LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 ii
SASARAN
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
5 Terwujudnya tata Nilai SAKIP Ditjen Pembangunan 75 74,80 99,73%
kelola pemerintahan Desa dan perdesaan
yang baik dalam
mendukung Ditjen
PDP
RATA-RATA 115,88%
Guna mendukung capaian kinerja tahun 2021, ditetapkan pagu anggaran yang berasal
dari APBN sebesar Rp 252.212.774.000 dengan realisasi sebesar Rp 240.299.039.861
atau 95,28% dari total pagu anggaran.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 iii
DAFTAR ISI
Halaman
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 iv
DAFTAR TABEL
Halaman
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 v
DAFTAR GRAFIK
Halaman
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dikenal dua
pendekatan untuk membangun desa dan masyarakat, yakni pembangunan desa dan
pembangunan kawasan perdesaan. Pada hakikatnya, kedua pendekatan ini saling
melengkapi dan harus dilakukan secara bersamaan dan simultan. Dalam konteks yang
lebih luas, pembangunan dalam skala desa maupun kawasan perdesaan tidak bisa
dilepaskan dari berbagai masalah yang terkait dengan masyarakat perdesaan, seperti
kerjasama antar desa, investasi perdesaan, keberadaan desa di daerah tertinggal dan
perbatasan, serta kawasan transmigrasi.
Pembangunan desa dan perdesaan juga menjadi bagian penting dari
pembangunan daerah, pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan antar
wilayah. Penguatan desa pondasi bagi peningkatan skala pembangunan yang lebih luas
untuk memastikan terselenggaranya pelayanan sosial, jasa pemerintahan, kegiatan
ekonomi, hingga permukiman. Aspek-aspek yang ada di masyarakat desa dan
perdesaan tersebut perlu dibangun dan dikembangkan sebagai bagian dari upaya
meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dan cita-cita pembangunan nasional.
Diberlakukannya UU Desa diharapkan dapat menjadi salah satu solusi terhadap
permasalahan kesenjangan antara perkotaan-perdesaan. Karena tujuan dari lahirnya
UU Desa antara lain adalah untuk memajukan perekonomian masyarakat di pedesaan,
mengatasi kesenjangan pembangunan kota dan desa, memperkuat peran penduduk
desa dalam pembangunan serta meningkatkan pelayanan publik bagi warga
masyarakat desa. Untuk mencapai hal tersebut, beberapa hak dan wewenang diberikan
kepada desa termasuk pendanaannya yang dialokasikan khusus dari APBN untuk desa,
di samping sumber pendapatan lainnya. Selain itu, upaya pembangunan desa dan
perdesaan terus diupayakan guna mendorong dan menyelesaikan masalah-masalah
yang menjadi halangan utama bagi kemajuan dan kemandirian desa, diantaranya
sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan dan tata kelola desa yang belum mandiri, atau sepenuhnya masih
bergantung pada pihak-pihak di atas desa (pemerintah pusat dan daerah), dan
pihak-pihak di luar desa (korporasi, perguruan tinggi, organisasi masyarakat sipil dan
sebagainya).
2. Tingkat kesejahteraan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat di perdesaan yang
masih rendah. Salah satu indikatornya adalah rendahnya nilai tukar petani maupun
upah penduduk desa yang bekerja sebagai petani/nelayan gurem maupun buruh di
sektor pertanian, perikanan/kelautan, perkebunan dan pertambangan.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 1
3. Keterbatasan ketersediaan sarana dan prasarana fisik maupun non fisik atau
pelayanan sosial dasar seperti pendidikan dan kesehatan di desa dan kawasan
perdesaan yang belum memadai. Hal ini ditunjukkan dengan kurangnya jumlah
tenaga pendidikan dan kesehatan, rendahnya angka ketersediaan lingkungan
permukiman perdesaan seperti air bersih, perumahan, sanitasi dan drainase juga
masih belum memadai, akses terhadap listrik, transportasi dan telekomunikasi,
terutama di desa-desa perbatasan, terpencil dan kepulauan.
4. Marjinalisasi masyarakat perdesaan dari faktor-faktor ekonomi maupun non
ekonomi. Akibatnya ketidakberdayaan dan kemiskinan struktural di perdesaan
sehingga masyarakat terjebak pada lingkaran setan kemiskinan.
5. Daya dukung lingkungan hidup ekonomi, sosial dan budaya masyarakat desa
semakin menurun dan memburuk. Hal ini menyebabkan kedaulatan desa atas
sumber-sumber kehidupan seperti pangan, papan/perumahan, lingkungan fisik dan
energi lokal terbarukan semakin terancam.
6. Pengembangan potensi produksi ekonomi dan kreatif lokal desa yang belum optimal
akibat kurangnya kapasitas, akses modal dan jejaring dalam proses produksi,
distribusi, bahan baku, dan pengolahan, maupun pemasaran hasil produksi
masyarakat desa.
7. Ketimpangan struktur kepemilikan dan penguasaan lahan serta sumber-sumber
daya lokal desa. Ketimpangan penguasaan aset produksi yang dimaksud tidak
hanya meliputi penguasaan modal fisik dan modal finansial semata, tetapi juga
mencakup ketimpangan dalam penguasaan modal manusia dan modal alam.
8. Liberalisasi dan globalisasi yang tidak memberikan perlindungan terhadap aktifitas
perekonomian di desa. Produk-produk hasil sumber daya alam desa yang kurang
berdaya saing karena tidak memiliki nilai tambah yang tinggi menjadikan wilayah
desa semakin terperosok ke dalam jurang ketertinggalan.
Identifikasi permasalahan pokok terkait pembangunan desa dan perdesaan
menjadi basis kerja dan tindakan intervensi sistematis melalui program dan kegiatan
yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (Direktorat
Jenderal PDP). Selain itu, inovasi kerangka kelembagaan di Desa terus disosialisasikan
dan digerakkan untuk memperkuat akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi, dalam
hubungan antara penyelenggara pemerintahan Desa dan warga desa itu sendiri.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 2
Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut, Direktorat Jenderal PDP menjalankan
serangkaian fungsi, meliputi:
1. Perumusan kebijakan di bidang perencanaan teknis pembangunan desa dan
perdesaan, pembangunan sarana dan prasarana desa dan perdesaan,
pengembangan sosial budaya dan lingkungan desa dan perdesaan, advokasi dan
kerja sama desa dan perdesaan, serta fasilitasi pemanfaatan dana desa.
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan teknis pembangunan desa dan
perdesaan, pembangunan sarana dan prasarana desa dan perdesaan,
pengembangan sosial budaya dan lingkungan desa dan perdesaan, advokasi dan
kerja sama desa dan perdesaan, serta fasilitasi pemanfaatan dana desa.
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria di bidang perencanaan teknis
pembangunan desa dan perdesaan, pembangunan sarana dan prasarana desa dan
perdesaan, pengembangan sosial budaya dan lingkungan desa dan perdesaan,
advokasi dan kerja sama desa dan perdesaan, serta fasilitasi pemanfaatan dana
desa.
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan teknis
pembangunan desa dan perdesaan, pembangunan sarana dan prasarana desa dan
perdesaan, pengembangan sosial budaya dan lingkungan desa dan perdesaan,
advokasi dan kerja sama desa dan perdesaan, serta fasilitasi pemanfaatan dana
desa.
5. Pelaksanaan evaluasi, dan pelaporan di bidang perencanaan teknis pembangunan
desa dan perdesaan, pembangunan sarana dan prasarana desa dan perdesaan,
pengembangan sosial budaya dan lingkungan desa dan perdesaan, advokasi dan
kerja sama desa dan perdesaan, serta fasilitasi pemanfaatan dana desa.
6. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal PDP.
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Direktorat Jenderal PDP sesuai Peraturan Menteri Desa No.
15 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kelola Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dapat dijabarkan, sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 3
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal PDP
D. Tujuan
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal PDP yang disusun setiap tahunnya
dimaksudkan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah
dicapai. Sedangkan untuk tujuannya mencakup aspek- aspek sebagai berikut:
1. Aspek Akuntabilitas Kinerja, bagi kebutuhan eksternal organisasi, di mana Laporan
Kinerja sebagai sarana pertanggungjawaban atas capaian kinerjanya selama tahun
2020.
2. Aspek Manajemen Kinerja, bagi kebutuhan internal organisasi, di mana Laporan
Kinerja Tahun 2021 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja dan perbaikan
kinerja di masa mendatang.
E. Sistematika Penyajian
Laporan Kinerja ini menyajikan pencapaian kinerja yang telah dicapai pada tahun
2021, adapun sistematika penyajiannya sebagai berikut:
1. Ringkasan Eksekutif, menguraikan ringkasan garis besar capaian kinerja Direktorat
Jenderal PDP.
2. Bab I Pendahuluan, dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum atau profil
singkat Direktorat Jenderal PDP serta sekilas pengantar lainnya seperti, tujuan dan
serta sistematika penyajian laporan.
3. Bab II Perencanaan Kinerja, dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam
perencanaan kinerja dengan mengacu pada Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun
2021.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 4
4. Bab III Akuntabilitas Kinerja, dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran
program dan kegiatan Direktorat Jenderal PDP dan evaluasi capaian kinerja serta
akuntabilitas keuangan.
5. Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari isi Laporan Kinerja dan
rekomendasi yang diperlukan sebagai bahan masukan untuk perencanaan dan
perbaikan kinerja.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 5
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 5
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2021
Perjanjian kinerja merupakan perwujudan atas komitmen Direktorat Jenderal PDP
dalam meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur, serta
sebagai dasar untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas capaian kinerja.
Gambar 2. Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal PDP Tahun 2021
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 6
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
2 75-89% Baik
3 60-74% Cukup
Berdasarkan metode penilian di atas capaian kinerja tahun 2021 bisa dikategorikan
sangat baik karena nilainya mencapai 115,88%. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel
di bawah ini
Tabel 4 Capaian Kinerja Tahun 2021
SASARAN CAPAIAN
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI
STRATEGIS %
1. Terpenuhinya indeks Rata-rata perkembangan indeks Desa 0,74 0,84* 113,51%
desa yang berkembang Berkembang menjadi Mandiri
dan mandiri Rata-rata perkembangan indeks Desa 0,55 0,63* 114,55%
Tertinggal menjadi Berkembang
2. Terpenuhinya indeks Rata-rata perkembangan indeks 10 21,88 46,56** 212,80%
pembangunan kawasan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
perdesaan konsolidasi, (KPPN) inisiasi menjadi konsolidasi
mandiri, dan berdaya Rata-rata perkembangan indeks 47 46,65 57,56** 123,39%
saing Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
(KPPN) konsolidasi menjadi mandiri
Rata-rata perkembangan indeks 5 70,79 65,90** 93,09%
Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
(KPPN) mandiri menjadi berdaya saing
Rata-rata indeks perkembangan 30 46,65 51,29** 109,95%
Kawasan Perdesaan Prioritas
Kementerian
3. Menurunnya angka Persentase kemiskinan di perdesaan 12,30 12,53*** 98,16%
kemiskinan desa
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 7
SASARAN CAPAIAN
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI
STRATEGIS %
4 Terbangunnya komitmen Persentase afirmasi rencana 50% 60% 120%
lintas K/L/D/M dalam program/kegiatan Unit Kerja Internal
Pembangunan desa dan Kemendesa PDTT yang dialokasikan di
perdesaan Desa dan Perdesaan sesuai dengan
dokumen rencana teknis pembangunan
Desa dan Perdesaan
Persentase afirmasi rencana 50% 60% 120%
program/kegiatan K/L/D/M yang
dialokasikan di Desa dan Perdesaan
sesuai dengan dokumen rencana teknis
pembangunan Desa dan Perdesaan
5 Terwujudnya tata kelola Nilai SAKIP Ditjen Pembangunan Desa 75 74,80 99,73%
pemerintahan yang baik dan perdesaan
dalam mendukung Ditjen
PDP
6 Terwujudnya tata kelola Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri 80% 83,55 104,44%
pemerintahan yang baik Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
dalam mendukung Ditjen (PMPRB) di Ditjen Pembangunan Desa
PDP dan Perdesaan
7 Terselesaikannya tindak Persentase rekomendasi temuan hasil 75% 60,67% 80,89%
lanjut temuan hasil pemeriksaan eksternal dan APIP yang
pemeriksaan eksternal selesai ditindaklanjuti (Sistem
dan Aparat Pengawas Pengendalian Internal dan Kepatuhan
Internal Pemerintah terhadap Peraturan Perundang-
(APIP) Undangan)
RATA-RATA 115,88%
Keterangan:
*) Sumber data: Indeks Desa Membangun (IDM) 2021
**) Pengukuran capaian sampai awal tahun 2021 dengan menggunakan data olahan hasil evaluasi internal
***) Sumber data: BPS rilis Januari 2022
Capaian indikator kinerja diukur berdasarkan data Indeks Desa Membangun hasil
pengukuran tahun 2021. Adapun capaian kinerja pada tahun 2021 sebagai berikut:
Tabel 5. Capaian Sasaran Strategis 1
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KINERJA
Rata-rata perkembangan indeks Desa 0,74 0,84 113,51%
Berkembang menjadi Mandiri
Rata-rata perkembangan indeks Desa 0,55 0,63 114,55%
Tertinggal menjadi Berkembang
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kemandirian desa:
1. Peningkatan desa berkembang dan desa maju menjadi desa mandiri:
- Jumlah desa berkembang meningkat statusnya menjadi desa mandiri sebanyak
150 desa dengan nilai rata-rata indeks desa membangun 0,84.
- Jumlah desa maju meningkat statusnya menjadi desa mandiri sebanyak 1.387
desa dengan nilai rata-rata indeks desa membangun 0,84.
2. Peningkatan desa sangat tertinggal dan desa tertinggal menjadi desa berkembang:
- Jumlah desa sangat tertinggal meningkat statusnya menjadi desa berkembang
sebanyak 69 desa dengan nilai rata-rata indeks desa membangun 0,63.
- Jumlah desa tertinggal meningkat statusnya menjadi desa berkembang
sebanyak 3.125 desa dengan nilai rata-rata indeks desa membangun 0,63.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 9
Capaian indikator kinerja diukur berdasarkan data Indeks Perkembangan Kawasan
Perdesaan hasil pengukuran tahun 2020 sd awal tahun 2021. Adapun capaian kinerja
pada tahun 2021 sebagai berikut:
Tabel 7. Capaian Sasaran Strategis 2
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KINERJA
Rata-rata perkembangan indeks 10 21,88 46,56 212,80%
Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
(KPPN) inisiasi menjadi konsolidasi
Rata-rata perkembangan indeks 47 46,65 57,56 123,39%
Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
(KPPN) konsolidasi menjadi mandiri
Rata-rata perkembangan indeks 5 70,79 65,90 93,09%
Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
(KPPN) mandiri menjadi berdaya saing
Rata-rata indeks perkembangan 30 46,65 51,29 109,95%
Kawasan Perdesaan Prioritas Kementerian
Indeks Perkembangan Kawasan Perdesaan (IPKP) terbagi dalam 5 dimensi yang dapat
mewakili karakteristik wilayah, yaitu Dimensi Ekonomi, Sosial Budaya, Lingkungan,
Jaringan Prasarana dan Sarana, serta Kelembagaan. Nilai rata-rata IPKP pada 62
KPPN hasil perhitungan tahun 2021 sebesar 56,43. Beberapa strategi yang dilakukan
dalam mendorong percepatan kemandirian desa:
1. Mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan dana desa untuk kegiatan-kegiatan
produktif dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
2. Fasilitasi dan pengembangan desa percontohan program pembangunan desa dan
perdesaan guna menstimulus percepatan pembangunan di desa dan perdesaan.
3. Advokasi dan fasilitasi pengembangan kerja sama desa dengan multipihak dalam
rangka pengembangan potensi yang dimiliki.
Capaian indikator kinerja diukur berdasarkan data persentase penduduk miskin yang
dirilis BPS. Adapun capaian kinerja pada tahun 2021 sebagai berikut:
Tabel 8. Capaian Sasaran Strategis 3
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KINERJA
Persentase kemiskinan di perdesaan 12,30 12,53 98,16%
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin pada September 2021 (rilis Januari
2022) sebesar 26,50 juta orang (9,71%), dengan persentase penduduk miskin di
perdesaan turun 0,57 persen poin jika dibandingkan pada bulan Maret 2021.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 10
Grafik 1. Persentase Penduduk Miskin Indonesia Tahun 2021
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 11
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KINERJA
Persentase afirmasi rencana program/kegiatan 50% 60% 120%
K/L/D/M yang dialokasikan di Desa dan
Perdesaan sesuai dengan dokumen rencana
teknis pembangunan Desa dan Perdesaan
Capaian indikator kinerja diukur berdasarkan hasil evaluasi SAKIP oleh APIP
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. Adapun capaian kinerja sebagai berikut:
Tabel 10. Capaian Sasaran Strategis 5
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KINERJA
Nilai SAKIP Ditjen Pembangunan Desa 75 74,80* 99,73%
dan perdesaan
Keterangan:
*) Merupakan nilai SAKIP 2020
Nilai SAKIP berdasarkan hasil evaluasi SAKIP tahun 2020 oleh APIP Kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi mendapat nilai 74,80 atau predikat BB, untuk penilaian
tahun 2021 dilakukan pada awal tahun 2022. Penilaian tersebut menunjukkan tingkat
efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian
kinerjanya. Rincian penilaian tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Penilaian SAKIP
NO KOMPONEN YANG DINILAI BOBOT NILAI KRITERIA
1 Perencanaan Kinerja 15 13,44 89,58%
2 Pengukuran Kinerja 12,5 9,79 78,33%
3 Pelaporan Kinerja 7,5 6,74 88,80%
4 Evaluasi Internal 10 8,11 81,14%
5 Pencapaian Sasaran/ Kinerja Organisasi 20 10,54 55,71%
Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja (100%) 65 48,63 74,80%
Dalam rangka perbaikan dan peningkatan nilai SAKIP telah dilakukan upaya perbaikan
berdasarkan rekomendasi hasil penilaian SAKIP tahun 2020 diantaranya:
1. Telah dilakukan reviu dan perbaikan Indikator Kinerja Utama lingkup Ditjen PDP.
2. Telah dilakukan penyusunan Rencana Strategis baik tingkat Eselon I dan Eselon II
lingkup Direktorat Jenderal PDP.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 12
3. Penyusunan peta resiko dan rencana tindak pengendalian lingkup Direktorat
Jenderal PDP.
4. Pelaporan kinerja secara periodik baik secara offline dan online berbasis aplikasi
(SMART, PP39 dan e-SAKIP).
5. Penyusunan petunjuk teknis monitoring dan evaluasi lingkup Direktorat Jenderal
PDP.
6. Pelaksanaan rapat secara periodik dalam rangka pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan program dan kegiatan lingkup Ditjen PDP.
b. Indikator Kinerja 1 : Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(PMPRB) di Ditjen Pembangunan Desa dan Perdesaan
Capaian indikator kinerja diukur berdasarkan hasil evaluasi oleh APIP Kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi. Adapun capaian kinerja sebagai berikut:
Tabel 12. Capaian Sasaran Strategis 6
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KINERJA
Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri 80% 83,55 104,44%
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(PMPRB) di Ditjen Pembangunan Desa
dan Perdesaan
a. Indikator Kinerja 1 : Persentase rekomendasi temuan hasil pemeriksaan eksternal dan APIP
yang selesai ditindaklanjuti (Sistem Pengendalian Internal dan Kepatuhan
terhadap Peraturan Perundang-Undangan)
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 13
Capaian indikator kinerja diukur berdasarkan progres tindaklanjut hasil temuan oleh
BPK RI terhadap laporan keuangan Direktorat Jenderal PDP dari tahun 2016 - 2020.
Adapun capaian kinerja sebagai berikut:
Tabel 13. Capaian Sasaran Strategis 7
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KINERJA
Persentase rekomendasi temuan hasil pemeriksaan 75% 60,67% 80,89%
eksternal dan APIP yang selesai ditindaklanjuti
(Sistem Pengendalian Internal dan Kepatuhan
terhadap Peraturan Perundang-Undangan)
Total temuan BPK dari tahun 2016 - 2020 sebesar Rp. 5.996.150.752 dan telah
ditindaklanjuti sebesar Rp. 3.637.973.331. Adapun rincian temuan BPK sebagai berikut:
Tabel 14. Progres Temuan BPK
NO TAHUN TEMUAN PROGRES % SISA
1 2016 1.843.368.503 961.119.075 52,14 882.249.428
2 2017 506.146.850 472.857.382 93,42 33.289.468
3 2018 1.245.589.412 1.107.069.685 88,88 138.519.727
4 2019 2.395.473.986 1.092.005.188 45,59 1.303.468.798
5 2020 5.572.000 5.572.000 100 0
TOTAL 5.996.150.752 3.637.973.331 60,67 2.358.177.421
Pada tahun 2021 merupakan tahun pertama pelaksanaan program dan kegiatan pada
Direktorat Jenderal PDP (penggabungan unit kerja Ditjen PPMD dan Ditjen PKP)
dengan target dan indikator yang disesuaikan dengan tusi yang baru.
Tabel 15. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2021 dengan Tahun 2020
Jumlah desa tertinggal memenuhi kriteria 2.000 desa 6.308 desa* 315,40%
berkembang
TAHUN 2020 Jumlah desa berkembang memenuhi kriteria 1.000 desa 939 desa* 93,90%
mandiri
Nilai SAKIP 75 74,31* 99,08%
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 14
TAHUN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN %
RATA-RATA 121,90%
Keterangan:
*) Merupakan data realisasi kinerja pada Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa tahun 2020
**) Merupakan data realisasi kinerja pada Direktorat Pembangunan Kawasan Perdesaan tahun 2020
Rata-rata perkembangan indeks Desa 0,74 0,84* 113,51%
Berkembang menjadi Mandiri
Rata-rata perkembangan indeks Desa 0,55 0,63* 114,55%
Tertinggal menjadi Berkembang
Rata-rata perkembangan indeks 10 Kawasan 21,88 46,56** 212,80%
Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) inisiasi
menjadi konsolidasi
Rata-rata perkembangan indeks 47 Kawasan 46,65 57,56** 123,39%
Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN)
konsolidasi menjadi mandiri
Rata-rata perkembangan indeks 5 Kawasan 70,79 65,90** 93,09%
Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) mandiri
menjadi berdaya saing
Rata-rata indeks perkembangan 30 Kawasan 46,65 51,29** 109,95%
Perdesaan Prioritas Kementerian
Persentase kemiskinan di perdesaan 12,30 12,53*** 98,16%
RATA-RATA 115,88%
Keterangan:
*) Sumber data: Indeks Desa Membangun (IDM) 2021
**) Pengukuran capaian sampai awal tahun 2021 dengan menggunakan data olahan hasil evaluasi internal
***) Sumber data: BPS rilis Januari 2022
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 15
D. Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja Tahun 2021
1. Keberhasilan Kinerja Yang Dicapai Tahun 2021
a. Kemandirian desa terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2021 nilai IDM
meningkat 0,0002 jika dibandingkan dengan data tahun 2020.
Tabel 16. Rata-Rata Nilai Indikator IDM Tahun 2021
NO INDIKATOR IDM NILAI 2020 NILAI 2021 SELISIH
1 Jarak ke sarana kesehatan terdekat 0,9899 0,9783 -0,0115
2 Ketersediaan Tenaga Kesehatan (bidan,Dokter 0,1692 0,1894 0,0202
dan Nakes Lain)
3 Askes ke poskesdes, polindes atau posyandu 0,7807 0,7668 -0,0139
4 Tingkat Aktivitas Posyandu 0,9676 0,9578 -0,0098
5 Tingkat Kepesertaan BPJS 0,5897 0,6000 0,0103
6 Akses Pendidikan Dasar SD/MI < 3 KM 0,9868 0,9805 -0,0063
7 Akses Pendidikan SMP/MTs < 6 KM 0,8916 0,8885 -0,0031
8 Akses Pendidikan SMA/SMK/MA < 6 KM 0,7829 0,7827 -0,0002
9 Kegiatan PAUD 0,7535 0,7138 -0,0398
10 Kegiatan PKBM/Paket A-B-C 0,3077 0,3146 0,0069
11 Kegiatan Kursus 0,3055 0,3133 0,0078
12 Taman Bacaan Masyarakat atau Perpustakaan 0,5196 0,5228 0,0032
Desa
13 Kebiasaan Gotong Royong 0,9674 0,9679 0,0005
14 Keterbukaan Ruang Publik 0,6154 0,6299 0,0145
15 Terdapat Kelompok Olahraga 0,3330 0,3438 0,0108
16 Terdapat Kegiatan Olahraga 0,4030 0,4127 0,0097
17 Keragaman Suku/Etnis di Desa 0,6160 0,6316 0,0156
18 Bahasa Sehari-hari Warga Desa 0,7546 0,7732 0,0186
19 Agama Mayoritas Warga Desa 0,6010 0,6108 0,0099
20 Tersedianya Sarana Pos Kamling di Desa 0,8416 0,8313 -0,0104
21 Partisipasi Warga Siskamling 0,8383 0,8315 -0,0068
22 Kejadian Perkelahian Massal di desa 0,9034 0,8978 -0,0055
23 Terdapat Akses ke Sekolah Luar Biasa 0,9931 0,9934 0,0003
24 Terdapat Penyandang Kesejahteraan Sosial 0,9620 0,9613 -0,0007
(Anjal dan Pengemis)
25 Mayoritas Warga MemilikI Sumber Air layak 0,9021 0,8979 -0,0042
Minum
26 Akses Warga Memiliki Air Mandi dan Mencuci 0,8973 0,8929 -0,0043
27 Mayoritas Warga Memiliki Jamban 0,9401 0,9308 -0,0094
28 Terdapat Tempat Pembuangan Sampah 0,7346 0,7313 -0,0033
29 Jumlah Keluarga yang telah memiliki aliran 0,9280 0,9129 -0,0151
listrik
30 Warga Memiliki Telepon seluler dan Sinyal 0,8251 0,8024 -0,0226
Kuat
31 Akses Internet di Kantor Desa 0,6695 0,6733 0,0038
32 Terdapat Akses Internet untuk warga 0,6966 0,6850 -0,0115
33 Terdapat Lebih dari Satu Jenis Kegiatan 0,6674 0,6943 0,0269
Ekonomi Penduduk
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 16
NO INDIKATOR IDM NILAI 2020 NILAI 2021 SELISIH
34 Akses Penduduk ke Pusat Perdagangan 0,5988 0,6061 0,0073
(Pertokoan, Pasar Permanen)
35 Terdapat Pasar Desa 0,3844 0,3836 -0,0008
36 Terdapat Sektor Perdagangan (warung 0,8532 0,8417 -0,0115
minimarket)
37 Terdapat Kantor Pos dan Jasa Logistik 0,1449 0,1617 0,0169
38 Tersedianya Lembaga Pebankan Umum dan 0,1222 0,1293 0,0071
BPR
39 Akses Penduduk ke Kredit 0,3778 0,3841 0,0063
40 Tersedianya Lembaga Ekonomi Rakyat 0,6571 0,6528 -0,0043
(Koperasi)/Bumdes
41 Terdapat Usaha Kedai makanan, Restoran, 0,4795 0,4733 -0,0062
Hotel dan Penginapan
42 Terdapat Moda (Angkutan Umum, Trayek 0,5204 0,5207 0,0002
Reguler dan Jam Operasi)
43 Jalan yang Dapat Dilalui oleh Kendaraan 0,8870 0,8731 -0,0139
Bermotor Roda Empat atau Lebih
44 Kualitas Jalan Desa 0,9135 0,9037 -0,0098
45 Pencemaran Air, Tanah dan Udara 0,9195 0,9240 0,0046
46 Kejadian Bencana Alam (Banjir, Tanah 0,8884 0,8895 0,0011
Longsor, Kebakaran Hutan)
47 Upaya/Tindakan terhadap Potensi Bencana 0,1802 0,2115 0,0313
Alam
NILAI IDM 0,6821 0,6823 0,0002
Sumber data : Direktorat Jenderal PDP 2021
Secara umum, nilai IDM 2021 mengalami peningkatan walaupun belum signifikan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi percepatan pembangunan desa, diantaranya:
1) Kebijakan afirmatif dan perubahan mindset dalam pendekatan pembangunan
desa. Pertama, pemberian kewenangan desa berdasarkan azas rekognisi dan
subdiaritas, artinya desa diberikan pengakuan dan penghormatan terhadap
keberadaanya serta diberikan penggunaan kewenangan skala lokal. Kedua,
kedudukan desa sebagai pemerintahan berbasis masyarakat, artinya desa dan
masyarakat diberikan kewenangan untuk mengatur dirinya sendiri dan
pemerintahan lokal. Perubahan paradigma tersebut, dapat dilihat dari kebijakan
pemerintah dalam pengalokasian dana desa yang terus meningkat setiap
tahunnya (dana desa tahun 2021 sebesar 72 triliun untuk 74.961 desa) dan serta
regulasi yang mendorong desa untuk mandiri, baik secara ekonomi ataupun tata
kelola pemerintahannya.
2) Ketahanan desa dalam menghadapi krisis dan dampak dari pandemi covid-19
semakin kuat, hal ini terlihat dari penurunan tingkat pengangguran terbuka dari
7,07% para Agustus 2020 menjadi 6,49% pada Agustus 2021.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 17
Grafik 2. Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
8.98
8.32
4.71
4.17
Kesempatan kerja di desa lebih besar dengan adanya kegiatan padat karya tunai
desa (PKTD) meliputi pembangunan infrastruktur kerakyatan yang mendukung
produktivitas masyarakat perdesaan.
Gambar 3. Capaian Output Dana Desa 2020 - 2021
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 18
NO BULAN JUMLAH BLT DD JUMLAH KPM
7 Juli 1.686.930.000.000 5.623.180
8 Agustus 1.686.840.000.000 5.622.812
9 September 1.686.740.000.000 5.622.460
10 Oktober 1.686.600.000.000 5.622.005
11 November 1.686.550.000.000 5.621.843
12 Desember 1.686.420.000.000 5.621.398
JUMLAH 20.242.130.000.000
Sumber: Direktorat Jenderal Perbendaharaan 2021
4) Pendampingan desa dan pengendalian dana desa terus dilakukan guna: (1)
Meningkatkan kapasitas, efektivitas dan akuntabilitas pemerintahan desa dan
pembangunan desa. (2) Meningkatkan prakarsa, kesadaran dan partisipasi
masyarakat desa dalam pembangunan desa yang partisipatif. (3) Meningkatkan
sinergi program pembangunan desa antar sektor. (4) Mengoptimalkan aset lokal
desa secara emansipatoris. Sampai dengan Desember 2021, sebanyak 33.185
orang pendamping desa terus aktif mendampingi desa dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan desa.
b. Fasilitasi dan piloting intervensi program pembangunan desa dan perdesaan terus
dilakukan guna menstimulus desa dalam pengembangan potensi unggulan dan
mempercepat pembangunan desa, diantaranya yaitu:
Tabel 18. Data Fasilitasi dan Piloting Intervensi Tahun 2021
NO KEGIATAN TARGET REALISASI KETERANGAN
1. Pengembangan Objek 159 desa 159 desa Pembangunan sarana pendukung
Wisata Desa dan desa wisata dilakukan secara
Amenitas Wisata swakelola desa (jalan lingkungan,
toilet, homestay, kedai, gazebo,
balai kesenian tradisional, sarpras
pendukung TIK)
2 Pembangunan Sarana 1 desa 1 desa Pembangunan sarana air bersih
Air Bersih dilakukan secara swakelola desa
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 19
NO KEGIATAN TARGET REALISASI KETERANGAN
6 Advokasi dan 60 orang 226 orang Pelaksanaan advokasi dan fasilitasi
Fasilitasi Kerjasama kerja sama desa dan perdesaan,
Desa dan Perdesaan serta identifikasi permasalahan
desa kawasan hutan, pesisir,
pertambangan, dan perkebunan
7 Layanan 33 Provinsi 33 Provinsi Pelaksanaan dukungan
Pendampingan Desa operasional, rapat koordinasi dan
monitoring pendampingan (pusat
dan dekonsentrasi)
8 Pengendalian 74.961 74.961 Penyiapan perumusan kebijakan
Penggunaan Dana Desa Desa pengelolaan dana desa dan
Desa pelaksanaan pengendalian dan
fasilitasi percepatan penggunaan
dana desa monitoring dan evaluasi
pemanfaatan dana desa pada
seluruh desa
9 Penyusunan Rencana 4 dokumen 4 dokumen Penyusunan dokumen rencana
Teknis Pembangunan teknis PDP pada 4 bidang
Desa dan Perdesaan
10 Dukungan Fasilitasi 1 Layanan 1 Layanan Dukungan teknis dan pelayanan
Program konsultasi kepada stakeholder
Pembangunan Desa terkait pelaksanaan program
dan Perdesaan pembangunan desa dan perdesaan
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 20
b. Sinkronisasi Kesepahaman dalam Mewujudkan Desa Mandiri
Belum terbangunnya kolaborasi antar sektor dalam mewujudkan Desa mandiri.
Sinkronisasi kesepahaman pengukuran status desa oleh stakeholder dengan
menggunakan alat ukur yang masih berbeda, sehingga terdapat penafsiran yang
berbeda dalam mengukur peningkatan status desa (IDM, IPD dan Indeks Desa).
c. Pandemi Covid-19
Pandemi covid-19 berdampak pada penurunan produktivitas yang mengakibatkan
kelangkaan barang dan jasa, juga menurunkan tingkat pendapatan riil. Pemerintah
melarang kegiatan sosial yang sifatnya tidak terkait kebutuhan dasar seperti logistik,
atau layanan kesehatan, pesta pernikahan, rapat-rapat, konser musik dan lain-lain.
Kegiatan yang diijinkan juga harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat,
dan membatasi jumlah orang yang terlibat. Hal tersebut, mengakibatkan beberapa
kegiatan mengalami pemotongan anggaran dan terlambat waktu pelaksanaannya.
d. Restrukturisasi Program dan Kegiatan
Beberapa kegiatan hasil restrukturisasi memerlukan identifikasi lebih lanjut agar
sesuai dengan IKU dan pencapaian SDGs Desa.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 21
a. Melakukan pencermatan detail sisa anggaran masing-masing kegiatan dengan
dengan membuat langkah-langkah percepatan, serta melakukan inventarisasi
kegiatan yang perlu dilakukan revisi.
b. Pengendalian intensif terkait dengan administrasi fisik dan keuangan.
c. Mengawal ketat penyelesaian sisa pekerjaan, dan meningkatkan koordinasi
dengan satker (pusat dan daerah) untuk percepatan pelaksanaan kegiatan.
d. Mengoptimalkan peran pendamping desa dalam pelaksanaan pendampingan
desa pada 74.961 desa.
Tabel 20. Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2020 - 2021
Realisasi anggaran Direktorat Jenderal PDP per 31 Desember 2021 sebesar 95,28%.
Secara persentase, realisasi anggaran menurun 0,68% jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2020 (Ditjen PPMD).
3. Efisiensi Penggunaan Anggaran dan Sumberdaya
a. Nilai Kinerja Penganggaran
NIlai kinerja penganggaran adalah penilaian atas rencana kerja dan anggaran
berdasarkan peraturan perundang undangan yang berkenaan denga pengukuran
dan evaluasi kerja atas Pelaksanaan RKA/KL. Tahun 2020 nilai kinerja
penganggaran Direktorat Jenderal PDP pada aplikasi SMART sebesar 84,53.
Penilaian kinerja penganggaran didasarkan pada 4 (empat) komponen diantaranya:
a) Penyerapan anggaran.
b) Konsistensi atas rencana penarikan dana awal.
c) Pencapaian keluaran.
d) Efisiensi.
Grafik 3. Nilai Kinerja Penganggaran Tahun 2021
Sumber: http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 22
Jika dibandingkan dengan nilai kinerja tahun 2021, terdapat peningkatan sebesar
4,01 (nilai tahun 2020 Ditjen PDP sebesar 80,52). Hal yang mempengaruhi
pencapaian nilai SMART tahun 2021 diantaranya:
1) Capaian output belum maksimal, hal ini dipengaruhi karena:
a) Pandemi covid-19 mengakibatkan beberapa kegiatan mengalami
pemotongan anggaran dan terlambat waktu pelaksanaannya.
b) Keterlambatan pelaksanaan kegiatan yang anggarannya bersumber dari loan
(P3PD, INEY, Pamsimas) , karena perbedaan cara pandang dan kebijakan
dari pihak lender. Hal ini membuat beberapa kegiatan terlambat dalam
pelaksanaannya dan keluar NOL dari lender juga terlambat.
2) Rata-rata nilai satker belum optimal, hal ini dikarenakan:
a) Pemenuhan kuota pendamping pada satker dekonsentrasi belum terpenuhi,
namun untuk pelaksanaan dilapangan tetap mendampingi pada 74.961 desa.
Dari kuota 35.340 orang, baru terpenuhi sebanyak 33.185 orang pendamping
desa. Hal ini dikarenakan banyak pendamping yang mengundurkan diri
karena pertimbangan akses geografis, beban kerja dan pendapatan.
b) Konsistensi realisasi dengan RPD (rencana penarikan dana) pada beberapa
satker masih belum optimal, hal ini dikarenakan beberapa kegiatan terlambat
pelaksanaannya karena pandemic covid-19 dan halaman III DIPA terkait RPD
tidak dilakukan revisi secara periodik.
3) Nilai efisiensi masih rendah, hal ini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya
penyerapan anggaran cukup tinggi namun rata-rata nilai satker lebih rendah yang
diakibatkan capaian output belum maksimal, serta banyaknya revisi anggaran
pada satker karena penyesuaian kegiatan dampak pandemi covid-19. Selain itu
juga konsistensi penyerapan anggaran belum optimal, banyak kegiatan yang
dilaksanakan pada akhir tahun.
b. Nilai Pelaksanaan Anggaran
NIlai kinerja pelaksanaan penganggaran adalah penilaian atas kesesuaian
perencanaan dan pelaksanaan anggaran, kepatuhan pada regulasi, serta efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan kegiatan. Tahun 2021 nilai kinerja pelaksanaan anggaran
Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan pada aplikasi OM SPAN
sebesar 84,87.
Tabel 6. Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran Tahun 2021
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET NILAI BOBOT NILAI AKHIR NILAI ASPEK
KESESUAIAN Revisi DIPA 100 5 5
PERENCANAAN DENGAN Deviasi Halaman III DIPA 66,21 5 3,31 88,73
PELAKSANAAN Pagu Minus 99,98 5 5
Data Kontrak 74 10 7,4
KEPATUHAN TERHADAP Pengelolaan UP dan TUP 90 8 7,2
90,05
REGULASI LPJ Bendahara 96,21 5 4,81
Dispensasi SPM 100 5 5
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 23
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET NILAI BOBOT NILAI AKHIR NILAI ASPEK
Penyerapan Anggaran 58,83 15 8,82
EFEKTIVITAS Penyelesaian Tagihan 89,47 10 8,95
84,51
PELAKSANAAN KEGIATAN Konfirmasi Capaian Output 90,73 17 15,42
Retur SP2D 99,02 5 4,95
EFISIENSI PELAKSANAAN Renkas 100 5 5
90,00
KEGIATAN Kesalahan SPM 80 5 4
NILAI TOTAL 84,87
Sumber: https://spanint.kemenkeu.go.id/
Jika dibandingkan dengan nilai kinerja tahun 2020, terdapat penurunan sebesar 2,63
(nilai tahun 2020 Ditjen PPMD sebesar 87,50).
c. Optimalisasi Kegiatan dan Anggaran dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN)
Guna mendukung percepatan pembangunan desa dan perdesaan serta menjaga
tingkat perekonomian masyarakat pada masa pandemi Covid-19, maka dilakukan
optimalisasi kegiatan dan anggaran tahun 2021, meliputi dukungan kegiatan Direktorat
Jenderal PDP dalam pemulihan ekonomi nasional. Kegiatan PEN pada Direktorat
Jenderal PDP 2021 diarahkan untuk mendukung pengembangan desa wisata dengan
total anggaran sebesar Rp 49 milyar dengan target 96 desa. Sampai dengan akhir
Desember 2021, telah dilakukan pembangunan sarana dan prasarana pendukung desa
wisata dan amenitas wisata di 96 desa, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 48,89
milyar (99,78%).
d. Jumlah Sumber Daya Manusia
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Jenderal PDP tahun 2021,
dilaksanakan oleh 228 orang Pegawai Negeri Sipil dan dibantu oleh 197 Pegawai
Pemerintah Non Pegawai Negeri.
Tabel 22. Jumlah Pegawai Direktorat Jenderal PDP 2021
JENJANG JABATAN JUMLAH
Eselon I 1
Eselon II 6
Eselon III 1
Eselon IV 6
JFT Ahli Madya 25
JFT Ahli Muda 60
JFT Ahli Pertama 12
JFT Terampil 6
Pelaksana 111
TOTAL 228
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 24
BAB IV
PENUTUP
Nilai kinerja Direktorat Jenderal PDP Tahun 2021 yang dikategorikan sangat baik,
dikarenakan peran dan komitmen pimpinan serta seluruh aparatur di lingkungan
Direktorat Jenderal PDP dalam melaksanakan program/kegiatan yang telah
direncanakan.
A. Kesimpulan
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal PDP Tahun menyajikan berbagai keberhasilan
dan kegagalan serta analisa pemasalahan dalam rangka pencapaian kinerjanya. Total
capaian kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Tahun 2021 adalah 115,88%. Sedangkan realisasi anggaran dalam rangka pencapaian
kinerja tersebut adalah sebesar Rp. 240.299.039.861 atau 95,28% dari total pagu
anggaran. Capaian tersebut merupakan hasil kerja bersama seluruh komponen, baik
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dan Desa dalam mensukseskan
program pembangunan desa dan perdesaan.
B. Saran
Berdasarkan uraian dan analisis atas capaian kinerja Direktorat Jenderal PDP
Tahun 2021, diketahui bahwa terdapat faktor-faktor pendukung dalam upaya
pencapaian kinerja dan beberapa kendala yang yang mempengaruhi pencapian kinerja.
Sehubungan hal tersebut, maka disarankan agar dioptimalkan lagi kegiatan
pengendalian dan evaluasi secara berkala serta pengawasan yang berkesinambungan
sehingga dalam pelaksanaan program/kegiatan ditahun anggaran yang akan datang,
kendala dan hambatan dapat diidentifikasi secara dini dan secepatnya dicarikan solusi-
solusi pemecahannya.
