Anda di halaman 1dari 19

RANCANGAN KEGIATAN PENANAMAN FOOD ESTATE DAK TAHUN 2022

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA


DINAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
UPTD KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG BIAK NUMFOR
Jalan Sorido Raya No. 06 Telp. (0981) 26043 Fax. (0981) 26043
BIAK

RANCANGAN TEKNIS
PEMBUATAN TANAMAN FOOD ESTATE
TAHUN 2022

Luas : 6 Ha
Lokasi : APL
Kampung : AMBERPAREM
Distrik : BRUYADORI
Kabupaten : BIAK NUMFOR
Provinsi : PAPUA
DAS : NUMFOR
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN TEKNIS PEMBUATAN TANAMAN


TAHUN 2022

Luas : 6 Ha
Lokasi : APL
Kampung : AMBERPAREM
Distrik : BRUYADORI
Kabupaten : BIAK NUMFOR
Provinsi : PAPUA
DAS : NUMFOR

Disahkan Oleh Dinilai Oleh Disusun Oleh


Kepala Dinas Kehutanan Kepala BPDASHL KPHL Biak Numfor
Provinsi Papua Memberamo Kepala

JAN JAP L ORMUSERAY, SH. M.Si Dr. MAHENDRO HARFIANTO, S.Hut.M.S MEILANNY M LEA, S.Hut
PEMBINA UTAMA MADYA NIP.19730925 199803 1002 NIP. 19790519 201004 2 001
NIP. 19640716 199003 1 009
I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Food Estate merupakan konsep pengembangan produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan
yang berada di suatu kawasan lahan yang sangat luas. Hasil dari pengembangan Food Estate bisa menjadi pasokan ketahanan pangan nasional dan juga
dapat diekspor. Pengembangan food estate lebih ditujukan pada areal-areal yang terdapat di luar kawasan hutan negara yang masih produktif untuk
memberikan manfaat kepada masyarakat.
Pengelolaan food estate tidak terlepas dari fungsi lahan yang dimanfaatkan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan food estate tersebut. Terlepas
dari hal itu UPTD KPHL Biak Numfor sebagai pengelola kawasan hutan yang terdapat di wilayah Kabupaten Biak Numfor memiliki peran dan fungsi
yang salah satunya sebagai fasilitator pemanfaatan kawasan oleh masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan hutan.
Implementasi pengembangan food estate di wilayah UPTD KPHL Biak Numfor tahun 2022 penganggarannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK)
Fisik Penugasan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dicanangkan pada 5 (lima) lokasi/kampung di wlayah Resort Pengelolaan Hutan (RPH)
Numfor. Salah satunya adalah lokasi pada Kampung Amberparem Distrik Bruyadori Kabupaten Biak Numfor.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud penyusunan Rancangan Kegiatan Penanaman Food Estate adalah sebagai arahan teknis bagi para pelaksana/penanggung jawab kegiatan pengembangan
Food Estate dalam menyusun rancangan kegiatan penanaman di lapangan.

Tujuan penyusunan Rancangan Kegiatan Penanaman Food Estate yaitu tersusunnya Rancangan Kegiatan penanaman Food Estate yang baik untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan di lapangan yang meliputi kondisi biofisik lokasi kegiatan penanaman dan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan.
C. SASARAN
Sasaran penyusunan Rancangan ini adalah tersusunnya buku Rancangan Teknis Pengembangan Food Estate meliputi kegiatan Penanaman pada
areal-areal di sekitar pemukiman atau di luar kawasan hutan negara, yang terdiri dari:
1) Tahun Pertama : Pembibitan, penanaman dan pemeliharaan tahun berjalan
II. RISALAH UMUM

A. KONDISI BIOFISIK
1. Letak dan Luas
a. Letak Administratif
1) Lokasi : Pulau Numfor
2) Desa : AMBERPAREM
3) Kecamatan : BRUYADORI
4) Kabupaten : BIAK NUMFOR
5) Propinsi : PAPUA
b. Letak Geografis
- Secara hidrologis, lokasi terletak pada Sub DAS Numfor
- Batas, sebelah utara berbatasan dengan Sandau ; sebelah selatan dengan Kampung Mandori, sebelah barat
Dengan Kampung Dafi; dan sebelah timur dengan Samudera Pasifik dengan koordinat geografis LS’ 01.49.00, BT’
134.59.30

