Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

REFLEKSI FAKTA-FAKTA PERMASALAHAN


KEPEMIMPINAN ORGANISASI DAN MASYARAKAT
YANG BERBASIS DATA
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah "Kepemimpinan"

Dosen Pengampu :Dr. JUFRI DARMA, SE, M.Si,Ak.CA

DI SUSUN OLEH :

HARY WAHID PRATAMA ( 7212442004 )


INDAH CHRISTINE ( 7213142031 )
NADIA OCTAVIANI ( 7213142012 )

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

AGUSTUS 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana
atas berkat kasih karunianya yang begitu besar sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kepemimpinan yang berjudul “ REFLEKSI FAKTA-FAKTA
PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN ORGANISASI DAN MASYARAKAT YANG
BERBASIS DATA” ini dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah di tentukan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah


membantu dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa dalam makalah
ini masih terdapat kekurangan oleh karena itu pada para pembaca saya
mengharapkan saran dan kritik demi makalah yang kamu buat selanjutnya agar
jauh lebih baik. Moga makalah ini benar-benar bermanfaat bagi para pembaca dan
khususnya kepada kelompok kami.

Medan, 27 Agustus 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I: PENDAHULUAN................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan Makalah......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
A. Masalah Kepemimpinan Dalam Organisasi Dan Masyarakat................................6
B. Faktor-Faktor Timbulnya Permasalahan Kepemimpinan Dalam Organisasi
Dan Masyarakat.................................................................................................... 8
C. Problematika Kepemimpinan................................................................................10
BAB III CBR DAN CJR
A. Critical Book Review (CBR)
B. Critical Journal Review (CJR)
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................18
A. Kesimpulan...........................................................................................................18
B. Saran.....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat


didunia, pada tahun 2019, jumlah penduduk di Indonesia mencapai ±268 juta
orang (BPS, 2020). Untuk bisa memanfaatkan jumlah penduduk yang banyak
tersebut tentunya harus dimulai dengan peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Menurut Ahmaini (2010) dalam Hidayat (2015), organisasi dapat
mengubah kehidupan masyarakat, organisasi juga dapat berperan sebagai cagar
ilmu pengetahuan. Dengan adanya organisasi tersebut maka masyarakat akan
mempunyai tempat untuk berkumpul dan mencapai tujuan bersama, di dalam
sebuah organisasi, sumber daya manusia sangat berperan penting diantaranya
sebagai pemimpin dan juga anggota.
Pemimpin merupakan seseorang yang mengarahkan anggotanya dengan
menggunakan kepemimpinan dan juga wewenangnya, selain itu untuk mencapai
tujuan organisasi, seorang pemimipin harus bertanggung jawab atas pekerjaan
anggotanya (Hasibuan, 2011). Kemampuan mempengaruhi atau mengarahkan
yang dimiliki seorang pemimpin akan sangat berperan dalam kemajuan sebuah
organisasi karena dapat membuat anggota menjadi lebih aktif dan berpartisipasi
dalam menjalankan kegiatan organisasi. Selain itu seorang pemimpin juga
mempunyai tugas untuk membuat perencanaan-perencanaan dan mengawasi agar
semua kegiatan yang dijalankan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
demi tercapainya tujuan bersama. Kegagalan sebuah kegiatan atau perencanaan
juga akan menjadi tanggungjawab seorang pemimpin. Diantara tugas-tugas
pemimpin ada beberapa tugas yang sangat sentral bagi berjalannya organisasi,
yaitu keikutsertaan atau pengambilan bagian dalam kegiatan bersama, meliputi
pemberian ide atau gagasan dan juga menghadiri kegiatan organisasi (Sumaryadi,
2010). Selain faktor kepemimpinan yang baik seorang anggota juga harus

4
memiliki motivasi atau dorongan dalam berorganisasi, karena akan percuma jika
di dalam sebuah organisasi mempunyai pemimpin yang handal, tetapi anggota
organisasi tersebut tidak memiliki motivasi dalam berorganisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu masalah kepemimpinan dalam organisasi dan masyarakat?
2. Apa faktor-faktor timbulnya masalah kepimpinan dalam organisasi dan
kepemimpinan?
3. Bagaimana problematika kepemimpinan dalam organisasi dan masyarakat

