2
Urusan Pemerintahan Konkuren Kewenangan Daerah
( Pasal 11)
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan Wajib Urusan Pemerintahan
Wajib Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar Pilihan
18 URUSAN 8 URUSAN:
tenaga kerja
pemberdayaan perempuan kelautan dan perikanan
6 URUSAN: pariwisata
dan pelindungan anak
pendidikan pangan pertanian
kesehatan pertanahan kehutanan;
pekerjaan umum lingkungan hidup energi dan sumber daya
dan penataan ruang administrasi kependudukan mineral;
perumahan rakyat dan pencatatan sipil perdagangan;
dan kawasan pemberdayaan masyarakat perindustrian; dan
permukiman dan Desa
pengendalian penduduk dan transmigrasi.
ketenteraman, keluarga berencana
ketertiban umum,
perhubungan;
dan pelindungan
komunikasi & informatika
Masyarakat koperasi, usaha kecil, dan
sosial. menengah
penanaman modal
kepemudaan dan olah raga
statistik
persandian
kebudayaan;
perpustakaan;
kearsipan.
RPJPD RPJPD dilaksanakan melalui RPJMD;
RPJMD dijabarkan kedalam Renstra SKPD dan
Renstra diterjemahkan kedalam RKPD;
PD RPJMD
RPJMD menjadi dasar pencapaian kinerja daerah
jangka menengah yang dilaksanakan melalui
Renja RKPD Renstra SKPD;
PD
Keberhasilan pencapaian visi & misi kepala daerah
ditentukan oleh keberhasilan pencapaian visi &
misi Renstra SKPD;
KUA PPA Seluruh program selama lima tahun seluruh
Renstra memedomani program prioritas dalam
RPJMD;
Disepakati KDH & DPRD
RPJMD dilaksanakan melalui RKPD;
Rancangan
Renja SKPD menerjemahkan program prioritas
RKA-PD APBD (RKPD) kedalam kegiatan prioritas;
RKPD sebagai dasar penyusunan RAPBD;
DPA-PD APBD
Realisasi (triwulan) DPA-SKPD menjadi dasar
pengendalian (hasil) RKPD dan Renja SKPD.
5
6
Berdasarkan hasil monitoring Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian
Dalam Negeri Tahun 2013, menunjukan bahwa dokumen perencanaan pembangunan
daerah belum menjadi landasan dalam penganggaran.
8
TAHUN DAN STATUS CAPAIAN
INDIKATOR SUMBER
2010 2011 2012 2013 2014
IPM (DARI 186 NEGARA) UNDP 0,620 0,624 0,629 0,684 -
Integritas Pelayanan Pusat KPK 6,16 7,07 6,86 7,37
Publik 7.22
Daerah KPK 5,26 6,00 6,32 6,82
9
PERMASALAHAN PENGANGGARAN
RKA-SKPD belum konsisten terhadap kaidah-kaidah perencanaan dan belum
disusun dengan baik dan tepat sesuai dengan kaidah-kaidah penganggaran
informasi dalam dokumen RKA-SKPD kerapkali tidak terukur dan melenceng
dari tujuan yang direncanakan
penganggaran belanja yang belum optimal juga berdampak kepada
penyerapan APBD yang tidak maksimal dan cenderung terjadi penyerapan
pada akhir tahun
kualitas belanja APBD masih belum optimal dalam mendukung sasaran
pembangunan nasional dan daerah
Hasil pemeriksaan BPK atau Reviu oleh Inspektorat atas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah masih ditemui adanya kesalahan penganggaran, berupa
salah klasifikasi belanja ataupun penempatan anggaran belanja bila
sedemikian material tingkat kesalahan penganggaran tentu akan
mempengaruhi dalam pemberian opini oleh BPK.
10
PORSI ANGGARAN APBD PROVINSI TA 2015
OTDA, PUM, Adm
TOTAL BELANJA Perencanaan Lingkungan KEUDA,
No Nama Daerah % % %
APBD Pembangunan Hidup Kepegawaian,
dan Persandian
1 Prov. Jawa Barat 24.753.926,33 64.141,25 0,3% 53.152,87 0,2% 19.564.334,82 79,0%
2 Prov. Papua Barat 6.766.729,29 50.433,94 0,7% 25.749,00 0,4% 4.545.348,72 67,2%
3 Prov. Bali 9.978.930,20 51.142,67 0,5% 32.373,39 0,3% 6.467.901,59 64,8%
4 Prov. Papua 11.935.508,83 73.202,82 0,6% 23.499,31 0,2% 7.658.540,70 64,2%
5 Prov. Jawa Timur 23.720.919,80 100.216,23 0,4% 35.624,71 0,2% 14.947.743,23 63,0%
6 Prov. Sumatera Utara 8.679.942,29 34.571,25 0,4% 30.302,55 0,3% 5.374.980,68 61,9%
7 Prov. Jawa Tengah 17.337.686,33 51.218,19 0,3% 50.438,61 0,3% 10.649.633,49 61,4%
8 Prov. Nusa Tenggara Timur 3.289.126,34 66.845,29 2,0% 11.830,01 0,4% 1.991.304,78 60,5%
9 Prov. Banten 8.947.633,70 47.734,38 0,5% 20.709,68 0,2% 5.386.755,16 60,2%
10 Prov. Kalimantan Timur 9.336.213,35 77.783,70 0,8% 24.112,14 0,3% 5.084.948,95 54,5%
11 Prov. Sumatera Selatan 6.609.708,62 25.998,30 0,4% 13.386,73 0,2% 3.591.359,20 54,3%
12 Prov. Sulawesi Utara 2.641.789,10 22.816,07 0,9% 7.927,22 0,3% 1.408.813,36 53,3%
13 Prov. Kepulauan Riau 3.670.455,27 73.407,39 2,0% 17.935,01 0,5% 1.934.623,91 52,7%
14 Prov. Lampung 4.723.190,70 29.436,74 0,6% 16.173,44 0,3% 2.407.191,01 51,0%
15 Prov. Sulawesi Tenggara 2.321.892,89 22.067,73 1,0% 8.222,09 0,4% 1.182.736,83 50,9%
16 Prov. Nusa Tenggara Barat 2.993.637,55 23.298,03 0,8% 11.529,87 0,4% 1.505.194,91 50,3%
17 Prov. Sulawesi Tengah 2.837.564,14 34.573,36 1,2% 10.265,48 0,4% 1.401.369,46 49,4%
18 Prov. Kalimantan Utara 2.364.623,61 68.150,17 2,9% 31.853,12 1,3% 1.131.826,55 47,9%
19 Prov. Kalimantan Selatan 5.246.601,44 20.379,97 0,4% 36.658,60 0,7% 2.447.051,79 46,6%
20 Prov. DI Yogyakarta 3.696.264,88 20.446,63 0,6% 17.204,36 0,5% 1.703.583,74 46,1%
21 Prov. Maluku Utara 1.936.900,93 26.719,24 1,4% 8.208,58 0,4% 880.586,50 45,5%
22 Prov. Jambi 3.513.160,76 24.069,17 0,7% 13.856,73 0,4% 1.588.089,50 45,2%
23 Prov. Bengkulu 2.258.697,04 24.815,06 1,1% 9.247,95 0,4% 927.324,27 41,1%
24 Prov. Gorontalo 1.468.732,07 17.078,32 1,2% 8.681,44 0,6% 592.719,24 40,4%
25 Prov. Maluku 2.355.709,81 36.165,63 1,5% 13.131,60 0,6% 875.646,75 37,2%
TOTAL 173.385.545,28 1.086.711,51 0,9% 532.074,48 0,4% 105.249.609,14 53,9%11
12
MENUJU PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BERKUALITAS
DENGAN PENDEKATAN URUSAN YANG BERORIENTASI PADA OUTCOME
PERMEN 13/2006
dan PERMEN PENYEMPURNAAN
54/2010
13
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Nomor 517)
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2014 tentang Kebijakan Pembinaan
Dan Pengawasan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016
14
Peran APIP telah mengalami pergeseran paradigma yaitu dari peran watch dog
(sekedar mencari-cari kesalahan) bergeser menjadi lebih fokus pada unsur
pembinaan yang bersifat preventive (pencegahan), consultatitive, dan quality
assurance, pada program-program strategis, yang mempunyai resiko tinggi
terhadap penyimpangan, early warning systems, pendampingan, dan
pembinaan.
APIP seyogyanya mampu membawa dalam mencapai nilai, tujuan dan sasaran
utama melalui proses quality assurance dan keterlibatan pengawas internal
mengarahkan manajemen dalam mengelola organisasi, sehingga dapat
menghasilkan long-term values bagi organisasi pada area tata kelola, resiko, dan
pengendalian dengan sudut pandang oversight, insight, dan foresight,
khususnya dalam rangka mengawal kebijakan dan kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan secara keseluruhan serta menjamin agar kegiatan pelaksanaan
rencana sesuai dengan spefisikasi yang telah ditentukan, baik yang bersifat
substansial maupun nilai-nilai yang bersifat prosedural.
15
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015
tentang Pedoman Penyusunan APBD TA 2016
Menegaskan bahwa, dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan penganggaran
dan menjamin kepatuhan terhadap kaidah-kaidah penganggaran sebagai quality
assurance, kepala daerah harus menugaskan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
untuk melakukan review atas dokumen perencanaan dan penganggaran RKA-SKPD dan
RKA-PPKD bersamaan dengan proses pembahasan RKA-SKPD dan RKA-PPKD oleh
TAPD sesuai maksud Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Pembinaan dan Pengawasan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
16
Peningkatkan kualitas APBD serta menjamin konsistensi dan keterpaduan
perencanaan penganggaran dilakukan melalui pelaksanaan reviu dokumen rencana
pembangunan tahunan yaitu RKPD (dokumen pelaksanaan atau penjabaran dari
RPJMD) dan Renja-PD serta reviu dokumen anggaran tahunan daerah yaitu KUA,
PPAS dan RKA-SKPD oleh APIP provinsi/kabupaten/kota. Pelaksanaan reviu harus
mampu menjamin proses perencanaan penganggaran patuh terhadap kaidah-kaidah
perencanaan dan penganggaran sebagai quality assurance.
17
MAKSUD
Reviu dokumen rencana pembangunan dan anggaran tahunan daerah adalah penelaahan
atas penyusunan dokumen rencana pembangunan tahunan yaitu RKPD (dokumen
pelaksanaan atau penjabaran dari RPJMD) dan Renja-PD dan reviu dokumen anggaran
tahunan daerah yaitu KUA, PPAS dan RKA-SKPD oleh APIP provinsi/kabupaten/kota
yang kompeten untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa dokumen perencanaan dan
penganggaran telah disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang ditetapkan, dalam upaya
membantu Kepala Daerah untuk menghasilkan dokumen APBD yang berkualitas untuk
mencapai prioritas dan sasaran pembangunan tahunan dalam rangka mewujudkan visi
dan misi pembangunan jangka menengah.
Reviu tidak memberikan dasar untuk menyatakan pendapat sebagaimana dalam audit karena reviu tidak mencakup
pengujian atas pengendalian intern, penetapan risiko pengendalian, pengujian atas dokumen sumber dan pengujian
atas respon terhadap permintaan keterangan dengan cara pemerolehan bahan bukti yang menguatkan melalui
inspeksi, pengamatan, atau konfirmasi, dan prosedur tertentu lainnya yang biasa dilaksanakan dalam suatu audit.
18
TUJUAN
Tujuan reviu dokumen rencana pembangunan dan anggaran tahunan daerah oleh APIP
Provinsi/kabupaten/kota adalah untuk memberi keyakinan terbatas mengenai akurasi,
keandalan dan keabsahan, bahwa:
1. informasi dalam Renja-PD sesuai dengan RKPD sebagai penjabaran dari RPJMD;
2. informasi dalam RKA-SKPD sesuai dengan KUA, PPAS, RKPD, Renja-PD; dan
3. perumusan dokumen rencana pembangunan dan anggaran tahunan daerah telah sesuai
dengan tata cara dan kaidah-kaidah perencanaan dan penganggaran antara lain
pendekatan perencanaan dan penganggaran terpadu, berbasis kinerja dan kerangka
pengeluaran jangka menengah serta telah dilengkapi dengan dokumen pendukung.
19
Ruang lingkup pedoman ini mencakup pengaturan mengenai tata cara :
1. reviu dokumen rencana pembangunan tahunan daerah yaitu RKPD dan Renja-PD
dan reviu dokumen anggaran tahunan daerah yaitu KUA, PPAS dan RKA-SKPD
pada proses penyusunan Rancangan APBD; dan
2. reviu dokumen perubahan rencana pembangunan tahunan daerah yaitu
Perubahan RKPD dan Perubahan Renja-PD dan reviu dokumen perubahan
anggaran tahunan daerah yaitu Perubahan KUA, Perubahan PPAS dan Perubahan
RKA-SKPD pada proses penyusunan Rancangan Perubahan APBD.
20
Mekanisme penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD, RKPD, Renstra-PD dan Renja-PD) telah diatur
secara rinci dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
Mekanisme penyusunan dokumen KUA, PPAS, dan RKA SKPD telah diatur secara rinci
dan lengkap dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
Pelaksanaan kegiatan reviu dokumen rencana pembangunan (RKPD dan Renja-PD) dan
anggaran tahunan daerah (KUA, PPAS dan RKA-SKPD) oleh APIP
provinsi/kabupaten/kota tidak menambah layer proses perencanaan dan
penganggaran sebagaimana telah diatur dalam PERMENDAGRI Nomor 54 Tahun 2010
dan PERMENDAGRI Nomor 13 Tahun 2006, dilaksanakan secara paralel dengan
mekanisme perencanaan dan penganggaran sesuai dengan ketentuan kedua peraturan
menteri tersebut.
21
KEBIJAKAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI HASIL RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN PELAKSANAAN EVALUASI HASIL
PERUMUSAN KEBIJAKAN
RPJPD
RPJPD
RPJPN RPJMN RKP APBN
RPJMD
RPJMD
RKPD
RKPD
RPJPD RPJM RKPD APBD
PROV DROV PROV PROV
KUA & KUA &
PPAS PPAS
APBD
APBD
RPJPD RPJM RKPD APBD
K/K D K/K K/K K/K DPA- DPA-
SKPD SKPD
1. TAHAP PERENCANAAN, meliputi kegiatan untuk memilih dan menentukan objek reviu,
melakukan usulan penugasan reviu dan mempersiapkan bahan penyusunan Program Kerja
Reviu.
3. TAHAP PELAPORAN HASIL REVIU, mencakup kegiatan penyusunan Catatan Hasil Reviu (CHR)
dan Laporan Hasil Reviu (LHR).
Kegiatan reviu dilaksanakan secara objektif oleh auditor APIP lingkup pemerintah
provinsi/kabupaten/kota dan dituangkan dalam Rencana Kerja Pengawasan Tahunan dan
Program Kerja Pengawasan Tahunan.
25
TIM REVIU
Susunan Tim reviu sekurang-kurangnya terdiri dari:
Anggota tim disesuaikan dengan kebutuhan. (harus proporsional antara P2UPD dengan Auditor)
Untuk mendukung dan menjamin efektivitas kegiatan reviu, perlu dipertimbangkan kompetensi para
pereviu yang akan ditugaskan, secara kolektif Tim Reviu harus memenuhi kompetensi sebagai berikut:
memahami proses bisnis atau tugas dan fungsi organisasi perangkat daerah/SKPD yang diteliti;
REVIU DOKUMEN ANGGARAN TAHUNAN DAERAH, mencakup pengujian terbatas terhadap dokumen
RKA-SKPD/RKA-SKPD Perubahan, KUA/KUPA, PPAS/PPAS Perubahan mulai dari tahap penyusunan
rancangan dokumen sampai dengan ditetapkan, untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
28
KONSISTENSI DAN SINKRONISASI
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Renstra PD
Renja PD
Program dan
Program dan keg
kegiatan 1 1 2 3 .... 12
1 2 3 .... Pemb Daerah
Pembangunan 2
Daerah
29
SISTEMATIKA DOKUMEN
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN RENCANA PERANGKAT DAERAH (PD)
RKPD
1. pendahuluan; RENJA-PD
2. kondisi pencapaian RKPD tahun lalu; 1. pendahuluan;
3. kerangka ekonomi dan keuangan 2. kondisi pencapaian Renja-PD
daerah; tahun lalu; dan
4. prioritas pembangunan daerah; 3. rencana program, kegiatan dan
5. rencana program, kegiatan & pagu indikatif.
pagu indikatif; dan 4. penutup.
6. penutup
TAHAPAN PENYUSUNAN DOKUMEN
PERUBAHAN RKPD/RENJA-PD
penyusunan rancangan;
penyusunan rancangan akhir; dan
penetapan. 31
Tahap Perencanaan Reviu
RKA SKPD
1. PERSIAPAN
A. Penyusunan Program Kerja Reviu ( PKR )
PKR merupakan serangkaian prosedur, dan teknik Reviu
yang disusun secara sistimatis yang harus
diikuti/dilaksanakan oleh Tim Reviu untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, untuk digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan pada saat meneliti dokumen rencana
pembangunan dan anggaran tahunan.
.
33
Penyusunan PKR meliputi kegiatan
:
1. Penentuan personil.
2. Penentuan Jadual Reviu.
3. Penentuan Obyek, Sasaran dan Ruang
Lingkup Reviu.
4. Menyusun Langkah-langkah Reviu.
34
Tujuan dan Manfaat PKR yaitu :
1. Sarana pemberian tugas kepada tim
Reviu;
2. Sarana pengawasan pelaksanaan
Reviu secara berjenjang;
3. Pedoman kerja/pegangan bagi Reviu;
4. Landasan untuk membuat
iktisar/ringkasan hasil Reviu; dan
5. Sarana untuk mengawasi mutu Reviu.
35
B. INTERNAL BRIEFING
Tim Reviu melakukan internal briefing dalam
mempersiapkan anggota tim berupa :
perumusan dan pemahaman terhadap tujuan Reviu,
sasaran Reviu potensial,
penyusunan Program Kerja Reviu (PKR),
perencanaan waktu Reviu.
36
2. Pelaksanaan Tahap Perencanaan Reviu
A. Koordinasi Penyelarasan PKR dengan jadwal perencanaan dan
penganggaran tahunan daerah.
37
TUJUAN KOORDINASI untuk:
1. Menyelaraskan PKR dan Jadwal Reviu dengan
jadwal perencanaan dan penganggaran tahunan
daerah;
2. Mendapatkan informasi/dokumen kebijakan
pemerintah daerah terkait perencanaan dan
penganggaran serta dokumen lainnya yang
dianggap perlu dan tersedia;
3. Mengidentifikasi permasalahan awal yang
berkaitan perencanaan dan penganggaran
tahunan daerah.
38
B. Pembentukan Tim
Pembentukan tim reviu dilaksanakan dengan mempertimbangkan
persyaratan kompetensi teknis yang secara kolektif harus
dipenuhi.
40
PENYIAPAN INSTRUMEN......
Penyampaian dokumen Rancangan KUA dan PPAS oleh TAPD
kepada APIP provinsi/kabupaten/kota dilakukan paling lambat 1
minggu sebelum batas waktu penyampaian Rancangan KUA dan
PPAS kepada KDH, yang disertai dengan:
1. Surat pengantar yang ditandatangani oleh Ketua TAPD;
2. Dokumen rancangan KUA dan PPAS; dan
3. Dokumen RKPD.
43
TAHAPAN PELAKSANAAN RIVIU RKA SKPD
(Dilaksanakan paling lambat Minggu ke 2 September)
1. Fokus Riviu
a. kesesuaian rumusan rencana program dan kegiatan dalam
RKA-SKPD dengan PPAS;
b. kesesuaian pencantuman indikator dan target kinerja serta
pagu indikatif, lokasi, kelompok sasaran dalam rencana
program dan kegiatan RKA-SKPD dengan PPAS.
c. kelayakan anggaran untuk menghasilkan keluaran.
d. Kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah
penganggaran,
e. Kelengkapan dokumen pendukung RKA-SKPD antara lain
Kerangka Acuan Kerja (KAK), Rencana Anggaran Biaya
(RAB) dan dokumen terkait lainnya.
44
APA ITU KAIDAH-KAIDAH
PENGANGGGARAN ????
1. Dasar hukum penganggaran
2. Pencantuman Indikator dan target kinerja, lokasi
dan kelompok sasaran penerima manfaat
3. penerapan analisis standar belanja dan standar
satuan harga;
4. penggunaan akun;
5. hal-hal yang dibatasi atau dilarang;
45
2. Pelaksanaan PKR RKA-SKPD
46
4. Penyusunan Catatan Hasil Reviu (CHR) RKA-SKPD
Penyusunan Catatan Hasil Reviu RKA-SKPD dilaksanakan oleh
Ketua Tim dan dibahas bersama Kepala Perangkat Daerah.
Catatan Hasil Reviu merupakan simpulan hasil Reviu yang terdiri
dari simpulan strategis yaitu simpulan yang mempunyai dampak
bagi perangkat daerah yang perlu segera dilakukan perbaikan,
Penyusunan (CHR) RKA-SKPD .
47
TAHAP PELAPORAN RIVIU
MAKSUD
48
TAHAP PELAPORAN RIVIU
TUJUAN
1 Urusan Wajib
1 01 Pendidikan
Program Wajib Angka
Belajar Partisipasi Dinas
1 01 01 Pendidikan Sekolah (%) 97,8 98,9 4M 100 5,5M 100 6M 100 7M 100 2M 100 24,5M Pendi
Dasar Sembilan dikan
Tahun
1 01 02 Program.........
1 01 03 Dst .....
1 02 Kesehatan
1 02 01 Program.........
1 02 02 Dst .....
2 Urusan Pilihan
2 01 Pertanian
2 01 01 Program.........
2 01 03 Dst .....
2 02 Dst .......
53
KETERKAITAN PROGRAM PRIORITAS DENGAN PROGRAM SKPD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Bidang Urusan
Indikator Kondisi Kondisi Kinerja SKPD
Pemerintahan
Kode Kinerja Kinerja pada Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 pada akhir Penang
dan Program
Program Awal RPJMD periode RPJMD gung
Prioritas
(outcome) (Tahun 0) Jawab
Pembangunan
target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp
1 Urusan Wajib
1 01 Pendidikan
1 01 01
1 01 02 Program.........
1 01 03 Dst .....
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Tujua Sasara
Program ............
n1 n1
Kegiatan..............
Kegiatan..............
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TERIMA KASIH
55