Anda di halaman 1dari 46

SOSIALISASI PENERAPAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


DI RSUD SCHOLOO KEYEN

POKJA Persiapan PPK-BLUD RSUD Scholoo Keyen

SUSUNAN ACARA
1. Pembukaan dan Doa
2. Menyanyikan Lagu Padamu Negeri
3. Sambutan Direktur RSUD Scholoo : dr.Felix Duwit, M.Sc, MPH, Sp.PD
4. Pemaparan Tim Persiapan BLUD RSUD Scholoo
5. Arahan

Tim

Penilai

PPK-BLUD

Scholoo

sekaligus

Penandatangan

Penilaian Penerapan PPK-BLUD RSUD Scholoo.


6. Arahan : Sekretaris Daerah : Bpk. Dance Yulian Flassy, SE, M.Si
7. Menyanyikan Lagu Tanah Papua
8. Istirahat
9. Penutup

PADAMU NEGRI
PADAMU NEGRI KAMI BERJANJI
PADAMU NEGRI KAMI BERBAKTI
PADAMU NEGRI KAMI MENGABDI
BAGIMU NEGRI , JIWA RAGA KAMI

HYMNE PAPUA
DISINI PULAUKU YANG KUPUJA SLALU
TANAH PAPUA PULAU INDAH;
HUTAN DAN LAUTMU YANG MEMBISU SLALU
CENDERAWASIH BURUNG EMAS
GUNUNG-GUNUNG, LEMBAH-LEMBAH
YANG PENUH MISTERI
KAU KUPUJA SLALU KEINDAHAN ALAMMU YANG MEMPESONA
SUNGAIMU YANG DERAS MENGALIRKAN EMAS
SIO YA TUHAN
TRIMA KASIH

2X

MASALAH DI LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN


1.

Citra pelayanan kesehatan

2.

Golongan menengah dan atas lebih memilih pelayanan kesehatan swasta

3.

Sikap dan perilaku karyawan yang belum menghargai konsumen.

4.

Prosedur pengadaan alat, peralatan serta bahan habis pakai yang berbelit-belit
(keterlambatan, tidak tersedia ketika dibutuhkan, tidak mendukung
prosedur/standar pelayanan)

5.

Koordinasi yang belum maksimal antar berbagai instansi yang mengurusi


pelayanan kesehatan.

6.

Aturan yang mengharuskan pendapatan operasional harus disetor kepada kas


daerah .
Slide Prof. Laksono

Kegagalan Lembaga Usaha di Pelayanan Kesehatan Pemerintah


RS Swasta
Masyarakat
Kelas Atas

Masyarakat Kelas
Menengah

RS Pemerintah

Masyarakat Kelas
Bawah
Subsidi kecil

Slide Prof. Laksono

Yang terjadi adalah:

Pelayanan
berkualitas buruk
untuk masyarakat
kelas bawah
Slide Prof. Laksono

Yang diharapkan:

Kualitas pelayanan
kesehatan terbaik untuk
masyarakat yang kaya
maupun yang miskin

Apa akar masalah ?


1. Tidak tersedianya dana yang siap pakai
2. Tidak adanya fleksibilitas dalam
penggunaan dana

BAGAIMANA BLUD BISA MENJAWAB


BERBAGAI MASALAH TERSEBUT?
Antara lain dengan:
Meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat melalui
SPM dan target kinerja pelayanan
Efisiensi anggaran Pemda melalui fleksibilitas
pengelolaan keuangan
Menghindari salah subsidi sehingga anggaran Pemda
akan terfokus pada pelayanan public goods
Meningkatkan citra Pemda di mata Publik (dunia usaha)
dengan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan RS

Bagaimana bisa?

BLUD BEDA DENGAN BENTUK


PENGELOLAAN KEUANGAN LAINNYA
Kutub Lembaga
Birokratis

Contoh:
Dinas Kesehatan
BKKBN
Dsb.

RS UPT
Dinkes

BLUD

Kutub Lembaga
Usaha

Contoh:
BUMN/BUMD
PT
Dsb.