C. Tujuan
1. Mengetahui masalah kepemimpinan dalam organisasi dan masyarakat.
2. Mengetahui faktor-faktor timbulnya masalah kepemimpinan dalam
organisasi dan masyarakat.
3. Mengetahui problematika kepemimpinan dalam organisasi dan
masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Masalah Kepemimpinan Dalam Organisasi Dan Masyarakat

5
Pengertian organisasi merupakan sebuah sistem kerja sama sekelompok
orang dalam mencapai tujuan tertentu. Sistem tersebut terdiri dari tiga komponen
pembentuk yang saling berhubungan yaitu: orang-orang (sekelompok orang),
kerja sama, dan tujuan. Semakin banyak dan kompleks upaya yang dilakukan
untuk mencapai tujuan tersebut dengan efektif, maka orang-orang yang terlibat
harus dituntut untuk lebih bekerja sama. Namun, masih ada beberapa organisasi
yang memiliki pekerja kompeten masih saja mengalami kegagalan. Hal ini
disebabkan beberapa faktor di antaranya kurangnya bahan baku, performa
individu yang kurang, kualitas produksi yang rendah, perolehan laba yang tidak
maksimal, serta iklim yang tidak stabil. Amitai Etzioni dalam Sudin (2012)
memberi ukuran keefektifan organisasi sebagai tingkat sejauh mana ia berhasil
mencapai tujuannya.
Ketika perusahaan terlalu fokus pada bagaimana ia bersaing dengan
perusahaan lain, kondisi dalam organisasi diperlakukan dengan cara yang tidak
efektif. Manajemen lebih tertarik pada penampilan yang baik daripada melakukan
apa yang diperlukan, hasilnya yaitu kemunduran besar bagi ekonomi dan
pendidikan di dunia. Pemimpin tim berfokus untuk mencari bakat individu demi
kepentingan organisasi Manajer, di sisi lain mengevaluasi isu-isu dan masalah.
Perbedaannya jelas sebuah tim memiliki visi dan sebuah manajemen memiliki
agenda.
Koordinasi dari bakat-bakat pengikut dan mengarahkan mereka pada
tujuan-tujuan tertentu adalah hal yang penting. Dari semua sumber daya yang
tersedia untuk organisasi uang, bahan, peralatan, dan orang. Tidak seperti sumber
daya lain, manusia memiliki potensi luar biasa untuk pertumbuhan dan
pembangunan. Kenyataan ini membuat motivasi karyawan menjadi paling penting
dan menantang aspek sistem kepemimpinan.

Dalam organisasi dewasa ini, tuntutannya adalah untuk menanggapi


perubahan teknologi dan pasar dengan menjadi organisasi belajar. Pemimpin dan
karyawan menjangkau luar batas-batas mereka dalam rangka untuk
mengembangkan hubungan yang lebih efektif, prosedur, proses, dan penglihatan.
Sebagian besar masalah organisasi saat ini adalah kurangnya kepemimpinan

6
bukan bakat. Untungnya, orang-orang mulai menyadari bahwa kinerja dari peran
kepemimpinan sangat penting tidak hanya untuk kesuksesan, tapi juga untuk
bertahan hidup. Masyarakat menyaksikan gelombang baru model kepemimpinan
yang berpihak pada kepemimpinan partisipatif, tim bekerja, belajar sepanjang
hayat, komunikasi, dan visi. Akhirnya karyawan, pelanggan, masyarakat, dan
generasi masa depan para pemimpin melihat ke arah yang baru yang dapat
memberikan kesuksesan dan kebahagiaan bagi generasi sekarang dan jaminan
kehidupan yang lebih baik, lingkungan kerja, dan masyarakat untuk generasi
berikutnya. Tugas ini sulit, tetapi manusia memiliki sumber daya, pendidik, multi-
dimensi karyawan, dan teknologi untuk mencapainya. Organisasi harus ingat
bahwa generasi ini memiliki kewajiban etis untuk masa depan dan kesejahteraan
generasi berikutnya. Motivation Saat seseorang memotivasi dirinya sendiri atau
orang lain, orang tersebut sedang mengembangkan kondisi yang akan membantu
mendorong seseorang untuk berperilaku sesuai kehendak. Apakah itu adalah
melalui motivasi intrinsik atau ekstrinsik motivasi, sebagian besar individu
digerakkan oleh keyakinan mereka, nilai, kepentingan pribadi dan bahkan
ketakutan.

Salah satu tantangan yang lebih sulit untuk seorang pemimpin adalah
untuk belajar bagaimana secara efektif memotivasi mereka yang bekerja untuk
mereka. Salah satu alasan mengapa begitu sulit adalah karena motivasi bisa sangat
pribadi. Biasanya, para pemimpin yang tidak berpengalaman percaya bahwa
faktor-faktor yang memotivasi diri mereka sendiri akan memotivasi lain.
Kesalahpahaman lain adalah bahwa para pemimpin yang tidak berpengalaman
adalah bahwa faktor-faktor yang memotivasi seorang karyawan akan juga bekerja
pada orang lain padahal satu ukuran tidak cocok untuk semua ketika berhubungan
dengan motivasi.

Seorang manager, pimpinan, supervisor, atau apapun namanya juga


manusia. Mereka tidak bisa luput dari berbagai macam kesalahan. Jika kita saat ini
memiliki kesempatan untuk menjadi pimpinan, ada baiknya kita mempelajari
masalah kepemimpinan seperti apa yang umumnya terjadi di sebuah perusahaan,
anda kita bisa menghindari kesalahan yang sama. Ataupun jika memang sudah

7
terjadi dan kita tidak menyadarinya, maka kita bisa segera memperbaiki kesalahan
kita. Sebab seperti kata seorang bijak, adalah baik belajar dari kesalahan, namun
yang terbaik tetap jika tanpa kesalahan.

B. Faktor-Faktor Timbulnya Permasalahan Kepimpinan Dalam


Organisasi Dan Masyarakat

a) Management Waktu Yang Buruk


Tidak perduli anda tipe pemimpin yang galak atau pemimpin yang bersahabat,
bawahan tetap membutuhkan kehadiran anda. Sebagai pemimpin, andalah yang
menjadi penunjuk arah bagi mereka. Walaupun seandainya anda begitu sibuknya,
tetap harus bisa memberikan sedikit waktu untuk berkomunikasi dua arah dengan
bawahan, apalagi jika anda masih mengelola perusahaan yang dalam tahap
berkembang. Pemimpin yang baik harus dapat mengelola waktu, baik internal
ataupun eksternal. Kesuksesan seorang pemimpin tidak lepas dari management
waktu yang baik; namun, banyak masalahyang berawal dari titik ini.

b) Kurangnya Review dan Evaluasi


Masalah kepemimpinan yang kedua adalah pembiaran. Terkadang, anda melihat
karyawan melakukan kesalahan yang kecil, tapi anda diamkan dengan harapan
karyawan tersebut akan sadar sendiri akan kesalahannya. Namun yang terjadi,
karyawan tersebut tidak sadar, dan pada akhirnya, anda sebagai seorang pemimpin
akan menjadi sasaran keluhan dan complaint dari karyawan lainnya. Pemimpin
harus bisa menyelamatkan karyawannya. Jika ada karyawan yang berpotensi
mengganggu produktifitas karena kesalahan kecil saja, seorang pemimpin harus
menegur, menegur bukan berarti marah, dan juga bukan berarti harus dihadapan
banyak orang. Dengan demikian, karyawan tersebut akan faham apa yang dia
perbuat dan efek negatif dari perbuatan tersebut kepada perusahaan.

c) Kaderisasi Yang Keliru


Kepemimpinan yang baik adalah pemimpin yang bisa mencetak pemimpin-
pemimpin yang baru atau dikenal juga dengan sebutan kaderisasi. Itu benar,

8
namun, bukan berarti anda melepaskan semua tanggung jawab ke bahu seorang
anak buah yang sedang ditempa untuk menjadi pemimpin. Itu sama saja anda
meletakkan sebilah pedang di atas kepala dengan diikat ke sehelai rambut. Sangat
miriskan. Walaupun karyawan tersebut memiliki kompetensi di atas karyawan
yang lain, tentunya dia masih tetap harus dalam bimbingan. Jika memang sudah
bisa dilepas sama sekali, maka anda harus siap untuk menyerahkan jabatan, sebab
sudah tidak ada gunanya lagi anda memegang jabatan tersebut.

