Anda di halaman 1dari 7

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN INTEGRITAS SDM

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA TANJUNGPANDAN

Pendahuluan
Kepimpinan adalah suatu upaya penggunaan jenis-jenis pengaruh, bukan paksaan untuk
memotivasi orang mencapai tujuan (Gibson, 1997). Hal senada juga disampaikan oleh Subarino
(2011), bahwa kepemimpinan juga melibatkan pengaruh. Menurutnya kepemimpinan adalah
suatu proses yang melibatkan pengaruh, terjadi dalam konteks individu atau kelompok, dan
melibatkan pencapaian tujuan. Kedua definisi tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan
selalu melibatkan pengikut, sehingga memotivasi pengikut melalui pemenuhan kebutuhannya
menjadi hal penting Ketika ingin menjadi pemimpin yang baik.
Secara etimologis, integritas berasal dari Bahasa Latin Integer yang artinya seluruh.
Menurut KKBI, integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh
sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Dari dua pengertian dasar tersebut maka sesuatu yang
berintegritas merupakan sesuatu yang utuh dalam keseluruhannya, sesuatu yang tidak terbagi,
dimana nuansa keutuhannya atau kebulatannya tidak dapat dihilangkan.
Berkaitan dengan integritas ASN pemerintah termasuk ASN yang bekerja di Pelabuhan
Perikanan Nusantara Tanjungapandan maka mewajibkan setiap pegawai negeri wajib setia dan
taat kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, negara dan pemerintah, serta wajib menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang
tercantum dalam Undang-undang No.8 tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian, serta
perubahannya pada Undang-undang No.43 Tahun 1999, yang kini telah digantikan dengan
Undang-undang No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjungapandan adalah suatu institusi pelayanan
masyarakat yang kompleks, padat pakar, padat modal dan padat tehnologi. Kompleksitas ini
muncul karena pelayanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjungapandan menyangkut
berbagai fungsi, antara lain pelayanan, pariwisata, keselamatan dan penelitian, serta mencakup
berbagai tingkatan maupun jenis disiplin pelayanan. Agar Pelabuhan Perikanan Nusantara
Tanjungapandan mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, Pelabuhan Perikanan
Nusantara Tanjungapandan harus memiliki perangkat penunjang sumber daya manusia yang
profesional baik di bidang teknis perikanan, permesinan, kelautan maupun administrasi
perkantoran.

Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas


1. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjungapandan adalah sebagai berikut :
a. Kepala Pelabuhan membawahi
1) Kepala Subagian Umum
2) Subpokja Kesyahbandaran
3) Subpokja Operasional Pelabuhan
4) Subpokja Tata Kelola dan Pelayanan Usaha
5) Jabatan Fungsional
2. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.20/MEN/2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan, bahwa Pelabuhan
Perikanan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pelayanan pemanfaatan sumberdaya
ikan, serta keselamatan operasional kapal perikanan

3. Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2012
tentang Kepelabuhanan Perikanan, Pelabuhan Perikanan menyelenggarakan fungsi pemerintahan
dan pengusahaan sebagai berikut:

a. Fungsi Pemerintahan

1. Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan;

2. Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan;

3. Tempat pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan;


4. Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan;

5. Tempat pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumberdaya ikan;

6. Pelaksanaan kesyahbandaran;

7. Tempat pelaksanaan fungsi karantina ikan;

8. Publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal
pengawaskapal perikanan;
9. Tempat publikasi hasil penelitian kelautan dan perikanan;

10. Pemantauan wilayah pesisir;

11. Pengendalian lingkungan;

12. Kepabeanan; dan/atau.

13. Keimigrasian
b. Fungsi Pengusahaan

1. Pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan;

2. Pelayanan bongkar muat ikan;

3. Pelayanan pengolahan hasil perikanan;

4. Pemasaran dan distribusi ikan;

5. Pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan perikanan;

6. Pelayanan perbaikan dan pemeliharaan kapal perikanan;

7. Pelayanan logistik dan perbekalan kapal perikanan;

8. Wisata bahari; dan/atau

9. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Salah satu faktor pendukung keberhasilan sebuah organisasi adalah manajemen SDM,
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sebuah organisasi yaitu sumber daya manusianya,
pada dasarnya sebuah organisasi memiliki sumber daya manusia yang berbeda-beda, baik dari
segi kualitas maupun dari segi kuantitas yang akan mempengaruhi perkembangan organisasi dan
organisasi juga memiliki sumber daya manusia dengan perilaku yang berbeda-beda dan sulit
untuk disatukan.
Perilaku dari SDM sangat penting untuk dibina kearah yang lebih baik agar terciptanya
pegawai yang berjiwa integritas. permasalahan atau isu-isu terkait dengan integritas Pegawai
dalam sebuah organisasi dipengaruhi oleh 2 faktor :

1. Faktor Internal
Permasalahan yang dihadapi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjungapandan dalam
faktor internal yaitu kepribadian atau karakteristik masing-masing pegawai yang sulit di ubah. Hal
ini dapat dilihat seperti adanya oknum pegawai yang bermalas-malasan dalam menjalankan
tugas, tidak jujur, keluar pada jam kerja dan kurang bertanggung jawab dalam mengerjakan
tugas. Yang mana kepribadian dari pegawai ini sudah tertanam dalam dirinya yang dipengaruhi
lingkungan, budaya dan lainnya. Hal ini yang menjadi kendala bagi pimpinan dalam pembinaan
integritas karena sulitnya mengubah sikap dan perilaku dari pegawai itu sendiri.

2. Faktor Eksternal
Kendala eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar Pelabuhan Perikanan Nusantara
Tanjungapandan yang bisa membatasi kinerja dari sebuah organisasi, seperti lingkungan pegawai
diluar kantor, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat dan pergaulan dari pegawai bisa
mempengaruhi integritas pegawai dalam bertugas. Terkait dengan faktor eksernal tersebut maka
pimpinan juga tidak bisa mengawasi maupun ikut campur terhadap pegawai jika terjadi di luar
kantor. Hal ini sangat sulit untuk dilakukan pembinaan sebab hal itu diluar wewenang dari
pimpinan untuk membina integritas pegawai. Namun ini hal ini tergantung kepada masing-
masing dari pegawai dalam menjalankan professionalitasnya sebagai aparatur sipil negara.
Untuk mewujudkan jiwa integritas pada pegawai dalam berinovasi, diperlukan suatu cara
jitu yang harus dilakukan oleh seorang pimpinan instansi pemerintah dalam hal ini Pelabuhan
Perikanan Nusantara Tanjungapandan. Pemimpin dapat mengatur kegiatan yang biasa dilakukan
sebelumnya menjadi wajib dilakukan agar merubah minset atau pola pikir pegawai itu sendiri.

Pembahasan
Peran Pemimpin dalam Pembinaan Integritas Pegawai di Pelabuhan Perikanan Nusantara
Tanjungapandan
a. Menetapkan standar integritas
Pemimpin harus menetapkan standar integritas yang jelas dan menjelaskan apa yang di harapkan
dari pegawai dalam hal integritas.

b. Memberikan contoh kepemimpinan


Pemimpinn harus menjadi teladan dalam mempraktekkan integritas dan memplihatkan
bagaimana hal itu diterapkan dalam pekerjaan mereka.
c. Menegakkan Sanksi
Pimpinan harus menegakkan sanksi terhadap pegawai yang melanggar integritas dan memastikan
bahwa tindakan mereka tidak sesuai aturan yang berlaku.

d. Memberikan Reward
Pimpinan memberikan reward, pujian atau penghargaan kepada pegawai yg mempraktekan
integritas dan menunjukan komitmen mereka terhadap nilai-nilai integritas.

e. Memberikan pelatihan / workshop


Pimpinan Menyediakan fasilitas dan sarana pelatihan untuk pegawai dalam memahami dan
mempraktekan integritas dalam pekerjaan mereka.

f. Menciptakan budaya integritas


Pemimpin harus menciptakan budaya integritas agar dihormati dan diakui sebagai salah satu nilai
yang terpenting dalam sebuah organisasi.

Pada dasarnya pembinaan pegawai merupakan hal mutlak dan harus ada dalam sebuah
instansi atau organisasi demi terwujudnya pegawai berkarakter dan bersumber daya unggul.
Dengan melakukan tugas-tugas ini pemimpin dapat membantu membangun budaya integritas
dan memastikan bahwa pegawai memahami dan mempraktekan integritas dalam pekerjaan
mereka

Upaya pembinaan yang perlu dilakukan


1. Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk bertindak sesuai nilai norma dan etika
organisasi dalam segala situasi dan kondisi
2. Menjelaskan kepada rekan kerja atau bawahan agar inisiatif dan berinovasi untuk
meninggalkan zona aman serta menghilangkan pola piker linier dan monoton, seperti
melakukan sesuatu yang sudah biasa saja, tidak ada perkembangan atau pembaharuan sama
sekali
3. Menjelaskan kepada bawahan atau rekan kerja mengenai prosedur standar pelayanannya
berlaku sebagai upaya meningkatkan pelayanan public yang efektif dan efisien
4. Mengembangkan kemampuan (skill)
5. Proaktif mencari peluang perbaikan pelayanan dalam upaya untuk meningkatkan pemberian
pelayanan public.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peran pemimpin
sangat penting dalam meningkatkan integritas pegawai di Pelabuhan Perikanan Nusantara
Tanjungapandan. Pemimpin harus menetapkan standar integritas yang jelas dan memberikan
contoh yang baik melalui tindakan mereka sendiri. Pemimpin juga harus menegakkan sanksi yang
adil terhadap pegawai yang melanggar standar integritas.
Selain itu, pemimpin harus memberikan pujian dan penghargaan kepada pegawai yang
mempraktekkan integritas dan memberikan pelatihan dan Pendidikan untuk meningkatkan
pemahanan dan mempraktekan integritas dalam pekerjaan mereka. Sehingga diharapkan melalui
upaya-upaya ini, pemimpinan dapat membantu membangun budaya integritas dan memastikan
bahwa pegawai memahami dan mempraktekan integritas dalam pekerjaan mereka.

Anda mungkin juga menyukai