Anda di halaman 1dari 64

MODUL 3

PENYUSUNAN RENCANA AKSI


PERCEPATAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

MODUL 3
PENYUSUNAN RENCANA AKSI
PERCEPATAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
MODUL 3
Penyusunan Rencana Aksi
Percepatan Penerapan dan Pencapaian
Standar Pelayanan Minimal
Diterbitkan Oleh :
Direktorat Jenderal Otonomi Daerah
Kementerian Dalam Negeri
Jl.Medan Merdeka Timur no.7-8,
Jakarta - 10110
website : www.otda.kemendagri.go.id

Pelindung:
Prof.Dr.H.Djohermansyah Djohan, M.A

Pengarah:
Drs.Soesilo.M.Si

Penanggung Jawab :
DR.Kurniasih, SH, M.Si

Tim Penyusun :
1. Prof. Muchlis Hamdi
2. Prof. Aris Jaenuri
3. Dr. I Made Suwandi, M.Soc, Sc
4. Dr. Halilul
5. Hani S. Rustam, SH
6. Lily Latul, SE, MPA
7. Sri Indrawati, SH, M.Si
8. Drs. Faebuadodo Hia, M.Si
9. Drs. Nyoto Suwignyo, MM
10. Yasoaro Zai, S.Sos, MM
11. William James Duggan
12. Elisabeth Laury O. Noya
13. Utoro SB Iskandar

Cetakan : April 2014


Desain cover dan tata letak : Rosalin
Publikasi ini didanai oleh Department of Foreign Affair, Trade and Development
(DFATD) melalui Proyek BASICS. Sebagian atau seluruh isi buku ini termasuk
ilustrasinya, boleh diperbanyak dengan syarat disebarkan secara gratis dengan
mencantumkan sumber.
 
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPPUBLIK INDONESIA

Sambutan
DIREKTUR JENDERAL OTONOMI DAERAH

P
uji dan syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat
dan karunia-Nya sehingga berbagai upaya,
jerih payah dan kerja yang kita lakukan bersama
untuk membangun bangsa, telah menunjukkan
hasil yang cukup membanggakan bagi semua
pelaku pembangunan di semua tingkatan baik
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Sejak reformasi Tahun 1997, otonomi daerah


di Indonesia menganut prinsip otonomi luas
sebagaimana diamanatkan oleh pasal 18 UUD
Republik Indonesia Tahun 1945 pasca amandemen. Prinsip otonomi
luas tersebut telah memberikan ruang dan kewenangan yang sangat luas
kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus berbagai urusan
pemerintahan daerah dalam rangka mensejahterakan rakyat.

Desentralisasi kewenangan kepada pemerintah daerah harus diikuti dengan


tanggung jawab sertra kesungguhan daerah dalam menjalankan kewenangan
tersebut sesuai dengan kebijakan nasional dan aspirasi masyarakat setempat
agar cita-cita mewujudkan kesejahteraan rakyat dapat dicapai. Kewenangan
yang luas harus dibarengi dengan fasilitasi, supervisi, monitoring, evaluasi,
pembinaan dan pengawasan serta tanggung jawab agar otonomi luas dapat
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal i
Dalam rangka menjamin agar pemerintah daerah dalam memberikan
pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sesuai dengan standar yang telah
ditentukan, maka Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal mewajibkan kepada
pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan dasar.

Guna percepatan pelaksanaan dalam penerapan SPM oleh pemerintah


d a er a h , D irektor at Je nde r a l Otonomi Daerah Kementerian Dalam
Negeri telah menyusun beberapa modul yang dapat digunakan sebagai
panduan untuk mempermudah SKPD pemangku SPM di Provinsi,
Kabupaten dan Kota dalam menerapkan SPM di daerahnya masing-masing.

Buku Panduan ini diharapkan dapat menjadi petunjuk bagi SKPD Pemangku
SPM di daerah, sehingga bias atau distorsi dalam memahami SPM dengan
Pelayanan Publik serta pengintegrasian SPM dalam Renja SKPD pemangku
SPM dapat diminimalisir. Beberapa Modul tersebut diantaranya:

1. Modul 1 berisi panduan bagi daerah untuk memahami berbagai


kebijakan nasional yang terkait dengan standar pelayanan minimal.
Melalui modul ini diharapkan penyelenggara pemerintahan daerah
dapat memahami secara utuh dan mendalam seluruh aspek kebijakan
terkait Standar Pelayanan Minimal.

2. Modul 2 berisi panduan bagi pemerintah daerah untuk menyusun


langkah-langkah dan strategi untuk mempercepat penerapan standar
pelayanan minimal sesuai dengan kebijakan dan target yang telah
ditetapkan oleh kementerian/lembaga pemerintah non kementerian.
Percepatan penerapan standar pelayanan minimal ini adalah upaya
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah yang merupakan
tujuan dan cita-cita otonomi daerah itu sendiri.

3. Modul 3 berisi panduan bagi pemerintah daerah dalam menyusun


rencana aksi yang akan dilakukan dalam rangka mencapai target standar
pelayanan yang telah ditetapkan. Setiap pemerintah daerah diharapkan
mampu menyusun rencana aksi yang konkrit dan rasional dalam rangka
pencapaian standar pelayanan minimal pada setiap urusan pemerintahan
yang mempunyai standar pelayanan minimal.

4. Modul 4 berisi panduan bagi pemerintah daerah untuk menetapkan


target tahunan pencapaian SPM dan teknik pengintegrasiannya ke dalam

ii MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
dokumen perencanaan dan penganggaran, yaitu integrasi ke dalam
dokumen rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD),
rencana strategis satuan kerja perangkat daerah (Renstra SKPD),
rencana kerja pemerintah daerah (RKPD), rencana kerja satuan kerja
perangkat daerah (Renja SKPD), dokumen kebijakan umum anggaran
(KUA), dokumen prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS),
rencana kerja anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA SKPD) dan
dokumen peraturan daerah tentang anggaran pendapatan dan belanja
daerah (Perda APBD).

5. Modul 5 berisi panduan bagi pemerintah daerah untuk menyusun


data base/profile penerapan standar pelayanan minimal didaerahnya
masing-masing bagi setiap urusan pemerintahan. Database/profil
penerapan standar pelayanan minimal ini sangat penting dalam rangka
evaluasi keberhasilan/kegagalan penerapan Standar Pelayanan Minimal
dan sekaligus sebagai bahan dalam perencanaan pencapaian Standar
Pelayanan Minimal.

6. Modul 6 berisi panduan bagi pemerintah daerah dalam menyusun


laporan penerapan Standar Pelayanan Minimal setiap urusan
pemerintahan di daerahnya masing-masing.

Akhirnya, harapan saya semoga modul ini sebagai panduan dalam penerapan
SPM di daerah dapat menjadi pengungkit keberhasilan capaian SPM dan
mampu menjawab permasalahan teknis yang terjadi dalam implementasi
SPM di daerah. Semoga kerja keras kita dapat mewujudkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia dan memajukan desentralisasi dan otonomi daerah di
Indonesia.

Jakarta, April 2014

DIREKTUR JENDERAL OTONOMI DAERAH,

Prof. Dr. H. DJOHERMANSYAH DJOHAN, MA.

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal iii
KATA PENGANTAR

M
odul Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan Dan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal ini memberikan
pemahaman mengenai petunjuk umum penyusunan rencana
aksi percepatan penerapan standar pelayanan minimal dan petunjuk
teknis penyusunan rencana aksi percepatan penerapan standar pelayanan
minimal di daerah. Dengan modul ini diharapkan aparatur daerah selaku
implementator kebijakan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
terhadap langkah-langkah strategis yang perlu diambil dalam rangka
menyusun rencana aksi percepatan penerapan dan pencapaian standar
pelayanan minimal.

Materi modul ini menjelaskan mengenai langkah-langkah yang diperlukan


untuk penyusunan rencana aksi percepatan penerapan dan pencapaian
standar pelayanan minimal yang didasarkan pada potensi, kebutuhan dan
kemampuan pemerintah daerah, dan penyusunannya oleh pemerintah
provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam bentuk program dan kegiatan
pencapaian standar pelayanan minimal yang diintergrasikan dalam dokumen
perencanaan daerah.

Mengingat bahwa Standar Pelayanan Minimal merupakan kewajiban daerah


sebagai pemenuhan hak masyarakat ynag bersifat layanan dasar dan target
capaian yang harus segera terpenuhi diharapkan modul ini dapat menjawab
permasalahan dimaksud dan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/kota dapat menyusun rencana aksi percepatan penerapan dan
pencapaian standar pelayanan minimal di daerah dalam bentuk program dan
kegiatan pencapaian standar pelayanan minimal yang terintergrasi dalam
perencanaan daerah, yang penysunannya dalam bentuk matrik rencana aksi.

Jakarta, April 2014

TIM PENYUSUN

iv MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL OTONOMI DAERAH i


KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI v
TEKNIS PEMBELAJARAN vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Tujuan 2
3. Manfaat 2
4. Hasil pelatihan 2
BAB II PENYUSUNAN RENCANA AKSI 3
PERCEPATAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 3
STANDAR PELAYANAN MINIMAL 3
1. Petunjuk Umum Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan SPM 3
2. Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan SPM 5
BAB III BAHAN DISKUSI 50
BAB IV KESIMPULAN 51
BAB V PENUTUP 52

Tabel 1. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Kesehatan 22


Tabel 2. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Sosial 24
Tabel 3. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Ketenagakerjaan 27
Tabel 4. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Layanan Terpadu Terhadap Perempuan
Dan Anak Korban Kekerasan 28
Tabel 5. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 31
Tabel 6. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri 33
Tabel 7. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Perumahan Rakyat 34
Tabel 8. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Komunikasi dan Informatika 37
Tabel 9. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Perhubungan 39
Tabel 10. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Pendidikan 40
Tabel 11. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang 42
Tabel 12. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Lingkungan Hidup 45
Tabel 13. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Penanaman Modal 45
Tabel 14. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Kesenian 47
Tabel 15. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Ketahanan Pangan 47

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal v
TEKNIS PEMBELAJARAN
MODUL 3
PENYUSUNAN RENCANA AKSI
PERCEPATAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pembelajaran ini memberikan kompetensi komprehensif dalam memahami
definisi dan konsepsi operasional tentang penyusunan rencana aksi dalam
percepatan penerapan SPM di daerah, serta poin-poin krusial yang dapat
dijadikan sebagai masukan dalam pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan
otonomi daerah.

WAKTU :
90 Menit (2 jam pelajaran)
1 jam pelajaran : Presentasi
1 jam pelajaran : Diskusi Materi

TEMPAT :
Tempat pelatihan yang layak dan cukup untuk mengakomoda-
si peserta pelatihan/bimbingan teknis

PERALATAN :
1. LCD Projector
2. Komputer
3. Sound System

SUMBER REFERENSI :
Modul manual Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penera-
pan dan Pencapaian SPM

HANDOUT :
• Presentasi power point
• Metode presentasi yang disarankan
• Presentasi power point
• Tanggung jawab pengajar/narasumber
• Kelengkapan materi presentasi
• Ketersediaan handout
• Kejelasan penyampaian pokok permasalahan

vi MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM, Kementerian/Lembaga
menetapkan Peraturan Menteri terkait dengan pelaksanaan SPM. Saat ini,
Peraturan Menteri yang terkait SPM telah terbit sebanyak 15 SPM, terakhir
yaitu SPM bidang perhubungan yang diterbitkan pada tanggal 25 Agustus
2011 dan bidang penanaman modal yang diterbitkan pada tanggal 28
Desember 2011.

Sesuai dengan Peraturan Menteri yang terkait SPM, Kementerian/Lembaga


menetapkan target dan batas waktu pencapaian indikator SPM. Dengan
mempertimbangkan batas waktu capaian SPM yang akan berakhir tahun
2014, seperti bidang layanan terpadu terhadap perempuan dan anak korban
kekerasan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pendidikan dasar,
pekerjaan umum dan tata ruang, kesenian, perhubungan, komunikasi dan
informatika, penanaman modal, maka perlu dilakukan pendampingan
tentang penyusunan rencana aksi penerapan dan pencapaian SPM.

Pendampingan kepada daerah dilakukan oleh fasilitator yang ditugaskan


oleh Kementerian Dalam Negeri untuk membantu membuat rencana aksi
penerapan dan pencapaian SPM. Adapun rencana aksi dimaksud yaitu
rencana aksi penerapan dan pencapaian SPM di provinsi dan di kabupaten/
kota. Rencana aksi SPM merupakan alat koordinasi dan arahan secara
sistematis bagi pemangku kepentingan dalam perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan penerapan dan
pencapaian SPM.

Rencana aksi SPM di tingkat provinsi perlu disinergiskan dengan kegiatan


Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri terkait
dengan kegiatan percepatan SPM yang dibiayai dana dekonsentrasi. Anggaran
percepatan penerapan dan pencapaian SPM yang dibiayai dana dekonsentrasi
untuk mendukung Gubernur dalam mengawal tugas selaku wakil pemerintah
pusat di daerah.

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 1
BAB I | Pendahuluan

Selanjutnya Gubernur selaku Kepala Daerah Otonom mempersiapkan


rencana aksi percepatan penerapan 9 (sembilan) SPM yang menjadi
tanggungjawabnya. Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Gubernur, membuat
rencana aksi percepatan penerapan 15 SPM. Penyusunan rencana aksi SPM
di tingkat provinsi dan kabupaten/kota didampingi fasilitator yang telah
ditetapkan Kementerian Dalam Negeri. Dengan tersusunnya rencana aksi
SPM diharapkan penyusunan laporan penerapan dan pencapaian SPM dapat
tepat waktu dan capaian SPM sesuai dengan target capaian daerah.

Dalam rangka mendukung Pemerintah Daerah menyusun rencana aksi


percepatan penerapan SPM, maka diperlukan pemahaman mengenai
langkah-langkah teknis penyusunan rencana aksi tersebut. Langkah-langkah
teknis penyusunan rencana aksi akan dijelaskan dalam modul ini sesuai
dengan petunjuk teknis SPM masing-masing bidang.

2. Tujuan
Tujuan modul penyusunan rencana aksi percepatan penerapan dan
pencapaian SPM adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta
bimbingan teknis dalam menyusun rencana aksi percepatan penerapan
SPM di daerah sesuai dengan target capaian yang telah ditentukan
berdasarkan masing-masing bidang SPM.

3. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dengan mempelajari materi tentang penyusunan
rencana aksi percepatan penerapan dan pencapaian SPM dapat dijadikan
pedoman bagi para pengampu SPM dalam menyusun rencana aksi
percepatan penerapan SPM di daerah sesuai dengan target capaian yang
telah ditentukan berdasarkan masing-masing bidang SPM.

4. Hasil pelatihan
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti pelatihan modul penyusunan
rencana aksi percepatan penerapan dan pencapaian adalah sebagai
berikut:
1. Para peserta bimbingan teknis mampu menyusun dan merumuskan
rencana aksi percepatan penerapan SPM;
2. Para peserta bimbingan teknis mampu membangun koordinasi antar
SKPD dalam percepatan penerapan SPM;
3. Para peserta bimbingan teknis memahami rencana aksi SPM sebagai
alat perencanaan SKPD dalam melaksanakan percepatan penerapan
dan pencapaian SPM;
4. Para peserta memiliki pedoman dan arahan dalam monitoring dan
evaluasi pelaksanaan penerapan dan pencapaian SPM

2 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II
PENYUSUNAN RENCANA AKSI
PERCEPATAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Sejak ditetapkannya 15 bidang penerapan SPM di kabupaten/kota dan 9


(sembilan) bidang di provinsi, maka pelaksanaan SPM menjadi kewajiban
bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan pelayanan dasar. Dalam konteks
pelayanan dasar sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 10 ayat (1) Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Pencapaian SPM menyatakan bahwa:

“Rencana pencapaian dan penerapan SPM merupakan tolok ukur tingkat


prestasi kerja pelayanan dasar pada urusan wajib Pemerintahan Daerah.”

Dalam rangka mendukung rencana pencapaian dan penerapan SPM, maka


Pemerintah Daerah perlu menyusun rencana aksi percepatan penerapan dan
pencapaian SPM. Oleh karena itu, dalam tatanan implementasi penyusunan
rencana aksi tersebut dapat dilaksanakan berdasarkan petunjuk umum dan
petunjuk teknis sebagai berikut:

1. Petunjuk Umum Penyusunan Rencana Aksi


Percepatan Penerapan SPM
Petunjuk umum penyusunan rencana aksi percepatan penerapan SPM
sebagai berikut :
1. SKPD pengampu SPM selaku anggota menyusun draft rencana aksi
SPM sesuai bidangnya, yang mencakup:
a. Identifikasi tujuan, target dan indikator masing-masing bidang
SPM; Langkah melakukan identifikasi tujuan, target dan indikator
dimaksudkan untuk mempermudah para pemangku kepentingan
memahami dan membuat rencana aksi pencapaian SPM.

b. Identifikasi dan analisis potensi, permasalahan penerapan dan


pencapaian SPM sesuai bidangnya; Langkah ini dimaksudkan
untuk mendapatkan gambaran tentang permasalahan dan kendala
selama penerapan SPM dilaksanakan oleh daerah.
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

c. Merumuskan rencana indikasi program dan kegiatan pencapaian


SPM untuk memecahkan permasalahan yang belum tercapai;
Langkah ini dimaksudkan untuk memudahkan pemangku
kepentingan membuat indikasi program dan kegiatan prioritas
yang akan dimasukkan dalam Renja SKPD.

d. Menetapkan jangka waktu pencapaian target capaian masing-


masing indikator SPM, hal ini dilakukan mengingat keterbatasan
sumberdaya yang dimiliki SKPD untuk melaksanakannya;
Langkah ini dimaksudkan bahwa di dalam melakukan
percepatan penerapan SPM, dilakukan secara bertahap dengan
mempertimbangkan kemampuan sumberdaya di daerah.

e. Menetapkan alokasi anggaran yang dibutuhkan dan sumber


pendanaan dalam pelaksanaan program, kegiatan dan tindakan
yang dilakukan; Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui
alokasi anggaran yang ditetapkan di masing–masing Renja SKPD.
Alokasi anggaran mendukung kegiatan-kegiatan yang menjadi
prioritas dalam pencapaian target indikator di masing-masing
bidang.

f. SKPD Pengampu SPM menyampaikan draft rencana aksi program


dan kegiatan penerapan SPM sesuai bidangnya kepada Tim
Koordinasi Percepatan Penerapan dan Pencapaian.

2. Tim Koordinasi percepatan SPM melakukan rekapitulasi dan verifikasi


draft rencana aksi penerapan SPM seluruh bidang; Tim koordinasi
percepatan SPM melakukan rekapitulasi dan verifikasi terhadap
rencana aksi masing-masing bidang untuk disesuaikan dengan
kemampuan keuangan daerah.

3. Penyempurnaan draft rencana aksi SPM; Langkah ini dimaksudkan


agar rencana aksi yang dibuat oleh pemerintah daerah agar sesuai
dengan Renja SKPD.

4. Pengesahan rencana aksi SPM oleh Kepala Daerah; Langkah ini


dimaksudkan untuk memperoleh kepastian terhadap rencana aksi
yang telah dibuat oleh pemerintah daerah dapat dimasukkan dalam
dokumen-dokumen perencanaan daerah.

4 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

5. Sosialisasi rencana aksi SPM.


Sosialisasi rencana aksi SPM disampaikan kepada pemangku
kepentingan SPM. Hal ini dimaksudkan agar rencana aksi bisa
didukung oleh seluruh pemangku kepentingan di daerah.

2. Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Aksi


Percepatan Penerapan SPM
Petunjuk teknis penyusunan rencana aksi percepatan penerapan SPM
masing-masing bidang sebagai berikut:

Petunjuk teknis penyusunan rencana aksi percepatan penerapan SPM


masing-masing bidang sebagai berikut:
a. Bidang Kesehatan
Penyusunan rencana aksi Standar Pelayanan Minimal bidang
kesehatan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan
target capaian SPM bidang kesehatan sesuai petunjuk teknis
Kementerian Kesehatan;

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang kesehatan


saat ini (profil pelayanan dasar) sebagai baseline; bandingkan
pencapaian SPM bidang kesehatan saat ini dengan capaian
yang ada di petunjuk teknis Kementerian Kesehatan, bila ada
kesenjangan berarti ada masalah yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumberdaya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan petunjuk teknis sebagai pembanding atau
referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana tindak


yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang kesehatan.
Misalnya untuk indikator 1: “cakupan kunjungan Ibu hamil K4”,
indikasi rencana kegiatan sebagai berikut:

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 5
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

a. Pengadaan buku KIA (dengan stiker P4K);


b. Pendataan Ibu hamil;
c. Pelayanan antenatal sesuai standar;
d. Kunjungan rumah bagi yang drop out;
e. Pembuatan kantong persalinan;
f. Pelatihan kelas Ibu termasuk KIP/konseling;
g. Pelaksanaan kelas Ibu;
h. Pencataan dan pelaporan;
i. Supervisi Monitoring dan Evaluasi.

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang kesehatan sesuai


dengan petunjuk teknis terkait, dapat dilihat pada Tabel 1.

b. Bidang Sosial
Penyusunan rencana aksi Standar Pelayanan Minimal bidang sosial
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target
capaian SPM bidang sosial sesuai petunjuk teknis Kementerian
Sosial;

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang sosial saat


ini (Profil Pelayanan Dasar) sebagai baseline; bandingkan
pencapaian SPM bidang sosial saat ini dengan capaian yang ada
di petunjuk teknis Kementerian Sosial, bila ada kesenjangan
berarti ada masalah yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumber daya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan petunjuk teknis Kementerian/Lembaga
sebagai pembanding atau referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana tindak


yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang Sosial.
Misalnya untuk indikator 1 yaitu presentase (%) PMKS skala
Kabupaten yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan
kebutuhan dasar, indikasi rencana kegiatan sebagai berikut:

6 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

a. Pendataan PMKS yang memperoleh bantuan sosial;


b. Pengolahan data;
c. Analisis Data;
d. Penyusunan Laporan;

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang sosial sesuai


dengan petunjuk teknis terkait, dapat dilihat pada Tabel 2.

c. Bidang Ketenagakerjaan
Penyusunan rencana aksi Standar Pelayanan Minimal bidang
ketenagakerjaan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target
capaian SPM bidang ketenagakerjaan sesuai petunjuk teknis
Kementerian Ketenagakerjaan;

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang ketenagakerjaan


saat ini (profil pelayanan dasar) sebagai baseline; bandingkan
pencapaian SPM bidang ketenagakerjaan saat ini dengan capaian
yang ada di petunjuk teknis Kementerian Ketenagakerjaan, bila
ada kesenjangan berarti ada masalah yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumber daya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan petunjuk teknis sebagai pembanding atau
referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana


tindak yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang
ketenagakerjaan. Misalnya untuk indikator 1 yaitu besaran
tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
dan indikator 2 yaitu besaran tenaga kerja yang mendapatkan
pelatihan berbasis masyarakat, indikasi rencana kegiatan
sebagai berikut:

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 7
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

a. Dinas yang membidangi ketenagakerjaan melakukan


rekruitmen: 1) pendaftaran calon peserta pelatihan; 2)
seleksi calon peserta pelatihan; 3)pengumuman hasil seleksi
calon peserta pelatihan. 4) menetapkan peserta pelatihan
dan diserahkan ke Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis
Daerah (BLK UPTD);
b. Verifikasi kompetensi dan keputusan verifikasi: 1) verifikasi
dilaksanakan oleh instruktur; 2) pelaksanaan verifikasi
pengumpulan dokumen-dokumen pendukung (dokumen
pelatihan yang pernah diikuti, pengalaman kerja dan
pengalaman lain yang relevan dengan unit kompetensi yang
akan dilatih); 3) keputusan verifikasi dilaksanakan oleh
instruktur dan kepala BLK UPTD; 4) peserta pelatihan yang
harus mengikuti pelatihan berbasis kompetensi seluruh
unit kompetensi; 5) peserta pelatihan yang telah menguasai
sebagian unit kompetensi masuk proses Proses Pengakuan
Hasil Belajar/Recognition of Prior Learning (RPL);
c. Proses RPL oleh instruktur dan kepala BLK UPTD;
d. Keputusan RPL oleh instruktur dan assessor;
e. Pelaksanaan pelatihan oleh penyelenggara pelatihan di BLK
UPTD
f. Assessment oleh assessor;
g. Keputusan Penilaian oleh BLK UPTD;
h. Dokumentasi oleh BLK UPTD1) Dokumen peserta pelatihan
diarsipkan;
i. Uji Kompetensi oleh BLK UPTD dan Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP).

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang ketenagakerjaan


sesuai dengan Petunjuk teknis terkait, dapat dilihat pada Tabel 3.

d. Bidang Layanan Terpadu Terhadap Perempuan dan Anak


Korban Kekerasan
Penyusunan rencana aksi Standar Pelayanan Minimal bidang
layanan terpadu terhadap perempuan dan anak korban kekerasan
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target
capaian SPM bidang layanan terpadu terhadap perempuan
dan anak korban kekerasan teknis Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak;

8 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang layanan layanan


terpadu terhadap perempuan dan anak korban kekerasan saat
ini (Profil Pelayanan Dasar) sebagai baseline; bandingkan
pencapaian SPM bidang layanan terpadu bagi perempuan dan
anak korban kekerasan saat ini dengan capaian yang ada di
Petunjuk teknis Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, bila ada kesenjangan berarti ada masalah
yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumber daya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan Petunjuk teknis sebagai pembanding atau
referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana tindak


yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang layanan
terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Misalnya
untuk indikator 1 yaitu “Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh
petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu”, indikasi
rencana kegiatan sebagai berikut:
a. Pencatatan pengaduan;
b. Inventarisasi pengaduan;
c. Membuat pedoman operasional;
d. Penjangkauan;
e. Rujukan untuk tindaklanjut pelayanan;
f. Standarisasi identifikasi;
g. Monitoring dan evaluasi.

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang layanan terpadu


bagi perempuan dan anak korban kekerasan sesuai dengan petunjuk
teknis terkait, dapat dilihat pada Tabel 4.

e. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


Penyusunan rencana aksi SPM bidang keluarga berencana dan
keluarga sejahtera sebagai berikut :

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 9
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target


capaian SPM bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera
sesuai Petunjuk teknis Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN);

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang keluarga


berencana dan keluarga sejahtera saat ini (profil pelayanan dasar)
sebagai baseline; bandingkan pencapaian SPM bidang keluarga
berencana dan keluarga sejahtera saat ini dengan capaian yang
ada di petunjuk teknis BKKBN, bila ada kesenjangan berarti ada
masalah yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumber daya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan petunjuk teknis sebagai pembanding atau
referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana tindak


yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang keluarga
berencana dan keluarga sejahtera. Misalnya untuk indikator 1
yaitu cakupan pasangan usia subur, indikasi rencana kegiatan
sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana kegiatan pendewasaan usia perkawinan;


b. Penyusunan Analisis Remaja, kemampuan,kondisi dan
potensi wilayah;
c. Pengembangan dan produksi materi dan media KIE KRR
Pelayanan Antenatal sesuai standar;
d. Orientasi Pengelola KIE KRR;
e. Latihan petugas KIE KRR;
f. Pelatihan kader pengelolaan PIK Remaja KRR;
g. Pelayanan KIE KRR;
h. Pembentukan PIK Remaja KRR;
i. Kegiatan PIK Remaja KRR.

