Anda di halaman 1dari 18

LAMPIRAN

PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

DESA MEKARSARI KECAMATAN CIBATU


KABUPATEN GARUT

OLEH:

NAMA : ACENG MIFTAH SETRA AL ASBAH


NPM : 24037117109

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI P1 UNIVERSITAS GARUT


Jl. Raya Samarang No 52 A Tarogong Kaler Kabupaten Garut
Kode POS : Bandung 441151
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sektor pertanian memegang peranan penting karena kontribusinya sangat nyata
terhadap penyediaan pangan dan sumber pendapatan. Sektor pertanian juga menjadi
andalan dalam mengembangkan kegiatan ekonomi pedesaan melalui pengembangan
usaha berbasis pertanian. Oleh karena itu, pengembangan pembangunan pertanian
dimasa mendatang perlu memberikan perhatian khusus terhadap penyuluhan
pertanian. Penyuluhan pertanian merupakan salah satu kegiatan strategis dalam upaya
pencapaian tujuan pembangunan pertanian. Pelaksanaan penyuluhan yang efektif dan
efisien menuntut adanya suatu perencanaan dan penentuan target sasaran yang jelas dan
terukur.
Perencanaan penyuluhan yang tertuang dalam rencana programa merupakan
langkah awal dan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan penyuluhan untuk kurun
waktu tertentu. Programa Penyuluhan Pertanian Desa sendiri adalah rencana kegiatan
pembelajaran bagi petani dan keluarganya serta pelaku usaha pertanian lainnya yang
terdiri dari berbagai kegiatan penyuluhan pertanian yang disusun oleh penyuluh
pertanian bersama petani di suatu desa guna mengembangkan usaha pertanian
keluarga, kelompok dan desa kearah yang lebih produktif, lebih menguntungkan dan
berkelanjutan.
Programa penyuluhan pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan
penyuluhan pertanian dengan konten yang spesifik lokalita dan strategis serta mempunyai
daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah
dan pendapatan petani. Kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan pertanian
harus mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dalam memberikan
dukungan terhadap program‐program pertanian lainnya.
Disebutkan dalam undang-undang no. 16 tahun 2006 tentang sistem
penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (SP3K) mengamanatkan bahwa
penyelenggaraan penyuluhan menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah dan
Pemerintah Daerah. Disamping itu, Permentan no. 25/permentan/OT-140/5/2009 juga
mengamanatkan bahwa Program Penyuluhan Pertanian terdiri dari Programa
Penyuluhan Desa atau Kelurahan atau unit kerja lapangan, Programa Penyuluhan
Kecamatan , Programa Penyuluhan Kabupaten/ Kota, Programa Penyuluhan Propinsi,
Programa Penyuluhan Nasional.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 47/Permentan/SM.010/9/2016 tentang
Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian, bahwa Programa Penyuluhan
Pertanian Kecamatan dan desa/kelurahan adalah rencana tertulis yang disusun secara
sistimatis untuk memberikan arah dan pengendali dalam pencapaian penyelengaraan
penyuluhan Pertanian. Programa penyuluhan Pertanian kelurahan merupakan
perpaduan antara Rencana kerja pemerintah dengan aspirasi pelaku utama dan pelaku
ussaha, serta pemangkukepentingan lainya berisikan tentang keadaan, tujuan,
permasalahan dan cara mencapai tujuan (rencana kegiatan) untuk memberikan arah
dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa
penyuluhan pertanian yang disusun setiap tahun memuat rencana penyuluhan tahun
berikutnya.
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), maka programa penyuluhan
pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian spesifik yang
strategis dan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas
komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani. Oleh karena itu, dalam proses
pelaksanaan penyuluhan pertanian sangat penting untuk menyusun programa yang
baik dan benar serta sistematis agar setiap kegiatan yang akan dilaksanakan berjalan
dengan baik dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat sasaran.

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan disusunnya programa penyuluhan pertanian Desa
Mekarsari adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhaan pertanian bagi para
penyelenggara penyuluh di Desa Mekarsari.
b. Untuk mengoptimalkan potensi sumberdaya di Desa Mekarsari.
c. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku utama, perilaku usaha,
penyuluh dan petugas lingkup pertanian agar mereka manpu memecahkan
permasalahan.
d. Mengatur pendayagunaan tenaga, peralatan, sarana/prasarana, dana, sumber dana
dan potensi yang ada sehingga penyelenggaraan penyuluhan dapat dilaksanakan
lebih efektif dan efisien.
1.3. Manfaat Programa Penyuluhan
Adapun manfaat disusunnya programa penyuluhan pertanian Desa Mekarsari
adalah sebagai berikut :
a. Tersedianya arah, pedoman, dan alat pengendali pencapaian tujuan
penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Desa Mekarsari.
b. Terselenggaranya penyuluhan pertanian secara produktif, efektif, efisien dan
sistematis di Desa Mekarsari.
c. Mendorong pencapaian produksi pertanian yang optimal
d. Pemanfaatan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di Desa
Mekarsari.
BAB II
KEADAAN UMUM

2.1.Sejarah Umum Desa Mekarsari

Mekarsari adalah desa di kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Indonesia. Desa ini
merupakan pemekaran dari desa Sindangsuka sesuai dengan keputusan Gubernur
KDH I Jawa Barat No. 122/pm.122/Pem/SK/1980 Tentang Pemekaran dan pemecahan
di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Garut, Tangerang, dan Subang. Hal tersebut
menimbang karena desa Sindangsuka yang pada saat itu memiliki penduduk yang
padat dan wilayah yang luas, sehingga sebagian kampung- kampungnya jauh dari
jangkauan pembinaan pemerintah desa yang bersangkutan. Tepatnya pada tanggal 1
juni 1979, para tojoh membuat surat permohonan persetujuan pemekaran kepada
Letnan Kolonel Iman Sulaeman ( Bupati Garut periode 1978 - 1983 ). Tanggal 29
September 1980 pemekaran dari desa Sindangsuka Terlaksana .
2.2.Kondisi Umum Desa Mekarsari
A. Luas Wilayah Dan Batas Desa
a. Luas Wilayah : 174,4 Ha

 Tanah Pesawahan : 23,4 Ha


 Tanah Perkebunan : 97,18 Ha
 Tanah Pemukiman : 51,8 Ha
 Tanah Pekarangan : 0,2 Ha
 Tanah Sarana & Prasarana Lainnya : 1.82 Ha
b. Batas Desa

- Sebelah Barat : Desa Sindangsuka


- Sebelah Utara : Desa Sukamerang
- Sebelah Timur : Desa Sukalilah
- Sebelah Selatan : Desa Cibunar
B. Iklim
Iklim Desa Mekarsari sebagaimana Desa-Desa lain di wilayah Indonesia
mempunyai iklim Tropis disertai dengan dua cuaca yaitu Kemarau dan Penghujan,
serta mempunyai suhu rata-rata 300C hal tersebut mempunyai pengaruh langsung
terhadap pola tanam yang ada di Desa Mekarsari Kecamatan Cibatu Kabupaten
Garut.
C. Wilayah Administrasi dan Pemerintahan Desa Mekarsari
Desa Mekarsari meliputi 3 Dusun, 8 Kampung, 1 Komplek Perumahan, 9
RW dan 30 RT yaitu:

1. Kampung Mekarsari Kaler RW 01


2. Kampung Kaliki RW 02
3. Kampung Manjah Beureum RW 03
4. Kampung Sukasari RW 04
5. Kampung Ciengang RW 05
6. Kampung Legok Kondang RW 06
7. Kampung Mekarsari Kidul RW 07
8. Kampung Cigembor RW 08
9. Perum Cibatu Asri RW 09

NAMA KEPALA DESA YANG PERNAH MENJABAT DI DESA


MEKARSARI

1. DEDE RUHIYAT Tahun 1986 s/d 1988


2. ADE WAHYU Tahun 1988 s/d 1994
3. YAYAT RS Tahun 1994 s/d 2000 (Pjs)
4. ARIFIN Tahun 2000 s/d 2008
5. IWAN RIDWAN Tahun 2008 s/d 2010 (Pjs)
6. YAYAT, S.PdI Tahun 2010 s/d 2016
7. IWAN RIDWAN,S.IP Tahun 2017 s/d Sekarang

D. Kependudukan
Jumlah Penduduk Desa Mekarsari adalah 1.439 KK dengan Jumlah Jiwa :

Laki-laki Perempuan Jumlah

2753 Jiwa 2591 Jiwa 5344 Jiwa


2.3.Potensi Desa Mekarsari
a. Sumber Daya Alam
Tabel : 1
JENIS SUMBER DAYA ALAM

No Jenis Jumlah / Luas Lokasi


1 Tanah Carik Desa 2 Lokasi Menyebar
2 Batu Kali - -
3 Kebun bambu - -
4 Jalan 8.815 Meter Menyebar
5 BangunanUmum 1,987 Ha Menyebar
6 Kolam - -
7 Perkebunan 97.76 Ha Menyebar
8 Tanah Wakap Menyebar
9 Tanah sawah 23.4 Ha Menyebar
10 Tegalan Menyebar
11 Sungai 2 lokasi Menyebar
12 Lainnya 8,37 Ha menyebar
b. Sumber Daya Manusia

Tabel : 2
JUMLAH PENDUDUK
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 2.753 51.60 %

2 Perempuan 2.591 48.40 %

Jumlah 5.344 100 %


Tabel : 3
TINGKAT PENDIDIKAN PENDUDUK
Jumlah
No Tingkat Pendidikan Penduduk
L P
1 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 63 60
2 Usia 3-6 tahun yang sedang TK/Play Group 148 141
3 Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah - -
4 Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 475 435
5 Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah 1 -
6 Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 40 39
7 Tamat SD / sederajat 1045 1389
8 Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 172 188
9 Jumlah usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA 32 30
10 Tamat SLTP /sederajat 148 131
11 Tamat SLTA / sederajat 121 116
12 D1 - -
13 D2 2 1
14 D3 1 4
15 S1 48 51
16 S2 7 5
17 S3 - -
18 Tamat SLB A - -
19 Tamat SLB B 1 -
20 Tamat SLB C - 1
JUMLAH 2753 2591

Tabel : 4
JENIS MATA PENCAHARIAN
JUMLAH
NO JENIS PEKERJAAN
L P
1 Petani 256 -
2 Buruh Tani 1198 1555
3 Buruh Migran Perempuan - 7
4 Buruh Migran Laki-laki 12 -
5 Pegawai Negeri Sipil 21 19
6 Pengrajin Industri Rumah Tangga 3 2
7 Pedagang Keliling 6 4
8 Peternak 8 -
9 Nelayan - -
10 Montir 7 -
11 Dokter Swasta - -
12 Bidan Swasta - -
13 Perawat Swasta - -
14 Pembantu Rumah Tangga - 4
15 Dukun Kampung - -
16 Jasa Pengobatan Alternatif - -
17 Dosen Swasta - -
18 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 10 9
19 Pengusaha Kecil dan Menengah 6 -
20 Pengacara/Artis - -
21 Notaris - -
22 Karyawan Perusahaan Swasta 7 2
23 Karyawan Perusahaan Pemerintah 3 -
JUMLAH
c. Kelembagaan
Tabel : 5
KELEMBAGAAN ORGANISASI
No Jenis Organisasi / Jumlah Anggota / Lokasi
Kelembagaan Lembaga
1 BPD 7 orang Desa
2 LPMD 16 orang Desa
3 MUI 8 orang Desa
4 PKK 9 orang Desa
5 Kader 33 orang Tersebar
6 Linmas 24 orang Tersebar
7 KarangTaruna 8 orang Desa
8 BUMDES - -
9 Posyandu 9 buah RW
10 Koperasi 1 Buah RW 7
11 KelompokTani 8 kelompok Tersebar
12 Gapoktan 1 kelompok RW 7
13 DKM 9 Tersebar
14 Yayasan 4 buah Tersebar
15 Organisasi Olah Raga 4 buah Tersebar
16 Rukun Tetangga 28 Tersebar
17 Rukun Warga 8 Tersebar
18 Partai Politik - -
19 Kelompok Arisan - -
20 Kelompok Senam - -
d. Sarana dan Prasarana
Tabel : 6
SARANA PENDIDIKAN
No Jenis Sarana Pendidikan Jumlah Lokasi
1 PAUD 3 Tersebar
2 TK 1 RW 07
3 RA 1 RW 01
4 SD 1 RW 02
5 MI 2 Tersebar
6 SLTP/ Tsanawiyah 3 Tersebar
7 SLTA/ SMK/Aliyah 1 Tersebar
8 Pondok Pesantren 2 Tersebar
9 SLB -
JUMLAH 15 buah -
Tabel : 7
SARANA KEAGAMAAN
No Jenis Sarana Pendidikan Jumlah Lokasi
1 Masjid Jami 9 Tersebar
2 Mushola 45 Tersebar
3 Pendok Pesantren 2 Tersebar
JUMLAH 56 uah -

Tabel : 8
SARANA TEMPAT USAHA
No Jenis Tempat Usaha Jumlah Lokasi
1 Konveksi 3 Tersebar
2 Bengkel 3 Tersebar
3 Cuci Steam 1 Tersebar
4 SPBU - -
5 Warnet - -
6 Toko Glosir 1 Tersebar
7 Galian C - -
8 Warung 55 Tersebar
9 Penggilingan Padi 1 Tersebar
10 Penggilingan Aci Kawung - -
11 Penggergajian Kayu - -
12 Pengrajin Kayu 5 Tersebar
13 Pertukangan 29 Tersebar
14 Bengkel Las 1 -
15 Tambal Ban 2 Tersebar
16 Pengrajin Makanan 40 Tersebar
17 Industri Rumah Tangga 5 Tersebar
18 Wartel - -
19 Warung Baso 15 Tersebar
20 Yayasan Bakti Husada - -
21 Rental Mobil - -
22 Ojeg 30 Tersebar
23 Koperasi 1 Tersebar
24 BUMDES - -
25 Konter HP/Pulsa 7 Tersebar
26 Loket Pembayaran Listrik 1 -
27 Rental Komputer - -
28 Services TV/Radio 5 Tersebar
29 Pengrajin Mebeuler 2 RW.04
30 Jasa Penyewaan Alat Pesta - -
31 Kontrakan 8 Unit Tersebar
32 Penjahit 36 Tersebar
33 Tempat Kursus - -
34 Salon Kecantikan - -
35 Pedagang Ikan - -
36 Pengusaha Sarang Burung - -
Walet
37 Dealer Kendaraan Roda Dua - -
38 Depot Isi Ulang Air Minum 1 RW 02
39 Photo Copy 2 Tersebar
40 Pabrik Bata Merah 3 RW 03
41 Pedagang Keliling 48 Tersebar
42 Bengkel Mobil - -

Tabel : 9
SARANA OLAH RAGA
No Jenis Sarana Olah Raga Jumlah Lokasi
1 Lapang Sepak Bola - -
2 Lapang Bola Volly 5 Tersebar
3 Lapang Tenis Meja 1 RW 06, RW 09
4 GOR Bulu Tangkis 1 RW 04
JUMLAH 7 -
e. Sumberdaya Lainnya
Tabel : 10
KEPEMILIKAN TERNAK
No Jenis Ternak Jumlah Pemilik JumlahTernak Lokasi
1 Sapi 3 8 Tersebar
2 Ayam kampung 121 600 Tersebar
3 Ayam Broiler - - -
4 Kalkun 7 21 Tersebar
5 Domba 102 205 Tersebar
6 Burung Walet - - -
7 Itik - - -
8 Kerbau - - -
9 Burung Lainnya 12 15 Tersebar
10 Angsa - - -
11 Kelinci - - -
12 Ikan Deras 28 5000 tersebar
13 AyamPelung 15 100 Tersebar
BAB III

TUJUAN

3.1. Tujuan Perubahan Perilaku


3.1.1. Aspek Teknis

a. Penerapan pengendalian hama secara terpadu tanaman palawija


o Meningkatkan kemampuan petani dalam pengendalian hama dengan prinsip
PHT.
o Mengaplikasikan berbagai tanaman refugia
o Mengenalkan jenis-jenis perangkap hama
b. Komoditas penting Desa Mekarsari
o Memaksimalkan produktifitas dari komoditas tembakau
o Meningkatkan penggunaan pupuk organic
o Mengaplikasikan varietas tahan dari komoditas tembakau
c. Pertanian Modern / HIDROPONIK
o Meningkatkan pengetahuan tentang bertani secara hidroponik
o Menumbuhakan minat remaja terhadap bertani
3.1.2. Aspek Sosial

a. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan kelompok tani dalam

o Kerjasama antar anggota kelompok tani


o Kerjasama antar kelompok tani melalui Gapoktan
o Pelaksanaan benah administrasi kelompok tani
b. Meningkatkan dan mengembangkan kerjasama kelompok tani dalam hal:

o Penerapan pola tanam dan pola usaha tani


o Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu
o Pola pengaturan air (tataguna air) dan gerakan bersama perbaikan saluran air di
tingkat usaha tani
o Pendayagunaan fasilitas usaha tani, seperti peralatan teknologi pengendalian
OPT dan alat pasca panen
3.1.3. Aspek Ekonomi

a. Meningkatkan dan mengembangkan Kelompok tani dalam:


o Pemupukan modal kelompok atau perorangan
o Pengadaan fasilitas dan sarana kerja usahatani
o Pembuatan UMKM dalam memanfaatkan hasil panen
b. Meningkatkan kerjasama kelompoktani dengan koperasi/mitra usaha pertanian
dalam:

o Pemupukan modal
o Penyediaan sarana pendukung usahatani
o Pemasaran produksi pertanian

3.2. Tujuan Perubahan Non Perilaku


a. Tersedianya Sarana Produksi Pertanian yang di perlukan petani
b. Terciptanya peluang usaha baru
BAB IV

MASALAH

4.1. Masalah Perilaku

4.1.1. Aspek Teknis

a. Penerapan pengendalian hama secara terpadu


o Ketergantungan pada pestisida kimia
o Kurangnya pengetahuan mengenai tanaman refugia
o Kurangnya pengetahuan mengenai PHT
b. Komoditas penting Desa Mekarsari
o Kurangnya pengetahuan akan varietas tahan dari komoditas tembakau
o Peralihan usaha pertanian pada komoditas lain
c. Pertanian Modern / HIDROPONIK
o Kurangnya pengetahuan akan pertanian modern
o Menurunnya minat anak-anak milenial dalam bertani

4.1.2. Aspek Sosial

a. Kemampuan kelompok tani dalam :

o Kerjasama antar anggota kelompok tani masih kurang


o Kerjasama antar kelompok tani melalui Gapoktan masih kurang
o Pelaksanaan benah administrasi kelompok tani masih kurang
b. Meningkatkan dan mengembangkan kerjasama kelompok tani dalam hal:

o Penerapan pola tanam dan pola usaha tani masih kurang


o Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu masih
kurang
o Pendayagunaan fasilitas usaha tani, seperti peralatan teknologi pengendalian
OPT dan alat pasca panen masih kurang
c. Belum adanya para taruna tani menjadi petani yang tangguh melalui pembinaan
kader pemuda dan pemudi dari keluarga petani.
4.1.3. Aspek Ekonomi

a. Mengembangkan Kelompok tani dalam :

o Pemupukan modal kelompok atau perorangan masih kurang


o Penentuan harga jual produksi pertanian masih kurang
o Pengadaan fasilitas dan sarana kerja usahatani masih kurang
b. Kerjasama kelompoktani dengan koperasi/mitra usaha pertanian dalam:

o Belum adanya Pemupukan modal


o Penyediaan sarana pendukung usahatani masih kurang
o Pemasaran produksi pertanian masih kurang
4.2. Masalah Non Perilaku

a. sarana pengolahan hasil panen yang belum tersedia secara lengkap

b. Penyaluran hasil pasca panen yang belum jelas


BAB VI

PENUTUP

Programa penyuluhan pertanian tingkat desa merupakan rencana yang disusun


secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali
pencapaian tujuan. Penyusunan programa penyuluhan pertanian tingkat desa ini
dilakukan secara partisipatif untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan
pelaku utama dan pelaku usaha dengan memperhatikan beberapa aspek seperti aspek
teknis, aspek ekonomi, aspek sosial serta semua permasalahan yang ada.
Keberhasilan perencanaan kegiatan penyuluhan akan ditentukan oleh ketepatan
pemilihan strategi dalam merancang perencanaan dari kondisi yang ada serta upaya-
upaya pemecahan masalahnya. Untuk itu, diperlukan suatu perencanaan tindak lanjut
yang akan mendukung prestasi kerja dan ketepatan memilih solusi terhadap-
permasalahan yang dihadapi oleh petani.

Anda mungkin juga menyukai