -
- Burung Puyuh -
- Bebek -

c. Potensi Perkebunan
Tabel 8 : Daftar Perkebunan 2018
No JENIS TANAMAN JUMLAH KETERANGAN
1 2 3 4
- Sagu 5 ha
- Kelapa 320 ha
- Kopi 100 ha
- Karet 700 ha
- Pinang 51 ha

2 .7. Karakteristik lahan dan iklim

luas wilayah Desa Binaan Desa Sendaur13700 Ha, dengan rincian 95 %

merupakan wilayah daratan. Wilayah pesawahan yang dimiliki sebagian besar

merupakan lahan dengan system tadah hujan , dengan ciri topografi dataran yang

relatif datar atau landai dan berawa dan tanah aluvial. Sedangkan lahan darat

merupakan dataran rendah dominan adalah tanah gambut (Organosol). Ketinggian


11

permukaan daratan dilihat dari permukaan laut mempunyai ketinggian antara 0

sampai 2 meter dpl. Kondisi agroklimat secara umum memiliki ciri iklim tropis,

dimana temperatur udara secara rata – rata berada dalam interval 26o – 33o

Celcius.

Pergantian musim jika berada dalam kondisi normal memiliki tingkat

pergantian antara bulan September s/d Januari merupakan musim hujan, dan bulan

Februari s/d Agustus merupakan musim kemarau. Pola Tanam usaha tani yang

terjadi pada desa binaan Sendaurpemanfaatan lahan sawah berangsur mulai

optimal pada komoditi padi sawah tadah hujan melakukan IP 200 menanam pada

bulan September dan panen pada bulan Januari-Februari, dan ada yang telah

memanfaatkan lahan sawah dengan tumpang sari palawija /penyelang walau

secara teknis perlu ditingkatkan.

2.8. Kelembagaan Petani

Tabel 7: Alsintan
No Jenis ALSINTAN Jumlah KondisiSaatIni Ket
1 Mesin bajak Sedang 1 unit Baik

Powerthereser 11 unit Baik

Combine 1 unit Rusak

RMU 2 unit Baik

Transplanter 1 unit Rusak

Pompa Air 3 Unit Baik

Hand sprayer 33 unit Baik


12

BAB III
TUJUAN

Tujuan adalah suatu pernyataan yang akan dicapai dari pemecahan

masalah yang merupakan gambaran dari perubahan perilaku maupun non perilaku

yang spesifik, dapat diukur dapat, diamati dan praktis dalam penerapannya.

Tujuan pemecahan masalah dalam programa ini terbagi dalam dua katagori, yaitu

tujuan umum dan tujuan khusus.

3.1 Tujuan Umum

Tujuan programa penyuluhan di Desa Sendaurmenekankan kepada aspek :

a) Peningkatan pengetahuan terhadap pola pelaksanaan usaha tani.

b) Peningkatan petani terhadap dampak perubahan dan alih teknologi usaha

tani yang dilaksanakan dan penerapan inovasi pertanian

c) Peningkatan skill keahlian dan keterampilan dalam pelaksanaan usaha

tani.

d) Peningkatan kemampuan kelompok tani dalam hal kerja sama didalam

kelompok tani itu sendiri dan dengan pihak luar .

3.2Tujuan Khusus

a) Bidang Tanaman pangan dan Hortikultura

 Meningkatkan pengetahuan / keterampilan tentang penggunaan benih padi

varietas unggul

 Meningkatkan pengetahuan tentang benih bermutu dan berlabel

 Meningkatkan pengetahuan tentang aplikasi dosis pemupukan berimbang

 Meningkatkan keterampilan petani dalam mengendalian hama dan

penyakit tanaman padi sawah


13

 Meningkatkan pengetahuan tentang manfaat pemanfaatan lahan

pekarangan rumah untuk kegiatan peningkatahan pangan mandiri.

b) Bidang Peternakan

 Meningkatkan keterampilan petani dalam mengelola sumber pakan hijauan

ternak

 Meneningkan Pengetahuan an keterampilan petani tentang system tata

kelola ternak dengan system perkandangan yang terurus dan cara

pengendalian penyakit pada hewan ternak

c) Bidang Perkebunan / Tanaman buah – buahan

 Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani dalam hal dosis

penggunaan insektisida dan manfaat pemupukan organik dan anorganik

terhadap tanaman

 Meningkatkan pengetahuan petani tentang manfaat sanitasi perkebunan


14

BAB IV
MASALAH

Masalah adalah faktor penghambat yang dapat menyebabkan tidak

tercapainya suatu tujuan, sehingga perlu adanya solusi atau cara pemecahannya.

A. Masalah Perilaku

A. Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan.