BLUD = Lembaga Usaha


Not-For-Profit

Sumber Pendapatan BLUD

Pendapatan Operasional,
hasil kerjasama, hibah,
lain2 yg sah

APBN, APBD

Peruntukan Pendapatan BLUD


Jasa pelayanan,
operasional layanan
non subsidi

Investasi, gaji PNS,


operasional (subsidi utk
pasien miskin)

22

23

24

25

Penerapan PPK-BLUD RSUD Scholoo

Penerapan PPK-BLUD RSUD Scholoo


Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 19, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah terdapat
dokumen persyaratan administratif sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri dimaksud, yaitu:
1. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan
manfaat bagi masyarakat; Bobot Nilai = 5 %
2. Pola Tata Kelola; Bobot Nilai = 20%
3. Rencana Strategis Bisnis; Bobot Nilai = 30%
4. Laporan Keuangan Pokok atau prognosa/proyeksi laporan keuangan; Bobot Nilai = 20%
5. Standar Pelayanan Minimum; Bobot Nilai = 20%
6. Laporan audit/Surat pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen. Bobot Nilai =
5%

Pengelolaan PPK-BLUD RSUD Scholoo


Tim Penilai:
1. Ketua

: Sekretaris Daerah

2. Sekretaris

: Kepala BPKAD

3. Anggota :
a) Inspektorat
b) BAPPEDA
c) Staf Ahli/ Bidang Hukum
d) T. Ahli Kompeten
4. Tim Teknis : Dinas Terkait

Nilai Akhir Penetapan PPK BLUD


NO

Status

Kriteria

BLUD penuh (Diterima)

80-100

Memuaskan

BLUD Bertahap

60-79

Belum terpenuhi secara


memuaskan

Ditolak

< 60

Tidak memuaskan

PERNYATAAN KESANGGUPAN UNTUK


MENINGKATKAN KINERJA RS

RENCANA STRATEGIS BISNIS


(RSB) RSUD SCHOLOO

RENCANA STRATEGIS BISNIS


(RSB) RSUD SCHOLOO
Dengan Visi : Menjadi Rumah Sakit yang Profesional, Kekeluargaan,
Transparan dan Maju dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , dalam 5 tahun
ke depan RSUD Scholoo Keyen menerapkan Strategi Meningkatkan kualitas
pelayanan dengan menciptakan layanan yang cepat , terjangkau dan
berkualitas di RSUD Scholoo Keyen , pengembangan dan peningkatan
kualitas produk layanan dan menciptakan inovasi produk layanan,
peningkatan

kompetensi

dan

kuantitas

pengembangan layanan yang sudah ada.

SDM,

serta

melakukan

RENCANA STRATEGIS BISNIS


(RSB) RSUD SCHOLOO

Layanan unggulan yang direncanakan adalah Pelayanan Kesehatan Ibu


dan Anak (PONEK dan Perinatologi), Pelayanan Trauma Center,
Pelayanan Hemodialisa, Rujukan Rehabilitasi Medik, Peningkatan
kualitas layanan TT kelas III , II dan VIP, Poli VIP, serta Layanan Paket
Pemeriksaan Medical Check-Up (MCU).

RENCANA STRATEGIS BISNIS


(RSB) RSUD SCHOLOO

Bila dilihat kinerja RSUD Scholoo Keyen sampai tahun 2015 sejak
tersedianya dokter spesialis yang melayani setiap hari dibandingkan
tahun sebelumnya terlihat adanya peningkatan yaitu:
Kunjungan IGD meningkat 5,8%/tahun
Kunjungan rawat inap meningkat 10,1%/tahun
Kunjungan rawat jalan meningkat 3,3%/tahun
Tindakan operasi bedah umum meningkat 59%/tahun
Pendapatan rumah sakit meningkat 30%/tahun

RENCANA STRATEGIS BISNIS


(RSB) RSUD SCHOLOO
Pencapaian target pendapatan RSUD Scholoo Keyen

sampai

tahun 2020 diprediksi dengan peningkatan kinerja sebagai berikut


Pelayanan rawat inap diproyeksikan dengan kenaikan 10,1%/tahun dengan strategi

Peningkatan Kualitas Pelayanan kamar VIP, dan TT setiap jenis ruangan.


Pelayanan rawat jalan diperkirakan proyeksi kenaikan 3,3 %/tahun dengan strategi

kembangkan layanan inovatif .


Kunjungan gawat darurat meningkat dengan proyeksi kenaikan 5,8 %/tahun.
Pendapatan fungsional Rp 5.337.191.493,- (5,3 M) tahun 2015 diproyeksikan

meningkat menjadi Rp 16.287.815.836 (16,2 M) pada


kenaikan 25%/tahun)

tahun 2020 (proyeksi

RENCANA STRATEGIS BISNIS


(RSB) RSUD SCHOLOO

Berbagai isu strategik yang dihadapi dan segera diimplementasi adalah: Sistem
Menjaga Mutu terutama di bidang pelayanan , pelayanan Masyarakat Miskin /
tidak mampu, Manajemen Sistem Informasi Rumah Sakit & Biaya Pelayanan
Berbasis Kinerja, Mutu & Efisiensi, Implementasi fleksibelitas dengan
penerapan PPKBLUD, Sarana Fisik & Prasarana; Integrasi Sistem Informasi
dalam berbagai aspek serta Manajemen Aset Rumah Sakit.

Upaya pengembangan manajemen dititikberatkan pada

pembelajaran dan pengembangan sumber daya manusia,

memperkuat proses bisnis internal,

pendekatan pada kepuasan pelanggan dan

effektivitas pengelolaan keuangan.

PROGRESS RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB) RSUD SCHOLOO

Uraian

Bobot

Progress

Capaian

1
2
5
1
1
1
1
1
5

100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%

1,00
2,00
5,00

100%

B. ASPEK LEGAL
C. LOKASI BISNIS

1
1

100%
100%

D. FASILITAS DAN PELAYANAN RSUD KABUPATEN SORONG SELATAN

100%

1
30
10
10
5

100%
100%
100%
100%
100%

100%

BAB IV : ARAH BISNIS RSUD KABUPATEN SORONG SELATAN

100%

5,00

A. NILAI DASAR
B. VISI
C. MISI
D. INISIATIF DAN SASARAN STRATEGIS
BAB V : STRATEGIS BISNIS
A. PROGRAM KERJA
B. KERANGKA PEMBIAYAAN JANGKA MENENGAH
C. PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN
LAMPIRAN

1
1
1
2
30
10
5
15
22

100%
100%
100%
100%
97%
100%
95%
95%
100%

29,00

KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
D. KONSEPSI DASAR
E. METODOLOGI
BAB II : PROFIL RSUD KABUPATEN SORONG SELATAN
A.

SEJARAH RSUD KABUPATEN SORONG SELATAN

E. ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA


BAB III : ANALISA LINGKUNGAN BISNIS
A. ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL
B. ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL
C. POSISI RSUD KABUPATEN SORONG SELATAN
D. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN (CRITICAL SUCCESS FACTORS)

TOTAL

100

5,00

30,00

22,00

99

Standar Pelayanan Minimal (SPM)


RSUD Scholoo

Standar Pelayanan Minimal (SPM)


RSUD Scholoo
Standar Pelayanan Minimal RSUD Scholoo Keyen Kabupaten Sorong Selatan
terdiri atas standar input, standar output, dan standar mutu.
Standar input merupakan tolok ukur yang digunakan untuk mengukur
kemampuan rumah sakit menyediakan sumber daya yang digunakan dalam
rangka pelayanan.
Standar output merupakan tolok ukur yang digunakan untuk mengukur
kemampuan rumah sakit menyediakan jumlah layanan sesuai standar input.
Standar Mutu merupakan tolok ukur yang digunakan untuk mengukur
kemampuan rumah sakit menghasilkan mutu layanan sesuai dengan tujuan
pelayanan. Indikator ini dibedakan menjadi indikator klinik (clinical indicator)
dan indikator kinerja (performance indicator).

STANDAR INPUT SPM RSUD SCHOLOO


Penyediaan peralatan

No

Jenis pelayanan

Pelayanan gawat darurat( IGD)


Pelayanan rawat jalan
Pelayanan rawat inap
Pelayanan Bedah /OK
Pelayanan penunjang medis
Pelayanan penunjang non medis
Standar

Penyediaan
SDM

Luas Ruangan pelayanan

Kecukupan
Tenaga Medis
Dan Paramedis

Kelayakan alat medis


Kelengkapan alat
medis

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Penyediaan ruangan

Peralatan yang Alat dengan kondisi


dikalibrasi
baik

46,50%
40%
39%
28%
28,40%
38,37%

0%
0%
0%
0%
41%
0%

100%
99,40%
97%
100%
94,50%
100%

45%
93%
83,30%
100%
89,10%
77,10%

83%
81%
61%
60%
71%
60%

100%

100%

100%

100%

100%

STANDAR OUTPUT (MUTU) RSUD SCHOLOO


N
o

Indikator Kerja

Tahun 2015

Standar Minimal

100%

100%

dua per
seribu

dua per
seribu

Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

Kematian pasien 24 jam di UGD

Kemampuan menekan angka kejadian infeksi nosokomial

Kemampuan memberikan waktu tunggu pelayanan bedah

2 hari

2 hari

5
6

Kejadian kematian di meja operasi


Kematian Pasien > 48 jam

1%
0.24%

1%
0.24%

Kemampuan menangani BBLRB 1500 gr-2500 gr

100%

100%

8
9
10
11

Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto


Kejadian kegagalan pelayanan rontgen
Waktu tunggu hasil pelayanan Laboratorium
Pelayanan logistik Obat dan BHP : Dead Stock
Pelayanan logistik Obat dan BHP : Stock Out

3 jam
2%
140 Menit
< 3%
< 0,001%

3 jam
2%
140 Menit
< 3%
< 0,001%

50%

50%

70%

100%

30 Menit

30 Menitt

90

90%

<90%

90%

15 Menit

15 Menitt

12

Kejadian Drop Out Pasien terhadap pelayanan Rehabilitasi Medik yang


direncanakan

13

Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi

14

Kemampuan memberikan waktu tanggap pelayanan ambulance

15

Kemampuan memberikan pelayanan gizi secara tepat waktu

16

Kemampuan menangani linen kotor

17

Kemampuan menyediakan dokumen rekam medis

1.5%

PROGRESS PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RSUD SCHOLOO


Uraian

Bobot

Progress

Capaian

KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I : PENDAHULUAN
A. UMUM
B. LANDASAN HUKUM
C. TUJUAN
D. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
E.KERANGKA KONSEPTUAL PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN
MINIMAL
F. HAK DAN KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DALAM PELAKSANAAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
G.METODOLOGI PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BAB II JENIS DAN PROSEDUR PELAYANAN
A. JENIS PELAYANAN
B. ALUR PELAYANAN
BAB III STANDAR KINERJA PELAYANAN
A. PELAYANAN MANAJEMEN
B. PELAYANAN MEDIS DAN PENUNJANG MEDIS
BAB IV PENGUKURAN KINERJA PELAYANAN
A. PROFIL INDIKATOR KINERJA
1) PELAYANAN MANAJEMEN (STANDAR INPUT)
2) PELAYANAN MEDIS (STANDAR OUTPUT)
3) PELAYANAN MEDIS (STANDAR MUTU)
B. PELAPORAN KINERJA
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
JUMLAH

1
1
7
1
1
1
1

100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%

1,00
1,00
7,00

100%

100%

1
20
5
15
30
15
15
30

100%
89%
100%
85%
100%
100%
100%
100%

8
10
10
2
1
10
100

100%
100%
100%
100%
100%
100%

17,75

30,00

30,00

1,00
10,00
97,75

IMPLIKASI PENERAPAN PPK-BLUD BAGI


PEMERINTAH DAERAH

Menghemat APBD: memotong prosedur brokrasi yg high-cost


Subsidi tidak salah sasaran: sistem informasi keuangan yang baik
menjamin perhitungan unit cost yg benar sbg dasar penetapan tarif dan penetapan
subsidi

Pemerintah dapat fokus pada aspek regulasi dan pengawasan


Meningkatkan kepercayaan publik: RSUD menjadi SKPD yang akuntabel,
transparan dan profesional

Menerapkan prinsip keadilan dan pemerataan pelayanan:


masyarakat miskin mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas sama dengan
masyarakat yang lebih kaya

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai