Anda di halaman 1dari 55

PERENCANAAN PENGANGGARAN

UU 25/2004 tentang Sistem UU 17/2003 tentang Keuangan Negara


Perencanaan pembangunan nasional
UU 1/2004 tentang Perbendaharaan
UU 23/2014 tentang Pemerintahan Negara
Daerah
UU 23/2014 tentang Pemerintahan
PP 08/2008 tentang Tahapan, Tata Daerah
Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana PP 58/2005 tentang Pengelolaan
Pembangunan Daerah Keuangan Daerah

PERMENDAGRI 54/2010 tentang PERMENDAGRI 13/2006 tentang


Pelaksanaan PP 08/2008 Pengelolaan Keuangan Daerah

SURAT EDARAN MDN NOMOR PERMENDAGRI 59/2007 tentang


120/253/SJ ttg PENYELENGGARAAN Perubahan atas PERMENDAGRI
URUSAN PEMERINTAHAN SETELAH 13/2006
DITETAPKAN UU NOMOR 23 TAHUN 2014 TTG
PEMDA

2
Urusan Pemerintahan Konkuren Kewenangan Daerah
( Pasal 11)
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan Wajib Urusan Pemerintahan
Wajib Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar Pilihan

18 URUSAN 8 URUSAN:
tenaga kerja
pemberdayaan perempuan kelautan dan perikanan
6 URUSAN: pariwisata
dan pelindungan anak
pendidikan pangan pertanian
kesehatan pertanahan kehutanan;
pekerjaan umum lingkungan hidup energi dan sumber daya
dan penataan ruang administrasi kependudukan mineral;
perumahan rakyat dan pencatatan sipil perdagangan;
dan kawasan pemberdayaan masyarakat perindustrian; dan
permukiman dan Desa
pengendalian penduduk dan transmigrasi.
ketenteraman, keluarga berencana
ketertiban umum,
perhubungan;
dan pelindungan
komunikasi & informatika
Masyarakat koperasi, usaha kecil, dan
sosial. menengah
penanaman modal
kepemudaan dan olah raga
statistik
persandian
kebudayaan;
perpustakaan;
kearsipan.
RPJPD RPJPD dilaksanakan melalui RPJMD;
RPJMD dijabarkan kedalam Renstra SKPD dan
Renstra diterjemahkan kedalam RKPD;
PD RPJMD
RPJMD menjadi dasar pencapaian kinerja daerah
jangka menengah yang dilaksanakan melalui
Renja RKPD Renstra SKPD;
PD
Keberhasilan pencapaian visi & misi kepala daerah
ditentukan oleh keberhasilan pencapaian visi &
misi Renstra SKPD;
KUA PPA Seluruh program selama lima tahun seluruh
Renstra memedomani program prioritas dalam
RPJMD;
Disepakati KDH & DPRD
RPJMD dilaksanakan melalui RKPD;

Rancangan
Renja SKPD menerjemahkan program prioritas
RKA-PD APBD (RKPD) kedalam kegiatan prioritas;
RKPD sebagai dasar penyusunan RAPBD;

DPA-PD APBD
Realisasi (triwulan) DPA-SKPD menjadi dasar
pengendalian (hasil) RKPD dan Renja SKPD.

PENERIMA MANFAAT DIEVALUASI MDN & GUB


(Masyarakat & PEDOMAN EVALUASI
Dunia Usaha) DITETAPKAN MDN 4
Untuk menjamin konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, dan efektivitas
serta efisiensi pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan daerah,
program dan kegiatan yang ditetapkan dalam RKPD menjadi landasan penyusunan
KUA dan PPAS untuk menyusun RAPBD. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara yang menyatakan bahwa Penyusunan RAPBD berpedoman pada
RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.
2. Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara yang menyatakan bahwa Pemerintah Daerah menyampaikan KUA
tahun anggaran berikutnya sejalan dengan RKPD, sebagai landasan
penyusunan RAPBD kepada DPRD selambat-lambatnya pertengahan Juni
tahun berjalan.
3. Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa RKPD
menjadi pedoman penyusunan RAPBD.

5
6
Berdasarkan hasil monitoring Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian
Dalam Negeri Tahun 2013, menunjukan bahwa dokumen perencanaan pembangunan
daerah belum menjadi landasan dalam penganggaran.

Hal tersebut tergambar dari besarnya Inkonsistensi RPJMD-RKPD-PPAS-APBD


perbedaaan (inkonsistensi) antara program Provinsi Tahun 2013
dan pagu yang direncanakan dengan yang
dianggarkan.

17,07% program dan 85,84% pagu program


yang ditetapkan dalam Perda ttg RPJMD
Provinsi tidak dijabarkan kedalam peraturan
gubernur tentang RKPD

RPJMD dgn PPAS, inkonsistensi program


mencapai 25,03% dengan pagu anggaran
mencapai 97,49%

RPJMD dengan APBD, inkonsistensi program


menurun menjadi hanya 14,70% tetapi pagu
anggaran semakin meningkat menjadi
103,04%.
7
KONTRIBUSI THD
NO UNSUR KETERANGAN
INKONSISTENSI
kebijakan nasional seperti pembentukan
perangkat daerah perintah dari UU , dana
1 PEMERINTAH 23% pendamping mendukung program nasional
seperti DAK dan tugas pembantuan
untuk menampung aspirasi para konstituen di
2 DPRD 28% daerah pemilihan ketika anggota DPRD
melakukan reses

kebijakan reaktif di luar janji-janji politik KDH


3 GUBERNUR 18% yang ditetapkan dalam RPJMD

usulan-usulan program, kegiatan dan pagu


4 SKPD 18% anggaran SKPD yang melampaui Renstra-PD

usulan kebutuhan baru disampaikan dalam


5 MASYARAKAT 6% penyusunan rencana tahunan khususnya
untuk memperoleh dana hibah dan bantuan

mitigasi bencana, melonjaknya sisa lebih


6 LAIN-LAIN 7% perhitungan anggaran

8
TAHUN DAN STATUS CAPAIAN
INDIKATOR SUMBER
2010 2011 2012 2013 2014
IPM (DARI 186 NEGARA) UNDP 0,620 0,624 0,629 0,684 -
Integritas Pelayanan Pusat KPK 6,16 7,07 6,86 7,37
Publik 7.22
Daerah KPK 5,26 6,00 6,32 6,82

Peringkat Kemudahan Berusaha IFC/WB 126 129 120 117 114


CPI/IPK KPK 2,8 3,0 3,2 3,2 3,4
Jumlah PTSP di Daerah 394 420 467 476 491
KEMENDAGRI
(Prov/Kab/Kota)
LAKIP Baik (> CC) 59 87 102 107 -
MENPAN
Agak Kurang (C) 45 25 12 10 -
EKPPD Sangat Tinggi 24 33 47 57 68
KEMENDAGRI
Rendah 6 0 22 0 1

Source: Berbagai sumber, diolah

9
PERMASALAHAN PENGANGGARAN
RKA-SKPD belum konsisten terhadap kaidah-kaidah perencanaan dan belum
disusun dengan baik dan tepat sesuai dengan kaidah-kaidah penganggaran
informasi dalam dokumen RKA-SKPD kerapkali tidak terukur dan melenceng
dari tujuan yang direncanakan
penganggaran belanja yang belum optimal juga berdampak kepada
penyerapan APBD yang tidak maksimal dan cenderung terjadi penyerapan
pada akhir tahun
kualitas belanja APBD masih belum optimal dalam mendukung sasaran
pembangunan nasional dan daerah
Hasil pemeriksaan BPK atau Reviu oleh Inspektorat atas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah masih ditemui adanya kesalahan penganggaran, berupa
salah klasifikasi belanja ataupun penempatan anggaran belanja bila
sedemikian material tingkat kesalahan penganggaran tentu akan
mempengaruhi dalam pemberian opini oleh BPK.

10
PORSI ANGGARAN APBD PROVINSI TA 2015
OTDA, PUM, Adm
TOTAL BELANJA Perencanaan Lingkungan KEUDA,
No Nama Daerah % % %
APBD Pembangunan Hidup Kepegawaian,
dan Persandian
1 Prov. Jawa Barat 24.753.926,33 64.141,25 0,3% 53.152,87 0,2% 19.564.334,82 79,0%
2 Prov. Papua Barat 6.766.729,29 50.433,94 0,7% 25.749,00 0,4% 4.545.348,72 67,2%
3 Prov. Bali 9.978.930,20 51.142,67 0,5% 32.373,39 0,3% 6.467.901,59 64,8%
4 Prov. Papua 11.935.508,83 73.202,82 0,6% 23.499,31 0,2% 7.658.540,70 64,2%
5 Prov. Jawa Timur 23.720.919,80 100.216,23 0,4% 35.624,71 0,2% 14.947.743,23 63,0%
6 Prov. Sumatera Utara 8.679.942,29 34.571,25 0,4% 30.302,55 0,3% 5.374.980,68 61,9%
7 Prov. Jawa Tengah 17.337.686,33 51.218,19 0,3% 50.438,61 0,3% 10.649.633,49 61,4%
8 Prov. Nusa Tenggara Timur 3.289.126,34 66.845,29 2,0% 11.830,01 0,4% 1.991.304,78 60,5%
9 Prov. Banten 8.947.633,70 47.734,38 0,5% 20.709,68 0,2% 5.386.755,16 60,2%
10 Prov. Kalimantan Timur 9.336.213,35 77.783,70 0,8% 24.112,14 0,3% 5.084.948,95 54,5%
11 Prov. Sumatera Selatan 6.609.708,62 25.998,30 0,4% 13.386,73 0,2% 3.591.359,20 54,3%
12 Prov. Sulawesi Utara 2.641.789,10 22.816,07 0,9% 7.927,22 0,3% 1.408.813,36 53,3%
13 Prov. Kepulauan Riau 3.670.455,27 73.407,39 2,0% 17.935,01 0,5% 1.934.623,91 52,7%
14 Prov. Lampung 4.723.190,70 29.436,74 0,6% 16.173,44 0,3% 2.407.191,01 51,0%
15 Prov. Sulawesi Tenggara 2.321.892,89 22.067,73 1,0% 8.222,09 0,4% 1.182.736,83 50,9%
16 Prov. Nusa Tenggara Barat 2.993.637,55 23.298,03 0,8% 11.529,87 0,4% 1.505.194,91 50,3%
17 Prov. Sulawesi Tengah 2.837.564,14 34.573,36 1,2% 10.265,48 0,4% 1.401.369,46 49,4%
18 Prov. Kalimantan Utara 2.364.623,61 68.150,17 2,9% 31.853,12 1,3% 1.131.826,55 47,9%
19 Prov. Kalimantan Selatan 5.246.601,44 20.379,97 0,4% 36.658,60 0,7% 2.447.051,79 46,6%
20 Prov. DI Yogyakarta 3.696.264,88 20.446,63 0,6% 17.204,36 0,5% 1.703.583,74 46,1%
21 Prov. Maluku Utara 1.936.900,93 26.719,24 1,4% 8.208,58 0,4% 880.586,50 45,5%
22 Prov. Jambi 3.513.160,76 24.069,17 0,7% 13.856,73 0,4% 1.588.089,50 45,2%
23 Prov. Bengkulu 2.258.697,04 24.815,06 1,1% 9.247,95 0,4% 927.324,27 41,1%
24 Prov. Gorontalo 1.468.732,07 17.078,32 1,2% 8.681,44 0,6% 592.719,24 40,4%
25 Prov. Maluku 2.355.709,81 36.165,63 1,5% 13.131,60 0,6% 875.646,75 37,2%
TOTAL 173.385.545,28 1.086.711,51 0,9% 532.074,48 0,4% 105.249.609,14 53,9%11
12
MENUJU PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BERKUALITAS
DENGAN PENDEKATAN URUSAN YANG BERORIENTASI PADA OUTCOME