d) Masalah Hubungan Interpersonal


Adanya batasan antara atasan dan bawahan memang harus dihindari. Namun, jika
terlalu akrab maka kita akan menimbulkan masalah kepemimpinan di kemudian
hari. Bayangkan, jika ternyata menurut penilaian perusahaan anda harus memecat
seorang anak buah yang sudah terlanjur sangat dekat dengan anda. Bagaimana
perasaan anda? Apa yang harus anda katakan? Maka itu bisa menjadi sebuah batu
sandungan bagi kelangsungan hidup dari tim atau bahkan organisasi yang anda
pimpin.
e) Kurangnya Motivasi
Dalam kepemimpinan salah satu tugas dari pemimpin adalah memotivasi. Namun
jika salah untuk memotivasi anak buah, maka ini menjadi masalah kepemimpinan,
sebab tujuan dari motivasi tersebut tidak akan tercapai. Seorang anak buah yang
menginginkan penghargaan akan tidak mempan jika diberi motivasi tentang uang.

Lima hal tersebut merupakan hal yang umum terjadi dalam kepemimpinan.
Terkadang, anda sebagai pemimpin terlambat atau bahkan kadang tidak
menyadari sama sekali bahwa anda tidak lagi berjalan di rel kepemimpinan yang
benar, sesuai kaidah, normal, dan nilai yang berlaku di perusahaan. Oleh sebab itu,
kendali diri dan evaluasi sangat diperlukan oleh seorang pemimpin. Sekali-sekali
lihatlah ke belakang dan perhatikan jejak yang anda buat.

C. Problematika Kepemimpinan

9
Sudah hampir 76 tahun bangsa Indonesia ini merdeka. Tetapi sampai saat
ini, pernyataan merdeka itu dirasa belum sepenuhnya tertanam dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang belum
benar-benar merasakan kesejahteraan dalam kehidupannya. Terutama dalam
mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Bertambah lagi usia bangsa ini. Namun
masa yang telah lewat itu belum mendekatkan bangsa ini kepada negara yang
dicita-citakan seperti yang tertulis dalam alinea terakhir Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yaitu yang berbunyi Negara yang pemerintahannya
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial. Suatu cita-cita akan dapat terwujud apabila ada usaha dan
tekad keyakinan yang menyertainya. Tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia
tersebut dirasa hanya sekedar tulisan belaka tanpa ada usaha dari berbagai lapisan
masyarakat Indonesia. Dalam hal ini dibutuhkan sosok pemimpin yang mampu
menuntun dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan cita-cita
bangsa Indonesia tersebut.

Kepemimpinan memang merupakan suatu topik bahasan yang klasik,


sudah sangat tua usianya namun tetap sangat menarik untuk dikupas karena sangat
menentukan berlangsungnya suatu organisasi. Kepemimpinan itu esensinya adalah
pertanggungjawaban. Masalah kepemimpinan masih tetap hot untuk diungkap
karena tiada habisnya untuk dibahas di sepanjang peradaban umat manusia.
Terlebih pada zaman sekarang ini yang semakin bobrok saja moral dan mentalnya.
Ibaratnya, kita semakin sulit mencari pemimpin yang baik (good leader).
Pemimpin yang baik sebenarnya pemimpin yang mau berkorban dan peduli untuk
orang lain serta bersifat melayani. Tetapi, kenyataannya berbeda. Bila kita lihat
sekarang pada para pemimpin kita di atas sana, dari lapisan bawah sampai lapisan
tertinggi, dari pusat hingga ke daerah-daerah. Banyak pemimpin yang hadir
dengan tanpa mencerminkan sosok pemimpin yang seharusnya, malah terlihat
adanya pemimpin-pemimpin yang jauh dari harapan rakyat, tidak peduli dengan
nasib rakyat bawah, dan hampir tidak pernah berpikir untuk melayani masyarakat.

10
Karena kepemimpinan mereka lebih dilandasi pada keinginan pribadi dan lebih
mengutamakan kepentingan kelompok.

Kenyataan itu bisa kita ketahui bersama dalam potret keseharian


masyarakat Indonesia, yang ada di surat kabar dan terekspose di kotak kaca
televisi. Siapapun presidennya, rakyat selalu harus rela antre minyak tanah untuk
kompor mereka. Siapapun gubernur di ibukota, macet dan banjir adalah penyakit
akut yang entah kapan akan musnah dari kehidupan keseharian warga kota. Masih
tingginya tingkat kriminalitas yang dilakukan masyarakat dengan alasan demi
memenuhi kebutuhan hidupnya. Masih rendahnya kesempatan masyarakat dalam
mendapatkan pendidikan. Kenyataannya biaya pendidikan yang dirasa semakin
mahal saja sehingga akan menghambat masyarakat untuk mendapatkan
pendidikan terutama bagi masyarakat bawah. Penderita gizi buruk dan busung
lapar pun masih kerap menghantui masyarakat Indonesia karena minimnya biaya
hidup mereka dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Melihat kenyataan yang
seperti itu, sangat memprihatinkan sekali dan sampai saat ini belum ada tindakan
yang nayat dari para pemimpin-pemimpin kita. Mereka malah asyik
mempertontonkan kebolehan mereka dalam menyampaikan janji-janji belaka.
Kepemimpinan yang ada hanya sibuk membangun benteng kekuasaan dengan
permainan citra. Semua masalah bangsa diselesaikan dengan retorika dan janji-
janji, lewat iklan di media massa, atau setidaknya dengan kata “akan” lewat
statemen di forum kenegaraan. Dengan mendasarkan kata “akan” itu seolah-olah
semua permasalahan sudah

dapat terselesaikan. Kenyataannya belum ada usaha dan tindakan nyata


dari mereka untuk mewujudkan janji-janji mereka saat kampanye. Tak heran jika
akhirnya masalah-masalah yang membelit bangsa ini jadi bertumpuk dan tidak
pernah diselesaikan.
Lalu seperti apakah sosok pemimpin yang sebenarnya ada di Indonesia
yang dapat membawa bangsa Indonesia ke masa kejayaan dan kemerdekaan
dalam arti yang sesungguhnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dibutuhkan
adanya suatu proses. Bangsa Indonesia ini memerlukan pemimpin baru. Pemimpin
yang menjadi problem solver. Pemimpin seperti ini tentu lahir dari generasi baru.

11
Bukan dari generasi lawas pewaris kepemimpinan pola lama. Bukan juga berasal
dari individu yang terlibat dan menyangga kepemimpinan masa lalu. Dibutuhkan
seorang pemimpin yang amanah, visioner, berani, jujur dengan cita-cita
perjuangan, memiliki komitmen dan keteguhan terhadap ideologi dan citacita
perjuangan, serta sabar dalam berjuang. Sosok pemimpin itu seharusnya bertindak
tidak harus menunggu protes dari masyarakatnya, tetapi dia mempunyai inisiatif
tersendiri dalam bertindak dan mengambil suatu keputusan yang terbaik. Dia
memiliki sikap empati yang dalam terhadap masyarakat yang dipimpinnya.

BAB III

CBR DAN CJR

A.Critical Book Review ( CBR)

1.1 Latar Belakang

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan


dalam meringkas dan menganalisi sebuah buku serta
membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain,
mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang
dianalisis Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita
baca dan pahami, terkadang kita hanya memilih satu buku untuk
dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari segi
analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat
CBR Kepemimpinan ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang
kepemimpinan

1.2 Tujuan Penulisan CBR

Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang kepemimpinan


serta membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan topik

12
yang sama. Yang dibandingkan dalam buku tersebut yaitu
kelengkapan pembahasannya, dan kelemahan dan kelebihan pada
buku-buku yang dianalisis.

