Anda di halaman 1dari 24

MODUL 4 PENYUSUNAN RENCANA BISNIS &

ANGGARAN

I. DESKRIPSI SINGKAT
Perencanaan bisnis dan anggaran adalah dokumen
perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi
program, kegiatan, target kinerja dan anggaran RS. RBA
adalah bagian dari RKA-KL. RBA merupakan salah satu
dokumen dalam pengelolaan keuangan RS.

Sehubungan dengan itu pengetahuan dan keterampilan


dalam menyusun RBA adalah penting bagi Rumah sakit
yang akan mempersiapkan maupun mengembangkan
rumah sakit sebagai BLU.

Modul ini akan membahas tentang pengertian dan


tujuan RBA, gambaran umum analisis internal dan
eksternal, asumsi-asumsi yang digunakan dalam RBA,
target kinerja, analisis dan prakiraan biaya, prakiraan
harga, rencana pendapatan biaya operasional, rencana
pendapatan dan biaya Rumah Sakit, rencana anggaran
investasi dan rencana ambang batas belanja Rumah
Sakit.
Metode yang digunakan curah pendapat, ceramah tanya
jawab, diskusi kelompok, latihan/ penugasan.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari materi peserta mampu
menerapkan RBA.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mempelajari materi peserta mampu:
1. Mengidentifikasi prioritas RBA
2. Menerapkan asumsi-asumsi Bisnis.
3. Menerapkan rancanagan tarip/prakiraan harga
4. Menerpkan rencana target pendapatan dalam
RKA KL
5. Menerapakan rencana biaya.
6.
III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
1. Pengertian dan tujuan
2. Merumuskan analisis internal dan eksternal (analisis
swot)
3. Menetapkan Asumsi-asumsi yang digunakan dalam
penyusunan RBA
4. Menetapkanrancangan tarip/ prakiraan harga
5. Menyususn Rencana pendapatan dalam RKA KL
6. Menyusun Rencana biaya


IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah 1. Pengkondisian (10 menit)
1. Fasilitator memulai dengan memperkenalkan
identitas diri. Kemudian menyampaikan tujuan
pembelajaran, metode yang digunakan, mengapa
materi ini penting dalam pelatihan Penyusunan RBA
bagaimana keterkaitannya dengan modul yang
lainnya.
2. Fasilitator mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada peserta yang berkaitan dengan topik
pembelajaran. Juga memberi kesempatan kepada
peserta yang sudah mempunyai pengalaman
tentang penyusunan RBA.
3. Fasilitator memberikan motivasi pada peserta,
dengan cara memberi tanggapan terhadap
pengalaman peserta lainnya.

Langkah 2. Membahas pokok bahasan (60 menit).


1. Fasilitator menyampaikan isi pokok bahasan modul.
Selanjutnya fasilitator memberi kesempatan kepada
peserta untuk tanya jawab.
2. Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok.
Kelompok I mendiskusikan pokok bahasan 1, 2 dan
3 kelompok II mendiskusikan pokok bahasan 4, 5
dan 6, kelompok III mendiskusikan pokok bahasan
7 dan 8 kelompok IV mendiskusikan pokok bahasan
9 dan 10.
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya, dan peserta lain menanggapi.


4. Berdasarkan hasil presentasi serta tanggapan
peserta, fasilitator menyampaikan rangkuman

Langkah 3. Melakukan Praktik/ latihan


penyusunan RBA (280 menit)
1. Peserta dibagi dalam kelompok @ 5-6 orang
/kelompok. Sebaiknya anggota kelompok berasal
dari instansi yang sama.
2. Setiap kelompok diminta untuk latihan menyusun
RBA berdasarkan data instansi masing-masing
secara bertahap meliputi :
a. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam
penyusunan RBA
b. Target kinerja
c. Analisis dan prakiraan biaya
d. Prakiraan harga
e. Rencana pendapatan biaya operasional
f. Rencana anggaran biaya operasional
g. Rencana anggaran investasi
h. Rencana ambang batas belanja
3. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan
hasil kelompoknya peserta lain diminta menanggapi.
4. Berdasarkan hasil presentasi serta tanggapan
peserta, fasilitator menyampaikan rangkuman.

Langkah 4. Rangkuman (10 menit)


Setelah selesai latihan dan presentasi fasilitator
merangkum seluruh materi yang telah diberikan dan


memberikan penekanan tentang kiat-kiat menyusun RBA
agar mencapai hasil yang diharapkan.

BAHAN PEMBELAJARAN
PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
(RBA)

A. Pengertian dan Tujuan


Pengertian
 

Rencana bisnis dan anggaran RS yang


selanjutnya disebut RBA, adalah dokumen
perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan
yang berisi program, kegiatan, target kinerja dan
anggaran RS dengan mengacu kepada rencana
strategis bisnis.
RBA disusun berdasarkan basis kinerja dan
perhitungan akuntansi biaya menurut jenis
layanannya.
RBA disusun berdasarkan kebutuhan dan
kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan
diterima dari masyarakat, atau badan lain
berdasarkan mitra kerja.

Tujuan
 

Memberikan gambaran tentang program,


kegiatan, target kinerja dan anggaran yang ingin
dicapai RS pada tahun anggaran berjalan.


B. Gambaran Umum Analisis Internal dan
Eksternal (Analisis SWOT)

Analisis Internal


Analisis internal menggambarkan kondisi internal


RS yang secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi keberhasilan Rumah Sakit dalam
mencapai tujuannya hingga saat disusunnya
RBA, yang meliputi:

Pelayanan


Keuangan


Organisasi dan sumber daya manusia




Sarana dan prasarana




2. Analisis Eksternal
Analisis eksternal adalah kondisi di luar RS yang
secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi keberhasilan RS dalam mencapai
tujuannya hingga saat disusunnya RBA.
Kemungkinan untuk faktor eksternal tertentu RS
tidak mampu mengendalikan sesuai dengan apa
yang diinginkan. Cakupan analisis kondisi
eksternal antara lain:
a. Undang-Undang
b. kebijakan pemerintah
c. Keadaan persaingan


d. Keadaan perekonomian baik nasional maupun
internasional
e. Perkembangan sosial budaya
f. Perkembangan teknologi.

C. Asumsi-asumsi yang Digunakan dalam


Penyusunan RBA Tahun Anggaran Ada 2,
Meliputi :
Asumsi Makro adalah asumsi yang ditetapkan
 

dengan memperhitungkan hal-hal sebagai


berikut:
a. Tingkat inflasi....%
b. Tingkat Pertumbuhan ekonomi...%
c. Kurs 1 US$ = Rp. ...
d. Tingkat bunga deposito ....%
e. Tingkat bunga pinjaman ....%
Asumsi Mikro adalah asumsi yang ditetapkan
 

dengan memperhitungkan hal-hal sebagai


berikut :
a. Kebijakan akuntansi sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku;
b. Subsidi yang masih diterima dari Pemerintah
c. Asumsi tarif
d. Asumsi volume pelayanan
e. Pengembangan pelayanan baru
f. Asumsi total pendapatan
g. Asumsi total biaya
h. Asumsi total Output
i. Asumsi biaya per output


D. Target Kinerja RS Meliputi :
1. Unit Pelayanan
a. Sasaran
Sasaran unit pelayanan yaitu peningkatan
jumlah penjualan sebesar 5% dari yang
sebelumnya (value dari RS).
b. Strategi
Strategi unit pelayanan yaitu memperpendek
jangka waktu pelayanan dan menambah
jumlah pegawai pelayanan
c. Kebijakan
Kebijakan unit pelayanan antara lain
penetapan fasilitas sesuai standar dan
peningkatan mutu SDM
d. Program kerja
Program unit pelayanan yaitu mengusulkan
rekruitmen tenaga pekarya, merealisasikan
rencana penambahan fasilitas pelayanan.