PERMEN 13/2006
dan PERMEN PENYEMPURNAAN
54/2010

Contoh DKI Jakarta


Kuantitas: sangat 1. Menyempurnakan arsitektur dokumen
banyak : rencana dan penganggaran (struktur
Sasaran 66 jenis Kuantitas: Selektif,
237 judul program informasi kinerja) yang sesuai dengan fokus, dan strategis
700 PA/SKPD/UPD pendekatan urusan Kualitas bagus dan
Indikator outcome = valid:
? (banyak banget) 2. Memperkuat dan mempertajam Lebih jelas
Indikator Output = informasi kinerja Lebih relevan
60 ribu jenis Lebih terukur
Kualitas lemah:
Kurang jelas
Kurang relevan
Kurang terukur
PENATAAN ARSITEKTUR DAN
INFORMASI KINERJA
DOKUMEN PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN

13
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Nomor 517)
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2014 tentang Kebijakan Pembinaan
Dan Pengawasan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016

14
Peran APIP telah mengalami pergeseran paradigma yaitu dari peran watch dog
(sekedar mencari-cari kesalahan) bergeser menjadi lebih fokus pada unsur
pembinaan yang bersifat preventive (pencegahan), consultatitive, dan quality
assurance, pada program-program strategis, yang mempunyai resiko tinggi
terhadap penyimpangan, early warning systems, pendampingan, dan
pembinaan.

APIP seyogyanya mampu membawa dalam mencapai nilai, tujuan dan sasaran
utama melalui proses quality assurance dan keterlibatan pengawas internal
mengarahkan manajemen dalam mengelola organisasi, sehingga dapat
menghasilkan long-term values bagi organisasi pada area tata kelola, resiko, dan
pengendalian dengan sudut pandang oversight, insight, dan foresight,
khususnya dalam rangka mengawal kebijakan dan kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan secara keseluruhan serta menjamin agar kegiatan pelaksanaan
rencana sesuai dengan spefisikasi yang telah ditentukan, baik yang bersifat
substansial maupun nilai-nilai yang bersifat prosedural.

15
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015
tentang Pedoman Penyusunan APBD TA 2016
Menegaskan bahwa, dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan penganggaran
dan menjamin kepatuhan terhadap kaidah-kaidah penganggaran sebagai quality
assurance, kepala daerah harus menugaskan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
untuk melakukan review atas dokumen perencanaan dan penganggaran RKA-SKPD dan
RKA-PPKD bersamaan dengan proses pembahasan RKA-SKPD dan RKA-PPKD oleh
TAPD sesuai maksud Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Pembinaan dan Pengawasan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.

peran APIP provinsi/kabupaten/kota dalam proses perencanaan penganggaran adalah


mendorong SKPD agar meningkatkan kualitas penyusunan dokumen perencanaan
penganggaran untuk menjamin konsistensi dan keterpaduan antara perencanaan dan
penganggaran agar menghasilkan APBD yang berkualitas, serta efektivitas dan efisiensi
pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan daerah.

16
Peningkatkan kualitas APBD serta menjamin konsistensi dan keterpaduan
perencanaan penganggaran dilakukan melalui pelaksanaan reviu dokumen rencana
pembangunan tahunan yaitu RKPD (dokumen pelaksanaan atau penjabaran dari
RPJMD) dan Renja-PD serta reviu dokumen anggaran tahunan daerah yaitu KUA,
PPAS dan RKA-SKPD oleh APIP provinsi/kabupaten/kota. Pelaksanaan reviu harus
mampu menjamin proses perencanaan penganggaran patuh terhadap kaidah-kaidah
perencanaan dan penganggaran sebagai quality assurance.

untuk optimalnya pelaksanaan fungsi APIP provinsi/kabupaten/kota tersebut serta


dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 79
Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah, maka Kementerian Dalam Negeri memandang perlu untuk menetapkan:

PEDOMAN REVIU DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAN ANGGARAN


TAHUNAN DAERAH

17
MAKSUD

Pedoman ini dimaksudkan sebagai panduan bagi seluruh APIP provinsi/kabupaten/kota


dalam melaksanakan reviu dokumen rencana pembangunan dan anggaran tahunan
daerah untuk menghasilkan dokumen APBD yang berkualitas.

Reviu dokumen rencana pembangunan dan anggaran tahunan daerah adalah penelaahan
atas penyusunan dokumen rencana pembangunan tahunan yaitu RKPD (dokumen
pelaksanaan atau penjabaran dari RPJMD) dan Renja-PD dan reviu dokumen anggaran
tahunan daerah yaitu KUA, PPAS dan RKA-SKPD oleh APIP provinsi/kabupaten/kota
yang kompeten untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa dokumen perencanaan dan
penganggaran telah disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang ditetapkan, dalam upaya
membantu Kepala Daerah untuk menghasilkan dokumen APBD yang berkualitas untuk
mencapai prioritas dan sasaran pembangunan tahunan dalam rangka mewujudkan visi
dan misi pembangunan jangka menengah.

Reviu tidak memberikan dasar untuk menyatakan pendapat sebagaimana dalam audit karena reviu tidak mencakup
pengujian atas pengendalian intern, penetapan risiko pengendalian, pengujian atas dokumen sumber dan pengujian
atas respon terhadap permintaan keterangan dengan cara pemerolehan bahan bukti yang menguatkan melalui
inspeksi, pengamatan, atau konfirmasi, dan prosedur tertentu lainnya yang biasa dilaksanakan dalam suatu audit.

18
TUJUAN

Tujuan reviu dokumen rencana pembangunan dan anggaran tahunan daerah oleh APIP
Provinsi/kabupaten/kota adalah untuk memberi keyakinan terbatas mengenai akurasi,
keandalan dan keabsahan, bahwa:
1. informasi dalam Renja-PD sesuai dengan RKPD sebagai penjabaran dari RPJMD;
2. informasi dalam RKA-SKPD sesuai dengan KUA, PPAS, RKPD, Renja-PD; dan
3. perumusan dokumen rencana pembangunan dan anggaran tahunan daerah telah sesuai
dengan tata cara dan kaidah-kaidah perencanaan dan penganggaran antara lain
pendekatan perencanaan dan penganggaran terpadu, berbasis kinerja dan kerangka
pengeluaran jangka menengah serta telah dilengkapi dengan dokumen pendukung.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka berdasarkan pelaksanaan reviu apabila


ditemukan kelemahan dan/atau kesalahan dalam penyusunan dokumen rencana
pembangunan dan anggaran tahunan daerah (RKA-SKPD, KUA, PPAS, RKPD, Renja-
PD) maka pereviu berkewajiban untuk menyampaikan laporan hasil reviu kepada
Kepala PD terkait melalui Tim Penyusun RKPD/TAPD untuk segera dilakukan
perbaikan/penyesuaian.

