A. PENDAHULUAN
Terdapat tiga kunci yang memungkinkan sebuah organisasi tetap efektif dan relevan,
yaitu, pertama, organisasi tersebut mampu menganalisis lingkungan eksternalnya dalam
rangka memperkirakan perubahan, seperti kemajuan teknologi, perubahan harapan
masyarakat, perubahan peraturan perundangan, perubahan kebijakan pemerintah, perubahan
trend, meningkatnya tuntutan etika lingkungan, dll); kedua, organisasi mampu mendiagnosa
kondisi internal organisasi dengan tepat sehingga diketahui bagian-bagian mana saja dari
organisasi yang perlu untuk diubah/diperbaiki; dan yang ketiga adalah mampu menentukan
dan melaksanakan berbagai upaya perubahan yang tepat berdasarkan hasil analisis
lingkungan eksternal dan diagnosa kondisi internal organisasi.
Bagi organisasi sektor publik, beberapa contoh perubahan lingkungan yang nyata
antara lain adanya perubahan harapan masyarakat terkait pelayanan publik yang lebih baik
dalam hal kualitas, memadai kuantitasnya, lebih cepat, lebih mudah diakses, dan lebih
responsif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, adanya perkembangan teknologi
informasi yang pesat serta adanya kebijakan pemerintah untuk memanfaatkan teknologi
informasi dalam pelayanan publik. Berdasar pada perubahan-perubahan ini, organisasi
sektor publik tentunya perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian/adaptasi/perubahan untuk
memastikan bahwa organisasi tersebut dapat secara efektif terus memberikan pelayanan
yang dapat memenuhi harapan masyarakat. Kondisi inilah yang membawa organisasi publik
selalu berada dalam kondisi perubahan sebagai upaya penyesuaian terhadap perubahan
lingkungannya.
1
Adapun dari ketiga kunci yang memungkinkan oraganisasi tetap efektif dan relevan
adanya kemampuan suatu organisasi mendiagnosa kondisi internal dengan tepat sehingga
dapat diperbaiki
B. ISU AKTUAL
Keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia tidak terlepas dari partisipasi aktif
masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Salah satuperanan aktif masyarakat
dan swasta dalam penyelenggaran upaya kesehatan masyarakat strata pertama diwujudkan
melalui berbagai upaya, yaitu dimulai dari diri sendiri, keluarga sampai dengan upaya
kesehatan yang bersumberdaya masyarakat (UKBM). Upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat ini merupakan wahana pemberdayaan masyarakat, salah satunya yang telah
dikembangkan adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) (Kemenkes RI, 2011).
C. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang yang dijelaskan sebelumnya, maka identifikasi
masalah yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :
1. Partisipasi masyarakat berkunjung ke Posyandu yang berkurang,
2. Pelaporan oleh Kader Posyandu masih dilakukan dengan cara manual yaitu tulis tangan,
sehingga rentan untuk hilang dan kurang jelas dalam segi penulisan.
D. RUMUSAN MASALAH
Perbaikan kualitas penyelenggaraan posyandu menjadi prioritas utama sehingga
masyarakat dapat berpartisi aktif dalam memanfaatkan pelayanan Posyandu dan kader
posyandu pun dapat menyajikan laporan atas pelayanan tersebut dengan baik dan akurat.
2
Untuk itu perlu di identifikasi masalah tersebut dengan menggunakan analisis USG
sebagai alat untuk mengetahui isi mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan
kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut identifikasi USG.
Untuk lebih jelasnya, kriteria USG dijelaskan sebagai berikut :
1. Urgency : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti,
2. Seriousness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan,
3. Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera
Tabel USG Penetapan Utama
Nilai
NO Isu Strategis/Masalah Total Rangking
U S G
1 Partisipasi masyarakat 4 3 3 10 2
berkunjung ke Posyandu yang
berkurang
2 Pelaporan oleh Kader Posyandu 4 4 3 11 1
masih dilakukan dengan cara
manual yaitu tulis tangan,
sehingga rentan untuk hilang
dan kurang jelas dalam segi
penulisan
3
Peran pimpinan sebagai Problem Solving berperan sangat penting dalam rangka
meningkatkan mutu layanan. Dalam hal ini, maka diperlukan sistem informasi yang dapat
memberikan kemudahan kepada petugas posyandu dalam pendaftaran ibu-ibu hamil dan
pelayanan imunisasi balita serta kelola jadwal kegiatan posyandu. Dapat dipastikan bahwa
kebutuhan akan keberadaan Sistem Informasi sangatlah membantu bagi para Kader dan Bidan
dalam pengolahan data secara cepat dan tepat sasaran dan utamanya kelurahan sebagai pengolah
data yang berguna untuk menentukan pimpinan selanjutnya.