2. Unit Keuangan
a. Sasaran
Sasaran unit keuangan yaitu terwujudnya
pengelolaan keuangan RS yang akuntabel.
b. Strategi
Strategi unit keuangan yaitu meningkatkan
kualitas laporan keuangan dan tepat waktu
c. Kebijakan


Kebijakan unit keuangan yaitu meningkatkan
pendapatan dan profitabilitas usaha.
d. Program kerja
Program unit keuangan yaitu membuat
laporan keuangan triwulan dan tahunan,
menyempurnakan sistem akuntansi biaya,
membuat program piutang dan pengelolaan
arus kas yang optimal

3. Unit Organisasi dan Sumber Daya Manusia


a. Sasaran
Sasaran unit organisasi dan Sumber Daya
Manusia yaitu meningkatkan kompetensi
pegawai
b. Strategi
Strategi unit organisasi dan sumber daya
manusia yaitu mengadakan pelatihan dalam
bentuk modul-modul seperti komunikasi skill,
komunikasi empati, dan sistem
pendokumentasian
c. Kebijakan
Kebijakan unit organisasi dan sumber daya
manusia untuk Diklat yaitu adanya kebijakan
dari top manajemen untuk melaksanakan
seluruh pelatihan.

d. Program kerja
Program unit organisasi dan sumber daya
manusia yaitu menentukan prioritas pelatihan,


menentukan pegawai yang akan mengikuti
pelatihan, membuat konten dan pengajar
pelatihan.

4. Unit Sarana dan Prasarana (penunjang)


a. Sasaran
Unit sarana dan prasarana (penunjang) yaitu
meningkatkan sarana dan prasarana
pelayanan
b. Strategi
Strategi unit sarana dan prasarana
(penunjang) yaitu penambahan jumlah
peralatan yang digunakan untuk pelayanan.
c. Kebijakan
Kebijakan unit sarana dan prasarana
(penunjang) antara mengganti peralatan yang
lama dengan peralatan yang lebih modern
d. Program kerja
Program unit sarana dan prasarana
(penunjang) yaitu pembelian peralatan-
peralatan baru

Keterangan :
 Program kerja per unit, termasuk di dalamnya program
kerja secara konkrit untuk menyelesaikan secara
tuntas atas temuan dan saran auditor BPK, BPKP,
temuan SPI serta permasalahan lainnya yang dihadapi
Rumah Sakit..


 Dalam penetapan sasaran, strategi, kebijakan dan
program kerja harus diupayakan adanya saling
keterkaitan sehingga dapat dilihat ”benang merah”
secara jelas.

 Untuk itu dibuat tabel keterkaitan antara sasaran,


strategi, kebijakan dan program serta jadwal waktu
pencapaiannya dari masing-masing bidang, seperti
tabel di bawah ini.

N Kebijak Program
Sasaran Strategi Jadwal Waktu
0 an Kerja
Triw. Triw. Triw.I Triw
I II II . IV

E. Analisis dan Prakiraan Biaya Per Output dan


Agregat

Contoh tabel perhitungan anggaran biaya per kegiatan


dan output
Unit Kerja : Tahun :
Program :
Kegiatan1 :

Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja


Masukan

Keluaran

Anggaran Belanja
Rincian Biaya
Jenis Belanja (Satuan X Jumlah Anggaran (Rp)
Harga)
I. Biaya Langsung:
A. Biaya Variable
1. Biaya……
2. Biaya……
3. dst…..
Jumlah Biaya Variable
B. Biaya Tetap
1. Biaya….
2. Biaya….
3. dst
Jumlah Biaya tetap
Jumlah Biaya Langsung
II. Biaya Tidak Langsung
A. Biaya Variable
1. Biaya….
2. Biaya….
3. dst
Jumlah Biaya Variable
B. Biaya tetap
1. Biaya….
2. Biaya….
3. dst


Jumlah Biaya Tetap
Jumlah Biaya Tidak Langsung
Jumlah Biaya
Biaya per Unit Output

Kegiatan adalah kegiatan yang ada pada instansi


pelaksana BLU. Rincian kegiatan pada masing-masing
instansi dapat diuraikan sesuai dengan jenis
layanannya dan dibuat sebagai lampiran usulan RBA.

