Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PERENCANAAN PENYULUHAN PERTANIAN

PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN DI


DESA EMPIRANG UJUNG, KECAMATAN BALAI,
KABUPATEN SANGGAU, PROVINSI KALIAMANTAN BARAT

Disusun Oleh :

Ariadi Jakaria
Tantri Yupita Leni
Ardiva Navisa

Dosen Pengampu : Ellyta, SP, M. Si

FAKULTAS PERTANIAN

PRODI AGRIBISNIS

UNIVERSITAS PANCA BHAKTI PONTIANAK

2022
BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) pada bab VII Pasal
23 menyebutkan bahwa Programa penyuluhan dimaksudkan untul
memberikan arah, pedoman, dan alat pengendalian pencapaian tujuan
penyelenggaraan penyuluhan. Programa penyuluhan terdiri atas programa
penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan
kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan
provinsi dan programa penyuluhan nasional yang disusun dengan
memperhatikan keterpaduan, dan kesinergian programa pada setiap tingkatan
sebagaimana tersebut diatas.

Sedangkan keterpaduan dimaksudkan bahwa programa penyuluhan


pertanian disusun dengan memperhatikan programa penyuluhan tingkat
kecamatan, tingkat kabupaten/kota,tingkat provinsi dan tingkat nasional,
kalau kesinergian dimaksudkan bahwa programa penyuluhan pertanian pada
tiap tingkat mempunyai hubungan yang bersifat saling mendukung, sehingga
semua programa penyuluhan pertanian selaras dan tidak bertentangan antara
programa penyuluhan pertanian dalam berbagai tingkatan

Programa penyuluhan disusun setiap tahun yang membuat rencana


penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran masing-
masing tingkatan yang mencakup pengorganisasian dan pengelolaan sumber
daya sebagai dasar pelaksanaan penyuluhan yang dalam implementasinya
harus terukur, realistis, bermanfaat dan dapat terlaksana serta di lakukan
secara partisipatif, terpadu, transparan, demokratis dan bertanggung jawab.

b. Tujuan
Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan
bagi para penyelenggara penyuluhan pertanian
1. Menyediakan bahan penyusunan perencanaan kegiatan penyuluhan
pertanian
2. Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian di Desa Jatisari,
Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap
3. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku
utama, pelaku usaha, penyuluh, dan petugas agar mereka mampu
memecahkan permasalahan yang ada serta mampu memanfaatkan
potensi sumber daya pertanian menjadi peluang yang nyata dan
bermanfaat.

1
c. Manfaat
 Rencana penyuluhan dapat tersusun secara sistematis untuk
memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian
tujuan penyuluhan
 Memberikan arah dan pedoman dan alat pengendalian pencapaian
tujuan penyuluhan, selanjutnya menjadi acuan dasar bagi penyuluh
untuk menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP).

2
BAB II KEADAAN WILAYAH

a. Biofisik Desa Empirang Ujung


Luas wilayah Desa empirang ujung secara keseluruhan adalah +_ 105
km yang terdiri dari tanah kering dengan luas 145,5 Ha dan tanah sawah
326,1 Ha.
Dilihat dari segi astronomis, desa ini terletak pada koordinat 7.517823o LS
dan 108.799295o BB. Batas-batas Desa empirang ujung yaitu:
a. Batas sebelah utara dengan : Desa Angan Tembawang
b. Batas sebelah timur dengan : Desa Desa Senyabang dan Desa
Temiang Taba
c. Batas sebelah selatan dengan : Desa Kebadu
d. Batas sebelah barat dengan : Desa Padi Kaye
b.  Karakteristik lahan
Letak topografi tanah di desa ini dominan bidang miring, dengan lahan
yang sebagian besar di manfaatkan oleh masyarakat untuk lahan pertanian,
perkebunan dan perikanan sehingga sebagian besar masyarakat desa adalah
petani dan petani penggarap.Wilayah pesawahan yang dimiliki sebagian
besar merupakan lahan dengan sistem pengairan sederhana, dan berada
dengan ciri topografi daratan yang relatif datar atau landai. Jenis tanah yang
ada disebagian besar wilayah ini memiliki klasifikasi jenis tanah lempung
liat berpasir dan lempung berpasir.
c. Keadaan Demografi
Dari wawancara simulasi yang di lakukan dengan salah satu keluarga
tani yaitu Bapak Sarwoto yang terdiri dari 6 anggota keluarga yaitu bapak
Sarwoto, istrinya ibu Sarinten dan ke-4 anaknya. Dari data tersebut
presentase jenis pekerjaan sebagai berikut: petani 50%, PNS 10%, pedagang
20 %, buruh 10%, pekerja swasta 10%.
d. Keadaan Sosial Ekonomi
Sebagian besar masyarakat di Desa Empirang ujung memiliki jenis
pekerjaan sebagai petani, hanya sebagian kecil saja masyarakat di Desa
Empirang Ujung yang memiliki pekerjaan diluar pertanian seperti Pegawai