2. Penutupan Lahan
a. Tanah kosong : 18,10 Ha
b. Semak belukar :.........Ha
c. Kebun campuran :.........Ha
d. Pertanian lahan kering :........Ha
e. Sawah :.........Ha
f. dll :.........Ha

3. Ketinggian Tempat dan Topografi


Ketinggian tempat ± 8 meter dpl, dengan topografi Datar dan Landai
B. KONDISI SOSIAL EKONOMI

1. Demografi
a. Jumlah Penduduk : 284 jiwa
b. Jumlah Laki-Laki : 170 jiwa
c. Jumlah Perempuan : 114 jiwa
d. Jumlah Usia produktif : jiwa
2. Aksesibilitas
a. Jarak ke Kota Kecamatan 1,5 km
b. Jarak ke Kota Kabupaten 90 km
c. Jarak ke Kota Propinsi.............................km
3. Mata Pencaharian
a. PNS/TNI/POLRI 10 jiwa
b. Petani 250 jiwa
c. Buruh tani - jiwa
d. Pedagang 20 jiwa
e. Dll 4 jiwa
4. Tenaga Kerja
Untuk pelaksanaan kegiatan Food Estate DAK 2022 ini akan dilakukan oleh Pihak Kampung Amberparem, dengan
melibatkan tenaga kerja/kelompok tani setempat dan diutamakan yang berada di sekitar lokasi kegiatan.

5. Sosial Budaya
Masyarakat di sekitar lokasi adalah masyarakat agraris yang bersifat dinamis dan sebagian besar telah lama mendiami
lokasi, sehingga telah cukup akrab dengan hal bercocok tanam serta memiliki kesadaran yang cukup tinggi akan arti
pentingnya rehabilitasi hutan dan lahan. Dimana hal itu akan berdampak baik pada waktu sosialisasi dan pelaksanaan
kegiatan fisik di lapangan.
6. Kelembagaan Masyarakat
Untuk pelaksanaan Kegiatan menggunakan Kelompok Amberparem dengan Anggota dapat di lihat pada Tabel 1. berikut.
No Nama Jabatan Keterangan
1. Jhon Suruan Ketua
2. Elimelek Mofu Sekretaris
3. Agus Marisan Bendahara
4. Evi Suruan Anggota
5. Yan Sada Anggota
6. Yusuf Mambrasar Anggota
7. Carolina Mandowen Anggota
8. Ruth Mofu Anggota
III. RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENANAMAN RHL

A. RANCANGAN PENYEDIAAN BIBIT


1. Lokasi Persemaian

Kegiatan penyediaan bibit dilaksanakan melalui pembuatan bibit di persemaian pada lokasi penanaman Kampung
Amberparem yang terletak pada koordinat LS’ 01.49.00, BT’ 134.59.30

2. Kebutuhan dan Komposisi Jenis Tanaman

Tabel 2. Rancangan Kebutuhan dan Komposisi Jenis Tanaman Kegiatan Penanaman Food Estate.
Jumlah Kebutuhan Bibit (Btg)
No. Komposisi Bibit/Ha Penanaman Pemeliharaan Pemeliharaan Total
Jenis Tanaman (P0) termasuk Tanaman Tahun Tanaman Tahun ( Btg )
(Btg) / (Kg) Sulaman 10% Pertama (P1) Kedua (P2)
(Bibit Sulaman 20%) (Bibit Sulaman
10%)
1 2 3 4 5 6 7
1. MPTS
- Rambutan 178 btg 1.070 btg 1.070 btg
- Durian 178 btg 1.070 btg 1.070 btg
2. Hortikultura
- Pokem/Gandum 12,5 kg 75 kg 75 kg
- Kacang Hijau 12,5 kg 75 kg 75 kg

Total
B. RANCANGAN PENANAMAN
1. Penyiapan Lahan

Penyiapan lahan berkaitan dengan penyediaan habitat tumbuh yang sesuai bagi tanaman yang akan ditanam dengan
mempertimbangkan aspek-aspek ekologi, fisik, pengelolaan dan faktor sosial serta harus dilaksanakan secara efektif dan
efisien dan tidak menimbulkan perubahan lingkungan yang besar.