Contoh tabel perhitungan anggaran biaya agregat

RBA Tahun anggaran…..


No Uraian Kegiatan
Output Biaya (Rp) Jumlah
1. ……………
2. ……………
3. ……………
Jumlah Biaya Agregat

Data untuk pengisian tabel tersebut didapatkan dari


catatan rekam medik/ bagian informasi pengolah
data.

F. Prakiraan Harga

No Uraian Jumlah
1. Biaya per unit output
2. Margin (….%)
3. Harga jual per unit output (1+2)


Data untuk pengisian tersebut didapatkan dari daftar
harga/ tarif yang berlaku.

G. Rencana Pendapatan Biaya Operasional Per


Unit

Contoh tabel Rencana Pendapatan dan Biaya


Operasional per Unit.

Unit : Tahun:
Output
(tahun berjalan) (tahun yang diusulkan)

Uraian Jumlah Anggaran


(tahun berjalan) (tahun yang diusulkan)
I. Pendapatan:
1. Pendapatan dari pelayanan
2. Pendapatan dari hibah
3. Pendapatan….
4. dst…..
Jumlah pendapatan
II. Biaya:
A. Biaya langsung:
1. Biaya …..
2. Biaya …..
3. Biaya …..
4. dst ….
Jumlah Biaya Langsung
B. Biaya tidak langsung:
1. Biaya …..
2. Biaya …..
3. Biaya …..
4. dst ….
Jumlah biaya tidak langsung
Jumlah biaya


Surplus/Déficit

Pengisian tabel tersebut berasal dari data tahun


berjalan dan rencana tahun depan yang diusulkan

H. Rencana Anggaran Biaya Operasional

Contoh Rencana Pendapatan dan Biaya Rumah


Sakit

Jumlah Anggaran
Uraian (tahun (tahun yang
berjalan) diusulkan)
I. Pendapatan:
1. Pendapatan dari pelayanan
2. Pendapatan dari hibah
3. Pendapatan….
4. dst…..
Jumlah pendapatan

II. Biaya:
A. Biaya langsung:
1. Biaya …..
2. Biaya …..
3. Biaya …..
4. dst ….
Jumlah Biaya Langsung
B. Biaya tidak langsung:
1. Biaya …..
2. Biaya …..
3. Biaya …..
4. dst ….
Jumlah biaya tidak langsung
Surplus/Déficit sebelum pendapatan dari
APBN
Pendapatan dari APBN


Surplus/Déficit Akhir

Pengisian tabel tersebut berasal dari data tahun


berjalan dan rencana tahun depan yang diusulkan

Anggaran Rumah Sakit


Anggaran RS merupakan penjabaran program kegiatan
usaha dalam satuan uang berdasarkan pendapatan dan
pengeluaran baik yang dananya bersumber dari
pendapatan operasional BLU maupun APBN.

