Aris Samson
Kabid Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan
Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah II-1
Deputi Pelayanan Publik
Kementerian PANRB
UU No 25 Tahun 2009
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Pelibatan
(Pasal 20 – 38)
Masyarakat
1. Penyusunan Standar Pelayanan
2. Maklumat Pelayanan (Pasal 39)
3. Pengelolaan Pengaduan
4. Sistem Informasi Pelayanan
5. Pengelolaan Sarpras/fasilitas • Kerjasama
6. Pelayanan Khusus • Pemenuhan hak dan
kewajiban masyarakat
7. Tarif/Biaya Pelayanan • Berperan dalam perumusan
8. Perilaku Pelaksana Pelayanan kebijakan
• Membentuk lembaga
9. Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan pengawasan pelayanan
10. Penilaian Kinerja Pelayanan
Ruang Lingkup Penyelenggara
Pelayanan Publik Pelayanan Publik
KIB I
Meningkatnya Kualitas
2004 - 2009
Pelayanan Publik
Penyusunan SP
Service Delivery Manufacturing
Persyaratan Pelibatan Masyarakat
1. 7. Dasar Hukum
2. Sistem, Mekanisme, dan 8. Sarana prasarana/ fasilitas
Prosedur 9. Kompetensi pelaksana
Penetapan SP 10. Pengawasan Internal
3. Jangka Waktu Pelayanan
11. Jumlah pelaksanan
4. Biaya/Tarif 12. Jaminan pelayanan
5. Produk Pelayanan Publikasi SP 13. Jaminan keamanan dan
6. Penanganan Pengaduan, keselamatan pelayanan
Saran dan Masukan 14. Evaluasi kinerja pelayanan
Monev SP
MAKLUMAT PELAYANAN
PENGERTIAN
MP merupakan pernyataan kesanggupan dan
kewajiban penyelenggara untuk melaksanakan
pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan
ISI
1. Pernyataan janji dan kesanggupan untuk
melaksanakan pelayanan sesuai SP
2. Pernyataan memberikan pelayanan sesuai dengan
kewajiban dan akan melakukan perbaikan terus
menerus
3. Pernyataan kesediaan menerima sanksi dan/atau
memberikan kompensasi bila pelayanan tidak
sesuai SP
KEWAJIBAN LAIN
Mempublikasikan secara luas, jelas, dan terbuka kepada
masyarakat, melalui berbagai media yang mudah diakses
masyarakat
SDM Profesional
Aturan Perilaku
Responsivitas Hospitality
& Kode Etik
Reward &
Kompetensi
Punishment
34 96 493 623
Kementerian Lembaga Pemda
Langkah-Langkah
1. Persyaratan
2. Penentuan teknik sampel
2. Sistem, Mekanisme, dan
Prosedur
3. Waktu Penyelesaian 3. Penetapan responden
4. Biaya/Tarif
5. Produk Pelayanan 4. Pelaksanaan survei
6. Penanganan Pengaduan,
Saran dan Masukan 5. Pengolahan hasil survei
7. Kompetensi Pelaksana
8. Perilaku Pelaksana
9. Sarana dan Prasarana 6. Penyajian dan pelaporan hasil
Kegiatan Pengukuran Kemudahan Berusaha
di Daerah (Ease of Doing Business)
Latar Belakang: Tujuan Pelaksanaan Kegiatan:
• Pelaksanaan MPP berhubungan erat dengan program
prioritas pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan • Memperoleh gambaran perbandingan
investasi. skor kemudahan usaha di daerah antara
• Menurut World Bank, bidang pengurusan izin usaha, sebelum dan sesudah pelaksanaan MPP
izin mendirikan bangunan, dan pendaftaran property pada bidang pengurusan izin usaha, izin
adalah bidang-bidang dengan jarak ke batas yang
relatif jauh dibandingkan negara Asia lain yang sudah mendirikan bangunan, dan pendaftaran
maju. property di daerah.
• Perlunya pemantauan berkala terhadap MPP untuk • Memperoleh masukan dari pelaku usaha
memastikan berjalan sesuai prinsip dan tujuan yang
diharapkan. di daerah mengenai dukungan MPP
• Memperoleh nilai baseline skor kemudahan terhadap kemudahan pengurusan izin
berusaha di daerah tempat MPP berada sehingga usaha, izin mendirikan bangunan, dan
dapat digunakan untuk pemantauan kemajuan
pengembangan MPP secara berkala. pendaftaran property di daerah serta
• Memperoleh masukan bagi perbaikan/ permasalahan yang dihadapinya.
penyempurnaan Peraturan Menteri PAN dan RB • Merumuskan rekomendasi
nomor 23 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Mal
Pelayanan Publik. pengembangan MPP di daerah
SISTEM INFORMASI PELAYANAN PUBLIK
(SKM)
KIPP
Merupakan salah satu pembinaan terhadap inovasi pelayanan
06
publik nasional guna mendapatkan inovasi unggul dan terpilih
01 dalam rangka mendorong akselerasi peningkatan kualitas
pelayanan publik
melalui
Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK)
http://sinovik.menpan.go.id
05 KIPP ADALAH KOMPETISI INOVASI PALING
PRESTISIUS
Diselenggarakan sejak tahun 2014 dan diikuti oleh ribuan inovasi dari
02 K/LD dan BUMN/D
Proses registrasi, pengadministrasian, dan bantuan penilaian
dilakukan secara online, mengacu pada proses seleksi UNPSA
Penilaian kredibel dan akuntabel berdasarkan pembuktian yang dapat
Transparan dan Akuntabel dipertanggungjawabkan
Top 40 Tahun 2017
Top 40 Tahun 2018
dengan menggunakan tenaga
Akademisi dan Pakar
Dapat diakses secara luas oleh publik dengan dokumentasi yang
04 lengkap
Menjadi kebanggaan K/L/D dan BUMN/D
03
Sejak tahun 2017, Inovasi Pelayanan Publik menjadi salah satu
kategori kinerja yang digunakan Kemenkeu untuk alokasi DID
Mal Pelayanan Publik
PermenPANRB Nomor 23 Tahun 2017
PRINSIP
3,51 – 4,00 B Baik
4,01 – 4,50 A- Sangat Baik
4,51 – 5,00 A Pelayanan Prima
Keadilan Partisipasi Akuntabilitas Transparansi Berdayaguna Aksesibilitas
Kebijakan Pelayanan
ASPEK
Profesionalisme SDM
INDIKATOR
Sarana Prasarana
SIPP
(Hasil persilangan antara
Konsultasi & Pengaduan ASPEK dan PRINSIP)
Inovasi
Hasil Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2018
di Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
A A- B B- C C- D E F Total
RSUD Prov. 1 2 2 10 8 3 2 1 - 29
DPM-PTSP
Prov. 2 2 7 9 7 4 1 - - 32
SAMSAT - - 5 9 10 4 3 1 - 32
RSUD 6 28 51 46 28 15 11 1 - 186
Kab/Kota
DPM-PTSP 5 31 42 48 40 22 9 2 2 201
Kab/Kota
Disdukcapil 2 23 34 44 45 28 16 9 - 201
Hal-Hal yang perlu diperbaiki
01 Pelibatan masyarakat dalam perumusan kebijakan
khususnya penyusunan standar pelayanan
03
Pemberian penghargaan kepada para pegawai dalam
rangka mengapresiasi kinerja pegawai dalam
memberikan pelayanan
• Diskusi/Dialog/FGD • Mufakat