I. PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan
Pertolongan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 tentang Operasi
Pencarian dan Pertolongan;
5. Permenkes RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu
B. Latar Belakang
Pertolongan pertama pada kecelaan ( P3K ) merupakan pertolongan pertama yang harus
segera di berikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak
dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan atau rumah sakit , P3K yang
di maksud yaitu memberikan perawatan darurat pada korban , sebelum pertolongan pertama
yang lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya P3K diberikan untuk
menyelamatkan korban , meringankan penderitaan korban mencegah cidera yang lebih lanjut.
Adapun prinsip prinsip pertolongan terhadap korban serta beberapa peralatan yang di perlukan
terhadap korban namun tidak semua ada ,akan tetapi kita di tuntut Kreatif dan mampu
menguasai setiap keadaan. Kondisi gawat darurat merupakan keadaan klinis pada pasien yang
membutuhkan tindakan medis sesegera mungkin untuk penyelamatan nyawa dan mencegah
kecacatan lebih lanjut. (Nurfadhli, 2012)
Undang-undang Republik Indonesia no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 32
menyebutkan bahwa dalam keadaan darurat, sebuah fasilitas pelayanan kesehatan baik
pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa
pasien dan mencegah kecacatan lebih lanjut. UGD memang diharuskan selalu siap 24 jam
untuk Rumah Sakit, klinik kesehatan maupun Puskesmas. Kasus-kasus yang ditangani di
Puskesmas sesuai dengan standar kompetensi Puskesmas sebagai penyedia pelayanan klinik
tingkat pertama sehingga kasus yang ditangani pun terbatas. Meski P3K di Puskesmas sebatas
melayani pasien dengan kasus-kasus terbatas di penyedia pelayanan tingkat pertama, tetapi
pelayanannya menjadi sangat penting karena merupakan pintu gerbang paling awal dalam
menangani pasien gawat darurat.
Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Padang perlu melakukan pelayanan P3k agar dapat
mengurangi kesenjangan jangkauan pelayanan kesehatan dan secara tidak langsung dapat
menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian.
II. Tujuan
1. Umum
2. Khusus
a. Meningkatkan keterampilan petugas dalam menangani kasus kecelakaan dengan tepat dan
benar
b. Mencegah terjadinya kerusakan atau kecelakaan tambahan karena pertolongan yang
tidak tepat
c. Terlaksananya kegiatan P3K dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi kegiatan libur
panjang sepanjang tahun 2020
III. SASARAN
b. Penanggungjawab Kegiatan
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang
V.KEGIATAN
NO URAIAN KEGIATAN DANA (Rp) BULAN TEMPAT
A. Sumber Dana
Pertemuan ini menggunakan dana dari APBD Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun
Anggaran 2020 sebanyak Rp. 375.000.000,- (Tiga ratus tujuh puluh lima Juta Rupiah)
B. Penutup
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipedomani dalam pelaksanaan
nantinya.
C. Latar Belakang
Unit Gawat Darurat adalah salah satu unit dalam pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kegawatdaruratan kepada pasien yang mengalami kecelakaan atau
menderita penyakit akut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Unit Gawat Darurat
tersedia di Rumah sakit, Puskesmas dan juga Klinik Kesehatan yang khususnya menangani
pasien dengan kondisi gawat darurat. Kondisi gawat darurat merupakan keadaan klinis pada
pasien yang membutuhkan tindakan medis sesegera mungkin untuk penyelamatan nyawa dan
mencegah kecacatan lebih lanjut. (Nurfadhli, 2012)
Undang-undang Republik Indonesia no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 32
menyebutkan bahwa dalam keadaan darurat, sebuah fasilitas pelayanan kesehatan baik
pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa
pasien dan mencegah kecacatan lebih lanjut. Tim P3K memang diharuskan selalu siap 24 jam
untuk Rumah Sakit, klinik kesehatan maupun Puskesmas. Kasus-kasus yang ditangani di
Puskesmas sesuai dengan standar kompetensi Puskesmas sebagai penyedia pelayanan klinik
tingkat pertama sehingga kasus yang ditangani pun terbatas. Meski tim P3K di Puskesmas
sebatas melayani pasien dengan kasus-kasus terbatas di penyedia pelayanan tingkat pertama,
tetapi pelayanannya menjadi sangat penting karena merupakan pintu gerbang paling awal
dalam menangani pasien gawat darurat.
Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Padang perlu melakukan peningkatan kemampuan
petugas P3K Puskesmas agar dapat mengurangi kesenjangan jangkauan pelayanan kesehatan
dan secara tidak langsung dapat menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian.
D. Tujuan
1. Menyelamatkan nyawa
2. Mencegah kematian
3. Mencegah cacat yang lebih parah
E. Sasaran
1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang
2. Pakar Kota
F. Pelaksana dan penanggung Jawab
1. pelaksana kegiatan
Kasie yankes primer se kota padang
G. Penanggung Jawab kegiatan
Kepala bidang pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang
H. Kegiatan
Pertemuan ini menggunakan dana dari APBD Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2017
dengan rincian sebagai berikut:
1. Narasumber (2 org x 1 sesi) : Rp. 1.500.000,-
2. Makan dan minum kegiatan
Makan (35 porsi) : Rp. 1.039.500,-
Snack (35 porsi) : Rp. 693.000,-
3. Uang transportasi peserta (23 OH) : Rp. 1.150.000,- +
TOTAL : Rp.4.382.500,-
I. Penutup
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipedomani dalam pelaksanaan
nantinya.
I. PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu
B. Latar Belakang
Pertolongan pertama pada kecelaan ( P3K ) merupakan pertolongan pertama yang harus
segera di berikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak
dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan atau rumah sakit , P3K yang
di maksud yaitumemberikan perawatan darurat pada korban , sebelum pertolongan pertama
yang lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya P3K diberikan untuk
menyelamatkan korban , meringankan penderitaan korban mencegah cidera yang lebih lanjut .
adapun prinsip prinsip pertolongan terhadap korban serta beberapa peralatan yang di perlukan
terhadap korban namun tidak semua ada ,akan tetapi kita di tuntut Kreatif dan mampu
menguasai setiap keadaan. Kondisi gawat darurat merupakan keadaan klinis pada pasien yang
membutuhkan tindakan medis sesegera mungkin untuk penyelamatan nyawa dan mencegah
kecacatan lebih lanjut. (Nurfadhli, 2012)
Undang-undang Republik Indonesia no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 32
menyebutkan bahwa dalam keadaan darurat, sebuah fasilitas pelayanan kesehatan baik
pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa
pasien dan mencegah kecacatan lebih lanjut. UGD memang diharuskan selalu siap 24 jam
untuk Rumah Sakit, klinik kesehatan maupun Puskesmas. Kasus-kasus yang ditangani di
Puskesmas sesuai dengan standar kompetensi Puskesmas sebagai penyedia pelayanan klinik
tingkat pertama sehingga kasus yang ditangani pun terbatas. Meski P3K di Puskesmas sebatas
melayani pasien dengan kasus-kasus terbatas di penyedia pelayanan tingkat pertama, tetapi
pelayanannya menjadi sangat penting karena merupakan pintu gerbang paling awal dalam
menangani pasien gawat darurat.
Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Padang perlu melakukan pelayanan P3k agar dapat
mengurangi kesenjangan jangkauan pelayanan kesehatan dan secara tidak langsung dapat
menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian.
II. Tujuan
1. Umum
2. Khusus
a. Meningkatkan ketrampilan petugas dalam menangani kasus kecelakaan dengan tepat dan
benar
b. Mencegah terjadinya kerusakan atau kecelakaan tambahan karena pertolongan yang
tidak tepat
c. Terlaksananya kegiatan P3K dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi kegiatan libur
panjang sepanjang tahun 2018
III. SASARAN
d. Penanggungjawab Kegiatan
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang
V.KEGIATAN
J. Sumber Dana
Pertemuan ini menggunakan dana dari APBD Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun
Anggaran 2018 sebanyak Rp. 143.760.500,- (Seratus empat puluh tiga juta tujuh ratus enam
puluh ribu lima ratus rupiah)
K. Penutup
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipedomani dalam pelaksanaan
nantinya.