Demikian Laporan Kinerja Direktorat Jenderal PDP Tahun 2021, semoga laporan
kinerja ini dapat dijadikan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan sekaligus menjadi
input kebijakan kementerian dalam penyusunan rencana kerja tahun berikutnya.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN TAHUN 2021 25
LAMPIRAN
25
1. REKAP DESA YANG MENGALAMI KENAIKAN STATUS PADA 2021
PENINGKATAN STATUS INDEKS DESA MEMBANGUN TAHUN 2020 - 2021
SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT
NO PROVINSI BERKEMBANG- BERKEMBANG- TERTINGGAL- TERTINGGAL- TERTINGGAL- TOTAL
MAJU-MANDIRI TERTINGGAL- TERTINGGAL- TERTINGGAL- TERTINGGAL-
MAJU MANDIRI BERKEMBANG MAJU MANDIRI
TERTINGGAL BERKEMBANG MAJU MANDIRI
1 ACEH 11 98 286 6 45 3 449
2 BALI 85 20 1 106
3 BANTEN 1 22 80 8 111
4 BENGKULU 5 79 1 77 4 1 4 171
5 DI YOGYAKARTA 42 27 69
6 GORONTALO 4 52 35 2 93
7 JAMBI 40 91 1 68 1 201
8 JAWA BARAT 278 750 38 102 1 1.169
9 JAWA TENGAH 55 542 5 121 1 2 726
10 JAWA TIMUR 336 1.015 32 2 1.385
11 KALIMANTAN BARAT 134 248 37 285 12 9 3 728
12 KALIMANTAN SELATAN 20 232 2 129 4 6 2 395
13 KALIMANTAN TENGAH 27 130 8 178 10 27 21 1 402
14 KALIMANTAN TIMUR 33 141 3 75 2 3 257
15 KALIMANTAN UTARA 12 19 33 19 1 84
16 KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG 2 25 27
17 KEPULAUAN RIAU 24 7 31
18 LAMPUNG 36 208 3 103 5 1 356
19 MALUKU 20 72 2 98 31 5 1 229
20 MALUKU UTARA 7 36 24 1 68
21 NUSA TENGGARA BARAT 25 102 14 2 143
22 NUSA TENGGARA TIMUR 2 54 211 3 60 2 332
23 PAPUA 8 113 4 207 14 1 347
24 PAPUA BARAT 2 22 174 8 206
25 RIAU 38 118 2 83 3 4 248
26 SULAWESI BARAT 10 35 26 1 72
27 SULAWESI SELATAN 80 253 10 140 1 21 1 506
28 SULAWESI TENGAH 7 91 93 1 7 199
29 SULAWESI TENGGARA 3 39 221 8 271
30 SULAWESI UTARA 51 171 5 54 4 285
31 SUMATERA BARAT 31 84 31 1 147
32 SUMATERA SELATAN 2 69 167 1 6 1 246
33 SUMATERA UTARA 7 64 226 80 1 378
TOTAL 1.387 4.867 150 3.125 56 1 779 69 3 0 10.437
27
2. LOKASI BANTUAN PENGEMBANGAN DESA WISATA DAN AMENITAS
NO PROVINSI KABUPATEN KECAMATAN DESA KETERANGAN
1 Aceh Aceh Tamiang Tenggulun Selamat Pembangunan Amenitas Wisata PEN
2 Aceh Bireuen Jeumpa Cot Geurundong Pembangunan Amenitas Wisata PEN
3 Aceh Bireuen Gandapura Lingka Kuta Pembangunan Amenitas Wisata PEN
4 Bali Gianyar Tegallalang Taro Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
5 Bali Klungkung Banjarangkan Aan Pembangunan Sarpras Desa Wisata
6 Banten Serang Cinangka Cikolelet Pembangunan Sarpras Desa Wisata
7 D.I. Yogyakarta Bantul Pleret Bawuran Pembangunan Sarpras Desa Wisata
8 DI Yogyakarta Gunung Kidul Ponjong Ponjong Pembangunan Sarpras Desa Wisata
9 DIY Bantul Dlingo Mangunan Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
10 DIY Bantul Sewon Timbulharjo Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
11 DIY Bantul Banguntapan Potorono Pembangunan Amenitas Wisata PEN
12 DIY Kulonprogo Kokap Hargotirto Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
13 DIY Kulonprogo Samigaluh Purwoharjo Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
14 DIY Kulonprogo Girimulyo Jatimulyo Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
15 DIY Sleman Godean Sidokarto Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
16 DIY Sleman Turi Wonokerto Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
17 DIY Sleman Prambanan Sambirejo Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
18 DIY Sleman Sleman Tridadi Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
19 DIY Sleman Mlati Tirtoadi Pembangunan Amenitas Wisata PEN
20 Gorontalo Boalemo Tilamuta Tenilo Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Pendung Talang
21 Jambi Kerinci Danau Kerinci Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Genting
22 Jambi Merangin Jangkat Rantau Kermas Pembangunan Sarpras Desa Wisata
23 Jambi Muaro Jambi Maro Sebo Muara Jambi Pembangunan Sarpras Desa Wisata
24 Jambi Muaro Jambi Sekernan Tanjung Lanjut Pembangunan Amenitas Wisata PEN
25 Jambi Muaro Jambi Jambi Luar Kota Rengas Bandung Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Tanjung Jabung
26 Jambi Tungkal Ulu Brasau Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Barat
27 Jawa Barat Bandung Nagreg Citaman Pembangunan Sarpras Desa Wisata
28 Jawa Barat Bandung Kertasari Tarumajaya Pembangunan Sarpras Desa Wisata
29 Jawa Barat Bandung Barat Padalarang Padalarang Pembangunan Amenitas Wisata PEN
30 Jawa Barat Bogor Jonggol Cibodas Pembangunan Amenitas Wisata PEN
31 Jawa Barat Cianjur Agrabinta Wanasari Pembangunan Amenitas Wisata PEN
32 Jawa Barat Garut Banyuresmi Sukaratu Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
33 Jawa Barat Garut Samarang Sukalaksana Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
34 Jawa Barat Indramayu Patrol Patrol Lor Pembangunan Amenitas Wisata PEN
35 Jawa Barat Kuningan Cigugur Cisantana Pembangunan Sarpras Desa Wisata
36 Jawa Barat Pangandaran Cijulang Kertayasa Pembangunan Sarpras Desa Wisata
37 Jawa Barat Tasikmalaya Pageurageung Guranteng Pembangunan Amenitas Wisata PEN
38 Jawa tengah Banjarnegara Purworejo Klampok Pagak Pembangunan Sarpras Desa Wisata
39 Jawa Tengah Banyumas Baturaden Karangsalam Lor Pembangunan Sarpras Desa Wisata
40 Jawa Tengah Banyumas Kalibagor Kaliori Pembangunan Sarpras Desa Wisata
41 Jawa Tengah Brebes Paguyangan Pandansari Pembangunan Sarpras Desa Wisata
42 Jawa Tengah Cilacap Dayeuhluhur Bingkeng Pembangunan Amenitas Wisata PEN
43 Jawa Tengah Grobogan Gabus Banjarejo Pembangunan Amenitas Wisata PEN
44 Jawa Tengah Jepara Bangsri Bangsri Pembangunan Sarpras Desa Wisata
45 Jawa Tengah Karanganyar Ngargoyoso Puntukrejo Pembangunan Amenitas Wisata PEN
46 Jawa Tengah Magelang Borobudur Karangrejo Pembangunan Sarpras Desa Wisata
47 Jawa Tengah Magelang Tegalrejo Tegalrejo Pembangunan Sarpras Desa Wisata
48 Jawa Tengah Magelang Borobudur Karanganyar Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
49 Jawa Tengah Magelang Srumbung Polengan Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
50 Jawa Tengah Magelang Ngablak Girirejo Pembangunan Amenitas Wisata PEN
51 Jawa Tengah Magelang Kajoran Sukomakmur Pembangunan Amenitas Wisata PEN
52 Jawa Tengah Pemalang Pulosari Nyalembeng Pembangunan Sarpras Desa Wisata
53 Jawa Tengah Purbalingga Rembang Tanalum Pembangunan Sarpras Desa Wisata
54 Jawa Tengah Purworejo Bener Cacaban Kidul Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
55 Jawa Tengah Purworejo Kaligesing Kaligono Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
56 Jawa Tengah Rembang Rembang Punjulharjo Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
57 Jawa Tengah Rembang Lasem Kajar Pembangunan Amenitas Wisata PEN
58 Jawa Tengah Semarang Ungaran Barat Kalisidi Pembangunan Amenitas Wisata PEN
59 Jawa Tengah Sragen Sambungmacan Sambungmacan Pembangunan Amenitas Wisata PEN
60 Jawa Tengah Temanggung Bansari Bansari Pembangunan Amenitas Wisata PEN
61 Jawa Tengah Wonosobo Garung Tlogo Pembangunan Sarpras Desa Wisata
62 Jawa Timur Bangkalan Geger Geger Pembangunan Amenitas Wisata PEN
63 Jawa Timur Banyuwangi Glagah Kemiren Pembangunan Sarpras Desa Wisata
64 Jawa Timur Banyuwangi Glagah Kampunganyar Pembangunan Sarpras Desa Wisata
65 Jawa Timur Banyuwangi Wongsorejo Bangsring Pembangunan Sarpras Desa Wisata
66 Jawa Timur Banyuwangi Wongsorejo Watukebo Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Bandar Kedung
67 Jawa Timur Jombang Banjarsari Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Mulyo
28
NO PROVINSI KABUPATEN KECAMATAN DESA KETERANGAN
68 Jawa Timur Jombang Bareng Ngampungan Pembangunan Sarpras Desa Wisata
69 Jawa Timur Kediri Plemahan Langenharjo Pembangunan Sarpras Desa Wisata
70 Jawa Timur Kediri Kepung Keling Pembangunan Amenitas Wisata PEN
71 Jawa Timur Madiun Dagangan Mendak Pembangunan Sarpras Desa Wisata
72 Jawa Timur Magetan Poncol Genilangit Pembangunan Sarpras Desa Wisata
73 Jawa Timur Pacitan Pringkuku Dadapan Pembangunan Sarpras Desa Wisata
74 Jawa Timur Pamekasan Pakong Bajang Pembangunan Sarpras Desa Wisata
75 Jawa Timur Ponorogo Badegan Biting Pembangunan Sarpras Desa Wisata
76 Jawa Timur Ponorogo Jenangan Paringan Pembangunan Sarpras Desa Wisata
77 Jawa Timur Ponorogo Ngebel Gondowido Pembangunan Sarpras Desa Wisata
78 Kalimantan Barat Kapuas Hulu Hulu Gurung Tani Makmur Pembangunan Amenitas Wisata PEN
79 Kalimantan Barat Kayong Utara Sukadana Gunung Sembilan Pembangunan Amenitas Wisata PEN
80 Kalimantan Barat Kubu Raya Teluk Pakedai Sungai Deras Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Kalimantan
81 Banjar Aranio Tiwingan Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Selatan
Kalimantan Kotawaringan
82 Kotawaringin Lama Lalang Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Tengah Barat
83 Kalimantan Timur Kutai Timur Sangatta Selatan Sangkima Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Kepulauan
84 Belitung Timur Manggar Mekar Jaya Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Bangka Belitung
Kepulauan
85 Belitung Timur Damar Burung Mandi Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Bangka Belitung
86 Kepulauan Riau Karimun Moro Keban Pembangunan Amenitas Wisata PEN
87 Lampung Lampung Utara Abung Tengah Sri Bandung Pembangunan Amenitas Wisata PEN
88 Maluku Maluku Tengah Seram Utara Selaman Pembangunan Sarpras Desa Wisata
89 Maluku Utara Halmahera Selatan Gane Barat Utara Dolik Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Nusa Tenggara
90 Lombok Barat Narmada Sesaot Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
91 Lombok Barat Sekotong Sekotong Tengah Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
92 Lombok Barat Narmada Sedau Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
93 Lombok Tengah Praya Barat Selong Belanak Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
94 Lombok Tengah Kopang Kopang Rembiga Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
95 Lombok Tengah Pringgrarata Bilibante Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
96 Lombok Tengah Pujut Aik Dareq Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
97 Lombok Timur Sikur Kembang Kuning Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Barat
Nusa Tenggara
98 Lombok Timur Sembalun Sembalun Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Barat
Nusa Tenggara
99 Lombok Timur Pringgasela Pringgasela Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Barat
Nusa Tenggara
100 Lombok Timur Pringgabaya Seruni Mumbul Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
101 Lombok Timur Sembalun Sembalun Bumbung Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
102 Lombok Timur Jerowaru Paremas Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
103 Lombok Timur Sambelia Sugian Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
104 Lombok Timur Wanasaba Mamben Baru Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
105 Lombok Utara Bayan Senaru Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Barat
Nusa Tenggara
106 Lombok Utara Pemenang Malaka Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
107 Lombok Utara Tanjung Jenggala Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
108 Lombok Utara Pemenang Pemenang Barat Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Barat
Nusa Tenggara
109 Ende Kelimutu Woloara Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Timur
Nusa Tenggara
110 Manggarai Satarmase Utara Todo Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Timur
Nusa Tenggara
111 Manggarai Barat Sano Nggoang Wae Lolos Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Timur
Nusa Tenggara
112 Manggarai Barat Sano Nggoang Wae Sano Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Timur
Nusa Tenggara
113 Manggarai Barat Lembor Selatan Repi Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Timur
29
NO PROVINSI KABUPATEN KECAMATAN DESA KETERANGAN
Nusa Tenggara
114 Manggarai Timur Sambi Rampas Nanga Mbaur Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Timur
Nusa Tenggara
115 Manggarai Timur Kota Komba Bamo Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Timur
Nusa Tenggara
116 Manggarai Timur Borong Ndejing Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Timur
Nusa Tenggara
117 Ngada Golewa Were I Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Timur
Nusa Tenggara
118 Ngada Golewa Selatan Were III Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Timur
Nusa Tenggara
119 Sumba Barat Kota Waikabubak Tebara Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Timur
Nusa Tenggara
120 Sumba Timur Kanatang Mondu Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Timur
Nusa Tenggara
121 Sumba Timur Kota Waingapu Pambotanjara Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Timur
122 Papua Keerom Skanto Arsopuro Pembangunan Amenitas Wisata PEN
123 Papua Sorong Selatan Taminabuan Seribau Pembangunan Sarpras Desa Wisata
124 Papua Barat Tembrauw Distrik Miyah Kampung Aibogar Pembangunan Amenitas Wisata DT
125 Riau Kampar Kampar Kiri Hulu Kebun Tinggi Pembangunan Amenitas Wisata PEN
126 Sulawesi Selatan Bone Dua Boccoe Cabbeng Pembangunan Amenitas Wisata PEN
127 Sulawesi Selatan Luwu Utara Rongkong Rinding Allo Pembangunan Amenitas Wisata PEN
128 Sulawesi Selatan Soppeng Lala Bata Matta Bulu Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Polongbangkeng
129 Sulawesi Selatan Takalar Towata Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Utara
130 Sulawesi Selatan Toraja Utara Sopai Nonongan Selatan Pembangunan Sarpras Desa Wisata
131 Sulawesi Selatan Toraja Utara Buntu Pepasan Ponglu Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Sulawesi
132 Buton Tengah Nawasangka Kanapa-napa Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Tenggara
Bolaang
133 Sulawesi Utara Lolayan Bombanon Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Mongondow
Bolaang
134 Sulawesi Utara Mongondow Bolaang Uki Pinolantungan Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Selatan
Bolaang
135 Sulawesi Utara Kotabunan Bukaka Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Mongondow Timur
136 Sulawesi Utara Minahasa Utara Likupang Selatan Bahoi Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
137 Sulawesi Utara Minahasa Utara Likupang Timur Wineru Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
138 Sulawesi Utara Minahasa Utara Likupang Timur Kinunang Pembangunan Amenitas Wisata PEN
139 Sulawesi Utara Minahasa Utara Likupang Timur Main Pembangunan Amenitas Wisata PEN
140 Sumatera Barat Kota Pariaman Pariaman Utara Apar Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Sintuk Toboh
141 Sumatera Barat Padang Pariaman Toboh Gadang Timur Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Gadang
142 Sumatera Barat Solok X Koto Singkarak Singkarak Pembangunan Amenitas Wisata PEN
143 Sumatera Selatan Banyuasin Muara Telang Sumber Mulyo Pembangunan Amenitas Wisata PEN
144 Sumatera Selatan Banyuasin Muara Telang Mukti Jaya Pembangunan Amenitas Wisata PEN
145 Sumatera Selatan Empat Lawang muara pinang sawah Pembangunan Sarpras Desa Wisata
146 Sumatera Utara Deli Serdang Amparan Perak Selemak Pembangunan Amenitas Wisata PEN
Humbang
147 Sumatera Utara Baktiraja Tipang Pembangunan Sarpras Desa Wisata
Hasundutan
Humbang
148 Sumatera Utara Pollung Parsingguran II Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
Hasundutan
149 Sumatera Utara Samosir Simanindo Partungko Naginjang Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
150 Sumatera Utara Simalungun Dolok Pardamean Parik Sabungan Pembangunan Sarpras Desa Wisata
151 Sumatera Utara Tapanuli Utara Muara Huta Nagodang Pembangunan Sarpras Desa Wisata
152 Sumatera Utara Tapanuli Utara Muara Aritonang Pembangunan Sarpras Desa Wisata
153 Sumatera Utara Tapanuli Utara Muara Dolok Martumbur Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
154 Sumatera Utara Tapanuli Utara Muara Sampuran Pembangunan Amenitas Wisata PEN
155 Sumatera Utara Toba Laguboti Ompu Raja Hatulian Pembangunan Amenitas Wisata PEN
156 Sumatera Utara Toba Samosir Lumban Julu Tara bunga Pembangunan Sarpras Desa Wisata
157 Sumatera Utara Toba Samosir Tampahan Lintong Nihuta Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
158 Sumatera Utara Toba Samosir Ajibata Pardomuan Ajibata Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
159 Sumatera Utara Toba Samosir Porsea Parparean I Pembangunan Sarpras Desa Wisata PEN
30
LAPORAN KINERJA
2021
ii | P a g e
DAFTAR ISI
iii | P a g e
DAFTAR TABEL
iv | P a g e
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
v|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan
Tahun 2021 ini merupakan salah satu bentuk laporan pertanggungjawaban atas capaian
kinerja selama tahun 2021. Penyusunan Laporan Kinerja ini dimaksudkan sebagai salah satu
wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal
Pembangunan Desa dan Perdesaan dalam mewujudkan good governance, menjadi sarana
transparansi informasi publik yang akuntabel, serta sekaligus dapat dijadikan bahan acuan
untuk meningkatkan kualitas kinerja unit organisasi internal, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan
secara keseluruhan menggambarkan kinerja dan tingkat pencapaian target kinerja
berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan
Perdesaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pendayagunaan sumber daya
yang dimiliki selama tahun 2021.
Disusunnya Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan
Perdesaan Tahun 2021 diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja
seluruh pejabat dan pelaksana di lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan
Perdesaan di tahun berikutnya.
1|P age
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan
sesuai Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, dapat dijabarkan,
sebagai berikut:
2|P age
Di tahun 2021, Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan
didukung oleh 56 orang Pegawai Negeri Sipil, dengan rincian sebagai berikut:
3|P age
Tabel 1.3 Pegawai Setditjen PDP Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah
SD 0
SMP 0
SMA 4
D3 6
S1 35
S2 10
S3 1
Total 56
4|P age
E. Sistematika Penyajian
Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan
Tahun 2021 disusun dengan, sistematika penyajian sebagai berikut:
1. Ringkasan Eksekutif, menguraikan ringkasan garis besar capaian kinerja Sekretariat
Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan;
2. Bab I Pendahuluan, berisi uraian mengenai gambaran umum atau profil singkat
Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan serta sekilas
pengantar lainnya seperti, maksud dan tujuan serta sistematika penyajian laporan;
3. Bab II Perencanaan Kinerja, merupakan ikhtisar beberapa hal penting dalam perencanaan
kinerja dengan mengacu pada Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2021;
4. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menguraikan pencapaian sasaran-sasaran program dan
kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan dan evaluasi
capaian kinerja serta akuntabilitas keuangan;
5. Bab IV Penutup, berisi kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja dan rekomendasi
yang diperlukan sebagai bahan masukan untuk perencanaan dan perbaikan kinerja.
5|P age
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
6|P age
No Arah Kebijakan Strategi
Untuk menjalankan arah dan kebijakan bidang perdesaan tersebut, disusun Rencana
Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Tahun 2020-
2024 yang menjadi acuan kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan agar selaras
dengan tujuan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan maupun Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Tabel 2.2 Sasaran Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan
Perdesaan Tahun 2020-2024
Target
Indikator Kinerja
NO. Sasaran Program
Utama 2020 2021 2022 2023 2024
Target tahun 2020 adalah target dari Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa
7|P age
Target
Indikator Kinerja
NO. Sasaran Program
Utama 2020 2021 2022 2023 2024
Pembangunan Desa
dan Perdesaan
Persentase Pejabat 80 80 80 80 80
Fungsional di
lingkungan Ditjen
Pembangunan Desa
dan Perdesaan yang
mengikuti
pengembangan
kompetensi per tahun
8|P age
Target
Indikator Kinerja
NO. Sasaran Program
Utama 2020 2021 2022 2023 2024
Tingkat penerapan 2 3 3 4 4
pengendalian intern
Ditjen Pembangunan
Desa dan Perdesaan
9|P age
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan
Perdesaan Tahun 2021
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
1 Terwujudnya tata kelola Persentase Nilai Hasil Penilaian 80
pemerintahan yang baik Mandiri Pelaksanaan Reformasi
dalam mendukung Ditjen Birokrasi (PMPRB) di Ditjen
Pembangunan Desa dan Perdesaan
Pembangunan Desa dan
Perdesaan
2 Terwujudnya Ditjen Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi 80
Pembangunan Desa dan dan Pejabat Administrasi di lingkungan
Perdesaan yang efektif Ditjen Pembangunan Desa dan
Perdesaan yang mengikuti
dan efisien
pengembangan kompetensi per tahun
Persentase Pejabat Fungsional di 80
lingkungan Ditjen Pembangunan Desa
dan Perdesaan yang mengikuti
pengembangan kompetensi per tahun
3 Terwujudnya Ditjen Opini atas Pengendalian Internal atas PIEDP
Pembangunan Desa dan Laporan Keuangan dan BMN Ditjen (Pengendalian
Perdesaan yang bersih, Pembangunan Desa dan Perdesaan Internal Efektif
berdasarkan Standar Akuntansi
akuntabel, dan berkinerja Dengan
Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi
tinggi Aparat Pengawas Intern Pemerintah Pengecualian)
(APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I
Nilai SAKIP Ditjen Pembangunan Desa 75
dan Perdesaan
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan 81
Rencana Kerja dan Anggaran Ditjen
Pembangunan Desa dan Perdesaan
Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanan 92
Anggaran Ditjen Pembangunan Desa
dan Perdesaan
Tingkat penerapan pengendalian intern 3
Ditjen Pembangunan Desa dan
Perdesaan
4 Terwujudnya pelayanan Tingkat kepuasan aparatur lingkup 3
publik Ditjen Ditjen Pembangunan Desa dan
Pembangunan Desa dan Perdesaan atas pelayanan teknis dan
Perdesaan yang dukungan manajemen
berkualitas
5 Tersedianya regulasi dan Jumlah regulasi dan kebijakan 5
kebijakan pembangunan pembangunan desa dan perdesaan
desa dan perdesaan
10 | P a g e
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Tabel 3.2 Capaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan
Perdesaan 2021
SASARAN INDIKATOR
NO. TARGET REALISASI CAPAIAN
KEGIATAN KINERJA UTAMA
1 Terwujudnya tata Persentase Nilai 80 83,55 104,44%
kelola Hasil Penilaian
pemerintahan yang Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
baik dalam
(PMPRB) di Ditjen
mendukung Ditjen Pembangunan Desa
Pembangunan dan Perdesaan
Desa dan
Perdesaan
11 | P a g e
SASARAN INDIKATOR
NO. TARGET REALISASI CAPAIAN
KEGIATAN KINERJA UTAMA
Perdesaan yang mengikuti
efektif dan efisien pengembangan
kompetensi per
tahun
Persentase Pejabat 80 68,87 86,085%
Fungsional di
lingkungan Ditjen
Pembangunan Desa
dan Perdesaan yang
mengikuti
pengembangan
kompetensi per
tahun
3 Terwujudnya Ditjen Opini atas PIEDP PIE 150%
Pembangunan Pengendalian (Pengendalian (Pengendalian
Desa dan Internal atas Laporan Internal Efektif Intern Efektif)
Keuangan dan BMN
Perdesaan yang Dengan
Ditjen Pembangunan
bersih, akuntabel, Desa dan Perdesaan Pengecualian)
dan berkinerja berdasarkan Standar
tinggi Akuntansi
Pemerintah (SAP)
dari hasil evaluasi
Aparat Pengawas
Intern Pemerintah
(APIP)/Tim Penilai
PIPK UKE I
Nilai SAKIP Ditjen 75 74,8 99,7%
Pembangunan Desa
dan Perdesaan
Nilai Kinerja atas 81 84,53 104,36%
Pelaksanaan
Rencana Kerja dan
Anggaran Ditjen
Pembangunan Desa
dan Perdesaan
Nilai atas Indikator 92 84,87 92,25%
Kinerja Pelaksanan
Anggaran Ditjen
Pembangunan Desa
dan Perdesaan
Tingkat penerapan 3 3,240 108%
pengendalian intern
Ditjen Pembangunan
Desa dan Perdesaan
4 Terwujudnya Tingkat kepuasan 3 3,4012 113,37%
pelayanan publik aparatur lingkup
Nilai SAKIP 2020
12 | P a g e
SASARAN INDIKATOR
NO. TARGET REALISASI CAPAIAN
KEGIATAN KINERJA UTAMA
Ditjen Ditjen Pembangunan
Pembangunan Desa dan Perdesaan
Desa dan atas pelayanan
teknis dan dukungan
Perdesaan yang manajemen
berkualitas
Berdasarkan tabel di atas, perbandingan antara target dan realisasi dalam capaian
kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Tahun 2021
menghasilkan nilai 104, 57 dan dikategorikan Sangat Baik.
B. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2020 dengan Capaian Kinerja Tahun 2021
Tabel 3.3 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2020 dengan Capaian Kinerja
Tahun 2021
Capaian
Tahun Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Nilai
(%)
13 | P a g e
Capaian
Tahun Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Nilai
(%)
pengembangan kompetensi per
tahun
2021 104,57
Persentase Pejabat Pimpinan 80 70 87,5
Tinggi dan Pejabat Administrasi di
lingkungan Ditjen Pembangunan
Desa dan Perdesaan yang
mengikuti pengembangan
kompetensi per tahun
14 | P a g e
Capaian
Tahun Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Nilai
(%)
Nilai SAKIP 2020
15 | P a g e
Capaian
Tahun Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Nilai
(%)
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa, terdapat kenaikan nilai capaian
kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan pada tahun
2021 dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2020 sebesar 28,799.
Penilaian untuk Reformasi Birokrasi terdiri dari 8 (delapan) area perubahan yaitu
manajemen perubahan, deregulasi kebijakan, penataan dan penguatan organisasi,
penataan dan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan
akubtabilitas, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Pada masing-masing area perubahan tersebut telah dilakukan beberapa kegiatan
yang dapat meningkatkan penerapan Reformasi Birokrasi di lingkungan Direktorat
Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, antara lain:
1. Pembentukan tim Reformasi Birokrasi dan Manajemen Perubahan;
2. Penandatanganan Komitmen Bersama Pimpinan Ditjen PDP Tahun 2021;
3. Pemantauan dan evaluasi Reformasi Birokrasi;
4. Penyusunan dan penetapan Rencana Aksi;
5. Penyusunan kebijakan mengenai penggunaan Dana Desa;
16 | P a g e
6. Pemanfaatan berbagai aplikasi (pemanfaatan E-Government);
7. Finalisasi Kamus Kompetensi Teknis Jabatan;
8. Pengembangan kompetensi pegawai melalui Dilat, seminar, atau pelatihan lainnya;
9. Pencanangan Zona Integritas;
10. Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai Desa Tahun
Anggaran 2021.
17 | P a g e
Pengembangan kompetensi yang diikuti dapat berupa Pendidikan dan Pelatihan,
Seminar, Kursus serta Penataran yang berasal dari internal Direktorat Jenderal
Pembangunan Desa dan Perdesaan maupun yang berasal dari eksternal Direktorat
Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan. Beberapa pengembangan kompetensi
tersebut, diantaranya:
1. Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tk.II;
2. Pelatihan dasar Pembentukan Jabatan Fungsional PSM Angkatan VIII;
3. Pendidikan dan Pelatihan Bendahara Pengeluaran;
4. Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan SPIP Integratif;
5. Diklat Fungsional Pengangkatan Arsiparis Tingkat Terampil;
6. Pelatihan Fungsional Analis Kepegawaian Jenjang Keahlian;
7. Pelatihan Jabatan Fungsional Perencana Tingkat Keahlian;
8. Pelatihan Agen Perubahan Secara Blended Learning;
9. Bimbingan Teknis Penilaian Mandiri atas Penyelenggaraan SPIP Integratif;
10. Pelatihan Hospitality Desa Wisata;
11. Bimbingan Teknis Penyusunan DUPAK Jabatan Fungsional Perencana;
12. Peningkatan Kapasitas Pegawai Jabatan Fungsional Analis Kebijakan di
lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan;
13. Bimbingan Teknis Penyusunan DUPAK Analis SDM dan Assesor SDM;
14. Webinar Desa Wisata;
15. Webinar Pengembangan Desapolitan dengan Fakultas Geografi UGM.
3. Opini atas Pengendalian Internal atas Laporan Keuangan dan BMN Direktorat
Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Berdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) dari Hasil Evaluasi Aparat Pengawas Intern Pemerintah
(APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I
Tabel 3.6 Perhitungan Capaian Kinerja Opini Pengendalian Internal dan Laporan
Keuangan dan BMN
Sasaran Kegiatan 3
Terwujudnya Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan yang Bersih,
Akuntabel, dan Berkinerja Tinggi
18 | P a g e
Intern Pemerintah (APIP)/Tim
Penilai PIPK UKE I
Nilai SAKIP tersebut berdasarkan hasil dari evaluasi SAKIP tahun 2020 yang dilakukan
oleh APIP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Untuk penilaian tahun 2021 dilakukan diawal tahun 2022, sehingga nilai SAKIP untuk
tahun 2021 masih belum tersedia. Penilaian tersebut menunjukkan tingkat efektivitas
penggunaan anggaraan dibandingkan dengan capaian kinerjanya, dengan rincian
penilaian sebagai berikut:
Nilai SAKIP 2020
19 | P a g e
Tabel 3.8 Penilaian SAKIP
Untuk peningkatan nilai evaluasi SAKIP kedepannya, telah dilakukan beberapa upaya
berdasarkan rekomendasi hasil evaluasi penilaian SAKIP tahun 2020 yaitu:
1. Telah dilakukan reviu dan perbaikan Indikator Kinerja Utama lingkup Direktorat
Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan;
2. Telah dilakukan penyusunan Rencana Strategis baik tingkat Eselon I dan Eselon II
lingkup Direktorat Jenderal PDP;
3. Penyusunan peta resiko dan rencana tindak pengendalian lingkup Direktorat
Jenderal PDP;
4. Pelaporan kinerja secara periodik baik secara offline dan online berbasis aplikasi
(SMART, PP39 dan e-SAKIP);
5. Penyusunan petunjuk teknis monitoring dan evaluasi lingkup Direktorat Jenderal
PDP.
6. Pelaksanaan rapat secara periodik dalam rangka pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan program dan kegiatan lingkup Ditjen PDP.
5. Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Direktorat Jenderal
Pembangunan Desa dan Perdesaan
Capaian indikator kinerja dapat dilihat pada aplikasi SMART. Dengan perhitungan
sebagai berikut:
Tabel 3.9 Perhitungan Capaian Kinerja Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja
dan Anggaran
Sasaran Kegiatan 3
Terwujudnya Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan yang Bersih,
Akuntabel, dan Berkinerja Tinggi
20 | P a g e
Ditjen Pembangunan Desa
dan Perdesaan
Nilai kinerja penganggaran merupakan penilaian atas rencana kerja dan anggaran
berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berkenaan dengan pengukuran
danevaluasi kerja atas pelaksanaan RKA/KL. Tahun 2021 nilai kinerja penganggaran
Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaar pada aplikasi SMART sebesar
84.53, sedangkan pada tahun 2020 sebesar 80.52. Terjadi peningkatan nilai sebesar
4.01 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penilaian kinerja penganggaran
didasarkan pada 4 (empat) komponen diantaranya:
1. Penyerapan anggaran;
2. Konsistensi atas rencana penarikan dana awal;
3. Pencapaian keluaran;
4. Efisiensi.
Grafik 3.1 Nilai Kinerja Penganggaran Tahun 2021
Sumber: http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/
21 | P a g e
Pembangunan Desa dan
Perdesaan
22 | P a g e
Pembangunan Desa dan
Perdesaan
Simpulan hasil penilaian dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
terhadap penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2021 menunjukkan bahwa tingkat
maturitas penyelenggaraan SPIP berada pada level Terdefinisi atau tingkat 3 dari 5
(lima) tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP. Pengukuran terhadap komponen
Struktur dan Proses menghasilkan nilai maturitas penyelenggaraan SPIP sebesar
3,240 dengan tingkat maturitas “TERDEFENISI”. Berbeda dengan tahun
sebelumnya di mana penilaian diberikan sampai dengan tingkat Unit Kerja Eselon I
dari masing-masing Kementerian/Lembaga, di tahun 2021 ini penilaian diberikan
hanya sampai tingkat Kementerian/Lembaga. Ini dikarenakan data dukung yang
diserahkan oleh masing-masing Unit Kerja Eselon I dijadikan sebagai data dukung
untuk proses penilaian ditingkat Kementerian/Lembaga.
Total Nilai Maturitas Penyelenggaraan Spip pada Struktur dan Proses 3,240
MRI 2,930
IEPK 2,526
23 | P a g e
Tabel 3.14 Kriteria Tingkat Maturitas Penilaian SPIP
Tingkat Maturitas Klasifikasi Nilai Interval Nilai
Tabel 3.15 Perhitungan Capaian Kinerja Kepuasan Aparatur atas Pelayanan Teknis dan
Dukungan Manajemen
Sasaran Kegiatan 4
Terwujudnya Pelayanan Publik Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan
yang Berkualitas
24 | P a g e
Tabel 3.16 Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan, dan
Kinerja Unit Pelayanan
Nilai Interval
Nilai Persepsi Nilai Interval Mutu Pelayanan Kinerja Unit
Konversi
25 | P a g e
• Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinngal, dan Transmigrasi
Nomor 30 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Utama lingkup Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
26 | P a g e
• Dari efektivitas pengendalian korupsi, Direktorat Jenderal Pembangunan Desa
dan Perdesaan telah berada pada level 2 (level berkembang) dengan
karakteristik telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik, namun
strategi pencapaian kinerjanya masih belum relevan, serta pelaksanaan
pengendalian masih sebatas pemenuhan.
27 | P a g e
• Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinngal, dan Transmigrasi
Nomor 30 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Utama lingkup Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
28 | P a g e
Tabel 3.18 Realisasi Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal PDP Tahun 2021
PAGU
NO NAMA OUTPUT REALISASI %
ANGGARAN
1 Layanan Dukungan Manajemen dan 21.034.426.000 19.816.215.827 94,21%
Dukungan Teknis Lainnya
• Penyusunan Rencana Program dan
Anggaran
• Pelaksanaan Pemantauan dan
Evaluasi
• Pengelolaan Data dan Informasi
• Pengelolaan Keuangan
• Pengelolaan Perbendaharaan
• Pelayanan Hukum dan Kepatuhan
Internal
• Pengelolaan Kepegawaian
• Pelayanan Umum dan Perlengkapan
• Pelayanan Rumah Tangga
• Pelayanan Organisasi, Tata
Laksana, dan Reformasi Birokrasi
2 Layanan Sarana Internal 1.588.000.000 1.569.829.075 98,85%
3 Layanan Prasarana Internal 300.000.000 290.488.000 96,82%
4 Layanan Perkantoran 34.478.638.000 32.750.544.090 94,98%
Total 57.401.064.000 54.427.076.992 94,82%
29 | P a g e
Beberapa hal yang telah dilakukan dalam rangka pencapaian target realisasi
diantaranya yaitu:
• Melakukan pencermatan detail sisa anggaran masing-masing kegiatan dengan
membuat langkah-langkah percepatan, serta melakukan inventarisasi kegiatan
yang perlu dilakukan revisi;
• Pengendalian intensif terkait dengan administrasi fisik dan keuangan;
• Mengawal ketat penyelesaian sisa pekerjaan dan meningkatkan koordinasi
percepatan pelaksanaan kegiatan.
b. Permasalahan Pelaksanaan Anggaran Tahun 2021
Beberapa permasalahan dalam pelaksanaan anggaran tahun 2021, diantaranya:
• Konsistensi realisasi dengan RPD (Rencana Penarikan Dana) masih belum
optimal, dikarenakan beberapa kegiatan terlambat pelaksanaanya karena
pandemi COVID-19 dan Halaman III DIPA terkait RDP tidak dilakukan revisi
secara periodik;
• Nilai efisiensi masih rendah, dikarenakan penyerapan anggaran cukup tinggi
namun rata-rata nilai satker lebih rendah serta banyaknya revisi anggaran pada
saktker karena penyesuaian kegiatan dampak pandemi COVID-19;
• Konsistensi penyerapan anggaran belum bisa dikatakan optimal, dikarenakan
banyak kegiatan yang dilaksanakan pada akhir tahun;
• Keterlambatan pengajuan dokumen pencairan sehingga perlu diadakannya
konsolidasi internal terkait tata cara pengajuan pencairan;
• Beban sisa temuan BPK yang belum ditindaklanjuti, sehingga perlu adanya
koordinasi dengan pihak terkait untuk percepatan penyelesaian;
• Proses administrasi hibah bantuan peralatan eks Ditjen PPMD, maka perlu
adanya koordinasi dengan UKE II teknis dan daerah guna persepatan proses
hibah;
• Adanya refocusing anggaran untuk pencegahan pandemi COVID-19, sehingga
harus dilakukan revisi pada dokumen perencanaan anggaran yang
mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan kegiatan yang masih bisa
dilaksanakan;
• Masih adanya pandemi COVID-19 sehingga pelaksanaan program/kegiatan
yang sudah direncanakan pada tahun 2021 menjadi terhambat.
30 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan
Tahun 2021 merupakan bentuk dari pertanggungjawaban atas penyelenggaraan tugas dan
fungsi yang diemban selama tahun 2021. Adapun kesimpulan dari laporan ini yaitu:
1. Dikarenakan terdapat perubahan SOTK di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 sehingga perlu adanya
adaptasi dalam hal sistem kerja. Hal ini menyebabkan target kinerja yang telah ditetapkan
belum semuanya dapat tercapai. Namun meskipun demikian, nilai kinerja tahun 2021 yang
sebesar 104,57 mengalami kenaikan sebesar 29,484dibandingkan dengan tahun 2020;
2. Pagu anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan pada
Tahun 2021 sebesar Rp 57.401.064.000 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember
2021 sebesar Rp 54.427.076.992 (94,82%). Jika dibandingkan dengan tahun 2020,
persentase realisasi tahun 2021 mengalami penurunan dibandingkan dengan persentase
realisasi tahun 2020 yang sebesar 97,20% (menurun 2,38% dari tahun 2020);
3. Masih adanya pandemi COVID-19 menyebabkan terdapat refocusing anggaran, sehingga
mengakibatkan beberapa kegiatan dalam pelaksanaannya menjadi terhambat dan juga
terdapat beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan.
B. Saran
1. Perlu dilakukan sosialisasi terhadap pentingnya penerapan SAKIP dalam proses
pelaksanaan program dan kegiatan;
2. Pengendalian secara berkala terkait progres pencairan, sehingga dapat memaksimalkan
pencapaian kinerja;
3. Perlu pengendalian secara berkala dan menyusun ulang terkait rencana pelaksanaan
kegiatan baik secara daring ataupun luring guna mengatasi masalah akibat pandemi
COVID-19 dan pembatasan pertemuan;
4. Guna menindaklanjuti permasalahan kekosongan jabatan fungsional, perlu dilakukan
koordinasi dengan Sekretariat Jenderal terkait pengisian kekosongan jabatan tersebut;
5. Berkoordinasi dengan masing-masing Subbagian Tata Usaha dan Setjen terkait proses
pemindahan arsip;
6. Perlu dilakukan pengendalian, pemantauan dan pelaporan secara periodik guna
memastikan pencapaian target kinerja dapat dicapai sesuai waktu yang ditentukan.
31 | P a g e
LAMPIRAN
Data pegawai Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan yang mengikuti Pengembangan
Kompetensi Tahun 2021
Pangkat/ Diklat
No Nama NIP Jabatan Unit Kerja
Golongan Nama Periode
1. M. Fachri, S.STP, Pembina Utama 19811020 199912 1 001 Direktur Advokasi Direktorat Advokasi Pelatihan 16 Maret - 2
M.Si Muda (IV/c) dan Kerja Sama dan Kerja Sama Desa Kepemimpinan Juli 2021
Desa dan Perdesaan Nasional (PKN)
TK.II
2. Tri Mei Indriani, Penata Muda 19950505 201903 2 012 Penggerak Direktorat Pelatihan Dasar 19 Maret - 21
S.KM (III/a) Swadaya Pengembangan Sosial Pembentukan April 2021
Masyarakat Ahli Budaya dan Jabatan
Pertama Lingkungan Desa dan Fungsional PSM
Perdesaan Angkatan VIII
3. Iis Darma Kusuma, Penata Muda 19881005 201903 2 013 Penggerak Direktorat Pelatihan Dasar 19 Maret - 21
SE (III/a) Swadaya Pengembangan Sosial Pembentukan April 2021
Masyarakat Ahli Budaya dan Jabatan
Pertama Lingkungan Desa dan Fungsional PSM
Perdesaan Angkatan VIII
4. Ferika Bestati Penata Muda 19930221 201903 2 006 Penggerak Direktorat Fasilitasi Pelatihan Dasar 19 Maret - 21
Panjaitan, S.I.Kom (III/a) Swadaya Pemanfaatan Dana Pembentukan April 2021
Masyarakat Ahli Desa Jabatan
Pertama Fungsional PSM
Angkatan VIII
5. Fathiya Nabila, Penata Muda 19970125 201903 2 002 Penggerak Direktorat Pelatihan Dasar 19 Maret - 21
S.KPm (III/a) Swadaya Perencanaan Teknis Pembentukan April 2021
Masyarakat Ahli Pembangunan Desa Jabatan
Pertama dan Perdesaan Fungsional PSM
Angkatan VIII
6. Agnes Sandrawati, Penata Muda 19941114 201903 2 027 Analis Keuangan Sekretariat Direktorat Pendidikan dan 19 April - 27
S.E (III/a) Jenderal Pelatihan April 2021
Pembangunan Desa Bendahara
dan Perdesaan Pengeluaran
7. Rischa Permata, SE Penata Muda 19900512 201903 2 008 Analis Keuangan Sekretariat Direktorat Pendidikan dan 19 April - 27
(III/a) Jenderal Pelatihan April 2021
Pembangunan Desa Bendahara
dan Perdesaan Pengeluaran
8. Ramma Pengatur (II/c) 19970514 201912 1 001 Pengelola Sekretariat Direktorat Pendidikan dan 19 April - 27
Wirapratama, Keuangan Jenderal Pelatihan April 2021
A.Md.Ak. Pembangunan Desa Bendahara
dan Perdesaan Pengeluaran
9. Rini Levana Penata Muda 19931209 201903 2 006 Analis Laporan Sekretariat Direktorat Pendidikan dan 19 April - 27
Panggabean, S.E (III/a) Keuangan Jenderal Pelatihan April 2021
Pembangunan Desa Bendahara
dan Perdesaan Pengeluaran
10. Yola Sri Ratna Pengatur (II/c) 19980614 201912 2 001 Pengelola Sekretariat Direktorat Pendidikan dan 19 April - 27
Alfiyani, A.Md.Ak. Keuangan Jenderal Pelatihan April 2021
Pembangunan Desa Bendahara
dan Perdesaan Pengeluaran
11. Odi Iriawan, S.Sos Penata Muda 19910627 201803 1 001 Analis Direktorat Pendidikan dan 19 April - 27
(III/a) Pemerintahan Perencanaan Teknis Pelatihan April 2021
Pusat Pembangunan Desa Bendahara
dan Perdesaan Pengeluaran
12. Bresman Mangudut Penata TK. I 19710924 200312 1 001 Penggerak Direktorat Advokasi Pendidikan dan 5 - 9 April
Sigalingging, S.Sos (III/d) Swadaya dan Kerja Sama Desa Pelatihan 2021
Masyarakat Ahli dan Perdesaan Penyelenggaran
Muda SPIP Integratif
13. Fakhriah Aqmarina Penata Muda 19930801 201903 2 008 Analis Direktorat Advokasi Pendidikan dan 5 - 9 April
Quinta, S.Si (III/a) Pengembangan dan Kerja Sama Desa Pelatihan 2021
Sarana dan dan Perdesaan Penyelenggaran
Prasarana SPIP Integratif
14. Khairul Miftah, A.Md Pengatur (II/c) 19910426 201903 1 004 Arsiparis Direktorat Diklat 26 Juli - 2
Terampil Perencanaan Teknis Fungsional September
Pembangunan Desa Pengangkatan 2021
dan Perdesaan Arsiparis tingkat
Terampil
15. Ririn Rahmawati, Pengatur (II/c) 19960202 201903 2 011 Arsiparis Direktorat Diklat 26 Juli - 2
A.Md Terampil Pengembangan Sosial Fungsional September
Budaya dan Pengangkatan 2021
Lingkungan Desa dan Arsiparis tingkat
Perdesaan Terampil
16. Yassir Amrie Pengatur (II/c) 19951008 201903 1 006 Arsiparis Direktorat Advokasi Diklat 26 Juli - 2
Prayoga, A.Md Terampil dan Kerja Sama Desa Fungsional September
dan Perdesaan Pengangkatan 2021
Arsiparis tingkat
Terampil
17. Luki Yuniastari, S.E Penata Muda 19890621 201903 2 005 Analis Sekretariat Direktorat Pelatihan 22 September
(III/a) Kepegawaian Ahli Jenderal Fungsional - 15 Oktober
Pertama Pembangunan Desa Analis 2021
dan Perdesaan Kepegawaian
Jenjang
Keahlian
18. Mariam Solichah, Penata Muda 19920213 201903 2 005 Perencana Ahli Sekretariat Direktorat Pelatihan 12 Oktober-
S.Si (III/a) Pertama Jenderal Jabatan 26 November
Pembangunan Desa Fungsional 2021
dan Perdesaan Perencana
Tingkat Keahlian
19. Nenden Pratiwi Penata Muda 19941127 201903 2 008 Perencana Ahli Sekretariat Direktorat Pelatihan 12 Oktober-
Hadiyanto, S.Si (III/a) Pertama Jenderal Jabatan 26 November
Pembangunan Desa Fungsional 2021
dan Perdesaan Perencana
Tingkat Keahlian
20. Nur Annisa Ratna, Penata (III/c) 19800318 200012 2 001 Analis Kebijakan Direktorat Pelatihan Agen 27 Oktober-
S.A.P Ahli Muda Pengembangan Sosial Perubahan 3 November
Budaya dan Secara Blended 2021
Lingkungan Desa dan Learning
Perdesaan
21. Rizky Arif Santoso, Penata Muda 19950306 201903 1 006 Analis Kebijakan Direktorat Pelatihan Agen 27 Oktober-
S.SOS (III/a) Ahli Pertama Pengembangan Sosial Perubahan 3 November
Budaya dan Secara Blended 2021
Lingkungan Desa dan Learning
Perdesaan
22. Lely Amalia, S.Sos Penata Muda 19920812 201503 2 007 Analis Direktorat Advokasi Pelatihan Agen 27 Oktober-
TK.I (III/b) Pemberdayaan dan Kerja Sama Desa Perubahan 3 November
Masyarakat dan Perdesaan Secara Blended 2021
Learning
1
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
i
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Advokasi dan Kerja
Sama Desa dan Perdesaan Tahun 2021 merupakan wujud pertanggungjawaban atas
kinerja sebuah instansi pemerintah. Laporan ini disusun untuk melaporkan capaian
kinerja yang telah dilaksanakan. Diharapkan untuk memberikan gambaran pencapaian
kinerja selama satu tahun anggaran di Direktorat AKDP.
Capaian kinerja Direktorat AKDP tahun 2021 adalah hasil kontribusi dari seluruh entitas
kerja di lingkungan Direktorat AKDP. Diharapkan penyelenggaraan Advokasi dan Kerja
Sama Desa dan Perdesaan yang dilakukan dapat bermanfaat untuk desa terutama untuk
desa yang membutuhkan fasilitasi pendampingan dalam bidang Advokasi dan Kerja
Sama. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dilakukan Direktorat Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan Tahun 2021.
Pelaksanaan tugas dan fungsi didasarkan atas Permendes PDTT Nomor 15 Tahun 2020
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi serta perjanjian kinerja Direktorat AKDP dengan Direktur Jenderal
Pembangunan Desa dan Perdesaan (Dirjen PDP).
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa) mengamanatkan spirit
kolektif penyelenggaraan pembangunan desa dengan pendekatan pemberdayaan
masyarakat. Kelahiran UU Desa merupakan langkah bagi terwujudnya mimpi besar
mewujudkan desa yang berdaulat, mandiri dan sejahtera. Salah satu tugas penting
dalam mengamankan mimpi tersebut adalah mengawal implementasi semua peraturan
dan kebijakan turunannya maupun praktek implementasinya, mulai dari tingkat pusat
hingga desa itu sendiri. Mengingat ada banyak kekeliruan dalam menerjemahkan
kehendak UU Desa maka diperlukan fasilitasi bidang advokasi dan kerja sama.
Direktorat AKDP melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan UU
Desa melalui fasilitasi Advokasi dan Kerja Sama Desa. Penyelenggaraan fasilitasi secara
teknis menjadi tugas Direktorat AKDP, dengan sasaran pokok program dan kegiatan
tersedianya regulasi dan kebijakan, pelaksanaan advokasi dan kerja sama desa dan
perdesaan, persentase kegiatan pelaksanaan advokasi dan kerja sama desa dan
perdesaan yang sesuai dengan dokumen perencanaan teknis pengembangan kerja sama
desa dan perdesaan, dan berkembangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan
desa dan perdesaan melalui pendampingan.
Direktorat AKDP menyampaikan terima kasih kepada semua pihak baik internal maupun
eksternal yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan tugas dan fungsi selama tahun
2021. Semoga laporan ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan kinerja
advokasi dan kerja sama desa dan perdesaan dibawah payung koordinasi dan
pengendalian oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi.
Jakarta, Januari 2022
DIREKTUR ADVOKASI DAN KERJA SAMA
DESA DAN PERDESAAN
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
v
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Desa berperan penting sebagai tiang penyangga struktur pembangunan
nasional. Peran itu diwujudkan melalui penerbitan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa), yang sekaligus merupakan terobosan
baru dalam konteks penyelenggaraan pembangunan desa di Indonesia. UU
Desa tersebut perlu secara aktif dikawal dalam jalur implementasi dan
diadvokasi setiap UU dan kebijakan turunannya di tingkat nasional, daerah,
dan desa untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran UU Desa,
mendorong perbaikan akuntabilitas dan inklusi sosial di desa.
1
melalui berbagai kebijakan, khususnya dalam bidang fasilitasi advokasi dan
diseminasi kebijakan, fasilitasi pendampingan, fasilitasi kerja sama, dan
fasilitasi pembentukan dan pengembangan kawasan perdesaan.
2
dampak Covid-19, khususnya yang bersumber dari rupiah murni. Kebijakan
ini berimbas pada pemotongan anggaran Kemendesa PDTT termasuk
Direktorat AKDP. Pemotongan anggaran tersebut, mengakibatkan program-
program dan kegiatan yang telah dialokasikan pembiayaannya melalui DIPA
Awal Tahun Anggaran 2021 tidak dapat dilaksanakan secara optimal,
terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan pendampingan masyarakat
desa.
3
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi dan diseminasi kebijakan
pembangunan desa dan perdesaan, pendampingan pembangunan desa
dan perdesaan, kerja sama desa dan perdesaan, serta pembentukan dan
pengembangan kawasan perdesaan;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang advokasi
dan diseminasi kebijakan pembangunan desa dan perdesaan,
pendampingan pembangunan desa dan perdesaan, kerja sama desa dan
perdesaan, serta pembentukan dan pengembangan kawasan perdesaan;
4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang advokasi dan
diseminasi kebijakan pembangunan desa dan perdesaan, pendampingan
pembangunan desa dan perdesaan, kerja sama desa dan perdesaan,
serta pembentukan dan pengembangan kawasan perdesaan;
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang advokasi dan diseminasi
kebijakan pembangunan desa dan perdesaan, pendampingan
pembangunan desa dan perdesaan, kerja sama desa dan perdesaan,
serta pembentukan dan pengembangan kawasan perdesaan; dan
6. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.
4
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Direktorat Advokasi dan Kerja Sama Desa dan
Perdesaan adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan
5
TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat AKDP disusun dengan tujuan
untuk mengetahui keberhasilan capaian program dan kegiatan Direktorat
Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan Tahun Anggaran 2021.
5. Sistematika Penyajian
Capaian kinerja Direktorat Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan
selama tahun 2021 diukur dan dievaluasi dengan mengacu pada penetapan
kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut,
dirumuskan beberapa rekomendasi untuk peningkatan kinerja di tahun
mendatang.
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas dan fungsi,
struktur organisasi, maksud dan tujuan, dan sistematika penyajian.
PERENCANAAN KINERJA
AKUNTABILITAS KINERJA
6
publik terhadap pencapaian Perjanjian Kinerja tahun 2021. Menjelaskan
perbandingan data kinerja tahun 2021 dengan tahun sebelumnya.
Menjelaskan analisis efisiensi sumber daya dan analisis peningkatan kinerja.
Menjelaskan hasil evaluasi SAKIP 2020 dan masukan bagi kegiatan tahun
berikutnya. Menjelaskan permasalahan dan kendala kegiatan Advokasi dan
Kerjasama Desa dan Perdesaan tahun anggaran 2021.
PENUTUP
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
7
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
8
2. Perjanjian Kinerja 2021
Program : Anggaran :
Program Daerah Tertinggal, Kawasan Rp. 86.247.786.000 (Delapan Puluh
Perbatasan, Enam Milyar Dua Ratus Empat Puluh
Perdesaan, dan Transmigrasi Tujuh Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh
Enam Ribu Rupiah)
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja 2021
1
9
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
1. Capaian Kinerja
1.1 Realisasi Kinerja Tahun Anggaran 2021
Capaian kinerja tahun anggaran 2021 yang merujuk pada Indikator Kinerja
Utama diantaranya;
a) Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Pelaksanaan Advokasi dan
Kerjasama Desa dan Perdesaan yang ditetapkan dengan Realisasi Output
1 dokumen.
Indikator Kinerja Utama Nomor 1 ini tercapai dengan terbitnya Kepdirjen
Nomor 1.1 Tahun 2021 pada 5 Januari 2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun
Anggaran 2021.
Meskipun pada awalnya rencana untuk mencapai target IKU ini yaitu
penyusunan pedoman teknis Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan, yang
akan digunakan oleh desa serta stakeholder terkait dalam membangun kerja sama
baik kerja sama antar desa maupun kerja sama desa dengan pihak ketiga. Serta
Meningkatkan sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah
desa, masyarakat, dan stakeholder terkait dalam pengembangan kerja sama desa.
Tahapan penyusunan Pedoman Teknis Advokasi dan Kerjasama Desa dan
Perdesaan yaitu;
1) Penyusunan Draft
2) Pembahasan Draft
3) Finalisasi Draft
Penyusunan pedoman teknis Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan
tidak terselenggara karena adanya refocusing anggaran 4 tahap sehingga
tergesernya alokasi anggaran untuk penyusunan pedoman teknis, tahun anggaran
2021 berfokus pada identifikasi kerjasama desa dan perdesaan, serta desa degan
pihak ketiga dengan tujuan untuk dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan
pedoman teknis.
10
b) Persentase kegiatan pelaksanaan advokasi dan kerjasama desa dan
perdesaan yang sesuai dengan dokumen perencanaan teknis
pengembangan kerjasama desa dan perdesaan dengan realisasi 100%.
11
NO. KEGIATAN JENIS KELUARAN (OUTPUT)
12
Pilot Project Rintisan Kerjasama Bidang Ekonomi Desa dan Perdesaan dengan PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG):
1. Strategic Partnership Produsen semen dan produk turunan semen untuk
mendukung percepatan Program/Kegiatan yang didanai oleh Dana Desa
2. Penyaluran produk semen SIG khususnya dalam penggunaan anggaran Dana
Desa untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan untuk pelaksanaan proyek
infrastruktur di desa.
3. Bumdes/Bumdesma sebagai mitra kerjasama Distributor untuk menyalurkan
kebutuhan bahan bangunan untuk Proyek Dana Desa
4. Telah teridentifikasi sebanyak 78 Bumdes/Bumdesma dari 16 Provinsi yang siap
untuk menjalin kerjasama dengan PT SIG dalam distribusi produk semen dan
produk turunan semen dan saat ini dalam tahap fasilitasi.
5. Estimasi konsumsi semen dari Anggaran Infrastruktur Dana Desa untuk
kebutuhan semen senilai 1.3 T atau sebesar 1.7 juta Ton
6. Volume semen yang telah teridentifikasi oleh frontliner SIG (tim penjualan)
sebesar 93.584 ton atau senilai 70.6 M ( 6 % )
7. Total volume semen yang telah terealisasi sebesar 39.425 ton atau 42.1% dari
volume semen yang telah teridentifikasi oleh frontliner SIG.
8. Rasio frontliner (TSO) terhadap identifikasi dana desa adalah 1 : 36
13
Dalam kegiatan fasilitasi advokasi desa menghasilkan beberapa rekomendasi yaitu;
• Direktorat Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan perlu melakukan
pemetaan stakeholder yang bisa diajak berdialog terkait masalah pemanfaatan
lahan non produktif.
• Lumbung pangan sangat diperlukan untuk meningkatkan ketahanan pangan
masyarakat, dalam rangka mengurangi resiko yang timbul akibat kerawanan
pangan. Oleh karena itu, Pemanfaatan lahan non produktif juga perlu diarahkan
untuk pengembangan lumbung pangan desa.
• Mengadvokasi desa dalam membangun aksesibilitas kerja sama desa dengan
para Stakeholder.
Gambar 3. 2 Pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Advokasi pemanfaatan lahan non-produktif di Desa Mandalasari
14
Gambar 3. 3 Pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Advokasi pemanfaatan lahan non-produktif di Desa Mekarwangi
15
Pelaksanaan Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik Desa
Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan bekerja sama dengan
Komisi Informasi Pusat mengadakan penilaian terhadap rekomendasi desa yang
telah diusulkan oleh
pemerintah daerah
beserta perwakilan
Komisi Informasi di
masing-masing
provinsi. Kerjasama ini
dimuat dalam:
• Nota Kesepahaman
Gambar 3. 3 Kerja Sama dengan Komisi Informasi Pusat (KIP)
antara Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan Komisi
Informasi Pusat nomor 11/HK.07.01/V/2021 tanggal 4 Mei 2021 tentang
Keterbukaan Informasi Publik di Desa
• Perjanjian Kerja Bersama antara Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan
Perdesaan dengan Komisi Informasi Pusat nomor 05/PDP/HK.07.01/V/2021
tanggal 4 Mei 2021 tentang Penyelenggaraan Keterbukaan Informasi Publik di
Desa dan Perdesaan
Penganugerahan Apresiasi
Keterbukaan Informasi
Publik dilaksanakan di ICE
BSD, Tangerang Dihadiri
oleh Menteri Desa PDTT,
Ketua Komisi Informasi
Pusat dan Perwakilan BAKTI
Kementerian Komunikasi
dan Informasi. Tahapan
Gambar 3. 4 Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik
kegiatan ini meliputi;
• Sosialisasi, Pihak KI Pusat melakukan Sosialisasi melalui KI Provinsi dan Surat
yang dikirimkan ke masing – masing daerah
16
• Rekomendasi, Masing – Masing Provinsi melalui KI Provinsi dan DPMD Provinsi
mengirimkan 1 nama Desa yang direkomendasikan (28 Desa mengirimkan
Rekomendasinya, dan 5 Desa tidak mengirimkan)
• Desk Review, Tim Penilai melakukan Review atas Persyaratan yang telah dikaji
sebelumnya untuk menentukan 10 Terbaik
• Visitasi, Pendalaman Lapang dilakukan untuk menentukan 3 Terbaik dari 10
Kandidat yang ada
Hasilnya diperoleh 10 Desa terbaik dalam kategori Keterbukaan Informasi Publik,
yaitu:
1. Desa Sendang, Jawa tengah 6. Desa Kabuna, Nusa Tenggara Timur
2. Desa Punggul, Bali 7. Desa Karangsari, DIY
3. Desa Blang Kolak I, Aceh 8. Desa Pohea, Maluku Utara
4. Desa Cibiru Wetan, Jawa Barat 9. Desa Teluk Kapuas, Kalimantan Barat
5. Desa Kumbang, Nusa Tenggara 10. Desa Kedungsumber, Jawa Timur
Barat
17
Hasil kegiatan Monitoring dan Fasilitasi Pengembangan kawasan Perdesaan;
A. Permasalahan di dalam pengembangan kawasan perdesaan
• Kapasitas SDM Masyarakat dan Kelembagaan masih belum Profesional di
bidangnya dan belum berjalan secara optimal
• Dalam Pengelolaan Potensi Kawasan Perdesaan adanya bencana alam yang
mengakibatkan potensi kawasan perdesaan tersebut tidak produktif
• Masih terbatasnya Teknologi Tepat Guna dalam mengelola potensi kawasan
perdesaan
• Pemasaran dari hulu sampai hilir produk unggulan kawasan perdesaan
(termasuk destinasi wisata) belum berjalan secara optimal
• Dalam pengembangan komoditas unggulan kawasan perdesaan belum
terintegrasi dan sinergis dengan baik
• BUMDesma masih adanya kekosongan dalam kepengurusan
• Masih lemahnya koordinasi dan integrase di dalam kelembagaan tim
koordinasi Pembangunan Kawasan Perdesaan (TKPKP) baik TKPKP kawasan,
kabupaten, maupun provinsi.
• Tidak adanya pendampingan kawasan perdesaan
18
C. Kegiatan Monitoring di 23 kabupaten
• Pengembangan kawasan walaupun saat ini masih dilanda Pandemi Covid-19,
pembangunan infrastruktur
dan pemberdayaan
masyarakat masih tetap
berjalan dengan adanya
bantuan atau intervensi
dari Kementerian/Lembaga
terkait, Pemerintah
Provinsi, Kabupaten/ kota,
dan Desa
• Roda Perkonomian
Gambar 3. 5 Monitoring Kawasan Perdesaan
kawasan perdesaan tetap
stabil walaupun tidak maksimal dikarenakan pandemi Covid-19 masih
berlangsung
• Potensi kawasan perdesaan masih
dapat digali dan dikembangkan
sehingga menopang pendapatan
masyarakat dan mengurangi
pengangguran
• BUMDESma sebagian besar masih
berjalan dan menampung potensi
kawasan perdesaan untuk
dikembangkan dan dipasarkan
• Sarana dan Prasarana kawasan
Gambar 3. 6 Monitoring Aktivitas Kawasan Perdesaan
perdesaan diantaranya jalan – jalan
di desa, kondisinya masih bagus dan pada umumnya beraspal, sehingga
memudahkan akses untuk mempercepat roda perkonomian terutama
mempermudah pemasaran potensi kawasan perdesaan
• Bantuan/intervensi dari Eks. Ditjen PKP masih digunakan dan
pemanfaatannya masih dirasakan oleh masyarakat kawasan perdesaan
19
• Kelembagaan kawasan Perdesaan tim koordinasi Pembangunan Kawasan
Perdesaan (TKPKP) masih melakukan tugasnya terkait pembangunan
kawasan perdesaan
• Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa, akan
mendorong dan berupaya se-optimal mungkin untuk mengembangkan
kawasan perdesaan, guna peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat
20
b. Mengembangkan kapasitas para pendampingan desa dan perdesaan agar lebih
obyektif, rasional dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan kebijakan
c. Mendorong adanya pendampingan masyarakat dari lintas sektor (swasta,
perguruan tinggi, NGO dan lembaga masyarakat lainnya)
d. Terinformasikannya gambaran umum tentang kerja sama dan kemitraan desa
dalam upaya optimalisasi terhadap pengelolaan pemanfaatan lahan tidak
produktif
e. Terlaksananya tukar pengalaman dan diskusi di antara para peserta dalam
mengembangkan kerjasama dan kemitraan desa dalam pengelolaan lahan tidak
produktif kepada Pemerintah Desa maupun pihak lain yang terlibat didalamnya
21
yang kepemilikannya masih tumpang tindih seperti dengan kawasan hutan,
perusahaan pertambangan, perusahaan perkebunan, perikanan, atau lahan yang
belum ada status kepemilikannya. Dalam penyelesaian masalah tersebut diperlukan
tenaga pendamping yang memiliki kapasitas untuk fasilitasi ke berbagai pihak
terkait terutama bidang agraria.
Pelatihan mediasi desa diperlukan dengan maksud dan tujuan, sbb:
• Peningkatan kapasitas para pendamping (TPP) di bidang penyelesaian
perselisihan pertanahan, melalui sertifikasi dari Dewan Sengketa Indonesia.
• Integrasi program dengan Dewan Sengketa Indonesia dalam rangka
membantu desa menyelesaikan permasalahan pertanahan.
• Mengedukasi masyarakat terkait penyelesaian permasalahan pembangunan
desa.
Adapun peserta pelatihan mediasi desa, sbb:
1. Nurahman Joko
2. Safrudin Rumalean
3. Drs. H. Adang Rujiana
4. Muhamad Rijal
5. Andi Hamzah
6. Said Banteng
7. Sabarudin Rery
8. Amin Ramli
9. Albertus Magnus Wona
10. Royani Harahap
11. R. Rahmanu Hendarta
12. Irwansyah
13. Zulkifli Lamasana
14. Yulian Nurnaning
15. Masri Muhammad Amin
16. RA Santi
17. Dindin Abdullah Ghozali
18. Miftahurrahman
19. Dahlan
20. Maulana Sholehodin
22
21. Hendriyatna
22. Egy Diari
23
f. Terlaksananya fasilitasi dan sosialisasi pentingnya program pendampingan
masyarakat desa dalam implementasi kebijakan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa;
g. Terciptanya upaya pengendalian dan pembinaan terhadap proses fasilitasi
pendampingan desa dan perdesaan
Monitoring dan evaluasi bidang fasilitasi pendampingan desa dan perdesaan
terlaksana di 98 Desa, 43 Kabupaten, 18 Provinsi. Matriks hasil Monitoring dan
Evaluasi terlampir pada lampiran LAKIP.
24
6. Belanja Barang persediaan dan Barang Konsumsi untuk ATK dan bahan
Komputer
7. Belanja Sewa meliputi Sewa Kantor dan Kendaraan
8. Belanja Jasa Lainnya untuk honorarium tenaga administrasi dan tenaga teknis
9. Belanja Perjalanan Dinas dalam rangka asistensi, pembinaan rapat-rapat
10.Rapat Koordinasi Provinsi.
25
d) Ringkasan Capaian Kinerja Direktorat AKDP
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami capaian target kinerja Direktorat Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan,
berikut ringkasan singkat capaian IKU Direktorat AKDP;
26
3. Webinar Pelatihan Akses Pemanfaatan
Lahan Perhutanan Sosial Dan
Sumberdaya Agraria Lainnya Melalui
Kemitraan Strategis
4. Fasilitasi Pelatihan Mediasi Desa (Village
Mediation Training)
5. Layanan Pendampingan
(Dekonsentrasi)
Tabel 3.2 Ringkasan Capaian Kinerja Direktorat Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan
3
27
1.2 Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan
A. Keberhasilan dalam pencapaian target kinerja
1) Kuatnya koordinasi lintas Kementerian/Lembaga atau Stakeholder lainnya dalam
mendukung pelaksanaan program kegiatan Direktorat Advokasi dan Kerjasama
Desa dan Perdesaan
2) Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan secara berkala yang dilaksanakan
melalui rapat internal Direktorat Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan
28
1.3 Realisasi Anggaran
Pagu Anggaran Direktorat Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan Tahun
Anggaran 2021
Realisasi
PROVINSI REALISASI
29
SULAWESI TENGAH 81,27%
SULAWESI SELATAN 97,33%
SULAWESI TENGGARA 99,93%
MALUKU 95,25%
BALI 95,11%
NUSA TENGGARA BARAT 95,96%
NUSA TENGGARA TIMUR 89,18%
PAPUA 92,25%
BENGKULU 97,50%
MALUKU UTARA 99,94%
BANTEN 99,14%
KEP. BANGKA BELITUNG 94,72%
GORONTALO 96,44%
TOTAL 94.90%
Tabel63.5 Realisasi Anggaran Dekonsentrasi
30
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
Rencana 0.00% 0.00% 0.99% 3.36% 7.35% 16.34% 19.19% 40.86% 46.87% 76.13% 95.52% 100.00%
Realisasi 0.00% 0.00% 0.92% 3.74% 8.11% 17.21% 20.05% 42.69% 48.93% 53.99% 79.62% 95.45%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
Rencana Realisasi
31
Realisasi Anggaran Per Komponen Kegiatan Direktorat Advokasi dan Kerjasama
Desa dan Perdesaan
32
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan gambaran pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka
pencapaian Kinerja Direktorat Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan
tahun 2021, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut:
1. Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Advokasi dan Kerjasama Desa dan
Perdesaan tahun 2021 yang menjadi tolak ukur penilaian kinerja, mencapai
target yang telah ditetapkan, yaitu 1 dokumen regulasi yang mengatur
tentang tugas dan fungsi Direktorat Advokasi dan Kerjasama Desa dan
Perdesaan, selanjutnya yaitu persentase kegiatan pelaksanaan Advokasi
dan Kerjasama sesuai dengan dokumen perencanaan teknis tercapai 100%,
dan Persentase Desa dan Perdesaan yang mendapatkan Pendampingan
yaitu 100%, meskipun Ketersediaan jumlah TPP yang tidak sebanding
dengan jumlah lokasi dampingan, dalam kondisi sementara waktu dapat
diatasi dengan pengoptimalan TPP yang tersedia untuk mendapingi lokasi-
lokasi desa diluar tanggung jawabnya. Namun demikian, untuk proses
jangka panjang pola ini tidak dapat diterapkan karena proses
pendampingan menjadi tidak efektif dan efisien
2. Capaian anggaran Direktorat Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan
mencapai 95,45% anggaran Pusat, 94,90% anggaran Dekonsentrasi, dan
94,94% Realisasi Gabungan.
3. Belum terbitnya dokumen Perencanaan Teknis Advokasi dan Kerjasama
Desa dan Perdesaan tahun 2021, sehingga program kegiatan masih
mengacu hanya pada tugas dan fungsi.
4. Adanya Refocusing anggaran 4 tahap sehingga banyak kegiatan yang
ditunda pelaksanaannya
B. Rekomendasi
Rekomendasi pokok yang dapat disampaikan berkenaan hasil evaluasi tugas
pokok dan fungsi Direktorat Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan
tahun 2021, sebagai berikut:
1. Penyesuaian program dan kegiatan Direktorat Advokasi dan Kerjasama
Desa dan Perdesaan yang sesuai dengan dokumen perencanaan teknis
pembangunan desa dan perdesaan yang telah terbit di akhir tahun 2021
untuk tahun anggaran 2022
2. Penyusunan Pedoman Teknis Advokasi, Kerjasama, dan Pendampingan
Desa dan Perdesaan dilaksanakan di triwulan I tahun anggaran 2022
3. Memperkuat koordinasi lintas K/L dan/atau stakeholder lainnya dalam
rangka mendukung capaian kinerja
33
4. Memperluas koordinasi dengan pihak ketiga, contoh Perguruan Tinggi,
BUMN, BUMD, dan NGO untuk memperkuat jalinan Kerjasama dengan Desa
dan Perdesaan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian di Desa
dan Perdesaan
5. Memperluas koordinasi dengan pihak ketiga, contoh Perguruan Tinggi,
BUMN, BUMD, dan NGO untuk melakukan pendampingan desa dari
berbagai aspek, terutama dalam aspek perekonomian.
34
LAMPIRAN 1. PAKTA INTEGRITAS DIREKTUR ADVOKASI DAN KERJA SAMA
DESA DAN PERDESAAN
LAMPIRAN 2. PERJANJIAN KINERJA DIREKTUR ADVOKASI DAN KERJA
SAMA DESA DAN PERDESAAN
LAMPIRAN 3. FORMULIR PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN
Sasaran Sumber
No. Definisi Operasional Cara Perhitungan
Strategis Data
1. Tersedianya Bahan kebijakan dan regulasi Pelaksanaan Advokasi Jumlah bahan Internal
regulasi dan dan Kerjasama Desa dan Perdesaan yang disusun kebijakan dan Direktorat
kebijakan, mengacu pada Dokumen Rencana Induk Desa dan regulasi AKDP
pelaksanaan Perdesaan serta dokumen perencanaan teknis Pelaksanaan
advokasi dan Pelaksanaan Advokasi dan Kerjasama Desa dan Advokasi dan
kerjasama desa Perdesaan Kerjasama desa
dan perdesaan Bahan kebijakan dan regulasi Pelaksanaan Advokasi dan perdesaan
dan Kerjasama Desa dan Perdesaan terdiri dari: yang ditetapkan
a. Petunjuk Pelaksanaan; pada tahun yang
b. Petunjuk Teknis; bersangkutan
c. Revisi Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2018
d. Rencana Strategis Direktorat advocasi dan
kerjasama desa dan perdesaan Tahun 2020-2024
e. dll
5 Prov. Jawa Kabupaten Kecamatan Desa Kerjasama Desa kerjasama tersebut difasilitasi oleh Dinas Hasil seleksi tersebut
Tengah Kudus Jati, Jepangpakis Jepangpakis dengan PMD Kabupaten Kudus, dan Kepanitiaan desa, akan didapatkan SDM
Pihak ke-3 Kecamatan, dan mereka duduk bersama guna yang unggul dan
(Universitas Jenderal menentukan akan bekerjasama dengan berkualitas
Soedirman) dalam akademisi yang mana dan mayoritas memilih
pengisian perangkat Unsoed dan kerjasama tersebut ditandatangani
desa
oleh pihak Universitas Jenderal Soedirman
(Unsoed) dengan panitia desa yang mewakili
48 desa tersebut. Untuk masa berlaku
kerjasama (MOU) tersebut hanya dalam satu
kali kagiatan/Event dan kerjasama ini tidak
menutup kemungkinan dapat bekerjasama
dengan Universitas/ Fakultas lainnya.
6 Prov. Jawa Kab. Kec. Pakis Desa Pogalan kerjasama Desa Desa Pogalan merupakan salahsatu desa kerjasama dengan Taman
Tengah Magelang Pogalan dengan yang ada di wilayah Kecamatan Pakis, Nasional di bidang
Pihak ke-3 (Taman Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan pariwisata atau
Nasional) melalui terletak di jalur wisata Ketep Pass. Di Desa pengelolaan aset
Pokdarwis di bidang Pogalan sebagian besar para penduduknya berbentuk panorama
pariwisata atau bermata pencaharian petani, kebanyakan alam ini mampu
pengelolaan aset memberikan sumbangsih
penduduk desa Pogalan mempunyai lahan
berbentuk panorama terhadap peningkatan
pertanian sendiri, dan sebagian penduduk
alam, kerjasama ini ekonomi masyarakat
sudah berakhir desanya mengerjakan ladang orang lain Desa Pogalan dan
karena masa dengan mendapat upah harian. Potensi meningkatkan
perjanjian selama 3 unggulan dari Desa Pogalan sendiri adalah Pendapatan Asli Desa
tahun yaitu pada hasil sayur mayur seperti kubis, tomat, cabe, (PAD)
tahun 2017 – 2020. kentang, seledri, dan brokoli. Hasil dari
pertanian dijual langsung kepasar, atau ke
pengepul sayur mayur yang datang kemudian
menjual kembali ke pasar- pasar di daerah
Magelang. Wisata Alam Grenden dan Top
selfie Kragilan terletak Desa
Pogalan, Kecamatan
Pakis, Kabupaten Magelang adalah wisata
alam yang sudah sangat dikenal di Magelang
dan sekitarnya.
10 Jawa Barat Sukabumi Cicurug Pesawahan Konservasi Daerah Desa ini merupakan salah satu desa yang Tahun 2015-2018
Aliran Sungai berada di kaki Gunung Salak-Sukabumi. Desa program kemitraan
Berbasis Penguatan Pasawahan berbatasan langsung dengan kemitraan mampu
Ekonomi dengan TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun melakukan penanaman
PT.Yakult Salak) dan merupakan Hulu dari Sub Daerah 24.800 pohon di wilayah
Indonesia Persada Aliran Sungai (DAS) Cicatih yang bermuara di hulu Desa Pasawahan.
Tahun 2015 s/d Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimandiri- Selain itu, ada 200 sumur
Skrg Sukabumi. resapan dan 500 lubang
biopori di wilayah hilir
Perjanjian Pada 2014, Pemerintah Desa Pasawahan Desa Pasawahan.
Kerjasama antara membentuk Kelompok Kerja Gerakan
PT Yakult Masyarakat Pecinta Alam (Pokja Gempal). Secara ekonomi, ada 25
Indonesia Persada Pokja ini bertugas untuk mengidentifikasi dan orang warga yang
dengan Lembaga menginventarisir permasalahan lingkungan mampu mengembangkan
Alam Lestari yang ada di desa, baik di hulu maupun di hilir. usaha kelompok berupa
Indonesia Hasil riset Pokja Gempal menunjukkan adanya 20.000 tanaman bunga
krisis lingkungan, terutama di daerah aliran potong jenis philo, 30
sungai, di sejumlah titik akibat banyaknya ekor ternak kambing, dan
lahan kritis, sumber mata air yang mengering, 3 ekor sapi. Selain itu,
pembukaan lahan, alih fungsi lahan, ada 100 pohon Jambu Air
penebangan liar, dan buruknya tata kelola Citra di pekarangan
sampah. Berangkat dari hasil riset di atas, masyarakat.
pada 2015, Pemerintah Desa Pasawahan
menyusun Peraturan Desa tentang Program kemitraan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Selanjutnya, Pemerintah Desa
Pemerintah Desa Pesawahan Pasawahan dan PT Yakult
menyosialisasikan Peraturan Desa tersebut Indonesia Persada
pada seluruh pemangku kepentingan, memberikan pelajaran
diantaranya perusahaan yang berdomisili di berharga tentang proses
Desa Pasawahan, yaitu PT. Yakult Indonesia memfasilitasi kelompok
Persada. masyarakat,
menempatkan
Pemerintah Desa Pasawahan dan PT Yakult permasalahan lingkungan
Indonesia Persada menjalin program menjadi tugas bersama,
kemitraan untuk melakukan konservasi Daerah serta program CSR
Aliran Sungai (DAS) Cicatih Gunung Salak perusahaan dapat
berbasis penguatan ekonomi masyarakat. terintegrasi dengan
Pembiayaan program dilakukan melalui dana dokumen perencanan
CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT pembangunan dan
Yakult Indonesia Persada. pemberdayaan
masyarakat desa.
12 Jawa Barat Sukabumi Gegerbitung Caringin Kerjasama di Bidang Desa Caringin menjadi bagian dari 1000 desa Pada tahun 2021, output
Pembinaan, ekspor yang memiliki komoditas unggulan Kerjasama berupa
Pendampingan dan Vanili. Desa Caringin menjalin Kerjasama peningkatan wawasan
Pemasaran berbasis dengan Komunitas Desa Ekspor (KDE) di dan pengetahuan petani
Pemberdayaan bidang pembinaan, pendampingan dan dalam budidaya tanaman
Masyarakat antara pemasaran berbasis pemberdayaan vanili.
Desa Caringin masyarakat.
dengan Komunitas Adapun tujuan dari Kerjasama ini adalah untuk Target output pada saat
Desa Ekspor meningkatkan kualitas dan kuantitas panen adalah
komoditas unggulan ekspor sebagai akselerasi peningkatan hasil
peningkatan ekonomi desa berkelanjutan. KDE penjualan vanili yang
membantu para petani vanili dalam pembinaan
dapat meningkatkan
dan pendampingan pada saat produksi vanili
penghasilan para petani
dan membantu dalam memasarkan komoditas
vanili ke luar negeri. dan juga BUMDes di Desa
Kerjasama ini baru dilaksanakan pada akhir Caringin.
tahun 2020, sehingga saat ini masih pada
tahapan sosialisasi dan pembinaan, belum
sampai pada tahap penjualan.
13 Jawa Barat Subang Pagaden Barat Balingbing Kerjasama dalam Desa Balingbing memiliki komoditas utama Penghasilan BUMDes
Program Pilot berupa beras. BUMDes Desa Balingbing Desa Balingbing terutama
Inkubasi Desa bernama BUMDes Maju Sejahtera yang salah dari pengolahan hasil
Pengembangan satu bidang usahanya adalah bidang produksi beras belum
Ekonomi Lokal pertanian, terutama dalam produksi beras. begitu signifikan
(PIDPEL) Desa Hasil produksi beras di Desa Balingbing kontribusinya terhadap
Balingbing dengan mampu memenuhi kebutuhan beras untuk PAD Desa Balingbing,
Sekolah Tinggi Ilmu desa sekitarnya. BUMDes Maju Sejahtera dengan angka masih
Ekonomi memiliki beberapa unit usaha, yaitu dalam dibawah 30 juta per
Sutaatmadja bidang pertanian, peternakan, perikanan, tahun.
(STIESA) pelayanan jasa, pengelolaan air bersih, home
industri perdagangan dan pasar, mitra usaha
koperasi, dan wisata desa. Dalam bidang unit
usaha pertanian, peternakan, dan perikanan,
usaha yang dijalankan adalah pengadaan
sarana produksi pertanian, penanganan hasil
panen (belanja gabah), pemasaran pupuk
organik, pengolahan hasil produksi pertanian
(beras berkualitas), pengadaan pakan ikan,
dan pengadaan pakan ternak.
16 Jawa Barat Subang Ciater Cisaat Kerjasama dengan Desa Cisaat di Kabupaten Subang memiliki Peningkatan penjualan
desa lain dan luar produk unggulan desa berupa kayu arang yang kayu arang baik di dalam
negeri dalam dihasilkan dan diolah langsung. Pemasaran negeri maupun ke luar
penjualan hasil kayu kayu arang selain dalam negeri, juga sudah negeri.
arang yang banyak permintaan dari luar negeri. Namun,
diproduksi di Desa untuk harga penjualan di dalam negeri bisa
Cisaat lebih tinggi daripada penjualan ke luar negeri.
Negara yang memiliki permintaan tertinggi
terhadap kayu arang ini adalah negara Timur
Tengah.
Pengelola produksi kayu arang ini telah
mendapatkan bantuan permodalan bahan
baku dari BUMDes dikarenakan permintaan
yang cukup tinggi.
17 Jawa Cilacap Nusawungu Jetis Kerjasama dalam Di Desa Jetis terdapat lokasi pantai tetapi Dengan kerjasama ini
Tengah bidang pengelolaan kepemilikan lahan di klaim milik TNI jadi desa pemberdayaan
lokasi wisata pantai, tidak dapat memanfaatkan lokasi pantai, Di masyarakat desa jetis
antara desa jetis jelaskan oleh kepala desa setelah terjadi mulai berhasil dengan
dengan pihak ketiga komunikasi Antara desa dan pihak TNI terjadi banyaknya warga desa
yaitu CV. Dewa Tani kesepakatan untuk dapat memanfaatkan yang ikut serta dalam
pantai desa harus bekerjasama dengan pihak pengelolaan lokasi wisata,
ketiga untuk mengelola pantai, dari sini penurunan tingkat
kemudian desa bekerjasama dengan pihak pengangguran
ketiga yaitu CV. Dewa Tani untuk mengelola berdampak pada
lokasi pantai untuk di jadikan lokasi wisata. berkurannya tindak
Pemerintah Desa membatasi hanya warga criminal yang sebelumnya
desa jetis yang diperbolehkan untuk membuka banyak terjadinya tindak
usaha dilokasi wisata, selain itu juga terdapat kriminal disebabkan oleh
BUMDes dan Kelompok Sadar Wisata yang tingginya penganguran di
juga ikut mengembangkan usanya di desa jetis.
dalamnya.
Selanjutnya CV.Dewa
Di lokasi pantai juga terdapat Wisata Edukasi Tani memberikan PAD
Garam yang bekerjasama dengan CV. Dewa sebesar Rp. 10.000.000
Tani di jelaskan oleh pengelola Wisata Edukasi di tahun pertama dan di
Garam bahwa proses dari pengisian air tahun selanjutnya akan di
menjadi garam siap panen membutuhkan komunikasikan lagi
waktu 1 Bulan di musim panas, untuk di dengan pihak desa
musim penghujan akan memakan waktu lebih dengan melihat
lama kerena ketergantungan dari sinar perkembangan usaha.
matahari. Selain itu kelompok sadar wisata dan Kemudian Kelompok
BUMDes juga mengelo Sadar Wisata dan
BUMDes juga
memberikan PAD masing
– masing Rp. 2.000.000
dan Rp. 15.000.000
dalam setiap tahunnya.
18 Jawa Banjarnega Kalibening Gununglangit Kerjasama dalam Desa Gununglangit mempunyai tanah kas desa Dengan adanya
Tengah ra bidang pemanfaatan dengan luas 5.107 M2 kemudian di kerjasama ini desa
tanah kas desa untuk manfaatkan untuk pembangunan pabrik mempunyai PAD tetap
di bangun menjadi pengelolaan teh Cv. Raja Gununglangit. sebesar Rp.15.000.000
pabrik teh oleh CV. Dengan adanya pabrik pengelolaan teh di Desa pertahun dengan
Raja Gununglangit Gununglangit para kelompok tani lokal sudah kenaikan 2%
mempunyai pasar tetap yang sebelumnya para pertahunnya. Selain itu
petani mensupply PT.Pagilran namun menemui BUMDes juga ikut
banyak Kendal dari pembayaran sangat lambat berperan serta sebagai
hingga beberapa kelompok tani sampai
supplier utama untuk
sekarang ada yang belum terbayar piutangnya.
memenuhi kebutuhan
bahan baku teh yang
diambil dari para
kelompok tani.
19 Jawa Karanganya Jaten Ngringo Kerjasama dalam Perjanjian Kerjasama terkait Sewa Menyewa Dengan adanya
Tengah r sewa menyewa Pemanfaatan Sebagian Tahan Bengkok yang Kerjasama sewa
tanah bengkok untuk Digunakan untuk Terminal, dilakukan antara menyewa tanah bengkok
terminal dan Kepala Desa Ngringo dengan Kepala Dinas untuk terminal
Kerjasama sewa Perhubungan Kabupaten Karanganyar. Kepala mendapatkan biaya sewa
menyewa tanah kas Desa Ngrino sebagai Pihak Pertama sebesar Rp 35.000.000,-
desa untuk Pasar menyewakan kepada Kepala Dinas
(Tiga Puluh Lima Juta
Perhubungan Kabupaten Karanganyar sebagai
Rupiah) selama satu
Pihak Kedua untuk dimanfaatkan sebagai
Terminal dengan biaya sewa atas pemanfaatan tahun.
tanah kas Desa sebesar Rp 35.000.000,- (Tiga Sedangkan Kerjasama
Puluh Lima Juta Rupiah) selama satu tahun
sewa menyewa tanah kas
mulai tanggal 1 Januari 2021 hingga 31
desa untuk pasar
Desember 2021.
mendapatkan biaya sewa
Sedangkan Kerjasama terkait Penggunaan sebesar Rp 5.000/m2
Tanah Kas Desa Ngrino Kecamatan Jaren yang dengan luas tanah 4.585
Dipergunakan untuk Pasar Palur Kabupaten m2.
Karanganyar dilakukan antara Kaur
Perencanaan Desa Ngrino dengan Kepala
Disdagnakerkop UKM Kabupaten Karanganyar.
Dalam Perjanjian Kerjasama tersebut, Desa
Ngrino sebagai pihak pertama menyediakan
tanah kas desa untuk Pasar palur seluas 4.585
m2 dengan harga sewa sebesar Rp 5.000,-
/m2. Perjanjian Kerjasama tersebut berlaku
selama satu tahun sejak tanggal 1 Januari
2021 hingga 31 Desember 2021.
20 Jawa Karanganya Ngargoyoso Kemuning Kerjasama dengan Desa Kemuning terletak di kaki Gunung Lawu Dengan adanya
Tengah r Telkom Indonesia dan memiliki potensi pertanian kebun teh. Saat pengembangan smart
dalam ini Desa Kemuning sedang mengembangkan village ini, Desa
pengembangan objek wisata baru sehingga memiliki dampak Kemuning dapat
Smart Village terhadap perkonomian lokal masyarakat. meningkatkan pelayanan
Wisata yang dikembangkan oleh Desa pemerintahan,
Kemuning berupa desa wisata agro.
meningkatkan
perekonomian lokal,
Desa Kemuning mendapat bantuan dari
Telkom Indonesia terkait pengembangan kemudahan dalam
Smart Village. Nilai dari bantuan yang pengumpulan data dan
diberikan oleh Telkom adalah sebanyak Rp 3 informasi, dll.
Miliar. Beberapa infrastruktur yang diberikan
adalah berupa Tower, Perangkat Komputer,
CCTV, Toa, Panic Button, dll.
Konsep dari Smart Village yang dibangun oleh
Telkom adalah melakukan digitalisasi dan
pelayanan kepada masyarakat melalui aplikasi
berbasis online. Seluruh pelayanan masyarakat
di Desa Kemuning bisa dilakukan secara online
baik itu surat menyurat, permohonan
perizinan, permohonan surat keterangan, dan
lain-lain sehingga lebih efisien dan terpadu.
Selain di bidang pelayanan masyarakat, juga
dikembangkan aplikasi pasar desa untuk
penjualan produk desa secara online (grosir
desa), eticketing wisata, dan lain-lain. Namun
di sisi lain belum semua masyarakat
memahami penggunaan aplikasi-aplikasi
tersebut dikarenakan belum melek teknologi.
21 D.I Bantul Pajangan Guwosari Kerjasama dalam Desa Guwosari menjalin Kerjasama dengan Kerjasama dengan
Yogyakart bidang pengabdian beberapa universitas. Beberapa universitas universitas dalam bidang
a masyarakat (KKN) yang bekerjasama adalah Universitas Nahdlatul pengabdian masyarakat
dengan universitas, Ulama Yogyakarta terkait Pengembangan dan dirasakan manfaatnya
kerjasama untuk Pengelolaan Laboratorium Sosial dengan oleh warga desa
beasiswa dengan bentuk KKN, kemudian dengan Universitas khususnya dalam
universitas, dan Negeri Yogyakarta terkait Pengabdian
pengembangan ekonomi
kerjasama Masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN)
lokal, sedangkan dengan
peningkatan Mahasiswa UNY, dan dengan Universitas Alma
kapasitas dalam Ata Yogyakarta terkait Pemberian Beasiswa. IRE Yogyakarta warga
bidang Selain itu Desa Guwosari juga bekerja sama desa mendapatkan
pengembangan dengan Institute for Research and peningkatan kapasitas
sumber daya Empowerment (IRE) terkait Desa Dampingan dalam bidang
manusia dan IRE Yogyakarta. Kerjasama dengan IRE pengembangan sumber
peningkatan skill Yogyakarta dilakukan dengan pendampingan daya manusia dan
dengan Institute for oleh pihak IRE untuk peningkatan kapasitas peningkatan skill
Research and dalam bidang pengembangan sumber daya
Empowerment (IRE) manusia dan peningkatan skill.
Yogyakarta
22 D.I Bantul Imogiri Kebonagung Kerjasama dengan Desa Kebonagung memiliki potensi unggulan Kerjasama dengan
Yogyakart Sarjanawiyata berupa pertanian dengan kualitas beras sangat Sarjanawiyata
a Tamansiswa dalam baik. Desa Kebonagung juga memiliki potensi Tamansiswa
pengembangan wisata pertanian dan budaya. Jenis wisata meningkatkan
wisata pertanian di desa ini yaitu mulai dari wisata pengembangan wisata
pertanian tradisonal dengan menggunakan melalui pengabdian
bajak kerbau sampai wisata pertanian modern
masyarakat (KKN).
dengan menggunakan mesin dari tanam
sampai panen. Potensi wisata di desa ini Sedangkan Kerjasama
sangat tinggi pada tahun 2011-2012 dengan dengan Bank
pendapatan dari sektor wisata sendiri memudahkan warga desa
mencapai lebih dari Rp 1 Miliar/tahun. Namun
untuk memanfaatkan
dikarenakan persaingan dan perkembangan
fasilitas perbankan dari
wisata di desa lain yang sangat pesat, saat ini
perkembangan wisata di Desa Kebonagung bank-bank yang
sedikit mengalami penurunan. Namun, pihak berkerjasama.
desa telah bekerjasama dengan Bumdes dan
Pokdarwis untuk pembuatan paket wisata dan
bekerja sama dengan biro perjalanan/ travel
agent untuk meningkatkan wisata yang ada di
Desa Kebonagung.
Desa Kebonagung juga telah melakukan
Kerjasama dengan pihak ketiga, antara lain
dengan Sarjanawiyata Tamansiswa terutama
dalam pengembangan wisata. Setiap tahunnya
universitas ini mengirim mahasiswa KKN
dengan program utamanya adalah
pengembangan wisata.
25 Jawa Purbalingga Rembang Gunungwule Desa Gunungwuled Desa Gunungwuled berada di daerah Meningkatkan
Tengah d melakukan pegunungan yang subur, dimana sebagian Pendapatan Asli Desa
kerjasama dengan besar penduduknya adalah bermata
PT. Sido Muncul pencaharian sebagai petani. dengan kondisi
untuk pemenuhan geografis di daerah pegunungan maka Desa
produk hasil bumi Gunungwuled memiliki tanah yang subur, saat
berupa lempuyang ini desa Gunungwuled merupakan sentra
dan kapulaga lempuyang dan kapulaga se-Kabupaten
Purbalingga, bahkan dengan melimpahnya
hasil panen lempuyang dan kapulaga tersebut
Desa Gunungwuled menarik perhatian
perusahaan jamu untuk dijadikan bahan dasar
produk dan kemudian terjalinlah kerjasama
dengan PT. Sido Muncul.
Jawa Purbalingga Rembang Sumampir Kerjasama di bidang Desa Sumampir mengelola bisnis Pertashop Meningkatkan
Tengah pemenuhan dan yang bekerjasama antara BUMDes dengan PT. Pendapatan Asli Desa
pelayanan Pertamina yang difasilitasi oleh Kementerian
perdagangan bahan Dalam Negeri. Bisnis Pertashop ini sudah
26
bakar minyak berjalan sekitar 7 bulan dan saat ini sedang
(Pertashop) dengan diusahakan untuk upgrade kapasitas. Rencana
PT. Pertamina ke depan untuk upgrade kapasitas tersebut
akan dilakukan kerjasama untuk pengumpulan
modal dengan berbagai investor
27 Nusa Lombok Masbagik Kumbang Kerja sama antara Kerja sama antara Desa Kumbang dengan Terfasilitasinya pelayanan
Tenggara Timur Desa Kumbang Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan pengangkutan sampah
Barat dengan Dinas Kabupaten Lombok Timur dalam rangka rumah tangga/ sampah
Lingkungan Hidup Pelayanan Jasa Pengangkutan Sampah Rumah domestik di Desa
dan Kebersihan Tangga/ Sampah Domestik di Desa Kumbang, Kumbang oleh Dinas
Kabupaten Lombok Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Lingkungan Hidup dan
Timur sesuai dengan
Timur dengan tujuan untuk membantu Kebersihan.
Perjanjian Kerjasama
kelancaran pelayanan pengangkutan sampah
nomor
608/96.4/LHK/2020 rumah tangga/ sampah domestik di Desa
tanggal 1 April 2020 Kumbang. Dinas Lingkungan Hidup dan
tentang Pelayanan Kebersihan selaku pihak pertama
Jasa Pengangkutan melaksanakan pelayanan jasa pengangkutan
Sampah Rumah sampah rumah tangga/ sampah domestk yang
Tangga/ Sampah diminta oleh Desa Kumbang sebagai pihak
Domestik di Desa
Kumbang, kedua setiap 1 kali dalam seminggu, yakni
Kecamatan pada hari rabu. Atas pelayanan jasa
Masbagik, Kabupaten pengangkutan sampah tersebut, Desa
Lombok Timur Kumbang berkewajiban untuk membayar
kepada Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan sebesar Rp 1.500.000 (satu juta
lima ratus ribu rupiah) untuk 5 (lima) kali
angkut menggunakan Dum Truk setiap bulan
yang dibayarkan paling lambat setiap tanggal
10 bulan berikutnya.
Kerja sama antara Kepala Loka Latihan Kerja (LLK) Selong dan Meningkatkan
Desa Kumbang Kepala Desa Kumbang mengadakan Kerjasama kemampuan,
dengan Loka Latihan untuk menyelenggarakan Pelatihan keterampilan, dan
Kerja Selong sesuai keterampilan Kerja Tahun 2019 bagi pengetahuan masyarakat
dengan Perjanjian masyarakat Desa Kumbang. Pelatihan tersebut Desa Kumbang terutama
Kerjasama Nomor dilaksanakan pada tanggal 29 November s.d dalam bidang Sub.
563/1046/LLK/TKT/2
09 Desember 2019 untuk Sub. Kejuruan Las. Kejuruan Las.
019 tanggal 27
Dalam pelatihan ini, LKK Selong
November 2019
tentang Pelatihan bertanggungjawab atas penyediaan instruktur,
Keterampilan Kerja. penyediaan bahan pelatihan, dan sertifikat.
Sedangkan kewajiban Desa Kumbang dalam
kegiatan ini adalah bertanggung jawab atas
penyediaan honor instruktur, biaya cetak
sertifikat, dan biaya bahan pelatihan.
28 Nusa Lombok Kuripan Kuripan Kerjasama antara Kerja sama BUMDes Desa Kuripan Utara Meningkatkan pendapatan
Tenggara Barat Utara BUMDesa Kuripan dengan Bisnis Mahadesa TDC Desa bertujuan ekonomi masyarakat dan
Barat Utara dengan PT untuk peningkatan kapasitas desa dengan Pendapatan Asli Desa
Gerbang NTB Emas pemberdayaan dan peningkatan ekonomi dari dengan pembagian
(GNE) dalam bidang desa. GNE dengan mahadesanya sudah keuntungan antara lain
bisnis dan usaha melakukan kolaborasi dalam pembangunan 40% untuk BUMDes, 30%
TDC mahadesa di 25 desa di wilayah NTB, untuk GNE, dan 30%
salah satunya Desa Kuripan. GNE berkolaborasi untuk sales (masyarakat).
dengan BUMDes dengan menggunakan
teknologi kekinian untuk menciptakan nilai
lebih. Pemberdayaan pemuda dan daswisama
menjadi salah satu solusi untuk mengurangi
angka pengangguran yang menjadi
permasalahan nasional hari ini. TDC Mahadesa
merupakan salah satu upaya menciptakan
peluang kerja serta pemberdayaan yang
berkelanjutan. TDC Mahadesa bukan hanya
menyediakan bahan kebutuan sehari-hari tapi
sudah mulai dengan pelayanan perbankkan.
29 Jawa Barat Bogor Megamendung Sukamanah Kerja sama dengan Desa Sukamanah telah melakukan Kerjasama Peningkatan kapasitas
Politeknik Negeri dengan Politeknik Negeri Jakarta dalam bidang pengurus BUMDES dalam
Jakarta dalam bidang Pembinaan BUMDes dan Pembinaan Kearsipan mengelola BUMDES dan
pembinaan BUMDES Desa. dan peningkatan
dan Pembinaan kapasitas pengurus Desa
Kearsipan untuk dalam menata kearsipan
Desa
di Desa.
30 Jawa Barat Bogor Megamendung Cipayung Kerja sama dengan BUMDES Cipayung melakukan Kerjasama Berupa keuntungan bersih
CV Citra Bhakti dengan menyewa Hotel Bayak, yang dari sewa Hotel Bayak,
dalam bidang merupakan salah satu hotel yang berlokasi di namun dikarenakan
penyewaan Hotel Kawasan Puncak, Bogor dan dikelola oleh CV terkendala pandemi
Citra Bhakti sebagai Unit Usaha BUMDes Covid, keuntungannya
Cipayung Kecamatan Megamendung belum begitu dirasakan
Kabupaten Bogor. BUMDes Cipayung karena bisnis hotel yang
melakukan terobosan untuk melakukan usaha sepi di masa pandemi.
di bidang perhotelan serta melakukan kontrak
sewa menyewa dengan salah satu pemilik
hotel di wilayah Puncak yang berlokasi di Kp.
Cilember Desa Cilember Kecamatan Cisarua
Kabupaten Bogor. Target pasar dari hotel ini
adalah Kerjasama dengan kegiatan
pemerintahan. Desa Cipayung melakukan
kontrak hotel selama 5 tahun dimulai dari
tahun 2018 dengan besaran kontrak Rp 2,5
Miliar.
31 Jawa Barat Bogor Cisarua Telaga Saat Kerja sama antara Desa Tugu Utara telah memiliki Naskah Bagi hasil sebesar 60%
Desa Wisata Tugu Kesepakatan Kerjasama Kemitraan Kehutanan dari hasil penjualan Karcis
Utara dengan Perum Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Tanda Masuk wisata yang
Perhutani terkait Alam Talaga Saat antara Perum Perhutani KPH dapat meningkatkan
Pemanfaatan Jasa Bogor dengan Desa Wisata Tugu Utara dan Pendapatan Asli Desa.
Lingkungan dan Lembaga Masayarakat Desa Hutan Puncak
Wisata Alam Telaga
Lestari Tahun 2021. Adapun maksud dari
Saat
Kerjasama adalah untuk pemanfaatan Kawasan
hutan berupa jasa lingkungan untuk
pengembangan wisata alam, meningkatkan
manfaat hutan untuk kepentingan para pihak
maupun masyarakat secara umum yang
didasari prinsip kelestarian alam dan
lingkungan, dan menyelesaikan permasalahan-
permasalahan konflik Kawasan hutan baik di
lokasi kesepakatan kerja sama maupun di
sekitarnya yang berkaitan dengan masyarakat
desa hutan. Sedangkan tujuan dari
kesepakatan Kerjasama kemitraan kehutanan
adalah untuk meningkatkan nilai tambah dalam
pengelolaan sumber daya hutan bagi para
pihak dan masyarakat sekitar,
menyelenggarakan kegiatan kesepakatan
Kerjasama kemitraan kehutanan pemanfaatan
jasa lingkungan berupa wisata alam pada
Kawasan hutan yang dikerjasamakan di
wilayah kerja wilayah pihak kesatu,
pemberdayaan masayarakat desa hutan di
sekitar lokasi kesepakatan Kerjasama, yang
secara tidak langsung membuka lapangan
kerja untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat, serta untuk menselaraskan
kegiatan pengelolaan sumber daya hutan
dengan kegiatan wisata alam sesuai kondisi
dan dinamika sosial masyarakat desa hutan
dengan melibatkan stakeholder.
32 Jawa Barat Cianjur Haurwangi Haurwangi Kerja sama antara Kerja sama dengan CV Rabbani Asysa sesuai Keuntungan yang
BUMDes Haurwangi dengan Perjanjian Kerja Sama Nomor didapatkan oleh biro
Mandiri dengan 2020/M001-00030/PKS-BIRO-B/P tanggal 14 adalah mendapatkan
dengan CV Rabbani April 2021. BUMDes Haurwangi Mandiri telah fasilitas diskon sebesar
Asysa sebagai biro melakukan registrasi sebagai biro untuk 30% pada setiap transaksi
jual beli produk mengadakan kerjasama jual beli produk pembelanjaan.
Rabbani
Rabbani. Produk-produk Rabbani yang dijual di
BUMDes Mandiri Haurwangi berada di toko
yang dibuat di depan kantor desa.
33. Jawa Barat Cianjur Haurwangi Haurwangi Kerja sama antara Kerjasama yang dilakukan antara BUMDes BUMDes Haurwangi
BUMDes Haurwangi Mandiri Haurwangi dengan PT POS Indonesia Mandiri sebagai agen pos
Mandiri dengan PT adalah Pengelolaan Agenpos Jasa Kurir sesuai mendapatkan imbal Jasa
POS Indonesia dalam degan Perjanjian Kerja Sama Nomor 04/KP- ditetapkan oleh PT POS
bidang Pengelolaan CJ/OUTLET/0821 pada tanggal 25 Agustus dan bersifat progresif
Agenpos Jasa Kurir 2021. Adapun ruang lingkup Kerjasama berdasarkan jumlah
meliputi pemberian hak pengelolaan Agenpos pendapatan dalam bulan
layanan jasa kurir di Agenpos outlet dari PT berjalan.
Pos Indonesia kepada BUMDes Haurwangi
Mandiri. PT POS Indonesia memberikan hak
kolekting kepada BUMDes Haurwangi Mandiri.
Layanan POS yang diberikan kepada BUMDes
Haurwangi Mandiri adalag Layanan Jasa Kurir,
Kargo Ritel, Layanan Pos Asuransi, Layanan
Penjualan Prangko, Benda Filateli, Materai, dan
Benda Pos Lainnya. BUMDes Haurwangi
Mandiri sebagai Agenpos diberikan target
pendapatan untuk tahun pertama adalah
sebesar Rp300 juta.
34. Jawa Barat Cianjur Haurwang Haurwangi Kerjasama antara Kerjasama yang dilakukan antara BUMDes BUMDesa Haurwangi
BUMDes Haurwangi Haurwangi Mandiri dengan PT Leu Retailindo Mandiri sebagai mitra
Mandiri dengan PT Insani merupakan kerja sama tentang berhak untuk
Leu Retailindo Insani Kemitraan Ekonomi Desa yang dijalankan mulai mendapatkan komisis
tentang Kemitraan tanggal 1 Agustus 2020. Kerjasama ini meliputi sebesar 1% berupa hasil
Ekonomi Desa Pelatihan, Penyediaan Aplikasi Perangkat penjualan perhari maupun
Lunak, dan Penyediaan Barang Consumer cicilan konsinyasi dari
Goods. PT Leu Retailindo Insani menyediakan mitra.
barang-barang yang dipesan oleh mitra untuk
memenuhi permintaan pasar pelanggan. Lahan
yang digunakan untuk menjual barang tersebut
merupakan lahan dan bangunan milik desa,
dengan sistem penjualan barang berupa pasar
swalayan/ minimarket.
35. Jawa Barat Cianjur Ciranjang Karangwangi Kerjasama BUMDes PPOB merupakan Payment Point Online Bank, Keuntungan berupa fee
Desa Karangwangi yang merupakan layanan khusus untuk berkisar antara 2300-2500
dengan PT Bank BJB membantu masyarakat dalam melakukan rupiah per transaksi
untuk membuka Unit berbagai jenis pembayaran melalui sistem pembayaran yang
Usaha PPOB BUMDes perbankan. Adapun pembayaran yang dapat didapatkan oleh BUMDes.
dilakukan diantaranya pembayaran listrik,
telepon, pajak, cicilan motor, transfer, dan lain-
lain. Bank BJB memberikan fasilitas berupa
aplikasi dan printer mini untuk mencetak bukti
pembayaran.
36. Jawa Barat Cianjur Mande Cikidangbaya Kerja Sama antara BUMDesa Cikidangbayabang mendapatkan
bang BUMDes Desa bantuan dari Shopee sebagai perusahaan
Cikidangbayabang online marketplace berupa laptop, banner,
dengan PT Shopee lampu, papan, dan lain-lain. BUMDesa
Indonesia melalui Cikidagbayabang diberikan akses oleh Shopee
Pemda Kab. Cianjur melalui Shopee Seller Centre. BUMDesa
Cikidangbayabang masih belum banyak
memahami program shopee tersebut, sehingga
membutuhkan pembinaan lebih dalam untuk
mengembangkan akses yang diberikan.
37 Sumatera Solok X Koto Singkarak Nagari Singkarak Nagari Singkarak terdapat danau yang menjadi Meningkatkan PAD nagari
Barat Singkarak kerjasama dengan destinasi wisata namun pengelolaannya belum dan peningkatan
Pemerintah Daerdah begitu baik, untuk sekarang pengelolaan masih kompetensi SDM dengan
dengan pelaksana dipegang oleh kelompok sadar wisata yang berubahnya Kelompok
kelompok sadar bekerja sama dengan nagari singkarak dan sadar wisata menjadi
wisata nagari pemerintah daerah, untuk sistem pembagian BUMDes.
singkarak
pendapatan dari wisata tersebut dibagi menjadi
3 bagian, pembagian pertama 30% untuk
pemerintah daerah, 30% untuk pemerintah
nagari, dan 40% untuk pengelola. Sementara
pendapatan yang disetorkan kepemerintah
daerahmenapai 35.000.000 pertahun.
38 Sumatera Kota pariaman Simpang Kerjasama dengan Di Desa Apar diterima oleh Direktur BUMDes Meningkatkan PAD desa
Barat Pariaman Apar Pertamina dan beliau menjelaskan bahwa Desa BUMDes Apar dan mengembangkan
Kementerian Kelauat mengelola pariwisata pantai yang destinasi potensi SDA yang
unggulan adalah hutan mangrove, hutan termasuk dalam wilayah
mangrove sendiri sangat sedikit ditemukan di Desa Apar. Kemudian
kota pariaman hal tersebut menjadi salah satu dengan berkembangnya
fakor banyak wisatawan yang berkunjung ke potensi wisata akan
hutan mangrove. Hutan mangrove awalnya di mngmbangan juga
bangun memalui dana CSR Pertamina pada tingkat ekonomi warga
tahun 2019 kemudian dalam perjalannya yang desa dengan membuka
cukup baik pada tahun 2020 mendapat took atau tempat usaha
bantuan dari Kemenrian Kelautan, untuk yang menunjang para
pendapatan BUMDes sampai saat ini sudah wisatawan
menapai Rp.75.000.000 dari hasil tiket parkir
dan tiket masuk.
39 Bali Kota Denpasar Padangsambi Desa Padangsambian Kerjasama ini dilakukan untuk pemenuhan Jika produksi listrik
Denpasar Barat an Kaja Kaja dengan PT. instalasi Panel Surya/Solar Panel TPST desa berlebih, maka sisa
Kizuma Jepang Padangsambian Kaja untuk penghematan biaya produksi listrik akan dibeli
Indonesia dan PT. kebutuhan listrik. oleh PLN sehingga desa
Fuji Home Japan akan mendapatkan hasil
terkait pengadaan penjualan listrik tersebut
Panel Surya/ Solar
panel di TPST Desa
Padangsambian Kaja
Desa Padangsambian Kerjasama ini berbentuk sewa toko yang Hasil sewa menyewa toko
Kaja terkait Sewa dimana toko tersebut adalah milik desa. menambah PADes
Menyewa Toko
40 Bali Kota Denpasar Kesiman Desa Kesiman Kerjasama ini terkait perizinan Desa mendapatkan
Denpasar Timur Kertalangu Kertalangu dengan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur fasilitas jasa
PT. Mora Telematika telekomunikasi di dalam desa Kesiman telekomunikasi secara
Indonesia Kertalangu gratis dari PT. Mora
Telematika Indonesia
Desa Kesiman Kerjasama ini terkait penanganan sampah Produksi pupuk kompos
Kertalangu dengan berbasis sumbernya, sehingga sampah tersebut dapat
Banjar Adat Se-Desa tersebut dapat diolah oleh desa menjadi pupuk meningkatkan PADes
Kesiman Kertalangu kompos yang nantinya hasil produksi pupuk
kompos tersebut dapat dijual kembali
Desa Kesiman Kerjasama ini terkait Pengelolaan Tempat Hasil parkir dapat
Kertalangu dengan Parkir Khusus meningkatkan PADes
Perusahaan Daerah
Parkir Kota Denpasar
Desa Kesiman Kerjasama ini terkait Program Pengembangan SDM Desa Kesiman
Kertalangu dengan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Kertalangu menjadi
Trasih Hero Masyarakat. meningkat
Desa Kesiman Kerjasama ini terkait Pengelolaan Wisata Subak Dapat menambah PADes
Kertalangu dengan TeBA Majalangu Desa Kesiman Kertalangu
BUMDes Kerta Sari
Utama
Desa Kesiman Kerjasama ini terkait Program Pelaksanaan 3R Lingkungan Desa
Kertalangu dengan Melalui Bank Sampah Kesiman Kertalangu
Yayasan Bali Wastu bersih dan mensukseskan
Lestari program peduli
lingkungan
41 Bali Gianyar Tegallarang Taro Desa Taro melalui Kerjasama ini berbentuk penyediaan barang Meningkatkan PADes
BUMDes Sarwada produksi pabrik kebutuhan masyarakat dan
Amerta melakukan BUMDes menjadi distributor dengan
kerjasama dengan mendapatkan harga barang yang murah
BUMDes Bersama
Holding BUMDes PT.
Mitra Gianyar Aman
42 Bali Badung Punggul Abiansemal Desa Punggul Kerjasama ini terkait pembangunan TPS 3R, Terlaksana lingkungan
bekerja sama dengan pengelolaan sampah di TPS 3R dilakukan oleh desa yang bersih, dan
Yayasan PunggulH Yayasan Punggul Hijau dan BUMDes Desa hasil pengelolaan sampah
Hijau dan BUMDes Pangguh 3R dapat meningkatkan
Pangguh PADes
43 Nusa Lombok Sengkol Pujut Desa sengkol Kerjasama ini terkait pilot project pengelolaan Masyarakat menjadi
Tenggara Tengah bekerjasama dengan sampah dengan teknologi Black Soldier Fly peduli terhadap
Barat GIZ Energy (BSF) atau Larva Lalat Hitam program Zero lingkungan dan
Waste, kepedulian masyarakat terhadap meningkatkan
lingkungan perlahan menjadi gaya hidup pendapatan masyarakat
positif. Desa Sengkol melalui Bumdesnya dapat dan Desa melalui
pengelolaan sampah
mengelola sampah menggunakan teknologi dengan teknologi Black
larva BSF Soldier Fly (BSF) atau
Larva Lalat Hitam
44 Nusa Lombok Kuripan Utara Kuripan Desa Kuripan melalui Kerjasama ini Bisnis Kontrak Distributorship Pembagian keuntungan
Tenggara Barat BUMDes bekerja Bisnis Mahadesa TDC Desa (Trade & dibagi antara BUMDes,
Barat sama dengan PT Distribution Centre). PT Gerbang NTB Emas GNE, dan sales (yang
Gerbang NTB Emas (GNE) merupakan satu-satunya BUMD di NTB berasal dari masyarakat
yang bisnisnya bergerak dalam aneka usaha. yang ada di setiap
Kerjasama yang dilakukan antara Desa Kuripan dusun). Pembagian
Utara dengan PT Gerbang NTB Emas adalah keuntungan antara lain
Bisnis Mahadesa TDC Desa (Trade & 40% untuk BUMDes,
Distribution Centre). Kerja sama BUMDes Desa 30% untuk GNE, dan
Kuripan dengan Bisnis Mahadesa TDC Desa 30% untuk sales.
bertujuan untuk peningkatan kapasitas desa
dengan pemberdayaan dan peningkatan
ekonomi dari desa. GNE dengan mahadesanya
sudah melakukan kolaborasi dalam
pembangunan TDC mahadesa di 25 desa di
wilayah NTB, salah satunya Desa Kuripan. GNE
berkolaborasi dengan BUMDes dengan
menggunakan teknologi kekinian untuk
menciptakan nilai lebih. Pemberdayaan
pemuda dan daswisama menjadi salah satu
solusi untuk mengurangi angka pengangguran
yang menjadi permasalahan nasional hari ini.
TDC Mahadesa merupakan salah satu upaya
menciptakan peluang kerja serta
pemberdayaan yang berkelanjutan. TDC
Mahadesa bukan hanya menyediakan bahan
kebutuan sehari-hari tapi sudah mulai dengan
pelayanan perbankkan.
45 Daerah Sleman Kalurahan Sleman Kalurahan Tridadi Kerjasama ini berbentuk kerjasama terkait Dengan adanya
Istimewa Tridadi melalui BUMDes Promosi dan Marketing Puri Mataram kerjasama tersebut maka
Yogyakart Tridadi Makmur promosi dan marketing
a melakukan menjadi lebih efisien
kerjasama dengan sehingga berdampak
Princess Syahrini meningkatnya jumlah
Jogja, Bellina Salon & pengunjung /wisatwan
Spa, Ahmad Dhani,s dan juga meningkatkan
Masterpiece Family PADes
Karaoke, Simply
Prime Laundry, Reta
Beauty Clinik
Yogyakarta, Jet
Centre, Gaia Aidos,
Jolie Jogja
Wirobrajan, Toko Cat
Lancar, Larissa
Aesthetic Center,
Mitra Optima Talenta
(Inkubator), BUMDes
Binangun Jati Unggul
46 Daerah Sleman Kalurahan Sleman Kalurahan Tridadi Kerjasama ini berbentuk kerjasama terkait Dengan adanya
Istimewa Tridadi melalui BUMDes pengelolaan management Puri Mataram kerjasama ini maka
Yogyakart Tridadi Makmur BUMDes Tridadi Makmur
a melakukan dapat memaksimalkan
kerjasama dengan pengelolaan management
CV. Nikola Indonesia Puri Mataram sehingga
Grup tujuan organisasi Puri
Mataram dapat tercapai
47 Daerah Sleman Kalurahan Sleman Kalurahan Tridadi Kerjasama ini berbentuk kerjasama terkait Dengan adanya
Istimewa Tridadi melalui BUMDes Pemanfaatan Kartu Identitas Anak (KIA) kerjasama ini maka Anak
Yogyakart Tridadi Makmur Melalui Pemberian Insentif Bagi Anak Pemegang KIA di Daerah
a melakukan Pemegang KIA di Daerah Istimewa Yogyakarta Istimewa Yogyakarta
kerjasama dengan dapat menikmati fasilitas
Pemerintah Daerah edukasi di Puri Mataram
D.I.Yogyakarta milik BUMDes Tridadi
Makmus
48 Lampung Pesawaran Way Ratai Harapan Jaya Desa Harapan Jaya, peningkatan pariwisata yang terletak di areal Meningkatkan
Desa menjali tanah milik PT Masari Multifruit dimana tanah kesejahteraan
kerjasama dengan tersebut berada di wilayah Desa Harapan Jaya, masyarakat sekitar wisata
PT. Masari Multifruti PT. Masari Multifruti meminjamkan lahan alam karena akan
seluas 2 Hektar kepada Desa Harapa Jaya menyerapan tenaga kerja
yang terdiri atas Bumi Perkemahan, dan mendorong
SirkuitMotor, Sepeda dan Embung, dengan masyarakat untuk
jangka kerjasama selama 10 Tahun dan menjadi pelaku usaha di
dievaluasi setiap 5 tahun. area wisata
49 Sulawesi Pangkajene Kecamatan Desa Desa Mattirowalie Untuk meningkatkan kualitas pelayanan Terjaminnya kesehatan
Selatan Kepulauan Tupabbiring Mattirowalie menjalin kerja sama Puskesmas Sabutung, pihak puslesmas masyarakat desa
Utara dengan Puskesmas menjalinkerjasama dengan pemerintah desa Mattirowalie
Sabutung Mattirowalie untuk melakukan pemeriksaan di
luar puskesmas dengan biaya di bebankan
kepada pemerintah desa, hal tersebut
dilakukan karena desa mattirowalie berada di
kepulauan kecil yang terpisah dari daratan
kabupaten pangkajene.
50 Kepulauan Bangka Simpang Simpang Desa Simpang Gong Desa Simpang Gong melakukan kerjasama Meningkatkan PADes dan
Bangka Barat Teritip Gong menjalin kerjasama dengan PT. Duta Putra Lexindo (Bolesa) Menyerap tenaga kerja
Belitung dengan PT. Duta Pangkal Pinang, kerjasama tersebut adalah sebanyak 4 orang
Putra Lexindo BUMDes sebagai distributor dan penjualan
(Bolesa) Pangkal produk dari PT. Duta Putra Lexindo (Bolesa)
Pinang Pangkal Pinang.
51 Sumatera Serdang Sipispis Buluh Duri Desa Buluh Duri Desa Buluh Duri memiliki potensi wisata arum 1. Wisatawan menjadi
Utara Bedagai bekerjasama dengan jeram, dan pengelolaan wisata tersebut lebih aman dan nyaman
PT. Jasa Raharja dilaksanakan oleh BUMDes BUDUMA, wisata selama menikmati wisata
arum jeram adalah wisata yang sangat arum jeram di Desa Buluh
diminati oleh wisatawan, namun dibalik itu Duri
juga arum jeram sangat rawan akan
kecelakaan. Sehingga untuk dapat 2. Meningkatnya jumlah
memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan dan meningkat
pengunjung, Desa Buluh Duri melalui BUMDes juga PADes
BUDUMA menjalin kerjasama denga PT. Jasa
Raharja terkait asuransi keselamatan
pengunjung.
52 Sumatera Serdang Tanjung Mangga Dua Desa Mangga Dua Desa Mangga Dua Menginisiasi kerjasama Dengan adanya
Utara Bedagai Beringin bekerjasama dengan untuk memfasilitasi Kelompok Mayarakat di kerjasama
Universitas Negeri Usaha Bordir dengan Universitas Negeri Medan pengembangan usaha
Medan (Unimed) (Unimed) dalam pengembangan usaha border bordir ini, semakin
(Mangga Dua Jaya Bordir). Unimed banyak bermunculan
mendukung dan memfasilitasi dalam kelompok-kelompok
pengembangan usaha bordir, seperti Unimed masyarakat dalam usaha
menyediakan dan membuatkan fasilitas bordir, sehingga banyak
pemasaran hasil produk secara online, dan ibu-ibu yang mempunyai
Unimed juga memberikan meja bordir. kegiatan yang lebih
Produksi dari usaha bordir ini adalah mukena, produktif dan juga
pakaian haji dan umroh, dan juga dapat mereka mendapatkan
membuat produk berdasarkan permintaan manfaat secara finansial.
konsumen
Desa Mangga Dua Desa Mangga Dua juga menjalin kerjasama Masyarakat Desa Mangga
bekerjasama dengan dengan Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Dua mendapatkan
Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah terkait sebagai mitra pendampingan dalam
Nusantara Al pemerintah dalam pengembangan pendidikan, pengembangan
Washliyah penelitian, dan pengabdian masyarakat, dan pendidikan, penelitian,
juga sebagai wadah dalam implementasi dan pengabdian
kampus merdeka masyarakat
53 Sumatera Deli Tanjung Sei Merah Desa Sei Merah, Kec. BUMDes Sei Merah bekerjasama dengan Bank 1. karena lokasi Desa Sei
Utara Serdang Morawa Tg. Morawa melalui BRI (BRI Link), BRI Link adalah perluasan Merah yang jauh dari
BUMDes Sei Merah layanan bank BRI dimana Bank BRI menjalin perkotaan, maka dengan
sudah melakukan kerjasama dengan nasabah Bank BRI sebagai adanya BRI Link maka
kerjasama dengan agen yang dapat melayani transaksi perbankan masyarakat terbantu saat
BRI Link bagi masyarakat secara real time online ingin melakukan transaksi
dengan konsep sharing fee, sehingga dapat keuangan, pembelian
memfasilitasi masyarakat dalam melakukan token listrik, pulsa, dll
transaksi keuangan, pembelian token listrik,
pulsa, dll, dan juga mendapatkan 2. Meningkatkan PADes
keuntungan/fee dari setiap transaksi yang
dilakukan oleh masyarakat
54 Sumatera Deli STM Hilir Gunung Desa Gunung Rintih, Desa Gunung Rintih, Kec. STM Hilir melalui 1. Meningkatkan PADes
Utara Serdang Rintih Kec. STM Hilir BUMDes MAKMUR BERSAMA melakukan
melalui BUMDes kerjasama dengan agen sawit CV. NKT (Neken
melakukan Tarigan) dalam bidang pengelolaan hasil sawit.
kerjasama dengan Jadi BUMDes MAKMUR BERSAMA melakukan
agen sawit CV. usaha di bidang jasa menyediakan dana untuk
Neken Tarigan pembelian sawit, dan BUMDes MAKMUR
BERSAMA akan mendapatkan Fee sebesar Rp.
10,-/kg sawit.
55 Sumatera Kota Cambai Pangkul Desa Pangkul Pemerintah Desa Pangkul bekerjasama dengan 1. Dengan adanya
Selatan Prabumulih Kecamatan Cambai lembaga Kursus Widya untuk mengadakan pelatihan komputer,
sudah melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan komputer Sumber Daya Manusia
kerjasama di bidang bagi masyarakat Desa Pangkul, Kecamatan masyarakat Desa Pangkul
pemberdayaan Cambai melalui Dana Desa. Pelatihan ini tidak menjadi lebih berkualitas
masyarakat terbatas usia, artinya siapapun dan semua dan mampu untuk
kalangan di masyarakat Desa Pangkul dapat
mengikuti pelatihan ini secara gratis, pelatihan bersaing di jaman
selenggarakan selama 10 hari dan kemudian modern seperti ini.
terdapat ujian untuk uji kelulusan dan nantinya
bagi peserta yang dinyatakan lulus akan
mendapatkan sertifikat.
56 Sumatera Banyuasin Tanjung Lago Bangunsari Desa Bangunsari, BUMDes Mertasari bekerjasama dengan Bank 1. karena lokasi Desa
Selatan Kec. Tanjung. Lago BRI (BRI Link), BRI Link adalah perluasan Bangunsari yang jauh
melalui BUMDes layanan bank BRI dimana Bank BRI menjalin dari perkotaan, maka
Mertasari melakukan kerjasama dengan nasabah Bank BRI sebagai dengan adanya BRI Link
kerjasama dengan agen yang dapat melayani transaksi perbankan maka masyarakat
BRI Link bagi masyarakat secara real time online terbantu saat ingin
dengan konsep sharing fee, sehingga dapat melakukan transaksi
memfasilitasi masyarakat dalam melakukan keuangan, pembelian
transaksi keuangan, pembelian token listrik, token listrik, pulsa, dll
pulsa, dll, dan juga mendapatkan
keuntungan/fee dari setiap transaksi yang 2. Meningkatkan PADes
dilakukan oleh masyarakat
57 Sulawesi Pangkajene Kecamatan Desa Pitue Tokopedia membranding kantor BUMDes dan membuka Peningkatan penjualan
Selatan Kepulauan Marang Tokopedia Center yang berguna untuk yang nantinya berdampak
memudahkan menjual dan membeli dari pada peningkatan
aplikasi Tokopedia pendapatan asli desa
58 Jawa Barat Indramayu Kecamatan Desa 1. SAMSAT 2. Bank SAMSAT untuk pembayaran pajak kendaraan Peningkatan kesadaran
Kroya Temiyang BRI bermotor, kemudian dengan Bank BRI unuk masyarakat untuk
membuka BRILink pembayaran pajak dan
Meningkatkan PADes
59 Jawa Barat Indramayu Kecamatan Desa 1. SAMSAT 2. Bank SAMSAT untuk pembayaran pajak kendaraan Peningkatan kesadaran
Anjatan Cilandak BRI bermotor dan BRIlink untuk membatu masyarakat untuk
masyarakat dalam menairkan bantuan darri pembayaran pajak dan
pemerintah. Meningkatkan PADes
60 Jawa Barat Indramayu Kecamatan Desa 1. SAMSAT 2. SAMSAT untuk pembayaan pajak bermotor, Peningkatan kesadaran
Susukan Ujunggebang Tokopedia selain itu BUMDes juga dipercaya untuk masyarakat untuk
melakukan telusur yaitu progam penagihan pembayaran pajak dan
pajak kendaraan bermotor yang mengalami Meningkatkan PADes
keterlambatan
61 Jawa Barat Cirebon Kecamatan Desa 1. PT. Pos Indonesia untuk membatu masyarakat dalam menairkan Memudahkan masyarakat
Plumbon Pesanggraha 2. BRI Link 3. Bank bantuan darri pemerintah dan pembayaran desa untuk pencairan
n BNI 46 multipayment bantuan dari pemerintah
Meningkatkan PADes
62 Jawa Barat Cirebon Kecamatan Desa Putat Pertamina BUMDes bekerja sama dengan Pertamina Meningkatkan PADes
Sedong terkait pembuatan Pertashop, di awal kerja
sama pihak pertamina memberikan diskon
dengan cara biaya sewa lahan di tanggung
oleh pertamina selama 3 bulan sebesar Rp.
1.000.000 tiap bulan, setelah 3 bulan biaya
sewa akan dibebankan kepada BUMDes.
63 Jawa Pasuruan Kecamatan Desa kerjasama dengan kerjasama dengan PT Pos untuk memudahkan Meningkatkan PADes dan
Timur Purwosari Bakalan, PT Pos dan PT pembayaran Listrik dll, kemudian menjalin memudahkan masyarakat
Karyadibya kerja sama dengan PT Karyadibya Mahardika untuk kegiatan belajar
Mahardika untuk pengambilan Avalan atau sampah secara daring
perusahaan, yang terakhir kerja sama dengan
Jasa Pelayanan Internet untuk pelayanan
internet masuk desa
64 Riau Kabupaten Kecamatan Desa Kiab Kerjasama Desa kerja sama pengadaan tanah kas desa untuk Pendapatan Asli Desa
Pelalawan Bandar Sei Jaya, dengan PT Sinar di tanami pohon kelapa sawit, kerjasama 70% dari hasil panen
Kijang Agro Raya dalam tersebut di awali dengan pembelian tanah sawit dan kepemilikan
pengadaan tanah yang sudah dipilih oleh desa yang tanah kas desa baru jika
dan pengelolaan pembayarannya dilakukan oleh PT Sinar Agro sudah lunas.
kebun sawit Raya untuk di tanami pohon kelapa sawit yang
pengelolaanya di bebankan kepada PT Sinar
Agro Raya, kemudian desa mempunyai
kewajiban mengangsur atas pembelian tanah
kas desa tersebut dengan cara mengambil
30% dari hasil panen sawit
65 Riau Kabupaten Kecamatan Desa kerja sama Antara Pemanfaatan lahan yang dimiliki Enha Lima Bahan edukasi untuk
Pelalawan Bandar Sei Simpang BUMDes dengan dengan luas lahan yang dikelola BUMDes masyarakat desa tentang
Kijang Beringin, Enha Lima untuk mencapi 18 Hektar dimanfaatkan untuk bidang pengelolaan tanaman dan
pengelolaan lahan pertanian, perikanan, wisata eduksi dan peningkatan masyarakat
yang dimiliki Enha permainan anak-anak, di perkebunan BUMDes desa.
Lima membuat kebun buah melon dan buah labu
yang nantinya di masa tanam, perawatan
hingga panen BUMDes juga bisa menawarkan
Wisata Edukasi kepada pengunjung dengan
cara ikut serta menanam, merawat dan
memanen buah-buahan
66 Riau Kabupaten Kecamatan Kampung pengelolaan lahan PT pemberian hak pengelolaan lahan PT Duta Peningkatan Pendapatan
siak Mempura Merempan Duta Swakarya Indah Swakarya Indah yang berada di Desa Asli Desa
Hilir, yang berada di Desa Merempan Hilir, dengan luasan total 200
Merempan Hilir Hektar yang berada di Desa Merempan Hilir
namun untuk sekarang pengelolaan hanya 12
Hektar yang dikelola desa.
67 Riau Kabupaten Kecamatan Kampung Pengelolaan dana Desa masih mengembangkan lokasi wisata Peningkatan Pendapatan
siak Dayun Dayun, CSR untuk dengan pengembangan mendapat CSR dari Asli Desa dan penyerapan
pengembangan perusahaan atau pengusaha yang berada di tenaga kerja dari
wisata yang dimiliki Kampung Dayun, untuk wisata terdapat msyarakat desa
BUMDes kampong permainan Flyingfok, Permainan Bebek Air dan
Dayun gasibo untuk menunjang kenyamanan
wisatawan
68 Nusa Kabupaten Kecamatan Desa Pengembangan Bank Nusa Tenggara Timur untuk membantu Pengembangan potensi
Tenggara Ende Detusuko, Detusuko Bumdes dan potensi dalam digitalisasi produk dan renovasi kantor desa, peningkatan katan
Timur Barat, desa dengan kerja BUMDes, selain itu BUMDes juga menjalis kerja Pendapatan Asli Desa dan
sama dengan Bank sama dengan jasa ekspedisi yaitu JNE, penyerapan tenaga kerja
Nusa Tenggara kemudian untuk Pemerintah Desa beliau dari msyarakat desa
Timur, JNE, menginformasikan bahwa Pemerintah Desa
Universitas Flores juga bekerja sama dengan Universitas Flores
dan Universitas KSP dan Universitas KSP salatiga untuk
salatiga pengembangan potensi desa
69 Nusa Kabupaten Kecamtan Desa Kerja Sama dengan BUMDes bekerja sama dengan distributor Masyarakat mudah
Tenggara Kupang Amabi Oefeto Kuanheum Pupuk KalTim untuk pupuk kaltim untuk menyediakan Pupuk medapatkan pupuk
Timur penyediaan di subsidi dan Non Subsidi bagi para petani meningkatkan, ekomoni
BUMDes masyarakat dan
peningkatan PADes
70 Sumatera Kabupaten Kecamatan Desa Huta Desa Huta Tinggi Untuk pengembangan desa wisata beliau Peningkatan Pendapatan
Utara Samosir Pangururan Tinggi mendapat bantuan menjelaskan bahwa dari PT. Astra Asli Desa dan penyerapan
dari PT. Astra Internasional memberikan speaker dan gapura tenaga kerja dari
Internasiona menuju desa wisata di Desa Huta Tinggi msyarakat desa
71 Jawa Klaten Polanharjo Wangen Desa Wangen Desa Wangen melalui BUMDes Wangen 1. Meningkatkan PAdes
Tengah melalui BUMDes Sejahtera melakukan kerjasama dengan
Wangen Sejahtera investor, Desa Wangen pada tahun 2019 2. Menyerap tenaga kerja
melakukan membangun Resto dan wahana bermain D’
kerjasama dengan Wangen di atas tanah kas desa, Desa Wangen
investor mencari investor yang dapat memfasilitasi
pembangunan wahana tersebut, seperti
contoh menjalin komunikasi dengan
kelompok/komunitas kuda di Solo dan Klaten
untuk dapat memfasilitasi pada wahana
bermain “berkuda dan memanah di atas
kuda”, selanjutnya setelah wahana berkuda
sudah tersedia dan berjalan, banyak
pengunjung yang menghendaki adanya resto
untuk menyediakan makanan dan minuman
yang dibutuhkan oleh pengunjung, kemudian
pembangunan resto dapat terlaksana dengan
konsep yang unik yaitu pengunjung dapat
menikmati makanan dan minuman sekaligus
berendam kaki di dalam air dan juga bermain
air sungai atau dalam bahasa jawa diebut
“Ketjeh”, atas konsep unik itulah resto tersebut
diberikan nama Ketjeh Resto. Durasi
kerjasama ini selama 5 tahun, apabila selama
5 tahun perjanjian ini dianggap
menguntungkan, dan desa juga masih belum
mampu dalam pendanaan pengembangan
maka kerjasama tersebut akan diperpanjang
72 Jawa Klaten Polanharjo ranggan Desa Kranggan Desa Kranggan bekerjasama dengan LSM 1. Lingkungan Desa
Tengah bekerjasama dengan Secercah Harapan Indonesia (SHIND) dalam Kranggan bersih dan
LSM Secercah pendampingan manajemen pengelolaan mensukseskan program
Harapan Indonesia sampah non organik berbasis online peduli lingkungan
(SHIND)
73 Jawa Kabupaten Kecamatan Desa Gentan, BUMDes . kerjasama BUMDes mengelola sampah dari masyarakat Peningkatan kesadaran
Tengah Sukoharjo Baki desa dengan pihak yang nantinya akan menjadi tabungan emas di masyaraat tentang
pegadaian dalam pegadaian untuk masyarakat desa sampah dan peningkatan
pengolahan sampah masyarakat desa
74 Jawa Kabupaten Kecamatan Desa Pemerintah desa pembagunan kawasan sekitar embung seperti Pendapaan PAD desa dari
Tengah Sukoharjo Bulu Sanggang , bekerja sama dengan tempat makan dan tempat usaha yang bekerja wisata embung
pertamina sama dengan pihak ketiga yaitu pertamina dan
untuk tanaman yang di sekitar embung di
biayain oleh pihak pemerintah desa
75 Kepulauan kabupaten Gunung Kijang desa Teluk desa sepakat untuk Dalam pelaksanaan budidaya magot pihak Peningkatan pendapatan
Riau Bintan Bakau bermitra dengan desa sepakat untuk bermitra dengan Agro asli desa
Agro Resort untuk Resort, yang dimana pihak dari Agro Resort
budidaya magot mendukung kegiatan pengelolaan sampah
basah (organik) sebagai penunjang budidaya
kembang biak BSF (Black Soldier Fly)/ maggot
BSF dan pengadaan TTG. Sebagai wujud
kemitraan pihak Agro Resort memberikan ijin
dalam pengambilan sampah basah (organik)
dari semua lini usaha Agro Resort Bintan untuk
di lakukan penguraian sampah organic dengan
media Black Soldier Fly yang pekerjaannya di
lakukan di magot brkah.
76 Bangka kabupaten Kecamatan Desa Juru kerja sama dengan Dengan pembangunan toilet yang di danai oleh Peningkaan fsilitas di
Belitung Belitung Tnjung Pandan Sebrang BCA untuk BCA harapan BUMDes adalah eningkatan lokasi wisata
pembangunan toilet wisatawan yang dating ke lokasi wisata
di area desa wisata
77 Bangka Sijuk Desa Terung Desa kerja sama BCA berupan pembangunan sebuah pagar atau Peningkatan PAD desa
Belitung dengan PLN, BNI dan gapura dan pembangunan warung-warung dan penyerapan tenaga
BCA untuk UMKM yang di lakukan pada tahun 2018. Pada kerja dar masyaraat
peningkatan fasilitas 2017 desa Terong juga pernah melakukan sekitar
wisata Kerjasama dengan PLN terkait pemasangan
lampu daerah wisata dan nantinya di tahun ini
2021 ini akan memasang lampu jalan dan
dengan bank BNI terkait merenovasi dan
memperbaharui fasilitas yang ada di homestay
sebanyak 10 homestay yang jika di totalkan
sebesar Rp. 314.000.000
78 Bangka Kabupaten kecamatan Desa Burong BUMDes Kerjasama setiap harinya BUMDes menyiapkan makanan Peningkatan PAD desa
Belitung Belitung Damar Mandi oleh PT. Timah untuk untuk para kariyawan yang bekerja di PT. dan penyerapan tenaga
Timur penyediana makan Timah tersebut. Penyediaan makanan sebanyak kerja dar masyaraat
karyawan 150 porsi untuk 2 kali makan sekitar
79 Jawa Kab. Turen Sanankerto Bekerja sama dengan Desa Sanankerto memiliki luas wilayah sebesar Dengan adanya aktivitas
Timur Malang : 390,37 ha yang terbagi 2 dusun yaitu Dusun BUMDes Kerto Raharjo
1. LIPI Krajan dan Dusun Kampung Anyar serta terdiri atas kerjasama dengan
2. Agen BNI 46 dari 5 RW dengan 23 RT. Desa Sanankerto multi pihak, BUMDes
3. CSR BNI 46 dan terletak di bagian timur Kecamatan Turen. telah memperkerjakan
Univ. Kondisi tanah Desa Sanankerto cocok untuk banyak warga desa
Mhammadiyah ditanami padi dan sayuran, serta pohon
dengan tujuan
Malang sengon. Selain itu, Desa Sanankerto memiliki
pemberdayaan
4. Politeknik irigasi yang baik untuk mendukung potensi
Pembangunan desa dalam bidang pertanian. Tahun 2017 masyarakat dan
Pertanian Malang dibentuklah Badan Usaha Milik Desa penyerapan tenaga kerja
5. Kementerian (BUMDesa) Kerto Raharjo sebagai pilar local. Selain itu, BUMDes
Kelautan dan ekonomi desa. BUMDes Kerto Raharjo bekerja mampu memberikan PAD
Perikanan sama dengan beberapa lembaga antara lain: kepada desa sebesar Rp.
6. Univ. Udayana 1. LIPI dalam bidang Arboretum Bambu 2.386.609.000,-
7. Polinema Malang 2. Agen BNI 46 dalam bidang keuangan walaupun ditengah
8. ITS Surabaya dengan berbagai layanan pandemi (tahun 2020)
9. BRI 3. CSR BNI 46 dan Univ. Mhammadiyah dan membeli tanah
10. Bank Jatim Malang dalam bidang Pembangkit
Listrik Tenaga Mikr0 Hidro (PLTMH)
11. Tempah Pelatihan 4. Politeknik Pembangunan Pertanian seluas 2.400m2 (tahun
Ganesa Malang dan Univ. Kanjuruhan Malang 2019).
12. Univ. Kanjuruhan dalam bidang budidaya maggot
Malang 5. Kementerian Kelautan dan Perikanan Laba juga diunakan untuk
(UNIKAMA) dalam bidang pelestarian plasma peningkatan
nutfah perikanan Indonesia kesejahteraan
6. Univ. Udayanan dalam pengembangan masyarakat seperi
bamboo tabah yang membantu supply memberikan dana
rebung pendidikan anak kurang
7. Polinema Malang dalam rangka mampu, rehab rumah
pemberdayaan karang taruna yang warga, insentif kepada
juga bergerak dalam pengelolaan
guru ngaji TPQ dan
sampah
lainnya.
8. ITS Surabaya kerjasama dalam rangka
peningkatan status BUMDesa untuk
naik kelas
9. BRI, Bank Jatim dan Tempat Pelatihan
Ganesha dalam kegiatan keuangan
dan pemenuhan modal
80 Jawa Kab. Pujon Pujon Kidul Café Sawah, Desa Pujonkidul melakukan Kerjasama dengan Progress report tahun
Timur Malang Kampung, pihak eksternal dalam program peningkatan anggaran 2015-2021:
Penyelenggaraan Uji kapasitas dan kualitas SDM di desa wisata
Kompetensi SDM, pujonkidul guna meningkatkan produktivitas 1. Penanganan kasus
dan daya saing. Desa Pujon Kidul bekerja stunting terjadi progress
sama dengan beberapa Lembaga antara lain: dari 135 kasus menjadi
1. Badan Nasional Sertifikasi Profesi dalam 75 (44%)
penyelenggaraan Uji Kompetensi untuk Tim
Pengelola 2. Sarana Air Bersih dari
2. Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) 829 menjadi 1.125 (74%)
dalam penyelenggaraan Uji Kompetensi untuk
staf admin unit kerja 3. Penanggulangan
3. PKBM Abdi Pratama dalam program sekolah sampah rumah tangga
paket C tumbuh 100%
4. Pertambahan unit
Selain itu, Desa Pujon Kidul membangun dan
memperkuat fungsi Business Center Desa usaha bumdesa tumbuh
sebagai lintas BUMDesa dan Masyarakat. 100%
Banyak program yang dirancang untuk
meningkatkan pembangunan desa antara lain:
1. Bidang Kesehatatan
(Pencegahan/penanganan stunting) dan
Pengadaan air bersih (pipanisasi/pengelolaan
air besih)
2. Bidang Lingkungan (Penanganan sampah
rumah tangga) dan Ekonomi (unit usaha
bumdesa)
81 Jawa Barat Kabupaten Kecamatan Desa Cijaya, BUMDes menjalin BUMDes sudah menjalin Kerja Sama dengan Peningkatan PADes
Purwakarta Cempaka, kerja sama dengan Bank Jawa Barat untuk membuat Multipaynent
Bank BJB dan Point yangberada di BUMDes Cijaya, selain itu
SAMSAT BUMDes juga menjalin Kerja Sama degan
SAMSAT Kab Purwakarta untuk melakuakn
pembayarana pajak kendaraan be
82 Jawa Barat Kabupaten Kecamatan Desa BUMDes menjalin BUMDes sudah melakukan unit usaha yaitu Peningkatan PADes
Purwakarta Cikumpay kerja sama dengan Multipayment yang bekerjasama dengan Bank
Cempaka,
Bank BJB dan Jawa Barat dan pembayaran pajak kendaraan
SAMSAT yang bekerja sama dengan SAMSAT
Kabupaten Purwakarta
83 Jawa Barat Kabupaten Kecamatan Desa Kalijati, BUMDes menjalin BUMDes sudah menjalian kerja sama dengan Peningkatan PADes
Karawang kerja sama dengan Bank Jawa Barat dan Bank Tabungan Negara
Jatiasih,
Bank Jawa Barat dan untuk menjadi payment point guna pembayaran
Bank Tabungan tagihan angsuran, Tarik tunai dan pembelian
Negara token listrik.
84 Nusa Kabupaten Kayangan Desa Desa bekerja sama kerja sama tersebut dimulai tahun 2018 pasca Pemulihan psikologi
Tenggara Lombok Santong, dengan Non- Gempa besar yang melanda Nusa Tenggara masyarakat yang lebih
Barat Utara Governmental Barat khususnya di Desa Santong yang juga ikut cepat, peningkatan
Organization atau terdampak dari bencana tersebut kapasitas masyarakat
NGO
85 Nusa Kabupaten Kecamatan Desa Dayun, BUMDes Menjalin PDAM menyalur pipa dari mata air yang berada Peningkatan PADes dan
Tenggara Lombok kerjasama dengan di Desa Bayan pemberdayaan
Dayun
Barat Utara PDAM masyarakat desa
86 Bali Kabupaten Kabupaten Desa Goblek, Desa Goblek sudah Desa melakukan kerja sama dengan BRI untuk Peningkatan PADes dan
Buleleng menjalin kerja sama mempermudah masyarakat melakukan pemberdayaan
Buleleng
dengan BRI dengan pembayaran angsuran atau pembayaran masyarakat desa
unit usaha BRI Link lainyya. Sedangkan untuk pertashop
dan Pertamina masyarakat sangat terbantu dikarenakan jaran
dengan unit usaha desa dengan SPBU sangat jauh
Pertashop
87 Sulawesi Kabupaten Kecamatan Desa BUMDes menjalin PT Klabat menampungan sampah dari Peningkatan PADes serta
Utara kerja sama dengan masyarakat, selanjutnya masyarakat meingkatkan kebersihan
Minahasa Kauditan, Kauditan 1,
PT Klabat untuk menggunakan transportasi pribadi ke dan kesehatan
Utara penampungan penampungan kemudian peran BUMDes masyarakat desa
sampah dari adalah menarik retrebusi dari masyarakat
masyarakat
88 Sulawesi Kabupaten Kecamatan Desa Suluun BUMDes sudah BUMDes menjalin kerjasama dengan Bank BNI Peningkatan PADes serta
Utara menjalin kerjasama untuk menjadi Payment Point, selain untuk mempermudah
Minahasa Suluun Terean Empat
dengan Bank BNI menjadi Payment Point beliau juga masyarakat untuk
Selatan untuk menjadi menjelaskan bahwa BUMDes juga menerima aktififtas pembayaran dan
Payment Point masyarakat yang ingin melakukan penarikan Tarik tunai
uang atau bantuan dari pemerintah yang
menggunakan Bank BNI
89 Sulawesi Kabupaten Kecamatan Desa Budo BUMDes juga bisa kerjasama dengan AILO untuk pengembangan Peningkatan dan
Utara menjalin kerjasama Sumber Daya Manusia hasil dari kerjasama penguatan SDM dalam
Minahasa Wori
dengan NGO yaitu tersebut masyarakat terbantu untuk berorganisasi dan
Utara AILO pengelolaan BUMDes muali dari pelaporan, meningkatkan
penguatan organisasi dan merubah cara pikir pengetahuan pariwisata
tentang pariwisata
90 Sulawesi Kabupaten Kecamatan Desa Bahoi Desa mendapat bantuan pengembangan fisik dengan Bank Mempermudah akses
Utara bantuan dari Bank Indonesia pembangunan jembatan dan Rumah masyarakat desa dan
Minahasa Likupang Barat
Indonesia dan Dinas Apung namun pembuatan rumah apung meningkatkan daya Tarik
Utara Pariwisata kemudian untuk bantuan dari Dinas Pariwisata wisata desa
adalah pembangunan jembatan gantung
DATA KERJASAMA DAN KEMITRAAN DESA DALAM SATU KECAMATAN
No Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Bidang Deskripsi Kerjasama Out put Kerjasama
Kerjasama/Tahun
1 Jawa Tengah Kudus, Dawe, Kajar, kerjasama antar desa Desa Kajar sudah Terjalinnya kerjasama
dengan 4 Desa melakukan kerjasama dengan antar desa untuk
disekitarnya, yang desa-desa lainnya terkait kawasan pembangunan kawasan
telah tertuang dalam perdesaan desa wisata muria. perdesaan wisata muria
Peraturan Bersama Kerjasama tersebut sudah
Kepala Desa Kajar, dibentuk BUMDes bersama namun
Kepala Desa Colo, saat ini belum berjalan lancar
Kepala Desa Japan, karena masih terdapat ego
Kepala Desa sektoral masing-masing desa
Dukuhwaringin, dan tersebut.
Kepala Desa Ternadi
tentang Kerjasama
Antar Desa Dalam
Rangka Pembangunan
Kawasan Perdesaan
Wisata Muria
2 Prov. Jawa Tengah Kab Magelang Kecamatan Desa Sumber Kerjasama dengan Desa Sumber mengelola Dengan adanya
Dukun desa kawasan dalam wisata bahkan pengelolaan wisata kerjasama desa kawasan
pengelolaan wisata, tersebut juga bekerja sama dalam pengelolaan wisata
kerjasama BUMDes dengan kawasan desa sekitar. dan BUMDes Bersama,
Bersama dalam Desa Sumber menawarkan wisata maka masayarakat di
produksi makanan Belajar di Desa (Live In), terdapat kawasan desa akan
mendapatkan manfaat
juga wisata budaya yang mana
ekonomi dan
setiap desa di kawasan
meningkatkan
mempunyai kelompok tari yang Pendapatan Asli Desa
menyuguhkan tarian yang jenisnya (PAD)
berbeda antara desa satu dengan
desa lainnya. Awal mula kerjasama
antar desa untuk pengembangan
wisata edukasi adalah dari Desa
Sumber sebagai embrio. Hal ini
karena ketika banyaknya
permintaan wisatawan yang sudah
melebihi kapasitas Desa Sumber
maka wisatawan lainnya akan
ditempatkan ke desa lainnya.
Untuk BUMDes Bersama
sudah terbentuk di tahun 2020,
masing-masing desa menyertakan
modal sebesar Rp. 7.500.000,-
berasal dari dana desa dan
mendapatkan bantuan dari
Provinsi sebesar Rp. 50.000.000,-
/desa. Rencana ke depan BUMDes
Bersama akan membuat produksi
pengolahan makanan berupa
keripik sayur, saat ini sudah ada
peralatan produksinya namun
masih menunggu ketersediaan
tempat untuk memproduksi.
Beberapa masyarakat sudah ada
yang memproduksi keripik sayur
namun masih dalam skala kecil,
dan juga mereka masih mengalami
kendala dalam beberapa hal
seperti masalah pemasaran, dan
kandungan minyak yang ada di
keripik sayur masih tinggi.
Sehingga BUMDes Bersama
kedepan akan fokus untuk
meningkatkan mutu dari produk
makanan tersebut.
3 Jawa Tengah Pekalongan Paninggaran Paninggaran Pengelolaan BUMDes Kecamatan Paninggran Dengan Pengelolaan
Bersama Kecamatan mempunyai 15 Desa yang Bumdes Bersama
Paninggaran semuanya kompak untuk Kecamaan Paninggaran
mamajukan Paninggaran, yang cukup baik
beberapa kerjasama yang menghasilkan Rp
dilakukan Bumdesma antaralain 280.000.000 Pertahun
Wisata Bangkong Adventure, Unit
untuk pemanfaatan
Saluran Air Bersih, Unit Pasar
Bumdes memberikan
Desa, Unit Pelayanan Jasa
Perdagangan, Unit Simpan Pinjam. bantuan ke masyarakat
miskin dan beasiswa bagi
yang tidak mampu, selain
itu bumdes juga
memberdayakan
masyarakat sebagai
karyawan Bumdes
Besama sebanyak 45
orang.
4 Jawa Tengah Kendal Sukorejo Sukorejo Pengelolaan BUMDes Desa di kecamatan sukorejo Terjalinnya kerjasama
Bersama Kecamatan membentuk Bumdes Bersama antar desa malalui
Sukorejo untuk meningkatkan peningkatan Bumdes Bersama
pendapatan desa, unit kerja kecamatan Sukorejo
didalam Bumdes Bersama mendapatkan bagi hasil
Antaralain pengelolaan SPP, setiap desa Rp 79.000.000
penyedian alat tulis kantor di desa
dari kegiatan Bumdes
dan rencana akan membuat toko
Bersama.
bahan bangunan untuk memenuhi
kebutuhan setiap pekerjaan yang
dilaksanakan desa.
5 Jawa Barat Garut Selawi Selaawi 1. Pembentukan Desa Selaawi dan desa-desa di Dengan adanya
Pengurus Badan sekitarnya telah membentuk Kerjasama Kawasan
Kerjasama Antar Desa Badan Kerjasama Antar Desa Perdesaan Bambu Kreatif
Kawasan Industri (BKAD) yang terdiri dari Desa dan pembentukan
Bambu Kreatif Selaawi, Desa Mekarsari, Desa BUMDes Bersama,
Kecamatan Selaawi Putrajawa, Desa Cigawir, Desa dharapkan masayarakat di
Kabupaten Garut/ Cirapuhan, Desa Samida, dan
kawasan desa akan
Tahun 2019 Desa Pelita Asih. Desa-desa
mendapatkan
2. Pembentukan tersebut telah membentuk
BUMDesa Bersama Kawasan Perdesaan Bambu peningkatan ekonomi dan
Kecamatan Selaawi/ Kreatif. meningkatkan
Tahun 2019 Sedangkan pembentukan BUMDes Pendapatan Asli Desa
Bersama dimaksudkan untuk (PAD). Namun saat ini
meningkatkan pendapatan hasil dari BUMDesa
masyarakat desa melalui lembaga Bersama belum terlihat
yang mengelola pelayanan usaha secara signifikan
antar desa dalam kerangka kerja dikarenakan terkendala
sama desa. Sedangkan peraturan pandemi.
tentang BUMDesa Bersama
bertujuan untuk menjamin
kepastian mengenai kedudukan
BUMDesa Bersama sebagai
lembaga usaha ekonomi desa.
6 Jawa Barat Bogor Megamendun Sukamanah Membentuk Badan Kerjasama Desa Sukamanah Terbangunnya sarana
g Kerja Sama Antar Desa dengan Desa Sukaresmi jalan yang
dengan Desa dimaksudkan untuk menjalin menghubungkan Desa
Sukaresmi hubungan Kerjasama yang Sukamanah dengan Desa
terintegrasi dan saling Sukaresmi yang mana
menguntungkan dalam Jalan tersebut sangat
pelaksanaan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat, yang berpotensi membangn
berwawasan pada Kawasan sosial ekonomi sekitar.
perdesaan dan antar desa serta
sebagai salah satu pilar
pembangunan di masing-masing
desa. Salah satu program kerja
sama antar desa di Desa
Sukamanah dan Sukaresmi adalah
Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
TA 2021 yang dikelola oleh BKAD.
Program PISEW merupakan
program yang dilaksanakan oleh
Direktorat Jenderal Cipta Karya
dibawah koordinasi Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Nasional/ Bappenas. Tujuan dari
Program PISEW ini adalah untuk
meningkatkan dan
mengembangkan infrastruktur
yang mendorong pertumbuhan
ekonomi Kawasan permukiman
dalam skala perdsaan (supra
desa), serta meningkatkan kualitas
permukiman perdesaan.
7 Jawa Barat Cianjur Haurwangi Haurwangi Pengelolaan BUMDes Desa Haurwangi telah membentuk Peningkatan ekonomi
Bersama Kecamatan BUMDesa Bersama yang terdiri melalui pengembangan
Haurwangi dari Desa Haurwangi, Desa usaha bersama.
Kertamukti, Desa Cipeuyem, Desa
Ramasari, Desa Sukatani, dan
Desa Kertasari yang berada di
Kecamatan Haurwangi.
BUMDesma tersebut diberi nama
BUMDesa Bersama Haurwangi
Bersatu dan telah terdaftar di
Kementerian Desa PDTT pada
tanggal 24 Agustus 2021.
Penyertaan modal awal BUMDesa
Bersama berjumlah Rp1,2 Milyar
yang terdiri dari Rp720 juta
berasal dari penyertaan modal
desa dan sebesar Rp480 juta
berasal dari penyertaan
masyarakat desa. Masing-masing
dari desa yang bekerja sama
membentuk BUMDes bersama
telah memiliki peraturan desa
tentang Kerja Sama Desa.
Pengembangan usaha bersama
melalui pengembangan desa
wisata, sarana penilitian, dan
pengembangan potensi dan
konservasi hutan.
8 Kalimantan Barat Mempawah Sadaniang Pentek Kerjasama antar desa BUMDes Bersama Anugerah Meningkatkan PADes
dalam produksi beras Sadaniang meiliki usaha produksi
dan penyewaan kios di beras dan juga mengelola pasar
pasar desa desa untuk disewakan dengan
harga sewa Rp. 10.000,- /hari.
9 Kalimantan Barat Sambas Pemangkat Singaraya Kerjasama antar desa BUMDes Bersama Agro Maju Meningkatkan PADes
dalam bentuk BUMDes Bersama memiliki usaha penjualan
Bersama dalam barang (Rumah Pajang)
Kawasan
10 Kepulauan Bangka Bangka Air Gegas Air Gegas Kerjasama antar desa Kawasan Perdesaan Meningkatkan PADes
Belitung Selatan dalam bentuk BUMDes Pengembangan (Budidaya) Lada
Bersama dalam Putih memiliki kerjasama antar
Kawasan desa melalui BUM Desa Bersama
Mitra Lada Bersatu (MLB)
11 Kepulauan Bangka Bangka Barat Simpang Pelangas Kerjasama anatar desa Kerjasama sudah terjalin namun Meningkatkan PADes
Belitung Teritip dalam bentuk BUMDes usaha belum berjalan karena
Bersama dalam BUMDes Bersama baru terbentuk,
kawasan dan direncanakan usahanya
adalah pengelolaan lokasi pujasera
12 Jawa Timur Kabupaten Kecamatan Kecamatan Kerja Sama dalam BUMDesma baru merintis unit Peningkatan ekonomi
Pasuruan Kejayan Kejayan pembatan BUMDes usaha baru yaitu menjadi melalui pengembangan
Bersama distributor sembako, rencana awal usaha bersama
BUMDesma melakukan unit usaha
tersebut untuk memfasilitasi
masyarkat membeli bahan pokok
dengan harga yang lebih murah
namun setelah unit usaha dibuka
tidak hanya masyaraka yang
antusian membeli bahan pokok
yang dijual oleh BUMDesma
banyak juga para penjual dipasar
dan sales juga ikut berbelanja di
BUMDesma
13 Jawa Timur Kabupaten Kecamatan Kecamatan Kerja Sama dalam BUMDesma Wahana Sejahtera Peningkatan ekonomi
Pasuruan Keraton Keraton pembatan BUMDes terdapat 25 desa yang berada di melalui pengembangan
Bersama Kecamatan Keraton dengan unit usaha bersama
yaitu membuka toko retail untuk
penyaluran bantuan Covid-19, dan
BUMDesma memiliki 3 toko hal
tersebut untuk memudhkan
masyarakatt menjangkau ke
BUMDesa
14 Sumatera Utara Kabupaten Kecamatan Desa Pakkat, Kerja sama dalam pembangunan jalan yang Meningkatkan aksesibiltas
Humbang Dolok pembangunan jalan menghubungkan kedua desa, kedua desa dan
Hasundutan Sanggul, desa Antara Desa pembangunan tersebut peningkatan ekonomi
Pakkat dengan Desa memerlukan biaya mencapai Rp. masyarakat dengan
Aek Lung 560.000.000 selain menjadi jalan mempermudah akses ke
pemhubung desa, jalan tersebut lahan pertanian
juga menjadi jalan tani oleh
masyarakat kedua desa yang
mayoritas pekerjaan masyarakat
adalah petani
15 Sumatera Utara Kabupaten Kecamatan Desa Kerja sama dalam pembangunan jalan yang Meningkatkan aksesibiltas
Humbang Onan Sigalogo, pembangunan jalan menghubungkan kedua desa, kedua desa dan
Hasundutan Ganjang, desa Antara Desa selain menjadi jalan pemhubung peningkatan ekonomi
Sigalo dengan Desa desa, jalan tersebut juga menjadi masyarakat dengan
Sibuluan jalan tani oleh masyarakat kedua mempermudah akses ke
desa yang mayoritas pekerjaan lahan pertanian
masyarakat adalah petani
16 Aceh Kota Banda Meuraxa Badan Usaha Badan Usaha Antar BUMG Bersama Berkah Jaya Meningkatkan PADes
Aceh Antar Gampong (BUMG) Meuraxa ini bergerak di kluster
Gampong Bersama Berkah Jaya perikanan, khususnya ikan tuna
(BUMG) Meuraxa bekerjasama dan ikan tongkol, karena kluster
Berkah Jaya dengan Bank Indonesia ikan ini sangat berpengaruh
Meuraxa Provinsi Aceh terhadap inflasi di Kota Banda
Aceh. Oleh karena itu,
menindaklanjuti penandatanganan
Memorandum of Understanding
(MoU) antara Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Aceh
dengan Pemerintah Kota Banda
Aceh pada tanggal 30 Oktober
2018 tentang Kerja Sama
Pengembangan Ekonomi dan
Peningkatan Daya Saing Daerah
17 Aceh Aceh Besar Indrapuri Lampanah Gampong Lampanah Lampanah Baro, Lamanah Ranjo, Tersedianya fasilitas olah
Ranjo Baro, Lamanah Ranjo, Lampanah Dayah, Lampanah raga untuk masyarakat ke
Lampanah Dayah, Teungoh dan Lampanah Tunong 5 desa yakni gampong
Lampanah Teungoh kerjasama antar desa dengan Lampanah Baro, Lamanah
dan Lampanah Tunong membangun sebuah lapangan Ranjo, Lampanah Dayah,
kerjasama antar desa desa di wilayah Lampanah Lampanah Teungoh dan
dengan membangun Lampanah Tunong
sebuah lapangan desa
di wilayah Lampanah
18 Jawa Tengah Temanggung Kranggan Sanggrahan kawasan perdesaan Desa Sanggrahan Kecamatan 1. Meningkatkan PADes
agrowisata Kecamatan Kranggan adalah salah satu desa
Kranggan, Desa yang termasuk di dalam kawasan 2. Menyerap Tenaga Kerja
Ngropoh, Desa Kramat, perdesaan agrowisata Kecamatan
Desa Sanggrahan, Kranggan, dimana kegiatannya
Desa Purwosari dan dikelola oleh BUMDes Bersama
Desa Pendowo Ngromat Sang Purwo Makmur.
Pada tahun 2019 BUMDes
Bersama Ngromat Sang Purwo
Makmur mendapatkan bantuan
berupa rumah pajang dari
Kementerian Desa PDTT. Rumah
Pajang tersebut digunakan untuk
sarana penjualan produk-produk
ekonomi unggulan daerah, namun
berjalannya waktu dengan
mempertimbangkan benyaknya
permintaan masyarakat akan
adanya ketersediaan barang-
barang rumah tangga, maka saat
ini rumah pajang tersebut juga
menyediakan barang kebutuhan
rumah tangga lainnya. Dan selain
rumah pajang, BUMDes Bersama
Ngromat Sang Purwo Makmur juga
memiliki usaha rumah produksi
kopi yang terdapat di Desa
Ngropoh dan pengolahan pakan
ternak di Desa Pendowo.
19 Jawa Tengah Kabupaten Kecamatan Desa desa Sambirobyong Pembuatan jalan penghunung Mobilitas masyarakat desa
Magetan Poncol Sambirobyon dan desa Durenan antar desa dengan memiliki semakin aman dan
g membentukan badan ukuran panjang 5 meter dan lebar nyaman
kerjasama antar desa 3,4 meter dengan menggunakan
BKAD Pisew 2021 bahan beton
20 Provinsi Nusa Kabupaten Keruak Desa Pijot, Pembentuka BUMDes dari pembentukan pada tahun Belum ada output yang
Tenggara Barat Lombok Timur Bersama Antara Desa 2018 tersebut di informasikan oleh dihasilkan
Pijot, Desa Tanjung Direkur BUMDes bahwa telah
Luar dan Desa disepakati tiap desa akan
Kateping Raya memberikan penyertaan modal
sebesar Rp. 50.000.000 pada
tahun 2019 untuk pengembangan
pasar kawasan dan
pengembangan potensi desa
PERMASALAHAN TINDAK
NO NAMA DESA KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI POTENSI DESA ADVOKASI KETERANGAN
DESA LANJUT
1 Desa Ibun Bandung Jawa Barat Lahan Non Produktif yang Perizinan Lahan yang Melakukan kunjungan bersama dengan
Mekarwangi dapat dimanfaatkan belum diketahui Direktur, perwakilan K/L terkait
sebagai tempat wisata atau kepemilikannya dan (KemenkoPMK, KLHK) beberapa praktisi
lahan tanam untuk warga alur mengurusnya (IHCS, Gerbang Tani Indonesia, WALHI),
sekitar Kepala Dinas PMD Kabupaten Bandung
dan Kepala Dinas PMD Provinsi Jawa Barat,
Wakil Ketua Umum KADIN Provinsi Jawa
Barat serta perwakilan dari TPP Pusat
untuk melakukan Fasilitasi secara langsung
terhadap masalah yang muncul. Beberapa
saran diberikan mulai dari mekanisme
pengajuan Hutan Desa, rekomendasi
beberapa jenis tanaman yang bisa
dibudidayakan serta mendorong BUMDes
sebagai penggerak ekonomi desa.
2 Desa Cikancung Bandung Jawa Barat Pengoptimalan Melakukan kunjungan bersama dengan
Mandalasari pengolahan lahan non Direktur, perwakilan K/L terkait
produktif (KemenkoPMK, KLHK, Kemen PUPR),
beberapa praktisi (POKJA Perhutanan
Sosial, IHCS), KADIN Provinsi Jawa Barat
serta perwakilan dari TPP Pusat untuk
melakukan fasilitasi secara langsung
terhadap masalah yang muncul. Beberapa
saran diberikan yaitu pengembangan
lumbung pangan Desa, pengolahan
Perhutanan Sosial oleh masyarakat
setempat, perlunya Desa melakukan
identifikasi dan inventarisasi atas hak asal-
usul dan kewenangan skala lokal dan
dalam hal pengembangan usaha Desa
perlu diajarkan dalam membuat bussiness
plan, perencanaan cash flow, penyertaan
modal, dll.
3 Desa Cibadak Banjarsari Ciamis Jawa Barat Lahan Non Produktif yang Anggaran biaya yang Pihak Kemendesa PDTT telah melakukan Lebih
dapat dimanfaatkan relatif besar sehingga upaya kongkrit dengan melaksanakan diperjelas,
sebagai tempat wisata, membutuhkan peran perjalanan ke desa dimaksud, adapun hal saran yang
sarana olah raga, budidaya dari investor utk lainnya dari perjalanan dinas bersadarkan diberikan
ternak atau lahan tanam pengembangan lokasi tugas pokok dan fungsi dari Direktorat karena pasti
untuk warga sekitarnya dimaksud, sarana Advokasi Kerjasama Desa dan Perdesaan beda desa beda
usaha yang sudah ada tersebut adalah perlunya untuk lebijh saran konkrit.
utk sementara tidak menekankan sinergitas yang terus Bisa dilihat
dapat beroperasi menerus dan optimal dari seluruh pihak contoh pada
sebagaimana mestinya atau pemangku kepentingan minimal pada pengisian
karena terdampak oleh level desa ( Perangkat Desa, BUMDes, Perjalanan
wabah covid-19 Pelaku UMKM, Tokoh Masyarakat, dan Dinas ke Desa
pemangku kepentinan laiinnya utk dapat Kertajaya
merealisasikan terwujudnya program
pembangunan wisata dan sarana olah raga
di \desa Cibadak. Termasuk lebih
mendorong pihak luar (investor) agar
dapat membantu secara krusial dalam
memuwujdkan program-program yang
telah disepakati bersama oleh para
pemangku kebijakan Desa Cibadak,
Optimilasi pemanfaatan dari Dana Desa
yang yang telah disepakati dan dapat
digunakan, serta mendorong peran
BUMDes untuk lebih berperan sebagai
motor penggerak utama dalam
perekonomian perdesaan dalam hal
mencari pasar yang tepat bagi produk
unggulan desa yang selama ini terkendala
dengan masalah perijinan dari otoritas
yang bersangkutan.
4 Desa Ciamis Ciamis Jawa Barat Desa Panyingkiran juga Bumdes Desa Pihak Kemendesa PDTT telah melakukan Lebih
Panyingkiran dikenal sebagai Kampung Panyingkiran sedang upaya kongkrit dengan melaksanakan diperjelas,
Angklung yang dikelola oleh bermasalah karena perjalanan ke desa dimaksud, adapun hal saran yang
Yayasan Kampung salah satu unit lainnya dari perjalanan dinas bersadarkan diberikan
Angklung yang didirikan usahanya yaitu simpan tugas pokok dan fungsi dari Direktorat karena pasti
oleh Alimudin atau pak pinjam mengalami Advokasi Kerjasama Desa dan Perdesaan beda desa beda
Mumu kredit macet, sehingga tersebut. Dengan melihat kendala yang saran konkrit.
kerjasana untuk lebih dihadapi oleh Desa Panyingkiran adalah Bisa dilihat
dapat memajukan desa dengan menyelesaikan dan membereskan contoh pada
Panyingkiran dalam hal masalah yang terdapat dalam tubuh pengisian
ini alat musik angklung organisasi BUMDes, serta salah satu unit Perjalanan
mengalami kendala usaha mereka yaitu simpan pinjem yang Dinas ke Desa
juga terkendala dengan kredit macet Non Kertajaya
Performing Loan , sehingga turut
menimbulkan masalah dalam organisasi
BUMDes, Desa Panyingkiran saat ini lebih
terkenal dengan Desa Angklung yang
cukup terkenal , usaha ini ditangani oleh
Yayasan Kampung Angklung, pihak
yayasan telah membuka peluang untuk
memberi peran BUMDes secara lebih
dalam ikut memajukan kesejahteraan
masyarakat desa setempat.
5 Desa Simpenan Sukabumi Jawa Barat Merupakan Jalur Strategis Ingin meminta sisa Melakukan kunjungan Perjalanan DInas Terkait
Kertajaya pengunjung yang hendak lahan milik perkebunan dengan memberikan masukan terkait Desa pengajuan
ke Wisata Pantai, memiliki untuk dijadikan Rest perlu menentukan keunikan tersendiri akan perizinan untuk
lahan bengkok desa seluas Area namun terkendala rencana pembangunan Rest Area yang Sharing
12ha, memiliki lokasi perizinan yang belum digagas agar tidak hanya menjadi Rest Perusahaan
Pertambangan milik Desa disetujui, Rencana Area seperti pada umumnya. Saran untuk dengan
pemanfaatan lahan mengembangkan BUMDes dan menjadikan Perusahaan
bengkok desa yang BUMDes sebagai poros penggerak. Terkait sudah memasuki
masih didiskusikan perizinan akan dikomunikasikan kepada Tahapan Proses
pemanfaatannya, pusat untuk meminta arahan terkait pada Bagian
perizinan terkait advokasinya. Selain itu juga memberikan Direksi
dengan lokasi tambang saran kepada Desa untuk mengoptimalkan Perusahaan
yang berada di wilayah lahan Pertambangan agar bisa dijadikan (Informasi dari
perkebunan keunikan tersendiri (Desa berencana PA Manajer
menjadikannya Wisata Edukasi Tambang) Surangga). Untuk
dukungan
anggaran, pihak
PEMDES telah
berkomunikasi
dengan pihak
Kecamatan untuk
dimasukkan pada
Rencana
Anggaran pada
Tahun 2022 dan
dapat
dilaksanakan jika
tidak ada
perubahan
6 Desa Simpenan Sukabumi Jawa Barat Memiliki potensi lokasi Perdes belum ada Melakukan kunjungan dan berdialog Dikunjungi tapi
Sangrawayang wisata pantai, curug dan sehingga masyarakat dengan Ketua Karang Taruna dan Sekdes tidak di SPT
banyak lainnya tidak bisa sebagai salah satu penggerak di Desa dan di SPJ kan
memberlakukan tarif tersebut. Menyarankan untuk internal
untuk pengunjung. perangkat desa duduk bersama membahas
Padahal lokasi wisata masalah tersebut agar bisa diketahui
sangat potensial sumber masalah Perdes yang belum
dengan banyaknya terbentuk karena apa. Dikhawatirkan
pengunjung yang karena adanya perbedaan pandangan
datang mampu menjadi terkait penetapan skala prioritas antar
salah satu PADes internal perangkat desa. Sehingga
diberikan saran agar internal perangkat
desa bisa duduk bersama dengan
pendamping, BPD dan pihak terkait untuk
mendiskusikan bersama sama agar
terbentuk kesatuan pandangan.
7 Desa Padasari Cimalaka Sumedang Jawa Barat Memiliki potensi wisata Wisata Padayungan Melakukan kunjungan Perjalanan Dinas
alam air terjun bumi masih terkendala dengan memberikan masukan untuk
perkemahan Padayungan perizinan dengan pihak memberikan keunikan tersendiri pada
dan Investasi usaha perhutani dan pembangunan wisata alam Padayungan
bersama Desa lain perebutan pengelolaan dan mendorong Desa untuk bisa
lahan dengan pihak memproduksi usahanya sendiri
ketiga
8 Desa Jatigede Sumedang Jawa Barat Memiliki potensi wisata Modal atau anggaran, Melakukan kunjungan Perjalanan Dinas
Cijeungjing alam Tegal Jarong dan usaha pengolahan air dengan memberikan masukan untuk
pengolahan air bersih bersih terkendala pada wisata Tegal Jarong memiliki potensi besar
perizinan dengan pihak untuk dioptimalkan jika Desa mampu
PU sedangkan menurut memberikan keunikan tersendiri dan dalam
warga dan Pemerintah hal promosi melalui media sosial
Desa hal tersebut tidak
perlu dilakukan karena
bendungan berada di
wilayah Desa dan cara
pemompaan air yang
lebih efisien dalam hal
listrik, tumpang
tindihnya regulasi
antara Kemendesa dan
Kemendagri
9 Desa Ujung Sindang Majalengka Jawa Barat Memiliki potensi lokasi Potensi buah durian Upaya yang telah dilaksanaksanakan oleh
Berung Wangi wisata agrikultur berskala Sinapeul masih pihak Kemendesa PDTT adalah dengan
lokal dengan buah durian dianggap kurang untuk melakukan upaya supervisi melalui
sebagai main branding memenuhi permintaan kunjungan perjalanan dinas ke desa
productnya sehingga perlu kebutuhan dalam desa dimaksud, selain Desa Ujungberung perlu
pengembangan lebih lanjut, itu sendiri sehingga untuk lebih memaksimalkan potensi
Potensi lainnya adanya terkadang memerlukan desanya yang dimiliki, memaksimalkan
wisata selfie berupa dinding pasokan buah durian dengan lebih mengedepankan kreativitas
batu yang mirip dengan dari desa-desa sekitar. serta keterlibatan masyarakat dari
gorilla. Wisata bukit Gorila berbagai lapisan. Dengan harapan dapat
belum bisa berjalan dulu tanpa harus menunggu
dikembangkan secara uluran bantuan dari pihak eksternal.
maksimal karena
terkendala dengan
pembiayaan yang
mengandalkan APBDes
10 Desa Sunia Banjaran Majalengka Jawa Barat Desa Sunia Baru Desa Sunia Baru Langkah-langkah yang telah dilakukan
Baru menyandang Status IDM memiliki potensi selain melakukan perjalanan dinas dari
sebagai desa maju, Desa sumber mata air yang pihak Kemendesa PDTT juga oleh desa
Sunia Baru memiliki potensi belum dimanfaatkan adalah melakukan upaya musyawarah
sumber mata air yang oleh desa sendiri, akan desa untuk membahas pengelolaan
sangat potensial untuk tetapi justru sudah sumber mata air tersebut, mulai dari
dikembangkan termanfaatkan oleh pemanfaatan untuk jaringan air bersih bagi
desa-desa baik di warga dan kedepannya akan mencoba
sekitar maupun di untuk membuat AMDK (air minum dalam
kecamatan lain. kemasan). adapun lainnya adalah terdapat
berbagai alternatif pemanfaatan sumber
mata air tersebut diantara akan dijadikan
tempat wisata/ piknik bagi warga sekitar
dengan tidak mengesampingkan
pemeliharaan kelayakan sumber mata air
untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi
warga desa.
11 Desa Teluk Sungai Raya Kubu Raya Kalimantan - - Apresiasi Implementasi Keterbukaan Juara 10 Terbaik
Kapuas Barat Informasi Publik di Desa Nasional
12 Desa Blang Bebesan Aceh Tengah Aceh - - Apresiasi Implementasi Keterbukaan Juara 3 Terbaik
Kolak I Informasi Publik di Desa Nasional
13 Desa Kepanewon Kulon Progo DIY Produksi minuman” wedang - Apresiasi Implementasi Keterbukaan Juara 8 Terbaik
Karangsari ayam ayem” dari bunga Informasi Publik di Desa Nasional
telang, Program bank
sampah melalui program
“nabuh gamelan” atau
Nabung Uwuh Gawe
Merteni Lingkungan, yang
artinya menabung sampah
untuk menjaga lingkungan.
14 Desa Kabuna Kakuluk Belu Nusa - - Apresiasi Implementasi Keterbukaan Juara Terbaik 6
Mesak Tenggara Informasi Publik di Desa Nasional
Timur
15 Desa Ngrupit Jenangan Ponorogo Jawa Timur Wisata perkebunan jambu - BUMDes tidak - Perlu adanya keterlibatan masyarakat Informasi terbaru
kristal (perlu berjalan karena dalam membangun desa, seperti BPD, pihak PEMDES
pengembangan lebih lanjut, terdapat masalah BUMDes, karang taruna, dan kelompok belum melakukan
seperti pengelolaan oleh internal pengurus perempuan. Tidak lagi fokus pada diskusi dengan
BUMDes dan pemanfaatan (perlunya SDM yang pembangunan tapi pada BUMDES terkait
pupuk dari ternak sekitar) gigih, berbuat demi pemberdayaannya. - Perkebunan jambu rencana ke
masyarakat) - Pasar Kristal dapat dihubungkan dengan BUMDes depan. Namun
Desa, terdapat menjadi usaha BUMDes. pihak PEMDES
kegiatan yang telah
melanggar norma memberikan
sehingga perlu adanya arahan untuk
pembenahan - Krisis BUMDES
air, pasokan air masih setidaknya
mengambil dari telaga mengirimkan
ngebel dan belum perwakilannya
mencukupi. Pemdes pada tiap Rapat
ingin mengelola sendiri Desa. Terkait
namun terkendala oleh dengan pelibatan
keterbatasan daya pemuda dan
(sudah melakukan rencana
advokasi dengan PLN, pemberdayaan
namun belum ada masyarakat untuk
hasil) - Adanya gap tanam Jambu
antara pemuda dan Kristal masih
pihak Pemdes belum ada
(keterbatasan pemuda progress dari
pada kegiatan dan pihak PEMDES
program desa)
16 Desa Produk unggulan Jenang, Krisis air, untuk irigasi Perlu adanya koordinasi dengan Progress yang
Semanding Kerupuk, Jamur Tiram dan persawahan dan air kecamatan dan kabupaten terkait masalah dilakukan oleh
Batu bata merah bersih bagi warga desa krisis air bersih pihak PEMDES
terkendala oleh sumber berjalan dengan
air yang jauh, terutama lancar, baik
ketika musim hujan dalam hal
(sering terjadi longsor melakukan follow
dan banjir), up terhadap
masyarakat harus kebutuhan air
mengeluarkan dana dan upaya untuk
pribadi untuk mempertahankan
melakukan perbaikan - ketersediannya
BUMDes, belum untuk masyarakat
berjalan maksimal dan serta
pengurus tidak digaji. restrukturisasi
Kedepannya ingin dan penataan
mengoptimalkan ulang BUMDES
BUMDes dengan
kepengurusan baru dan
inovasi baru
(pengadaan air dan
penyewaan alat
produksi batu bata bagi
masyarakat) - Pelatihan
softskill design grafis
bagi pemuda agar
membantu promosi
desa di social media
17 Desa Semukut Pulau Merbau Kepulauan Riau Potensi Lahan untuk Adapun yang menjadi Perlu dijalin kerjasama hitam diatas putih
Meranti Pengembangan Hutan kendala dalam dengan berbagai pihak namun tetap
Mangrove dan Wisata pengembangan mengutamakan keuntungan bagi
Hutan Mangrove, WIsata BUMDes Bhakti Pertiwi masyarakat Desa tertutama dalam hal
Cetak Sawah, Agrowisata, di Desa Semukut, yang produksi dan penjualan karet agar pasar
Produksi Karet, UMKM sudah berdiri sejak tidak dikuasai oleh tengkulak. Perlu upaya
menghasilkan Atap Rumbia, 2017 adalah dari sisi lebih keras bagi BUMDes untuk terus
Mie Sagu, Arang Sekam bantuan permodalan memanfaatkan dan mengelola lahan hutan
dan Ikan Asin untuk penguatan mangrove agar dapat dimanfaatkan secara
secara finansial maksimal salah satunya untuk wisata
BUMDes Bhakti Pertiwi hutan mangrove.
agar dapat lebih
berkembang dan maju,
selain itu adanya peran
tengkulak yang begitu
besar dan kuat dalam
mempengaruhi dan
menentukan harga jual
dan keuntungan
lainnya dari petani
karet yang ada di Desa
Semukut. Serta belum
maksimalnya
pemanfaatan wilayah
Hutan Mangrove.
18 Desa Majalaya Bandung Jawa Barat Lahan tidak terpakai 1. Besaran tarif pajak Permasalahan tarif pajak bumdes sudah
Wangisagara sebagai taman wisata, untuk BUMDES, disampaikan ke bagian yang menangani
2.akses menuju tempat bumdes. harus ada kesepakatan dengan
wisata adalah milik warga tentang jalan agar tidak terjadi
pribadi sengketa
19 Desa Bringin Semarang Jawa Lahan perkebunan yang Terkait mekanisme izin Melakukan advokasi kepada pihak
Gogodalem Tengah ingin dimanfaatkan desa dan kerjasama kepada Perhutani sehingga mengetahu mekanisme
untuk Rest Area dan pihak Perhutani izin yang perlu dilakukan oleh Desa
penanaman maupun PTPN sehingga
dapat legal untuk
dikelola
20 Desa Bawang Batang Jawa 1 wisata yang mnggunakan desa gerlang 1 desa gerlang 1. kemendesa mencoba Desa gerlang 1.
Kebaturan Tengah lahan perhutani pembangunan sarana tracking surat tsb apakah di bupati sudah salinan surat
pendidikan paud meneruskan kegubernur/klhk . Desa tanggal 28
dilahan perhutani kebaturan 1. membuat perjanjian september 2020
belum mempunyai izin kerjasama bagi hasil antara LMDH belum ketemu .
resmi. kades sudah pokdarwis ddengan BUMDES agar BUMDES Desa Kebaturan
bersurat ke perhutani dapat melakukan kegiatan operasional dan masih menyusun
tanggal 28 september sebagian laba dari wisata dapat disalurkan draft perjanjian
2020 di balas menjadi PAD Desa kerjasama antara
peerhutani tanggal 30 LMDh Pokdarwis
september , di TL dan BUMDesa
kadesbersurat ke
bupati tanggal 7 okt
2020 2. potensi wisata
juga belum diajukan
izin resminya , Desa
Kebaturan 1. sudah
ada wisata yang
berjalan yang dikelola
LMDH dengan pok
darwis, tetapi belum
melibatkan BUMDES 2.
bumdes hanya sekedar
administrasi belum ada
kegiatan
operasionalnya
31 Desa Palakka Barru Barru Sulawesi Terdapat potensi wisata di Desa belum paham
Selatan hutan lindung - Terdapat proses pengajuan ijin
sungai dalam wilayah desa penggunaan lahan
yang berpotensi sebagai hutan lindung sebagai
tambang galian C - Salah tempat wisata - sudah
satu unit usaha BUMDesa ada perusahaan swasta
yaitu penggemukan sapi yang mempunyai ijin
yang bekerjasama dengan pengelolaan tambang,
warga tetapi belum
beroperasi. Pihak
BUMDesa berencana
bekerjasama
bagaimana dengan
adanya potensi
tambang tersebut
walaupun sudah
dikelola oleh swasta
tetapi BUMDesa dan
pemerintah desa tetap
mendapat nilai
ekonomi
32 Desa Barru Barru Sulawesi Terdapat hutan lindung Dalam pemanfaatan
Anabanua Selatan yang masuk dalam wilayah hutan lindung, yaitu
desa - Masyarakat tidak adanya akses
memanfaatkan hutan jalan untuk dilewati
lindung untuk bercocok kendaraan bermotor
tanam, dengan prioritas untuk mengangkut
tahun ini adalah bibit dan hasil panen
penanaman bibit kopi
33 Desa Libureng Tanete Riaja Barru Sulawesi Pemanfaatan hutan lindung Terkendala permodalan
Selatan di desa dikelola oleh dan pelatihan dalam
kelompok tani hutan melakukan pembibitan
dengan usaha peternakan dan perawatan
lebah trigona dan tanaman tanaman porang yang
porang menggunakan lahan
hutan desa
34 Desa Mangilu Bungoro Pangkajene Sulawesi Budidaya Tanaman Porang Ketidaktahuan Desa Tim memberikan saran kepada Pihak
dan Selatan dan Pemanfaatan Kawasan terkait berjalannya Perangkat Desa untuk se dini mungkin
Kepulauan Hutan di sekitar Desa pemanfaatan dan mengawal perkembangan KTH dan
pengelolaan lahan yang memberikan dukungan penuh dalam
dilakukan oleh KTH. bentuk kerjasama yang bisa dijalin melalui
Perjanjian Kerjasama antara BUMDES
dengan KTH agar KTH dalam pemanfaatan
tersebut memberikan kontribusi kepada
PADes yang dimotori oleh BUMDES
35 Desa Giri Kuripan Lombok Barat Nusa Potensinya adalah Kawasan Permasalahan yang Melakukan kunjungan Perjalanan Dinas Sudah dilakukan
Sasak Tenggara Hutan berupa Hutan ditemukan adalah dengan memberikan masukan terkait Desa upaya koordinasi
Barat Lindung yang sudah masih kurangnya perlu meningkatkan upaya koordinasi baik antara Desa, KTH
mendapatkan perizinan dari dukungan dana yang antara Desa dengan BUMDes, Desa dan BumDes
KLHK. Terdapat 8 KTH di didapatkan, serta dengan KTH maupun Desa dengan UPTD / untuk
Desa Giri Sasak, dan setiap masih diperlukan Dinas Kehutanan Setempat memaksimalkan
KTH mengelola lahan bantuan berupa pengelolaan hasil
masing-masing dengan pemberian bibit hutan dan
baik. Adapun Hasil Hutan tanaman unggul yang pengelolaan
Bukan Kayu (HHBK) yang bisa ditanam di area potensi wisata
paling potensial adalah Hutan. yang ada untuk
Kemiri, Buah-buahan perkembangan
seperti Alpukat dan perekonomian
Kelengkeng serta Minyak masyarakat
Kayu Putih. Desa Giri Sasak
juga memiliki potensi
Wisata Alam yang cukup
bagus, diantaranya adalah
Potensi Wisata
Pemandangan Alam di Bukit
Batu Gendang dan Wisata
Kolam Renang yang masih
sedang dalam proses
pembuatan. Selain itu juga
terdapat potensi wilayah-
wilayah yang bisa dijadikan
spot "glamping" glamour
camping.
36 Desa Tempos Gerung Lombok Barat Nusa Potensinya adalah pesona Permasalahan yang Melakukan kunjungan Perjalanan Dinas Pemerintah
Tenggara pemandangan alam yang terjadi saat ini adalah dengan memberikan masukan untuk Kabupaten (Dinas
Barat ada sebagai potensi wisata terkait transparansi melakukan Edukasi kepada Masyarakat PMD) beserta
atau yang sudah dikenal pengelolaan keuangan untuk memilih kader/kades dengan lebih dengan
dengan Paket Wisata desa, masyarakat selektif. Pentingnya menciptakan perangkat Desa
"Mewah" (Mepet Sawah), sering bergejolak lingkungan bebas narkoba dengan dan Kepala Desa,
Wisata Kuliner dikarenakan merasa melibatkan peran masyarakat dan karang telah
Tradisional,serta produksi kurang adanya taruna, serta perlu keterlibatan tokoh berkoordinasi
Madu. transparansi. Selain itu, masyarakat dan tokoh agama. Memberikan langsung ke
Kades Desa ini sedang masukan kepada pendamping desa Kementerian
terkena kasus narkoba, terutama untuk mengedukasi Desa dan
sehingga posisi diisi kades/sekdes dan jajaran terkait diterima oleh
oleh Plt. Kades/ pentingnya keterbukaan publik terutama Direktorat
Sekdes. tentang penggunaan dana desa. Pemanfaatan
Dana Desa pada
hari Rabu, 8
Desember 2021
37 Desa Kurau Koba Bangka Kepulauan - Pemanfaatan Kawasan Desa Kurau telah
Tengah Bangka Hutan Mangrove dikelola memberikan
Belitung Kelompok Tani Gempita penyertaan modal
dan telah berkontribusi kepada BUMDesa
kepada Desa dengan kurang lebih Rp
menyerap Tenaga Kerja 400.000.000 sejak
untuk Padat Karya Tunai BUMDesa berdiri untuk
Desa (PKTD) untuk mengelola 12 (dua
penanaman bibit Mangrove belas) unit usaha,
- PEMDES menjalankan unit tetapi karena kinerja
usaha berupa penyediaan yang tidak sesuai
air minum melalui SPAM, dengan yang
penyewaan speed boat, diharapkan, pada
penjualan benih tanaman akhirnya Direktur
Mangrove, ekowisata dan BUMDesa
gazebo tanpa melalui mengundurkan diri dan
BUMDesa PEMDES menghentikan
penyertaan modal
38 Desa Kurau Koba Bangka Kepulauan Pemanfaatan Kawasan Pihak PEMDES telah
Barat Tengah Bangka Hutan Mangrove dikelola memikirkan
Belitung oleh Kelompok Tani Gempa penyusunan dan
01 perjanjian kerjasama
dengan pihak
Kelompok Tani agar
pengelolaan Kawasan
Mangrove bisa saling
bersinergi. Hal ini
sedang dalam proses
penyusunan dan
penyelesaian. Namun,
dalam waktu dekat
PEMDES menyatakan
tidak ingin bersikap
terlalu kaku kepada
Kelompok Tani sebagai
bentuk pengertian dan
dukungan Desa
sehingga pemasukan
yang didapatkan
selama ini bisa
digunakan Kelompok
Tani untuk
membangun usaha
mereka seperti akses
jalan, dsb.
39 Desa Mamuju Mamuju Sulawesi tedapat program Marasa pemerintah kabupaten
Karampuang Barat yang diperuntukkan desa di pasif dalam
prov sulbar 2. provinsi aktif menanggapi informasi
sosialisasi tentang program dari provinsi ,
program instansi pusat koordinasi provinsi
kabupaten dan desa
kurang aktif
1.potensi wisata pantai, 1. kurangnya dukungan 1. tetap harus koordinasi ke pihak-pihak
snorkeling 2. hasil kerajinan dari pemerintah terkait terutama pemerintah kabupaten
dari kerang dan batok kabupaten untuk melalui dinas dinas terkait . 2. berusaha
kelapa mengelola potensi 2. menjalin kerjassama antar desa atau
kurangnya permodalan dengan swasta 3. perbanyak promosi
untuk melakukan potensi wisata dan hasil kerajinan di media
pembangunan di lokasi online
wisata 3. kurang SDM
yang ada di desa
karampuang 3. sumber
listrik hanya dari PLTS
yang jem
operasionalnya
terbatas untuk PLN
sedang proses
pengajuan
LAMPIRAN 6. MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PENDAMPINGAN DESA DAN PERDESAAN
JADWAL
PERJALANAN Lokasi Monev BEFORE AFTER
TUJUAN
Tanggal Upaya Tindak lanjut
Jum
Kabupate lah Identifikasi Permasalahan Kondisi Setelah
Provinsi Desa Kecamatan
n (Kondisi Awa) MONEV
Pendamping Lokal Desa belum Dilakukan Monev dan PLD melakukan
maksimal dalam melakukan Evaluasi pendampingan di tugasnya dengan
pengawalan dalam perencanaa desa dengan melakukan mendorong desa
desa dan desa lebih mengutakan advokasi di desa sesuai agar lebih
pembangunan Infrastuktur dan permendes 13 tahun 2020 mengutamakan
dibidaang pemberdayaan kurang untuk prioritas penggunaan pembangunan
terlaksana di desa dana desa tahun 2021 pemberdayaan
kepada pemdes serta BPD sesiao permendes
bersama Dinas Permades Nomor 21 Tahun
Kab. Temanggung 2020 tentang
pedoman umum
Jawa 30 s/d 2
Wonosobo 1 Bulu Temanggung pembangunan desa
Tengah April 2021
dan pemberdayaan
masyarakat desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi dan Arti peranan Tahun 2022 akan
tidak berkembang kerjasama desa kepada diberikan penyertaan
unsur kepala desa <BPD, modal dana desa
dan Direktur Bumdes sesuai untuk Usaha BUMDes
dengan PP 11 Taahun 2021 melkukan kerjasama
tentang Bumdes Berbadan desa antar desa dan
Hukum pihak swasta dimana
penduduk petani
tembakau
Pendamping Lokal Desa belum Dilakukan Monev dan PLD melakukan
maksimal dalam melakukan Evaluasi pendampingan di tugasnya dengan
pengawalan dalam perencanaa desa dengan melakukan mendorong desa
desa dan desa lebih mengutakan advokasi di desa sesuai agar lebih
pembangunan Infrastuktur dan permendes 13 tahun 2020 mengutamakan
dibidaang pemberdayaan kurang untuk prioritas penggunaan pembangunan
terlaksana di desa dana desa tahun 2021 pemberdayaan
kepada pemdes serta BPD sesuai permendes
bersama Dinas Permades Nomor 21 Tahun
Kab. Temanggung 2020 tentang
pedoman umum
Caturan
2 Temanggung pembangunan desa
om dan pemberdayaan
masyarakat desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi dan Arti peranan Tahun 2022 akan
tidak berkembang kerjasama desa kepada diberikan penyertaan
unsur kepala desa <BPD, modal dana desa
dan Direktur Bumdes sesuai untuk Usaha BUMDes
dengan PP 11 Taahun 2021 melkukan kerjasama
tentang Bumdes Berbadan desa antar desa dan
Hukum pihak swasta dimana
penduduk petani
tembakau
Belum adanya komunikasi yanng Dengan adanya Monitoring Sudah adanya
baik antara TA Kabupaten dengan dan evaluasi pendampingan Kebersamaan visi
Pendamping Desa dan desa dan perdesaan bisa Dan Misi dalam
Pendamping Lokal dsa melakukan advokasi dan Pembangunan Desa
kerjasama antara Sesuai Peraturan
Pendamping Desa Temanggung
pendamping sesuai menteri Desa
ketentuan Kepmen 40 Tahun
2021 tentang petunjuk
Teknis Pendampingan
Masyarakat Desa
Pendamping Lokal Desa belum Dilakukan Monev dan PLD melakukan
maksimal dalam melakukan Evaluasi pendampingan di tugasnya dengan
pengawalan dalam perencanaa desa dengan melakukan mendorong desa
desa dan desa lebih mengutakan advokasi di desa sesuai agar lebih
3 Sariyoso Wonosobo
pembangunan Infrastuktur dan permendes 13 tahun 2020 mengutamakan
dibidaang pemberdayaan kurang untuk prioritas penggunaan pembangunan
terlaksana di desa dana desa tahun 2021 pemberdayaan
kepada pemdes serta BPD sesuai permendes
bersama Dinas Permades Nomor 21 Tahun
Kab. Temanggung 2020 tentang
pedoman umum
pembangunan desa
dan pemberdayaan
masyarakat desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi penguatan Bumdes Tahun 2022 akan
tidak berkembang di desa dan Arti peranan diberikan penyertaan
kerjasama desa kepada modal dana desa
unsur kepala desa <BPD, untuk Usaha BUMDes
dan Direktur Bumdes sesuai melkukan kerjasama
dengan PP 11 Taahun 2021 desa antar desa dan
tentang Bumdes Berbadan pihak swasta dimana
Hukum dan Permendes 3 penduduk rata rata
Tahun 2021 petani sayur
Pendamping Lokal Desa belum Dilakukan Monev dan PLD melakukan
maksimal dalam melakukan Evaluasi pendampingan di tugasnya dengan
pengawalan dalam perencanaa desa dengan melakukan mendorong desa
desa dan desa lebih mengutakan advokasi di desa sesuai agar lebih
pembangunan Infrastuktur dan permendes 13 tahun 2020 mengutamakan
dibidaang pemberdayaan kurang untuk prioritas penggunaan pembangunan
tdiperhatikan di desa dana desa tahun 2021 pemberdayaan
kepada pemdes serta BPD sesuai permendes
bersama Dinas Permades Nomor 21 Tahun
Kab. Temanggung 2020 tentang
pedoman umum
4 Bomerto Wonosobo pembangunan desa
dan pemberdayaan
masyarakat desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi penguatan Bumdes Tahun 2022 akan
tidak berkembang di desa dan Arti peranan diberikan penyertaan
kerjasama desa kepada modal dana desa
unsur kepala desa <BPD, untuk Usaha BUMDes
dan Direktur Bumdes sesuai melkukan kerjasama
dengan PP 11 Taahun 2021 desa antar desa dan
tentang Bumdes Berbadan pihak swasta dimana
Hukum dan Permendes 3 penduduk rata rata
Tahun 2021 petani sayur
Kepala Desa sudah berperan Dengan
aktif membangun desa mengadvokasi di
dengan melakukan desa Bumdes sudah
pemberdayaan lewat anak mulai akan
disabilitas membuat produk memasukanan dan
batik tulis namun tidak diolah pemberdayaan anak
oleh Bumdes disabilitas sebagai
unit usaha bumdes
Belum adanya komunikasi yanng Dengan adanya Monitoring Sudah adanya
baik antara TA Kabupaten dengan dan evaluasi pendampingan Kebersamaan visi
Pendamping Desa dan desa dan perdesaan bisa Dan Misi dalam
Pendamping Lokal dsa melakukan advokasi di desa Pembangunan Desa
dan kerjasama antara Sesuai Peraturan
Pendamping Desa Wonosobo
pendamping sesuai menteri Desa
ketentuan Kepmen 40 Tahun
2021 tentang petunjuk
Teknis Pendampingan
Masyarakat Desa
Pendamping Lokal Desa belum Dilakukan Monev dan PLD melakukan
maksimal dalam melakukan Evaluasi pendampingan di tugasnya dengan
pengawalan dalam perencanaa desa dengan melakukan mendorong desa
desa dan desa lebih mengutakan advokasi di desa sesuai agar lebih
pembangunan Infrastuktur dan permendes 13 tahun 2020 mengutamakan
dibidaang pemberdayaan kurang untuk prioritas penggunaan pembangunan
terlaksana di desa dana desa tahun 2021 pemberdayaan
kepada pemdes serta BPD sesiao permendes
bersama Dinas Permades Nomor 21 Tahun
Kab. Cirebon 2020 tentang
Jawa 28 s/d 30 pedoman umum
Cirebon 1 CIREBON
Barat April 2021 pembangunan desa
dan pemberdayaan
masyarakat desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi dan menjelaskan PLD akan nebdorong
tidak berkembang peranan kerjasama desa kembali Bumdes
kepada unsur kepala desa untuk pendaftaran
BPD, dan Direktur Bumdes ulang dan merubah
sesuai dengan PP 11 Taahun struktur organisasi
2021 tentang Bumdes Bumdes seuia
Berbadan Hukum Permendes 3 Tahun
2021
Pendamping Lokal Desa belum Dilakukan Monev dan PLD melakukan
maksimal dalam melakukan Evaluasi pendampingan di tugasnya dengan
pengawalan dalam perencanaa desa dengan melakukan mendorong desa
desa dan desa lebih mengutakan advokasi di desa sesuai agar lebih
pembangunan Infrastuktur dan d permendes 13 tahun 2020 mengutamakan
ibidaang pemberdayaan kurang untuk prioritas penggunaan pembangunan
terlaksana di desa dan dana desa tahun 2021 pemberdayaan
mendorong dinas PMD akan lebih kepada pemdes serta BPD sesuai permendes
mempercepat penyaluran dana bersama Dinas PMD Kab. Nomor 21 Tahun
desa Cirebon 2020 tentang
pedoman umum
pembangunan desa
2 CIREBON
dan pemberdayaan
masyarakat desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi dan Arti peranan Desa Tahun 2022
tidak berkembang kerjasama desa kepada akan diberikan
unsur kepala desa <BPD, penyertaan modal
dan Direktur Bumdes sesuai Bumdes untuk Usaha
dengan PP 11 Taahun 2021 BUMDES melkukan
tentang Bumdes Berbadan kerjasama desa antar
Hukum desa dan pihak
swasta dimana
penduduk rata rata
petani
Pendamping Lokal Desa belum Dilakukan Monev dan PLD melakukan
maksimal dalam melakukan Evaluasi pendampingan di tugasnya dengan
pengawalan dalam perencanaa desa dengan melakukan mendorong desa
desa dan desa lebih mengutakan advokasi di desa sesuai agar lebih
pembangunan Infrastuktur dan d permendes 13 tahun 2020 mengutamakan
ibidaang pemberdayaan kurang untuk prioritas penggunaan pembangunan
terlaksana di desa dan dana desa tahun 2021 pemberdayaan
3 CIREBON
mendorong dinas PMD akan lebih kepada pemdes serta BPD sesuai permendes
mempercepat proses penyaluran bersama Dinas PMD Kab. Nomor 21 Tahun
dana desa Cirebon 2020 tentang
pedoman umum
pembangunan desa
dan pemberdayaan
masyarakat desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi dan Arti peranan Desa Tahun 2022
tidak berkembang kerjasama desa kepada akan diberikan
unsur kepala desa <BPD, penyertaan modal
dan Direktur Bumdes sesuai Bumdes untuk Usaha
dengan PP 11 Taahun 2021 BUMDES melkukan
tentang Bumdes Berbadan kerjasama desa antar
Hukum desa dan pihak
swasta dimana
penduduk petani
tembakau
Komunikasi yanng baik antara TA Dengan adanya Monitoring Sudah adanya
Kabupaten dengan Pendamping dan evaluasi pendampingan pembekalan ilmu
Desa dan Pendamping Lokal dsa desa dan perdesaan bisa bih Advokasi untuk
melakukan advokasi di desa penerapan di desa
Pendamping Desa Kabupaten
sesuai ketentuan Kepmen 40
Cirebon
Tahun 2021 tentang
petunjuk Teknis
Pendampingan Masyarakat
Desa
Pendamping Lokal Desa belum Dilakukan Monev dan PLD melakukan
maksimal dalam melakukan Evaluasi pendampingan di tugasnya dengan
pengawalan dalam perencanaa desa dengan melakukan mendorong desa
desa dan desa lebih mengutakan advokasi di desa sesuai agar lebih
pembangunan Infrastuktur dan permendes 13 tahun 2020 mengutamakan
dibidaang pemberdayaan kurang untuk prioritas penggunaan pembangunan
terlaksana di desa dana desa tahun 2021 pemberdayaan
kepada pemdes serta BPD sesiao permendes
bersama Dinas Permades Nomor 21 Tahun
27 Mei s/d Kab. Temanggung 2020 tentang
Jawa
Tegal 29 Mei 1 Tuwel - pedoman umum
Tengah
2021 pembangunan desa
dan pemberdayaan
masyarakat desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi dan Arti peranan Tahun 2022 akan
tidak berkembang kerjasama desa kepada diberikan penyertaan
unsur kepala desa ,BPD, dan modal dana desa
Direktur Bumdes sesuai untuk Usaha BUMDes
dengan PP 11 Taahun 2021 melkukan kerjasama
tentang Bumdes Berbadan desa antar desa dan
Hukum pihak swasta dimana
penduduk petani
tembakau
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi desa dan peranan Tahun 2022 akan
tidak berkembang kerjasama desa kepada diberikan penyertaan
unsur kepala desa ,BPD, dan modal dana desa
Direktur Bumdes sesuai untuk Usaha BUMDes
dengan PP 11 Taahun 2021 melkukan
tentang Bumdes Berbadan pengelolaan pasar
Hukum desa dan mengajak
pihak swasta dalam
pengelolaan wisata
Pendamping Lokal Desa sudah Dilakukan Monev dan PLD melakukan
maksimal dalam melakukan Evaluasi pendampingan di tugasnya dengan
pengawalan dalam perencanaa desa dengan melakukan mendorong desa
desa dan desa lebih mengutakan advokasi di desa sesuai agar lebih
pembangunan Infrastuktur dan permendes 13 tahun 2020 pembangunan
dibidaang pemberdayaan kurang untuk prioritas penggunaan pemberdayaan
terlaksana dan intervensi dana desa tahun 2021 sesuai permendes
Pemerintahan Kabupaten sangat kepada pemdes serta BPD Nomor 21 Tahun
4 Guci -
terasa dan desa hanya sebagai bersama Dinas Permades 2020 tentang
penonton Kab. Tegal pedoman umum
pembangunan desa
dan pemberdayaan
masyarakat desa dan
tetap membuka
hubungqn kerjasama
dengan desa sekitar
BUMDes sudah terbentuk dan Advokasi penguatan Bumdes Tahun 2022 akan
begitu luar biasa karna tekanan di desa dan Arti peranan diberikan penyertaan
pemerintah kabupaten kerjasama desa kepada modal dana desa
unsur kepala desa BPD, dan untuk Usaha BUMDes
Direktur Bumdes sesuai melkukan kerjasama
dengan PP 11 Taahun 2021 desa antar desa dan
tentang Bumdes Berbadan pihak swasta
Hukum dan Permendes 3 dengan
Tahun 2021 dan membuka mengembangkan
hubungan kerjasama dengan wisata lewat
perhutani dalam penelolaan perhutani sosial
hutan di sekitar desa guci
Belum adanya komunikasi yanng Dengan adanya Monitoring Sudah adanya
baik antara TA Kabupaten dengan dan evaluasi pendampingan Kebersamaan visi
Pendamping Desa dan desa dan perdesaan bisa Dan Misi dalam
Pendam Pendamping Lokal dsa melakukan advokasi di desa Pembangunan Desa
ping dan kerjasama antara Sesuai Peraturan
Desa pendamping sesuai menteri Desa dan
Tegal ketentuan Kepmen 40 Tahun tetap berjalan sesuai
2021 tentang petunjuk regulasi yang berlaku
Teknis Pendampingan
Masyarakat Desa
Tenaga Ahli dan Pendamping Dilakukan Monev dan PLD melakukan
sudah memberikan pemahaman Evaluasi pendampingan di tugasnya dengan
dan Desa belum maksimal desa dengan melakukan mendorong desa
membuka kerjasamaantar desa advokasi di desa sesuai agar lebih bisa
dimana desa dapat permendes 13 tahun 2020 membuka diri
mengembangkan ekonominya untuk prioritas penggunaan terhadapdesa lain
dana desa tahun 2021 dengan melakukan
kepada pemdes serta BPD kerjasama dedengan
25 s/d 27
Jawa bersama Dinas Permades semua stakeholder
Pemalang Agustus 1 Pengarit Taman
Tengah Kab. Pemalang
2021
BUMDes sudah terbentuk dan Advokasi dan Arti peranan Tahun 2022 akan
belum lebihaktif mengembangkan kerjasama desa kepada diberikan penyertaan
ekonomi masyarakat desa unsur kepala desa ,BPD, dan modal dana desa
Direktur Bumdes sesuai untuk Usaha BUMDes
dengan PP 11 Taahun 2021 melakukan
tentang Bumdes Berbadan pengembangan
Hukum wisata budaya dan
religi
Pendamping Lokal Desa belum Dengan adanya Monitoring Akan lebih
maksimal dalam melakukan dan evaluasi pendampingan menyatukan visi
pengawalan dalam perencanaa desa dan perdesaan bisa dalam pembangunan
desa dan desa lebih mengutakan melakukan advokasi dan desa antara BPD,
pembangunan Infrastuktur dan kerjasama antara Pemerintah
dibidaang pemberdayaan kurang pendamping sesuai Kabupaten dalam
terlaksana di desa dan kurang ketentuan Kepmen 40 Tahun Pembangunan Desa
harmonis antara pemerintah 2021 tentang petunjuk Sesuai Peraturan
kabupaten dan pemerintah desa Teknis Pendampingan menteri Desa yaitu
Masyarakat Desa lewat SDGs
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi dan peranan Tahun 2022 akan
Sungapa tidak berkembang kerjasama desa kepada diberikan penyertaan
2 Pemalang
n unsur kepala desa ,BPD, dan modal dana desa
Direktur Bumdes sesuai untuk Usaha BUMDes
dengan PP 11 Taahun 2021 dan desa akan
tentang Bumdes Berbadan menggalakkanngan
Hukum pihak ke 3 Bumdes
untuk bisa
mengelolah hasil
pertanian
masyarakat dengsn
menggandeng suplier
yang selama ini di
pegang perorangan
Adanya komunikasi yanng baik Dengan adanya Monitoring Sudah adanya
antara TA Kabupaten dengan dan evaluasi pendampingan Kebersamaan visi
Pendamping Desa dan desa dan perdesaan bisa Dan Misi dalam
Pendamping Lokal dsa melakukan advokasi di desa Advokasi Desa
dan kerjasama antara Pembangunan Desa
Pendamping Desa Pemalang
pendamping sesuai Sesua sesuai
ketentuan Kepmen 40 Tahun regulasi yang berlaku
2021 tentang petunjuk
Teknis Pendampingan
Masyarakat Desa
Pendamping Lokal Desa belum Dengan adanya Monitoring Pendamping Lokal
maksimal dalam melakukan dan evaluasi pendampingan desa akan melakukan
pengawalan dalam perencanaa desa dan perdesaan bisa Advokasi untuk desa
desa dan desa lebih mengutakan melakukan advokasi dan juga
pembangunan Infrastuktur kerjasama antara mengembangkan di
pendamping sesuai Bidang
ketentuan Kepmen 40 Tahun pemberdayaan
2021 tentang petunjuk sesuai peraturan
Teknis Pendampingan menteri desa no 21
Masyarakat Desa tahun 2020 Nomor
21 Tahun 2020
tentang pedoman
umum pembangunan
desa dan
pemberdayaan
masyarakat desa
1 Brahu
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi dan Arti peranan Tahun 2022 akan
tidak berkembang kerjasama desa kepada diberikan penyertaan
unsur kepala desa ,BPD, dan modal dana desa
15 s/d 18
Jawa Direktur Bumdes sesuai untuk Usaha BUMDes
Ponorogo September
Timur dengan PP 11 Taahun 2021 dan desa akan
2021
tentang Bumdes Berbadan menggalakkanngan
Hukum pihak ke 3 Bumdes
untuk bisa
mengelolah hasil
pertanian
masyarakatyaitu
tembakau dengsn
menggandeng suplier
dan
mengembangkan
wisata
Belum adanya komunikasi yanng Dengan adanya Monitoring Sudah adanya
baik antara TA Kabupaten dengan dan evaluasi pendampingan Kebersamaan visi
Pendamping Desa dan desa dan perdesaan bisa Dan Misi dalam
Pendamping Lokal dsa melakukan advokasi di desa Pembangunan Desa
Pendamping Desa Ponorogo
dan kerjasama antara Sesuai Peraturan
pendamping sesuai menteri Desa dan
ketentuan Kepmen 40 Tahun tetap berjalan sesuai
2021 tentang petunjuk regulasi yang berlaku
Teknis Pendampingan
Masyarakat Desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi dan Arti peranan Akan lebih
tidak berkembang kerjasama desa kepada mengembangkan
unsur kepala desa ,BPD, dan Bumdes dengan dan
Direktur Bumdes sesuai desa akan
dengan PP 11 Taahun 2021 memberikan bantuan
tentang Bumdes Berbadan modal bumdess.
Hukum
Pendamping Lokal Desa belum Dengan adanya Monitoring Pendamping Lokal
maksimal dalam melakukan dan evaluasi pendampingan desa akan melakukan
pengawalan dalam perencanaa desa dan perdesaan bisa Advokasi untuk desa
desa dan desa lebih mengutakan melakukan advokasi dan juga
pembangunan Infrastuktur kerjasama antara mengembangkan di
pendamping sesuai Bidang
ketentuan Kepmen 40 Tahun pemberdayaan
2021 tentang petunjuk sesuai peraturan
Teknis Pendampingan menteri desa no 21
Masyarakat Desa tahun 2020 Nomor
21 Tahun 2020
2 Bijeli TTU tentang pedoman
umum pembangunan
desa dan
pemberdayaan
masyarakat desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi dan Arti peranan Akan lebih
tidak berkembang kerjasama desa kepada mengembangkan
unsur kepala desa ,BPD, dan Bumdes dengan dan
Direktur Bumdes sesuai desa akan
dengan PP 11 Taahun 2021 memberikan bantuan
tentang Bumdes Berbadan modal bumdess.
Hukum
Belum adanya komunikasi yanng Dengan adanya Monitoring Sudah adanya
baik antara TA Kabupaten dengan dan evaluasi pendampingan Kebersamaan visi
Pendam Pendamping Desa dan desa dan perdesaan bisa Dan Misi dalam
ping Pendamping Lokal desa dan melakukan advokasi di desa Pembangunan Desa
Desa kurang penguatan regulasi dari dan kerjasama antara Sesuai Peraturan
Timior Tenaga Ahli Kabupaten pendamping sesuai menteri Desa dan
Tengah ketentuan Kepmen 40 Tahun tetap berjalan sesuai
Utara 2021 tentang petunjuk regulasi yang berlaku
Teknis Pendampingan
Masyarakat Desa
Pendamping Lokal Desa belum Dengan adanya Monitoring Pendamping Lokal
maksimal dalam melakukan dan evaluasi pendampingan desa akan melakukan
pengawalan dalam perencanaa desa dan perdesaan bisa Advokasi untuk desa
desa dan desa lebih mengutakan melakukan advokasi dan juga
pembangunan Infrastuktur kerjasama antara mengembangkan di
pendamping sesuai Bidang
ketentuan Kepmen 40 Tahun pemberdayaan
2021 tentang petunjuk sesuai peraturan
TTS
Teknis Pendampingan menteri desa no 21
Masyarakat Desa tahun 2020 Nomor
21 Tahun 2020
Mnelalet
3 TTS tentang pedoman
e
umum pembangunan
desa dan
pemberdayaan
masyarakat desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi dan Arti peranan Akan lebih
tidak berkembang kerjasama desa kepada mengembangkan
unsur kepala desa ,BPD, dan Bumdes dengan dan
Direktur Bumdes sesuai desa akan
dengan PP 11 Taahun 2021 memberikan bantuan
tentang Bumdes Berbadan modal bumdess.
Hukum
Pendamping Lokal Desa belum Dengan adanya Monitoring Pendamping Lokal
maksimal dalam melakukan dan evaluasi pendampingan desa akan melakukan
pengawalan dalam perencanaa desa dan perdesaan bisa Advokasi untuk desa
Kasetna desa dan desa lebih mengutakan melakukan advokasi dan juga
4
na pembangunan Infrastuktur kerjasama antara mengembangkan di
pendamping sesuai Bidang
ketentuan Kepmen 40 Tahun pemberdayaan
2021 tentang petunjuk sesuai peraturan
Teknis Pendampingan menteri desa no 21
Masyarakat Desa tahun 2020 Nomor
21 Tahun 2020
tentang pedoman
umum pembangunan
desa dan
pemberdayaan
masyarakat desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi dan Arti peranan Akan lebih
tidak berkembang kerjasama desa kepada mengembangkan
unsur kepala desa ,BPD, dan Bumdes dengan dan
Direktur Bumdes sesuai desa akan
dengan PP 11 Taahun 2021 memberikan bantuan
tentang Bumdes Berbadan modal bumdess.
Hukum
Belum adanya komunikasi yanng Dengan adanya Monitoring Memberikan
baik antara sesama TA dan evaluasi pendampingan Advokasi terhadap
Kabupaten dan Pendamping Desa desa dan perdesaan bisa desa binaan lewat
dan Pendamping Lokal desa dan melakukan advokasi di desa regulasi yang
Pendamping Desa Timor Tengah kurang penguatan regulasi dari dan kerjasama antara pembangunan lebih
Selatan Tenaga Ahli Kabupaten pendamping sesuai memihak masyarakat
ketentuan Kepmen 40 Tahun Desa
2021 tentang petunjuk
Teknis Pendampingan
Masyarakat Desa
Kec. Sei
Serdang Desa Bamban
22 s.d 25 1
Sumatera Bedagai PON Kab. Serdang
November
Utara dan Bedagai
2021
Simalungun
Kec. Tanah
Desa
Jawa
2 Muara
Kab
Mulia
Simalungun
BUMDes sudah terbentuk dan Advokasi kepada unsur Akan lebih
mrnjadi perioritas dalam kepala desa ,BPD, dan mengembangkan
pengembangan produk unggulan Direktur Bumdes sesuai Bumdes di desa. Dan
masyarakat desa dengan PP 11 Taahun 2021 adanya Advokasi
Desa
Kec. Cilaku tentang Bumdes Berbadan kedesa desa dari
1 Sirnagali
Kab. Cianjur Hukum dan pentingnya para pendamping
h
bumdes dalam peningkatan desa dan banyaknya
kesejahteraan masyarakat produk unggulan
masyarakat yang
akan di kembangkan
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi kepada unsur Akan lebih
tidak ada pengembangan produk kepala desa ,BPD, dan mengembangkan
unggulan masyarakat desa Direktur Bumdes sesuai Bumdes di desa dan
dengan PP 11 Taahun 2021 desa akan
tentang Bumdes Berbadan memberikan bantuan
Hukum dan pentingnya modal bumdes. Dan
Desa Kec. Cianjur
2 bumdes dalam peningkatan adanya Advokasi
Nagrak Kab. Cianjur
kesejahteraan masyarakat kedesa desa dari
Jawa 29 April s.d para pendamping
Cianjur
Barat 1 Mei 2021 desa dan banyaknya
produk unggulan
masyarakat yang
akan di kembangkan
Pendamping Lokal Desa kurang Dengan adanya Monitoring Pendamping Lokal
maksimal dalam melakukan dan evaluasi pendampingan desa akan melakukan
pengawalan dalam perencanaa desa dan perdesaan bisa Advokasi untuk desa
desa dan desa melakukan advokasi dan juga
kerjasama langsung di desa mengembangkan di
Bidang
pemberdayaan
Pendamping Desa Cianjur sesuai peraturan
menteri desa Nomor
21 Tahun 2020
tentang pedoman
umum pembangunan
desa dan
pemberdayaan
masyarakat desa
Bumdes sudah terbentuk dan Advokasi kepada unsur Tahun 2022 akan
menjadi perioritas dalam kepala desa ,BPD, dan diberikan penyertaan
pengembangan desa seperti Direktur Bumdes sesuai modal dana desa
memiliki destinasi wisata, dengan PP 11 Taahun 2021 untuk Usaha BUMDes
lapangan mini serta yang di tentang Bumdes Berbadan melakukan
dalamnya terdapat wayang dan Hukum dan pentingnya kerjasama desa antar
gamelan yang digunakan untuk bumdes dalam peningkatan desa dan pihak
latihan para warga apabila ada kesejahteraan masyarakat swasta.
acara pentas seni di hari-hari
tertentu.
Pendamping Lokal Desa maksimal Dengan adanya Monitoring Pendamping Lokal
Kec.
dalam melakukan pengawalan dan evaluasi pendampingan desa melakukan
Desa Baturaden
1 dalam perencanaa desa. desa dan perdesaan bisa Advokasi untuk desa
Pandak Kab.
melakukan advokasi dan juga
Banyumas
kerjasama langsung di desa mengembangkan di
Bidang
pemberdayaan
sesuai peraturan
7 s/d 9
Jawa menteri desa Nomor
Banyumas September
Tengah 21 Tahun 2020
2021
tentang pedoman
umum pembangunan
desa dan
pemberdayaan
masyarakat desa
Bumdes sudah terbentuk dan Advokasi kepada unsur Tahun 2022 BUmdes
berjalan dengan beberapa usaha kepala desa ,BPD, dan memberikan bantuan
yang dimiliki, diantaranya dalam Direktur Bumdes sesuai untuk menambah
bidang perdagangan (1 unit kios dengan PP 11 Taahun 2021 homestay sesuai
usaha), bidang pariwisata berupa tentang Bumdes Berbadan dengan anggaran
Kec.
Desa 1 unit homestay yang berada di Hukum dan pentingnya yang ada. Dan
Baturaden
2 Karangs lereng gunung slamet, bidang bumdes dalam peningkatan adanya Advokasi
Kab.
alam pengadaan air bersih bagi warga kesejahteraan masyarakat kedesa desa dari
Banyumas
desa dan desa wisata. para pendamping
desa dan banyaknya
produk unggulan
masyarakat yang
akan di kembangkan
Pendamping Lokal Desa maksimal Dengan adanya Monitoring Pendamping Lokal
dalam melakukan pengawalan dan evaluasi pendampingan desa melakukan
dalam perencanaa desa dan desa dan perdesaan bisa Advokasi untuk desa
infrastruktur desa. melakukan advokasi dan juga
kerjasama langsung di desa mengembangkan di
Bidang
pemberdayaan
sesuai peraturan
menteri desa Nomor
21 Tahun 2020
tentang pedoman
umum pembangunan
desa dan
pemberdayaan
masyarakat desa
Komunikasi yanng baik antara TA Dengan adanya Monitoring Sudah adanya
Kabupaten dengan Pendamping dan evaluasi pendampingan pembekalan ilmu
Desa dan Pendamping Lokal dsa desa dan perdesaan bisa bih Advokasi untuk
melakukan advokasi di desa penerapan di desa
Pendamping Desa Banyumas sesuai ketentuan Kepmen 40
Tahun 2021 tentang
petunjuk Teknis
Pendampingan Masyarakat
Desa
Penyertaan Dana Desa untuk Advokasi penguatan Bumdes Tahun 2022 akan
usaha BUMDes yaitu untuk di desa dan Arti peranan diberikan penyertaan
penambahan untuk usaha kerjasama desa kepada modal dana desa
produksi tempet percatakan gelas unsur kepala desa BPD, dan untuk meningkatkan
plastik, apotik serta lokasi cafe Direktur Bumdes sesuai wisata.
mewah. dengan PP 11 Tahun 2021
tentang Bumdes Berbadan
10 s/d 12 Desa Kec. Belopa Hukum dan Permendes 3
Sulawesi
Luwu November 1 Lamunre Utara Kab. Tahun 2021.
Selatan
2021 Tengah Luwu Dengan adanya Monitoring Pendamping Lokal
Pendamping Lokal Desa maksimal
dan evaluasi pendampingan desa melakukan
dalam pelaksanaan pembangunan
desa dan perdesaan bisa Advokasi untuk desa
dengan menggunakan Dana Desa
melakukan advokasi dan juga
karena seluruh rangkaian proses
kerjasama langsung di desa mengembangkan di
dari mulai perencanaan,
Bidang
pelaksanaan dan evaluasi dikawal
pemberdayaan
ketat.
sesuai peraturan
menteri desa Nomor
21 Tahun 2020
tentang pedoman
umum pembangunan
desa dan
pemberdayaan
masyarakat desa
Penyertaan Dana Desa untuk Advokasi penguatan Bumdes Tahun 2022 akan
usaha BUMDes yaitu wisata di desa dan Arti peranan diberikan penyertaan
pinggir sawah. kerjasama desa kepada modal dana desa
unsur kepala desa BPD, dan untuk meningkatkan
Direktur Bumdes sesuai wisata.
dengan PP 11 Tahun 2021
tentang Bumdes Berbadan
Hukum dan Permendes 3
Tahun 2021.
Dengan adanya Monitoring Pendamping Lokal
dan evaluasi pendampingan desa melakukan
Desa
Kec. Belopa desa dan perdesaan bisa Advokasi untuk desa
2 Kurusum
Kab. Luwu melakukan advokasi dan juga
angga
Pendamping Lokal Desa maksimal kerjasama langsung di desa mengembangkan di
dalam pelaksanaan pembangunan Bidang
dengan menggunakan Dana Desa pemberdayaan
karena seluruh rangkaian proses sesuai peraturan
dari mulai perencanaan, menteri desa Nomor
pelaksanaan dan evaluasi dikawal 21 Tahun 2020
ketat. tentang pedoman
umum pembangunan
desa dan
pemberdayaan
masyarakat desa
Penyertaan Dana Desa untuk Advokasi penguatan Bumdes TAHUN 2021
usaha Bumdes yaitu memiliki di desa dan Arti peranan pembangunan
kedai di pinggir sawah dan juga kerjasama desa kepada pabrik penggilingan
Desa senga selatan memiliki unsur kepala desa BPD, dan dan pengeringan
Comand Center dan berfungsi Direktur Bumdes sesuai padi yang masih
melihat profil desa senga selatan dengan PP 11 Tahun 2021 proses
hanya tinggal membuka aplikasi tentang Bumdes Berbadan pembangunannya
tersebut, security service, CCTV, Hukum dan Permendes 3 yang diharapkan
Speaker pengeras suara di titik Tahun 2021. tahun 2022 akan
titik tertentu bertujuan untuk dapat dikelola oleh
memberikan informasi. Terdapat Bumdes sehingga
percepatan pelayanan offline atau bisa dirasakan oleh
online sehingga membuat masyarakat
pelayanan semakin cepat oleh setempat.
Desa Kecamatan
masyarakat desa.
3 Senga Belopa Kab.
Dengan adanya Monitoring Pendamping Lokal
Selatan Luwu
dan evaluasi pendampingan desa melakukan
desa dan perdesaan bisa Advokasi untuk desa
melakukan advokasi dan juga
Pendamping Lokal Desa maksimal kerjasama langsung di desa mengembangkan di
dalam pelaksanaan pembangunan Bidang
dengan menggunakan Dana Desa pemberdayaan
karena seluruh rangkaian proses sesuai peraturan
dari mulai perencanaan, menteri desa Nomor
pelaksanaan dan evaluasi dikawal 21 Tahun 2020
ketat. tentang pedoman
umum pembangunan
desa dan
pemberdayaan
masyarakat desa
Komunikasi yanng baik antara TA Dengan adanya Monitoring Sudah adanya
Kabupaten dengan Pendamping dan evaluasi pendampingan pembekalan ilmu
Desa dan Pendamping Lokal dsa desa dan perdesaan bisa bih Advokasi untuk
melakukan advokasi di desa penerapan di desa
Pendamping Desa Luwu sesuai ketentuan Kepmen 40
Tahun 2021 tentang
petunjuk Teknis
Pendampingan Masyarakat
Desa
Penyertaan Dana Desa untuk Advokasi penguatan Bumdes Tahun 2022 akan
usaha BUMDes yaitu tempat cuci di desa dan Arti peranan diberikan penyertaan
29 mobil dan sewa kendaraan. kerjasama desa kepada modal dana desa
November unsur kepala desa BPD, dan untuk meningkatkan
Gorontalo Boalemo s/d 2 Direktur Bumdes sesuai usaha Bumdes.
Desember dengan PP 11 Tahun 2021
2021 tentang Bumdes Berbadan
Hukum dan Permendes 3
Tahun 2021.
Pendamping Lokal Desa maksimal Dengan adanya Monitoring Pendamping Lokal
Kec. dalam pelaksanaan pembangunan dan evaluasi pendampingan desa melakukan
Desa
Paguyaman dengan menggunakan Dana Desa desa dan perdesaan bisa Advokasi untuk desa
1 Molomb
Kab. karena seluruh rangkaian proses melakukan advokasi dan juga
ulahe
Boalemo dari mulai perencanaan, kerjasama langsung di desa mengembangkan di
pelaksanaan dan evaluasi dikawal Bidang
ketat. pemberdayaan
sesuai peraturan
menteri desa Nomor
21 Tahun 2020
tentang pedoman
umum pembangunan
desa dan
pemberdayaan
masyarakat desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi kepada unsur Akan lebih
tidak ada pengembangan produk kepala desa ,BPD, dan mengembangkan
unggulan masyarakat desa Direktur Bumdes sesuai Bumdes di desa dan
dengan PP 11 Taahun 2021 desa akan
tentang Bumdes Berbadan memberikan bantuan
Kec.
Hukum dan pentingnya modal bumdes. Dan
Desa Paguyaman
2 bumdes dalam peningkatan adanya Advokasi
Hulawa Kab.
kesejahteraan masyarakat kedesa desa dari
Boalemo
para pendamping
desa dan banyaknya
produk unggulan
masyarakat yang
akan di kembangkan
Pendamping Lokal Desa kurang Dengan adanya Monitoring Pendamping Lokal
maksimal dalam melakukan dan evaluasi pendampingan desa akan melakukan
pengawalan dalam perencanaa desa dan perdesaan bisa Advokasi untuk desa
desa dan desa melakukan advokasi dan juga
kerjasama langsung di desa mengembangkan di
Bidang
pemberdayaan
sesuai peraturan
menteri desa Nomor
21 Tahun 2020
tentang pedoman
umum pembangunan
desa dan
pemberdayaan
masyarakat desa
Komunikasi yanng baik antara TA Dengan adanya Monitoring Sudah adanya
Kabupaten dengan Pendamping dan evaluasi pendampingan pembekalan ilmu
Desa dan Pendamping Lokal dsa desa dan perdesaan bisa bih Advokasi untuk
melakukan advokasi di desa penerapan di desa
Gorontalo Pohuwato Pendamping Desa Boalemo sesuai ketentuan Kepmen 40
Tahun 2021 tentang
petunjuk Teknis
Pendampingan Masyarakat
Desa
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi kepada unsur Akan lebih
tidak ada pengembangan produk kepala desa ,BPD, dan mengembangkan
unggulan masyarakat desa Direktur Bumdes sesuai Bumdes di desa dan
melainkan simpan pinjam dengan PP 11 Taahun 2021 desa akan
tentang Bumdes Berbadan memberikan bantuan
Kec.
Hukum dan pentingnya modal bumdes. Dan
Desa Randangan
1 bumdes dalam peningkatan adanya Advokasi
Ayula Kab.
kesejahteraan masyarakat kedesa desa dari
Pohuwato
para pendamping
desa dan banyaknya
produk unggulan
masyarakat yang
akan di kembangkan
BUMDes sudah terbentuk namun Advokasi kepada unsur Akan lebih
tidak ada pengembangan produk kepala desa ,BPD, dan mengembangkan
unggulan masyarakat desa Direktur Bumdes sesuai Bumdes di desa dan
melainkan simpan pinjam dengan PP 11 Taahun 2021 desa akan
tentang Bumdes Berbadan memberikan bantuan
Desa Kec.
Hukum dan pentingnya modal bumdes. Dan
Manung Randangan
2 bumdes dalam peningkatan adanya Advokasi
gal Kab.
kesejahteraan masyarakat kedesa desa dari
Karya Pohuwato
para pendamping
desa dan banyaknya
produk unggulan
masyarakat yang
akan di kembangkan
Komunikasi yanng baik antara TA Dengan adanya Monitoring Sudah adanya
Kabupaten dengan Pendamping dan evaluasi pendampingan pembekalan ilmu
Desa dan Pendamping Lokal dsa desa dan perdesaan bisa bih Advokasi untuk
melakukan advokasi di desa penerapan di desa
Pendamping Desa Pohuwato sesuai ketentuan Kepmen 40
Tahun 2021 tentang
petunjuk Teknis
Pendampingan Masyarakat
Desa
TA. 2021
Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa
Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Tahun Anggaran 2021 pada Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa,
Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia dapat disusun
dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang merupakan wujud pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada Direktorat Fasilitasi
Pemanfaatan Dana Desa dalam kurun waktu pelaksanaan pada Tahun Anggaran 2021.
i
Dengan adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat
Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 ini menjadi cermin bagi kita
semua untuk bahan mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat
melaksanakan kinerja ke depan secara lebih baik. Kepada semua pihak yang terkait dan
berperan aktif dalam pelaksanaan Tugas dan Fungsi Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan
Dana Desa, kami ucapkan terima kasih.
Direktur
Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. iii
iii
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................... 29
A. KESIMPULAN .................................................................................................................... 29
B. SARAN .................................................................................................................................. 29
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah menempatkan Desa
sebagai ujung tombak pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Desa
diberikan kewenangan dan sumber dana yang memadai agar dapat mengelola potensi
yang dimilikinya guna meningkatkan ekonomi dan kesejahtaraan masyarakat. Setiap
tahun Pemerintah Pusat telah menganggarkan Dana Desa yang cukup besar untuk
diberikan kepada Desa.
Selama periode tahun 2015-2020, Dana Desa telah digunakan untuk membangun
prasarana penunjang ekonomi masyarakat desa, antara lain berupa: jalan desa
sepanjang 261.877 kilometer; jembatan 1.494.804 meter; pasar desa 11.944 unit;
Bumdes 39.844 kegiatan; tambatan perahu 7.007 unit; embung 5.202 unit; irigasi
76.453 unit; sarana olah raga 27.753 unit. Serta prasarana untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat desa, antara lain berupa: penahan tanah 237.415 unit; prasarana air
bersih 1.281.168 unit; prasarana MCK 422.860 unit; Polindes 11.599 unit; drainase
42.846.367 meter; PAUD 64.429 kegiatan; Posyandu 40.618 unit; sumur 58.269 unit.
Desa juga berinisatif membentuk Bumdes, untuk meningkatkan Pendapatan Asli
Desa (PADes). Sebelum tahun 2014 telah didirikan 8.189 Bumdes. Pada 2015 didirikan
6.274 Bumdes, 2016 sebanyak 14.132 Bumdes, tahun 2017 sebanyak 14.744 Bumdes,
tahun 2018 sebanyak 5.874 Bumdes, dan pada tahun 2019 didirikan sebanyak 1.878
Bumdes. Bahkan, sepanjang pandemi Covid-19 pada 2020 didirikan 43 Bumdes. Secara
keseluruhan, telah ada 51.134 Bumdes. Hingga tahun 2020 sebanyak Rp4,2 triliun Dana
Desa dialokasikan sebagai modal Bumdes dan hasilnya berupa Rp1,1 triliun Pendapatan
Asli Desa yang bersumber dari pembagian hasil keuntungan Bumdes.
Pemerintah senantiasa berupaya agar Dana Desa bisa semakin berpihak pada
masyarakat miskin. Regulasi yang disusun pun diharapkan menghasilkan sistem
pengelolaan Dana Desa yang efektif, efisien, dan akuntabel, sehingga tujuan Pemerintah
melalui pengalokasian Dana Desa dapat terwujud. Untuk itu, diperlukan penguatan
kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia, baik aparatur pemerintah desa,
masyarakat, maupun tenaga pendampingan desa serta perbaikan transparansi,
akuntabilitas, dan pengawasan dalam pengelolaan Dana Desa dan keuangan desa.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 1
Berbagai regulasi turunan diterbitkan untuk mengatur agar pembangunan desa
dapat berjalan sebagaimana amanat Undang-Undang Desa. Regulasi tersebut tertuang di
dalam berbagai tingkatan, dimulai dari peraturan pemerintah, peraturan menteri terkait
(Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Menteri Dalam Negeri, dan Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi), hingga peraturan pelengkap
yang diterbitkan oleh daerah.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang
mempunyai tugas dan fungsi dalam rangka pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat desa menerbitkan regulasi tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa.
Regulasi ini berupa Peraturan Menteri yang bertujuan sebagai pedoman umum
pelaksanaan penggunaan Dana Desa. Prioritas Penggunaan Dana Desa adalah pilihan
program dan/atau kegiatan yang didahulukan dan diutamakan daripada pilihan
kegiatan lainnya untuk dibiayai dengan Dana Desa.
Selain itu diperlukan juga adanya Pengendalian Pengunaan Dana Desa yang
disusun dan dilaksanakan dengan tujuan agar apa yang telah direncanakan oleh
pemerintah desa dapat dilaksanakan dengan baik sehingga target yang ditetapkan dapat
tercapai. Adapun tujuan lain dari kegiatan Pengendalian Penggunaan Dana Desa sebagai
berikut:
1. memastikan tersampaikannya kebijakan prioritas penggunaan dana desa;
2. memastikan penggunaan Dana Desa sesuai dengan prioritas yang ditetapkan; dan
3. memastikan permasalahan dalam penyaluran Dana Desa teridentifkasi dan dapat
disusun langkah fasilitasi penyelesaiannya.
Hal tersebut sejalan dengan tugas dan fungsi Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan
Dana Desa pada Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 2
Dalam menjalankan tugasnya, Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa
menyelenggarakan fungsi:
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyusunan rencana prioritas
pemanfaatan dana desa, penyusunan rencana pemanfaatan dana desa secara
partisipatif, pelaksanaan pemanfaatan dana desa, pengembangan partisipasi
masyarakat dalam pemanfaatan dana desa, serta pengelolaan sistem informasi
dana desa;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan rencana prioritas pemanfaatan
dana desa, penyusunan rencana pemanfaatan dana desa secara partisipatif,
pelaksanaan pemanfaatan dana desa, pengembangan partisipasi masyarakat
dalam pemanfaatan dana desa, serta pengelolaan sistem informasi dana desa;
3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyusunan
rencana prioritas pemanfaatan dana desa, penyusunan rencana pemanfaatan
dana desa secara partisipatif, pelaksanaan pemanfaatan dana desa,
pengembangan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan dana desa, serta
pengelolaan sistem informasi dana desa;
4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyusunan rencana
prioritas pemanfaatan dana desa, penyusunan rencana pemanfaatan dana desa
secara partisipatif, pelaksanaan pemanfaatan dana desa, pengembangan
partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan dana desa, serta pengelolaan sistem
informasi dana desa;
5. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan rencana prioritas
pemanfaatan dana desa, penyusunan rencana pemanfaatan dana desa secara
partisipatif, pelaksanaan pemanfaatan dana desa, pengembangan partisipasi
masyarakat dalam pemanfaatan dana desa, serta pengelolaan sistem informasi
dana desa; dan
6. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 3
1. penyusunan prioritas pemanfaatan dana desa;
2. fasilitasi penyusunan rencana pemanfaatan dana desa secara partisipatif;
3. fasilitasi pelaksanaan pemanfaatan dana desa;
4. fasilitasi pengembangan partisipasi masyarakat; dan
5. pengelolaan sistem informasi dana desa.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 4
2. Kelompok Substansi Fasilitasi Penyusunan Rencana Pemanfaatan Dana Desa
Secara Partisipatif
Tugas: Melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam penyiapan
perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyiapan penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan rencana
pemanfaatan dana desa secara partisipatif.
Kelompok Substansi Penyusunan Rencana Pemanfaatan Dana Desa Secara
Partisipatif terdiri atas:
a. Sub Kelompok Substansi Penyusunan Rencana Pemanfaatan Dana Desa
Secara Partisipatif mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan
fungsional dalam pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan
kebijakan, penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di
bidang penyusunan rencana pemanfaatan dana desa secara partisipatif; dan
b. Sub Kelompok Substansi Fasilitasi Sinkronisasi mempunyai tugas melakukan
pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan penyiapan perumusan
kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyiapan penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi
dan pelaporan di bidang sinkronisasi pemanfaatan dana desa dengan dokumen
perencanaan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 5
Kelompok Substansi Fasilitasi Pelaksanaan Pemanfaatan Dana Desa terdiri atas:
a. Sub Kelompok Substansi Pemantauan Dan Evaluasi mempunyai tugas
melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan penyiapan
perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyiapan penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang pemantauan dan evaluasi pemanfaatan dana
desa; dan
b. Sub Kelompok Substansi Pelaporan mempunyai tugas melakukan pemberian
pelayanan fungsional dalam pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan,
pelaksanaan kebijakan, penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pelaksanaan pelaporan pemanfaatan dana desa.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 6
5. Kelompok Substansi Pengelolaan Sistem Informasi Dana Desa
Tugas: Melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam penyiapan
perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyiapan penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan sistem
informasi dana desa.
Kelompok Substansi Pengelolaan Sistem Informasi Dana Desa terdiri atas:
a. Sub Kelompok Substansi Pendataan mempunyai tugas melakukan pemberian
pelayanan fungsional dalam penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan
kebijakan, penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di
bidang pendataan pemanfaatan dana desa; dan
b. Sub Kelompok Substansi Pengelolaan Sistem Informasi mempunyai tugas
melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyiapan perumusan
kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyiapan penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi
dan pelaporan di bidang pengelolaan sistem informasi pemanfaatan dana desa.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja serta Nomor 16
Tahun 2020 tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan
Tugas Kelompok Jabatan Fungsional di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Struktur Organisasi Direktorat Fasilitasi
Pemanfaatan Dana Desa adalah sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 7
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT FASILITASI PEMANFAATAN DANA DESA
Direktur Fasilitasi
Pemanfaatan Dana Desa
Subbagian
Tata Usaha
Sub Kelompok Substansi Sub Kelompok Substansi Sub Kelompok Substansi Sub Kelompok Substansi
Penyusunan Rencana Sub Kelompok Substansi
Penyusunan RPJM dan Pemantauan Dan Tata Kelola Pemanfaatan
Pemanfaatan Dana Desa Pendataan
RKP Desa Secara Partisipatif Evaluasi Dana Desa
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 8
Adapun tujuan yang diharapkan dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun Anggaran
2021 adalah:
1. terwujudnya akuntabilitas kinerja Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa
pada Tahun Anggaran 2021;
2. memberikan umpan balik bagi peningkatan kinerja perencanaan program dan
kegiatan maupun lingkungan Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa secara
khusus dan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan secara umum;
3. dihasilkan suatu umpan balik (feed back) bagi pengambilan kebijakan strategis
dan peningkatan kinerja perencanaan program/kegiatan di lingkungan
Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa;
4. terlaksananya sasaran penyelenggaraan Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa sesuai
dengan program kerja yang telah ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 9
E. SITEMATIKA PENYAJIAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun dengan
sistematika penyajian berdasarkan Peraturan/menteri PPN/Kepala BAPPENAS Nomor 5
Tahun 2014 sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, terdiri dari latar belakang, uraian tugas dan fungsi,
struktur organisasi, maksud dan tujuan, serta sistematika penyajian.
BAB II PERENCANAAN KINERJA, terdiri dari Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Rencana Kerja Direktorat Fasilitasi
Pemanfaatan Dana Desa, dan Perjanjian Kinerja.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA, terdiri dari Capaian Kinerja Organisasi Tahun
Anggaran 2021 yang terdiri dari Realisasi Kinerja Tahun Anggaran Berjalan
(perbandingan target dengan realisasi), perbandingan realisasi kinerja tahun
anggaran berjalan dengan tahun anggaran lalu, membandingkan realisasi kinerja
s.d. tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategi, analisis atas penyebab keberhasilan dan kegagalan atau
peningkatan dan penurunan kinerja, analisis efisiensi penggunaan sumber daya
dan realisasi anggaran.
BAB IV PENUTUP, terdiri dari kesimpulan dan saran.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 10
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 11
3. berkurangnya jumlah daerah tertinggal;
4. terwujudnya kawasan transmigrasi sebagai satu kesatuan system pengembangan
dalam mendukung pertumbuhan wilayah;
5. meningkatnya kualitas implementasi kebijakan dalam pengembangan daya saing
melalui kreativitas dan teknologi berbasis ilmu pengetahuan, data dan informasi
dalam pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
6. terwujudnya sumber daya manusia yang unggul dalam melakukan
pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi;
7. terwujudnya tata kelola pemerintahan yang agile, efektif, efisien dan terpercaya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 12
INDIKATOR SASARAN
NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS
STRATEGIS
Meningkatnya investasi di Persentase kenaikan investasi
perdesaan mendukung di
transformasi ekonomi perdesaan
3 Berkurangnya jumlah Berkurangnya jumlah Jumlah kabupaten daerah
daerah tertinggal daerah tertinggal tertinggal
yang terentaskan menurut
indeks
ketertinggalan
Menurunnya penduduk Persentase penurunan
miskin di daerah penduduk
tertinggal miskin di daerah tertinggal
Meningkatnya IPM di Nilai rata-rata IPM di daerah
daerah tertinggal tertinggal
4 Terwujudnya Meningkatnya status - Rata-rata indeks
kawasan transmigrasi perkembangan Kawasan perkembangan
sebagai satu kesatuan Transmigrasi yang 52 Kawasan Transmigrasi
sistem direvitalisasi Prioritas Nasional yang
pengembangan dalam direvitalisasi
mendukung pertumbuhan - Rata-rata indeks
wilayah perkembangan
100 Kawasan Transmigrasi
Prioritas Kementerian yang
direvitalisasi
5 Meningkatnya kualitas Meningkatnya kualitas - Persentase dokumen
implementasi kebijakan implementasi kebijakan pengembangan kebijakan
dalam pengembangan yang berbasis pada ilmu dan
daya saing melalui pengetahuan, inovasi, perencanaan induk yang
kreativitas dan teknologi serta data dan informasi menjadi rujukan dalam
berbasis ilmu dalam keterpaduan pelaksanaan kebijakan
pengetahuan, data dan rencana untuk - Persentase layanan data
informasi dalam meningkatkan daya saing dan
pembangunan desa dan pembangunan desa, sistem informasi yang
perdesaan, daerah perdesaan, daerah terintegrasi
tertinggal, dan tertinggal dan
transmigrasi transmigrasi
6 Terwujudnya sumber Meningkatnya kapasitas - Persentase Pejabat yang
daya manusia yang SDM desa dan perdesaan memenuhi Standar
unggul dalam melakukan daerah tertinggal dan Kompetensi
pemberdayaan transmigrasi Jabatan
masyarakat desa, daerah - Persentase Kader
tertinggal dan Pemberdayaan Masyarakat
transmigrasi Perdesaan yang mampu
melakukan pendampingan
masyarakat perdesaan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 13
INDIKATOR SASARAN
NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS
STRATEGIS
7 Terwujudnya tata Meningkatnya kualitas - Nilai Reformasi Birokrasi
kelola pemerintahan reformasi birokrasi dan - Nilai Kesehatan Organisasi
yang agile, efektif, kapasitas organisasi - Persentase pelaksanaan
efisien dan e-government (SPBE)
terpercaya Sistem
Pemerintahan Berbasis
Elektronik
- Indeks Penerapan Sistem
Merit
Meningkatnya - Nilai Opini BPK atas
pengawasan, Laporan
pengendalian dan Keuangan
akuntabilitas aparatur - Nilai Integritas
yang baik serta aturan - Nilai SAKIP
yang efektif - Tingkat maturitas SPIP
(Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 14
anggaran yang dibutuhkan. Rencana Kinerja Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana
Desa Tahun Anggaran 2021 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Rencana Kerja Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa TA 2021
KODE
RENJA/KRISNA TA 2021
PROGRAM/ PROGRAM/OUTPUT
KEGIATAN/ PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT
ANGGARAN
OUTPUT/ KEGIATAN TARGET SATUAN
(dalam Rp)
SUB OUTPUT
(1) (2) (3) (4) (5)
6468 Pembangunan Desa dan Perdesaan
6468.UBB Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah 74.953 Desa 3.607.000.000
Desa
6468.UBB.001 Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Dana 74.953 Desa 281.892.000
Desa
051 Perumusan Kebijakan Prioritas Pemanfaatan 1 Dokumen 102.317.000
Dana Desa
052 Penyusunan Panduan Fasilitasi Pelaksanaan 1 Dokumen 179.575.000
Pengelolaan Dana Desa
6468.UBB.002 Pengendalian Penggunaan Dana Desa 74.953 Desa 3.325.108.000
051 Fasilitasi Pelaksanaan Percepatan - Desa 277.365.000
Penyaluran dan Pemanfaatan Dana Desa
052 Diseminasi Pelaksanaan Kebijakan 33 Provinsi 362.460.000
Pemanfaatan Dana Desa
053 Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan - Dokumen 1.930.608.000
Pengelolaan Dana Desa
054 Layanan Dukungan Tugas dan Fungsi 1 Layanan 754.675.000
C. PERJANJIAN KINERJA
Bagian yang terpenting dari dokumen rencana pembangunan yang akuntabel
adalah indikator kinerja yang relevan, tepat, dan adanya perumusan capaian kinerja
atau sasaran yang direncanakan. Pelaksanaan rencana pembangunan akan lebih efisien
dan efektif keberhasilannya apabila dilengkapi dengan indikator capaian, pengukuran
kinerjanya, serta kepastian akuntabilitas dari pelaksananya. Konsistensi, koherensi dan
ketepatan dari penetapan perumusan indikator capaian kinerja harus dijaga sesuai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 15
dengan hirarkinya, dimulai dari indikator dampak, outcomes, output, serta input sumber
daya pendukungnya. Bagian ini merupakan tahap penting dalam perencanaan kebijakan
pembangunan (policy planning).
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta mendukung tercapainya sasaran
pembangunan nasional khususnya pada agenda prioritas pembangunan nasional ke-
dua, yaitu Pengembangan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin
Pemerataan dan Kegiatan Prioritas ke empat, yaitu Daerah Tertinggal, Kawasan
Perbatasan, Perdesaan dan Transmigrasi, maka Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana
Desa berkomitmen, dalam hal ini Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa dengan
Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan melakukan perjanjian kinerja di
tahun 2021, sebagaimana tabel sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 16
Tabel 2.4 Alokasi Anggaran Tahun 2021 (DIPA Awal)
PAGU ANGGARAN
NO PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT/SUBOUTPUT TARGET
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah Desa 10.000.000.000
Fasilitasi dan Pengendalian Penggunaan 74.953 Desa 10.000.000.000
Pembinaan Pemerintah Dana Desa
Desa
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 17
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa TA 2021
INDIKATOR KINERJA
NO. SASARAN KEGIATAN TARGET REALISASI CAPAIAN
UTAMA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Tersedianya bahan Jumlah bahan kebijakan 3 3 100%
kebijakan dan regulasi dan regulasi Fasilitasi
Desa dan Perdesaan Pemanfaatan Dana Desa
yang ditetapkan
2 Meningkatnya Persentase desa yang 100 100 100%
Penggunaan Dana Desa memanfaatkan Dana Desa
sesuai dengan prioritas sesuai dengan prioritas
3 Terwujudnya layanan Persentase desa yang 100 100 100%
informasi publik laporan pemanfaatan
pemanfaatan Dana Dana Desanya
Desa yang baik terpublikasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 18
Pengukuran capaian kinerja beserta indikatornya menggunakan rentang
penilaian capaian kinerja dan kategori capaian kinerja. Pencapaian target program
didukung oleh kegiatan-kegiatan yang ada di Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana
Desa. Dari target yang telah ditetapkan sebanyak 3 (tiga) bahan kebijakan dan regulasi
fasilitasi pemanfaatan dana desa, Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa telah
menyediakan 3 (tiga) bahan kebijakan dan regulasi fasilitasi pemanfaatan dana desa.
Selain itu, target persentase desa yang memanfaatkan Dana Desa sesuai dengan
prioritas dan yang laporan pemanfaatan Dana Desanya terpublikasi sebanyak 100%.
Untuk mengukur indikator kinerja, penilaian dilakukan dengan melakukan
pemetaan terhadap aspek program, sasaran, kegiatan, dan indikator yang termuat dalam
RPJMN, RKP, Renja K/L, dan RKA K/L. Pengukuran capaian kinerja Direktorat Fasilitasi
Pemanfaatan Dana Desa dilakukan dengan cara:
1. membandingkan antara capaian kinerja tahun anggaran 2021 dan 2020;
2. membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun anggaran 2021;
3. membandingkan realisasi kinerja tahun anggaran 2021 dengan target jangka
menengah dalam dokumen perencanaan strategis Direktorat Fasilitasi
Pemanfaatan Dana Desa;
4. analisis keberhasilan dan kegagalan, peningkatan dan penurunan kinerja serta
alternatif solusi yang telah dilakukan;
5. analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 19
PROGRAM DAN REALISASI
KODE TARGET PAGU (Rp) CAPAIAN
KEGIATAN Rp %
Pengendalian
6468.UBB.002 74.953 Desa 3.325.108.000 74.953 Desa 3.313.110.731 99,64
Penggunaan Dana Desa
Fasilitasi Pelaksanaan
051 Percepatan Penyaluran dan - Desa 277.365.000 - Desa 274.832.660 99,09
Pemanfaatan Dana Desa
Diseminasi Pelaksanaan
052 Kebijakan Pemanfaatan 33 Provinsi 362.460.000 33 Provinsi 360.076.700 99,34
Dana Desa
Monitoring dan Evaluasi
053 Pemanfaatan Pengelolaan - Dokumen 1.930.608.000 - Dokumen 1.930.607.990 100,00
Dana Desa
Layanan Dukungan Tugas
054 1 Layanan 754.675.000 1 Layanan 747.593.381 99,06
dan Fungsi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 20
Penjelasan:
Terdapat penyesuaian jumlah anggaran dari semula Rp10.000.000.000,00
menjadi Rp10.750.000.000,00; kemudian terdapat beberapa kali pengurangan
karena adanya refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19,
sehingga jumlah anggaran tahun 2021 terakhir menjadi Rp3.607.000.000,00.
