PERENCANAAN OTSUS
JAKARTA, 8 DESEMBER 2022
RAP
1. RAP Dana Otsus 1%
2. RAP Dana Otsus 1,25%
3. RAP DTI
4. RAP Tambahan DBH Migas
Otsus
RAP Awal Tahun RAP SiLPA RAP Penyesuaian (Akhir RAP Perubahan (TA.
Otsus Tahun) Berjalan)
Disusun dan disampaikan Disusun dan Disusun dan disampaikan di Disusun dan disampaikan di
awal tahun sebelum disampaikan awal akhir tahun sebelum Tahun Tahun Anggaran Berjalan
Tahun Anggaran Berjalan tahun sebelum Tahun Anggaran Berjalan, setelah (Jika ada perubahan),
(menggunakan nilai TA. Anggaran Berjalan terbit alokasi definitif dalam Maksimal 2x (nilai sesuai
Sebelumnya) (sebesar nilai Sisa Laporan Panja TKD alokasi Definitif)
Dana TA. (menggunakan nilai alokasi
Sebelumnya) Definitif)
KUA-PPAS TAPD
RAP EVALUASI
Kab/Kota GUBERNUR
(RAP DTI dan Otsus 1,25%)
Rancangan
ASISTENSI
EVALUASI GUBERNUR : APBD
PROPORSI BELANJA DTI dlm miliar Belanja Pemberdayaan Masyarakat Adat 27.40 1% 9.11 1%
Total DTI 2,386.31 2,059.34 Belanja Infrastruktur Energi Listrik 44.94 2% 14.93 1%
Belanja Infrastruktur Perhubungan 2,131.04 89.30% 1,869.51 90.78% Belanja Infrastruktur Telekomunikasi 18.15 1% 9.49 1%
Belanja Infrastruktur Sanitasi Lingkungan 1.00 0.04% 16.84 0.82% Belanja Infrastruktur Air Bersih 44.72 2% 10.27 1%
Belanja Infrastruktur Air Bersih 193.57 8.11% 50.49 2.45% Belanja Pertanahan 41.71 2% 60.91 5%
Belanja Infrastruktur Telekomunikasi 30.84 1.29% 73.81 3.58%
PROPORSI BELANJA SPESIFIC GRANT (OTSUS 1,25%) DLM MILIAR
Belanja Infrastruktur Energi Listrik 29.86 1.25% 48.69 2.36%
Se-Papua % Se-Papua Barat %
Total Otsus 1,25% 3,169.90 1,512.89
Belanja Pendidikan 1,189.00 38% 613.52 41%
Belanja Kesehatan 845.02 27% 390.37 26%
Belanja Ekonomi 1,633.81 52% 655.64 43%
PENYESUAIAN RAP PENGGUNAAN DANA OTSUS
Terdapat perubahan RAP dalam proses
Pembahasan Kebijakan Anggaran antara Tindak Lanjut:
Pemda dengan DPRP/DPRK Sesuai Prosedur
SEBELUM
Penyusunan
TAHUN
PERBAIKAN RAP
ANGGARAN Nilai RAP tidak sesuai dengan pagu
RAP BERJALAN Penerimaan dalam rangka Otsus dalam APBN
yang telah disetujui DPR RI dan Pemerintah
Hasil persetujuan atas usulan perubahan rencana anggaran dan Program oleh Pemerintah Pusat
menjadi pedoman dalam melakukan penyesuaian APBD
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
PENGALOKASIAN
DANA OTSUS
JAKARTA, 8 DESEMBER 2022
UU APBN + Perpres
Rincian APBN
Level
Alokasi Antar Provinsi
1 dilakukan oleh Pemerintah
Level
Alokasi Antara Provinsi dan Kab/Kota
2 dilakukan oleh Pemerintah atas usulan Prov. Papua
Level
Alokasi Kab/Kota
3 dilakukan oleh Pemerintah atas usulan Prov. Papua
3
DJPK Hari PEMDA
Menyampaikan • Verifikasi; • Penerbitan SP2D;
dokumen syarat • Penerbitan • Pemindahbukuan Pemindahbukuan dari
salur Rekomendasi; dari RKUN ke RKUD RKUD ke Rekening
• SPP Utama. Khusus.
• SPM
PEMDA KPPN
23
PENYALURAN DANA OTSUS & DTI
Syarat Salur Tahap 3 CATATAN PENYALURAN
Syarat Salur Tahap 1
1. laporan realisasi anggaran s.d. tahap II
1. Laporan Tahunan + Reviu APIP; (min.70% dari yang telah disalurkan); • Salur (pemindahbukuan dari RKUN ke
2. Hasil validasi atas telah ter-integrasi- 2. laporan capaian output s.d. tahap II (Min. 50% RKUD) maksimum 12 hari kerja sejak
nya RAP dengan APBD. syarat salur diterima lengkap dan
dari total target output).
benar
paling lambat di terima akhir APRIL paling lambat diterima akhir SEPTEMBER
• Dalam hal kemenkeu belum menerima
dokumen syarat salur sampai dengan
TAHAP TAHAP
TAHAP
RKUN 1 2 3 batas waktu masing-masing tahap,
penyaluran dilakukan paling cepat 1
(satu) bulan setelah dokumen syarat
MAKS salur diterima secara lengkap dan
30% 45%
APRIL Selisih yang
belum salur
benar
Pembuatan Rekening Khusus Dokumen pelaksanaan dan penatausahaan SiLPA dari penerimaan otonomi khusus,
untuk pendanaan yang bersumber Mencantumkan Sumber Dana dan Output, pengelolaannya dipisahkan dengan
dari Dana Otsus di daerah. serta penerima manfaat utamanya OAP. SiLPA yang berasal dari sumber lain.
PMK 76/2022
Pasal 38 ayat (2) s.d. Ayat (7)
PMK 76/2022
Pemerintah Daerah membuka rekening kas penerimaan dan Rekening kas penerimaan dan pengeluaran dalam rangka
pengeluaran dalam rangka Otsus Papua pada bank umum yang Otsus Papua digunakan untuk menyimpan uang daerah yang
sehat dan memiliki fasilitas monitoring rekening secara real time bersumber dari penerimaan dalam rangka Otsus Papua dan
Terdiri dari: untuk membiayai pengeluaran dalam rangka Otsus Papua
OTSUS 1%
OTSUS 1,25%
DTI
Pembuatan Rekening Khusus Dokumen pelaksanaan dan penatausahaan SiLPA dari penerimaan otonomi khusus,
untuk pendanaan yang bersumber Mencantumkan Sumber Dana dan Output, pengelolaannya dipisahkan dengan
dari Dana Otsus di daerah. serta penerima manfaat utamanya OAP. SiLPA yang berasal dari sumber lain.
PMK 76/2022
Pasal 38 ayat (9)
PMK 76/2022
Pemerintah Pemerintah Daerah harus mencantumkan
sumber dana dan Keluaran Kegiatan yang berasal dari
penerimaan dalam rangka Otonomi Khusus Provinsi Papua,
serta penerima manfaat utamanya OAP di dalam
dokumen pelaksanaan dan penatausahaan
Pembuatan Rekening Khusus Dokumen pelaksanaan dan penatausahaan SiLPA dari penerimaan otonomi khusus,
untuk pendanaan yang bersumber Mencantumkan Sumber Dana dan Output, pengelolaannya dipisahkan dengan
dari Dana Otsus di daerah. serta penerima manfaat utamanya OAP. SiLPA yang berasal dari sumber lain.
PMK 76/2022
Pasal 39
PMK 76/2022
SiLPA yang berasal dari penerimaan dalam rangka Otonomi Khusus
Provinsi Papua, pengelolaannya dipisahkan dengan SiLPA yang
berasal dari sumber lain.
Nilai SiLPA merupakan nilai SiLPA yang telah direviu oleh APIP Daerah
Waktu Penyampaian
Laporan tahunan disampaikan paling
lambat bulan Maret setelah tahun
anggaran berakhir
Uraian rencana anggaran dan Realisasi anggaran dan capaian Kendala dari masing-masing
1.Program: 3.keluaran: 5. pelaksanaan jenis dana penerimaan
nominal rupiah serta keluaran per Nominal rupiah serta keluaran per dalam rangka Otonomi Khusus dan
satuan unit satuan unit; tindak lanjut penyelesaian.
rincian per jenis belanja yang; dan Rincian per jenis belanja yang
rincian rencana anggaran dan
Program per bidang seperti belanja
bersumber; dan
Rincian rencana anggaran dan
6. Foto pelaksanaan Kegiatan fisik
maupun non fisik yang bersifat strategis
pendidikan, kesehatan, Program per bidang seperti belanja dan prioritas.
pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan, kesehatan,
infrastruktur, operasional pemberdayaan ekonomi masyarakat, 7. Titik koordinat pelaksanaan kegiatan
fisik dari masing-masing jenis dana
pemerintahan, bantuan infrastruktur, operasional
penerimaan dalam rangka Otonomi
sosial/keagamaan, bantuan untuk pemerintahan, bantuan sosial/
Khusus.
kelembagaan, dan bantuan untuk keagamaan, bantuan untuk
masyarakat adat yang bersumber
dari masing-masing jenis dana
kelembagaan, dan bantuan untuk
masyarakat adat yang bersumber dari
8.
Usulan perbaikan tata kelola dari
masing-masing jenis dana penerimaan
penerimaan dalam rangka Otonomi masing-masing jenis dana
dalam rangka Otonomi Khusus.
Khusus. penerimaan dalam rangka Otonomi
Khusus.
Uraian sumber daya manusia untuk
2.Provinsi Papua memuat informasi paling Realisasi dan capaian keluaran SiLPA
sedikit mengenai jumlah OAP dan Non-
4. yang berasal dari penerimaan dalam
OAP, gender, asal perangkat daerh, dan rangka Otsus yang merupakan realisasi
tingkat pendidikan. dan capaian keluaran SiLPA sampai
dengan tahun anggaran sebelumnya.
Penjelasan :
“Yang dimaksud “pengelolaan” antara lain prinsip umum, arah
kebijakan, penggunaan, perencanaan, penganggaran,
pengalokasian, penyaluran, pelaksanaan, penatausahaan,
pertanggungjawaban, pelaporan, dan evaluasi
PASAL 68A
Pemantauan dan Evaluasi dilaksanakan oleh para pemangku kepentingan secara terkoodinir melalui
pengamatan langsung di lapangan dan/atau pengamatan tidak langsung melalui dokumen serta
memanfaatkan sistem informasi pengelolaan penerimaan dalam rangka Otsus yang terintegrasi.
Pemantauan Evaluasi
a. Dilakukan terhadap Kegiatan yang a. Dilakukan terhadap Kegiatan yang
sedang berlangsung telah selesai dilaksanakan
b. Melalui pengamatan langsung di b. Melalui pengamatan langsung di
lapangan; dan/atau lapangan dan/atau
c. Melalui pengamatan tidak c. Melalui Pengamatan tidak
langsung melalui dokumen : langsung melalui dokumen :
Perencanaan; Laporan Tahunan pelaksanaan
Penganggaran, penerimaan dalam rangka
otonomi khusus yang telah
Penyaluran, dan
disampaikan oleh Pemda
Pelaksanaan yang telah
disampaikan oleh Pemda
1. Ketepatan waktu penyampaian laporan Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi oleh K/L sesuai
syarat salur; dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Evaluasi kendala dan permasalahan di Rincian teknis pemantauan dan evaluasi diatur oleh
dalam realisasi penyerapan anggaran; masing-masing K/L.
3. Kesesuaian realisasi penyerapan anggaran Pemantauan dapat dilaksanakan dalam periode triwulan
dengan ketentuan earmarking; dan/atau semester.
4. Kesesuaian realisasi penyerapan anggaran
Pemantauan Dan Evaluasi laporan tahunan Prov. dilakukan oleh K/L
dengan dokumen rencana penggunaan; dikoordinir secara teknis oleh Kemendagri
Evaluasi Kemenkeu
5. Sisa dana penggunaan penerimaan dalam
Evaluasi laporan tahunan Kab/Kota dilakukan oleh Prov.
Kementerian Keuangan rangka Otonomi Khusus Provinsi Papua; Dan diasistensi oleh Pem. Pusat
(dilakukan oleh Kanwil
6. Efisiensi dan efektivitas realisasi penyerapan
DJPb dan dikoordinasikan Hasil pemantauan dan evaluasi disampaikan ke Badan
anggaran; dan
dengan DJPK) melakukan pengarah, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah
pemantauan dan evaluasi 7. Kepatuhan pemindahbukuan penerimaan
dalam rangka Otonomi Khusus dari RKUD Laporan hasil pemantauan dan evaluasi disampaikan
terhadap pengelolaan awal tahun (maret-april) setelah tahun anggaran
penerimaan dalam rangka ke rekening kas penerimaan dan pengeluaran berjalan
Otonomi Khusus Papua. dalam rangka Otonomi Khusus Provinsi
Papua. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi menjadi salah
satu yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
rencana anggaran dan Program tahun anggaran
berikutnya.
PRINSIP
BENTUK PEMBINAAN
Pembinaan terhadap
pengelolaan penerimaan Pendampingan/Fasilitasi,
dalam rangka otonomi Konsultasi, Diklat, Bimtek,
khusus Provinsi Papua dengan serta Litbang (sesuai
menjunjung prinsip keadilan, ketentuan peraturan
transparan, akuntabel, tepat Perundang-undangan)
sasaran, efektif, dan efisien
SISTEM PENGENDALIAN
PENGAWASAN SOSIAL
INTERN PEMERINTAH (SPIP)