10 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang keluarga berencana


dan keluarga sejahtera sesuai dengan Petunjuk teknis terkait, dapat dilihat
pada Tabel 5.

f. Bidang Pemerintahan Dalam Negeri


Penyusunan rencana aksi SPM bidang Pemerintahan Dalam Negeri
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target
capaian SPM bidang Pemerintahan Dalam Negeri sesuai
petunjuk teknis Kementerian Dalam Negeri;

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang Pemerintahan


Dalam Negeri saat ini (profil pelayanan dasar) sebagai baseline;
bandingkan pencapaian SPM bidang Pemerintahan Dalam
Negeri saat ini dengan capaian yang ada di petunjuk teknis
Kementerian Dalam Negeri, bila ada kesenjangan berarti ada
masalah yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;
4. Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumber daya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan petunjuk teknis sebagai pembanding atau
referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana


tindak yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang
Pemerintahan Dalam Negeri. Misalnya untuk indikator 1 :
Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk, indikasi rencana
kegiatan sebagai berikut:
a. Penertiban NIK;
b. Pendaftaran peristiwa kependudukan, seperti: perubahan
alamat, pendaftaran perpindahan penduduk, pendataan
penduduk rentan administrasi kependudukan, pendaftaran
penduduk antar administrasi kependudukan.

Contoh matriks penyusunan rencana aksi Standar Pelayanan Minimal


bidang Pemerintahan Dalam Negeri sesuai dengan Petunjuk teknis terkait,
dapat dilihat pada Tabel 6.

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 11
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

g. Bidang Perumahan Rakyat


Penyusunan rencana aksi Standar Pelayanan Minimal bidang
Perumahan Rakyat sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target
capaian SPM bidang perumahan rakyat sesuai petunjuk teknis
Kementerian Perumahan Rakyat;

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang perumahan


rakyat saat ini (Profil Pelayanan Dasar) sebagai baseline;
bandingkan pencapaian SPM bidang perumahan rakyat saat
ini dengan capaian yang ada di petunjuk teknis Kementerian
Perumahan Rakyat, bila ada kesenjangan berarti ada masalah
yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumber daya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan petunjuk teknis sebagai pembanding atau
referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana tindak


yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang perumahan
rakyat. Misalnya untuk indikator 1: Cakupan ketersediaan
rumah layak huni, indikasi rencana kegiatan sebagai berikut:
a. Melakukan sosialisasi dan bantuan teknis kepada
pemerintahan kabupaten/kota untuk penyelenggaraan
pelayanan bidang perumahan rakyat untuk rumah layak huni
melalui pelatihan, bimbingan teknis, dan pendampingan;
b. Melakukan pendataan data rumah layak huni secara berkala;
c. Melakukan pembentukan pusat informasi bidang
perumahan untuk memudahkan masyarakat dalam
mendapatkan informasi pembangunan rumah layak huni
dan terjangkau;
d. Perizinan pembangunan dibidang perumahan;
e. Melakukan pengawasan, pengendalian, koordinasi serta
sinkronisasi pelaksanaan kebijakan bidang perumahan dan
pelaporan penyelenggaraan pelayanan bidang perumahan
rakyat;

12 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang Perumahan rakyat


sesuai dengan petunjuk teknis terkait, dapat dilihat pada Tabel 7.

h. Bidang Komunikasi dan Informatika


Penyusunan rencana aksi SPM bidang Komunikasi dan Informatika
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target
capaian SPM bidang komunikasi dan informatika sesuai
petunjuk teknis Kementerian Komunikasi dan Informatika;

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang komunikasi


dan informatika saat ini (Profil Pelayanan Dasar) sebagai
baseline; bandingkan pencapaian SPM bidang komunikasi
dan informatika saat ini dengan capaian yang ada di petunjuk
teknis Kementerian Komunikasi dan Informatika, bila ada
kesenjangan berarti ada masalah yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumber daya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan petunjuk teknis sebagai pembanding atau
referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana tindak


yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang komunikasi
dan informatika. Misalnya untuk indikator 2: Cakupan-cakupan
pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi
Masyarakat di tingkat kecamatan, indikasi rencana kegiatan
sebagai berikut:
a. Bimbingan teknis;
b. Pengembangan model;
c. Penyelenggaraan jaringan komunikasi; sarana dan prasarana;
workshop, sarasehan, forum;
d. Penyediaan bahan-bahan informasi; simulasi aktivitas;
e. Kompetisi dan pemberian penghargaan bagi yang berprestasi
secara berkala; dan
f. Studi banding.

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 13
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang Komunikasi dan


Informatika sesuai dengan petunjuk teknis terkait, dapat dilihat pada
Tabel 8.

i. Bidang Perhubungan
Penyusunan rencana aksi Standar Pelayanan Minimal bidang
Perhubungan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target
capaian SPM bidang perhubungan sesuai petunjuk teknis
Kementerian Perhubungan;

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang perhubungan


saat ini (Profil Pelayanan Dasar) sebagai baseline; bandingkan
pencapaian SPM bidang perhubungan saat ini dengan capaian
yang ada di Petunjuk teknis Kementerian Perhubungan, bila ada
kesenjangan berarti ada masalah yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumber daya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan petunjuk teknis sebagai pembanding atau
referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana


tindak yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang
perhubungan. Misalnya untuk indikator 1: Tersedianya
angkutan umum melayani wilayah yang telah tersedia jaringan
untuk jaringan jalan provinsi, indikasi rencana kegiatan sebagai
berikut:
a. Identifikasi jaringan jalan provinsi;
b. Identifikasi tersedianya pelayanan angkutan jalan umum;
c. Analisis kebutuhan angkutan umum;
d. Penyusunan rencana pengembangan layanan angkutan
umum;
e. Monitoring dan evaluasi layanan angkutan umum.

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang perhubungan


sesuai dengan petunjuk teknis terkait, dapat dilihat pada Tabel 9.

14 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

j. Bidang Pendidikan
Penyusunan rencana aksi Standar Pelayanan Minimal bidang
Pendidikan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan
target capaian SPM bidang pendidikan sesuai petunjuk teknis
Kementerian Pendidikan;

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang pendidikan


saat ini (Profil Pelayanan Dasar) sebagai baseline; bandingkan
pencapaian SPM bidang pendidikan saat ini dengan capaian
yang ada di petunjuk teknis Kementerian pendidikan, bila ada
kesenjangan berarti ada masalah yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumber daya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan petunjuk teknis Kementerian/Lembaga
sebagai pembanding atau referensi.

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana tindak


yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang pendidikan.
Misalnya untuk indikator Setiap SD/MI menyediakan buku
teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah
mencakup mata pelajaran bahasa Indonesia Matematika lPA,
dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta
didik indikasi rencana kegiatan antara lain:
a. Pendidikan;
b. Penyusunan Buku;
c. Penggandaan Buku;
d. Evaluasi Kegiatan.

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang Pendidikan sesuai


dengan petunjuk teknis terkait, dapat dilihat pada Tabel 10.

k. Bidang Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang


Penyusunan rencana aksi SPM bidang Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang sebagai berikut:

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 15
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target


capaian SPM bidang social sesuai Petunjuk teknis Kementerian
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang;

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang Pekerjaan


Umum dan Tata Ruang saat ini (Profil Pelayanan Dasar) sebagai
baseline; bandingkan pencapaian SPM bidang Pekerjaan Umum
dan Tata Ruang saat ini dengan capaian yang ada di petunjuk
teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, bila ada
kesenjangan berarti ada masalah yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumber daya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan Petunjuk teknis K/L sebagai pembanding
atau referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana tindak


yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang. Misalnya untuk indikator tersedianya
air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah
ada, indikasi rencana kegiatan sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana tata tanam;
b. Pengembangan sistem irigasi dengan kegiatan pembangunan
dan peningkatan;
c. Pengelolaan sistem irigasi dengan kegiatan rehabilitasi,
operasi dan pemeliharaan

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang Pekerjaan Umum


dan Tata Ruang sesuai dengan petunjuk teknis terkait, dapat dilihat pada
Tabel 11.

l. Bidang Lingkungan Hidup


Penyusunan rencana aksi Standar Pelayanan Minimal bidang
lingkungan hidup sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target
capaian SPM bidang lingkungan hidup sesuai petunjuk teknis
Kementerian Lingkungan hidup;

16 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang lingkungan


hidup saat ini (profil pelayanan dasar) sebagai baseline;
bandingkan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup saat
ini dengan capaian yang ada di petunjuk teknis Kementerian
Lingkungan hidup, bila ada kesenjangan berarti ada masalah
yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumber daya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan petunjuk teknis Kementerian/Lembaga
sebagai pembanding atau referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana


tindak yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang
Lingkungan hidup. Misalnya untuk indikator jumlah usaha
dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif
dan teknis pencegahan pencemaran indikasi rencana kegiatan
sebagai berikut:
a. Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber
pencemaran dan kelengkapan persyaratan administratif;
b. Menentukan prioritas jenis usaha dan/atau kegiatan yang
akan dipantau dan diawasi berdasarkan hasil identifikasi
persyaratan teknis (paling sedikit 5 (lima) usaha dan/atau
kegiatan dan masing-masing jenis diambil paling sedikit
satu contoh air limbahnya dalam satu parameter kunci dari
masing-masing jenis usaha dan/atau kegiatan;
c. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap
usaha dan/atau kegiatan yang diprioritaskan sebagaimana
dimaksud pada angka 2 (dua) yang diambil contoh air
limbahnya paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun;
d. Menyampaikan laporan hasil pemantauan usaha dan/atau
kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis
pencegahan pencemaran air;
e. Menyampaikan informasi status penaatan usaha dan/atau
kegiatan.