1. Masih kurangnya penerapan teknologi pemupukan berimbang dan sistem
tanam jajar legowo padi sawah oleh pelaku utama.
2. Masih terbatasnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama
dalam penggunaan benih unggul bermutu, pemupukan organik dan
pemupukan anorganik padabudidaya Padi, jagung dan kedelai.
3. Masih kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap petugas, pelaku
utama, pelaku usaha dalam penyediaan benih unggul bersertifikat untuk
tanaman pangan
4. Masih kurangnya kesadaranpelaku utama terhadaptingginya kehilangan
hasilsaat panen padi
5. Masih kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap pelaku utama
terhadap Pengendalian OPT padi, jagung dan kedelai melalui PHT dan
meminimalisir Dampak Fenomena Iklim.
6. Masih kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap petugas, pelaku
utama, tentang Diversifikasipangan.
7. Masih kurangnya pemahaman pelaku utama terhadappenggunaan pupuk
sesuaiprinsip 6 tepat.
8. Masih kurangnya pemahaman pelaku utama terhadapTata Guna Air
TingkatUsaha Tani Padi sawah
9. Masih kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap petugas, pelaku
utama, tentang akses permodalandan teknologi pengolahanhasil serta
pemasaran.
10. Masih kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama
dalam penanganan pasca panen dan pengolahan hasil tanaman pangan .
11. Masih terbatasnya kemampuan petugas, pelaku utama untuk mengakses
informasi teknologi baru hasil penelitian.
15

12. Masih lemahnya posisi tawar petani dalam pemasaran hasil.


13. Kurangnya minat para pemuda tani dalam usaha budidaya tanaman
pangan untuk usaha berkelanjutan.

B. Sub Sektor Perkebunan

Berdasarkan inventarisasi beberapa masalah yang dihadapi oleh pelaku


utama, pelaku usaha dan penyuluh dalam upaya mengembangkan usaha dibidang
perkebunan, yang perlu dipecahkan melalui kegiatan penyuluhan yaitu:

1. Pengetahuan Pelaku utama tentang adanya nilai tambah pada budidaya


kelapa masih perlu ditingkatkan;
2. Masih diperlukan peningkatan pemahaman dan akses Pelaku utama
tentang benih bersertifikat.
3. Kurangnya PKS (Pengetahuan Ketrampilan dan Sikap) Pelaku utama
dalam usaha agribisnis.
4. Masih kurangnya pemahaman pelaku utama dalam membuka lahan tanpa
bakar.
5. Masih perlunya pemahaman dan motivasi pelaku utama dalam
meremajakan tanaman, Kelapa, Pinang, Kopi, Sagu dan Karet.
6. Masih terbatasnya pengetahuan pelaku utama dalam mengendalikan
organisme pengganggu tanaman kelapa dan karet.
7. Produktivitas tanaman perkebunan masih rendah terutama pada
petani/pekebun swadaya.
8. Bertambahnya luas lahan tanaman tua/rusak termasuk lahan-lahan kritis
karena intrusi air laut.
9. Kurangnya infrastruktur dan sarana prasarana perkebunan.
10. Terbatasnya kemampuan petani untuk memperoleh bibit unggul dan
bersertifikat serta pupuk dan pestisida.
11. Tingginya luas serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
terutama pada tanaman Kelapa, Pinang, Kopi, Sagu dan Karet.
12. Kepatuhan pelaku usaha perkebunan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku masih rendah.
13. Kualitas SDM perkebunan yang masih rendah
16

14. Adopsi teknologi perkebunan (on-farm dan off-farm) oleh


petani/pekebun masih rendah.
15. Lemahnya kelembagaan petani dan terbatasnya akses petani terhadap
sumber permodalan usaha.
16. Rendahnya mutu dan daya saing produk perkebunan khususnya
petani/pekebun swadaya.
17. Masih adanya usaha petani yangmembuka lahan dengan cara membakar.
C. Sub Sektor Peternakan.

Beberapa masalah utama pada sub sektor peternakan adalah sebagai berikut:

1. Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan Pelaku utama dalam


meningkatkan produksi populasi sapi potong termasuk pembibitan serta
penyediaan pakan.

2. Kurangnya pemahaman Pelaku utama dan pelaku usaha tentang prosedur


akses permodalan KUR, KKP-E, KUPS, Pembiayaan Syariah dan kredit
komersial.
3. Kurangnya pemahaman dan ketrampilan Pelaku utama dalam penanganan
pasca panen sapi potong.
4. Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan Pelaku utama dalam
pemanfaatan kotoran sapi.
5. Kurangnya pemahaman Pelaku utama dalam pemanfaatan bahan pakan
lokal untuk unggas.
6. Masih kurangnya pemahaman dan komitmen dari pelaku utama, pelaku
usaha dan stake holder dalam mengimplementasi program restrukturisasi
perunggasan.
7. Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan Pelaku utama dan stake
holder dalampeningkatan ketahanan pangan terutama protein hewaniyang
berasal dari hasil ternak.
8. Usaha budidaya peternakan masih bersifat sampingan bukan penghasilan
pokok
17

D. Sub Sektor Ketahanan Pangan


1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaku utama dalam
meningkatkan pengolahan hasil ketahanan pangan
2. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk memanfaatkan
lahan perkarangan (KRPL)
3. Kurangnya pemahaman pelaku utama dan pelaku usaha tentang prosedur
akses permodalan.
4. Masih terbatasnya pengetahuan, dan sikap pelaku utama system
kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG)
5. Pengembangan dan pemberdayaan ketersediaan pangan sagu sebagai
pangan alternative masih rendah.
E. Sub Sektor Hortikultura.
1. Masih kurangnya peneranapan teknologi pemupukan berimbang dan
pengolahan tanah yang sempurna oleh pelaku utama.
2. Masih terbatasnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dalam
penggunaan benih unggul bermutu, pemupukan organik dan pemupukan
anorganik pada tanaman hortikultura.
3. Masih kurangyna pengetahuan, keterampilan dan sikap petugas, pelaku
utama pelaku usaha dalam penyediaan benih unggul bersertifikat untuk
tanaman Hortikultura.
4. Masih kurangnya pengetahuan keterampilan dan sikap pelaku utama
terhadap pengndalian OPT pada tanaman hortikultura.
5. Masih kurangnya pemahaman pelaku utama terhadap penggunaan pupuk
sesuai prinsip 6 tepat.
6. Masih kurangnya pemahaman pelaku utama terhadap tata guna air dalam
budidaya tanaman hortikultura.
7. Masih kurangya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dalam
penanganan panen dan pasca panen.
8. Masih kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap petugas, pelaku
utama tentang akses permodalan.
9. Kurangnya minat para pemuda tani dalam usaha budidaya tanaman
hortikultura.
18

BAB V
RENCANA MENCAPAI TUJUAN

Rencana kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan untuk mencapai

tujuanyang telah ditetapkan adalah :

1) Kegiatan penyuluhan aspek perubahan perilaku dalam pelaksanaan usaha

tani, dengan pendekatan pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang bersifat

partisipatif, berorientasi mengatasi masalah dan pemecahan masalah

2) Kegiatan penyuluhan yang bersifat benah kelompok, dengan tujuan untuk

meningkatkan peran serta kelembagaan kelompok tani di tengah – tengah

masayarakat. Memperbaiki system dan manajemen dalam kelompok

3) Pembinaan keterampilan kepada petani untuk mengelola sumder daya

alam dan manusia yang ada di Desa Sendaur dalam hal meningkatkan

perekonomian masyarakat

4) Pembinaan dan praktek pembuatan percontohan tanaman demplot untuk

penerapan inovasi teknologi, pengendalian hama penyakit supaya lebih

dapat diserap oleh petani

5) Melaksanakan penyuluhan teknis budidaya peternakan, perkebunan dan

monitoring penerapan bibit unggul dalam usahanya guna meningktkan

pendapatan petani.

6) Melaksanakan penyuluhan teknis budidaya pertanian dan monitoring

penerapan teknologi produksi yang unggul dalam usaha pertanian.

7) Melaksanakan koordinasi dengan instansi yang berwenang terkait fasilitasi

ketersediaan bahan pangan, bantuan saprodi dan koordinasi permasalahan

teknis dilapangan.
19

BAB VI
PENUTUP

Programa penyuluhan pertanian adalah rencana tertulis yang disusunsecara

sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat

pengendalipencapaian tujuan penyuluhan.Programa Desa Sendaur ini merupakan

acuan kegiatan kelompok yang akan dilaksanakan serta pihak terkait lainnya agar

programa desa berjalan dengan baik dan terarah.

Penyusunan programa ini didasari oleh prioritas masalah potensi

sumberdaya alam serta kebutuhan petani di wilayah kerjanya.Programa

Penyuluhan Pertanian ini merupakan acuan kerja penyuluhan pertanian yang harus

dijabarkan oleh masing‐masing penyuluh yang ada di wilayah Desa Binaan dalam

rangka memberikan informasi teknologi dan motivasi bagi petani selaku pengelola

usahatani.Memuat rangkaian kegiatan penyuluhan pertanian diarahkan pada

pemberdayaan petani menjadikan petani sebagai subjek bukan merupakan objek

dan sebagai kerja penyuluh pertanian.

Saya menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam

penyusunan ini, oleh sebab itu kami mengharapkan saran dan masukan dari semua

pihak guna untuk perbaikan serta penyemprnaan penyusunan di masa yang akan

datang.

Anda mungkin juga menyukai