Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT

KEGIATAN OPERASIONAL PSC 119


TAHUN ANGGARAN 2020

A. Dasar Hukum
1. Undang- Undang RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063 );
2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade
Aksi Keselamatan Jalan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 45 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 19 Tahun 2016 tentang Sistem
Penggulangan Gawat Darurat Terpadu.

B. Latar Belakang
Pusat Pelayanan Kesehatan Terpadu ( Public Safety Center/ PSC) adalah Pusat pelayanan
yang menjamin kebutuhan masyarakat dalam hal-hal yang berhubungan dengan kegawatdaruratan
yang berada di Kabupaten/Kota yang merupakan ujung tombak yang mendapatkan respon cepat.
Layanan ini dibentuk untuk membantu penanganan kesehatan terhadap masyarakat yang tidak
hanya berhubungan dengan kecelakaan tetapi juga dalam situasi kritis.
Kasus kecelakaan lalu lintas menjadi urutan kedua penyumbang kematian karena korban tidak
mendapatkan penanganan dengan tepat dan segera. Melihat fakta tersebut Pemerintah Daerah
harus merespon cepat penanganan darurat sehari-hari di masyarakat sehingga dapat menurunkan
angka kematian dan angka kecacatan yang signifikan.
Bila ada masyarakat yang menghubungi 119 maka call center akan menanyakan dimana
lokasi kejadian berada dan akan mengarahkan Ambulance dari puskesmas, pos kesehatan, RS
pemerintah yang paling dekat dengan lokasi kejadian. Kejadian gawat darurat kapan saja bisa
terjadi, untuk itu Pemerintah Daerah harus komitmen membangun PSC 119 di Kabupaten/Kota
sehingga kejadian bisa segera ditangani.
Oleh sebab itu Dinas Kesehatan Kota Padang perlu melakukan pelayanan PSC 119 agar
dapat mengurangi menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian. Walaupun sampai saat
ini Pemerintah Kota Padang belum membentuk dan melatih Tim PSC 119.
C. II. Tujuan
1. Umum

Meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi kejadian resiko pada kasus kesakitan dan
kecelakaan untuk menurunkan angka kecacatan dan angka kematian melalui Pelayanan PSC 119

2. Khusus

a. Meningkatkan keterampilan petugas dalam menangani kasus kecelakaan melalui pelayanan


PSC 119
b. Mencegah terjadinya kerusakan organ tubuh atau kecelakaan tambahan karena pertolongan
yang tidak tepat
c. Mecegah keterlambatan dalam memberikan pertolongan pada kasus kecelakaan atau situasi
kritis yang memerlukan penanganan segera

III. SASARAN
1. Tim PSC 119 Kota Padang (belum dibentuk)
2. Lintas sektor terkait
3. Masyarakat Kota Padang

IV. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan ini pada Tahun
Anggaran Tahun 2020. Tempat pelaksanaan dilaksanakan di beberapa posko PSC 119
di Kota Padang
V. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB

a. Pelaksana Kegiatan
Kasie dan staf di Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Dinas Kesehatan Kota
beserta Tim PSC 119 di 23 Puskesmas di Kota Padang
b. Penanggung jawab Kegiatan
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang
VI. KEGIATAN
N Uraian Kegiatan Dana (Rp) Bulan Tempat
o
1 Honororium PPK 3.050.000,- November 2020 DKK
2 ATK Program 726.000,- April 2020 DKK
3 Pengisian tabung oksigen 900.000,- April 2020 DKK
4 Pengisian BBM 7.527.000,- April 2020 DKK
5 Fotocopy 257.000,- Mei 2020 DKK
6 Uang transportasi 40.500.000,- Jan s/d Des 2020 DKK
7 Mamin Rapat 9.600.000,- Feb, Agustus 2020 Tentatif
8 Mamin Kegiatan Tim PSC 119 37.440.000,- Feb s/d Des 2020 Posko PSC 119
Total 100.000.000,-
VII. SUMBER DANA

Kegiatan ini didanai oleh APBD Kota Padang Tahun Anggaran 2020 sejumlah
Rp.100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah)

VII. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Padang, 28 Juni 2019


Mengetahui
Plt. Kabid Pelayanan Kesehatan Kasi Pelayanan Kesehatan Primer dan
Tradisional

Dr. Melinda Wilma, MPPM dr.Hj. Dewi Arusi Tane, MM


NIP. 19660530 199509 2 001 NIP. 19631103 199903 2 001
KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYEHATAN TRADISIONAL (HATTRA)
PERTEMUAN SOSIALISASI PENILAIAN PEMANFAATAN
TAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DAN AKUPRESUR
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG
TAHUN ANGGARAN 2018

D. Dasar Hukum
5. Undang- Undang RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063 );
6. PP Nomor. 103 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Keshatan Tradisional
7. Peraturan Mentri Kesehatan No 65 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan
Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan;
8. Peraturan Mentri Kesehatan No 61 Tahun 2016 tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisional Empiris
9. Peraturan Mentri Kesehatan No 9 Tahun 2016 tentang Upaya Pengembangan Upaya
Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Taman Obat Keluarga
dan Ketrampilan

E. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak yang dimiliki oleh setiap orang, hal ini dipertegas dalam
pasal 4 Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa
setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat Kesehatan yang
Optimal. Upaya Masyarakat dalm mencapai kebutuhannya yaitu kesehatan dirinya
adalah dengan upaya pencegahan dan pengobatan. Masyarakat Indonesia yang tingkat
kemajemukan tinggi dengan beragam kultur budaya, membawa pengaruh terhadap
beragam metode pengobatan disamping metode dalam dunia Kedokteran yakni
Pengobatan Tradisional.
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan No 61 Tahun 2016 Penyehat
Tradisional adalah setiap orang yang melakukan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Empiris yang pengetahuan dan keterampilannya diperoleh melalui pengalaman turun
temurun atau pendidikan non formal. Pengaturan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Empiris bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Empiris yang aman dan bermanfaat. Penyehat Tradisional adalah
pengobatan dan/atau perawatan dengan cara, obat dan Penyehatnya yang mengacu
kepada pengalaman, ketrampilan turun temurun, dan/atau pendidikan/pelatihan, dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Berdasarkan Pasal 70 PP No. 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisional, pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran
aktif masyarakat dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional, pemberdayaan
masyarakat tersebut diarahkan agar masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan
secara mandiri (asuhan mandiri) dan benar. Asuhan mandiri tersebut dapat
dilaksanakan dengan pemanfaatan taman obat keluarga (TOGA) dan keterampilan
(akupresur). TOGA adalah sekumpulan tanaman berkhasiat obat untuk kesehatan
keluarga yang ditata menjadi sebuah taman dan memiliki nilai keindahan. Sedangkan,
akupresur adalah salah satu jenis/cara perawatan kesehatan tradisional keterampilan
yang dilakukan melalui teknik penekanan di permukaan tubuh pada titik-titik
akupunktur dengan menggunakan jari, bagian tubuh lain, atau alat bantu yang
berujung tumpul, untuk perawatan kesehatan. Asuhan mandiri pemanfaatan TOGA
dan Akupresur merupakan salah satu wujud perubahan paradigma sakit menjadi
paradigma sehat, yang bermanfaat untuk efektivitas dan efisiensi bagi keluarga dalam
menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga, sehingga dapat terwujud keluarga sehat
secara mandiri.
Pembinaan terhadap Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris dilakukan
secara berjenjang oleh Puskesmas, Dinas Kesehatan Kota, Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kementrian Kesehatan dengan melibatkan lintas sektor yang terkait sesuai dengan
tugas Pokok dan Fungsinya masing-masing. Puskesmas mempunyai tugas dan
Tanggung Jawab dalam melaksanakan pembinaan meliputi menginventarisasi dan
mengidentifikasi pelayanan kesehatan Tradisional serta melakukan pembinaan kepada
Penyehat Tradisional di wilayah kerjanya seperti Hyegiene Sanitasi, cara
perlindungan diri, pencatatan dan pelaporan serta cara merujuk pasien ke Puskesmas
atau Rumah Sakit. Keterlibatan pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan
penyehat tradisional sangat diharapakan, masyrakat harus ikut dalam mengawasi
pelayanan yang diberikan oleh penyehat tradisional di tengah-tengah masyarakat.
II. TUJUAN

1. Umum

Meningkatkan derajat kesehatan dan memampuan masyarakat secara meyeluruh


dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
secara mandiri melalui upaya kesehatan Tradisional dengan adanya kelompok
Asuhan Mandiri.
2. Khusus

a. Meningkatkan Pengetahuan peserta pertemuan tentang konsep Asuhan Mandiri


dengan pemanfaatan Taman Obat Keluarga dan Akupresur
b. Meningkatkan pemahaman Petugas dalam memberikan Asuhan Mandiri dengan
Pemanfaatan Toga dan Akupresur
c. Terlaksananya penilaian Pemanfaatan Toga dan Akupresur tingkat Kota Padang

III. SASARAN
4. Petugas Puskesmas se Kota Padang, masyarakat dengan kelompok Asuhan Mandiri
5. Lintas sektor terkait
6. Masyarakat dengan kelompok Asuhan Mandiri dan Akupresur

IV. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan ini pada Tahun
Anggaran Tahun 2018. Tempat pelaksanaan dilaksanakan di 23 Puskesmas se-Kota
Padang dan Aula Dinas Kesehatan kota Padang

V. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB

c. Pelaksana Kegiatan
Kasie dan staf di Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Dinas Kesehatan Kota
Padang
d. Penanggung jawab Kegiatan
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang

VI. KEGIATAN
N Uraian Kegiatan Dana (Rp) Bulan Tempat
o
1 Sosialisai Pemanfaatan Toga dan Akupresur 8.490.000,- Maret 2018 Aula DKK
2 Sosialisasi Permenkes No.61 Tahun 2016 7.500.000,- April 2018 Aula DKK
3 Pertemuan Peningkatan Kapasitas Penanggung 3.650.000,- Juli 2018 Aula DKK
Jawab Hattra Puskesmas
4 Penilaian Pemanfaatan TOGA dan Akupresur 12.550.000,- April 2018 DKK, Masy
5 Monev Program Hattra 9.480.000,- Feb s/d Okt 2018 Aula DKK
6 ATK Program 2.182.500,- Feb dan Juli 2018
7 Foto Copy 1.749.250,- Mar,Apr,Sept 2018
8 Spanduk 750.000,- April 2018
9 ATK Peserta 1.976.000,- Feb,Juli 2018
10 PM 49.750,- Desember 2017
Total 48.377.500,-
VII. SUMBER DANA

Kegiatan ini didanai oleh APBD Kota Padang Tahun Anggaran 2018 sejumlah
Rp.48.377.500,- (Empat puluh delapan juta tiga ratus tujuh puluh tujuh ribu lima ratus
rupiah)

VII. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Padang, 5 Januari 2018


Mengetahui
Kabid. Pelayanan Kesehatan Kasi Pelayanan Kesehatan Primer dan
Tradisional

dr. Melinda Wilma, MPPM dr.Hj. Dewi Arusi Tane, MM


NIP. 19660530 199509 2 001 NIP. 19631103 199903 2 001

Anda mungkin juga menyukai