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 17
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang Lingkungan hidup


sesuai dengan petunjuk teknis terkait, dapat dilihat pada Tabel 12.

m. Bidang Penanaman Modal


Penyusunan rencana aksi Standar Pelayanan Minimal bidang
Penanaman Modal sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target
capaian SPM bidang penanaman modal sesuai petunjuk teknis
Kementerian Badan Koordinasi Penanaman Modal;

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang Penanaman


Modal saat ini (profil pelayanan dasar) sebagai baseline;
bandingkan pencapaian SPM bidang Penanaman Modal saat ini
dengan capaian yang ada di petunjuk teknis Kementerian Badan
Koordinasi Penanaman Modal, bila ada kesenjangan berarti ada
masalah yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumber daya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan petunjuk teknis Kementerian/Lembaga
sebagai pembanding atau referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana tindak


yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang Penanaman
Modal. Misalnya untuk indikator tersedianya informasi peluang
usaha sektor/bidang usaha unggulan sampai dengan 2014
sekurang-kurangnya 1 sektor/bidang usaha pertahun, indikasi
rencana kegiatan sebagai berikut:
a. Merumuskan proposal kegiatan penyusunan informasi
peluang usaha sektor/bidang usaha unggulan;
b. Melakukan survei tentang peluang usaha sektor unggulan
propvinsi dan kabupaten/kota;
c. Kompilasi dan penetapan informasi peluang usaha sektor
unggulan provinsi dan kabupaten/kota;
d. Dokumentasi potensi peluang usaha sektor unggulan
melalui media cetak dan elektronik;

18 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

e. Pemutakhiran secara berkala dokumentasi sektor unggulan


di propivinsi dan kabupaten/kota;
f. Diseminasi informasi peluang usaha sektor unggulan
melalui media cetak buku atau brosur atan media elektronik
antara lain CD atau website.

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang Penanaman Modal


sesuai dengan petunjuk teknis terkait, dapat dilihat pada Tabel 13.

n. Bidang Kesenian
Penyusunan rencana aksi Standar Pelayanan Minimal bidang
kesenian sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan
target capaian SPM bidang kesenian sesuai petunjuk teknis
Kementerian Pariwisata;

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang kesenian


saat ini (profil pelayanan dasar) sebagai baseline, bandingkan
pencapaian SPM bidang kesenian saat ini dengan capaian
yang ada di petunjuk teknis Kementerian Pariwisata, bila ada
kesenjangan berarti ada masalah yang terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumberdaya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan petunjuk teknis Kementerian/Lembaga
sebagai pembanding atau referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana tindak


yang diperlukan untuk mencapai target SPM bidang Kesenian.
Misalnya untuk indikator cakupan fasilitasi seni, indikasi
rencana kegiatan sebagai berikut:
a. penyuluhan substansial maupun teknikal;
b. pemberian bantuan;
c. bimbingan organisasi;
d. kaderisasi;

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 19
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

e. promosi;
f. penerbitan dan pendokumentasian; dan
g. kritik seni.

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang Kesenian sesuai


dengan petunjuk teknis terkait, dapat dilihat pada Tabel 14.

o. Bidang Ketahanan Pangan


Penyusunan rencana aksi Standar Pelayanan Minimal bidang
ketahanan pangan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target
capaian SPM bidang ketahanan pangan sesuai petunjuk teknis
Kementerian Pertanian;

2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang ketahanan


pangan saat ini (profil pelayanan dasar) sebagai baseline,
bandingkan pencapaian SPM bidang ketahanan pangan saat
ini dengan capaian yang ada di petunjuk teknis Kementerian
Pertanian, bila ada kesenjangan berarti ada masalah yang
terjadi;

3. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab


masalah hingga ditemukan akar permasalahannya;

4.
Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumberdaya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;

5. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan


kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Gunakan petunjuk teknis Kementerian/Lembaga
sebagai pembanding atau referensi;

6. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana tindak


yang diperlukan untuk mencapai target SPM ketahanan pangan.
Misalnya untuk indikator ketersediaan energi dan protein
perkapita, indikasi rencana kegiatan sebagai berikut:
a. Menyusun dan membuat peta ketersediaan pangan daerah
sentra produksi, dengan melakukan:
• menyusun petunjuk operasional penyusunan peta
daerah sentra produksi pangan masyarakat di tingkat
kabupaten/kota;
• identifikasi/pengumpulan data;

20 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

• koordinasi kesepakatan data;


• penyusunan dan analisis data;
• desain pemetaan ketersediaan pangan.

b. Menyusun dan membuat peta daerah sentra pengembangan


produksi pangan lokal spesifik daerah dengan melakukan:
• menyusun petunjuk operasional penyusunan peta daerah
sentra pengembangan produksi pangan lokal spesifik
daerah;
• merumuskan konversi pangan lokal setara energi dan
protein (daftar komposisi bahan makanan/dkbm);
• identifikasi/pengumpulan data;
• koordinasi kesepakatan data;
• penyusunan dan analisis data;
• desain pemetaan ketersediaan pangan.

c. Melakukan pembinaan dan pelatihan dalam rangka


peningkatan ketersediaan pangan berbahan baku lokal
kepada sejumlah kelompok binaan perkabupaten/kota;
• melakukan pembinaan pengembangan
penganekaragaman produk pangan;
• menyusun dan menganalisis neraca bahan pangan
(NBM) di tingkat kabupaten/kota setiap tahun;
• melakukan monitoring dan evaluasi serta membuat
ketersediaan pangan dan rencana tindak lanjut setiap
tahun di tingkat kabupaten/kota.

Contoh matriks penyusunan rencana aksi SPM bidang ketahanan Pangan


sesuai dengan petunjuk teknis terkait, dapat dilihat pada Tabel 15.

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 21
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 1. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Kesehatan


Program/Kegiatan Indikator

Pelayanan Kesehatan Dasar


1) Pengadaan buku KIA (dengan stiker P4K); Cakupan kunjungan Ibu
2) Pendataan Bumil; hamil K4

3) Pelayanan Antenatal sesuai standar;


4) Kunjungan rumah bagi yang Drop Out;
5) Pembuatan kantong persalinan;
6) Pelatihan Kelas Ibu termasuk KIP/konseling;
7) Pelaksanaan Kelas Ibu;
8) Pencatatan dan Pelaporan;
9) Supervisi, Monitoring dan Evaluasi (PWS – KIA,Analisis
Manajemen Prog. KIA tahun 2000).
1) Deteksi Bumil, Bulin, dan Bufas Komplikasi Cakupan Ibu hamil dengan
2) Rujukan kasus komplikasi kebidanan komplikasi yang ditangani

3) Pelayanan penanganan komplikasi kebidanan


4) Penyediaan pusat pelatihan Klinis
5) Pelatihan PONED bagi Bidan Desa dan Tim Puskesmas
6) Pelatihan Tim PONEK di RS Kabupaten/Kota
7) Penyediaan peralatan PONED di Puskesmas dan PONEK
di RS Kabupaten/Kota
8) Penyediaan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
9) Pelaksanaan PONED dan PONEK
10) Pencatatan dan Pelaporan
11) Pemantauan & Evaluasi

22 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Pendanaan

50% 60% 70% 85% 95%

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 23
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 2. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Sosial


Program/Kegiatan Indikator

Pelaksanaan Program / Kegiatan bidang sosial


a. Pemberian bantuan Sosial bagi PMKS skala Kabupaten : Presentase (%) PMKS skala
Kabupaten yang memperoleh bantuan
1) Pendataan PMKS yang memperoleh bantuan sosial. sosial untuk pemenuhan kebutuhan
dasar
2) Pengolahan data

3) Analisis Data
4) Penyusunan Laporan

b. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial skala Kabu- Presentase (%) PMKS skala Kabupaten
paten yang menerima program
pemberdayaan sosial melalui
1) Pendataan PMKS yang memperoleh bantuan sosial.
Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
atau kelompok sosial ekonomi sejenis
2) Pengolahan data lainnya
3) Analisis Data

4) Penyusunan Laporan

24 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pen- Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 danaan

65% 60% 70% 75% 89%

APBD, Dinas/Instansi
APBN Sosial

45% 60% 70% 75% 60%

APBD, Dinas/Instansi
APBN Sosial

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 25
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 3. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Ketenagakerjaan


Program/Kegiatan Indikator

Pelayanan Pelatihan Kerja


Pelatihan Berbasis Kompetensi dan Pelatihan Berbasis Masyarakat.

a. Dinas yang membidangi ketenagakerjaan melakukan rekrutmen: 1)pendaftaran Besaran tenaga ker-
calon peserta pelatihan; 2) seleksi calon peserta pelatihan; 3)pengumuman hasil ja yang mendapat-
seleksi calon peserta pelatihan. 4) menetapkan peserta pelatihan dan diserahkan kan pelatihan ber-
ke Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLK UPTD) basis kompetensi
b. Verifikasi kompetensi dan keputusan verifikasi : Besaran tenaga
1) verifi kasi dilaksanakan oleh instruktur; 2) pelaksanaan verifi kasi pengum- kerja yang
pulan dokumen-dokumen pendukung (dokumen pelatihan yang pernah diikuti, mendapatkan
pengalaman kerja dan pengalaman lain yang relevan dengan unit kompetensi pelatihan berbasis
yang akan dilatih); 3) keputusan verifi kasi dilaksanakan oleh instruktur dan masyarakat
kepala BLK UPTD; 4) peserta pelatihan yang harus mengikuti pelatihan
berbasis kompetensi seluruh unit kompetensi; 5) peserta pelatihan yang telah
menguasai sebagian unit kompetensi masuk proses Proses Pengakuan Hasil
Belajar/Recognition of Prior Learning (RPL).
c. Proses RPL oleh instruktur dan kepala BLK UPTD.
d. Keputusan RPL oleh instruktur dan assessor.
e. Pelaksanaan pelatihan oleh penyelenggara pelatihan di BLK UPTD.

f. Assessment oleh assessor.

g. Keputusan Penilaian oleh BLK UPTD.


h. Dokumentasi oleh BLK UPTD1) Dokumen peserta pelatihan diarsipkan;
i. Uji Kompetensi oleh BLK UPTD dan Lembaga Sertifi kasi Profesi (LSP)
2. Pelatihan Kewirausahaan. Besaran tenaga
kerja yang
a. Seleksi; mendapatkan
b. Pelatihan teknis sesuai jenis usaha; pelatihan
kewirausahaan
c. Pelatihan manajemen kewirausahaan:
1) Motivasi, pola pikir berusaha, semangat kewirausahaan;
2) Manajemen kewirausahaan:
a) Produksi;
b) Pemasaran;
c) Perhitungan biaya dan laba;
d) Pembukuan sederhana;
e) Kelayakan usaha;

26 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Pendanaan

16% 31% 46% 61% 75%

25% 34% 43% 52% 60%

45% 49% 53% 57% 60%

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 27
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 3. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Ketenagakerjaan


Program/Kegiatan Indikator

3) Penyusunan rencana usaha. Besaran tenaga


kerja yang
d. Memulai usaha;
mendapatkan
e. Bimbingan konsultasi produktivitas; pelatihan
f. Pendampingan. kewirausahaan

Tabel 4. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Layanan Terpadu


Terhadap Perempuan Dan Anak Korban Kekerasan
Program/Kegiatan Indikator

Penanganan Pengaduan / laporan Terhadap Perempuan dan Anak Korban Kekerasan


a. Pencatatan pengaduan Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapatkan
b. Inventarisasi pengaduan penanganan pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam unit pelayanan terpadu
c. Membuat Pedoman Operasional

d. Penjangkauan
e. Rujukan untuk tindak lanjut pelayanan

f. Standarisasi identifikasi

g. Monitoring dan evaluasi


a) Penguatan sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas Cakupan Perempuan dan anak korban
dan RS (PPT/PKT) kekerasan yang mendapatkan Layanan
Kesehatan oleh Tenaga Kesehatan
b) Pelatihan data base/pelatihan manajemen kasus
Terlatih di Puskesmas mampu
c) Pendataan/survei data: Jumlah kasus KtP/A pada tahun tatalaksana KTP / A dan PPT / PKT
2010-2014 di kabupaten/kota di RS
d) Pelatihan data base/pelatihan manajemen kasus

e) Monitoring dan evaluasi rujukan kasus KtP/A Puskesmas

28 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Pendanaan

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 Pendanaan

75% 80% 85% 90% 100%

85% 90% 95% 100% 100%

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 29
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 5. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Keluarga Berencana


dan Keluarga Sejahtera
Program/Kegiatan Indikator

Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan


Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS)
1) Penyusunan rencana kegiatan pendewasaan usia perkawinan Cakupan Pasangan
Usia Subur (PUS)
2) Penyusunan Analisis Remaja, kemampuan, kondisi dan potensi
yang isterinya di
wilayah
bawah usia 20 tahun
2) Penyusunan Analisis Remaja, kemampuan, kondisi dan potensi
wilayah
4) Orientasi Pengelola KIE KRR
5) Latihan petugas KIE KRR

6) Pelatihan kader pengelolaan PIK Remaja KRR

7) Pelayanan KIE KRR


8) Pembentukan PIK Remaja KRR
9) Kegiatan PIK Remaja KRR

1) Penyusunan rencana kegiatan Cakupan sasaran


PUS menjadi peserta
2) Penyusunan Analisis, kemampuan, kondisi dan potensi wilayah
KB aktif
3) Pertemuan Koordinasi pelayanan KB dan KS

4) Penyusunan Analisa Sasaran (PUS), data pencapaian KB baru dan


aktif setiap bulan
5) Pelatihan Pengelola KB

6) Pelayanan KIE dan KIP (Konseling KB)

7) Penyediaan sarana pelayanan Kontrasepsi (bahan habis pakai dan


dukungan obat pasca pelayanan berdasarkan standar pelayanan
Kontrasepsi)
8) Pelatihan Standarisasi teknis medis pelayanan KB

9) Pelayanan KB keliling

10) Biaya Operasional mobil unit pelayanan KB

11) Rujukan Kasus

12) Pertemuan monitoring dan evaluasi

13) Kunjungan monitoring dan evaluasi

30 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 Pendanaan

70% 80% 90% 95% 100%

60% 70% 80% 90% 100%

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 31
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 6. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Pemerintahan


Dalam Negeri
Jenis Pelayanan Program/Kegiatan Indikator

Pelaksanaan Program / Kegiatan bidang Pemerintah Dalam Negeri


a. Pelayanan 1) Penertiban NIK 1). Cakupan
Dokumen Kepen- Penerbitan Kartu
dudukan 2) Pendaftaran Peristiwa kependudukan, seperti: peru- Keluarga (KTP)
bahan alamat, pendaftaran perpindahan penduduk,
pendataan penduduk rentan administrasi kepen-
dudukan, pendaftaran penduduk antar administrasi
kependudukan
1) Penyebarluasan informasi publik tentang pelayanan 2). Cakupan
akta kelahiran Penerbitan Kuitipan
Akta Kelahiran
2) Registrasi setiap kelahiran
3) Penerbitan akta kelahiran dari setiap peristiwa
kelahiran di tahun bersangkutan
b. Pemeliharaan 1) Persiapan sarana pendukung pelaksanaan tugas 3). Cakupan petugas
Ketentraman & 2) Pelatihan bagi aparat Linmas. Perlindungan
Ketertiban Mas- 3) Respon pengaduan masyarakat terhadap gangguan Masyarakat
yarakat ketentraman danketertiban di lingkungan sekitar. (Linmas) di
4) Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat. Kabupaten/ Kota
5) Memantau/melaporkan penanggulangan bencana.
6) Pendukung pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu di
Lokasi TPS.
7) Monitoring dan Evaluasi

32 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pen- Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 danaan

100% 100% 100% 100% 100% APBD, Dinas Kepen-


APBN dudukan

100% 100% 100% 100% 100% APBD, Dinas Kepen-


APBN dudukan

10% 20% 30% 40% 50% APBD, Dinas Trantib


APBN

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 33
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 7. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Perumahan Rakyat


Jenis Pelayanan Program/Kegiatan Indikator

Pelaksanaan Program / Kegiatan bidang Perumahan Rakyat


a. Rumah Layak Huni 1) Melakukan sosialisasi dan bantuan teknis kepada pe- 1). Cakupan
dan Terjangkau merintahan kabupaten/kota untuk penyelenggaraan ketersediaan
pelayanan bidang perumahan rakyat untuk rumah rumah layak
layak huni melalui pelatihan, bimbingan teknis, dan huniz
pendampingan;
2 Melakukan pendataan dan pemutahiran data rumah
layak huni secara berkala
3) Melakukan pembentukan pusat informasi bidang
perumahan untuk memudahkan masyarakat dalam
mendapatkan informasi pembangunan rumah layak
huni dan terjangka
4) Perizinan pembangunan dibidang perumahan
5) Melakukan pengawasan, pengendalian, koordinasi
serta sinkronisasi pelaksanaan kebijakan bidang pe-
rumahan dan pelaporan penyelenggaraan pelayanan
bidang perumahan rakyat kepada provinsi
1) Menjalin kerjasama dan kemitraan dengan instansi 2). Cakupan rumah
lain seperti kantor badan pusat statistik kabupaten/ layak huni yang
kota, koperasi, pengembang, dan perbankan terjangkau
2) Melakukan pelatihan kepada para staf di dinas
perumahan atau dinas yang menangani perumahan
khususnya mengenai skim dan mekanisme bantuan
pembiayaan perumahan bagi masyarakat
3) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat maupun
stakeholders terkait dengan skim dan mekanisme
bantuan pembiayaan perumahan bagi masyarakat
4) Melakukan pengumpulan, pengolahan, dan analisa
data khususnya data harga rumah layak huni dan
besaran penghasilan rumah tangga (khususnya
rumah tangga yang masuk katagori berpenghasilan
rendah). Pengumpulan data dapat dilakukan melalui
kegiatan survey lapangan atau dapat diperoleh dari
kantor statistik, pengembang, dll.