3
Negri Sipil (PNS), Pedagang, Pekerja Swasta dan Buruh. Dari keterangan
tersebut dapat disimpulkan ketergantungan terhadap sektor pertanian cukup
besar, sehingga peranan sektor pertanian menjadi penting. Karena
merupakan kegiatan utama dalam menggerakan kegiatan ekonomi di Desa
Empirang Ujung. Dengan kata lain jika kondisi pertaniannya produktif
maka pendapatan masyarakat akan meningkat. Begitu pun sebaliknya jika
kondisi pertanian mengalami penurunan produktivitasnya maka akan
berimbas kepada tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat. Oleh karena
itu pembangunan masyarakat terhadap sektor pertanian perlu untuk
ditingkatkan dan lebih dioptimalkan. Selain itu kondisi pertanian di Desa
Empirang Ujung dapat dijadikan potensi utama, jika dilihat dari kemampuan
sebagian masyarakatnya yang berkonsentrasi di sektor ini.

4
Bab iii KEADAAN
a. RUK
Nama Petani :
Kelompok Tani : Jaya Lestari
Desa : Empirang Ujung
1. Profil Keluarga
a. Daftar Anggota Keluarga
Kepala Keluarga : Sarwoto (L)
Ibu : Sarinten (P
Anak: - Eka Budi Setiawan (L)
- Edi Supriyanto (L)
- Jerajat Subekti (L)
- Nia Wijiasih (P)
b. Luas dan Penggunaan Lahan
 Luas lahan 1,1 Ha
 Penggunaan lahan
o Pertanian :
1. Cabai : 200 m2
2. Jagung : 100 m2
3. Pepaya : 100 m2
4. Kangkung : 100 m2
5. Tomat : 100 m2
o Padi : 1 Ha
o Peternakan sapi : 30 m2
o Lahan kosong : 155 m2
2. Rumusan Cita-cita Keluarga
 Pencapaian hasil dalam pertanian keluarga semakin membaik
 Menjadi petani sukses
 Perbaikan akses jalan ke lahan pertanian
3. Masalah
 Penggunaan lahan kurang optimal
 Teknologi pertanian yang digunakan masih tradisional
 Ketersediaan tenaga kerja yang belum memenuhi target pencapaian
4. Kegiatan yang diinginkan
 Pencapaian dalam satu tahun membangun lahan kosong menjadi
area lahan pertanian yang lebih mengarah pada potensi daerah
 Membeli alat-alat pertanian modern untuk menunjang kegiatan
pertanian
5. Potensi
 Tingkat kesuburan tanah tinggi

5
 Iklim dan cuaca yang mendukung, ketersediaan air cukup memadai
b. Kalender Musim

BULAN

NO KOMODITAS 4 5 6 7 8
1 2 3 9 10 11 12

1 Jagung

Keterangan :

: Masa Penanaman : Masa Perawatan

: Masa Panen : Bero

Pola tanam yang digunakan oleh Bapak Sarwoto untuk mengolah sawahnya
yaitu dengan pola tanam Padi – Jagung – Padi. Padi ditanam pada bulan basah,
sedangkan jagung di tanam pada bulan kering sehingga Bapak Sarwoto menanam
Padi pada bulan Januari dan bulan September sedangkan penanaman Jagung
dilakukan pada bulan Juni. Masa istirahat tanah (bero) pada bulan Mei
bermanfaat untuk memulihkan keadaan tanah dari racun yang terkandung akibat
dari p;enyemprotan pestisida. Padi di panen pada bulan April dan Desember
sedangkan Jagung di panen pada bulan Agustus.