1.3 Manfaat CBR

Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah:

a. Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian


kepemimpinan, ciri-ciri kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan dan
lainnya.

b. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang


telah di lengkapi dengan ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta
kekurangan dan kelebihan buku tersebut.

c. Melatih siswa merumuskan serta

1. Buku Utama

Judul buku utama : Leadership, Organizational Change and Sensemaking


Pengarang : Dr Ronal Skea
Penerbit : Routledge
Tahun penerbit : 2021
ISBN : 978-1-003-02250-3

13
Ketebalan : 164 halaman

Deskripsi Buku

Literatur perubahan organisasi sering berfokus pada peran pemimpin dalam memberi
pengertian kepada orang lain tentang perlunya perubahan dan ada banyak model dan
resep tentang bagaimana memengaruhi pemikiran karyawan tentang perubahan, desain
organisasi, dan kinerja. Terlepas dari persediaan saran yang siap pakai ini, penelitian
telah menunjukkan bahwa hingga 90% program perubahan gagal memberikan hasil yang
diharapkan. Salah satu alasan untuk ini yang telah diabaikan dalam literatur adalah bahwa
perubahan pemikiran yang berhasil dimulai dengan bagaimana para pemimpin pertama-
tama memahami perlunya perubahan dan tantangan yang ditimbulkannya terhadap
pemikiran mereka sendiri.

Buku ini memunculkan unsur-unsur di balik akal sehat pemimpin yang menambah atau
mengurangi kemampuan mereka untuk secara kritis mempertanyakan pemikiran mereka
saat ini. Para pemimpin dan intervensionis tidak memiliki saran praktis dan pragmatis
tentang bagaimana mempengaruhi proses. Buku ini adalah puncak dari 10 tahun
penelitian yang dihabiskan untuk bekerja dengan para pemimpin dalam organisasi karena
mereka menafsirkan perlunya perubahan dan membuat pilihan tentang melibatkan, atau
tidak, dengan metodologi perubahan transformasional. Ini mengungkapkan sembilan
elemen akal sehat yang ditampilkan oleh para pemimpin organisasi saat mereka bergulat
dengan tantangan terhadap ortodoksi mereka saat ini tentang bagaimana memimpin dan
mengatur di masa perubahan.

Buku ini menunjukkan pengetahuan terkini tentang topik tersebut dan akan menarik bagi
para peneliti, akademisi, praktisi, dan mahasiswa di bidang kepemimpinan, perubahan,
dan pengembangan organisasi.

2. Buku Pembanding

Judul buku utama : Sensible Leadership Human Centered, Insighful and


Prudent
Pengarang : Nicolas Majluf and Nureya Abarca
Penerbit : Routledge
Tahun penerbit : 2021
ISBN : 978-1-003-09184-4

14
Ketebalan : 120 halaman

Deskripsi Buku

Profil kepemimpinan yang tepat untuk masa-masa yang menuntut ini


menghadapkan kita dengan paradoks yang membingungkan. Di satu sisi, ada
kedalaman rasa tidak percaya dan bahkan penghinaan terhadap pemimpin. Secara
bersamaan, di sana adalah kebutuhan mendesak bagi kepemimpinan baru untuk
menanamkan rasa harapan tentang masa depan organisasi dan kemanusiaan, dan
untuk memberikan bimbingan, dan menunjukkan cara-cara baru untuk maju
dalam VUCA global yang menantang lingkungan yang tidak pasti, kompleks,
ambigu.

Ketika hidup menjadi rutin dan tidak menantang, dan tidak memadai atau
situasi yang tidak adil tampak dapat diterima, pemimpin yang baik
mempertanyakan yang berlaku nilai dan sikap serta kesesuaian perilaku
konvensional.Mereka mencoba mengeluarkan orang dari zona nyaman mereka,
menentang status quo, dan proyek pribadi yang menantang. Pemimpin yang baik
juga membawa hal baru
untuk kehidupan pengikut, membuat mereka merasa menjadi bagian dari proyek
kolektif yang terbuka kesempatan untuk meningkatkan pembangunan manusia.
Prestasi pemimpin mungkin mengecewakan, tetapi orang merasa lega
ketika seseorang mampu menarik perhatian mereka dan mendapatkan
kepercayaan diri mereka.Meskipun mereka mungkin memiliki ketidakpastian
tentang kinerja mereka sebagai pemimpin,mereka bersedia untuk bertaruh pada
mereka dan mempercayai mereka.

Pengikut merasa bersyukur atas pemimpin yang mengusulkan proyek yang


menantang dan kreatif dengan potensi untuk meningkatkan kehidupan mereka dan
membuka peluang bagi pribadi dan pertumbuhan nasional. Seorang pemimpin
yang baik merespons kebutuhan terdalam pengikut, seperti keamanan dan
kesejahteraan, dan memberi makna pada kehidupan dan pekerjaan, yang adalah
sumber penting dari motivasi batin mereka.Kebutuhan batin akan sosok pemimpin
yang luar biasa, begitu mendarah daging dalam sifat manusia, juga mengarah pada
jebakan mengidealkan mereka di luar

Analisis Kelebihan dan Kekurangan

a) Kelebihan
1. Buku "Leadership, Organizational Change and Sensemaking" lebih rinci
dalam menjelaskan tentang kepemimpinan dalam organisasi daripada buku
"Sensible Leadership Human Centered, Insighful and Prudent" yang lebih
membahas tentang gaya kepemimpinan yang bijaksana dan masuk akal(sensible)
2. Di setiap bagian akhir pembahasan terdapat sumber referensi.

15
3. Dalam buku "Sensible Leadership Human Centered, Insighful and Prudent"
terdapat beberapa tabel sehingga pembaca lebih mengerti apa yang dibahas dalam
buku tersebut.
4. Terdapat indeks dalam kedua buku tersebut sehingga memudahkan pembaca
untuk mencari sebuah kata yang diinginkan.
b) Kekurangan
1. Di dalam buku tidak terdapat gambar yang menarik sehingga mengurangi
minat dan pemahaman pembaca.
2. Dalam kedua buku tersebut memakai kata-kata yang baku sehingga sangat
sulit dipahami pembaca.

B. Critical Jurnal Review (CJR)

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR


Disaat kita membtuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan
kita selain buku dalam mempelajari mata kuliah kepemimpinan, sebaiknya kita
terlebih dahulu mengkritisi jurnal tersebut agar kita mengetahui journal mana
yang lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan.

B. Tujuan Penulisan CJR


1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah kepemimpinan.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya kepemimpinan
dalam kehidupan.

C. Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal dan
mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi
sebuah jurnal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang kepemimpinan.

Identitas Jurnal
a. Jurnal Pertama

JUDUL : PERAN KEPEMIMPINAN DALAM KINERJA ORGANISASI MELALUI


SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN

16
PENULIS : Jeni Wardi
NAMA JURNAL : Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
VOLUME : 15
NOMOR : 1
TAHUN TERBIT : 2018
HALAMAN : 8

b. Jurnal Kedua

JUDUL : KEPEMIMPINAN DALAM BUDAYA ORGANISASI


PENULIS : Burhanudin Mukhamad Faturahman
NAMA JURNAL : Jurnal Politik dan Sosial kemasyarakatan
VOLUME: 10
NOMOR: 1
TAHUN TERBIT: 2018
HALAMAN : 11

Pembahasan Kedua Jurnal :

Masalah kepemimpinan telah muncul bersamaan dengan dimulainya


sejarah manusia, yaitu sejak manusia menyadari pentingnya hidup berkelompok
untuk mencapai tujuan bersama. Mereka membutuhkan seseorang atau beberapa
orang yang mempunyai kelebihan-kelebihan daripada yang lain, terlepas dalam
bentuk apa kelompok manusia itu dibentuk. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena
manusia selalu mempunyai keterbatasan dan kelebihan-kelebihantertentu.

Menurut Yuki (2005), kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi


orang lain, untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan
bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi
upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama.

Sementara menurut Robbins (1996), kepemimpinan merupakan


kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya suatu

17
tujuan. Pengertian tersebut menunjukan bahwa aspek untuk dapat mempengaruhi
orang lain merupakan aspek penting dalam kepemimpinan.

Kepemimpinan dalam organisasi juga menuntut kepekaan terhadap budaya


yang terdapat dalam organisasi. Budaya dalam organisasi ini mempunyai fungsi
antara lain: menetapkan batas dan wewenang, memberikan rasa identitas kepada
anggotanya. Karakteristik budaya dalam organisasi dapat dijadikan pedoman bagi
pimpinan untuk membuat keputusan agar organisasi lebih efektif dalam mencapai
tujuan.

Adapun budaya organisasi tersebut menurut Mc Gregor (1960) memiliki


sisi tentang sifat manusia dan perilaku manusia yang penting untuk dijadikan
pedoman dalam menentukan gaya operasi atau praktik setiap pimpinan. Sisi
manusia berupa sifat dan perilaku menurut Mc Gregor dikenal dengan teori X
(berdasarkan asumsi petunjuk dan kontrol) dan Teori Y (berdasakan asumsi
integrasi dan dukungan).

Analisis Kedua Jurnal

A. Jurnal Pertama

Kelebihan :
1) Menyertakan cukup banyak penegasan bukti hasil penelitian
2) Meninjau berdasarkan hal yang biasa terjadi dalam proses kepemimpinan.
3) Di sertai daftar pustaka atau sumber buku yang banyak dan berkualitas

Kekurangan :
1) Penulisan jurnal yang kurang rapi baik dari segi letak paragraf dan kesesuaian
dengan tanda baca
2) Terlalu sedikit nya defenisi di bandingkan Referensi hasil penelitian
3) Kurang deskriptif dan menarik bagi pembaca yang sangat awam

B. Jurnal Kedua

Kelebihan :

18
1) Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar
belakang dari permasalahan
2) Kata yang digunakan juga dalam jurnal ini bersifat baku dan sesuai dengan
Kamus besar Bahasa Indonesiandonesia
3) Menyertakan daftar pustaka

Kekurangan :
1) Tidak memberitahukan secara lengkap yang disertai gambar
2) Terdapat beberapa penulisan kata yang salah
3) Terlalu banyak pengulangan penjelasan tentang defenisi melalui pendapat
tokoh tokoh

19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masalah dalam organisasi itu sebenarnya berasal dari diri mereka masing
masing yang menciptakan masalah itu sendiri dan juga dikarenakan manusia
merupakan manusia yang mempunyai akal dan pikiran yang berbeda beda.

Dalam sebuah organisasi ada beberapa hal yang harus dipelajar oleh setiap
pemimpin maupaun para anggotanya seperti:

- Sebagai pemimpin atau anggota harus mau nenerima masukan dari orang
lain dan berani untuk menerima jika pendapatnya atau idenya itu ditolak
oleh orang lain
- Dalam berorganisasi antar ketua dan anggotanya harus saling
mempercayai, jika kepercayaan itu tercipta maka akan mudah dalam
melaksanakan tugas tugasnya
- Sebagai ketua harus tegas dan jangan pernah lelah untuk mengingatkan
para anggotanya dalam tugas tugas yang diberikan
- Berkerja sama / saling bahu membahu untuk mendapat tujuan bersama
- Mau berkorban untuk organisasi aja

B. SARAN

Kepemimpinan merupakan aspek penting yang harus dikuasai oleh seorang


pemimpin dalam mengatur suatu organisasi atau bentuk lainnya. Kepemimpinan yang
baik akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan suatu organisasi yang dipimpinnya.
Sebagai seorang pemimpin kita harus cermat dalam bertindak agar tidak menimbulkan
suatu permasalahan dalam suatu organisasi maupun masyarakat.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dany Rohmatulloh, Asep Saepul Alam, dan Ahmad Nur Rizal.2020. Pengaruh
kepemimpinan dan motivasi terhadap partisipasi anggota di masyarakat pelestari
padi pandanwangi cianjur(MP3C) : 177

Syamsu Q. Badu dan Novianty Djafri.2017.Kepemimpinan dan perilaku


Organisasi .Gorontalo: Ideas Publishing

Burhanudin Mukhamad Faturahman.2018.Kepemimpinan dalam Budaya


Organisasi :2

Jeni Wardi.2018.Peran kepemimpinan kinerja organisasi melalui sistem


akuntansi manajemen dan sistem pengendalian manajemen:43

Eko Purnomo dan Herlina JR Saragih.2016.Teori Kepemimpinan dalam


Organisasi.jakarta selatan.Yayasan Nusantara Bangun Jaya

Dr Ronal Skea.2021.Leadership, Organizational Change and


Sensemaking.Newyork: Routledge

Nicolas Majluf and Nureya Abarca.2021.Sensible Leadership Human Centered,


Insighful and Prudent.Newyork: Routledge

21

Anda mungkin juga menyukai