34 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2010 2011 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Pendanaan

20% 30% 40% 50% 100% APBD, Dinas Perumahan


APBN

10% 20% 30% 40% 70% APBD, Dinas Perumahan


APBN

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 35
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 8. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Komunikasi


dan Informatika
Jenis Pelayanan Program/Kegiatan Indikator

Pelaksanaan Program / Kegiatan bidang Komunikasi dan Informatika


a. Pelaksanaan Disemina- 1) Koordinasi dengan Pemerintah a. Media massa seperti radio, dan
si Informasi Nasional dan Pemerintah Daerah Provinsi televisi;
2) Kerjasama dan fasilitasi b. Media baru seperti website (media
3) Kemitraan dengan mendayagu- online);
nakan media massa dan lembaga c. Media tradisional seperti
komunikasi sosial pertunjukan rakyat;
d. Media interpersonal seperti
sarasehan, ceramah/diskusi dan
lokakarya;
e. Media luar ruang seperti media
buletin, leaflet, booklet, brosur,
spanduk, dan baliho.
b. Pengembangan dan 1) Bimbingan teknis; Cakupan
Pemberdayaan 2) Pengembangan model; pengembangan
Kelompok Informasi 3) Penyelenggaraan jaringan dan pemberdayaan
Masyarakat komunikasi; Kelompok Informasi
4) Sarana dan prasarana; Masyarakat di Tingkat
5) Workshop, sarasehan, forum; Kecamatan
6) Penyediaan bahan-bahan
informasi;
7) Simulasi aktivitas;
8) Kompetisi dan pemberian
penghargaan bagi yang
berprestasi secara berkala; dan
9) Studi banding.

36 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Pendanaan

6 8 10 12 12 APBD, SKPD yang


kali / kali kali kali / kali / APBN menangani
thn /thn /thn thn thn urusan bidang
komunikasi dan
informatika

10% 20% 30% 40% 50% APBD, SKPD yang


APBN menangani
urusan bidang
komunikasi
dan
informatika

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 37
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 9. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Perhubungan


Jenis Pelayanan Program/Kegiatan Indikator

Pelaksanaan Program / Kegiatan bidang Perhubungan di Provinsi


1. Angkutan Jalan
a. Jaringan Jalan Pelayanan 1) Identifikasi jaringan jalan provinsi; 1). Tersedianya angkutan
Angkutan Umum 2) Identifikasi tersedianya pelayanan umum melayani wilayah
angkutan jalan umum; yang telah tersedia jaringan
3) Analisis kebutuhan angkutan umum; untuk jaringan jalan
4) Penyusunan rencana pengembangan provinsi
layanan angkutan umum;
5) Monitoring dan evaluasi layanan
angkutan umum
b. Jaringan prasarana 1) Identifikasi terhadap data terminal 2). Tersedianya terminal
angkutan jalan penumpang tipe A dalam suatu angkutan penumpang
provinsi; tipe A pada setiap Provinsi
2) Analisis kebutuhan terminal pen- untuk melayani angkutan
umpang tipe A dalam suatu provinsi; umum dalam trayek
3) Penyusunan rencana pengembangan
terminal penumpang tipe A dalam
suatu provinsi;
4) Monitoring dan evaluasi layanan
terminal penumpang tipe A dalam
suatu provinsi
c. Fasilitas perlengkapan 1) Identifikasi terhadap pemasangan 2) Pelatihan bagi aparat
jalan fasilitas perlengkapan jalan suatu Linmas.
provinsi; 3) Respon pengaduan mas-
2) Analisis kebutuhan pemasangan yarakat terhadap gangguan
fasilitas perlengkapan jalan dalam ketentraman danketertiban
suatu provinsi; di lingkungan sekitar.
3) Penyusunan kebijakan berupa 4) Memelihara ketentraman
penetapan pengaturan lalu lintas dan ketertiban masyarakat.
yang bersifat perintah, larangan, 5) Memantau/melaporkan
petunjuk, dan penanggulangan bencana.
peringatan pada setiap ruas jalan den- 6) Pendukung pelaksanaan
gan Keputusan Gubernur; dan penyelenggaraan Pemilu di
d) Monitoring dan evaluasi kebutuhan Lokasi TPS.
pemasangan fasilitas perlengkapan 7) Monitoring dan Evaluasi
jalan dalam suatu provinsi.
d. Keselamatan 1) Identifikasi terhadap angkutan 4) Terpenuhinya standar
umum yang melayani angkutan keselamatan adalah
antarkota dalam provinsi prosentase terpenuhinya
(AKDP);dan standar keselamatan bagi
2) Identifikasi fasilitas standar angkutan umum yang
keselamatan angkutan antarkota melayani trayek antarkota
dalam provinsi (AKDP) dalam provinsi (AKDP)

38 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Pendanaan

40% 60% 80% 100% 100% APBD, Dinas Per-


APBN hubungan

40% 60% 80% 100% 100% APBD, Dinas Per-


APBN hubungan

30% 40% 50% 60% 100% APBD, Dinas Per-


APBN hubungan

40% 60% 80% 100% 100% APBD, Dinas Per-


APBN hubungan

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 39
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 9. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Perhubungan


Jenis Pelayanan Program/Kegiatan Indikator

2. Angkutan Sungai dan Danau

a. Jaringan pelayanan 1) Identifikasi jaringan trayek angkutan 1) Tersedianya angkutan


angkutan sungai dan sungai dan danau provinsi; sungai dan danau untuk
danau 2) Identifikasi tersedianya pelayanan melayani jaringan trayek
angkutan sungai dan danau; antar Kabupaten/Kota
c) Analisis kebutuhan angkutan sungai dalam provinsi pada
dan danau; wilayah yang tersedia alur
d) Penyusunan rencana pengembangan pelayaran sungai dan danau
layanan angkutan sungai dan danau yang dapat dilayani
dalam suatu provinsi; dan
e) Monitoring dan evaluasi layanan
angkutan sungai dan danau.
b. Jaringan prasarana 1) Identifikasi terhadap data pelabu- 2) Tersedianya pelabuhan
sungai dan danau han sungai dan danau dalam suatu sungai dan danau untuk
provinsi; melayani kapal sungai dan
2) Analisis kebutuhan pelabuhan sungai danau yang beroperasi pada
dan danau dalam suatu provinsi; jaringan trayek antar
3) Penyusunan rencana pengembangan kabupaten/kota dalam
pelabuhan sungai dan danau suatu provinsi pada wilayah yang
provinsi; dan tersedia alur pelayanan
4) Monitoring dan evaluasi layanan sungai dan danau yang
pelabuhan sungai dan danau dalam dapat dilalui
suatu provinsi.
c. Keselamatan 1) Identifikasi angkutan sungai dan Terpenuhi standar keselamatan
danau yang beroperasi pada trayek bagi kapal sungai dan danau
antar kabupatenjkota dalam provin- yang beroperasi pada trayek
si; dan antar kabupaten/kota dalam
2) Identifikasi standar keselamatan provinsi
kapal sungai dan danau.

Tabel 10. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Pendidikan


Jenis Pelayanan Program/Kegiatan Indikator

Pelayanan Dasar pendidikan Pelatihan Setiap SD/MI menyediakan buku teks


yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh
Penyusunan buku Pemerintah mencakup mata pelajaran
bahasa Indonesia Matematika lPA, dan IPS
Penggandaan buku
dengan perbandingan satu set untuk setiap
Evaluasi kegiatan peserta didik

40 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Pendanaan

45% 55% 65% 75% 90% APBD, Dinas Per-


APBN hubungan

45% 50% 55% 60% 90% APBD, Dinas Per-


APBN hubungan

70% 80% 90% 95% 100% APBD, Dinas Per-


APBN hubungan

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Pendanaan

70% 80% 90% 100%

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 41
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 11. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Pekerjaan Umum


dan Tata Ruang
Program/Kegiatan Indikator

Pelaksanaan Program / Kegiatan bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang


a. Pemberian bantuan Pekerjaan Umum dan Tata 1. Presentase (%) PMKS skala Kabupaten
yang memperoleh bantuan Pekerjaan
Ruang bagi PMKS skala Kabupaten :
Umum dan Tata Ruang untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
1) Pendataan PMKS yang memperoleh bantuan
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
2) Pengolahan data

3) Analisis Data

4) Penyusunan Laporan

b. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan Pekerjaan 2. Presentase (%) PMKS skala Kabupaten


Umum dan Tata Ruang skala Kabupaten yang menerima program pemberdayaan
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang melalui
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau
1. Pendataan PMKS yang memperoleh bantuan
kelompok Pekerjaan Umum dan Tata
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Ruang ekonomi sejenis lainnya
2. Pengolahan data

3. Analisis Data

4. Penyusunan Laporan

42 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Pendanaan

45% 60% 70% 75% 80% APBD, Dinas/Instansi


APBN Pekerjaan Umum
dan Tata Ruang

45% 60% 70% 75% 60% APBD, Dinas/Instansi


APBN Pekerjaan Umum
dan Tata Ruang

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 43
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 12. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Lingkungan Hidup


Jenis Pelayanan Program/Kegiatan Indikator

Pelayanan Dasar a. Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber Jumlah usaha dan/atau
Lingkungan pencemar dan kelengkapan persyaratan administratif: kegiatan yang mentaati
Hidup b. Menentukan prioritas jenis usaha dan/atau kegiatan persyaratan
yang akandipantau dan diawasi berdasarkan hasil administratif dan
identifikasi persyaratan teknis (paling sedikit 5 (lima) teknis pencegahan
usaha dan/atau kegiatan dan masing-masing jenis pencemaran
diambil paling sedikit satu contoh air limbahnya dalam
satu parameter kunci dari masing-masing jenis usaha
dan/atau kegiatan.
c. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terh-
adap usaha dan/ataukegiatan yang diprioritaskan
sebagaimana dimaksud pada angka 2 yang diambil
contoh air limbahnya paling sedikit 1 (satu) kali dalam
1 (satu) tahun.
d. Menyampaikan laporan hasil pemantauan usaha dan/
atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif
dan teknis pencegahan pencemaran air.
e. Menyampaikan informasi status penaatan usaha dan/
atau kegiatan

Tabel 13. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Penanaman Modal


Jenis Pelayanan Program/Kegiatan Indikator

Pelayanan Dasar 1. Merumuskan prosal kegiatan penyusunan informasi Tersedianya informasi


Badan Koordi- peluang usaha sektor / bidang usaha unggulan peluang usaha sektor/
nasi Pelayanan 2. Melakukan survey tentang peluang usaha sektor ung- bidang usaha unggulan
Modal gulan propvinsi dan kabupaten / kota sampai dengan 2014
3. Kompilasi dan penetapan informasi peluang usaha sekurang- kurangnya 1
sektor unggulan provinsi dan kabupaten/kota sektor / bidang usaha
4. Dokumentasi potensi peluang usaha sektor unggulan per tahun
melalui media cetak dan elektronik
5. Pemutakhiran secara berkala dokumentasi sektor
unggulan di propivinsi dan kabupaten / kota
6. Diseminasi informasi peluang usaha sektor unggulan
melalui media cetak buku atau brosur atan media
elektronik antara lain CD atau website.

44 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Pendanaan

60% 80% 100%

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber Pelak-


2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Pendanaan sana

1 1 1 1
sektor sektor sektor sektor

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 45
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 14. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Kesenian


Jenis Pelayanan Program/Kegiatan Indikator

Pelayanan Dasar a. Penyuluhan substansial maupun teknikal; Cakupan Fasilitasi Seni


kesenian b. Pemberian bantuan;
c. Bimbingan organisasi;
d. Kaderisasi;
e. Promosi;
f. Penerbitan dan pendokumentasian; dan
g. Kritik seni.

Tabel 15. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Ketahanan Pangan


Program/Kegiatan Indikator

Ketersediaan dan Cadangan Pangan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota : Ketersediaan


1) Menyusun dan membuat peta ketersediaan pangan daerah sentra produksi, dengan Energi dan
melakukan : Protein Per
• Menyusun petunjuk operasional penyusunan peta daerah sentra produksi pan- Kapita
gan masyarakat di tingkat kabupaten/kota;
• Identifikasi/pengumpulan data;
• Koordinasi kesepakatan data;
• Penyusunan dan analisis data;
• Desain pemetaan ketersediaan pangan.
2) Menyusun dan membuat peta daerah sentra pengembangan produksi pangan lokal
spesifik daerah dengan melakukan :
• Menyusun petunjuk operasional penyusunan peta daerah sentra pengembangan
produksi pangan lokal spesifi k daerah;
• Merumuskan konversi pangan lokal setara energi dan protein (Daftar
• Komposisi Bahan Makanan/DKBM);
• Identifi kasi/pengumpulan data;
• Koordinasi kesepakatan data;
• Penyusunan dan analisis data;
• Desain pemetaan ketersediaan pangan.
3) Melakukan pembinaan dan pelatihan dalam rangka peningkatan ketersediaan
pangan berbahan baku lokal kepada sejumlah kelompok binaan per kabupaten/kota
4) Melakukan pembinaan pengembangan penganekaragaman produk Pangan

5) Menyusun dan menganalisis Neraca Bahan Pangan (NBM) di tingkat kabupaten/


kota setiap tahun
6) Melakukan monitoring dan evaluasi serta membuat ketersediaan pangan dan
rencana tindak lanjut setiap tahun di tingkat kabupaten/kota

46 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Pendanaan

50% 60% 70% 80% 100%

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Pendanaan

70% 80% 90% 95% 100%

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 47
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Tabel 15. Matriks Rencana Aksi SPM Bidang Ketahanan Pangan


Program/Kegiatan Indikator

7) Pemerintah Daerah Provinsi Penguatan


a. Menyusun petunjuk pengembangan cadangan pangan pokok tertentu pemerin- Cadangan
tah daerah provinsi dan kabupaten/kota; Pangan
b. Melakukan TOT dalam rangka peningkatan produksi dan produk pangan berba-
han baku lokal kepada sejumlah aparat ketahanan pangan di provinsi;
c. Menyusun sistem informasi ketersediaan pangan, dengan melakukan identifikasi
pengumpulan data dan analisis data produksi, data rencana produksi, pemasu-
kan dan pengeluaran pangan serta data cadangan pangan provinsi;
d. Melakukan pembinaan cadangan pangan masyarakat;
e. Melakukan Koordinasi pengaturan kepada lembaga cadangan pangan pemerin-
tah dan masyarakat terhadap kebutuhan cadangan pangan daerah.
8) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
a. Menyusun dan menyediakan petunjuk operasional pengembangan cadangan
pangan pemerintah daerah kabupaten/kota dan cadangan pangan masyarakat;
b. Melakukan identifi kasi cadangan pangan pemerintah dan cadangan pangan
masyarakat;
c. Menyusun peta kelembagaan cadangan pangan pemerintah desa dan mas-
yarakat;
d. Melakukan pembinaan dan pengembangan penganekaragaman cadangan pe-
merintah desa, pangan pokok tertentu serta lumbung pangan masyarakat;
e. Melakukan monitoring dan evaluasi kelembagaan cadangan pangan dan mel-
aporkan hasilnya.

48 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB II | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penereapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target Pencapaian Alokasi Anggaran Sumber


Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Pendanaan

60% 70% 80% 90% 100%

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 49
BAB III | Bahan Diskusi

BAB III
BAHAN DISKUSI

Dalam rangka meningkatkan pemahaman peserta dalam penyusunan


rencana aksi pencapaian SPM, maka dilakukan praktek langsung kapada
peserta bimbingan teknis. Melalui kegiatan praktek langsung ini diharapkan
peserta dapat:

1. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target capaian


SPM sesuai bidangnya
2. Mengkaji kondisi status awal pencapaian SPM sesuai bidangnya.
3. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah beserta penyebab masalah
hingga ditemukan akar permasalahannya.
4. Merumuskan indikasi rencana program dan kegiatan yang diperlukan
untuk memecahkan permasalahan tersebut.
5. Menyusun rencana aksi dengan jangka waktu pencapaian target SPM
yang ditetapkan.

50 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
BAB IV | Kesimpulan

BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan atas modul penyusunan rencana aksi percepatan penerapan dan


pencapaian SPM sebagai berikut:

1. Rencana aksi percepatan penerapan dan pencapaian SPM sebagai alat


koordinasi dan arahan secara sistematis bagi pemangku kepentingan
dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi, serta pelaporan SPM.

2. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat menyusun rencana


aksi SPM guna mempermudah pelaksanaan percepatan penerapan
dan pencapaian SPM.

3. Rencana aksi percepatan penerapan dan pencapaian SPM dilakukan


melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target
capaian SPM;
b. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM bidang saat ini;
c. Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab
masalah tidak tercapainya target SPM hingga ditemukan akar
permasalahannya;
d. Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau
kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan sumber daya
dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target
tahunan pencapaian;
e. Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan
kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut;
f. Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana
tindak yang diperlukan untuk mencapai target SPM.

MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 51
BAB V | Penutup

BAB V
PENUTUP

Modul penyusunan rencana aksi percepatan penerapan dan pencapaian SPM


dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan aparatur
pemerintah di daerah terhadap langkah-langkah strategis yang perlu diambil
dalam rangka menyusun rencana aksi percepatan penerapan dan pencapaian
SPM.

Modul ini menjelaskan tentang langkah-langkah dalam melakukan


penyusunan rencana aksi percepatan penerapan dan pencapaian SPM
yang berdasarkan pada potensi, kebutuhan dan kemampuan pemerintah
daerah. Rencana aksi percepatan penerapan dan pencapaian SPM disusun
oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam bentuk
program dan kegiatan pencapaian SPM yang diintegrasikan dalam dokumen
perencanaan daerah.

Dengan memahami isi dan substansi dari modul ini, Kementerian Dalam
Negeri berharap agar modul ini dapat memberi manfaat secara optimal bagi
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, terutama sebagai guidence (arahan)
dalam penyusunan rencana aksi percepatan penerapan dan pencapaian SPM.

52 MODUL 3 | Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Anda mungkin juga menyukai