Potensi yang ada dari kalender musim :

1. Tanah yang subur berpotensi untuk peningkatan produksi


2. Iklim dan cuaca yang mendukung
3. Penanaman yang sesuai musim mengurangi serangan hama dan penyakit

Masalah yang ditimbulkan pada kalender musim :

1. Pembusukan saat panen di musim basah


2. Penanganan hama dan penyakit kurang terkendali dan belum efektif

6
c. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Menyemai benih Menggun


akan
 Padi benih-
benih
 Cabai,
Jagung dan yang
Tomat unggul
 Kangkung

 Pepaya

2 Menanam Waktu
penanama
 Padi n harus di
sesuaikan
 Cabai,
Jagung dan dengan
Tomat jenis
 Kangkung tanamann
ya
 Pepaya

3 Perawatan Pemberia
n pupuk
a. Pemberianpu harus
puk
sesuai
 Padi
dosis
 Cabai, yang telah
Jagung dan ada
Tomat
 Kangkung

7
 Pepaya

b. Penyiangan
 Padi Penyianga
n di
 Cabai, lakukan
Jagung dan scara rutin
Tomat
1x
seminggu

c. Pembumbun Pembumb
an unan
 Padi dilakukan
agar pori-
 Cabai,
Jagung dan pori tanah
Tomat terbuka
 Kangkung dan rutin

 Pepaya

d. Pemberian Pemilihan
pestisida pestisida
 Padi di
sesuaikan
 Cabai,
Jagung dan dengan
Tomat hama dan
 Kangkung jenis
penyakit,
 Pepaya dosis di
sesuaikan

8
4 Penyiraman Apabila
musim
basah
penyirama
n di
kurangi,
begitupun
sebalikny
a

5 Panen Panen
dilakukan
 Padi sesuai
dengan
 Cabai,
Jagung dan umur
Tomat tanaman
 Kangkung masing-
masing
 Pepaya

6 Pasca panen Dilakukan


seoptimal
 Padi mungkin
untuk
 Cabai,
Jagung dan menamba
Tomat h nilai
 Kangkung jual hasil
panen
 Pepaya

Keterangan :

= Padi = Cabai, Jagung, dan Tomat

= Kangkung = Masa Peyiraman Tanaman

= Pepaya

9
Proses produksi berbagai jenis tanaman yang di tanam oleh Bapak Sarwoto
dalam satu tahun disusun dengan penjadwalan sesuai dengan musim tanam
masing-masing tanaman.

Potensi dari jadwal kegiatan :

 Penanaman cabe dimusim basah bisa menambah nilai jual

Masalah yang ditimbulkan dari jadwal kegiatan :

 Penanaman cabai dimusim basah bisa menyebabkan tanaman banyak


terserang hama dan penyakit dan gagal panen

d. Bagan Kecenderungan

Jenis usaha Tahun Tahun Tahun Tahun


2000 2005 2010 2015

Luas lahan ******* ******* ***** ***


**
Pertanian musiman ******* ****** ****** *****
Buruh tani ******* ****** **** ***
*
Dagang *** **** ***** ******
Jumlah penduduk ** *** **** *****

Teknik ini adalah teknik PRA yang dapat menggambarkan perubahan berbagai
keadaan, kejadian, serta kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu. Perubahan
yang terjadi di Desa Jatisari dari tahun 2000 sampai 2015 adalah sebagai berikut

 Berkurangnya luas lahan di karenakan banyaknya pembangunan


 Buruh tani semakin sedikit dikarenakan mereka beralih profesi menjadi
pedagang sehingga jumlah penduduk yang bekerja di buruh tani berkurang
sedangkan jumlah pedagang meningkat karena hasil yang diperoleh lebih
menguntungkan
 Jumlah penduduk yang ada semakin bertambah setiap tahunnya
 Pertanian semusim setiap tahunnya menurun karena penduduk setempat
telah mengetahui informasi mengenai pergiliran tanaman.

