Anda di halaman 1dari 23

DOKUMEN

TATA KELOLA BLUD


CONTOH PENYUSUNAN

JAKARTA - 2022
PENGERTIAN TATA KELOLA
Rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan,
aturan, dan institusi yang mempengaruhi
pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu
organisasi.
Tata kelola organisasi juga mencakup hubungan
antara para pemangku kepentingan yang terlibat
serta tujuan pengelolaan organisasi.
PENILAIAN DOKUMEN TATA KELOLA
Indikator Unsur Yang Dinilai Bobot Penilaian
Adanya kebijakan Kelembagaan 1,0 0, 6, dan 10
kebijakan mengenai Prosedur kerja (akuntabilitas berbasis kinerja) 2,0 0, 4, 6, dan 10
organisasi dan tata
laksana Pengelompokan fungsi (akuntabilitas berbasis 2,0 0, 6, dan 10
kinerja)
Pengelolaan SDM (pengadaan, persyaratan, 2,0 0, 2, 4, 6, 8, dan 10
pengangkatan, penempatan, batas usia, masa
kerja, hak, kewajiban, termasuk sistem reward
dan punishment, serta pemberhentian (PHK))
Adanya Peraturan Kepala Daerah 3,0 0 dan 10
Pengesahan
oleh Kepala Daerah

NILAI DOKUMEN RENCANA BISNIS : 0 - 20


BAB 1 : PENDAHULUAN OUTLINE
A. Latar Belakang
B. Pengertian Tata Kelola
C. Tujuan Penerapan Tata Kelola
D. Ruang Lingkup Tata Kelola
E. Dasar Hukum Tata Kelola
F. Perubahan Tata Kelola
G. Sistematika Penulisan

BAB 2 : KELEMBAGAAN
A. Kelembagaan
1. Gambaran Singkat Puskesmas
2. Struktur Organisasi dan Tata Laksana
B. Prosedur Kerja
C. Pengelompokan yang Logis
D. Pengelolaan SDM
E. Pengelolaan Keuangan
F. Pengelolaan Lingkungan dan Limbah

BAB 3 : PENUTUP
PENDAHULUAN – Latar Belakang
• Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang menyelenggarakan sebagian dari tugas
teknis operasional Dinas Kesehatan dan ujung tombak pembangunan kesehatan. Berdasarkan Permenkes
No 75 Tahun 2014 Puskesmas mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat
tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama.
• Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utma
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan, antara lain meliputi promosi kesehatan, pemberantasan penyakit,
penyehatan lingkungan, perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan keluarga. Sedangkan pelayanan
kesehatan, yaitu pelayanan yang bersifat pribadi (private goods), dengan tujuan utama penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit, baik berupa rawat jalan maupun rawat inap.
• Mengingat beban kerja puskesmas yang berat, pengelolaan kegiatan yang tidak memberikan keleluasaan
bagi puskesmas untuk menetapkan program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat
serta tututan puskesmas untuk meningkatkan kinerjanya,sedangkan sistem pembiayaan masih belum
memberikan keleluasaan bagi puskesmas untuk berupaya dalam peningkatan pelayanan, maka dipandang
perlu untuk menglola puskesmas secara entepreneur bukan secara birokratik lagi. Untuk itu Puskesmas
perlu melakukan perubahan mendasar sehingga lebih mandiri dan mampu berkembang menjadi lembaga
yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
PENDAHULUAN – Latar Belakang

• Dengan terbitnya PP 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan


Layanan Umum yang diubah dengan PP No 74 tahun 2012 dan Permendagri 61
tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum dimana memberikan peluang bagi puskesmas untuk menerapkan pola
pengelola keuangan BLUD yang memberikan fleksibilitas dalam pengelolaannya.

• Dalam rangka menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD perlu disusun Pola
Tata Kelola yang merupakan aturan internal puskesmas dengan memperhatikan
prinsip-prisip tranparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi.
PENDAHULUAN – Pengertian Tata Kelola
Berdasarkan pasal 38 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD), tata kelola merupakan tata kelola Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan
menerapkan BLUD dan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Selanjutnya dalam Pasal 39 dan Pasal 40
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 disebutkan bahwa tata kelola memuat antara lain:

1. Kelembagaan yang memuat posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi, tanggung jawab, hubungan kerja dan
wewenang.