Spesifikasi Pekerjaan Penyiapan Lahan

1) Persiapan
- Lokasi dan luas penyiapan lahan didasarkan pada hasil inventarisasi dan rancangan pembagian blok dan petak.
- Teknik penyiapan lahan didasarkan pada kondisi fisik, kelerengan dan tipe penutupan lahan.
- Intensitas pembersihan lahan disesuaikan dengan jenis-jenis tanaman yang akan ditanam.
- Penyiapan lahan untuk jalur-jalur tanaman dilaksanakan dengan cara membabat rumput dan gulma serta
belukar selebar 1 meter. Jarak antar sumbu jalur disesuaikan dengan jarak tanaman dengan arah utara
selatan atau mengikuti kontur.
- Kegiatan penyiapan lahan dilaksanakan pada musim kemarau
- Pada sistem tanam jalur, jalur-jalur tanam dirancang tidak terputus dan rancangan lubang tanam sesuai dengan
jarak tanam.

2) Pelaksanaan
a) Pembentukan satuan unit kerja penyiapan lahan
- Satuan kerja unit lahan beranggotakan minimal 5 orang
- Ketua regu kerja bertugas menentukan letak rintisan jalur tanaman dan merangkap sebagai pencatat kegiatan.
- dua anggota regu, bertugas membuat dan membuka rintisan jalur
- dua anggota regu bertugas membuat ajir dan memasang ajir pada lubang tanam sepanjang jalur.
b) Persiapan Peralatan Kerja
- Penyiapan peta kerja penyiapan lahan 1 : 10.000
- Persiapan peralatan kerja antara lain : parang/golok, cangkul, papan tanda dan perlengkapan logistik lainnya.
c) Perencanaan Kerja
- Menentukan lokasi blok dan petak kerja rehabilitasi hutan kawasan Hutan Produksi Terbatas
- Membuat peta kerja detail penyiapan lahan
- Merencanakan jumlah tenaga kerja dan anggaran biaya yang diperlukan
- Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan penyiapan lahan
d) Pelaksanaan
- Mencari tanda jalur penanaman yang akan dibuat
- Membuat rintisan jalur bersih/tanaman selebar 1 meter.
- Pada setiap ujung jalur diberi tanda patok kayu diameter 5 cm dengan tinggi 130 cm.
- Menentukan lokasi lubang tanaman sebanyak 350 s.d 5.000 lubang/ha dan menandai lubang tanam
dengan ajir.
e) Pencatatan dan pelaporan meliputi pekerjaan:
- Nama lokasi blok dan petak kerja.
- Jumlah jalur tanam pembuatan rehabilitasi hutan.
- Rencana jenis dan jumlah tanaman pada masing-masing petak.
- Jumlah hari orang kerja (HOK) yang telah digunakan, prestasi kerja dan mutu pekerjaan.
- Buku register diisi setiap hari kegiatan
- Catatan monitoring dan evaluasi pekerjaan oleh penanggungjawab satuan unit kerja penyiapan lahan.
- Laporan kegiatan dan peta kerja penyiapan lahan harus memberikan informasi yang lengkap.
- Dalam monitoring dan evaluasi kegiatan, sebuah petak dinyatakan telah selesai dilaksanakan penyiapan lahan.

2. Kebutuhan Bahan dan Peralatan

Bahan dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan penyiapan lahan meliputi bahan, peralatan serta
tenaga kerja sebagaimana TabeL berikut.

Tabel 3. Kebutuhan Bahan dan Peralatan Kegiatan Penanaman Food Estate.


Kebutuhan
No. Komponen Satuan Penanaman (P0) Pemeliharaan Pemeliharaan
Tahun Pertama Tahun Kedua
(P1) (P2)
1 2 3 4 5 6
1 Pengadaan patok arah Btg -
larikan
2 Pengadaan ajir Btg 2.140
3 Pengadaan Papan Nama Buah 1 (satu)
4 Pengadaan Papan Petak Unit -
5 Gubuk Kerja Unit -
6 Pupuk Kg 200
Pengadaan Obat- -
7 obatan/Herbisida Liter
8 Pengadaan Bibit Btg/kg - 2.140 bibit MPTS
- 150 Kg benih hortikultura
2. Penanaman

a. Rencana Penanaman
Berdasarkan rencana penyiapan lahan diperoleh rencana penanaman pada areal kerja, seperti disajikan pada Tabel berikut.
Tabel 4. Rencana Kebutuhan Tenaga (HOK) Penanaman Food Estate

Kebutuhan
No. Komponen Satuan Penanaman Pemeliharaan Pemeliharaan
(P0) Tahun Pertama Tahun Kedua
(P1) (P2)
1 2 3 4 5 6
1 Penentuan Arah Larikan HOK 60
2 Pembersihan lapangan HOK 60
3 Pemasangan Ajir HOK 60
4 Pembuatan Piringan dan Lubang Tanaman HOK 60
5 Penanaman & Pemupukan HOK 60
6 Pemeliharaan tahun berjalan HOK 60
b. Teknik Pelaksanaan

Pembentukan satuan unit kerja Distribusi Bibit dan Penanaman


1) Ketua regu kerja bertugas menentukan letak lokasi distribusi bibit dan lokasi penanaman dan merangkap
sebagai pencatat kegiatan.
2) Jumlah anggota regu, bertugas melakukan distribusi bibit dan penanaman disesuaikan dengan jumlah
rencana bibit yang akan ditanam.
3) Persiapan peralatan kerja antara lain: alat angkut bibit, cangkul/sekop, dan perlengkapan logistik lainnya.
4) Menentukan lokasi blok dan petak kerja penanaman.
5) Menentukan titik/lokasi penempatan bibit.
6) Membuat peta kerja detail penanaman.
7) Merencanakan jumlah tenaga kerja dan anggaran biaya yang diperlukan.
8) Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan distribusi dan penanaman.
c. Pelaksanaan
1) Melakukan distribusi bibit.
2) Membersihkan piringan dan menggali lubang tanam yang telah ditandai ajir.
3) Melakukan penanaman.

d. Pencatatan dan pelaporan.

Dilakukan pencatatan pada laporan/register penanaman sebagai berikut:

1) Nama lokasi blok dan petak kerja.


2) Jumlah jalur tanam rehabilitasi hutan.
3) Rencana dan realisasi distribusi bibit dan penanaman pada masing-masing petak.
4) Jumlah hari orang kerja (HOK) yang telah digunakan, prestasi kerja dan mutu pekerjaan.
C. RANCANGAN PEMELIHARAAN TANAMAN
Kegiatan pemeliharaan tanaman meliputi:
1. Pemeliharaan tanaman tahun berjalan, terdiri dari penyulaman (bibit sulaman 10%), penyiangan dan pendangiran,
pemupukan, dan pemberantasan hama penyakit.
2. Pemeliharaan tanaman tahun pertama, terdiri dari penyulaman (bibit sulaman 20%), penyiangan dan pendangiran,
pemupukan, dan pemberantasan hama penyakit.
3. Pemeliharaan tanaman tahun kedua, terdiri dari penyulaman (bibit sulaman 10%), penyiangan dan pendangiran,
pemupukan, dan pemberantasan hama penyakit.
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Pemeliharaan

1) Penyulaman

Kegiatan ini merupakan tindakan menggantikan tanaman di lapangan yang mati, atau tidak sehat pertumbuhannya,
dengan bibit yang sehat dari persemaian yang memang dicadangkan untuk kebutuhan penyulaman. Penyulaman
dilaksanakan pada tahun berjalan, tahun pertama, dan tahun kedua.

2) Penyiangan dan pendangiran

Penyiangan dan pendangiran dilakukan dengan cara menghilangkan gulma yang bersaing dengan tanaman dan
menempatkan serasah di sekitar lubang tanaman. Teknik yang dipilih dapat berupa cara manual maupun cara kimia
dengan memperhatikan jenis gulma, intensitas persaingan dan dampak terhadap tanaman dan kondisi lingkungan.
Penyiangan dan pendangiran pada tahun berjalan dilaksanakan 1 (satu) kali.
3) Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik atau anorganik dengan cara ditabur dengan dosis sesuai
aturan pakainya per tanaman. Pemupukan pada tahun berjalan dilakukan satu kali, tahun kedua dan tahun ketiga
dilakukan satu kali.

4) Pemberantasan Hama dan Penyakit

Pemberantasan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara manual atau kimia apabila ditemukan adanya serangan
hama dan penyakit pada tanaman. Pemberantasan hama dan penyakit secara kimia dilakukan dengan menggunakan
insektisida dan fungisida yang dosisnya disesuaikan dengan kondisi dan umur tanaman.
IV. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

A. PEMBUATAN TANAMAN (P0)

Tabel 5. Rancangan Anggaran Biaya Pembuatan Tanaman Tahun Berjalan (P0)

Standar per Ha Kebutuhan


No. Jenis Kegiatan Volume Kegiatan
Satuan Volume Harga Satuan (Rp) Satuan Volume Biaya (Rp.)

1 2 3 4 5 8 9 10
I. Gaji - Upah 45.000.000
1. Pembersihan jalur tanam HOK 1 125.000 HOK 60 7.500.000
2. Pembuatan Arah Larikan HOK 1 125.000 HOK 60 7.500.000
3. Pengadaan & Pemasangan Ajir HOK 1 125.000 HOK 60 7.500.000
4. Pembuatan Piringan & Lubang Tanam. HOK 1 125.000 HOK 60 7.500.000
5. Penanaman HOK 1 125.000 HOK 60 7.500.000
6. Pemeliharaan Tahun Berjalan HOK 1 125.000 HOK 60 7.500.000

II. Penyediaan Bibit 18.200.000


1. Bibit MPTS Batang 1 5.000 Batang 2140 10.700.000
2. Benih Hortikultura Kg 1 50.000 Kg 150 7.500.000

III. Bahan-Bahan 12.700.000


1. Pupuk Kg 1 60.000 Kg 200 12.000.000
2. Pembuatan Papan Nama Buah 1 700.000 Buah 1 700.000

JUMLAH I + II+III 75.900.000


V. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

A. JADWAL KEGIATAN TAHUN BERJALAN


Jadwal waktu pelaksanaan kegiatan tahun berjalan (T0) dapat di lihat pada Tabel 6.
1) Kegiatan Penanaman (P0)

Tabel 6. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penanaman (P0) Tahun 2022

TAHUN Ket.
No. Kegiatan …….
Jan Feb Mrt Aprl Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
I. Kegiatan
1 Pembersihan lapangan/Pembuatan Jalur
2 Pembuatan arah larikan
3 Pemasangan ajir

4 Pembuatan piringan dan lubang tanam


5 Penanaman dan pemupukan
6 Pemeliharaan tahun berjalan
II. Pengadaan Bbit
1 Bibit Tanaman MPTS
2 Benih Tanaman Hortikultura
II. Pengadaan Bahan – Bahan
1 Pengadaan Pupuk
2 Pembuatan Papan Nama
Gambar Papan Nama
120 cm

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA


Logo DINAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Papua UPTD KPHL UNIT XX BIAK NUMFOR

KEGIATAN PEMBUATAN TANAMAN FOOD ESTATE


TAHUN 2022

Lokasi : ........................................... 90 cm
Desa : ...........................................
Kecamatan : ...........................................
Kabupaten : ...........................................
KPH : ........................................... 200 cm
Luas : ...........................................
Jenis Tanaman MPTS : ...........................................
Jenis Tanaman Pangan : ...........................................
Sumber Dana : ...........................................
Pelaksana : ...........................................

- warna dasar cat hijau tua

- tulisan warna putih


Peta Rancangan Penanaman Food Estate Kampung Amberparem Distrik Bruyadori Kab. Biak Numfor

Anda mungkin juga menyukai