Potensi :

10
 Meningkatnya usaha dagang untuk pemasaran
 Bertambahnya jumlah penduduk maka SDM pertanian bisa terpenuhi
 Intensifikasi lahan

Masalah :

 Lahan pertanian semakin sempit


 Tenaga kerja pertanian semakin berkurang

11
BAB III MASALAH

1. Tabel Kompilasi Masalah Dan Potensi


Menunjukan kumpulan masalah dari alat-alat PRA

N
Nama Instrumen Potensi Masalah
o.
 Tingkat kesuburan tanah tinggi  Penggunaan lahan kurang optimal
1 RUK  Ketersediaan air memada  Teknologi pertanian yang digunakan masih tradisional
 Ketersediaan tenaga kerja yang belum memenuhi target pencapaian
 Tanah yang subur berpotensi untuk peningkatan  Penanganan hama dan penyakit kurang terkendali dan tidak efektif
produksi  Banyak terjadi pembusukan saat panen di musim basah
2 KALENDER MUSIM  Iklim dan cuaca yang mendukung
 Penanaman yang sesuai musim mengurangi
serangan hama dan penyakit
 Lahan pertanian dengan pemukiman seimbang  Aliran air sering tersumbat menyebabkan banjir di sekitar irigasi
3 PETA SUMBER DAYA  Irigasi  Pemasaran hasil pertanian kurang optimal

12
1. Pohon Masalah

Kesejahteraan petani rendah

Penggunaan Ketersediaan Banyak Cuaca Pemasaran


lahan kurang tenaga kerja tanaman tidak kurang
optimal rendah terserang stabil optimal
hama

Tidak Jumlah SDM Pengendalian


termanfaatka petani hama kurang
nnya lahan rendah optimal
kosong

Kurangnya
tenaga ahli

Masalah utama yang menghambat kesejahteraan petani adalah tenaga kerja, sistem irigasi, cuaca serta hama dan penyakit.

13
2. Uji Prioritas Masalah

SCORE
Jumlah Orang Luasnya Manfaat Jumlah
NO Masalah Perannya Terhadap
yang Memiliki Akibat dari Bagi Nilai
Pendapatan Petani
Masalah Masalah Petani
1 Tidak termanfaatkannya lahan kosong 3 3 5 4 15

2 Pengendalian hama kurang optimal 3 5 4 5 17

3 Pemasaran kurang optimal 1 4 5 5 15

Uji prioritas masalah adalah salah satu alat PRA yang menjelaskan tentang hubungan antara masalah dengan jumlah yang
mengalami masalah, luasannya akibat masalah, manfaat untuk petani dan peranannya terhadap pendapatan petani. Dari tabel di
atas,masalah yang harus diselesaikan terlebuh dahulu adalah tenaga kerja ahli pertanian dan pengendalian hama, karena faktor-faktor
tersebut sangat penting peranannya untuk kesehjateraan petani di Desa Jatisari.

14
3. Tabel Impact Point

MASALAH PENGETAHUAN SIKAP KETERAMPILAN PENGATURAN JARINGAN KESWADAYAAN


Tidak termanfaatkannya Tidak tau cara mengolah Tidak bisa memanfaatkan
lahan kosong lahan secra optimal lahan kosong
Kesepakatan dari para
petani supaya tetap
Pengendalian hama dan
Tidak bisa menggunakan menggunakan sistem
penyakit kurang
alsintan yang modern tradisional yang sudah
terkendali
ada dari zaman nenek
moyang

Tidak adanya kerja


Pemasaran kurang Tidak tahu teknik Tidak bisa memasarkan
sama dengan
optimal pemasaran yang baik produk dengan baik
pengepul

Tabel Impact Point adalah tabel yang menunjukan masalah yang di temukan termasuk kategori dalam ranah- ranah pengetahuan,
sikap, ketrampilan, pengaturan, jaringan dan keswadayaan.

15
BAB IV TUJUAN

Bab ini menjelaskan tujuan-tujuan yang ingin di capai dari permasalahan yang ada

Keadaan Rumusan Tujuan Metode Materi


Masalah
Tidak Petani tidak Agar petani  Ceramah Cara
termanfaat tahu cara tahu cara  Penyuluhan memanfaatkan
kan nya mengolah mengolah  Pelatihan lahan secara
lahan dan dan optimal
kosong memanfaat memanfaatk
kan lahan an lahan
secara secara
optimal optimal
Rendahny Kurangnya Agar petani  Ceramah Pentingnya
a jumlah pengetahua tau tentang  Penyuluhan tenaga kerja ahli
tenaga n petani di dunia
kerja ahli dunia pertanian
pertanian pertanian dan mau
dan minat menjadi
menjadi petani sejati
petani itu
rendah
sehingga
banyak
yang
beralih
profesi
Teknologi Rendahnya Agar petani  Pelatihan  Pentingn
masih iptek mampu  Diskusi ya iptek
tradisional petani, menguasai pertania
tidak iptek serta n
handal mau  Keuntun
dalam mencoba gan
menggunak sistem yang penggun
an alsintan modern aan
modern kemudian sistim
serta beralih modern
budaya perlahan- dalam
nenek lahan dunia
moyang pertania
yang masih n
di
pertahanka
n

16
Pengendal Petani tidak  Pelatihan Pengendalian
ian hama tau cara  Diskusi hama secara
kurang menangani  Ceramah terpadu
terkendalihama
secara
terpadu dan
bisa
mencegah
hama
dengan
cara yang
tepat
Pemasaran Petani Petani  Pelatihan Teknik
kurang belum tahu mengetahui  Ceramah pemasaran
optimal teknik teknik
pemasaran pemasaran
yang baik yang baik
serta tidak serta mampu
bisa memasarkan
memasarka produknya
n dengan baik
produknya
dengan
baik

17
BAB VI MATRIK PROGRAMA PERTANIAN

No Sasaran Kegiatan Penyuluhan


Pelaku

Petugas
Pelaku
Usaha
utama
Keadaan

Masalah
Tujuan

W T P L P L P

pelaksan
Penangg
Sumber
Metode

Lokasi
Materi

Waktu

jawab
Biaya
T T D

ung

aan
1 Tidak Petani Petani tidak  √ √ √ √ Cara  Ceramah Desa Septe Dana Petugas Pelaku
termanf tahu tahu cara memanfaatk  Penyuluhan Jati mber priba pihak utama
aatkan cara mengolah an lahan  Pelatihan Sari, 2016 di terkait
nya mengol dan secara
Kec.
lahan ah dan memanfaatk optimal
kosong memanf an lahan Kedu
aatkan secara ngrej
lahan optimal a,
secara Kab
optima Cilac
l ap

18
4 Pengend Agar Petani tidak √ √ √ √ √ Pengendalia  Pelatiha Desa Septe swa Petugas Pelaku
alian petani tau cara n hama n Jati mber daya pihak utama
hama mampu menangani secara  Diskusi Sari, 2016 terkait
kurang mengen hama secara terpadu  ceramah Kec.
terkenda dalikan terpadu dan
li hama bisa Kedu
secar mencegah ngrej
optimal hama a,
dengan dengan cara Kab
teknolo yang tepat Cilac
gi ap
modern
5 Pemasar Petani Petani √ √ √ √ Teknik  pelatiha Desa Septe Dan Petugas Pelaku
an mengeta belum tahu pemasaran n Jati mber a pihak utama
kurang hui teknik  ceramah Sari, 2016 prib terkait
optimal teknik pemasaran adi
Kec.
pemasar yang baik
an yang serta tidak Kedu
baik, bisa ngrej
mampu memasarka a,
memasa n Kab
rkan produknya Cilac
produk. dengan baik ap

19
BAB VII PENUTUP
a. Kesimpulan

Programa penyuluhan pertanian adalah rencana tertulis yang disusun


secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat
pengendali tujuan penyuluhan pertanian.
Rencana tentang kegiatan matrik memadukan aspirasi petani dan
masyarakat pertanian dengan potensi wilayah yang menggambarkan
keadaan sekarang, tujuan yang ingin di capai, masalah, dan alternatif
pemecahannya.

b. Saran

Setelah menerapkan pengetahuan ini dalam kegiatan pembelajaran


pasti akan menemui banyak kendala dan permasalahan-permasalahan baru
di lapangan. Untuk itu para penyuluh harus selalu mengembangkan diri,
untuk selalu belajar, mengadakan inovasi sehingga perencanaan dan
pelaksanaan serta evaluasi penyuluhan pertanian dapat berjalan dengan
baik dan akhirnya di dapatkan hasil yang optimal.

20
DAFTAR PUSTAKA

21
22

Anda mungkin juga menyukai