19
Ruang lingkup pedoman ini mencakup pengaturan mengenai tata cara :
1. reviu dokumen rencana pembangunan tahunan daerah yaitu RKPD dan Renja-PD
dan reviu dokumen anggaran tahunan daerah yaitu KUA, PPAS dan RKA-SKPD
pada proses penyusunan Rancangan APBD; dan
2. reviu dokumen perubahan rencana pembangunan tahunan daerah yaitu
Perubahan RKPD dan Perubahan Renja-PD dan reviu dokumen perubahan
anggaran tahunan daerah yaitu Perubahan KUA, Perubahan PPAS dan Perubahan
RKA-SKPD pada proses penyusunan Rancangan Perubahan APBD.

Pelaksanaan reviu dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:


1. Tahap perencanaan reviu;
2. Tahap pelaksanaan reviu;
3. Tahap pelaporan hasil reviu; dan
4. Tahap Pemantauan dan Tindak Lanjut

20
Mekanisme penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD, RKPD, Renstra-PD dan Renja-PD) telah diatur
secara rinci dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
Mekanisme penyusunan dokumen KUA, PPAS, dan RKA SKPD telah diatur secara rinci
dan lengkap dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

Pelaksanaan kegiatan reviu dokumen rencana pembangunan (RKPD dan Renja-PD) dan
anggaran tahunan daerah (KUA, PPAS dan RKA-SKPD) oleh APIP
provinsi/kabupaten/kota tidak menambah layer proses perencanaan dan
penganggaran sebagaimana telah diatur dalam PERMENDAGRI Nomor 54 Tahun 2010
dan PERMENDAGRI Nomor 13 Tahun 2006, dilaksanakan secara paralel dengan
mekanisme perencanaan dan penganggaran sesuai dengan ketentuan kedua peraturan
menteri tersebut.

21
KEBIJAKAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI HASIL RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN PELAKSANAAN EVALUASI HASIL
PERUMUSAN KEBIJAKAN

RPJPD
RPJPD
RPJPN RPJMN RKP APBN

RPJMD
RPJMD

RKPD
RKPD
RPJPD RPJM RKPD APBD
PROV DROV PROV PROV
KUA & KUA &
PPAS PPAS

APBD
APBD
RPJPD RPJM RKPD APBD
K/K D K/K K/K K/K DPA- DPA-
SKPD SKPD

Kepala Bappeda wajib membuat Kepala PD wajib melaporkan realisasi


Kepala Bappeda wajib membuat laporan hasil pengendalian capaian kinerja & daya serap dana
setiap triwulan kepada KDH melalui
laporan hasil pengendalian pelaksanaan rencana guna Kepala Bappeda
perumusan kebijakan guna memastikan bahwa : Evaluasi hasil rencana pembangunan
memastikan bahwa : RPJPD telah dijabarkan ke RPJMD sbg bahan Laporan penyelenggaraan
Perencanaan dibahas & disepakati RPJMD telah dijabarkan ke RKPD Pemerintahan Daerah mencakup
laporan kinerja instansi Pemda.
dalam konsultasi publik, forum PD RKPD telah dijabarkan ke KUA- sebagai bahan penyusunan Laporan
& Musrenbang PPAS keterangan pertanggungjawaban
Perencanaan & penganggaran KUA-PPAS telah dijabarkan ke kepada DPRD
telah berpedoman pada rencana APBD sebagai bahan penyusunan Laporan
Akhir Masa Jabatan KDH
pembangunan nasional dan daerah APBD telah dijabarkan keDPA- Evaluasi hasil rencana dipublikasikan
SKPD kepada masyarakat 22
NO TAHAPAN PERENCANAAN & PENGANGGARAN TAHUNAN DAERAH WAKTU
PERENCANAAN
1 Pembentukan tim penyusun RKPD/Renja-SKPD Kab/Kota Desember thn sebelumnya
2 Pembentukan tim penyusun RKPD/Renja-SKPD Provinsi Minggu ke-2 Januari
3 Penyusunan rancangan awal RKPD dan rancangan Renja-SKPD Kab/Kota Minggu ke-2 Januari
4 Musrenbang desa/kelurahan Minggu ke-3 s.d Minggu ke-4 Januari
5 Lanjutan penyusunan rancangan Renja-SKPD Minggu ke-1 Februari
6 Musrenbang Kecamatan Minggu ke-2 Februari
7 Pembahasan rancangan Renja SKPD pada Forum SKPD kabupaten/kota Minggu ke-3 s.d ke-4 Februari
8 Penyusunan rancangan awal RKPD dan rancangan Renja-SKPD Provinsi Minggu ke-4 Februari
9 Penyusunan rancangan RKPD kabupaten/kota Minggu ke-1 s.d ke-2 Maret
10 Pembahasan rancangan Renja SKPD pada Forum SKPD Provinsi Minggu ke-3 s.d ke-4 Maret
11 Pelaksanaan Musrenbang RKPD kabupaten/kota Minggu ke-3 s.d ke-4 Maret
12 Penyusunan rancangan RKPD Provinsi Minggu ke-1 s.d ke-2 April
13 Pelaksanaan Musrenbang RKPD Provinsi Minggu ke-3 April
14 Perumusan Rancangan Akhir RKPD Provinsi Minggu ke-2 Mei
15 Perumusan Rancangan Akhir RKPD kab/kota Minggu ke-1 April s.d Minggu ke-4 Mei
16 Reviu RKPD Provinsi Minggu ke-2 Mei
17 Penetapan Perkada RKPD Provinsi Minggu ke-3 Mei
18 Reviu Renja-SKPD Provinsi Minggu ke-4 Mei
19 Penetapan Renja SKPD Provinsi Minggu ke-4 Mei
20 Reviu RKPD kabupaten/kota Minggu ke-2 Mei
21 Penetapan Perkada RKPD kabupaten/kota Minggu ke-4 Mei
22 Reviu Renja-SKPD kabupaten/kota Minggu ke-1 Juni
23 Penetapan Renja SKPD kabupaten/kota Minggu ke-2 Juni
PENGANGGARAN
24 Penyusunan Rancangan KUA dan PPAS
Minggu ke-4 Mei
25 Reviu Rancangan KUA dan PPAS Provinsi/Kabupaten/Kota
26 Penyampaian Rancangan KUA dan PPAS kepada KDH Minggu ke-1 Juni
27 Penyampaian Rancangan KUA dan PPAS kepada DPRD Minggu ke-2 Juni
28 Pembahasan KUA dan PPAS 1 bulan
29 Nota Kesepakatan KUA dan PPAS Minggu ke-4 Juli
31 Penetapan SE tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD Minggu ke-1 Agustus
33 Pembahasan RKA-SKPD oleh TAPD Minggu ke-2 Agustus
34 Reviu RKA-SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota s.d Minggu ke-4 September 23
36 Penyiapan Raperda APBD Akhir September
SIKLUS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN TAHUNAN
PERUBAHAN APBD

NO TAHAPAN PERENCANAAN & PENGANGGARAN TAHUNAN DAERAH WAKTU


PERENCANAAN
1 Penyusunan Rancangan Perubahan RKPD Provinsi/Kabupaten/Kota Minggu ke-1 Juli
2 Reviu Perubahan RKPD Provinsi Minggu ke-3 Juli
3 Penetapan Perubahan RKPD Provinsi Minggu ke-3 Juli
4 Reviu Perubahan RKPD Kabupaten/Kota Minggu ke-3 Juli
5 Penetapan Perubahan RKPD Kabupaten/Kota Minggu ke-4 Juli
6 Reviu Perubahan Renja-SKPD Provinsi Minggu ke-4 Juli
7 Penetapan Perubahan Renja-SKPD Provinsi Minggu ke-1 Agustus
8 Reviu Perubahan Renja-SKPD Kabupaten/Kota Minggu ke-1 Agustus
9 Penetapan Perubahan Renja-SKPD Kabupaten/Kota Minggu ke-2 Agustus
PENGANGGARAN
10 Reviu Rancangan KUPA dan PPAS Perubahan Provinsi/Kabupaten/Kota Minggu ke-4 Juli
11 Penyampaian Rancangan KUPA dan PPAS Perubahan kepada DPRD Minggu ke-1 Agustus
12 Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS antara Kepala Daerah dan DPRD Minggu ke-2 Agustus
13 Pedoman Penyusunan RKA-SKPD Perubahan APBD Minggu ke-3 Agustus
14 Penyusunan RKA-SKPD Perubahan Minggu ke-4 Agustus s.d Minggu
15 Pembahasan RKA-SKPD Perubahan antara TAPD dengan SKPD ke-1 September
16 Reviu Rancangan RKA-SKPD Perubahan Provinsi/Kabupaten/Kota Minggu ke-1 September
Penyusunan rancangan raperda tentang Perubahan APBD dan rancangan
17 Minggu ke-2 September
raperkada tentang penjabaran Perubahan APBD
18 Penyampaian Raperda APBD berserta lampiran kepada DPRD Minggu ke-2 September
19 Persetujuan DPRD terhadap Raperda Perubahan APBD 3 bulan sebelum TA berakhir
20 Penyampaian kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur utk dievaluasi 3 hari kerja
Evaluasi oleh Mendagri bagi Perubahan APBD provinsi dan oleh Gubernur bagi
21 15 hari kerja
Perubahan APBD kabupaten/kota
22 Penyempurnaan Raperda Perubahan APBD berdasarkan hasil evaluasi 7 hari
23 Penetapan Perda tentang Perubahan APBD Minggu ke-4 Oktober
24
TAHAPAN DAN TATA CARA REVIU

1. TAHAP PERENCANAAN, meliputi kegiatan untuk memilih dan menentukan objek reviu,
melakukan usulan penugasan reviu dan mempersiapkan bahan penyusunan Program Kerja
Reviu.

2. TAHAP PELAKSANAAN, mencakup kegiatan penelaahan dokumen rencana pembangunan dan


anggaran tahunan daerah.

3. TAHAP PELAPORAN HASIL REVIU, mencakup kegiatan penyusunan Catatan Hasil Reviu (CHR)
dan Laporan Hasil Reviu (LHR).

Kegiatan reviu dilaksanakan secara objektif oleh auditor APIP lingkup pemerintah
provinsi/kabupaten/kota dan dituangkan dalam Rencana Kerja Pengawasan Tahunan dan
Program Kerja Pengawasan Tahunan.

Prinsip obyektivitas mensyaratkan agar APIP provinsi/kabupaten/kota yang tergabung


dalam Tim melaksanakan reviu dengan jujur dan tidak mengompromikan kualitas. Pereviu
harus membuat penilaian seimbang atas semua situasi yang relevan dan tidak dipengaruhi
oleh kepentingan sendiri atau orang lain dalam mengambil keputusan.

25
TIM REVIU
Susunan Tim reviu sekurang-kurangnya terdiri dari:

Ketua Tim (1 orang);

Pengendali Mutu (1 orang);

Pengendali Teknis (1 orang); dan

Anggota tim disesuaikan dengan kebutuhan. (harus proporsional antara P2UPD dengan Auditor)

Untuk mendukung dan menjamin efektivitas kegiatan reviu, perlu dipertimbangkan kompetensi para
pereviu yang akan ditugaskan, secara kolektif Tim Reviu harus memenuhi kompetensi sebagai berikut:

menguasai tahapan dan tata cara Perencanaan Pembangunan Daerah;

menguasai tata cara penganggaran daerah;

menguasai Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

memahami proses bisnis atau tugas dan fungsi organisasi perangkat daerah/SKPD yang diteliti;

menguasai teknik komunikasi; dan

memahami analisis basis data


26
FOKUS PELAKSANAAN REVIU
REVIU DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN TAHUNAN DAERAH, mencakup pengujian
terbatas terhadap dokumen RKPD dan RENJA-PD mulai dari tahap penyusunan rancangan
dokumen sampai dengan ditetapkan, untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
Konsistensi dokumen RKPD/Perubahan RKPD dengan RPJMD
Kesesuaian rumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah dalam
RKPD/Perubahan RKPD, dengan program pembangunan daerah yang ditetapkan
dalam RPJMD;
Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas dalam RKPD/Perubahan RKPD,
sesuai dengan indikasi rencana program prioritas yang ditetapkan dalam RPJMD;

Konsistensi dokumen Renja-PD/Perubahan Renja-PD dengan RKPD/Perubahan RKPD


dan Renstra-PD
kesesuaian rumusan tujuan, sasaran rencana program dan kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran, lokasi, dan pendanaan indikatif dalam Renja-
PD/Perubahan Renja-PD dengan rencana program dan kegiatan prioritas
pembangunan tahunan daerah RKPD/Perubahan RKPD.
keselarasan rumusan tujuan, sasaran rencana program dan kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran, lokasi, dan pendanaan indikatif dalam Renja-
PD/Perubahan Renja-PD dengan Renstra-PD.
27
LANJUTAN

REVIU DOKUMEN ANGGARAN TAHUNAN DAERAH, mencakup pengujian terbatas terhadap dokumen
RKA-SKPD/RKA-SKPD Perubahan, KUA/KUPA, PPAS/PPAS Perubahan mulai dari tahap penyusunan
rancangan dokumen sampai dengan ditetapkan, untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

Konsistensi KUA/KUPA dan PPAS Perubahan dengan RKPD/Perubahan RKPD


kesesuaian substansi rumusan KUA/KUPA dengan Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan
Kebijakan Keuangan Daerah dalam RKPD/Perubahan RKPD;
kesesuaian substansi rumusan prioritas dan sasararan serta rencana program dan kegiatan dalam
PPAS/PPAS Perubahan dengan RKPD/Perubahan RKPD;
kesesuaian pencantuman indikator dan target kinerja serta pagu indikatif, lokasi, kelompok
sasaran dalam rencana program dan kegiatan PPAS/PPAS Perubahan dengan RKPD/Perubahan
RKPD.

Konsistensi RKA-SKPD/RKA-SKPD Perubahan dengan KUA/KUPA dan PPAS/PPAS Perubahan


kesesuaian rumusan rencana program dan kegiatan dalam RKA-SKPD/RKA-SKPD dengan
PPAS/PPAS Perubahan;
kesesuaian pencantuman indikator dan target kinerja serta pagu indikatif, lokasi, kelompok
sasaran dalam rencana program dan kegiatan RKA-SKPD/RKA-SKPD Perubahan dengan
PPAS/PPAS Perubahan.

28
KONSISTENSI DAN SINKRONISASI
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

RPJPD Arah & Tahapan I II III IV


Pembangunan (5) (10) (15) 20)
Daerah

Renstra PD

RPJMD Sasaran, program


Sasaran, program
dan kerangka I II III IV V I II III IV V
dan kegiatan PD
pendanaan

Renja PD

Program dan
Program dan keg
kegiatan 1 1 2 3 .... 12
1 2 3 .... Pemb Daerah
Pembangunan 2
Daerah

29
SISTEMATIKA DOKUMEN
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN RENCANA PERANGKAT DAERAH (PD)

RPJPD RPJMD RENSTRA SKPD


1. pendahuluan; 1. pendahuluan; 1. pendahuluan;
2. gambaran umum kondisi 2. gambaran umum kondisi daerah; 2. gambaran pelayanan Perangkat
daerah; Daerah;
3. gambaran pengelolaan dan proyeksi
3. analisis isu-isu srategis; keuangan daerah; 3. isu-isu strategis pelayanan
Perangkat Daerah;
4. visi dan misi daerah; 4. analisis isu-isu srategis;
4. tujuan dan sasaran serta strategi
5. visi, misi, tujuan dan sasaran.
5. arah dan tahapan dan kebijakan; dan
pembangunan; dan 6. strategi dan kebijakan;
5. rencana program, kegiatan dan
7. program dan kerangka pendanaan; dan kerangka pendanaan;
6. penutup.
8. penutup. 6. penutup.

RKPD
1. pendahuluan; RENJA-PD
2. kondisi pencapaian RKPD tahun lalu; 1. pendahuluan;
3. kerangka ekonomi dan keuangan 2. kondisi pencapaian Renja-PD
daerah; tahun lalu; dan
4. prioritas pembangunan daerah; 3. rencana program, kegiatan dan
5. rencana program, kegiatan & pagu indikatif.
pagu indikatif; dan 4. penutup.
6. penutup
TAHAPAN PENYUSUNAN DOKUMEN

RPJPD/P-RPJPD, RPJMD/P-RPJMD, dan RKPD


penyusunan rancangan awal;
penyusunan rancangan;
Musrenbang;
penyusunan rancangan akhir; dan
penetapan.
Renstra-PD/P-Renstra-PD dan Renja-PD
penyusunan draf rancangan awal;
penyusunan rancangan awal;
forum Perangkat Daerah;
penyusunan rancangan;
penyusunan rancangan akhir; dan
penetapan.

PERUBAHAN RKPD/RENJA-PD
penyusunan rancangan;
penyusunan rancangan akhir; dan
penetapan. 31
Tahap Perencanaan Reviu
RKA SKPD
1. PERSIAPAN
A. Penyusunan Program Kerja Reviu ( PKR )
PKR merupakan serangkaian prosedur, dan teknik Reviu
yang disusun secara sistimatis yang harus
diikuti/dilaksanakan oleh Tim Reviu untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, untuk digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan pada saat meneliti dokumen rencana
pembangunan dan anggaran tahunan.
.
33
Penyusunan PKR meliputi kegiatan
:
1. Penentuan personil.
2. Penentuan Jadual Reviu.
3. Penentuan Obyek, Sasaran dan Ruang
Lingkup Reviu.
4. Menyusun Langkah-langkah Reviu.

34
Tujuan dan Manfaat PKR yaitu :
1. Sarana pemberian tugas kepada tim
Reviu;
2. Sarana pengawasan pelaksanaan
Reviu secara berjenjang;
3. Pedoman kerja/pegangan bagi Reviu;
4. Landasan untuk membuat
iktisar/ringkasan hasil Reviu; dan
5. Sarana untuk mengawasi mutu Reviu.

35
B. INTERNAL BRIEFING
Tim Reviu melakukan internal briefing dalam
mempersiapkan anggota tim berupa :
perumusan dan pemahaman terhadap tujuan Reviu,
sasaran Reviu potensial,
penyusunan Program Kerja Reviu (PKR),
perencanaan waktu Reviu.

Setelah selesai menyusun PKR, Tim Reviu mengajukan


Nota Dinas ke Inspektur tentang rencana kegiatan
Reviu tersebut.

36
2. Pelaksanaan Tahap Perencanaan Reviu
A. Koordinasi Penyelarasan PKR dengan jadwal perencanaan dan
penganggaran tahunan daerah.

APIP provinsi/kabupaten/kota berkoordinasi dengan unsur


pimpinan TIM Penyusun RKPD (Sekretaris Daerah selaku
penanggungjawab, Kepala SKPD bidang perencanaan selaku
koordinator) dan TAPD provinsi/kabupaten/kota (Sekretaris
Daerah selaku pimpinan TAPD, Kepala SKPKD dan Kepala
SKPD bidang perencanaan)

37
TUJUAN KOORDINASI untuk:
1. Menyelaraskan PKR dan Jadwal Reviu dengan
jadwal perencanaan dan penganggaran tahunan
daerah;
2. Mendapatkan informasi/dokumen kebijakan
pemerintah daerah terkait perencanaan dan
penganggaran serta dokumen lainnya yang
dianggap perlu dan tersedia;
3. Mengidentifikasi permasalahan awal yang
berkaitan perencanaan dan penganggaran
tahunan daerah.
38
B. Pembentukan Tim
Pembentukan tim reviu dilaksanakan dengan mempertimbangkan
persyaratan kompetensi teknis yang secara kolektif harus
dipenuhi.

Susunan Tim reviu sekurang-kurangnya terdiri dari:


1. Penanggungjawab (Pimpinan APIP);
2. Dalnis/Irban/Supervisor;
3. Ketua Tim; dan
4. Anggota tim disesuaikan dengan kebutuhan.

Penentuan Dalnis/Irban/Supervisor dilaksanakan dengan


mempertimbangkan azas senioritas dan pangkat/golongan.
39
C. PENYIAPAN INSTRUMEN

1. Pertemuan Awal (Entry Briefing)


Tim Reviu bertemu dengan TAPD dan seluruh Kepala
SKPD, untuk menyampaikan maksud dan tujuan Reviu,
dilaksanakan paling lambat pada Minggu ke-3 Mei.
2 APIP provinsi/kabupaten/kota menyampaikan Surat kepada
TAPD perihal permintaan dokumen Rancangan KUA dan
PPAS dan laporan hasil pembahasan RKA-SKPD, paling
lambat pada Minggu ke-4 Mei.

40
PENYIAPAN INSTRUMEN......
Penyampaian dokumen Rancangan KUA dan PPAS oleh TAPD
kepada APIP provinsi/kabupaten/kota dilakukan paling lambat 1
minggu sebelum batas waktu penyampaian Rancangan KUA dan
PPAS kepada KDH, yang disertai dengan:
1. Surat pengantar yang ditandatangani oleh Ketua TAPD;
2. Dokumen rancangan KUA dan PPAS; dan
3. Dokumen RKPD.

Penyampaian laporan hasil pembahasan RKA-SKPD oleh TAPD


kepada APIP provinsi/kabupaten/kota dilakukan paling lambat akhir
September., ANTARA LAIN dokumen :
RPJMD dan RKPD; Pedoman umum penyusunan APBD,
standar biaya dan standar satuan harga yang berlaku, kebijakan
pemerintah dan sebagainya.
41
PENYIAPAN INSTRUMEN......
3. APIP provinsi/kabupaten/kota menyampaikan Surat kepada
seluruh Kepala SKPDperihal permintaan dokumen RKA-
SKPD, paling lambat pada Minggu ke-2September.

Penyampaian Dokumen RKA-SKPD oleh Kepala SKPD kepada


APIP provinsi/kabupaten/kota bersamaan dengan jadwal
penyampaian RKA-SKPD kepada TAPD dalam rangka
pembahasan, yang disertai dengan:
1. Surat pengantar yang ditandatangani oleh Kepala SKPD;
2. Surat Pernyataan Kepala SKPD penanggung jawab RKA-
SKPD;
3. Dokumen RKA-SKPD;
4. TOR/RAB dan dokumen pendukung terkait lainnya.
42
PENYIAPAN INSTRUMEN......

APIP provinsi/kabupaten/kota menghimpun instrument-


instrumen yang akan digunakan dalam melakukan reviu
dokumen RKA-SKPD, seperti dokumen:

1. Renja-SKPD, KUA, PPAS, RKA-SKPD;


2. Pedoman umum penyusunan APBD, standar biaya dan
standar satuan harga yang berlaku, peraturan terkait dengan
tugas dan fungsi SKPD, dan sebagainya.

43
TAHAPAN PELAKSANAAN RIVIU RKA SKPD
(Dilaksanakan paling lambat Minggu ke 2 September)
1. Fokus Riviu
a. kesesuaian rumusan rencana program dan kegiatan dalam
RKA-SKPD dengan PPAS;
b. kesesuaian pencantuman indikator dan target kinerja serta
pagu indikatif, lokasi, kelompok sasaran dalam rencana
program dan kegiatan RKA-SKPD dengan PPAS.
c. kelayakan anggaran untuk menghasilkan keluaran.
d. Kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah
penganggaran,
e. Kelengkapan dokumen pendukung RKA-SKPD antara lain
Kerangka Acuan Kerja (KAK), Rencana Anggaran Biaya
(RAB) dan dokumen terkait lainnya.
44
APA ITU KAIDAH-KAIDAH
PENGANGGGARAN ????
1. Dasar hukum penganggaran
2. Pencantuman Indikator dan target kinerja, lokasi
dan kelompok sasaran penerima manfaat
3. penerapan analisis standar belanja dan standar
satuan harga;
4. penggunaan akun;
5. hal-hal yang dibatasi atau dilarang;

45
2. Pelaksanaan PKR RKA-SKPD

Pelaksanaan reviu RKA-SKPD adalah sesuai dengan program kerja


reviu yang telah ditentukan pada tahap perencanaan. Pelaksanaan
reviu berkoordinasi dengan Kepala Perangkat Daerah.

3. Penyusunan KKR Rancangan RKA-SKPD


Dalam kegiatan ini KKR merupakan dokumentasi yang dibuat oleh
Reviu mengenai semua hal yang dilakukannya, yang berisi
metodelogi Reviu yang dipilih, prosedur Reviu yang ditempuh, bukti
Reviu yang dikumpulkan, dan simpulan Reviu yang diambil selama
Reviu

46
4. Penyusunan Catatan Hasil Reviu (CHR) RKA-SKPD
Penyusunan Catatan Hasil Reviu RKA-SKPD dilaksanakan oleh
Ketua Tim dan dibahas bersama Kepala Perangkat Daerah.
Catatan Hasil Reviu merupakan simpulan hasil Reviu yang terdiri
dari simpulan strategis yaitu simpulan yang mempunyai dampak
bagi perangkat daerah yang perlu segera dilakukan perbaikan,
Penyusunan (CHR) RKA-SKPD .

5. Pertemuan Akhir (Exit Briefing)


Tim Reviu menyampaikan Catatan Hasil Reviu kepada Kepala
Perangkat Daerah untuk di minta tanggapan secara tertulis
terhadap simpulan-simpulan yang menjadi perhatian Reviu.

47
TAHAP PELAPORAN RIVIU
MAKSUD

Untuk mengkomunikasikan hasil reviu kepada Ketua Tim


Penyusun RKPD/TAPD/Kepala SKPD dan pejabat yang
berwenang, sertamempermudah pelaksanaan tindak lanjut
hasil reviu.

48
TAHAP PELAPORAN RIVIU
TUJUAN

1. Mengungkapkan tujuan dan alasan pelaksanaan reviu,


2. Prosedur reviu yang dilakukan,
3. Kesalahan atau kelemahan yang ditemui,
4. Langkah perbaikan yang disepakati,
5. Langkah perbaikan yang telah dilakukan,
6. Saran perbaikan yang tidak atau belum dilaksanakan.

Pelaporan hasil reviu disusun dalam bentuk Catatan Hasil Reviu


(CHR) dan Laporan Hasil Reviu (LHR). Tim Reviu harus
mendokumentasikan seluruh Kertas Kerja Reviu (KKR) dengan
baik dan aman.
49
50
51
Perhitungan Pagu Program

SASARAN OUTCOME/ STANDAR PAGU


PROGRAM SKPD
(IMPACT) OUTPUT BELANJA PROGRAM

OUTCOME ...... Rp. .........


Keluaran 1 ...... Rp. .........
Program 1 ....... Rp. ......... SKPD 1
Keluaran 2 ...... Rp. .........
Dst ...... Rp. .........
SASARAN 1
OUTCOME ...... Rp. .........
Program 2 ....... Keluaran 1 ...... Rp. ......... Rp. ......... SKPD 2
Keluaran 2 ...... Rp. .........
Dst ...... Dst ......
SASARAN 2 Program dst ....... Dst ......
Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten/Kota.....*)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 pada akhir
Indikator Kondisi SKPD
Pemerintahan periode RPJMD Penang
Kode Kinerja Kinerja pada
dan Program
Program Awal RPJMD gung
Prioritas
(outcome) (Tahun 0) Jawab
Pembangunan
target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp

1 Urusan Wajib
1 01 Pendidikan
Program Wajib Angka
Belajar Partisipasi Dinas
1 01 01 Pendidikan Sekolah (%) 97,8 98,9 4M 100 5,5M 100 6M 100 7M 100 2M 100 24,5M Pendi
Dasar Sembilan dikan
Tahun
1 01 02 Program.........
1 01 03 Dst .....

1 02 Kesehatan
1 02 01 Program.........
1 02 02 Dst .....

2 Urusan Pilihan
2 01 Pertanian
2 01 01 Program.........
2 01 03 Dst .....

2 02 Dst .......

53
KETERKAITAN PROGRAM PRIORITAS DENGAN PROGRAM SKPD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Bidang Urusan
Indikator Kondisi Kondisi Kinerja SKPD
Pemerintahan
Kode Kinerja Kinerja pada Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 pada akhir Penang
dan Program
Program Awal RPJMD periode RPJMD gung
Prioritas
(outcome) (Tahun 0) Jawab
Pembangunan
target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp
1 Urusan Wajib
1 01 Pendidikan
1 01 01
1 01 02 Program.........
1 01 03 Dst .....

Program prioritas dalam RPJMD dimuat dalam Renstra SKPD sesuai


dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, untuk diterjemahkan ke
dalam kegiatan.
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Kondisi
Indikator Unit
Capaian Kinerja pada Kerja
Kinerja
pada akhir
Indikator Program dan Program Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 SKPD
Tujuan Sasaran
Sasaran
Kode Tahun periode Penangg Lokasi
Kegiatan (outcome)
Awal Renstra ungjawa
dan Kegiatan
Perenca SKPD
(output) b
naan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Tujua Sasara
Program ............
n1 n1

Kegiatan..............

Kegiatan..............
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

YOU WILL WHEN YOU


BELIEVE

TERIMA KASIH
55

Anda mungkin juga menyukai