1. Pendapatan RS
Adalah pendapatan yang akan diperoleh RS terdiri
dari:
a. Jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat
sebagai imbalan atas pemberian pelayanan dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
b. Hibah tidak terikat dan atau hibah terikat yang
diperoleh dari masyarakat atau badan lain.
c. Hasil kerjasama RS dengan pihak lain yang
diperoleh dari kerjasama operasional, sewa
menyewa, dan usaha lainnya yang tidak
berhubungan langsung dengan tugas pokok dan
fungsinya.
d. Penerimaan yang bersumber dari APBN


Selanjutnya pendapatan disajikan seperti contoh
tabel berikut :
Target
Prognosa Prakiraan
periode
Periode maju
No Uraian yang %
tahun (forward
akan
berjalan estimate)
datang
1. Pendapatan Operasional dari jasa
layanan
a) ………
b) ………
2. Hibah
a) Terikat
b) Tidak terikat
3. Pendapatan lainnya
a) Hasil kerjasama dengan pihak lain
b) Hasil usaha lainnya
4. Pendapatan dari APBN
a) operasional
b) Investasi
Jumlah Pendapatan

Perhitungan prognosa dilakukan dari data prognosa


periode tahun berjalan dibandingkan dengan
targetperiode yang akan datang dalam nilai rupiah.
Melakukan penilaian prakiraan maju (forward estimate)
dengan dihitung nilai akhir prosentase.

2. Biaya Operasional
Biaya operasional RS meliputi biaya pelayanan dan
biaya umum administrasi. Biaya pelayanan meliputi
biaya pemakaian bahan, biaya pegawai, biaya


pemeliharaan dan biaya lainnya yang berhubungan
erat dengan kegiatan pelayanan. Sedangkan biaya
umum administrasi meliputi biaya-biaya operasional
yang tidak secara langsung berhubungan dengan
pelayanan RS. Selanjutnya biaya operasional agar
disajikan seperti contoh tabel berikut:

Prognosa Target Prakiraan


Periode periode maju
No Uraian %
tahun yang akan (forward
berjalan datang estimate)
BIAYA OPERASIONAL
A. Biaya pelayanan
1. Biaya Pegawai
2. Biaya Bahan Baku
3. Biaya Jasa Pelayanan
4. Biaya Penyusutan
5. Biaya Pemeliharaan
6. Biaya Daya dan Jasa
7. Biaya Amortisasi
Jumlah Biaya Pelayanan
B. Biaya Umum dan Administrasi
1. Biaya Pegawai
2. Biaya Administrasi kantor
3. Biaya Penyusutan
4. Biaya Pemeliharaan
5. Biaya Daya dan Jasa
6. Biaya Promosi
7. Biaya Amortisasi
Jumlah Biaya umum & Adm
Jumlah biaya operasional

Pengisian prognosa tahun berjalan berasal dari selisih


antara realisasi tahun berjalan dengan target tahun
berjalan dalam nilai rupiah.


Pengisian prakiraan maju (forward estimate) berasal
dari selisih prognosa tahun berjalan dengan target
tahun yang akan datang dalam rupiah.
Penilaian akhir prakiraan maju dihitung dengan nilai
prosentase.

3. Biaya Penelitian dan Pengembangan


Biaya penelitian dan pengembangan adalah biaya yang
digunakan untuk membiayai penelitian dan
pengembangan yang dapat menguntungkan RS dalam
menghasilkan pendapatan/ meningkatkan mutu
pelayanan seperti biaya pendidikan dan pelatihan,
biaya penelitian dan pengembangan.
Biaya penelitian dan pengembangan agar disajikan
seperti contoh tabel berikut:

Target
Prognosa Prakiraan
periode
Periode maju
No Uraian yang %
tahun (forward
akan
berjalan estimate)
datang
1. Penelitian dan pengembangan
a. ……….
b. ……….
2. Pendidikan dan pelatihan
a. ……….
b. ……….