2. Prosedur Kerja yang memuat ketentuan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi.

3. Pengelompokan Fungsi yang memuat pembagian fungsi pelayanan dan fungsi pendukung sesuai dengan
prinsip pengendalian internal untuk efektifitas pencapaian.

4. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang memuat kebijakan mengenai pengelolaan sumber daya manusia
yang berorientasi pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Tata Kelola BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah Sebelum ditetapkan menjadi
Peraturan Kepala Daerah, Tata Kelola BLUD Puskesmas tsb disusun dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.
PENDAHULUAN – Contoh Tujuan
(1) Pedoman Tata Kelola ini dimaksudkan sebagai pedoman rumusan Tujuan RSUD Suradadi adalah :
kewenangan, tanggung jawab, tugas, kewajiban hak pegawai dan (1) mewujudkan RSUD Suradadi menjadi Badan
Dewan Pengawas dalam rangka menerapkan prinsip-prinsip Layanan Umum Daerah yang dapat memberikan
pengelolaan yang baik sebagai acuan/norma/panduan dalam pelayanan yang berkualitas.
interaksi antar organ-organ RSUD Solok maupun dengan (2) meningkatkan kualitas sumber daya manusia
stakeholders (pemangku kepentingan) lainnya. agar tersedia tenaga pelayanan yang
profesional.
(2) Tujuan penerapan Tata Kelola pada Rumah Sakit adalah:
(3) melengkapi prasarana & sarana sesuai standar
a. Memaksimalkan kinerja pelayanan dengan cara meningkatkan
Rumah Sakit type C.
prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
kemandirian dan kewajaran agar RSUD memiliki daya saing (4) mewujudkan penampilan rumah sakit yang
berwawasan lingkungan yang sehat bersih,
yang kuat, baik secara nasional maupun internasional;
indah dan nyaman, serta didukung oleh pribadi
b. Mendorong pengelolaan RSUD secara profesional, transparan provider yang percaya diri dan menarik.
dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan kemandirian; (5) mewujudkan pelayanan yang berorientasi pada
c. Mendorong agar pengelola RSUD dalam membuat keputusan kepuasan pelanggan melalui pelayanan prima.
dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi (6) mewujudkan kesejahteraan sebagai upaya
dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan memberikan penghargaan agar menjadi
yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab motivasi dalam meningkatkan kinerja.
sosial terhadap stakeholders (pemangku kepentingan); dan (7) menciptakan loyalitas pelanggan sebagai wujud
d. Meningkatkan kontribusi RSUD dalam memberikan pelayanan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
Rumah Sakit..
kesehatan dan pelayanan pendidikan bidang kesehatan.
PENDAHULUAN – Ruang Lingkup

Ruang lingkup tata kelola Puskesmas meliputi peraturan internal puskesmas dalam
menerapkan BLUD. Tata kelola dimaksud mengatur hubungan antara organ Puskesmas
sebagai UPT yang menerapkan BLUD, yaitu Kepala OPD, Pemerintah Daerah, Dewan
Pengawas, dan Pejabat Pengelola serta pegawai berikut tugas, fungsi, tanggungjawab,
kewajiban, kewenangan dan haknya masing-masing.
PENDAHULUAN – Dasar Hukum
• Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang
diubah dengan PP No 74 Tahun 2012
• Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
yang telah diubah kedua kalinya dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8 /PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah
• Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/02/M.PAN/1/2007 tentang
Pedoman Organisasi Satuan Kerja di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9/PMK.02/2006 tentang Pembentukan Dewan Pengawas pada BLU dan
telah diubah dengan Permenkeu Nomor 109/PMK.05/2007
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi bagi Pejabat
Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai BLU yang telah diubah dengan Permenkeu Nomor
73/PMK.05/2007
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
• PERDA, PERBUP/PERWALI, dan Regulasi di bawahnya
PENDAHULUAN – Perubahan Tata Kelola

