Anda di halaman 1dari 4

INSPIRASI MALL PELAYANAN PUBLIK (MPP)

KABUPATEN BANDUNG

Tugas : Modul III Kelompok IVa


Diklat PKP 3 2023

I. PROFIL

Untuk mewujudkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 yang menuntut pelayanan


yang cepat, mudah, dan akuntabel tersebut, maka dikeluarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (MENPAN-
RB) Nomor 23 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik sebagai
terobosan dan inovasi untuk mewujudkan pelayanan yang prima. Mal Pelayanan Publik yang
selanjutnya disebut MPP merupakan tempat terlaksananya kegiatan penyelenggara layanan
publik baik barang ataupun jasa pada suatu tempat dalam rangka menyediakan pelayanan
yang cepat, mudah, dan akuntabel.

Awalnya bentuk layanan terpadu pertama di Indonesia adalah Pelayanan Terpadu


Satu Atap (PTSA), kemudian berubah menjadi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Kehadiran MPP sebagai pelayanan versi berikutnya dapat mewadahi PTSP tanpa mematikan
pelayanan yang sudah ada sebelumnya. Peran PTSP justru diperluas sebagai motor
penggerak MPP. Kini, Kabupaten Bandung memiliki Mal Pelayanan Publik (MPP) yang
terintegrasi. MPP tersebut menempati lantai 2 dan 3 Munara Sabilulungan 99 tak jauh dari
Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bandung di Soreang, Kabupaten Bandung.

Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Bandung disebut-sebut sebagai mall


pelayanan publik terbaik dan terbesar di Jawa Barat. Peresmian Rabu 08/12/2021 didampingi
oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Bandung Dadang Supriatna. Mereka pun
berkesempatan melihat langsung pelayanan di MPP Kabupaten Bandung. bahwa di
Kabupaten Bandung punya mal pelayanan publik yang paling megah dari 50 mall.

Baca artikel detiknews, "Keren! Kabupaten Bandung Punya Mal Pelayanan Publik
Terbesar di Jabar "selengkapnya https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5846259/keren-
kabupaten-bandung-punya-mal-pelayanan-publik-terbesar-di-jabar.," Keren! Kabupaten
Bandung Punya Mal Pelayanan Publik Terbesar di Jabar"
selengkapnya https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5846259/keren-kabupaten-
bandung-punya-mal-pelayanan-publik-terbesar-di-jabar.

II. TUJUAN

Tujuan dibangun Mall Pelayanan Terpadu adalah sebagai berikut:

Pembagunan mall pelayanan publik ini dinilai dapat mempermudah proses


pelayanan, dari asalnya berceceran kini menjadi terpusat atau satu pintu. Sejauh ini,
total ada sebanyak 27 instansi telah bergabung untuk memberikan berbagai layanan
administrasi.

III. JENIS PRODUK LAYANAN

Beberapa instansi telah bergabung ke dalam MPP dan siap melayani publik, di
antaranya DPMPTSP Kab Bandung, DPMPTSP Provinsi Jabar, Polresta Bandung, Kejaksaan
Negeri, Pengadilan Agama, BJB, BPJS, KPP Pratama, PDAM Tirta Raharja, Disdukcapil,
Bagian Hukum, Samsat, Ikatan Notaris Indonesia, BPOM, Kantor Imigrasi, Badan
Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dan BNN.

Dengan adanya layanan terintegrasi tersebut masyarakat dapat secara mudah


mendapat layanan disatu tempat sesuai kebutuhan, hal ini dapat menghemat waktu dan biaya

IV. FAKTOR KUNCI SUKSES

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Publik Pemerintahan :


Warga pada era berita seperti sekarang ini menginginkan segala pengurusan
lebih cepat, efektif, dan efisien. Itu sebabnya aplikasi pelayanan publik dituntut buat
bisa menyampaikan layanan yg prima. buat mewujudkan hal tersebut pemerintah
dituntut buat berbenah dengan satu bentuk tanggung jawab terhadap masyarakatnya.
namun, perubahan tersebut ternyata tidak dapat berubah seketika, dibutuhkan
rentang saat bagi pemerintah pada pelaksanaannya.
Hal ini dikarenakan kualitas pelayanan publik ditentukan masing-masing
instansi dengan berbeda tempat diberbagai lokasi. buat mengetahui lebih jauh, berikut
faktor-faktor yang menghipnotis tingkat kualitas pelayanan publik di Indonesia.

1. Faktor organisasi sturktur organisasi


Kualitas pelayanan publik di pemerintah keliru satunya bergantung di
komponen – komponen pembentuknya. Kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi.
dari sinilah terbentuk prosedur koordinasi formal serta pola hubungan pada sebuah
organisasi. Kompleksitas berarti struktur organisasi tadi menerapkan tingkat
pembagian kerja, serta tingkat jabatan. Komponen formalisasi berkaitan dengan
standard operating procedure (SOP). Terakhir, sentralisasi berkaitan dengan
kewenangan pengambilan keputusan.
kondisi ketiga komponen struktur organisasi inilah yang mempengaruhi kualitas
pelayanan publik pemerintah. apabila pemerintahan memiliki pembagian kerja yg
sesuai kebutuhan. mempunyai SOP yang kentara buat tiap jenis pelayanannya. dan
penerapan desentralisasi yang bertanggungjawab sebagai akibatnya pengambilan
keputusan dapat lebih cepat serta fleksibel. Tentu dapat menunjang kualitas
pelayanan publik.

2. Faktor Aparat/ pelayan publik


Menjadi pelaksana aktivitas dan proses penyelenggaraan pemerintahan.
Kemampuan aparatur pemerintah ini turut juga berperan krusial dalam menentukan
tingkat kualitas pelayanan publik pemerintah. Bagaimana pemerintah mengelola dan
membekali aparat menjadi sumber daya insan yang dimiliki sehingga pemerintahan
dapat menyampaikan pelayanan prima pada rakyat.
dengan adanya perkembangan teknologi memungkinkan pemerintah lebih simpel
pada melakukan pengelolaan sdm. Pemerintah dapat memakai software pengelolaan
sdm. semua proses pengelolaan mulai berasal pendataan data pegawai, mutase,
kehadiran pegawai, sampai penggajian bisa dikelola menggunakan lebih efektif dan
efisien.
3. Faktor sistem pelayanan publik
buat menyampaikan pelayanan publik yg baik bagi masyarakat diperlukan sistem
yang tertata. Selain berimbas di kecepatan pelayanan, sistem pelayanan publik yg
baik dapat menekan pungli serta tindak korupsi. syarat pelayanan yang kentara, batas
ketika, mekanisme, serta tarif pelayanan yang transparan dapat mendorong taraf
kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah.
Guna memberikan pelayanan yg lebih baik. saat ini pelayanan publik poly yang
diintegrasikan menjadi satu pintu. Beberapa kota di Indonesia mulai memanfaatkan
sistem isu manajemen perizinan terpadu guna mendukung pelayanan satu pintu.
Sistem informasi yang lebih dikenal dengan e-government ini dapat mendukung
penyelenggaraan layanan sebagai lebih jelas, mudah, dan transparan.
saat pemerintah menerapkan pelayanan publik yg baik, maka tidak hanya warga yang
merasa terbantu. namun kinerja pemerintah juga akan semakin efektif serta efisien.
Proses yang yg umumnya berbelit serta usang menjadi lebih efisien. dari sisi
pemerintah, data yang masuk terdokumentasi menggunakan baik sehingga dapat
sebagai rujukan dikemudian hari. Penerapan teknologi bisa menjadi galat satu upaya
pada menaikkan kualitas pelayanan publik.

V. SIMPULAN
Pelajaran yang dapat ditiru/diadaptasi dan menginspirasi penyelesaian
masalah komunikasi dalam pemberian layanan publik yang prima dari Unit Kerja
layanan pemerintah adalah sebagai berikut :
1. Layanan yang berinergi, terkolaborasi dan terorganisir dalam satu gedung dengan
melibatkan Petugas layanan publik dari beberapa instansi pemerintah terkait
sesuai kebutuhan penerima layanan/masyarakat , sehingga dapat memudahkan
masyarakat dalam kebutuhan layanan disatu unit kerja serta meminimalisir biaya.
2. Pemilihan SDM petugas layanan publik yang tepat kriterianya (the right man in the
right place), dilatih dan dikenalkan produk layanan yang ada di Unit Kerja masing-
masing Instansi sesuai kompetensi yang menguasai produk maupun layanan
sehingga berbagai layanan bisa cepat terlayani;
3. Sikap ramah dan unsur 3S Senyum, Salam, Sapa dari petugas dan adanya
Custumer Service saat masuk untuk memperoleh tujuan layanan yang diberikan
sesuai kebutuhan.
4. Tersedia ruang yang nyaman dan aman bagi penerima layanan yang
berkebutuhan khusus, perpustakaan, dan ruang menyusui bagi penerima
layanan.
5. Tersedia kontak pengaduan dan sistim pengaduan layanan.

Anda mungkin juga menyukai