Anda di halaman 1dari 3

TERM OF REFERENCE

PERSIAPAN UPTD KPHL MODEL BIAK NUMFOR MENUJU POLA


PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD)

1. Latar Belakang

Menurut PP No 6 Tahun 2007 pasal 9, salah satu tugas dan fungsi KPH dalam
penyelenggaraan pengelolaan hutan di tingkat tapak adalah membuka peluang investasi
guna mendukung tercapainya tujuan pengelolaan hutan.
Untuk mendukung tugas dan fungsi tersebut, maka pemerintah telah mengkonsepkan KPH
sebagai upaya reformasi tata kelola hutan di Indonesia, dan diharapkan mencapai suatu
pengelolaan hutan yang lestari serta berpijak kepada tiga prinsip dasar sebagai landasan
utama dalam pengelolaan hutan yaitu kelola ekonomi, kelola sosial dan kelola ekologi.
Masing-masing prinsip harus selaras antara satu dengan lainnya yang disesuaikan dengan
kondisi spesifik masing-masing KPH. Dalam hal kelola ekonomi, KPH selayaknya
mempergunakan potensi dan kondisi spesifik wilayahnya untuk mencapai suatu pengelolaan
yang menuju kemandirian di masing-masing KPH. Oleh karena itu, perlu dibuka alternatif-
alternatif pengelolaan hutan yang dapat memandirikan KPH, dengan tetap tidak melupakan
bahwa KPH merupakan Institusi Pemerintah.
Salah satu alternatif untuk menuju kemandirian KPH adalah menjadikan KPH sebagai suatu
Institusi yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Daerah)
atau PPK BLUD, dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61
Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, sebagaimana dirubah menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah. Penerapan PPK BLUD merupakan langkah
“enterprising government” yang diharapkan untuk peningkatan kinerja aparatur pemerintah
dan produktivitas sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia guna meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat.
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Biak Numfor sebagai unit pengelola hutan di tingkat
tapak dan bagian dari Unit Pelaksana Teknis Daerah dari Dinas Kehutanan Provinsi Papua yang
telah diberikan kewenangan oleh negara untuk mengelola dan memanfaatkan potensi hutan yang
terdapat di dalam kawasan hutannya sesuai dengan SK Menteri Kehutanan No 648/Menhut-II/2010
dengan luas wilayah 206.016 ha.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan TOR ini adalah sebagai acuan pelaksanaan kegiatan Persiapan UPTD
KPHL Biak Numfor menuju PPK BLUD mulai tahap perencanaan sampai dengan tahap evaluasi
kegiatan dalam jangka waktu 1 tahun;
Adapun tujuannya yaitu agar pelaksanaan kegiatan Persiapan PPK BLUD UPTD KPHL Biak
Numfor ini dapat tepat sasaran sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

3. Penerima Manfaat
Adapun yang menjadi penerima manfaat secara langsung dari kegiatan ini adalah UPTD KPHL Biak
Numfor sebagai pengelola kawasan hutan yang nantinya akan melaksanakan pelayanan penyediaan
jasa dan pelayanan publik dalam kawasan hutannya. Sedangkan yang menjadi penerima manfaat
tidak langsung adalah para masyarakat atau publik dan pemerintah.

4. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan Persiapan PPK BLUD UPTD KPHL Biak Numfor, antara lain:
- Pembentukan tim kerja;
- Penyusunan rencana kegiatan;
- Pelaksanaan kegiatan (penyusunan dokumen);
- Pelaporan

a. Pembentukan Tim Kerja


Pembentukan tim kerja kegiatan Persiapan PPK BLUD UPTD KPHL Biak Numfor oleh Kepala
UPTD KPHL Biak Numfor berdasarkan Surat Keputusan.

b. Penyusunan Rencana Kegiatan


Penyusunan rencana kegiatan meliputi:
- Pembuatan schedule kegiatan
- Pembagian tugas dalam tim
c. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan meliputi:
- Pengumpulan data lapangan melalui identifikasi
- Pengolahan data
- Penyusunan draft dokumen Tata Kelola, SPM dan RSB
- Konsultasi teknis
- Forum Group Discusion (FGD)

d. Pelaporan
Pelaporan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada atasan dari suatu
kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai