Anda di halaman 1dari 69

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. H.M.

Chatib Quzwain

Kabupaten Sarolangun dengan kualifikasi rumah sakit tipe C terletak

diatas tanah seluas 5,8 ha dengan bangunan yang didirikan dan

digunakan untuk operasional pelayanan sampai saat ini memiliki gedung

tunggal dan vertikal 2 lantai, berada di Jalan Lintas Sumatera Km. 09

Desa Bukit Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun dan kurang lebih 9

KM dari pusat perkantoran antara Sarolangun – Kecamatan Pelawan.

Kabupaten Sarolangun merupakan wilayah yang berada di sepanjang aliran

sungai, di mana pada beberapa wilayah sangat rawan longsor dan banjir, bila

curah hujan lebih di atas normal , Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof.

Dr. H.M. Chatib Quzwain dan mempunyai 113 tempat tidur dengan

tingkat hunian rata-rata 57% per tahun. Wilayah dispersi atau

jangkauan pelayanan Rumah Sakit meliputi Kabupaten Sarolangun

hingga perbatasan Kabupaten Muratara dan Kabupaten Merangin.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain

sebagai Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sarolangun di bidang

pelayanan kesehatan dan satu-satunya rumah sakit umum milik

Pemerintah Kabupaten Sarolangun memiliki peran strategis dalam

meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya pelayanan kesehatan

yang diberikan kepada masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten

Sarolangun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.


RSUD Prof. DR. H.M. Chatib Quzwain yang melayani dan menampung
rujukan dari PUSKESMAS yang ada disekitar Kabupaten Sarolangun.
Merasakan persoalan yang sama dengan rumah sakit lain yaitu persaingan
yang ketat, persaingan yang terjadi tidak hanya dari sisi teknologi
pemeriksaan, akan tetapi persaingan yang lebih berat yaitu persaingan
dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pihak rumah sakit selaku
penyedia jasa dituntut memberikan pelayanan yang lebih baik dibanding
rumah sakit lain untuk mencapai kepuasan pasien, salah satu aspek yang
perlu ditingkatkan kualitasnya adalah aspek pelayanan untuk pasien rawat
inap

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSUD

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD


a. Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Sarolangun Nomor 03

Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah

Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. M. Chatib Quzwain Kabupaten

Sarolangun mempunyai tugas melaksanakan pembinaan Umum,

Pembinaan Teknis, dan pembinaan oprasional sesuai dengan

kebijakan:
- Perumusan kebijakan teknis Rumah Sakit Umum Daerah Prof.

DR.H.M. Chatib Quzwain Kabupaten Sarolangun


- Pelaksanaan pembinaan umum dan pembinaan oprasional
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.


b. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah

Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. M. Chatib Quzwain

Kabupaten Sarolangun terdiri dari :


1. Direktur Rumah Sakit Umum;
2. Bagian Tata Usaha terdiri dari;
2.1 Subbagian Umum dan Kepegawaian
2.2 Subbagian Keuangan
2.3 Subbagian Perencanaan dan Pelaporan
3. Bidang Pelayanan terdiri dari;
3.1 Seksi Pengendalian, Pelayanan dan Penunjang Medik
3.2 Seksi Analisa dan Pendayagunaan sarana
4. Bidang Keperawatan terdiri dari:
4.1 Seksi Profesional / SDM dan Asuhan Keperawatan
4.2 Seksi Logistik Keperawatan

5. Bidang Rekam Medik terdiri dari;


5.1 Seksi Rekam Medik dan Promosi Kesehatan
5.2 Seksi Promosi Kesehatan dan Lingkungan
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum (RSUD) Prof. DR.

H. M. Chatib Quzwain Kabupaten Sarolangun akan diuraikan sebagai

berikut :
1. Direktur Rumah Sakit Umum.
a) Direktur Rumah Sakit Umum (RSUD) Prof. DR. H. M. Chatib

Quzwain Kabupaten Sarolangun mempunyai tugas melaksanakan

upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna secara

professional dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan

pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dan

berkesinambungan dengan upaya meningkatkan dan pencegahan

penyakit serta melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Rumah Sakit.


b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktur

menyelenggarakan fungsi;
a. Menyelenggarakan Pelayanan Medis;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Non Medis;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan;
d. Menyelenggarakan Pelayanan Rujukan;
e. Menyelenggarakan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan;
f. Menyelenggarakan Pelaksanaan Penelitian dan Pengawasan;
g. Menyelenggarakan Pelaksanaan Pengelolaan Administrasi,

Urusan Kepegawaian dan Keuangan;

2. Bagian Tata Usaha.


a) Bagian Tata Usaha dipimpin Kepala Bagian yang mempunyai tugas

membantu Direktur melaksanakan tugas dibidang ketatausahaan

meliputi urusan Umum dan Kepegawaian, Perencanaan diklat dan

Keuangan.
b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Tata

Usaha menyelenggarakan fungsi;


a. Menyusun bahan dibidang ketata usahaan baik itu urusan

Umum, Perlengkapan, Kepegawaian diklat dan Keuangan.


b. Menyusun penataan Administrasi Perkantoran, Administrasi

Umum dan Kepegawaian diklat serta keuangan.


c. Menyiapkan mengelola yang berhubungan dengan urusan

umum perlengkapan kepegawaian diklat dan keuangan.


d. Menyiapkan data yang berkaitan dengan urusan umum

perlengkapan kepegawaian diklat dan keuangan.


2.1 Subbagian Umum dan Kepegawaian.
a) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin Kepala

Subbagian yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang

Tata Usaha dibidang surat menyurat, perlengkapan peralatan

kantor, rumah tangga, kehumasan dan kendaraan dinas,

ambulan serta keamaan.


b) Untuk melaksanaan tugas sebagaimana dimaksud,

Subbagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi;


a. Membantu surat menyurat, kearsipan perlengkapan rumah

tangga, ketatalaksanaan, keamanan, kehumasan, protokoler

dan parkiran sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

b. Menyusun dan menata administrasi surat menyurat,

perlengkapan kantor, keamaan, kendaraan dinas dan

ambulan serta perparkiran.


c. Menyiapkan dan mengelola bahan/ data yang berhubungan

dengan surat menyurat, kendaraan dinas, ambulan dan

keamanan.
d. Menyusun bahan dan data rencana program kepegawaian.
e. Menyusun data jabatan structural dan fungsional di jajaran

Rumah Sakti.
f. Menyiapkan dan mengelola bahan yang berhubungan

dengan pengangkatan pegawai dalam jabatan structural dan

fungsional.
g. Menyiapkan data yang berkaitan dengan kepegawaian dan

diklat yang dipergunakan oleh pimpinan untuk pengambilan

keputusan.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan perintah dan

petunjuk atasan.
2.2 Subbagian Keuangan.
a) Subbagian Keuangan dipimpin Kepala Subbagian

mempunyai tugas, membantu Kepala Bagian Tata Usaha dalam


melakukan tugas bagian keuangan, Perbendaharawan, sesuai

dengan perundang-undangan yang berlaku.


b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

Subbagian Keuangan menyelenggarakan fungsi;


a. Membantu kepala bagian tata usaha dalam tugas Keuangan,

SPP, SPM, Buku kendali kegiatan keuangan penerima

Retribusi, pengendalian buku besar, buku pembantu serta

membuat laporan keuangan.

b. Mengonsep Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit tentang

pengelola keuangan.
c. Menyiapkan arsip yang berhubungan dengan keuangan.
2.3 Subbagian Perencanaan.
a) Subbagian Perencanaan dipimpin Kepala Subbagian yang

mempunyai tugas, membantu Kepala Bagian Tata Usaha dalam

menyiapkan bahan perencanaan pengorganisasian pelaksanaan

pengawasan dan mengevaluasi program dan kegiatan Rumah

Sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.
b) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

Subbagian Perencanaan menyelengarakan fungsi;


a. Menyusun bahan pembuatan Renstra Rumah Sakit.
b. Menyusun bahan program jangka panjang dan jangka

pendek.
c. Membuat, menyusun RKA-SKPD.
d. Membuat, menyusun DPA-SKPD.
e. Menyusun bahan pembuatan Akuntabilitas Rumah Sakit.
f. Menyusun bahan pembuatan Laporan Tahunan Rumak

Sakit.
g. Menyusun bahan pembuatan Laporan Pelaksanaan Program

dan Kegiatan Rumah Sakit.


3. Bidang Pelayanan terdiri dari;
a) Bidang Pelayanan dipimpin Kepala Bidang yang mempunyai

tugas melaksanakan tugas dibidang pelayanan medis serta sentral

opname sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.


b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang

Pelayanan menyelenggarakan fungsi;


a. Melaksanakan semua kegiatan pelaksanaan sesuai dengan

program-program yang ditentukan.


b. Mempelajari, menelaah dan mempedomani peraturan

perundang-undangan dan masalah dinas sesuai dengan tugas

bidang pelayanan penunjang medis dan non medis.


c. Melakukan penyaluran dan pengendalian terhadap penerimaan

dan pemulangan pasien serta menyusun rencana kebutuhan

penyumbangan SDM tenaga medis berdasarkan standar

kompetensi.
d. Melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan perintah dan

petunjuk atasan.
3.1 Seksi Pengendalian, Pelayanan dan Penunjang Medis
a) Seksi Pengendalian, Pelayanan dan Penunjang medis dipimpin

Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas

mengkoordinasi semua kebutuhan pelayanan medis

melaksanakan pemantauan dan pengawasan kegiatan

pelayanan medis dan pemulangan pasien dan

mengkoordinasikan semua kebutuhan penunjang medis,


melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan

fasilitas medis dan penunjang medis.


b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

Pengendalian, Pelayanan dan Penunjang Medis

meyelenggarakan fungsi;
a. Membantu Kepala Bidang dalam bidang kepengurusan.
b. Melaksanakan rencana kebutuhan Pelayanan Medis pada

Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan Gawat Darurat,

Perawatan Instensif, Bedah Sentral dan Rehabilitasi Medis.


c. Melaksanakan koordinasi terhadap rencana kebutuhan

penunjang medis pada Instansi Radiologi, Laboratorium,

Formasi Gizi dan Instalasi Penunjang Medis lainnya.

3.2 Seksi Analisa dan Pendayagunaan Sarana


a) Seksi Analisa dan Pendayagunaan Sarana dipimpin Kepala

Seksi yang mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam

tugas mempelajari dan menelaah undang-undang dan naskah

dinas sesuai dengan bidang pelayanan, peningkatan pelayanan

kesehatan yang optimal yang berdasarkan standar kompetensi,

peningkatan SDM baik pelayanan medis maupun non medis.


b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

Analisa dan Pendayagunaan Sarana meyelenggarakan fungsi;


a. Mempelajari menelaah dan mempedomani peraturan

perundang-undangan dan naskah dinas sesuai dengan

bidang pelayanan penunjang medis dan non medis.


b. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian terhadap

sarana dan prasarana medis dan non medis penerimaan

dan pemulangan pasien serta menyusun rencana

kebutuhan pengembangan SDM tentang medis berdasarkan

standar kompetensi.
c. Mengetahui setiap peraturan yang terbaru tentang

pelayanan guna peningkatan dalam pembinaan pelayanan

kepada masyarakat.
d. Memberikan masukan ataupun arahan dalam suatu

konsep penunjang medis maupun non medis sehingga

setiap pelayanan dapat berhasil dengan baik.


4. Bidang Keperawatan terdiri dari:
a) Bidang Keperawatan dipimpin Kepala Bidang yang mempunyai

tugas membantu Direktur melakanakan tugas dibidang

keperawatan meliputi urusan pelayanan bidang perawatan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang

Keperawatan meyelenggarakan fungsi;


a. Menyusun bahan dan data kebutuhan fasilitas pelayanan

keperawatan serta meningkatkan kompetensi tenaga paramedic

dan menyiapkan bahan penyuluhan kesehatan kepada

masyarakat.
b. Melaksanakan tugas lain yang dibutuhkan dokter.
4.1 Seksi Profesional / SDM dan Asuhan Keperawatan
a) Seksi Profesi SDM dan Asuhan Keperawatan dipimpin Kepala

Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang


Keperawatan dalam penatausahaan asuhan keperawatan,

bidang etika keperawatan dan bidan serta pengendalian mutu

pelayanan perawatan dalam kegiatan yang meliputi

perencanaan, ruang organisasi, pelaksanaan, pengawasan dan

evaluasi kegiatan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.


b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

Profesional / SDM dan Asuhan Keperawatan meyelenggarakan

fungsi;
a. Menyusun kebutuhan pelayanan asuhan keperawatan dan

asuhan kebidanan.
b. Melakukan verifikasi angka kredit perawat dan bidan.
c. Melakukan pengendalian mutu pelayanan asuhan

keperawatan dan kebidanan.


d. Melakukan pengendalian etika perawat dan bidan.
4.2 Seksi Logistik Keperawatan
a) Seksi Logistik Keperawatan dipimpin Kepala Seksi yang

mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengawasi

kebutuhan serta penggunaan fasilitas madis dan penunjang

medis.

b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

Logistik Keperawatan meyelenggarakan fungsi;


a. Merencanakan kebutuhan logistic medis dan penunjang

medis.
b. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap

pemasukan dan pengeluaran bidang medis serta

menginventarisasi.
c. Melaksanakan tugas lain yang ditentukan atasan.
5. Bidang Rekam Medik terdiri dari;
a) Bidang Rekam Medis dipimpin Kepala Bidang yang mempunyai

tugas membantu Direktur dalam melaksanakan urusan kegiatan

di bidang Rekam Medis sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.


b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang

Rekam Medis meyelenggarakan fungsi;


a. Melaksanakan semua kegiatan pelaksanaan sesuai dengan

program yang ditentukan.


b. Mempelajari, memecahkan dan mempedomani peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan program

kegiatan.
c. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama antar kepala bidang

dalam rangka perumusan penugasan program kegiatan.


d. Melaporkan kegiatan Rumah Sakit secara berkala.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan perintah dan

petunjuk atasan.
5.1 Seksi Rekam Medik dan Promosi Kesehatan
a) Seksi Rekam Medis dan Promosi Kesehatan dipimpin Kepala

Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam

kegiatan yang meliputi pengorganisasian pelaksanaan

pengawasan dan mengevaluasi kegiatan rekam medic sesuai

dengan perundang-undangan yang berlaku.


b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

Rekam Medik dan Promosi Kesehatan meyelenggarakan fungsi;


a. Mengkoordinasi penyampaian rekam medis pasien.
b. Melakukan kegiatan administrasi rekam medis.
c. Mengelola administrasi penerimaan dan pemulangan

pasien.
d. Mempersiapkan data rekam medis untuk bahan penelitian

perencanaan dan pelaporan.


e. Melakukan analisis pengendalian dan pemutakhiran data

secara frofesional sesuai dengan kebutuhan.


f. Mendistribusikan format-format rekam medis.
g. Melayani permintaan visum et refertum, asuransi (Askes,

Jamkesmas, PT, dll) keterangan kesehatan (KIR, Medical

Chek Up, dll).


h. Melakukan perlindungan hukum terhadap isi rekam medis.
i. Melakukan semua program dan kegiatan sesuai dengan

yang telah ditentukan.


j. Mempelajari, menelaah dan mempedomani peraturan

perundang-undangan yang berlaku serta naskah dinas

sesuai dengan bidang tugas.


k. Menyiapkan bahan dan data dalam rangka penyusunan

rencana program kegiatan yang berkaitan dengan rekam

medis dan pelaporan.


l. Melakukan penyesuaian / perbaikan terhadap mutasi dan

data rekam medis.


m. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan para kepala

sub bagian dan kepala seksi dalam rangka kelancaran

pelaksanaan tugas.
n. Mengawasi, menilai serta memberi petunjuk dan bimbingan

kepada bawahan.
o. Mengevaluasi, memantau dan menyusun laporan

pelaksanaan kegiatan kepada atasan.


p. Membantu kepala bidang menyiapkan bahan dan data

dalam rangka penyusunan laporan akuntabilitas, laporan

tahunan dan rencana strategis.


q. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.
5.2 Seksi Promosi Kesehatan dan Lingkungan
a) Seksi Promosi Kesehatan dan Lingkungan dipimpin Kepala

Seksi yang mempunyai tugas menyelenggarakan penyiapan

dan bahan perumusan penyelenggaraan upaya kesehatan

lingkungan, melaksanakan pembinaan dan pengawasan

penerapan kebijakan standar, pedoman dan pengaturan

dibidang kesehatan kerja, sanitasi tempat-tempat umum,

sanitasi perumahan dalam lingkungan rumah sakit,

penyehatan air dan pengamanan limbah serta melaksanakan

pemantauan dan pengawasan dampak pembangunan terhadap

kesehatan.
b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

Promosi Kesehatan dan Lingkungan meyelenggarakan fungsi;


a. Membantu tugas Kepala Bidang Rekam Medis dibidang

kesehatan lingkungan.
b. Menyiapkan bahan perumusan standar serta lingkungan

dan pedoman pelaksanaan upaya penyehatan tempat-

tempat umum, melaksanakan pembinaan dan


penyelenggaraan pengawasan upaya penyehatan tempat-

tempat umum.
c. Menyiapkan bahan perumusan standar persyaratan

kesehatan lingkungan dan pedoman pelaksanaan upaya

penyehatan perumusan, melaksanakan pembinaan dan

pengawasan penyelenggaran upaya penyehatan perumusan

dalam lingkungan rumah sakit.


d. Menyiapkan bahan perumusan standar persyaratan

kesehatan lingkungan dan pedoman penyehatan air limbah

serta melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan

pengawasan upaya penyehatan dan air limbah.


e. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan pengawasan

dan pemantauan kualitas lingkungan serta pemberdayaan

masyarakat dalam upaya perbaikan, pemeliharaan dan

peningkatan kualitas lingkungan.


f. Melaksanakan pembinaan, pemantapan dan

pengembangan system informasi kesehatan lingkungan.


g. Meniliti, memaraf, menandatangani dan meneruskan

naskah Dinas.
h. Melakukan koordinasi antar dan antara unit kerja

dilingkungan rumah sakit serta instansi terkait dalam

pelaksanaan tugas.
i. Memberikan pertimbangan dan saran kepada Kepala

Bidang terhadap bidang tugasnya.


j. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan

sebagian urusan Rumah Sakit Umum berdasarkan bidang keahlian

masing-masing yang terdiri dari tenaga dalam tanggung jawab

fungsional yang dipunyai oleh tenaga fungsional senior selaku ketua

kelompok yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Direktur.
Dalam melaksanakan tugas setiap pemimpin unit organisasi dan

kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi,


integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing

maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah

serta dengan Instansi lain di luar Pemerintahan Daerah sesuai

dengan tugas masing-masing.

RSUD

BAGIAN TU
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN


SUBBAG KEUANGAN
SUBBAG PERENCANAAAAN

Adapun Struktur Organisaasi RSUD Prof. DR.H.M. Chatib Quzwain


Kabupaten Sarolangun dapat dilihat pada bagan berikut :

BIDANG PELAYANAN MEDIS BIDANG PERAWATAN


BIDANG REKAM MEDIK, PROMOSI KESEHATAN DAN

SEKSI Pengendalian, pelayanan SEKSI


dan penunjang medik
Profesional/SDM dan Asuhan Keperawatan
SEKSI Rekam Medik

SEKSI SEKSI
Analisa dan Pendayagunaan Sarana Logistik Keperawatan
SEKSI Promosi Kesehatan dan Lingkungan
2.2 Sumber Daya

Susunan kepegawaian (berdasarkan pangkat, status kepegawaian,

tingkat kependidikan)