Jumlah biaya penelitian dan


pengembangan


I. Rencana Anggaran Investasi

Biaya Investasi (Belanja Modal)


Biaya investasi (belanja modal) adalah anggaran
yang diperlukan untuk program investasi yang
dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan
pelayanan RS. Biaya investasi (belanja modal) agar
disajikan seperti contoh tabel berikut :

Target
Prognosa Prakiraan
periode
Periode maju
No Uraian yang %
tahun (forward
akan
berjalan estimate)
datang
1. Sumber dari APBN
a. ……….
b. ……….
2. Sumber dari pendapatan operasional
a. ……….
b. ……….
Jumlah investasi

Dalam hal program investasi yang akan


dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran, maka
dalam anggaran harus disajikan:
1) Anggaran seluruh investasi sampai selesai
2) Anggaran investasi untuk tahun yang
bersangkutan
3) Realisasi sampai tahun yang bersangkutan
Ketiga hal tersebut diatas dilengkapi pula dengan
realisasi dan rencana penyelesaian secara fisik yang
disajikan dalam bentuk persentase.

 
J. Rencana Ambang Batas Belanja RS

Belanja RS dapat bertambah atau berkurang


(fleksibel) dari yang dianggarkan sepanjang
pendapatan terkait bertambah atau berkurang
sedikit demi sedikitnya proporsional (flexible
budget).
Dalam menghitung besaran ambang batas belanja
tersebut RS harus mempertimbangkan fluktuasi
kegiatan operasional, antara lain trend naik/turun
realisasi, anggaran RS tahun sebelumnya, realisasi/
prognosa tahun anggaran berjalan, dan target
anggaran RS tahun yang akan datang.

Besaran persentase ambang batas tersebut berlaku


apabila pendapatan operasional RS melebihi target
pendapatan yang telah ditetapkan dalam RBA tahun
yang diusulkan. Selama dalam ambang batas
tersebut, RS dapat menggunakan pendapatnya
tanpa harus memperoleh izin dari Menteri
Keuangan.

Contoh:
Ambang batas yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan sebesar 10% dari target pendapatan
operasional sebesar Rp.10.000.000.000,00 (diluar
pendapatan dari APBN). Maka besaran ambang
batas adalah Rp. 1.000.000.000,00 (10% X Rp.
10.000.000.000,00). Dengan demikian, apabila


realisasi pendapatan masih dibawah ambang batas
yang ditetapkan (Rp. 11.000.000.000,00), maka
pendapatan tersebut dapat langsung digunakan
tanpa harus mendapatkan izin dari Menteri
Keuangan terlebih dahulu.

Untuk penyusunan proyeksi keuangan akan dibahas pada


modul tersendiri (Modul 5. Proyeksi Keuangan RS).

Petunjuk diskusi kelompok :

Peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok


diminta untuk mendiskusikan materi yang telah dibahas,
Kelompok I mendiskusikan pokok bahasan 1, 2 dan 3
kelompok II mendiskusikan pokok bahasan 4, 5 dan 6,
kelompok III mendiskusikan pokok bahasan 7 dan 8
kelompok IV mendiskusikan pokok bahasan 9 dan 10.
Diskusi bertujuan untuk pemahaman dan pendalaman
peserta tentang materi RBA.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi, peserta
dari kelompok lain diminta untuk menanggapi. Fasilitator
melakukan klarifikasi dan rangkuman.

Petunjuk Penugasan/ Latihan :


Peserta dibagi dalam kelompok @ 5-6 orang/ kelompok.
Sebaiknya anggota kelompok berasal dari instansi yang
sama. Setiap kelompok mendapat tugas latihan menyusun
RBA menggunakan format yang telah disediakan dengan
tahapan sebagai berikut :

 
o Peserta melakukan analisis gambaran umum internal
dan ekternal. Serta membuat asumsi yang digunakan
dalam penyusunan RBA
o Peserta melakukan pengisian data dan penghitungan
target kinerja, serta melakukan analisis perkiraan biaya,
dan perkiraan harga.
o Peserta melakukan pengisian data dan penghitungan
rencana pendapatan biaya operasional dan rencana
anggaran biaya operasional.
o Peserta melakukan pengisian data dan penghitungan
rencana anggaran investasi dan rencana ambang batas
belanja Rumah Sakit

 
 

Anda mungkin juga menyukai