Tata kelola puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan tata kelola puskesmas sebagaimana disebutkan di
atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi
puskesmas serta perubahan lingkungan.
PENDAHULUAN – Sistematika Penulisan
Sistematika penyajian Dokumen Tata Kelola adalah sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN, berisi tentang : A. Latar Belakang, B. Pengertian Tata
Kelola, C. Tujuan Penerapan Tata Kelola, D. Ruang Lingkup Tata Kelola, E.
Dasar Hukum Tata Kelola, F. Perubahan Tata Kelolam dan G. Sistematika
Penulisan
BAB 2 : KELEMBAGAAN, berisi tentang : A. Kelembagaan, B. Prosedur Kerja, C.
Pengelompokan yang Logis, D. Pengelolaan SDM, E. Pengelolaan
Keuangan, dan F. Pengelolaan Lingkungan dan Limbah
BAB 3 : PENUTUP
KELEMBAGAAN – Gambaran Singkat Puskesmas
1. Lokasi
2. Wilayah yang Dilayani
3. Jaringan Puskesmas
4. Jenis Layanan yang Diberikan
KELEMBAGAAN – Struktur Organisasi
1. Organisasi Saat ini
• Struktur Organiasi
• Deskripsi Kerja
2. Organisasi setelah menjadi BLUD
• Struktur Organisasi
• Deskripsi Kerja dan Tata Laksana : a. Dewan Pengawas, b. Pimpinan, c. Pejabat
Keuangan, d. Pejabat Teknis, e. SPI, dan f. Pegawai

Menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi, tanggungjawab, dan


wewenang dalam organisasi.

Ketentuan :
1. Memperhatikan kebutuhan organisasi;
2. Merupakan sarana dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi organisasi;
3. Menggambarkan posisi jabatan dan hubungan wewenang/tanggung jawab antarjabatan dalam
pelaksanaan tugasnya;
4. Menggambarkan pengelompokan fungsi yang logis;
5. Memenuhi prinsip efektivitas biaya (cost effectiveness);
6. Memenuhi unsur pendayagunaan SDM.
KELEMBAGAAN – Prosedur Kerja
1. Pelayanan Manajemen : a. Prosedur Pelayanan Umum dan Kepegawaian, b. Prosedur
Pelayanan Keuangan, dan c. Prosedur Perencanaan SDM, Peralatan,dan Sarana
Kesehatan Lainnya
2. Pelayanan Medis : a. Pelayanan Rawat Jalan, b. Pelayanan Rawat Teknis, dan c.
Pelayanan IGD
3. Pelayanan Penunjang Medis : a. Laboratorium, dan b. Apotek
4. Pelayanan Non Medis : a. Prosedur Pelayanan Gizi, b. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana, c. Prosedur Pelayanan Pusling, d. Prosedur Rekam Medik, dan e. Prosedur
Kesehatan Lingkungan

Menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi dalam
organisasi

Prosedur kerja setiap proses pengelolaan dan sistem manajerial didokumentasikan dalam Prosedur
Mutu dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP).
SOP memuat: a. Pengertian arti atau maksud prosedur tetap; b. Tujuan; c. Kebijakan; d. Prosedur; dan
e. Unit Terkait.
KELEMBAGAAN – Hubungan Kerja BLUD UPT Puskesmas dengan Dinas

1. Dinas menyusun rencana dan menetapkan target untuk kegiatan UKP, UKM,
dan penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan untuk dibahas dan
disepakati dengan BLUD UPT Puskesmas;
2. Dinas melakukan pengawasan dan pembinaan kegiatan UKP, UKM yang
dilaksanakan oleh BLUD UPT Puskesmas;
3. Dinas melakukan evaluasi seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh pejabat
teknis;
4. Dinas menjadi tempat rujukan UKM strata kedua;
5. BLUD UPT Puskesmas melaksanakan kebijakan Dinas;
6. BLUD UPT Puskesmas menyusun Renstra Bisnis dan RBA; dan
7. BLUD UPT Puskesmas menyampaikan laporan kinerja dan keuangan kepada
Dinas
KELEMBAGAAN – Hubungan kerja BLUD UPT Puskesmas dengan fasilitas
kesehatan perorangan primer yang berada di wilayah kerja Puskesmas

1. Puskesmas bermitra dengan fasilitas kesehatan perorangan primer di


wilayah kerjanya; dan
2. Puskesmas mengoordinasi data kesehatan penduduk dan data kesehatan
dari berbagai failitas kesehatan perorangan primer di wilayah kerjanya.
KELEMBAGAAN – Pengelompokan yang Logis
1. Fungsi pelayanan kesehatan : a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial, b. Upaya
Kesehatan Masyarakat Pengembangan, dan c. Upaya Kesehatan Perorangan
2. Fungsi Penyelenggaraan Administrasi : a. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian, b.
Penyelenggaraan pengelolaan keuangan, dan c. Penyelenggaraan pengelolaan barang,
sarana dan prasarana termasuk gedung dan kendaraan ambulans
3. Fungsi Pendukung/ Penunjang : a. Laboratorium dan pemeriksaan penunjang, b.
Kefarmasian dan obat-obatan, dan c. Pengelolaan alat kesehatan/kedokteran
Menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi
pendukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektifitas
pencapaian organisasi

Ditandai dengan :
1. Adanya pemisahan fungsi yang tegas.
2. Adanya pembagian tugas pokok dan kewenangan yang jelas.
3. Terdapat fungsi audit internal /SPI yang bertanggung jawab langsung kepada Pimpinan BLU.
4. Kelompok jabatan fungsional memiliki kode etik
5. pengawasan oleh komite-komite yang dibentuk.
6. Adanya sistem pengendalian intern yang memadai.
KELEMBAGAAN – Pengelolaan SDM
Merupakan pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya manusia yang
berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif dan kualitatif/kompeten untuk
mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif, dan produktif

Meliputi:
1. Jenis Kriteria SDM
2. Perencanaan SDM
3. Pengadaan SDM
4. Seleksi dan Proses Orientasi
5. Penempatan Pegawai
6. Pengembangan Pegawai
7. Penghargaan dan Sanksi
8. Mutasi dan Pemberhentian
9. Renumerasi
KELEMBAGAAN – Pengelolaan Keuangan
Sistem akuntabilitas keuangan merupakan instrumen yang digunakan
organisasi dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pengelolaan keuangan yang meliputi
perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,
penyelenggaraan sistem akuntansi, pertanggungjawaban dan pelaporan
Pengelolaan Keuangan :
1. Struktur Anggaran,
2. Perencanaan dan Penganggaran BLUD,
3. Ketentuan Konsolidasi RBA dalam RKA,
4. Pelaksanaan Anggaran,
5. Pengelolaan Belanja,
6. Pengelolaan Barang,
7. Tarif Layanan,
8. Piutang dan Utang/Pinjaman,
9. Kerjasama BLUD,
10. Invetsasi BLUD,
11. SILPA BLUD,
12. Defisit, dan
13. Laporan Keuangan
KELEMBAGAAN –Pengelolaan Lingkungan dan Limbah
• Pemimpin menunjuk pejabat yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan lingkungan BLUD UPT Puskesmas, yang meliputi:
1. kebersihan lingkungan BLUD UPT Puskesmas selama 24 (dua puluh
empat) jam meliputi area kantor dan area pelayanan termasuk
toilet/ kamar mandi;
2. pengelolaan sampah medik dan domestik;
3. pengelolaan limbah BLUD UPT Puskesmas; dan
4. pengamatan area bebas rokok.
• Pemimpin menyusun kebijakan pengelolaan lingkungan fisik, kimia,
biologi yang memperhatikan keselamatan pasien dan karyawan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
• Pengelolaan limbah medis dapat dilakukan dengan menggunakan jasa
pihak ketiga yang memenuhi standar peraturan perundangundangan.
PENUTUP
• Pola Tata Kelola yang diterapkan pada Puskesmas yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah bertujuan untuk:
1. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas dan independensi, agar puskesmas memiliki daya saing yang kuat.
2. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profesional, transparan dan efisien, serta
memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ puskesmas.
3. Mendorong agar organisasi puskesmas dalam membuat keputusan dan menjalankan kegiatan
senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial
puskesmas terhadap stakeholder.
4. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung kesejahteraan umum masyarakat
melalui pelayanan kesehatan.
• Untuk dapat terlaksananya aturan dalam Pola Tata Kelola perlu mendapat dukungan dan
partisipasi seluruh karyawan Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah
Kabupaten/Kota ……….. baik bersifat materiil, administratif maupun politis.
• Pola Tata Kelola puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola puskesmas sebagaimana disebutkan di
atas, serta disesuaikan dengan fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organ puskesmas serta
perubahan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai