Anda di halaman 1dari 5

PENGENDALIAN PELAKSANA KEGIATAN PELAYANAN PUBLIK

A. PENDAHULUAN

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan

administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik yaitu setiap

institusi penyelenggara Negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk

berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum

lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh pejabat, pegawai, petugas, dan setiap

orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang bertugas

melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik.

Pengendalian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan

merupakan suatu proses pengumpulan data dan analisis informasi (berdasarkan

indikator yang ditetapkan) secara sistematis dan berkelanjutan tentang

pelaksanaan program/kegiatan pembangunan sehingga dapat dilakukan tindakan

koreksi dini ataupun rekomendasi berupa solusi dan masukan guna

penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya.

Dalam pelaksanaan pelayanan publik harus berdasarkan standar pelayanan

sebagai tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji

penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas,

cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Pelayanan publik diatur dalam Undang-

Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, pengaturan ini


dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum dalam hubungan antara

masyarakat dan penyelenggara dalam pelayanan publik. Selain itu, pengaturan

mengenai pelayanan publik bertujuan agar terwujudnya batasan dan hubungan

yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh

pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan public, agar terwujudnya

sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan asas-asas

umum pemerintahan dan korporasi yang baik, agar terpenuhinya penyelenggaraan

pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dan agar

terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam

penyelengaaran pelayanan publik.

Dengan menerapkan standar pelayanan publik dengan baik, diharapkan

penyelenggaraan pelayanan publik dapat menghasilkan kepuasaan masyarakat

sebagai pihak yang menerima pelayanan. Dalam penyelenggaraan pelayanan

publik, penyelenggara dituntut untuk menerapkan prisnsip efektif, efisien, inovasi

dan komitmen mutu. Karena orientasi dari pelayanan publik adalah kepuasan

masyarakat, masyarakat mendapatkan pelayanan sesuai dengan apa yang

diharapkan atau bahkan melebihi dari harapan masyarakat sehingga dalam

pelaksanaannya dituntut prinsip kehati-hatian selalu.

B. ANALISIS MASALAH

Proses pelayanan public yang dilakukan kepada masyrakat seringkali

mengalami pasang surut kegiatan baik dari segi anggaran ataupun kinerja SDM

atau pelaksana kegiatan yang dapat berdampak negatif ataupun positif. Berdampak

negatif apabila dalam pelaksanaan kegiatannya ditemukan penyimpangan,

berdampak positif apabila pelayanan publik yang dilakukan tepat sasaran, tepat
anggaran dan tepat waktu. Sehingga sudah menjadi suatu keharusan dalam suatu

organisasi agar ada pelaksanaan pengendalian pelaksanaan kegiatan terutama

yang dilakukan oleh para pejabat atau petugas yang berwenang.

Dalam proses pelaksanaan kegiatan pengendalian terhadap program/kegiatan

pembangunan yang dilakukan, akan terjawab beberapa pertanyaan kunci seperti :

Masalah-masalah apa yang timbul? Apakah kegiatan berjalan sesuai jadwal?

Apakah kegiatan menghasilkan output yang direncanakan? Apakah anggarannya

sesuai dengan rencana? Apakah strateginya berjalan sesuai dengan rencana dll.

Kegiatan pengendalian terhadap pelaksanaan Rencana Kerja yang sudah

ditetapkan oleh suatu organisasi mutlak sangat diperlukan karena merupakan salah

satu wujud akuntabilitas pemerintah untuk mendukung pelaksanaan program

pembangunan yang jelas, transparan, efesien dan bertanggung jawab.

C. PEMBAHASAN

Pengendalian pelaksanaan kegiatan dalam rangka pemenuhan untuk

kepentingan pelayanan publik sekarang ini sudah menjadi keharusan sebagai

bentuk kontrol baik terhadap anggaran, waktu ataupun sumber daya

manusianya. Ada 3 unsur kegiatan pokok dalam pengendalian, yaitu :

a. Pengawasan : melihat; mencatat, mengukur; laporan.

b. Evaluasi : Analisa; identifikasi masalah; pengelompokan masalah,

pemecahan masalah.

c. Action / Tindakan dalam pengendalian .

Dari bahasan diatas, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan

program dan kegiatan yang tercantum dalam rencana kerja pemerintah dalam

rangka pengendalian kegiatan antara lain :


1. Perlunya peningkatan penyelarasan proses perencanaan dan

penganggaran secara terus menerus agar pelaksanaan kegiatan dapat

mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan sesuai dengan resources

yang tersedia;

2. Perlunya untuk menentukan indikator kegiatan yang jelas dan serinci

mungkin, sehingga dapat dilakukan analisis terhadap konsistensi serta

efisiensi dan efektivitas pelaksanaannya;

3. Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan sasaran pencapaian

program diperlukan perumusan kegiatan yang jelas sehingga

mempermudah dalam mewujudkan capaian kegiatan/program dan

menghindari revisi rencana kegiatan;

4. Diperlukan komitmen bersama tentang pentingnya pelaksanaan

monitoring dan evaluasi kegiatan;

5. Perlunya peningkatan koordinasi dengan dalam internal instansi dan juga


dengan instansi-instansi terkait lainnya untuk kecermatan dalam
menyusun rincian kegiatan yang dilaksanakan.

Kegiatan pengendalian merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi

risiko, penetapan dan pelaksanaan kebijakan serta prosedur, untuk memastikan

bahwa tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif. Kebijakan

dibuat untuk mengarahkan apa yang seharusnya dikerjakan dan berfungsi sebagai

dasar bagi penyusunan prosedur. Pelaksanaan kegiatan pengendalian terbagi

kedalam 11 tahapan, yaitu :

1. Reviu kinerja instansi Pemerintah dengan membandingkan pencapaian

kinerja dengan tolak ukur kinerja seperti target, anggaran, prakiraan dan

hasil yang dicapai pada periode sebelumnya secara periodik;


2. Pembinaan sumber daya manusia;

3. Pengendalian pengelolaan sistem informasi;

4. Pengendalian fisik asset;

5. Penetapan dan reviu indikator dan ukuran;

6. Pemisahan fungsi Pimpinan instansi pemerintah diantara pegawai yang

berbeda untuk mengurangi risiko kesalahan, pemborosan atau kecurangan;

7. Otorisasi transaksi dan kejadian penting yang sah yang dikerjakan sesuai

dengan keputusan dan arahan pimpinan instansi pernerintah;

8. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu sehingga tetap terjaga relevansi,

nilai-nilai serta kegunaannya bagi manajemen dalarn mengendalikan

operasi dan mengambil keputusan;

9. Pembatasan akses sumber daya sesuai prosedur yang memastikan bahwa

sumber daya dan pencatatan telah digunakan dengan baik untuk pegawai

yang mempunyai wewenang.

10. Akuntabilitas;

11. Dokumentasi sistem pengendalian intern yang mencakup seluruh sistem


pengendalian intern serta traksaksi dan kejadian penting.

Tujuan dari pengendalian kegiatan ini sendiri adalah menjamin bahwa strategi,

rencana yang dijalankan sesuai dengan tujuan organisai yang diinginkan seperti

yang sudah tercantum dalam renca kerja dan anggaran organisasi. Pengendalian

kegiatan bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke berbagai

upaya yang dilakukan oleh sutau unit organisasi agar tujuan organisasi terpenuhi

yaitu tercapaianya pelaksanaan pelayanan publik yang prima. Hal tersebut sebagai

sarana pimpinan dalam memastikan bahwa kegiatan yang telah direncanakan

dapat berjalan sesuaai yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai