Anda di halaman 1dari 34

SINERGITAS PUSAT DAN DAERAH

DI BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


4

BADAN LITBANG BADAN LITBANG


KEMENDAGRI PENGUATAN KERJASAMA
KEMENDAGRI K/L

LITBANG
(PROV/KAB/KOTA)
BINWAS (FASILITASI/PENGUATAN), MELALUI:

DUKUNGAN REGULASI PENGUATAN SDM PROGRAM & KEGIATAN

1. UU 18/2002 1. PERMENPAN-RB
1. PB MENDAGRI &
2. UU 23/2014 26/2016
MENRISTEK 03 & 36/
3. UU 12/2011 2. PERKA LIPI 2/2014
2012
4. PP 18/2016
2. PERMENDAGRI 17/2016
5. PP 79/2005
3. RPP INOVDA
2
3

TUGAS:
melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi/kab/kota
sesuai dengan ketentuan peraturan perUUan.

FUNGSI:
a. penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan;
b. penyusunan perencanaan program dan anggaran Litbang;
c. pelaksanaan penelitian dan pengembangan;
d. pelaksanaan pengkajian kebijakan lingkup urusan pemerintahan daerah;
e. fasilitasi dan pelaksanaan inovasi daerah;
f. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan Litbang;
g. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan Litbang;
h. pelaksanaan administrasi penelitian dan pengembangan; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.
4

UU No.23/2014 tentang Pemerintahan Daerah:


• Balitbangda sebagai fungsi penunjang urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah di bidang litbang (Pasal 219).
 agar pelaksanaan kelitbangan lebih terkonsentrasi dan
berdayaguna.
• Balitbangda sebagai pelaksana teknis yang membantu Kepala
Daerah dalam mengkoordinasikan pelaksanaan inovasi guna
peningkatan daya saing daerah  Bab XXI (Pasal 386 – 390)

UU No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-


undangan, Balitbangda berperan menyediakan naskah akademis
berbasis ilmiah sebagai bahan baku Perda dan Perkada guna
efektifitas dan meminimalisir kebijakan daerah yang bermasalah.

Balitbangda menjadi unsur perangkat daerah yang secara strategis


mengawal pelaksanaan pembinaan dan pengawasan di daerah.
5

• Peran awal  input penyusunan kebijakan


• Peran antara  katalisator pencapaian sasaran
• Peran akhir  evaluasi kebijakan/program
6

Sebagai “think tank” yang kritis untuk menyikapi dinamika dan


permasalahan yang berkembang di daerah;
Sebagai lembaga profesional yang bersifat akademis dalam
organisasi Pemda;
Sebagai perangkat daerah yang fleksibel dan universal  dapat
memasuki ruang kerja lintas sektor/urusan.

Identifikasi permasalahan yang bersifat aktual dan prediktif


untuk jangka menengah/panjang.
Berikan pertimbangan teknis untuk pengambilan langkah dan
kebijakan strategis jangka pendek/segera.
8

ARAH KEBIJAKAN ARAH KEBIJAKAN ARAH PROGRAM


PEMBANGUNAN DAN STRATEGI PRIORITAS
KELITBANGAN KELITBANGAN DAERAH
• Arah kebijakan DAERAH
Strategis Jangka • Bid. Tata Kelola
Menengah • Arah Kebijakan Pemerintahan Dan
Pembangunan Pelayanan Publik
• Strategi Kebijakan
daerah • Bid. Sosial dan
• Visi dan Misi Kemasyarakatan
• Bid. Ekonomi dan
Pembangunan Daerah
• Bid. Inovasi dan
Pengemb. IPTEK
RPJMD
9

Kebijakan kelitbangan Pemerintahan Daerah diarahkan


untuk:
1 Mendorong peningkatan kualitas dan pemantapan
regulasi/kebijakan penyelenggaraan pemerintahan
daerah;
2 Mendorong penguatan dan penciptaan inovasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah;
3 Meningkatkan kualitas tata kelola dan penguatan
kapasitas internal Balitbangda; dan
10

1 Mendorong peningkatan kualitas dan pemantapan regulasi/kebijakan


penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui antara lain:
Penyiapan landasan regulasi/kebijakan yang menjadi kewenangan
pemerintahan daerah, khususnya berkenaan dengan program legislasi
daerah (Prolegda) yang menjadi kebutuhan perangkat daerah;
Evaluasi dan penyiapan rekomendasi atas pelaksanaan regulasi/kebijakan
dalam rangka efektifitas dan optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan
daerah, serta meminimalisir “Perda bermasalah”;
Pelaksanaan kegiatan kelitbangan yang berorientasi pada peningkatan
pelayanan dan daya saing daerah, serta dukungan pencapaian prioritas
daerah;
Penyiapan kerangka kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah yang berorientasi jangka panjang.
11

2 Mendorong penguatan dan penciptaan inovasi dalam


penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui antara lain:
Pembinaan dan penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) guna
menumbuhkembangkan suasana yang kondusif bagi
terciptanya inovasi di daerah;
Fasilitasi dan implementasi kebijakan dan program inovasi di
daerah yang bersumber dari hasil invensi dan difusi; dan
Evaluasi, pelaporan, dan penilaian atas pelaksanaan inovasi di
daerah.
12