Pelaksanaan kegiatan Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa telah
dilaksanakan sesuai Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Utama.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 21
No. Renstra Ditjen PDP 2020-2024 Target No. Program/Kegiatan Dit. FPDD 2021 Target
Terbangunnya Komitmen Lintas Terbangunnya Komitmen Lintas
3 K/L/D/M dalam Pembangunan 3 K/L/D/M dalam Pembangunan
Kawasan Perdesaan Kawasan Perdesaan
Persentase afirmasi rencana
program/ kegiatan K/L/D/M yang
dialokasikan di Kawasan Prioritas
Prioritas Nasional KPPN) sesuai Perumusan Kebijakan Prioritas
50% 1 Dokumen
dengan dokumen Rencana Pemanfaatan Dana Desa
Pembangunan Kawasan Perdesaan
(RPKP/Masterplan/Rencana
induk)
Persentase afirmasi rencana
program/kegiatan K/L/D/M yang
dialokasikan di kawasan
perdesaan non KPPN sesuai Penyusunan Panduan Fasilitasi
dengan dokumen rencana teknis 50% Pelaksanaan Pengelolaan Dana 1 Dokumen
pembangunan Rencana Desa
Pembangunan Kawasan Perdesaan
(RPKP/Masterplan/ Rencana
induk)
Fasilitasi Pelaksanaan
Percepatan Penyaluran dan - Desa
Pemanfaatan Dana Desa
Diseminasi Pelaksanaan
Kebijakan Pemanfaatan Dana 33 Provinsi
Desa
Monitoring dan Evaluasi
Pemanfaatan Pengelolaan Dana - Dokumen
Desa
Layanan Dukungan Tugas dan
1 Layanan
Fungsi
Menurunnya Kemiskinan di Menurunnya Kemiskinan di
4 4
Perdesaan Perdesaan
Persentase kemiskinan di Perumusan Kebijakan Prioritas
12,3% 1 Dokumen
perdesaan Pemanfaatan Dana Desa
Penyusunan Panduan Fasilitasi
Pelaksanaan Pengelolaan Dana 1 Dokumen
Desa
Fasilitasi Pelaksanaan
Percepatan Penyaluran dan - Desa
Pemanfaatan Dana Desa
Diseminasi Pelaksanaan
Kebijakan Pemanfaatan Dana 33 Provinsi
Desa
Monitoring dan Evaluasi
Pemanfaatan Pengelolaan Dana - Dokumen
Desa
Layanan Dukungan Tugas dan
1 Layanan
Fungsi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 22
A.4 ANALISIS KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN, PENINGKATAN DAN
PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIF SOLUSI YANG TELAH
DILAKUKAN
Faktor penyebab keberhasilan/kegagalan diminimalisir tentunya dengan
kerjasama seluruh aparatur Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa dengan
mengoptimalkan sumber daya yang ada agar target kinerja yang telah disepakati dapat
terwujud. Hal ini selain terkait dengan efisiensi penggunaan sumber daya dan anggaran,
juga efektifitas waktu.
Untuk mengukur kinerja kegiatan rutin perkantoran terdapat tiga sasaran
strategis yaitu:
a. tercapainya pelayanan administrasi perkantoran yang efektif dan efisien;
b. meningkatnya pemeliharaan Sarana dan Prasarana aparatur;
c. laporan capaian kinerja dan keuangan yang akuntabel dengan indikator kinerja
persentase Dokumen/Laporan capaian kinerja dan keuangan.
Kegiatan yang dilakukan agar tetap selaras dengan peningkatan kinerja adalah:
a. menyusun target capaian kegiatan yang diperketat menjadi target harian;
b. mengoptimalkan koordinasi internal dan eksternal dalam upaya mendukung
capaian kegiatan;
c. efisiensi waktu dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga waktu pelaksanaan dapat
dioptimalkan tanpa mengurangi target capaian; dan
d. membangun tim kerja dengan tupoksi yang jelas dan ketat dengan target dan
evaluasi secara berkala.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 23
modal non-financial yang dapat dijadikan sebagai potensi yang nyata secara fisik dan
non-fisik dalam mewujudkan suatu eksistensi lembaga/instansi. Fungsi Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian. Maksud perencanaan disini adalah agar program dalam meningkatkan
kualitas SDM dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Sementara itu
pengorganisasian lebih menjelaskan tentang pembagian hubungan kerja, tugas kerja,
capaian kerja, koordinasi dalam menyelesaikan tugas, delegasi wewenang. Pengarahan
ialah membuat Sumber Daya Manusia yang ada mau melakukan segalanya secara
bersama-sama dan beriringan saling membantu agar tercapainya tujuan dari program-
program dan kegiatan yang berada di Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa.
Dalam mengawal kegiatan dan program secara efektif dan efisien, Direktorat
Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa memiliki Sumber Daya Manusia sebagai berikut:
Selain itu pada Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa juga dibantu oleh tenaga
pendukung Non PNS sejumlah 28 orang, yang terdiri atas 26 Tenaga Penunjang,
1 Pramubakti, dan 1 Pengemudi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 24
B. REALISASI TAHUN ANGGARAN 2021
Kegiatan pada Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa yang dilaksanakan
pada Tahun Anggaran 2021 adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Dana Desa
Penyiapan perumusan kebijakan pengelolaan Dana Desa, dengan output yang
telah dicapai pada kegiatan ini adalah:
a. tersusunnya Rancangan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun
2022;
b. tersusunnya SOP Tatakelola Pemanfaatan Dana Desa, terdiri dari:
Pengelolaan Sistem Informasi Pemanfaatan Dana Desa, Fasilitasi Penyusunan
Perencanaan Pemanfaatan Dana Desa, Fasilitasi Rencana Pelaksanaan
Pemanfaatan Dana Desa, dan Fasilitasi Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban Pemanfaatan Dana Desa;
c. tersusunnya kebijakan Percepatan Penyaluran Dana Desa Tahun 2021.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 25
g. terselenggaranya layanan dukungan tugas dan fungsi Direktorat Fasilitasi
Pemanfaatan Dana Desa.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 26
- SEB Dirjen PK Kemenkeu dengan Dirjen PDP Kemendes Nomor 8/PK/2021
dan Nomor 2/PDP/2021 tentang Optimalisasi dan Percepatan Pelaksanaan
Bantuan Langsung Tunai Desa Tahun Anggaran 2021;
- Surat Dirjen PDP Nomor 82/PRI.00/IX/2021 tentang Percepatan Penyaluran
Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) dan Penegasan Perluasan
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Tahun 2021 ke Bupati Bogor, Bekasi dan
Tangerang.
4. Warung Monitoring Evaluasi Dana Desa
Merupakan koordinasi internal Kementerian Desa PDTT yang dilaksanakan
setiap Minggu malam untuk membahas dan menyelesaikan permasalahan terkait
Dana Desa.
5. Pelayanan Publik
Salah satu bentuk Pelayanan Publik yang diberikan Direktorat Fasilitasi
Pemanfaatan Dana Desa antara lain penerimaan konsultasi mengenai Dana Desa
dari tamu daerah serta pelayanan terhadap permintaan saksi ahli tentang
penyelewengan penggunaan Dana Desa.
6. Sosialisasi Kebijakan Penggunaan Dana Desa
Merupakan bentuk sosialisasi kebijakan penggunaan dana desa ke daerah.
Sebelumnya peserta sosialisasi terdiri dari perwakilan dari beberapa provinsi
dan kabupaten/kota, namun pada tahun 2021 mengundang seluruh provinsi dan
kabupaten/kota di Indonesia.
7. Kaleidoskop Dana Desa 2021
Merupakan penggambaran pemanfataan Dana Desa Tahun 2021 dengan lokus
Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 27
Tabel 3.B Matrik Kegiatan, Target, dan Capaian pada Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa TA 2021
REALISASI SISA
KODE PROGRAM DAN KEGIATAN TARGET PAGU (Rp) CAPAIAN
Rp % Rp %
6468.UBB Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah Desa 74.953 Desa 3.607.000.000 74.953 Desa 3.594.325.581 99,65 12.674.419 0,35
6468.UBB.001 Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Dana Desa 74.953 Desa 281.892.000 74.953 Desa 281.214.850 99,76 677.150 0,24
051 Perumusan Kebijakan Prioritas Pemanfaatan Dana Desa 1 Dokumen 102.317.000 1 Dokumen 101.820.450 99,51 496.550 0,49
6468.UBB.002 Pengendalian Penggunaan Dana Desa 74.953 Desa 3.325.108.000 74.953 Desa 3.313.110.731 99,64 11.997.269 0,36
054 Layanan Dukungan Tugas dan Fungsi 1 Layanan 754.675.000 1 Layanan 747.593.381 99,06 7.081.619 0,94
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 28
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia c.q. Direktorat
Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa telah melaksanakan berbagai kegiatan sebagai basis
perumusan kebijakan terkait berbagai pihak, mulai pemerintah, pemerintah daerah,
swasta dan masyarakat dalam Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa. Faktor utama yang
mempengaruhi pelaksanaan sejumlah kegiatan adalah adanya revisi DIPA pada
Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, sehingga kegiatan belum dapat
berjalan dengan optimal. Walau demikian pelaksanaan kegiatan dan penyerapan
anggaran dapat dilaksanakan dengan baik, dengan menyusun rangkaian berbasis target
mulai kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring yang efektif serta evaluasi
secara berkala untuk mencapai target.
Dukungan dari pemerintah daerah, pemerintah desa, maupun kementerian/
lembaga terkait lainnya sangat menentukan keberhasilan pemanfaatan dana desa. Oleh
karena itu, semangat dan komitmen kebersamaan dan kerjasama secara baik dan
profesional sangat diharapkan untuk mendukung keberhasilan dan keberlanjutan
program.
Berdasarkan capaian yang diperoleh dari kinerja unit kerja di lingkungan Direktorat
Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa diharapkan akan menjadi media umpan balik bagi
peningkatan kinerja dan tindaklanjut program maupun kegiatan di tahun berikutnya. Selain
itu, pencapaian perlu dilihat efektifitas kontribusinya dalam pencapaian tujuan Kementerian
sehingga dapat dijadikan daya dorong dalam perbaikan dan peningkatan kinerja yang lebih
efektif pada masa mendatang.
B. SARAN
Dari seluruh kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh Direktorat Fasilitasi
Pemanfaatan Dana Desa pada Tahun Anggaran 2021, dapat disampaikan sejumlah saran
untuk pencapaian target kinerja Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa ke depannya, ditinjau
dari aspek tupoksi, kewenangan, dan koordinasi sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 29
1. Dalam upaya peningkatan realisasi, maka perlu adanya pemantapan pelaksanaan
dengan fokus percepatan penyerapan anggaran, melakukan persiapan
program/kegiatan pada awal tahun;
2. Melakukan koordinasi secara intensif dengan internal Direktorat Jenderal
Pembangunan Desa dan Perdesaan dalam rangka percepatan pelaksanan
kegiatan;
3. Meningkatkan koordinasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, dan
Desa serta komitmen yang kuat dari seluruh jajaran di lingkungan Direktorat
Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa untuk melaksanakan kegiatan yang telah
ditetapkan;
4. Mendorong penguatan kelembagaan masyarakat untuk peningkatan
keterjangkauan pelayanan yang diberikan dari Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan
Dana Desa;
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi setiap proses pelaksanaan pengadaan
barang/ jasa sehingga dapat diketahui sejak dini berbagai hambatan yang terjadi;
dan
6. Melakukan peningkatan kompetensi sumber daya manusia agar dapat cepat
tanggap dalam memprediksi sejak dini terhadap perubahan proses pelaksanaan
kegiatan, sehingga dapat memberikan kontribusi dan peran positif bagi
peningkatan kinerja dan mampu segera mengambil langkah-langkah antisipatif
dalam memecahkan persoalan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 30
Lampiran 1
Pakta Integritas
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 32
Lampiran 2
Perjanjian Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Fasiltasi Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021 36
TA. 2021
Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa
Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
RINGKASAN EKSEKUTIF
1
KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Uraian Tugas dan Fungsi .............................................................................. 2
1.3 Struktur Organisasi ...................................................................................... 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................................ 8
2.1 Indikator Kinerja Utama 2021 ....................................................................... 8
2.2 Indikator Kinerja Utama Direktorat PSPDP Tahun 2021 ................................ 10
2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2021 ................................................................... 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................... 11
3.1 Capaian Kinerja Organisasi ......................................................................... 11
3.1.1 Berdasarkan Penetapan/Perjanjian Kinerja ......................................... 11
3.1.2 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun Anggaran 2020 dengan Tahun
Anggaran 2021 ............................................................................................ 12
3.1.3 Analisis Penyebab Perbedaan Realisasi Kinerja Tahun 2021 ................ 14
3.1.4 Refocussing Anggaran Tahun Anggaran 2021 .................................... 15
3.2 Analisis Atas Penggunaan Sumber Dana ...................................................... 17
3.2.1 Berdasarkan Dukungan Anggaran ..................................................... 18
3.2.2 Berdasarkan Sumber Daya Manusia (Pegawai) ................................... 24
3.2.3 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Pencapian
Kinerja ....................................................................................................... 25
3.3 Realisasi Anggaran .................................................................................... 26
BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 28
4.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 28
4.2 SARAN................................................................................................... 29
Tabel 2-1. IKU Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan ................... 8
Tabel 2-2. IKU Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa dan Perdesaan
......................................................................................................................... 10
Tabel 2-3. Perjanjian Kinerja Direktorat PSPDP Tahun 2021 .................................. 10
Tabel 3-1. Realisasi Capaian Perjanjian Kinerja Direktorat PSPDP Tahun 2021 ........ 11
Tabel 3-2. Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Tahun 2021 berdasarkan jumlah desa
penerima bantuan .............................................................................................. 13
Tabel 3-3. Proporsi Anggaran Dit. PSPDP Tahun 2021 .......................................... 18
Tabel 3-4. Rincian jumlah desa penerima bantuan Dit. PSPDP Tahun 2021 ............ 19
Tabel 3-5. Jumlah pegawai di Dit. PSPDP ............................................................. 24
Gambar 1-1. Struktur Organisasi Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa
dan Perdesaan Tahun 2021................................................................................... 7
Gambar 3-1. Persentase proporsi Kegiatan Dit. PSPDP Tahun 2021 ....................... 18
Gambar 3-2. Persentase proporsi bantuan Dit. PSPDP Tahun 2021 ........................ 19
Gambar 3-3. Peta Persebaran bantuan Dit. PSPD Tahun 2021 ............................... 20
Gambar 3-4. Dokumentasi Pembangunan Toilet dan Jalan di Desa Wae Lolos, Kec.
Sano Nggoang, Kab. Manggarai Barat .................................................................. 21
Gambar 3-5. Dokumentasi Pembangunan Jalan Lingkungan, Balai Kesenian dan Kios
Desa Parik Sabungan, Kecamatan Dolok Pardamean, Kab. Simalungun .................. 21
Gambar 3-6. Dokumentasi Pembangunan Kedai dan Balai Kesenian Desa Mangunan,
Kec. Dlingo, Kab. Bantul ..................................................................................... 22
Gambar 3-7. Dokumentasi Pembangunan Homestay, Gazebo, dan Jalan Lingkungan
Desa Pringgasela, Kec. Pringgasela, Kab. Lombok Timur ....................................... 22
Gambar 3-8. Dokumentasi Pembangunan Homestay, Desa Kembang Kuning, Kec.
Sikur, Kab. Lombok Timur ................................................................................... 23
Gambar 3-9. Dokumentasi Pembangunan Kios Desa Seruni Mumbl, Kec. Pringgabaya,
Kab. Lombok Timur ............................................................................................ 23
Gambar 3-10. Rincian Jumlah Pegawai ASN Direktorat PSPDP ............................... 25
Gambar 3-11. Progres penyerapan anggran Dit. PSPDP Tahun 2021 ..................... 26
1. Tugas
Sebagaimana Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggala dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal daan
Transmigrasi, pada pasal 70 disebutkan bahwa Direktorat Pembangunan Sarana
dan Prasarana Desa dan Perdesaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan sarana dan
prasarana desa dan perdesaan.
2. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Direktorat
Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa menyelenggarakan fungsi :
a) penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembangunan sarana, prasarana,
dan utilitas kawasan permukiman, pembangunan sarana dan prasarana
konektivitas, pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, dan sosial
budaya, serta pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan
informatika desa dan perdesaan;
b) pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan sarana, prasarana, dan utilitas
kawasan permukiman, pembangunan sarana dan prasarana konektivitas,
pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, dan sosial budaya, serta
pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan informatika desa dan
perdesaan;
c) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembangunan
sarana, prasarana, dan utilitas kawasan permukiman, pembangunan sarana
Sedangkan tugas dan fungsi dari masing-masing kelompok substansi yang ada di
Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa dan Perdesaan, yaitu:
Tabel 2-2. IKU Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa dan Perdesaan
Sasaran
No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi (%)
Kegiatan
1 Tersedianya Jumlah bahan kebijakan dan 4 0 0%
bahan regulasi pembangunan
kebijakan dan prasarana dan sarana Desa
regulasi Desa dan Perdesaan yang
dan Perdesaan ditetapkan
Tabel 3-2. Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Tahun 2021 berdasarkan
jumlah desa penerima bantuan
Pada tahun 2021, sesuai dengan Surat dari Kementerian Keuangan Nomor
S-584/MK.02/2021 tanggal 6 Juli 2021 tentang Refocusing dan Realokasi
Belanja Kementerian/Lembaga TA 2021 dan Nomor S-629/MK.02/2021 tanggal
20 Juli 2021 tentang Refocusing dan Realokasi Belanja Kementerian/Lembaga
TA 2021 Tahap IV, maka telah dilakukan refocusing anggaran di Direktorat
PSPDP dalam rangka penanganan pandemic COVID-19.
Pada Pengesahan Revisi Penghematan Anggaran III Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi TA 2021 sesuai surat
Kementerian Keuangan Nomor S-339/AG/AG.4/2021 tanggal 26 Juli 2021, maka
telah ditetapkan bahwa penghematan yang dilakukan oleh Dit. PSPDP yaitu
sebesar Rp, 30,863,000,000. Penghematan ini dilakukan pada beberapa
kegiatan, yaitu:
1) Kegiatan penyusunan NSPK Sarana dan Prasarana Desa dan Perdesaan;
2) Kegiatan Peningkatan kapasitas pelaku wisata di Daerah Tertinggal menjadi
hanya di 1 lokasi, yang awalnya dilakukan di 4 lokasi;
3) Refocussing pada calon desa penerima bantuan pengembangan obyek
wisata dengan pertimbangan lokasi bermasalah terkait status lahan dan
keberadaan wisata yang menjadi syarat utama dalam mendapatkan
bantuan. Calon lokasi penerima bantuan tersebut yaitu:
- Desa Mulyorejo, Kab. Malang
- Desa Sungai Loban, Kab. Tanah Bumbu
- Desa Ambeu Raya, Kab. Wakatobi
- Desa Golu-Golu, Kab. Morotai
- 1 desa di Kab. Agam
- Desa Labolewa, Kab. Nagekeo
- 1 desa di Kab. Gorontalo Utara
- Desa Hariara Pohan, Kab. Samosir
- Desa Sosor Dolok, Kab. Samosir
- Desa Silalahi III, Kab. Dairi
- Desa Kutambaru, Kab. Karo
PERSENTASE PROPORSI
ANGGARAN DIT. PSPDP
Bantuan Pemerintah
10% berdasarkan PMK 173
tahun 2016 jo PMK 168
tahun 2015 dan
Kontraktual
Dukungan Manajemen
90%
Tabel 3-4. Rincian jumlah desa penerima bantuan Dit. PSPDP Tahun 2021
Gambar 3-4. Dokumentasi Pembangunan Toilet dan Jalan di Desa Wae Lolos,
Kec. Sano Nggoang, Kab. Manggarai Barat
Jumlah pegawai
No Unit Kerja
ASN PPNPN
1 Kelompok substansi fasilitasi pembangunan sarana,
7 8
prasarana dan utilitas kawasan permukiman
2 Kelompok substansi fasilitasi pembangunan sarana
7 5
dan prasarana konektivitas
3 Kelompok substansi fasilitasi pembangunan sarana
9 5
dan prasarana ekonomi dan sosial budaya
4 Kelompok substansi fasilitasi pembangunan sarana
8 9
dan prasarana komunikasi dan informatika
5 Sub Bagian Tata Usaha 2 4
JUMLAH 33 31
Jumlah ASN pada Direktorat PSPDP Tahun 2021 berjumlah 32 orang, dan
PPNPN 31 orang. Dengan melihat kondisi SDM di Direktorat Pembangunan
Sarana dan Prasarana Desa dan Perdesaan serta memperhatikan tantangan
kedepan yang semakin berat, maka perlu segera dilakukan upaya untuk
sosialisasi jabatan fungsional dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
2
8 D3/Sederajat
Perempuan
16 17 S1
Laki-Laki
S2
21
Koordinator
Fungsional/Pelaksana
4
8 Sub Koordinator
Fungsional/Pelaksana
8
Eselon IV
12 1
Fungsional/Pelaksana
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
'Ml't
72fi612199302 1001
Tembusan:
1. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Te*inggal, dan Transmigrasi;
2, Wakit Menteri Desa, Pembangunan Daerah Teftinggal, dan Transmigrasi;
3" Sekretaris Jenderal Kementerian Desa. Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
4. Inspektur lenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
5. Kepala Dinas PMD Provinsi (terlampir);
6. Kepala Dinas PMD Kabupaten (terlamnir).
Lampiran 1
Nomor : 77/KU.00.06/VIII/2021
Tanggal : 25 Agustus 2021
ALOKASI REFOCUSING
DIREKTORAT PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA DESA DAN PERDESAAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
Sukadamai, Bayu
10. Sumatera Selatan Banyuasin Tanjung Lago
Urip, Sri Menanti
Daerah Istimewa
18. Gunungkidul Gedangsari Ngalang
Yogyakarta
Daerah Istimewa
19. Sleman Tempel Merdikorejo
Yogyakarta
Nusa Tenggara
38. Lombok Utara Bayan Bayan
Barat
No Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa
Nusa Tenggara
39. Lombok Utara Gangga Genggelang
Barat
Nusa Tenggara
40. Lombok Tengah Pujut Tumpak
Barat
Nusa Tenggara
41. Lombok Tengah Pujut Aik Berik
Barat
Nusa Tenggara
42. Lombok Barat Sekotong Batuputih
Barat
Nusa Tenggara
43. Lombok Timur Sikur Tetebatu Selatan
Barat
Nusa Tenggaara
44. Lembata Omensuri Balauring
Timur
Nusa Tenggara
45. Sumba Barat Daya Wewewa Timur Tema Tana
Timur
Nusa Tenggara
46. Sumba Barat Daya Kodi Utara Hameli Ate
Timur
Nusa Tenggara
48. Ende Kelimutu Nduaria
Timur
Nusa Tenggara
49. Ende Kelimutu Pemo
Timur
Nusa Tenggara
50. Manggarai Reok Barat Nggalak
Timur
Nusa Tenggara
51. Manggarai Barat Lembar Siru
Timur
Nusa Tenggara
52. Nagekeo Aesesa Labolewa
Timur
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya, maka Laporan Kinerja Tahunan
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan
Perdesaan Tahun Anggaran 2021 ini dapat tersusun dengan baik. Laporan
Kinerja ini adalah wujud laporan pertanggungjawaban dan evaluasi kinerja
serta menjadi tolak ukur untuk memperbaiki kinerja program dan kegiatan
pada tahun-tahun mendatang khususnya di Direktorat Pengembangan
Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan, Direktorat Jenderal
Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Laporan ini menggambarkan pelaksanaan program berbasis kinerja
dan kegiatan pada Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan
Lingkungan Desa dan Perdesaan, berdasarkan tugasnya yaitu
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pengembangan sosial budaya dan lingkungan desa dan perdesaan
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020.
Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Direktur Jenderal
Pembangunan Desa dan Perdesaan yang telah memberikan arahan dan
bimbingannya dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Direktorat
Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan.
Dengan selesainya Laporan Kinerja Tahunan Direktorat
Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun
2021, kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Sekian dan terima kasih,
DIREKTUR
PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA
DAN LINGKUNGAN DESA DAN
PERDESAAN,
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | iii
Fokusnya adalah peningkatan partisipasi, penguatan akuntabilitas sosial
dan pengembangan kompetensi masyarakat dengan menguatkan peran
kader masyarakat dan forum antar masyarakat melalui pusat
pembelajaran dan pengembangan kapasitas bersama masyarakat
(Community Learning Center).
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan
Perdesaan mempunyai 5 Kelompok Substansi dan 1 Sub Bagian Tata
Usaha dengan masing-masing kegiatan pokoknya pada tahun anggaran
2021 ini sebagai berikut:
1. Kelompok Substansi Fasilitasi Pelayanan Kesehatan, Peningkatan
Kesejahteraan Keluarga dan Perlindungan Sosial
Kegiatan Pokok:
Pelaksanaan Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa; Fasilitasi Desa
Peduli Kesehatan dan Desa Peduli Keluarga; Penanggulangan
Kemiskinan Ekstrim di Desa; Program Investing in Nutrition and Early
Years (INEY); dan Perlindungan Sosial Adaptif
2. Kelompok Substansi Fasilitasi Pelayanan Pendidikan dan
Pengembangan Modal Sosial Budaya Masyarakat
Kegiatan Pokok:
Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Berbasis Adat dan Budaya
(Panduan Desa Tanggap Budaya); Penyusunan Panduan Fasilitasi Desa
Peduli Pendidikan; dan Penyusunan Desain Pengembangan
Pendamping Organik
3. Kelompok Substansi Fasilitasi Pengembangan Desa Inklusif dan Desa
Adat
Kegiatan Pokok:
Peningkatan Akuntabilitas Sosial dan Kompetensi Masyarakat (P3PD);
dan Fasilitasi Pelaksanaan Perlindungan Sosial (Desa Damai
Berkeadilan dan Desa Bersinar)
4. Kelompok Substansi Fasilitasi Pengelolaan Sumber Daya Alam,
Lingkungan dan Kebencanaan
Kegiatan Pokok:
Penyusunan Buku Saku Keberlanjutan Pamsimas; Penyusunan
Panduan Fasilitasi Desa Peduli Iklim dan Desa Tanggap Bencana; dan
Penyusunan Panduan Desa Peduli Penghidupan Berkelanjutan
5. Kelompok Substansi Fasilitasi Pengembangan Ketahanan Pangan dan
Ketahanan Sosial Masyarakat
Kegiatan Pokok:
Fasilitasi Desa Berketahanan Pangan
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | iv
6. Sub Bagian Tata Usaha.
Kegiatan Pokok:
Pengembangan Manajemen Tata Usaha.
Laporan Kinerja Tahunan ini memberikan gambaran dan informasi
mengenai pelaksanaan rangkuman program berbasis kinerja dan kegiatan
penting pada Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan
Desa dan Perdesaan, berdasarkan tugas dan fungsinya sebagaimana
tercantum pada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi No.15 Tahun 2020, namun belum redanya pandemi
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di wilayah Indonesia secara tidak
langsung berpengaruh pada program kerja dan kegiatan Direktorat
Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan.
Beberapa kebijakan yang dibuat baik oleh Presiden, Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan
Kementerian/Lembaga lainnya, memperlihatkan keseriusan Pemerintah
untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 di Indonesia, terutama
sejak dikeluarkannya Kepres No. 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 sebagai
Bencana Nasional pada tanggal 13 April 2020.
Revisi anggaran melalui refocusing kegiatan dan realokasi
anggaran yang terjadi di Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan
Lingkungan Desa dan Perdesaan juga dilakukan dalam upaya percepatan
penanganan penyebaran COVID-19, dengan merevisi sebagian besar
program dan kegiatan yang terdapat di 5 Kelompok Substansi yang ada di
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan
Perdesaan, kecuali Pinjaman dan Hibah Luar Negeri antara lain Program
Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) yang
anggarannya berasal dari Loan Agreement Nomor 8941-ID; Program INEY;
Program Pamsimas; dan Program Perlindungan Sosial Adaptif.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | v
DAFTAR ISI
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | vi
3.4.12. Gudang Pangan Lokal Dan Lantai Jemur Yang Dibangun Di Daerah
Tertinggal Rawan Pangan......................................................................................43
3.4.13. Penyusunan Panduan Fasilitasi Rekonfirmasi Data Hasil Monitoring
ATS/ABPS Sebagai Dampak Pandemi Covid-19 .............................................44
3.4.14. Investing In Nutritions and Early Years (INEY).............................................45
3.4.15. Pelaksanaan Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa .........................47
3.4.16. Penyusunan Panduan Desa Peduli Keluarga dan Desa Peduli
Kesehatan..................................................................................................................49
3.4.17. Penyusunan Desain Pengembangan Pendamping Organik .....................50
3.4.18. Sosialisasi P3PD Subkomponen 2B ...............................................................52
3.4.19. Penyusunan Bahan Pembelajaran P3PD Subkomponen 2B ...................53
3.4.20. Penyusunan Kerangka Logis Scorecard Akuntabilitas Sosial .................55
3.4.21. Uji coba Perangkat Akuntabilitas Sosial .......................................................56
3.4.22. Ujicoba Pendataan Desa ...................................................................................57
3.4.23. Sekolah Pemuda Desa Untuk Literasi Anti Korupsi ..................................58
3.4.24. Bimtek Jaring Pewarta Desa ............................................................................59
3.4.25. Workshop Kepemimpinan Perempuan ..........................................................60
3.4.26. Bimbingan Teknis Desa Inklusif .....................................................................62
3.4.27. Pendokumentasian Praktik Baik Desa Ramah Perempuan dan Peduli
Anak............................................................................................................................64
3.4.28. Penyusunan Buku Saku Keberlanjutan Pamsimas ...................................65
3.4.29. Peningkatan Kapasitas Dalam Rangka Implementasi Perlindungan
Sosial Adaptif (Desa Tanggap Bencana Dan Desa Peduli Iklim) .................66
3.4.30. Penyusunan Panduan Desa Peduli Penghidupan Berkelanjutan ..........68
3.5. Analisis atas Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan atau Peningkatan dan
Penurunan .....................................................................................................................69
3.5.1. Permasalahan .........................................................................................................69
3.5.2. Upaya Tindak Lanjut ............................................................................................70
BAB IV PENUTUP............................................................................................................71
4.1. Kesimpulan..................................................................................................................71
4.2. Saran.............................................................................................................................72
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | vii
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 2
Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 sebagai
Bencana Nasional pada tanggal 13 April 2020.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 3
Penanganan COVID 19, Kementerian Desa telah menerbitkan Surat
Edaran Nomor S-1260/PR.01.01/VII/2021 tanggal 12 Juli 2021
tentang Penyampaian rekap Refocusing Kegiatan dan Realokasi
Belanja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, sebagai acuan bagi unit kerja eselon I untuk melakukan
revisi anggaran melalui refocusing kegiatan dan realokasi anggaran
dalam rangka percepatan penanganan penyebaran COVID-19.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 4
dan kebencanaan desa dan perdesaan, serta pengembangan
ketahanan pangan dan ketahanan sosial masyarakat desadan
perdesaan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria bidang
pelayanan kesehatan, peningkatan kesejahteraan keluarga, dan
perlindungan sosial desa dan perdesaan, pelayanan pendidikan dan
pengembangan modal sosial budaya masyarakat desa dan
perdesaan, pengembangandesa inklusif dan desa adat, pengelolaan
sumberdayaalam, lingkungan, dan kebencanaan desa dan
perdesaan, serta pengembangan ketahanan pangan dan
ketahanansosial masyarakat desa dan perdesaan;
d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan
kesehatan, peningkatan kesejahteraan keluarga, dan perlindungan
sosial desa dan perdesaan, pelayanan pendidikan dan
pengembangan modal sosial budaya masyarakat desa dan
perdesaan, pengembangan desa inklusif dan desa adat, pengelolaan
sumberdaya alam, lingkungan, dan kebencanaan desa dan
perdesaan, serta pengembangan ketahanan pangan dan ketahanan
sosial masyarakat desa dan perdesaan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan
kesehatan, peningkatan kesejahteraan keluarga, dan perlindungan
sosial desa dan perdesaan, pelayanan pendidikan dan
pengembangan modal sosial budaya masyarakat desa dan
perdesaan, pengembangan desa inklusif dan desa adat, pengelolaan
sumberdaya alam, lingkungan, dan kebencanaan desa dan
perdesaan, serta pengembangan ketahanan pangan dan ketahanan
social masyarakat desa dan perdesaan; dan
f. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 5
Dikarenakan adanya penyederhanaan birokrasi di lingkungan
instansi pemerintah, maka ada perubahan pada susunan organisasi
dan juga tata kerja, untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi
direktur maka dikeluarkan keputusan sekretaris jenderal
kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi
tentang penunjukkan koordinator pelaksana dan juga subkoordinator
pelaksana dimana mereka memiliki tugas melakukan koordinasi
penyusunan rencana, melakukan pengendalian, pemantauan dan
juga evaluasi. Koordinator dan subkoordinator pelaksana adalah
tugas tambahan dari tugas dan fungsi dari jabatan fungsional yang di
duduki.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 6
STRUKTUR ORGANISASI
Direktorat Pengembangan
Sosial Budaya dan
Lingkungan Desa dan
Perdesaan
Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 7
1.4. Sumber Daya Manusia
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 8
1.5. Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana sangat dibutuhkan setiap
organisasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Kantor sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan
ketatausahaan atau administrasi sangat memerlukan sarana dan
prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik. Sarana dan
prasarana yang terdapat di Direktorat Pengembangan Sosial Budaya
Lingkungan Desa dan Perdesaan berikut rinciannya:
TAHUN
NO NAMA BARANG KODE BARANG NUP JML CQ
PEROLEHAN
Meja Kerja Kayu 3.05.02.01.002 198, 199 2017 2 Unit
1
Meja Kerja Kayu 3.05.02.01.002 174,156,140 2016 3 Unit
Printer / Mesin Cetak 34, 36 2017 2 Unit
2 3.10.02.03.003
Printer / Mesin Cetak 111 2017 1 Unit
Lemari Besi / Metal 3.05.01.04.001 33 2016 1 Unit
3
Lemari Besi / Metal 3.05.01.04.001 73, 37 2017 2 Unit
4 Air Conditioning 3.15.04.05.001 6, 24, 11 2015 3 Unit
5 Kursi Fiber Glas Plastik (Direktur) 3.05.02.01.020 121, 139, 140 2015 1 Unit
29, 30, 31,
32, 33, 34,
6 Kursi Fiber Glas Plastik 3.05.02.01.020 35, 36, 37, 2015 14
38, 39, 40, 41
, 42 Unit
7 Kursi Zeis 3.07.01.04.108 171, 133, 77 2016 3 Unit
8 Meja Resepsionis 3.05.02.01.014 1.2 2015 2 Unit
9 Meja Rapat 3.05.02.01.008 4 2015 1 Unit
10 Lemari Display 3.05.01. 04.020 16 2015 1 Unit
11 Dispenser 3.05.02.06.036 5 2017 1 Unit
12 Dispenser 3.05.02.06.036 2019 1 Unit
13 Komputer Unit Lainnya 3.10.01.99.999 27 2017 1 Unit
14 Penghancur Kertas 3.05.01.05.015 13 2017 1 Unit
15 Telpon Dugital 1 2015 1 Unit
16 Telpon Analog 21 2015 1 Unit
17 Rak Besi 92, 7 2016 2 Unit
18 LCD Proyektor 3 2015 1 Unit
19 Bracket 1 2015 1 Unit
20 Brandkas 5 2017 1 Unit
Penghancur Kertas 3.05.01.05.015 2019 2
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 9
1.6. Sistematika Penyajian
Dalam pelaporan capaian kinerja Direktorat Pengembangan
Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun Anggaran
2021 ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut:
1. KATA PENGANTAR
2. RINGKASAN EKSEKUTIF
3. DAFTAR ISI
4. BAB I PENDAHULUAN
7. BAB IV PENUTUP
8. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 10
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 11
Peningkatan Kesejahteraan Keluarga, dan Perlindungan Sosial; 2)
Pelayanan Pendidikan dan Pengembangan Modal Sosial Budaya
Masyarakat; 3) Pengembangan Desa Inklusif dan Desa Adat; 4)
Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Kebencanaan; dan
5) Pengembangan Ketahanan Pangan dan Ketahanan Sosial.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 12
dijadikan dasar dalam pembahasan dan penelaahan sampai
penerbitan Surat Daftar Isian Program dan Anggaran (DIPA) Petikan
Tahun Anggaran 2021.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 13
12. Persentase rekomendasi temuan hasil pemeriksaan eksternal dan
APIP yang selesai ditindaklanjuti (Sistem Pengendalian Internal
dan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan)
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 14
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 15
Tabel Realisasi Kinerja Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan
Perdesaan Tahun 2021
JENIS
KODE PROGRAM/KEGIATAN DESKRIPSI TARGET CAPAIAN PERSENTASE
OUTPUT
6468 Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan
6468.BDC.001 Masyarakat yang Mendapatkan Fasilitasi Peningkatan Akses Informasi Desa dan Perlindungan Sosial (Volume 75 Orang)
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 17
JENIS
KODE PROGRAM/KEGIATAN DESKRIPSI TARGET CAPAIAN PERSENTASE
OUTPUT
sudah selesai dilaksanakan
7. Pengelolaan Aplikasi, Database dan
Server SIPBM (JUL - SEPT 2021)), sudah
selesai dilaksanakan
8. Pengelolaan Kegiatan Unicef Spesialis
Program Education (OKT -NOV 2021)),
sudah selesai dilaksanakan
9. Pengelolaan Aplikasi, Database dan
Server SIPBM (OKT -NOV 2021)), sudah
selesai dilaksanakan
10. Workshop Perlindungan Sosial Adaptif
(Adaptive Social Protection)), sudah
selesai dilaksanakan
11. Penyusunan Panduan Fasilitasi Desa
Peduli Iklim), sudah selesai dilaksanakan
12. Penyusunan Panduan Fasilitasi Desa
Tanggap Bencana), sudah selesai
dilaksanakan
13. Finalisasi Panduan Fasilitasi Desa
Tanggap Bencana dan Panduan Fasilitasi
Desa Peduli Iklim), sudah selesai
dilaksanakan
14. Pengelolaan Administrasi Kegiatan
Spesialis Program Social Protection (Sept
2021)), sudah selesai dilaksanakan
15. Workshop Penyusunan Modul dan
Media Pembelajaran Panduan Fasilitasi
Desa Peduli Iklim dan Panduan Fasilitasi
Desa Tanggap Bencana), sudah selesai
dilaksanakan
16. Sosialisasi dan Bimtek Panduan
Fasilitasi Desa Peduli Iklim), sudah
selesai dilaksanakan
17. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 18
JENIS
KODE PROGRAM/KEGIATAN DESKRIPSI TARGET CAPAIAN PERSENTASE
OUTPUT
Panduan Desa Tanggap Bencana), sudah
selesai dilaksanakan
18. Pendampingan Desa Model Desa
Tanggap Bencana dan Desa Peduli Iklim),
sudah selesai dilaksanakan
19. Pengelolaan Administrasi Kegiatan
Spesialis Program Social Protection (Okt-
Des 2021)), sudah selesai dilaksanakan
20. Monitoring dan Evaluasi Panduan
PDRA ), sudah selesai dilaksanakan
21. Evaluasi Implementasi Panduan
PDRA), sudah selesai dilaksanakan
22. Pengelolaan Administrasi Kegiatan
Spesialis Program PDRA (SEPT 2021)),
sudah selesai dilaksanakan
6468.BDC.003 Masyarakat yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pencegahan stunting (INEY) (Volume 900 Orang)
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 19
JENIS
KODE PROGRAM/KEGIATAN DESKRIPSI TARGET CAPAIAN PERSENTASE
OUTPUT
Pembelaja
ran
Daring
TPP
terlatih
Bimtek TPP dan Evaluasi Pelaksanaan
dan
Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa 900 TPP 900 TPP 100%
Laporan
Hasil
Evaluasi
Pengadaan Tenaga Ahli
Kesekretariatan (personil: Staf Teknis dan
Staf Administrasi, sewa peralatan kantor,
B Dukungan Sekretariat PIU INEY Laporan 1 1 100%
dll)
Rapat-rapat Koordinasi, FGD, Evaluasi
internal Kemendes, PDTT, antar K/L
6468.FBA Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah Daerah (Volume 33 Prov)
6468.FBA.001 Pemerintah Daerah yang ditingkatkan kapasitasnya dalam Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (PAMSIMAS) (Volume 33 Prov)
051 Fasilitasi Pelaksanaan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (PAMSIMAS) (Volume 33 Provinsi)
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 20
JENIS
KODE PROGRAM/KEGIATAN DESKRIPSI TARGET CAPAIAN PERSENTASE
OUTPUT
Kegiatan webinar dalam rangka
Persiapan Fasilitasi Desa Berketahanan
A penyusunan buku panduan Desa Dokumen 1 1 100%
Pangan
Berketahanan Pangan
Terlaksananya fullboard dalam rangka
E Monitoring dan Evaluasi persiapan pengembangan desa model Laporan 1 1 100%
desa berketahanan pangan
6468.QDC.004 Masyarakat yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pemulihan ekonomi pasca bencana
051 Peningkatan Kapasitas Ekonomi Masyarakat Desa melalui Vokasional Menjahit dan Bakery
Terkendala
Pemberian Mesin Jahit dan Bakery
adanya
Peningkatan Kapasitas Ekonomi Masyarakat (Realisasi anggaran: Kegiatan dalam
refocusing
A Desa melalui Vokasional Menjahit dan Bakery rangka mendukung pemulihan ekonomi Paket 1 -
anggaran
di Kabupaten Sigi pasca bencana berupa
akibat
pencairan/pengadaan ATK dan Bahan)
Covid-19
Terkendala
Pemberian Mesin Olahan Ikan (Realisasi
adanya
Peningkatan Kapasitas Ekonomi Masyarakat Anggaran Kegiatan dalam rangka
refocusing
B Desa melalui Aneka Olahan Ikan di mendukung pemulihan ekonomi pasca Paket 1 -
anggaran
Kabupaten Donggala bencana berupa pencairan/pengadaan
akibat
ATK dan Bahan
Covid-19
6468.QDC.005 Masyarakat dan Aparatur Pemerintah Desa yang ditingkatkan kapasitasnya di Desa
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 21
JENIS
KODE PROGRAM/KEGIATAN DESKRIPSI TARGET CAPAIAN PERSENTASE
OUTPUT
051 Peningkatan Kesadaran Masyarakat dan Aparat Desa terhadap Risiko Bencana melalui PDRA, PDNA, DTB (Volume 75 Orang)
Sudah dilaksanakan perjalanan dinas ke
Koordinasi Peningkatan Kesadaran
A Kabupaten Pesisir Barat, Lebak dan Laporan 3 3 100%
Masyarakat terhadap Kebencanaan
Lombok Utara
Monitoring dan Evaluasi terkait
E Monitoring dan Evaluasi Kebencanaan Laporan 1 1 100%
Kebencanaan
053 Tim Koordinasi Pelaksana Kegiatan
Rapat Koordinasi Program Kebencanaan
Rapat Koordinasi Program Kebencanaan
B Lintas K/L sudah dilaksanakan tanggal Laporan 1 1 100%
Lintas K/L
27 - 29 Mei 2021
6468.QDD Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 22
JENIS
KODE PROGRAM/KEGIATAN DESKRIPSI TARGET CAPAIAN PERSENTASE
OUTPUT
Rapat Koordinasi Lintas K/L Untuk
Fasilitasi Koordinasi Lintas K/L Untuk
Keterpaduan Pengembangan Desa Peduli
B Keterpaduan Pengembangan Desa Peduli Laporan 1 1 100%
Keluarga sudah dilaksanakan
Keluarga
6468.QDD.003 Masyarakat Desa atau Desa Adat yang Mendapatkan Akses Pelayanan Sosial Dasar
051 Fasilitasi Pengembangan dan Pemanfaatan Potensi SDA Pertanian di Kawasan Perdesaan
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 23
JENIS
KODE PROGRAM/KEGIATAN DESKRIPSI TARGET CAPAIAN PERSENTASE
OUTPUT
anggaran
akibat
Covid-19
6468.RAG.002 Sarana Produksi dan Pasca Panen di Daerah Tertinggal Rawan Pangan yang disediakan
052 Dukungan Administrasi dan Teknis Penyediaan Sarana Prasarana Produksi dan Pasca Panen
Sudah dilaksanakan proses survey lokasi Terkendala
penerima bantuan, pengumpulan adanya
Dukungan Penyediaan Sarana Peralatan
kelengkapan berkas administrasi sudah refocusing
A Produksi dan Pasca Panen di Kabupaten - - -
terlaksana, proses blooking sudah anggaran
Kepulauan Mentawai
dibuka, tetapi pelaksanaan bantuan akibat
belum terealisasi. Covid-19
6468.RAG.004 Bantuan Sarana dan Prasarana Pendukung Pengembangan dan Pemanfaatan Potensi Pertanian/ Peternakan di Kawasan Perdesaan
051 Bantuan Sarana dan Prasarana Pendukung Pengembangan dan Pemanfaatan Potensi Pertanian/ Peternakan di Kawasan Perdesaan
Sudah dilaksanakan proses survey lokasi Terkendala
penerima bantuan, pengumpulan adanya
Dukungan Administrasi Teknis
kelengkapan berkas administrasi sudah refocusing
B Pengembangan Potensi Peternakan di - - -
terlaksana, proses blooking sudah anggaran
Kawasan Perdesaan
dibuka, tetapi pelaksanaan bantuan akibat
belum terealisasi. Covid-19
6474.UBB Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah Desa (Volume 200 Orang)
6474.UBB.001 Desa Digital yang dikembangkan melalui Peningkatan Akuntabilitas Sosial dan Kompetensi Masyarakat (P3PD) (Volume 200 Orang)
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 24
JENIS
KODE PROGRAM/KEGIATAN DESKRIPSI TARGET CAPAIAN PERSENTASE
OUTPUT
3. Konsolidasi Fasilitator pusat
dilaksanakan tanggal 9-11 November
2021
b. Bimtek Fasilitator Desa Inklusif
dilaksanakan tanggal 17-19 November
2021
c. Bimtek Desa Inklusif sudah selesai
dilaksanakan
4. a. Penyusunan Modul Workshop
Kepemimpinan Perempuan sudah
dilaksanakan tanggal 4 s/d 15 Oktober
2021
b. Workshop Kepemimpinan Perempuan
sudah dilaksanakan tanggal 25 s/d 28
Oktober 2021
5. a. Sosialisasi P3PD Subkomponen 2B,
sudah dilaksanakan tanggal 21-22
Oktober 2021
b. Sosialisasi dan Bimtek Kepemimpinan
Inklusif di Desa, sudah selesai
dilaksanakan
6. Uji Coba Implementasi Akuntabilitas
Sosial di Desa, sudah selesai
dilaksanakan
7. Pengembangan Pusat Pembelajaran
Masyarakat, sudah selesai dilaksanakan
8. Pendokumentasian Praktek Baik Untuk
Pengembangan Desa Model, sudah selesai
dilaksanakan
9. Dukungan Manajemen PIU
Subkomponen 2B sudah selesai
dilaksanakan"
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 25
3.3. Realisasi Kinerja Anggaran Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan
Tahun Anggaran 2021
Berikut kami tampilkan realisasi kinerja tahun 2021 Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan
Lingkungan Desa dan Perdesaan perkegiatan mengacu pada target kinerja yang termuat dalam rencana kegiatan
dan anggaran kementerian/lembaga (RKA-KL) sebagai berikut:
Tabel Rekapitulasi Realisasi Kinerja Anggaran Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Pengembangan Sosial Budaya
dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 26
B Dukungan Sekretariat PIU INEY 2.068.621.000 1.743.174.618 84,27%
6468.FBA Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah Daerah 793.644.000 456.766.698 57,55%
Pemerintah Daerah yang ditingkatkan kapasitasnya dalam
6468.FBA.001 793.644.000 456.766.698 57,55%
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (PAMSIMAS)
Fasilitasi Pelaksanaan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
51 793.644.000 456.766.698 57,55%
(PAMSIMAS)
A Penyusunan Buku Saku Keberlanjutan Pamsimas 793.644.000 456.766.698 57,55%
6468.QDC Fasilitasi dan Pembinaan Masyarakat 488.560.000 475.192.125 97,26%
Masyarakat yang mendapatkan fasilitasi penguatan ketahanan
6468.QDC.001 261.933.000 258.275.862 98,60%
pangan
51 Fasilitasi Desa Berketahanan Pangan 261.933.000 258.275.862 98,60%
A Persiapan Fasilitasi Desa Berketahanan Pangan 140.448.000 140.362.800 99,94%
E Monitoring dan Evaluasi 121.485.000 117.913.062 97,06%
Masyarakat yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pemulihan
6468.QDC.004 9.871.000 9.870.300 99,99%
ekonomi pasca bencana
Peningkatan Kapasitas Ekonomi Masyarakat Desa melalui
51 9.871.000 9.870.300 99,99%
Vokasional Menjahit dan Bakery
Peningkatan Kapasitas Ekonomi Masyarakat Desa melalui Vokasional
A 4.942.000 4.941.750 99,99%
Menjahit dan Bakery di Kabupaten Sigi
Peningkatan Kapasitas Ekonomi Masyarakat Desa melalui Aneka
B 4.929.000 4.928.550 99,99%
Olahan Ikan di Kabupaten Donggala
Masyarakat dan Aparatur Pemerintah Desa yang ditingkatkan
6468.QDC.005 30.000 30.000 100,00%
kapasitasnya di Desa
Workshop Musyawarah Perencanaan Pembangunan Yang Peka
51 30.000 30.000 100,00%
Damai
C Monitoring dan Evaluasi 30.000 30.000 100,00%
Aparatur Pemerintah Desa yang ditingkatkan kapasitasnya dalam
6468.QDC.006 216.726.000 207.015.963 95,52%
perencanaan penanggulangan bencana
Peningkatan Kesadaran Masyarakat dan Aparat Desa terhadap
51 118.126.000 108.626.493 91,96%
Risiko Bencana melalui PDRA, PDNA, DTB
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 27
Koordinasi Peningkatan Kesadaran Masyarakat terhadap
A 77.056.000 75.932.400 98,54%
Kebencanaan
E Monitoring dan Evaluasi Kebencanaan 41.070.000 32.694.093 79,61%
53 Tim Koordinasi Pelaksana Kegiatan 98.600.000 98.389.470 99,79%
B Rapat Koordinasi Program Kebencanaan Lintas K/L 98.600.000 98.389.470 99,79%
6468.QDD Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat 1.226.987.000 1.207.135.821 98,38%
6468.QDD.001 Desa yang Mendapatkan Penanganan Konvergensi Stunting 444.260.000 443.921.469 99,92%
51 Pelaksanaan Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa 444.260.000 443.921.469 99,92%
Konsolidasi Tim Pendamping Pusat Konvergensi Pencegahan Stunting
A 7.200.000 7.200.000 100,00%
di Desa
B Pelaksanaan Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa 389.460.000 389.141.469 99,92%
Rakor Penyusunan Panduan dan Sosialisasi Konvergensi Pencegahan
F 47.600.000 47.580.000 99,96%
Stunting di Desa (Virtual)
6468.QDD.002 Peningkatan Layanan Kesehatan dan kesejahteraan Keluarga 138.540.000 138.450.426 99,94%
51 Fasilitasi Desa Peduli Kesehatan dan Desa Peduli Keluarga 138.540.000 138.450.426 99,94%
Fasilitasi Koordinasi Lintas K/L Untuk Keterpaduan Pengembangan
B 138.540.000 138.450.426 99,94%
Desa Peduli Keluarga
Masyarakat Desa atau Desa Adat yang Mendapatkan Akses
6468.QDD.003 644.187.000 624.763.926 96,98%
Pelayanan Sosial Dasar
Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Berbasis Adat dan
51 178.012.000 161.588.188 90,77%
Budaya
B Pelaksanaan Fasilitasi Desa Tanggap Budaya 66.100.000 65.668.063 99,35%
C Monev dan Penyusunan Laporan 111.912.000 95.920.125 85,71%
52 Layanan Dukungan Tugas dan Fungsi 466.175.000 463.175.738 99,36%
Peningkatan Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan
A 188.150.000 186.255.905 98,99%
Perdesaan
C Dukungan Tata Kelola Direktorat 278.025.000 276.919.833 99,60%
6468.RAG Sarana Bidang Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup 285.987.000 285.332.787 99,77%
Fasilitasi Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam Kawasan
6468.RAG.001 250.000 250.000 100,00%
Perdesaan
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 28
Fasilitasi Pengembangan dan Pemanfaatan Potensi SDA Pertanian di
51 250.000 250.000 100,00%
Kawasan Perdesaan
Penyusunan Instrumen Supervisi, Monitoring Dan Evaluasi
A 250.000 250.000 100,00%
Pengembangan Potensi Pertanian/Peternakan
Sarana Produksi dan Pasca Panen di Daerah Tertinggal Rawan
6468.RAG.002 224.700.000 224.619.299 99,96%
Pangan yang disediakan
Dukungan Administrasi dan Teknis Penyediaan Sarana Prasarana
52 224.700.000 224.619.299 99,96%
Produksi dan Pasca Panen
Dukungan Penyediaan Sarana Peralatan Produksi dan Pasca Panen di
A 224.700.000 224.619.299 99,96%
Kabupaten Kepulauan Mentawai
Bantuan Sarana dan Prasarana Pendukung Pengembangan dan
6468.RAG.004 Pemanfaatan Potensi Pertanian/ Peternakan di Kawasan 61.037.000 60.463.488 99,06%
Perdesaan
Bantuan Sarana dan Prasarana Pendukung Pengembangan dan
51 Pemanfaatan Potensi Pertanian/ Peternakan di Kawasan 61.037.000 60.463.488 99,06%
Perdesaan
Dukungan Administrasi Teknis Pengembangan Potensi Peternakan di
B 61.037.000 60.463.488 99,06%
Kawasan Perdesaan
6474.UBB Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah Desa 30.000.000.000 25.593.247.796 85,31%
Desa Digital yang dikembangkan melalui Peningkatan
6474.UBB.001 30.000.000.000 25.593.247.796 85,31%
Akuntabilitas Sosial dan Kompetensi Masyarakat (P3PD)
51 Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas Sosial 30.000.000.000 25.593.247.796 85,31%
A Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas Sosial 24.686.837.000 21.361.589.130 86,53%
Dukungan Manajemen (Penyelenggaraan
B 5.313.163.000 4.231.658.666 79,64%
Workshop/Diseminasi/Rakor/Monev/Bimtek)
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 29
Realisasi anggaran merupakan salah satu indikator utama dalam
evaluasi kinerja di samping keberhasilan program/kegiatan. Realisasi
anggaran dan keberhasilan program/kegiatan yang sesuai akan
dikombinasikan dan dilihat secara utuh dapat digunakan untuk
mengukur pengaruh program/kegiatan dalam mendukung
ketercapaian IKU maupun target dalam Renstra maupun RPJMN.
Pelaksanaan anggaran Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan
Lingkungan Desa dan Perdesaan berdasar pada Surat Pengesahan
Direktur Jenderal Anggaran tentang Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran Petikan Tahun Anggaran 2021 Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor SP DIPA-
067.03.1.350456/2021 Tanggal 23 November 2020.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 32
penguatan kelembagaan diantaranya penguatan posyandu sebagai
keterpaduan layanan sosial dasar.
Sebagai salah satu upaya mewujudkan hal tersebut,
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi melalui Direktorat
Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan
Perdesaan, Ditjen PDP telah menyusun desain fasilitasi
keterpaduan penurunan kemiskinan ekstrem di desa melalui
penyusunan panduan fasilitasi keterpaduan penanggulangan
kemiskinan ekstrem di Desa.
Dalam kegiatan ini, Kemendesa PDTT dibantu oleh tim
penyusun yang berasal dari IPB dengan mengadakan beberapa kali
pertemuan yang melibatkan Kementerian/Lembaga terkait untuk
mendapatkan masukan terkait penanggulangan kemiskinan
ekstrem di Desa diantaranya yaitu Bappenas, Kemensos, Kemenko
PMK, Kemendagri dan Setwapres.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 33
Sebagai kebijakan baru, Desa perlu mendapatkan
pendampingan dan panduan yang sederhana dan praktis berikut
contoh-contoh konkrit dalam mengimplementasikan Desa Peduli
Pendidikan. Dengan demikian, kebijakan pembangunan Desa pada
sektor pendidikan memiliki arah yang jelas dan dapat diwujudkan
sehingga mampu berkontribusi bagi peningkatan kualitas dan
keterjangkauan pendidikan di Desa. Panduan Fasilitasi Desa Peduli
Pendidikan disusun sebagai pegangan bersama dalam memfasilitasi
upaya pencapaian SDGs Desa ke-4 sekaligus meningkatkan
kualitas dan keterjangkauan pelayanan pendidikan di Desa.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 34
Kedua, Desa Tanggap Budaya difokuskan pada upaya
pemberdayaan masyarakat hukum adat melalui penataan kesatuan
masyarakat hukum adat menjadi desa adat. Penataan desa adat ini
dipilih karena sejatinya kesatuan masyarakat hukum adat secara
hak asal-usul sudah memiliki lumbung budaya Desa yang masih
dipelihara dari generasi ke generasi. Ketika kesatuan masyarakat
hukum adat telah berhasil ditata menjadi desa adat, maka
pelestarian dan pemajuan budaya masyarakat hukum adat menjadi
bagian dari agenda Pemajuan Kebudayaan Desa.
Fasilitasi Desa Tanggap Budaya dilakukan untuk
melembagakan Pemajuan Kebudayaan Desa. Masyarakat Desa
diberdayakan untuk mampu hadir sebagai komunitas kebudayaan
yang mampu mengelola beragam kegiatan Pemajuan Kebudayaan
Desa secara mandiri. Untuk itu, Panduan Fasilitasi Desa Tanggap
Budaya sebagai pegangan bersama dalam memfasilitasi upaya
pencapaian SDGs Desa ke-18 sekaligus melembagaan Pemajuan
Kebudayaan Desa.
Panduan Fasilitasi Desa Tanggap Budaya disusun oleh Tim
Penulis yang berasal dari Universitas Indonesia, Pusat Kajian
Etnografik Masyarakat Adat, dan HIDORA dengan dukungan
substansi dari Direktorat Pengembangan Sosial Budaya
Masyarakat, Ditjen PDP, Kemendes PDTT dan Direktorat Jenderal
Kebudayaan, Kemendikbudristek.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 36
Oleh karena itu, pada tahun 2021 ini, Kementerian Desa PDTT
melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan
bersama dengan Kementerian Hukum dan HAM melalui Badan
Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) serta The Asia Foundation
(TAF) telah menyusun Panduan Fasilitasi Desa Damai Berkeadilan.
Melalui Panduan Fasilitasi ini diharapkan mampu mendorong
terciptanya pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial
sesuai dengan tujuan pembanguan desa yang tertuang dalam
Undang-Undang Desa. Setelah panduan tersebut telah disusun,
panduan tersebut diujicobakan melalui kegiatan Uji Publik Desa
Damai Berkeadilan untuk mendapatkan saran dan/atau masukan
sebagai bahan rekomendasi implementasi fasilitasi Desa Damai
Berkeadilan.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 38
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada bulan
November 2020.
Panduan ini disusun dengan menjelaskan konsep dan praktik
baik yang ada, kemudian menarik pengalaman dan pembelajaran
yang ada sesuai dengan konteks Indonesia dan keragaman desa
desa di Indonesia. Harapannya, panduan ini dapat menjadi
pegangan bagi Kepala Desa dan Tim Relawan Desa, dan pemangku
kepentingan terkait sebagai pihak yang terlibat langsung dalam
mendorong pembangungan desa yang inklusif khususnya pada
bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Setelah
panduan tersebut telah disusun, panduan tersebut diujicobakan
melalui kegiatan Uji Publik Desa Ramah Perempuan dan Peduli
Anak untuk mendapatkan saran dan/atau masukan sebagai bahan
rekomendasi implementasi fasilitasi Desa Ramah Perempuan dan
Peduli Anak.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 40
3.4.9. Fasilitasi Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam Kawasan
Perdesaan
Ketahanan pangan tercantum di dalam tujuan pembangunan
desa berkelanjutan (SDG’s Desa), khususnya yang kedua yaitu
“Desa tanpa kelaparan”. Tujuan ini menargetkan pada tahun 2030
tidak ada kelaparan di desa, desa mencapai kedaulatan pangan,
memperbaiki nutrisi, dan mempromosikan pertanian yang
berkelanjutan. Pencapaian tujuan ini membutuhkan perbaikan
akses terhadap pangan dan peningkatan produksi pertanian secara
berkelanjutan, yang mencakup peningkatan produktivitas dan
pendapatan petani, pengembangan teknologi dan akses pasar,
sistem produksi pangan yang berkelanjutan, serta nilai tambah
produksi pertanian Masyarakat Desa. Oleh karena itu perlu adanya
panduan fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan potensi SDA
Pertanian di Kawasan Perdesaan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah menemukan dan mengenali
serta mengembangkan pemanfaatan potensi SDA Pertanian di
Kawasan Perdesaan secara mandiri dan berkelanjutan dan
mereplikasi beragam praktek baik terkait pemanfaatan potensi SDA
Pertanian di Kawasan Perdesaan.
Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya Panduan
Pengembangan dan Pemanfaatan Potensi SDA Pertanian di
Kawasan Perdesaan.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 41
menekan kendala-kendala penghambat proses produksi pangan
dan pasca panen di desa. Oleh karena itu, Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terlibat
langsung dalam kerja konkret untuk mencapai Desa Tanpa
Kelaparan melalui kegiatan pemberian ”Bantuan Penyediaan
Sarana Peralatan Produksi dan Pasca Panen”.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 42
3.4.12. Gudang Pangan Lokal Dan Lantai Jemur Yang Dibangun Di
Daerah Tertinggal Rawan Pangan
Salah satu SDGs Desa yaitu Desa Tanpa Kelaparan yang
berfokus pada menciptakan upaya-upaya pemenuhan pangan di
Desa dapat terjamin sehingga tidak ada lagi masyarakat Desa yang
tidak berdaya karena kelaparan atau kurangnya pangan di Desa.
Salah satu faktor penentu ketersediaan pangan di Desa yaitu
kelancaran kegiatan produksi pangan dan kegiatan pasca panen.
Hal tersebut menyebabkan harus adanya upaya dalam menekan
kendala-kendala penghambat proses produksi pangan dan pasca
panen di Desa. Oleh karena itu, Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terlibat langsung dalam kerja
konkret untuk mencapai Desa Tanpa Kelaparan melalui kegiatan
pemberian ”Bantuan Pembangunan Lumbung Pangan Lokal”.
Tujuan penggunaan bantuan pemerintah ini adalah untuk
memfasilitasi pembangunan lumbung pangan lokal dalam
mendukung pencapaian SDGs Desa Nomor 2: Desa Tanpa
Kelaparan yang diharapkan dapat dikelola dengan baik dan
berkelanjutan untuk:
a. Meningkatkan produktivitas pangan di Daerah Tertinggal
Rawan Pangan;
b. Membantu penyediaan sarana utama dan atau penunjang
ketersediaan pangan Daerah Tertinggal Rawan Pangan dan
diharapkan akan memperlancar kegiatan produksi pangan dan
pasca panen sebagai upaya-upaya pemenuhan pangan di desa
agar dapat terjamin; dan
c. Mendayagunakan bantuan yang diterima untuk menjaga
stabilitas pangan secara berkelanjutan dan secara mandiri serta
mampu menghadapi tekanan pada situasi darurat seperti
bencana alam dan bencana non alam maupun krisis ekonomi.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 43
3.4.13. Penyusunan Panduan Fasilitasi Rekonfirmasi Data Hasil
Monitoring ATS/ABPS Sebagai Dampak Pandemi Covid-19
Sesuai programme document (prodoc) kerjasama Pemerintah RI,
Kementerian Desa PDTT dengan UNICEF tahun 2021-2025,
mendukung penerimaan hasil perencanaan di Indonesia yang
sejalan dengan UNICEF Country Programme Action Plan (CPAP) 2021-
2025. Prodoc merupakan operasionalisasi yang berupa detail
kegiatan hasil turunan Annual Work Plan (AWP) yang
diimplementasikan oleh Kementerian Desa PDTT. CPAP
dikembangkan melalui konsultasi antar partner di Indonesia
dibawah koordinasi Bappenas. CPAP juga mendukung pencapaian
program-program prioritas Republik Indonesia yang ada pada
dokumen RPJMN 2020-2024 dibawah kerangka SDGs. Selain itu,
kegiatan-kegiatan yang ada juga sejalan dengan RPJMD baik
provinsi maupun kabupaten.
Program kerjasama Kemendesa PDTT-UNICEF berada dibawah
naungan Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan
Desa dan Perdesaan, Ditjen Pembangunan Desa dan Perdesaan
selama 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal 01 Januari 2021 s.d 31
Desember 2025.
Kemendesa PDTT dan UNCIEF telah melaksanakan penguatan
kapasitas terhadap pemerintah daerah, kabupaten dan desa
khususnya dalam penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak
Beresiko Putus Sekolah (ABPS) sebagai akibat pandemi Covid-19
sejak tahun 2020. Di tahun 2021, dilaksanakan rekonfirmasi data
dengan melibatkan 200 kabupaten dan 400 desa yang dilanjutkan
dengan FGD Rekonfirmasi Data.
Sebelum pelaksanaan FGD, telah disusun panduan
pelaksanaan rekonfirmasi data yang telah disosialisasikan dan telah
dilakukan bimbingan teknis kepada para fasilitator dan pelaku FGD
rekonfirmasi data.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 44
Tujuan dari program ini adalah Pemutakhiran data ATS/ABPS
akibat pandemi Covid-19 serta mengidentifikasi faktor resiko
terbanyak yang mengakibatkan ATS/ABPS.
Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemutakhiran
data ATS/ABPS di 148 Kabupaten (dari 200 Desa) dan 292 Desa
(dari 400 Desa).
Keluaran dari kegiatan ini adalah Pemerintah Pusat
(Kemendesa PDTT) dan Kabupaten mengetahui data faktual terkait
ATS/ABPS yang ada di desa, sebagai salah satu alat pemantauan
dan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan kebijakan program yang
telah dilaksanakan selama kurang lebih 1 (satu) tahun terkait
penanganan ATS/ABPS.
Dalam kegiatan ini, Kemendesa PDTT bersinergi dengan
Kementerian/Lembaga terkait untuk mendapatkan masukan dalam
penyusunan panduan, diantaranya yaitu Kementerian Dalam
Negeri dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selanjutnya,
bersinergi baik dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten hingga
Pemerintah Desa dalam pelaksanaan FGD kepada masyarakat
sebagai salah satu upaya pemutakhiran data ATS/ABPS.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 46
Selanjutnya, dalam pengembangan aplikasi eHDW dilakukan
juga monev ke beberapa desa untuk mendapatkan input dan
gambaran penggunaan aplikasi eHDW dalam membantu tugas KPM
khususnya dalam hal pemantauan stunting di Desa sebagai dasar
perbaikan/pengembangan aplikasi eHDW.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 47
mendokumentasikan praktik baik yang telah di lakukan oleh desa
desa di Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Desa dalam upaya
konvergensi pencegahan stunting di Desa; lalu kegiatan Rakor
penyusunan Rakor Penyusunan Panduan dan Sosialisasi
Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa yang dilakukan secara
virtual membahas Publikasi Penanganan Konvergensi Stunting di
Desa sudah dilaksanakan; Rakor Penyusunan Panduan-Panduan
seperti webinar penyempurnaan Panduan Konvergensi Pencegahan
Stunting di Desa, Panduan Kader Pembangunan Manusia, Panduan
Rumah Desa Sehat, Panduan Monitoring Evaluasi Konvergensi
Pencegahan Stunting serta Rakor Penyusunan Panduan
Penanggulangan Kemiskinan Ekstreme yang dilaksanakan secara
daring.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 49
dibangun melalui penyediaan literasi untuk memperkuat pilar-pilar
transformasi Desa seperti demokrasi, pembangunan, dan
kebudayaan. Salah satunya adalah dengan mengembangkan
Panduan Fasilitasi Desa Peduli Kesehatan dan Panduan Fasilitasi
Desa Peduli Keluarga.
Fasilitasi Desa Peduli Kesehatan dan Desa Peduli Keluarga
tidak terlepas dari prinsip Desa Inklusif yaitu mendorong dan
mengedepankan partisipasi warga dan keterbukaan. Partisipasi
warga/masyarakat didorong melalui peningkatan kapasitas
masyarakat dan penguatan sistem akuntabilitas sosial dengan
dibentuknya pusat pembelajaran masyarakat sebagai sarana
penyedia literasi untuk memperkuat pilar-pilar transformasi Desa
seperti demokrasi, pembangunan, kebudayaan, dll.
Keluaran dari kegiatan ini adalah Panduan Desa Peduli
Keluarga dan Desa Peduli Kesehatan.
Dalam kegiatan ini, Kemendesa PDTT mengundang
Kementerian/Lembaga terkait untuk mendapatkan masukan dalam
penyusunan panduan, diantaranya seperti Bappenas, Sekretariat
Wakil Presiden, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial,
Kementerian Dalam Negeri, BKKBN, dan IPB.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 50
Dalam lingkup tugas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi atau komponen-2, yaitu Peningkatan
Kapasitas Masyarakat dan Sistem Akuntabilitas Sosial yang
dilakukan melalui pengembangan Desa Inklusif. Desa Inklusif
dibangun melalui penyediaan literasi untuk memperkuat pilar-pilar
transformasi Desa seperti demokrasi, pembangunan, dan
kebudayaan. Salah satunya adalah dengan menyediakan Panduan
Desa Peduli Penghidupan Berkelanjutan.
Pendamping Organik adalah kader Desa yang secara sukarela
bekerja sebagai penggerak dan pengorganisasi pengembangan
kapasitas masyarakat Desa yang dikelola mandiri oleh Desa.
Seorang pendamping organik harus memiliki kehendak yang kuat
menjadi penggerak dan pembaharu pembangunan Desa, memiliki
pengetahuan dan keterampilan tentang pembangunan Desa
sekaligus aktif berkiprah di Desa. Pendampingan organik memiliki
keunggulan tersendiri yaitu mereka sebagai warga Desa yang
terlibat secara langsung dalam setiap tahapan pembangunan Desa.
Salah satu strategi dalam membentuk dan mengembangkan
pendampingan organik ialah menjadikan Pesantren sebagai ruang
belajar bagi para pemimpin dan warga Desa pada umumnya dan
kader-kader Desa untuk meningkatkan kapasitas, kompetensi dan
kapabilitas dirinya sebagai pendamping organik. Tentunya, pilihan
strategi ini dilandaskan pada beberapa alasan rasional.
Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun desain
pengembangan pendamping organik di Desa melalui pengembangan
Ruang Belajar Masyarakat Desa Berbasis Pesantren. Keluaran
kegiatan adalah Dokumen Desain Pengembangan Pendamping
Organik di Desa.
Dalam kegiatan ini, Kemendesa PDTT bekerjasama dengan
Perguruan Tinggi Negeri yang fokus pada pendidikan agama islam
tetapi juga menyediakan pembelajaran di studi-studi di luar agama
islam, yaitu Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 51
Kegiatan penyusunan Desain Pengembangan Pendamping
Organik merupakan bagian dari Program Penguatan Pemerintahan
dan Pembangunan Desa (P3PD) Subkomponen 2B yang
pendanaannya dibiayai oleh loan dari Bank Dunia.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 54
pemberdayaan masyarakat yang disertai dengan berbagai praktik
baik;
e) Buku Modul Pembelajaran dan Bahan Bacaan KKN Tematik
tentang Desa Inklusif. Modul pembelajaran dan bahan bacaan
KKN tematik ini berisi acuan acuan pembelajaran bagi
mahasiswa KKN untuk menerapkan langkah-langkah
mengimplementasikan nilai-nilai inklusivitas di Desa disertai
Pratik-pratik baik;
f) Buku Bahan Bacaan Akuntabilitas Sosial. Bahan bacaan ini
berisi gambaran penjabaran Panduan Akuntabilitas Sosial yang
disertai dengan praktik-pratik baik;
g) Buku Bahan Bacaan Implementasi PermenDesa Nomor 21 Tahun
2020. berisi gambaran penjabaran Implementasi PermenDesa
Nomor 21 Tahun 2020 yang disertai dengan praktik-pratik baik;
h) Buku Handbook Desa Inklusif. Buku ini berisi penjelasan Desa
Inklusif serta implementasi Desa Inklusif yang dapat dijadikan
buku acuan dalam pembelajaran di kelas bagi mahasiswa; dan
i) Desain Desa Peduli Kesehatan Sebagai Upaya Meningkatkan
Pelayanan Dasar di Desa.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 55
akuntabel. Melihat pentingnya implementasi akuntabilitas sosial di
Desa, Kementerian Desa PDTT melalui Direktorat Jenderal
Pembangunan Desa dan Perdesaan menyusun Indikator Kerangka
Logis Scorecard Akuntabilitas Sosial untuk memastikan
implementasi akuntabilitas sosial tepat sasaran.
Tujuan kegiatan memberikan ukuran keberhasilan dalam
implementasi akuntabilitas sosial di Desa dan memudahkan
stakeholder dalam memahami implementasi akuntabilitas sosial di
Desa.
Lingkup Kegiatan antara lain:
a) Penyusunan kerangka logis scorecard akuntabilitas sosial;
b) Penyusunan Prototipe perangkat akuntabilitas sosial; dan
c) Finalisasi kerangka logis scorecard akuntabilitas sosial.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 57
Untuk itu, diperlukan untuk melaksanakan uji coba
pendataan di Desa untuk memdorong implementasi akuntabilitas
sosial dalam pembangunan di desa melalui keterlibatan aktif
seluruh unsur masyarakat di Desa.
Tujuan kegiatan yaitu:
a) Melakukan pengkajian keadaan desa melalui FGD dengan
menggunakan tools Partisipatory Rural Apraisal (PRA);
b) Menjadikan data awal yang digunakan dalam pengkajian keadan
desa diperoleh dari survey partisipatory;
c) Alat Kaji PRA yang dapat gunakan melalui FGD atau diskusi
terpumpun adalah: Peta Sosial Desa, Kalender Musim, Diagram
Kelembagaan, dan Analisis Pohon Masalah.
Keluaran kegiatan yaitu memberikan masukan tindak lanjut
dari hasil pendataan SDGs Desa yang telah selsai dilaksanakan dan
memberikan masukan perbaikan tentang data SDGs Desa yang ada
di Sistem Informasi Desa.
Kegiatan Ujicoba Pendataan di Desa yang dilaksanakan di 3
Provinsi, yaitu Jawa Barat (Kabupaten Karawang), Banten
(Kabupaten Tangerang), dan Gorontalo (Kabupaten Gorontalo).
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 59
dasar bagi desa untuk dapay mewujudkan akuntabiitas sosial di
Desa adalah keterbukaan informasi. Keterbukaan Informasi di Desa
merupakan kondisi ketika, masyarakat Desa akan bergerak aktif
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan
Desa dengan berdasarkan kepada informasi yang mencukupi
tentang beragam hal yang berkaitan dengan urusan pembangunan
Desa. Hasil analisa sosial dari beragam informasi lainnya tentang
Desa harus disebarluaskan kepada masyarakat Desa. Jaring
Pewarta Desa mendukung masyarakat Desa untuk memperoleh
informasi pembangunan Desa secara mudah, sekaligus
menumbuhkan perbincangan di antara warga masyarakat Desa
tentang urusan pembangunan Desa.
Tujuan kegiatan adalah memberikan wawasan, pemahaman
dan meningkatkan kemampuan warga desa dalam konteks
jurnalisme, sehingga mampu menyusun informasi atau berita
tentang potret desa yang memuat kegiatan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat di desa seperti potensi desa dan
permasalahannya serta strategi pemecahan masalah desa yang
dipublikasikan melalui media online.
Lingkup Kegiatan antara lain:
1. BIMTEK Jaring Pewarta Desa di 10 Kab terpilih (offline)
2. BIMTEK Jaring Pewarta Desa di 80 Kab lokus (online)
3. Editorial berita
4. Penanyangan atau pemuatab berita terpilih yang ditulis peserta
BIMTEK pada laman jpnusanews.com
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 60
pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber
daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Salah satu hal penting dalam mencapai tujuan pembanguan
Desa yaitu melalui peran pemimpin di Desa, yang dalam konteks ini
yaitu Kepala Desa. Selain kepala desa, terdapat beberapa organisasi
sosial Desa yang mampu menggerakkan warga Desa misalnya PKK,
karang taruna, serta kader-kader Desa yang berperan sebagai
penggerak organik dari masyarakat Desa. Memperhatikan realita
tersebut, penggerak organik yang sering kali diperankan oleh
perempuan. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa gerakan di Desa
yang dipelopori oleh perempuan dengan menggerakkan perempuan
lainnya yang lebih pasif di Desa. Realitas ini menunjukkan bahwa
perempuan merupakan kelompok yang potensial dalam
pembangunan di Desa.
Data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi menunjukan jumlah Kepala Desa Perempuan saat ini
adalah 1.042 orang atau hanya sekitar 1,3% dari seluruh Kepala
Desa di Indonesia. Oleh karena itu karena itu, perlu dibangun
gerakan kepemimpinan perempuan membangun Desa untuk
mendorong kaum perempuan lebih percaya diri untuk bangkit dan
memperjuangkan hak-haknya dalam setiap segi pembangunan.
Dengan demikian, diharapkan arah dan prioritas pembangunan
lebih tepat guna dan tepat sasaran, terutama sesuai dengan
kebutuhan nyata masyarakat.
Kepemimpinan Perempuan di Desa ini sejalan dengan tujuan
pembangunan berkelanjutan di Desa (SDGs Desa) nomor 5 (lima)
yaitu “Keterlibatan Perempuan Desa”. Kepemimpinan Perempuan
sangat dibutuhkan untuk memastikan penyelenggaraan
pemerintahan Desa berjalan secara demokratis dan berkeadilan
sosial.
Memperhatikan pentingnya peran perempuan tersebut,
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi melalui Ditjen
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 61
Pembangunan Desa dan Perdesaan menyelenggarakan Workshop
Kepemimpinan Perempuan untuk Mewujudkan Desa Inklusif
sebagai upaya pembelajaran peran-peran perempuan Desa dalam
menggerakkan masyarakat dan pembangunan Desa.
Sebelum melaksanakan workshop tersebut, disusun modul
Kepemimpinan Perempuan untuk Mewujudkan Desa Inklusif yang
dikerjasamakan bersama Program Studi Gender, SKSG Universitas
Indonesia. Harapannya, melalui penyusunan modul dan workshop
ini dapat mendukung upaya memperkuat kepemimpinan
perempuan desa dan perdesaan dalam mewujudkan desa inklusif
sebagai upaya pembelajaran peran-peran perempuan Desa dalam
menggerakkan masyarakat dan pembangunan Desa.
Output kegiatan adalah tersedianya Modul Kepemimpinan
Perempuan untuk Mewujudkan Desa Inklusif dan meningkatnya
kapasitas para perempuan desa yang responsif gender dalam
menerapkan nilai-nilai inklusivitas di desa.
Lingkup Kegiatan ini yaitu:
a) Penyusunan Modul Kepemimpinan Perempuan untuk
Mewujudkan Desa Inklusif;dan
b) Pelaksanaan Workshop Kepemimpinan Perempuan untuk
Mewujudkan Desa Inklusif.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 63
melaksanakan fasilitasi dalam bimbingan teknis Desa Inklusif di
80 kabupaten lokasi P3PD Subkomponen 2B tahun 2021.
b) Bimbingan teknis Desa Inklusif di 80 kabupaten
Bimbingan teknis ini dilaksanakan secara offline di 80 kabupaten
lokasi P3PD Subkomponen 2B tahun 2021. Bimtek Desa Inklusif
melibatkan unsur Perwakilan Dinas PMD Provinsi, Perwakilan
Dinas PMD Kabupaten, Kepala Desa, Kader Desa, serta
perwakilan TPP kabupaten.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 64
a) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat
melalui internalisasi cara-cara penyelesaian permasalahan yang
ada di Desa melalui Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak;
b) Mendorong adanya perubahan perilaku dan partisipasi aktif
masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Desa secara
aktual; dan
c) Mendorong terwujudnya replikasi penyelenggaraan Desa Ramah
Perempuan dan Peduli Anak;
Output kegiatan adalah tersedianya media/konten
pendokumentasian praktik baik untuk pengembangan Desa Model
(visual, audio visual) sebagai saluran publikasi praktik baik Desa
Ramah perempuan dan Peduli Anak.
Lingkup Kegiatan antara lain:
a) Rapat koordinasi persiapan pendokumentasian DRPPA bersama
pemerintah daerah Kabupaten Tulungagung.
b) Pelaksanaan Pendokumentasian praktik baik Desa Ramah
Perempuan dan Peduli Anak di Kabupaten Tulungagung (Desa
Kesambi, Kec Bandung dan Desa Pojok, Kec. Ngantru).
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 66
Program Implementasi Sistem Perlindungan Sosial Adaptif
meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan desa dalam
mitigasi perubahan iklim dan penanggulangan bencana melalui
Fasilitasi Desa Tanggap Bencana dan Desa Peduli Iklim.
Tujuan kegiatan yaitu meningkatkan kapasitas pemerintah
daerah kabupaten/kota, desa, dan masyarakat dalam merumuskan
dan mengimplementasikan program-program perlindungan sosial
adaptif (responsif terhadap risiko lingkungan/bencana dan risiko
perubahan iklim) dan memfasilitasi pemerintah daerah
kabupaten/kota dan desa dalam sistem perencanaan
pembangunannya, sehingga APBD/APBDesnya mencerminkan
prioritas untuk program-program perlindungan sosial adaptif
termasuk didalamnya yang responsif terhadap risiko
lingkungan/bencana dan perubahan iklim.
Keluarannya adalah meningkatnya kapasitas pemerintah
pusat (Kemendesa PDTT), daerah kabupaten/kota, desa dan
masyarakat dalam merumuskan dan mengimplementasikan
program-program perlindungan sosial adaptif (responsif terhadap
risiko lingkungan/bencana dan risiko perubahan iklim).
Lingkup Kegiatan antara lain:
a) Penyusunan Panduan Fasilitasi Desa Peduli Iklim;
b) Penyusunan Panduan Fasilitasi Desa Tanggap Bencana;
c) Workshop Finalisasi Panduan Fasilitasi Desa Peduli Iklim dan
Panduan Fasilitasi Desa Tanggap Bencana;
d) Workshop Penyusunan Modul dan Media Pembelajaran Panduan
Fasilitasi Desa Peduli Iklim dan Panduan Fasilitasi Desa Tanggap
Bencana;
e) Sosialisasi dan Bimtek Panduan Fasilitasi Desa Peduli Iklim dan
Panduan Fasilitasi Desa Tanggap Bencana; dan
f) Pendampingan Desa Model Desa Tanggap Bencana dan Desa
Peduli Iklim di Kabupaten Lombok Utara.
3.5.1. Permasalahan
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 69
kendala yang mengakibatkan timbulnya masalah, terutama dalam
menjalankan tugas rutin keseharian. Kendala utama adalah
pandemi Covid-19 yang telah mengganggu berbagai sendi
kehidupan negara, yang mengakibatkan harus direvisinya anggaran
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan
Perdesaan dalam rangka refocusing dan realokasi anggaran
kegiatan. Selain itu juga terdapat beberapa masalah teknis dan
administrasi dalam menjalankan tupoksi, yaitu:
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 70
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 71
Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan tidak maksimal.
Selain itu, adanya realisasi transportasi seperti tiket pesawat, sewa
kendaraan, maupun transportasi lainnya dari narasumber dan
peserta kegiatan fullboard maupun kegiatan perjalanan dinas pegawai
yang berada bawah anggaran yang telah direncanakan juga membuat
penyerapan realisasi anggaran tidak maksimal.
4.2. Saran
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 72
7. Diperlukan disiplin dokumentasi pelaporan kegiatan/program
agar kendali dan evaluasi anggaran bisa dilakukan sepanjang
periode tahun anggaran, disamping tidak terjadi penumpukan
kegiatan administrasi pelaporan di akhir tahun.
Laporan Kinerja
Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Tahun 2021 | 73
RINGKASAN EKSEKUTIF
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM), sejak tahun 2014 s.d 2019, Desa
Tertinggal turun 11.668 dan Desa Sangat Tertinggal turun 2.224. Klasifikasi
jumlah desa berdasarkan IDM dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2
Status Desa Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM)
Permasalahan
Pengurangan kesenjangan sosial-ekonomi Jawa dan Luar Jawa serta
peningkatan keterpaduan antar provinsi dalam satu pulau dan antar pulau
di bidang ekonomi, sosial-budaya serta sarana dan prasarana merupakan
tujuan pembangunan nasional berbasis kewilayahan pada kurun waktu 2020-
2024. Pembangunan desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi
termasuk dalam Prioritas Nasional Kedua tentang “Mengembangkan Wilayah
untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan”.
Gambar 1.2
Struktur Organisasi Direktorat Perencanaan Teknis Desa dan
Perdesaan
D. Sistematika Penyajian
1. Bab I. Pendahuluan
Menguraikan gambaran secara garis besar tentang Direktorat
Perencanaan Teknis Desa dan Perdesaan yang berisi tentang:
a) Latar Belakang;
c) Struktur Organisasi;
b) Kinerja Anggaran
A. Renstra 2020-2024
Nilai rata-rata
indeks
perkembangan 30
Nilai ?? ?? ?? ?? ?? ??
Kawasan Perdesaan
Prioritas
Kementerian
Menurunnya
4 angka kemiskinan
Persentase
penurunan angka % 12,9 0,4 0,5 0,5 1,0 0,6 9,9
kemiskinan
Terevitalisasinya
5 Badan Usaha Milik
Desa (Bumdes)
Jumlah Bumdes
Bumdes 5.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 10.000
berkembang
Jumlah Bumdes
Bumdes 600 200 250 250 300 200 1800
Maju
Terevitalisasinya
Badan Usaha Milik
6
Desa Bersama
(Bumdesma)
Jumlah Bumdes
Bersama
Bumdesma 200 15 20 25 20 20 300
(Bumdesma)
Berkembang
Jumlah Bumdes
Bersama Bumdesma 120 10 15 20 20 15 200
(Bumdesma) maju
Terentaskannya
9 Terentaskannya sekurang
daerah tertinggal kurangnya 25
daerah
tertinggal pada
akhir tahun
2024.
Jumlah Percepatan
daerah kabupaten 62 5 5 5 5 5 25 pembangunan
tertinggal daerah tertinggal
yang termasuk
terentaskan
Meningkatnya
11 rata-rata IPM di
daerah Tertinggal
Meningkatnya Perhitungan
rata-rata indeks sampai dengan
perkembangan 52 akhir tahun
12 Kawasan 2024 adalah:
Transmigrasi 12 kawasan
Prioritas Nasional tahap
yang direvitalisasi berkembang
33 kawasan
Nilai rata-rata tahap mandiri
indeks 7 kawasan
perkembangan nilai 48,7 48,74 50,93 53,12 55,31 57,50 57,50 tahap berdaya
52 Kawasan
Transmigrasi
Prioritas saing
Nasional yang (dalam 5
direvitalisasi tahun)
Meningkatnya
rata-rata indeks
perkembangan
92 Kawasan
13 Transmigrasi
Prioritas
kementreian
yang
direvitalisasi
Nilai rata-rata
indeks
perkembangan
92 Kawasan
nilai 38,28 39,83 41,38 42,93 44,48 46,14 46,14
Transmigrasi
Prioritas
kementreian yang
Direvitalisasi
Meningkatny
14
a kapasitas
SDM
perdesaan
Persentase % 70 70 75 80 85 90 90 Kumulatif
Pejabat yang
memenuhi
Standar
Kompetensi
Jabatan
Nilai Nilai 60 70 80 90 90 90 90
Reformasi
Birokrasi
Meningkatnya
kepercayaan
publik terhadap
16
pengelolaan
Keuangan
Kementerian
Nilai
Laporan Nilai WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Pengelolaan
Keuangan
Tersedianya
dokumen
kebijakan dan
17 perencanaan
pembangunan
perdesaan,
inovasi, serta
data dan
informasi
Persentase
dokumen
pengembangan
kebijakan, % 60 70 80 85 90 90 90
perencanaan data
dan informasi
yang
diimplementasikan
Sumber: Rencana Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2020-2024
Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan terdiri dari dua jenis, seperti yang tertera dalam
table berikut ini:
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama Ditjen PDP
KINERJA UTAMA
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA KETERANGAN
(TUJUAN/SASARAN STRATEGIS)
1. Berkurangnya jumlah desa tertinggal Jumlah penurunan desa tertinggal Desa tertinggal menjadi desa
sedikitnya 10.000 desa % penurunan desa tertinggal berkembang
2. Meningkatnya jumlah desa mandiri Jumlah peningkatan desa mandiri Desa berkembang menjadi desa
sedikitnya 5.000 desa % peningkatan desa mandiri mandiri
KINERJA UTAMA
NO (TUJUAN/SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS)
1. Koordinator Fasilitasi
Perencanaan Teknis Jumlah dokumen Rencana
Pembangunan Sarana Teknis Pembangunan Sarana 1 laporan
dan Prasarana dan Prasarana
Tabel 2.5
Perjanjian Kinerja Koordinator Fasilitasi Pengembangan Sosial
Budaya dan Lingkungan Tahun 2021
KINERJA UTAMA
NO (TUJUAN/SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS)
1. Koordinator Fasilitasi
Perencanaan Teknis Jumlah dokumen Rencana
Pengembangan Sosial Teknis Pengembangan Sosial 1 laporan
Budaya dan Budaya dan Lingkungan
Lingkungan
KINERJA UTAMA
NO (TUJUAN/SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS)
1. Koordinator Fasilitasi
Perencanaan Teknis Jumlah dokumen Rencana
Advokasi dan Kerja Teknis Advokasi dan 1 laporan
sama Kerjasama
Tabel 2.7
Perjanjian Kinerja Koordinator Fasilitasi Perencanaan Teknis
Pemanfaatan dan Pengendalian Dana Desa Tahun 2020
KINERJA UTAMA
NO (TUJUAN/SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS)
1. Koordinator Fasilitasi
Perencanaan Teknis Jumlah dokumen Rencana
Pemanfaatan dan Teknis Pemanfaatan dan 1 laporan
Pengendalian Dana Pengendalian Dana Desa
Desa
A. Capaian Kinerja
Tabel 3.1
Target Kegiatan Direktorat Perencanaan Teknis PDP
Tahun 2021
JENIS
INDIKATOR VOLUME
KELUARA
NO KEGIATAN KINERJA KELUARAN HASIL (OUTCOME)
N
KEGIATAN (OUTPUT)
(OUTPUT)
1 Penyusunan Jumlah Dokumen 1 Tersusunnya Dokumen
dokumen Dokumen Perencanaan Teknis
Rencana Teknis Perencanaan Pembangunan Desa dan
Pembangunan
Teknis Perdesaan Tahun 2022
Desa dan
Perdesaan Pembanguna
n Desa dan
Perdesaan
Tahun 2022
Tabel 3.3
Data PNS di Direktorat Tahun 2021
NO ESELON Kasubag JFT Ahli JFT Ahli JFT Ahli JFT Jabatan
II TU Madya Muda Pertama Terampil Pelaksana
(JFU)
1 Dra. Aldi St. Reno M. yusuf Khairul Aditya
Dewi Nurkarim Budi Abioso, Miftah, Muhammad
Yuliani, Adil, SE, Sasotyo, ST S.Kom A.Md Mudzakir, ST
MP M.Si
2 Ir. Hanna M. Lukman Fathiya
Prastuti, MM Thamrin, ST Nabila, SKPm
3 Ir. Veronika Tionar, SE, Hany Nabila
Dwi Utari, M.Si Shabrina, ST
M.Si
4 Ir. Yani Slamet Muhammad
Ganefiyanto, Fitrianto, Wahyu
M.Si SE, M.Si Akbari, S.PWK
5 Silvia Dwei Odi Irawan,
Ratna Wati, S.Sos
ST, M.Si
6 Judi Kukuh
Pramono, Riyanto, ST,
S.Sos, M.Si M.Ec.Dev
7 Slamet Puspita, S.Pi
Budiharto,
SE
8 Christian Candra
Tamrin, ST Ferdinand
Hutagalung,
S.STP
9 Dieska Siti Nurahma
Nuaria
Supardi, SE,
MM
10 Gokma Ririn
Panggabean Saraswati
Simamora, Istiani, SE
S.Pt, MM
11 Kahirul
Miftah, A.Md
12 Steffi Alicia,
S.Psi
Tabel 3.4
Data PPNPN di Direktorat Perencanaan Teknis Pembangunan Desa
dan Perdesaan Tahun 2021
Tabel 3.5
Penyerapan Anggaran Direktorat Perencanaan Teknis PDP Triwulan Keempat (setelah refocusing)
Tahun 2021
Sesuai dengan data pada tabel dan gambar di atas, penyerapan anggaran di Direktorat Perencanaan Teknis Pembangunan Desa
dan Perdesaan pada triwulan keempat yaitu sebesar Rp. 1.478.194.635,-
A. Capaian Kinerja
Program Kegiatan tahun 2021 yang dilaksanakan oleh Direktorat
Perencanaan Teknis Pembangunan Desa dan Perdesaan, Direktorat
Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi adalah:
1. Penyusunan Dokumen Rencanaan Teknis Pembangunan Desa dan
Perdesaan;
2. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, Keriteria (NSPK)
Pembangunan Desa dan Perdesaan;
3. Identifikasi Pemetaan Potensi dan Kebutuhan Desa dan
Perdesaan;
4. Pelaksanaan Pemantauan Pembangunan Desa dan Perdesaan;
5. Pelaksanaan Rapat Koordinasi Pembanguan Desa dan Perdesaan;
6. Layanan dukungan tugas dan fungsi;
7. Pelaksanaan monitoring progress Dana Desa di Provinsi
Kalimantan Tengah;
8. Pemberdayaan Masyarakat pada Lokasi Perhutanan Sosial;
B. Tindaklanjut
Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan antara lain:
1. Terlaksananya Rapat Laporan Awal, antara dan Final Dokumen
Perencanaan Teknis PDP;
2. Terlaksananya Penyusunan NSPK tentang Pembangunan Desa dan
Perdesaan;
3. Terlaksananya Identifikasi Pemetaan Potensi dan Kebutuhan Desa dan
Perdesaan di 1 (satu) lokasi untuk Focuss Group Discussion (FGD) yaitu
Kabupaten Agam dan penyebaran kuesioner di Rapat Sosialisasi serta
Rapat Pelaksanaan dan Rapat Pelaporan;
4. Terlaksananya Pemantauan Pembangunan Desa dan Perdesaan sudah
melaksanakan Rapat Final Pemantauan dan Pembuatan Laporan Akhir;
5. Terlaksananya Rapat Koordinasi Pusat Pembangunan Desa dan
Perdesaan (Pusat dan Daerah) pada Bulan September 2021;
6. Masih melaksanaan monitoring progress Dana Desa di Provinsi
Kalimantan Tengah;
NO SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN KODE KEGIATAN INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN ANALISIS KENDALA REKOMENDASI
STRATEGIS KINERJA UTAMA (Rata2 dari OUTPUT KINERJA CAPAIAN TERHADAP PERBAIAKAN
% Capaian (%) KINERJA BELUM KINERJA
Kegiatan) TERCAPAINYA
CAPAIAN
KINERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Tersediannya Jumlah dokumen 4 100% Tersusunnya 4 6468.ABP. Penyusunan 4 Dokumen 767.598.000 750.429.476 97.76 Terpenuhi - -
dokumen rencana teknis dokumen 001.051 Dokumen
rencana PDP yang rencana teknis Perencanaan
teknis ditetapkan PDP Teknis PDP
pembangunan
desa dan
perdesaan
2 Terbangunnya Presentasi 60 100% Terbentuknya 6468.PBP. Rapat 100 Persentase 29.272.000 28.935.600 98.85 Terpenuhi - -
komitmen afirmasi rencana komitmen 001.051 Koordinasi
lintas K/L/D/M program/kegiatan lintas K/L/D/M PDP (Pusat)
dalam unit kerja internal dalam
pembangunan Kemendesa PDTT pembangunan
desa dan yang dialokasikan desa dan
perdesaan di Kawasan perdesaan
perdesaan sesuai
dengan dokumen
rencana teknis
pembangunan
desa dan
perdesaan
3 Terbangunnya Presentasi 60 100% Terbentuknya 6468.PBP. Rapat 100 Persentase 65.028.000 63.113.000 97.06 Terpenuhi - -
komitmen afirmasi rencana komitmen 001.052 Koordinasi
lintas K/L/D/M program/kegiatan lintas K/L/D/M PDP
dalam K/L/M yang dalam (Daerah)
pembangunan dialokasikan di pembangunan
desa dan Kawasan kawasan
perdesaan perdesaan sesuai perdesaan
dengan dokumen
rencana teknis
pembangunan
desa dan
perdesaan
4 Terpenuhinya Jumlah Dokumen 1 100% Tersusunnya 1 6468.ABP. Pemantauan 1 Dokumen 89.750.000 87.135.809 97.09 Terpenuhi - -
indeks desa hasil monitoring dokumen hasil 001.055 PDP
yang dan evaluasi monitoring
berkembang status dan evaluasi
dan mandiri status
NO SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN KODE KEGIATAN INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN ANALISIS KENDALA REKOMENDASI
STRATEGIS KINERJA UTAMA (Rata2 dari OUTPUT KINERJA CAPAIAN TERHADAP PERBAIAKAN
% Capaian (%) KINERJA BELUM KINERJA
Kegiatan) TERCAPAINYA
CAPAIAN
KINERJA
perkembangan perkembangan
desa desa
5 Terpenuhinya
indeks
pembangunan
Kawasan
perdesaan
yang
berkembang,
mandiri dan
berdaya saing
RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A. 2021
KEMEN/LEMB (067) KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
UNIT ORG (03) DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
UNIT KERJA (350456) DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
ALOKASI Rp.195,459,592,000
Halaman : 1
- Penggandaan Bahan
1.0 PKT 1,000,000 1,000,000
- Konsumsi Rapat [15 ORG x 2 KL]
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 30.0 OK 70,000 2,100,000
521811 (KPPN.133-Jakarta IV ) 50,000,000 RM
Pengadaan Alat Tulis Kantor [1 PKT x 10 BLN]
-
Pengaan Computer Supplies [1 PKT x 10 BLN] 10.0 BLN 2,500,000 25,000,000
-
10.0 BLN 2,500,000 25,000,000
RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A. 2021
KEMEN/LEMB (067) KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
UNIT ORG (03) DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
UNIT KERJA (350456) DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
ALOKASI Rp.195,459,592,000
Halaman : 5