Prof. DR. H. M. Chatib Quzwain diantaranya:

a. Instalasi Rawat Jalan, terdiri dari :

a.1 Instalasi Gawat Darurat

a.2 Poliklinik THT

a.3 Umum Poliklinik Penyakit Dalam


a.4 Poliklinik Bedah

a.5 Poliklinik Anak

a.6 Poliklinik Kebidanan dan Kandungan

a.7 Poliklinik Gigi dan Mulut

a.8 Poliklinik Mata

b. Instalasi Rawat Inap, terdiri dari :

b.1. Rawat Inap Penyakit Dalam

b.2. Rawat Inap Bedah

b.3. Rawat Inap Anak dan Perinatologi

b.4. Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan

b.5. Rawat Inap Jamkesmas/kelas tiga

c. Instalasi Penunjang Medik, terdiri dari :

c.1. Instalasi Laboratorium

c.2 Instalasi Radiologi

c.3 Instalasi Kamar Operasi

c.4 Instalasi Farmasi

c.5 Instalasi Gizi

c.6 Unit Trasfusi Darah

c.7. Ruangan CSSD

c. 8. Ruangan Fisioterapi
d. Instalasi lainnya, terdiri dari :

d.1.Ruang Konsulen Dokter Spesialis

d.2.Kasir

e. IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah )

f. Instalasi Pengolahan Air Minum

g. Incenerator

h. Genset ( Pembangkit Listrik) dengan 500 KVA

i. IPSRS ( Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit)
BAB II

GAMBARAN UMUM

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III BALIKPAPAN

A. Sejarah Rumah Sakit

Rumah Sakit Tingkat III Bhayangkara Balikpapan pada awal tahun 1960an
adalah

berbentuk Poliklinik umum. Pada saat itu Poliklinik ini


merupakan salah satu satker (satuan kerja) kepolisian daerah
Kalimantan Timur dibawah naungan KasiKesDak XIV Kaltim
yang dipimpin oleh AKBP dr. Utoyo. Dimasa tersebut Poliklinik
hanya terdiri dari Poli Umum, Poli Gigi dan Poli KIA yang
diperuntukkan bagi kepentingan kesehatan keluarga besar
Kepolisian.

Kemudian pada tahun 1990an poliklinik berlahan


mengalami kemajuan, dimana pada tanggal 15 Agustus 1996
dibuka klinik bersalin yang menerima pasien dari masyarakat
umum. Dan poliklinik mulai berkembang menjadi TPS (Tempat
Perawatan Sementara) dengan tambahan fasilitas 10 tempat tidur
diawal tahun 2000. Selanjutnya sesuai dengan tingkat kebutuhan
kesehatan Kepolisian maka TPS direncanakan untuk
dikembangkan menjadi sebuah rumah sakit. Maka melalui surat
Keputusan Kapolri No. Pol : Skep/1549/X/2001 tanggal 30
Oktober 2001 tentang pengesahan / penetapan dan Pembentukan
RS Bhayangkara Balikpapan, maka beralihla status TPS tersebut
menjadi Rumah Sakit Tipe IV. Rumah Sakit Tingkat IV
Bhayangkara Balikpapan diresmikan pada tanggal 3 Mei 2003
oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Da’I Bachtiar, SH dimana pada
masa kepemimpinan Kabid Dokkes Kombes Pol Drg. Eddie
Raharja.

B. Fasilitas dan Layanan

FASILITAS PELAYANANMEDIS PENUNJANGMEDIS

IGD 24 JAM 1. PRAKTEK 1. Instalasi Farmasi

RAWAT JALAN SPESIALIS 2. Unit Radiologi

(Praktek Spesialis dan - Spesialis THT 3. Unit Laboratorium

Poli Umum) - Spesialis Jantung & 4. Unit Gizi

RAWAT INAP Pembuluh darah

- Spesialis Paru UNIT PENUNJANG


Fasilitas Kamar :

- Spesialis Rehab Medik LAINNYA :


- Paviliun

& Fisioterapi 1. Pelayanan Ambulance


- VIP

- Spesialis Saraf dan mobil jenazah


- Kelas I, II, III

- Spesialis Kulit & 2. Home Care ( Kunjungan


- ICU

Kelamin Rumah )
- Kamar Bersalin

- Spesialias Anesthesi 3. Masjid


- Isolasi

- Spesialis Obsgyn 4. Pelayanan Pasien dengan


- Perawatan Ruang

- Spesialis Penyakit sistem computer.


Tahanan

Dalam 5. Medical Chek Up


Instalasi Farmasi

- Spesialis Bedah Tulang (Umum dan TKI )

3
Radiologi - Spesialis Urologi 6. USG 3D dan USG 4D

Rehabilitasi Medik - Spesialis Anak

- Spesialis Bedah Umum

- Spesialis Radiologi

- Spesialis Mata

- Spesialis Bedah Anak

- Spesialis Bedah Digestif

- Spesialis Bedah Mulut

2. POLI KLINIK - Poli Umum

- Poli Gigi

- Poli Kesehatan Ibu & Anak

- Poli Penyakit Dalam

- Poli Bedah

- Poli Paru

- Poli Jantung dan Pembuluh Darah

- Poli Mata

- Poli THT

- Poli Kulit & Kelamin

- Poli Spesialis Jiwa

C. Gambaran Umum Tim PMKP

1 NamaUnit Tim KomiteKeselamatanPasien

2 StrukturOrganisasi Beradadi bawahKarumkit

3 JumlahSDM Empat orang terdiri dari :

a. 1 orang ketua

b. 2 anggota

4 Visi MenjadiRumahSakitTerbaikdi Balikpapan

5 Misi 1. Rumah Sakit dengan ManajemenransparanT


dan Efisien

2. Tersedianya Sumber Daya yangerampil,T

Profesional dan Kompeten

3. Pelayanan Paripurna

6 Motto Kami BerusahaSelaluMemberiyang Terbaikuntuk

Mencapai Hasil yang Terbaik

4
7 Tujuan Meningkatkanpelayanankesehatanmelaluiupaya peningkatan mutu
pelayanan RS. Putra Waspada secara efektif dan efisien agar tercapai derajat
kesehatan yang optimal.
5
BAB III

VISI, MISI, DAN BUDAYA KERJA

A. VISI

Berdasarkan fungsi dan peranan Rumkit Bhayangkara Tk III Balikpapan dalam memberikan pelayanan kesehatan

kepada anggota Polri, PNS Polri dan keluarga serta masyarakat umum secara prima dan paripurna, dipengaruhi

oleh aspek-aspek yang berkembang dalam masyarakat baik dari faktor internal maupun eksternal Rumkit

Bhayangkara Tk III Balikpapan, oleh karena itu Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Balikpapan mempunyai Visi

sebagai berikut:

”Terwujudnya pelayanan kesehatan yang makin profesional, unggul dan dapat dipercaya masyarakat
dengan menjadi Center I ntegrated Medical Check Up, Traumatic Center dan

IPWL di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.”

B. MISI

Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut diatas, maka Rumkit Bhayangkara TK III Balikpapan
mempunyai Misi sebagai berikut :

a. Meningkatkan peran serta proaktif Rumkit Bhayangkara TK III Balikpapan dalam


memberikan dukungan kesehatan terhadap tugas operasional kepolisian di Polda Kaltim dan
peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat Polri dan umum.

Rumkit Bhayangkara TK III Balikpapan mempunyai misi berupaya meningkatkan


peran serta proaktif memberikan dukungan kesehatan dan pelayanan kesehatan
dengan standard profesi yang tertinggi dan ramah terhadap anggota Polri, PNS Polri,
beserta keluarga dan masyarakat umum.

b. Meningkatan kualitas SDM yang profesional dan bermoral melalui pembinaan SDM yang
terstruktur, berjenjang menuju kesejahteraan SDM.

Rumkit Bhayangkara TK III Balikpapan mempunyai misi berupaya meningkatkan kualitas SDM

terbentuknya metode pengembangan SDM melalui tenaga profesional yang berbasis keahlian,
sistem penggajian dan remunerasi yang proporsionaldan berbasis kinerja, pembinaan dilakukan

secara terstruktur menuju kesejahteraan SDM Rumkit Bhayangkara TK IIIBalikpapan.

6
c. Memberikanpelayananprima melaluiAkreditasiRumah Sakit
secarabertahap tingkat Nasional.

Rumkit Bhayangkara TK III Balikpapan mempunyai misi berupaya meningkatkan pelayanan

kesehatan dengan standard profesi yang tertinggi dan ramah terhadap anggota Polri, PNS Polri

dan keluarga serta masyarakat umum menuju pelayanan prima. Yaitu pelayanan melebihi apa

yang diharapkan pelanggan, lebih baik dari pelayanan sebelumnya, lebih baik dari tempat lain

dan dilakukan dengan tulus ikhlas serta melibatkan setiap personel kesehatan dengan

mengedepankan standar pelayanan menyesuaikan standar Akreditasi Versi 2012.

d. Mengembangkan unit pelayanan dan fisik bangunan


menyesuaikanstandar pelayanan Rumkit Bhayangkara TK III
Balikpapan dan dengan Pola Pengelolaan Keuangan BLU (PPK
BLU).

Rumkit Bhayangkara TK III Balikpapan mempunyai misi berupaya meningkatkan pelayanan

kesehatan dengan mengembangkan unit pelayanan dan fisik bangunan menyesuaikan standar

pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara dan menerapkan pola pengelolaan keuangan BLU (PPK

BLU).

e. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui peningkatan kualitas


sarana, prasarana dan alat kesehatan yang tepat guna,
disesuaikan dengan kemajuan teknologi.

Rumkit Bhayangkara TK III Balikpapan mempunyai misi berupaya


meningkatkankualitas sarana, prasarana dan alat kesehatan yang tepat guna,
disesuaikan dengan kemajuan teknologi

C. BUDAYA KERJA

Budaya kerja yang dianut oleh RSUD Bhayangkara Balikpapan adalah TRAMPIL, yang

masing-masing huruf dalam kata TRAMPIL memiliki makna dan arti:

a. T = tulus, memberikan pelayanan yang sungguh-sungguh dari hati yang suci dalam pengabdian;

b. R = ramah, bertutur bahasa dan berperilaku santun dalam pelayanan;

a. A = akurat, memberikan pelayanan dengan teliti, seksama, cermat dan tepat;

b. M = memuaskan, memberikan pelayanan sesuai harapan pelanggan internal dan


eksternal;

7
c. P = profesional, memberikan pelayanan sesuai kompetensi, standard dan kode etik profesi
= indah dan bersih, senantiasa menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan kerja;
d. I lancar dan tertib, dalam administrasi dan prosedur pelayanan.

=
c. L
8

R.

NISA EVIANA

PENGATUR I 1 BAMIN/ BAMIN/ BAMIN/ BAMIN/

ASTUTI 2 BANUM BANUM BANUM BANUM

HAYATI
1 1. PENGATUR I

A. UNSUR PIMPINAN
d. ANNISA L.

2 PENGATUR PENGATUR

ROSLANIAR BAMBANG 2. PENGATUR

AMIR UTOYO NILA KURNIA

(PS) KASUBBAG

KASUBBAG
RENMIN

WASINTERN

- PENDA I ROHANI, SKM

KAUR KAUR

WASBIN WASOPSYAN

KAURTU KAURREN KAURMIN KAURKEU


-

PENDA PENDA PENDA TRI BRIGADIR

BAMIN/ BAMIN/
HAYATUN YURIA KURNIALIN SADIK A, SH

BANUM BANUM
BAB IV

STRUKTU
R
ORGANIS
ASI
RUMAH
SAKIT

Plt. KARUMKIT

AKBP Dr. YUDI PRASETYO, Sp P. M .Kes

WAKARUMKIT

KOMPOL Dr. I MADE SUANDA MENARA, SpAN, BIOMED

(PS)KASUBBAG

BINFUNG

PENDA I NELLY N, S.Kep, NS

UR SIM & KAUR

RM DIKLIT

PENDA PENDA

SUSI LINA

ARIYANTI MARIANA

BAMIN/ BAMIN/

BANUM BANUM

1 1

2 2
(PS) KASUBBID

JANGMEDUM

PENATA I Dr. AMI NOVIANA P.

KAUR KAUR

JANGMED JANGUM

- -

PAMIN PAMIN

PENDA I RIKA AIPTU LL.

SEPRIYANA, S Si TOBING

KARU
KARU KARU KARU UGD KARU OK KARU KARU ASOKA KARU KARU KARU

POLI LAB RADIOLOGI FISOTERAPY MELATI TULIP ANGGREK

- - PENGATUR I PENGATUR I TRI

PENGATURI SITI PENGATURI YUNIARTI S. KRISNAWATI

B. UNSUR PEMBANTU PIMPINAN DAN PELAKSANA STAF - - - -

SUDI M.WAHYU ARI K.

C. UNSUR PELAKSANA

9
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI TIM PENINGKATAN MUTU

DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III BALIKPAPAN

Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RS Bhayangkara Tk. III Balikpapan
dikelola oleh Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) yang berada langsung di bawah
Kepala Rumah Sakit.

Tim PMKP RS Bhayangkara Tk. III Balikpapan bertugas dalam merencanakan dan mengkoordinir seluruh

program kegiatan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien rumah sakit melalui upaya peningkatan mutu

pelayanan RS Bhayangkara Tk. III Balikpapan.


10
STRUKTUR ORGANISASI

TIM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III BALIKPAPAN

KARUMKIT

KETUA KOMITE
SEKRETARIS

PMKP

PIC

KOMITE
KOMITE MUTU

KESELAMATAN PASIEN

KOMITE MUTU KOMITE MUTU


KLINIS MANAJEMEN

11
BAB VI

URAIAAN JABATAN PMKP

Struktur organisasi Tim PMKP terdiri dari Ketua Tim, wakil dan anggota, dimana anggotanya
terdiri dari unsur-unsur Medis dan Non-Medis.

1. Tugas Komite PMKP :

1. Sebagai motor penggerak penyusunan program PMKP rumah sakit;

2. Melakukan monitoring dan memandu penerapan program PMKP di unit kerja;

3. Membantu dan melakukan koordinasi dengan pimpinan unit


pelayanan dalam memilih prioritas perbaikan, pengukuran
mutu/indikator mutu, dan menindaklanjuti hasil capaian
indikator;

4. Melakukan koordinasi dan pengorganisasian pemilihan prioritas program

di tingkat unit kerja serta menggabungkan menjadi prioritas rumah sakit

secara keseluruhan. Prioritas program rumah sakit ini harus terkoordinasi

dengan baik dalam pelaksanaannya;

5. Menentukan profil indikator mutu, metode analisis, dan validasi


data dari data indikator mutu yang dikumpulkan dari seluruh
unit kerja di rumah sakit;

6. Menyusun formulir untuk mengumpulkan data, menentukan


jenis data, serta bagaimana alur data dan pelaporan
dilaksanakan;
7. Menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait
serta menyampaikan masalah terkait pelaksanaan program mutu
dan keselamatan pasien;

8. Terlibat secara penuh dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan PMKP;

9. Bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan masalah-


masalah mutu secara rutin kepada semua staf

10. Menyusun regulasi terkait dengan pengawasan dan penerapan program PMKP;

2. Ketua Komite PMKP

a. Menyusun dan merencanakan program kegiatan


PMKP bersama Kepala Rumah Sakit
b. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program PMKP

12
c. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengevaluasi
pelaksanaan operasional PMKP secara efektif , efisien dan
bermutu.

d. Menganalisis data indikator mutu pelayanan baik Indikator Mutu

Klinis Rumah Sakit maupun Indikator Mutu monitoring dan evaluasi

pelaksanaan program PMKP

e. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PMKP

f. Melaksanakan analisis terhadap data yang dikumpulkan dan


diubah menjadi informasi

g. Melakukan validasi data PMKP secara internal dan dilakukan secara periodic

h. Menyebarkan informasi tentang peningkatan mutu dan


keselamatan pasien secara regular melalui papan
pengumuman,bulletin atau rapat staf (informasi mencakup
proyek baru, kemajuan pencapaian sasaran keselamatan
pasien internasional , hasil riset terkini atau program
percontohan )

i. Meningkatkan pengetahuan anggota dengan memberikan


pelatihan terhadap staf yang ikut serta dalam program
PMKP.

j. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan PMKP


kepada Kepala Rumah Sakit.

3. Ketua Sub Komite Keselamatan Pasien

a. Membuat dan melakukan evaluasi kebijakan keselamatan pasien Rumah Sakit

b. Membuat perencanaan program kegiatan keselamatan pasien Rumah Sakit

c. Membuat panduan keselamatan pasien Rumah Sakit

d. Membuat panduan pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan


pasien (IKP) Rumah Sakit

e. Membuat panduan manajemen resiko

f. Membuat panduan FMEA dan RCA

g. Memimpin pertemuan berkala dengan anggota Sub Komite Keselamatan Pasien

h. Membuat SPO yang terkait dengan program keselamatan pasien Rumah Sakit

i. Melaksanakan program keselamatan pasien Rumah Sakit


j. Melakukan evaluasi pelaksanaan program kegiatan keselamatan
pasien Rumah Sakit

13
k. Melakukan koordinasi tentang laporan insiden
keselamatan pasien dengan Kepala unit terkait untuk
menentukan risk grading dan tindak lanjut

l. Membuat laporan insiden keselamatan pasien kepada


Kepala Rumah Sakit dan ketua PMKP dalam rapat
kerja bulanan

m. Melakukan pertemuan berkala dengan ketua PMKP

4. Ketua Sub Komite Mutu

a. Membuat dan melakukan evaluasi kebijakan peningkatan mutu Rumah Sakit

b. Membuat perencanaan program kegiatan peningkatan mutu Rumah Sakit

c. Membuat panduan peningkatan mutu Rumah Sakit

d. Menentukan indikator mutu Rumah Sakit bersama Kepala Rumah


Sakit dan unit kerja

e. Membuat panduan pencatatan dan pelaporan indicator mutu


Rumah Sakit ( Klinis , manajemen, dan sasaran keselamatan
pasien)

f. Memimpin pertemuan berkala dengan anggota Sub Komite Mutu

g. Membuat panduan analisa dan validasi

h. Membuat panduan clinical pathway bersama komite medik

i. Melaksanakan program kegiatan peningkatan mutu Rumah Sakit

j. Melakukan evaluasi pelaksanaan program kegiatan peningkatan mutu Rumah Sakit

k. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu dan


keselamatan pasien pada direktur

l. Menyampaikan rekomendasi dari Kepala Rumah Sakit kepada


anggota Komite PMKP dan unit yang terkait

m. Melakukan pertemuan berkala dengan Ketua PMKP

5. Tim Komite Keselamatan Pasien


a. Memberikan masukan kepada Direktur penyusunan Kebijakan
Keselamatan Rs sesuai dengan standar akreditasi

14
b. Menyusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien

c. Membuat laporan tahunan / laporan pelaksanaan program

d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program melalui pertemuan berkala

e. Menyusun indicator keselamatan pasien Rs

f.Menganalisa hasil pencapaian indikator keselamatan pasien

g. Membuat laporan periodic hasil pemantauan indikator keselamatan pasien

h. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal rumah sakit


tentang pencapaian indikator keselamatan pasien

i.Mendesmenasikan bahan rekomendasi hasil pemantauan indikator pasien dan


pelaksanaan manajemen resiko ke unit terkait

j.Mengkoordinasikan pendokumentasian, evaluasi dan upaya tindak lanjut atas Kejadian


Nyaris Cedera (KNC) / Kejadian Tidak diHarapkan ( KTD) dan Kejadian Sentinel

k. Melaksanakan koordinasi antar unit bila terjadi KTD dan KNC

l.Melakukan koordinasi tentang program Patient Safety dan Manajemen resiko dengan
unit terkait dalam pembuatan RCA dan FMEA

6. Ketua Sub Peningkatan Mutu

a. Melaksanakan kegiatan program peningkatan mutu di Rs. Bhayangkara

b. Menyusun panduan indicator mutu

c. Membuat metode pemantauan indicator mutu

d. Berkoordinasi dengan unit terkait dalam penyelenggaraan pemantauan indicator mutu dan
pelaksanaan klinikal pathway

e. Menganalisis hasil pencapaian indicator mutu

f. Membuat laporan periodic hasil pemantauan indicator mutu secara periodic dengan
standar nasional serta rumah sakit lain yang sejenis

g. Melaksanakan komunikasi secara internal dan eksternal tentang pencapaian mutu dan pelaksanaan

clinical pathway kepada unit kerja di lingkungan dan pihak luar

melalui surat tertulis, email dan telepon

h. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal program Peningkatan


Mutu dan Keselamatan Pasien

15
i. Menyusun panduan pelaksanaan validasi khusus indicator mutu

j. Membuat alat ukur validasi khusus indicator mutu

k. Menyelenggarakan kegiatan validasi hasil


pencapaian indicator mutu berkoordinasi
dengan unit terkait

l. Melaksanakan analisis komperatif mutu berkoordinasi dengan unit terkait

m. Membuat laporan hasil validasi internal khusus indicator mutu

n. Berkoordinasi dengan kepala bagian perencanaan dan informasi dalam

mengunggah hasil percakapan indicator mutu yang telah dinyatakan valid dan
direkomendasi oleh direktur.

7. PIC DATA

a. Menerima pengumpulan data indicator mutu dan insiden


keselamatan pasien ( IKP ) dari unit kerja

b. Mengolah data indicator mutu kunci Rumah Sakit dan


insiden keselamatan pasien ( IKP ) menjadi suatu
informasi yang dapat disampaikan kepada seluruh
karyawan Rumah Sakit

c. Membuat laporan indikator mutu kunci Rumah Sakit


dan insiden keselamatan pasien ( IKP ) Rumah Sakit

d. Menyimpan file dokumen kegiatan Komite PMKP

8. Tim Mutu Klinis

a. Menyusun indikator mutu area kliniks

b. Menyusun format pengumpulan indikator mutu area klinis

c. Menganalisa hasil pencapaian indikator mutu area klinis

d. Membuat laporan periodic hasil pemantauan indikator mutu area klinis

e. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal rumah sakit tentang


pencapaian indikator mutu area klinis

f. Menyusun rekomendasi terhadap hasil pemantauan indikator mutu area klinis

g. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal program PMKP


16
9. Tim Mutu Manajemen

a. Menyusun indikator mutu area manajemen

b. Menyusun format pengumpulan indikator mutu area manajemen

c. Menganalisa hasil pencapaian indikator mutu area manajemen

d. Membuat laporan periodic hasil pemantauan indikator mutu area manajemen.

e. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal rumah sakit tentang


pencapaian indikator mutu area manajeme.

f. Menyusun rekomendasi terhadap hasil pemantauan indikator mutu area manajemen.

g. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal program PMKP.

10. Sekretaris

a. Membuat agenda surat masuk dan surat keluar.

b. Mengecek judul dokumen yang masuk di Daftar Induk Dokumen.

c. Menginput dokumen dalam Daftar Induk Dokumen.

d. Membantu meminta laporan kepada unit kerja terkait untuk diinput

e. Menginput hasil pencapaian indikator mutu dan hasil kegiatan instalasi / departemen /
unit.

f. Menyiapkan undangan, tempat, daftar hadir, konsumsi, dan materi (jika diperlukan)
untuk keperluan rapat atau pertemuan yang terkait.

g. Mengorganisir kebutuhan logistik.

h. Melakukan komunikasi internal dan ekternal kepada unit kerja di lingkungan Rumah
Sakit Bhayangkara Tk. III Balikpapan dan pihak luar melalui surat tertulis, email, dan
telepon.

i. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal Komite PMKP.

j. Menjadi notulen setiap kegiatan pertemuan mutu dilingkungan RS.

k. Mengerjakan tugas-tugas administratif dan kesekretariatan lainnya.


17
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

TIM

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

Bagian Keuangan

Bidang Keperawatan

Sub Bagian Humas & Pemasaran

Sub Bagian Logistik

Sub Bagian SDI & Binroh

Sub Bagian Diklat

SPI

Komite Medis

Tim K3RS

Komite P P I

Komite K P R S
Rehabilitasi Medik

Laboratorium

Unit Gawat Darurat

Radiologi

Rawat Inap

Instalasi Farmasi

Unit Rawat Jalan

Unit Gizi

Kamar Operasi

Rekam Medis

ICU

18
TATA HUBUNGAN KERJA

TATA HUBUNGAN KERJA

UNIT

Laboratorium
Bagian Keuangan

Radiologi
Bidang Keperawatan

Sub Bagian Humas

dan Pemasaran

Sub Bagian Logistik

Sub Bagian SDI dan

Binroh

Sub Bagian Diklat


Tim PMKP memiliki Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Bagian pengadaan
hubungan kerja dengan
Bagian keuangan

terkait dengan pencatatan dan pelaporan indikator mutu manajerial.

terkait dengan pencatatan dan


pelaporan indikator mutu
manajerial Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Sub bagian SDI dan

(audit keuangan). binroh terkait dengan penilaian kinerja karyawan (pimpinan RS,

Tim PMKP memiliki tenaga profesi dan staf) dan pemberian materi tentang PMKP pada
hubungan kerja dengan
Bidang keperawatan

saat orientasi karyawan baru.

terkait pencatatan dan


pelaporan indikator mutu
pelayanan dan Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Sub bagian Diklat

keselamatan pasien terkait dengan program kegiatan seminar dan workshop PMKP, serta
(pengisian sensus harian).

TOT inhouse training tentang PMKP.


Tim PMKP memiliki
hubungan kerja dengan Sub
bagian humas dan
Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Laboratorium terkait

pemasaran terkait dengan


pencatatan dan pelaporan pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan
indikator mutu

pasien (pengisian sensus harian).


pelayanan (angka kepuasan
pelanggan) dan evaluasi
kontrak kerja
Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Radiologi terkait

dengan asuransi.
pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan

pasien (pengisian sensus harian).

Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Farmasi terkait pencatatan


dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien
Farmasi (pengisian sensus harian).

19

Rekam Medis
Rehabilitasi Medik
Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Rekam Medis terkait

Unit Gizi

pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan

pasien (pengisian sensus harian).

HCU
Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Rehabilitasi medik

terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan

keselamatan pasien (pengisian sensus harian).


UGD

Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Gizi terkait pencatatan

dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien

Unit Rawat Jalan


(pengisian sensus harian).

Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan IPI terkait pencatatan

dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien


Rawat Inap

(pengisian sensus harian).

Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan IGD terkait pencatatan

Kamar Operasi
dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien

(pengisian sensus harian).

SPI Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan IRJ terkait pencatatan

dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien

(pengisian sensus harian).


Komite Medis (Sub

Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan IRNA terkait

pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan


pasien (pengisian sensus (pengisian sensus harian).
harian).

Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan SPI terkait pencatatan


Tim PMKP memiliki
hubungan kerja dengan IBS
terkait pencatatan
dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien

dan pelaporan indikator


mutu pelayanan dan (pengisian sensus harian).
keselamatan pasien

Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Sub komite mutu

profesi (Komite Medis) terkait dengan penilaian kinerja profesi medis;


penyusunan, pelaporan serta monitoring dan evaluasi PPK, clinical
komite mutu profesi) pathway dan atau protokol klinis.

20

Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Komite KPRS terkait

Komite KPRS

dengan penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan insiden

keselamatan pasien (IKP), RCA dan FMEA termasuk pencatatan,

pelaporan dan monitoring serta evaluasinya.


Komite PPI

Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Komite PPI terkait

dengan pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan

Tim K3RS
keselamatan pasien.

Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Tim K3RS terkait

dengan pencatatan dan pelaporan indikator mutu manajerial, serta

penyusunan program manajemen risiko.


21
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Ketenagaan Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) RS Bhayangkara Tk. III
Balikpapan.

No. Jabatan Nama NIK Kualifikasi Pendidikan

1. Ketua Komite PMKP dr. Ami Noviana Dokter Umum

2. Ketua Sub Komite Keselamatan dr. Putri Noviyanti Dokter Umum

Pasien

3. Ketua Sub Komite Mutu dr. Yanita D Dokter Umum

4. Sub Komite Mutu Klinis dr. Anna Haryanti Dokter Umum

5. Sub Komite Mutu Manajemen Dewi Astuti D3 Keperawatan

6. Sekretaris Any Restuning Tias

7. Ketua PIC Data Astuti Haryati D3 Kebidanan

8. Anggota Komite PMKP

B. Kualifikasi Personil Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) RS Bhayangkara Tk.
III Balikpapan

Ketenagaan Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien terdiri dari :

1. Ketua Tim PMKP

Kualifikasi ketua Tim PMKP adalah sebagai berikut :

a. Pendidikan formal: Dokter/S1 Tenaga kesehatan.

b. Pendidikan non formal/pelatihan: pelatihan PMKP, PPI, manajemen risiko, patient


safety.

c. Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi dan dapat bersosialisasi dengan baik
dan profesional.

d. Mempunyai integritas dan loyalitas yang tinggi.

2. Anggota Tim PMKP

Kualifikasi anggota tim PMKP adalah sebagai berikut :


a. Pendidikan formal: berijazah S1 atau D3 atau persamaannya dalam bidangnya
masing-masing.

22
b. Pendidikan non formal/pelatihan: pelatihan PPI/Patient Safety/K3RS/Mutu Pelayanan
RS sesuai dengan unsur komite/panitia/tim/unit kerja yang diwakilinya.

c. Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi dan dapat bersosialisasi dengan baik
dan profesional.

d. Berbadan sehat jasmani dan rohani.


23
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

A. Pengertian

Kegiatan orientasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengenalan dan pemahaman mengenai situasi

dan kondisi lingkungan tertentu beserta sistem kerjanya. Orientasi ini diberikan kepada seluruh karyawan baru

dan mahasiswa praktik di RS Bhayangkara Tk. III Balikpapan. Keseluruhan informasi tentang Tim peningkatan

mutu dan keselamatan pasien beserta program kerjanya diberikan secara terencana, sistematis dan

berkelanjutan.

B. Tujuan Tujuan

Umum

Agar dapat mengenal dan memahami Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP) serta

upaya peningkatan mutu pelayanan di RS Bhayangkara Tk. III Balikpapan.

Tujuan Khusus

1. Mengetahui dan memahami fungsi, struktur organisasi dan tata hubungan kerja Tim peningkatan mutu

dan keselamatan pasien RS Bhayangkara Tk. III Balikpapan.

2. Mengetahui dan memahami program upaya peningkatan mutu pelayanan di RS


Bhayangkara Tk. III Balikpapan.

3. Turut berperan serta aktif dalam kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanan di RS
Bhayangkara Tk. III Balikpapan.

4. Mengembangkan tanggung jawab pribadi dan rasa memiliki RS Bhayangkara Tk. III
Balikpapan.

C. Kegiatan Orientasi

Kegiatan orientasi dilaksanakan setiap ada penerimaan karyawan baru dan mahasiwa

praktik di RS Putra Waspada Tulungagung. Orientasi diberikan dalam bentuk presentasi yang disampaikan
oleh ketua Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
24
Kegiatan orientasi ini dilaksanakan secara terintegrasi dalam program orientasi Sub bagian SDI
dan binroh RS Putra Waspada Tulungagung.
25
BAB X

PERTEMUAN / RAPAT

A. Pengertian

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.
Pertemuan dipimpin oleh Ketua tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien dan dihadiri oleh
anggota tim PMKP. Hasil pertemuan ditulis oleh notulen rapat dan peserta yang hadir wajib
mengisi daftar hadir yang disediakan. Hasil dari pertemuan ditindaklanjuti dan evaluasi dilakukan
pada pertemuan berikutnya.

B. Tujuan Tujuan

Umum

Dapat membantu terselenggaranya program kerja Tim peningkatan mutu dan keselamatan
pasien di RS Bhayangkara Tk. III Balikpapan.

Tujuan Khusus

1. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program kerja Tim peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.

2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan program
kerja Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien guna peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit.

C. Kegiatan Rapat

Rapat diadakan oleh Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang dipimpin oleh
Ketua Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Rapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Rapat Rutin

Rapat rutin adalah rapat yang diadakan oleh Tim peningkatan mutu dan keselamatan

pasien setiap bulan sekali sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 (satu) tahun serta
agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ketua Tim peningkatan mutu dan

keselamatan pasien.
26
2. Rapat Insidental

Rapat insidental adalah rapat yang sifatnya insidental dan diadakan oleh Tim peningkatan
mutu dan keselamatan pasien untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan yang
mungkin timbul secara insidental di pelayanan yang berhubungan dengan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit.
27
BAB XI

PELAPORAN

A. Pengertian

Pelaporan merupakan suatu sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program kerja Tim peningkatan mutu dan keselamatan
pasien di RS Bhayangkara Tk. III Balikpapan.

B. Jenis Laporan

Laporan yang dibuat oleh Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien RS Bhayangkara
Tk. III Balikpapan meliputi :

1. Laporan Bulanan

Laporan bulanan adalah laporan yang dibuat oleh Tim peningkatan mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada Direktur
rumah sakit, berisi laporan hasil kegiatan dan program kerja Tim peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.

2. Laporan Tahunan

Laporan tahunan adalah laporan yang dibuat oleh Tim peningkatan mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit dalam bentuk tertulis setiap tahun sekali dan diserahkan kepada
Direktur rumah sakit, berisi laporan hasil kegiatan dan program kerja Tim peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.

3. Laporan Insidental

Laporan insidental adalah laporan yang dibuat oleh Tim peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit dalam bentuk tertulis bila ada hal – hal atau permasalahan
tertentu yang perlu disampaikan kepada Direktur rumah sakit yang bersifat insidental.
28

Anda mungkin juga menyukai