3 Meningkatkan kualitas tata kelola dan penguatan kapasitas


internal Balitbangda melalui antara lain:
Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelitbangan,
khususnya pemenuhan kebutuhan Jabfung Peneliti secara
bertahap;
Peningkatan kualitas dan sinergitas program kelitbangan
dengan melibatkan para pemangku kepentingan;
Peningkatan dan implementasi kerjasama dalam pelaksanaan
kelitbangan;
Diseminasi dan publikasi hasil-hasil kelitbangan; dan
Peningkatan fasilitas pendukung kelitbangan (website, jurnal,
perpustakaan, aplikasi kelitbangan, dll).
14

UNDANG-UNDANG
REPUBLIK INDONESIA
NO.23 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH

Pasal 386
(1) Dalam rangka peningkatan kinerja
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,
Pemerintah Daerah dapat melakukan Penjelasan:
inovasi. Bentuk
(2) Inovasi sebagaimana dimaksud pada ayat pembaharuan antara
lain penerapan hasil
(1) adalah semua bentuk pembaharuan
Iptek dan temuan
dalam penyelenggaraan Pemerintahan baru dalam
Daerah. penyelenggaraan
pemerintahan
15

Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk


mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran
serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah
dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,
keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem NKRI.

Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan


daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan
aspek-aspek hubungan antara Pemerintah Pusat dengan
daerah dan antardaerah, potensi dan keanekaragaman
daerah, serta peluang dan tantangan persaingan global
dalam kesatuan sistem penyelengg. pemerintahan negara.
16

Pengembangan kreativitas penyelenggaraan


pemerintahan daerah berorientasi inovasi
PENINGKATAN
KINERJA
Terciptanya lingkungan yang kondusif bagi PENYELENGGARAAN
pelaksanaan inovasi daerah PEMERINTAHAN
DAERAH
Terselenggaranya upaya
menumbuhkembangkan inovasi di daerah

Terbudayakannya inovasi daerah dalam


penyelenggaraan pemerintahan daerah

Terwujudnya peningkatan efesiensi dan


efektifitas pelayanan publik, manajemen
pemerintahan daerah, aktivitas perekonomian
daerah, dan aktivitas masyarakat
17

1. Urusan Wajib
a. Pelayanan Dasar (6)
b. Non Pelayanan Dasar (17)
2. Urusan Pilihan (8)

1. REPLIKASI
2. ADAPTASI
3. ADOPSI

INVENSI + DIFUSI

INOVASI
18
19
21

dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara


sistematis, untuk memperoleh informasi, data, yang berkaitan
dengan pembuktian kebenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis.
penelitian terapan yang bertujuan memecahkan
permasalahan yang sedang berkembang untuk mencapai tujuan
jangka menengah/panjang.
meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu
pengetahuan yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. TERKAIT
desain dan rancang bangun untuk menghasilkan PENYELENGGARAAN
nilai, produk, dan/atau proses produksi dengan PEMERINTAHAN
mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks DALAM NEGERI
teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya, dan estetika. DAN
pemanfaatan hasil litbang yang telah ada ke dalam PEMERINTAHAN
kegiatan perekayasaan, inovasi, serta difusi teknologi. DAERAH
uji operasional atas suatu produk kebijakan,
model, atau sistem kerekayasaan yang telah melalui proses
penerapan, guna modifikasi dan penyempurnaan.
proses penilaian yang sistematis melalui
pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan kebijakan/program
(menggunakan kriteria/model tertentu).
22

NO JENIS KELUARAN
1 Penelitian Rekomendasi
2 Pengkajian
a. Strategis
Rekomendasi
b. Aktual
c. Kompetitif BERORIENTASI
Naskah Akademis dan Ranc. Regulasi
3 Pengembangan PADA KUALITAS
Pemodelan Kebijakan/Program
Pedoman Umum/Teknis Pelaksanaan
HASIL,
4 Perekayasaan
Model Kebijakan/Program OUTCOME, DAN
5 Penerapan
Uji coba Model Kebijakan/Program MENDUKUNG
pada daerah percontohan
INOVASI
Penerapan Model Kebijakan/Program
6 Pengoperasian secara lebih luas/menyeluruh dan
pendampingan
Lanjut dengan
Evaluasi perbaikan
7 Rekomendasi
Kebijakan Dicabut/
Diberhentikan
23

2
24

4
25

Masukan Pemangku Kepentingan

K/L ATAU LEMBAGA LITBANG


PERANGKAT DAERAH
STAKEHOLDER TERKAIT

INVENTARISASI DAN
Masukan Lingkup PENJARINGAN PROGRAM Isu Aktual dan
Internal Permasalahan

Rapat
TKPMP
DRAF
PROGRAM KERJA
KELITBANGAN
Sidang
MP
PROGRAM KERJA
KELITBANGAN
26
27

2
28

3
29
30

1
31

Anda mungkin juga menyukai