Agenda 1
Essay
PENDAHULUAN
Sudah 78 tahun sejak bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya, birokrasi
pemerintahan telah mengalami perubahan dari masa ke masa. Teladan dari pahlawan
bertindak melampaui tugas yang biasa mereka lakukan untuk bela negara demi
mempertahankan NKRI. Mengutip laman MenPANRB (2013), kondisi aparatur negara pada
masa kemerdekaan sudah ada, tapi belum tertata dengan baik, bahkan larut dalam politik
yang bergerak dinamis sampai dengan akhir Orde Lama. Selanjutnya pada masa Orde Baru,
dilakukan penertiban administrasi negara dan aparatur pemerintah. Seperti diberitakan
Kompas.com(2018), pemerintah membentuk sebuah wadah untuk menghimpun pegawai RI
nama Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) pada 29 November 1971 yang bertujuan
untuk menghimpun berbagai pegawai dari beberapa instansi dalam satu wadah yang
bertujuan ikut memantapkan stabilitas politik dan sosial serta untuk meningkatkan daya
guna dalam bidang pembangunan dan pelajaran masyarakat. Sayangnya hal ini menjadi
sorotan, karena pada masa itu Korpri digunakan sebagai alat politik. Hingga pada akhir
masa Orde Baru, seiring dengan perkembangan keadaan sosial kenegaraan, pendayagunaan
aparatur negara dimaksudkan untuk lebih meningkatkan fungsi pengawasan pembangunan
dan program-program di bidang aparatur negara secara sistemik dan koordinatif. Pada awal
masa reformasi, di tengah – tengah dinamika politik yang begitu tinggi, kemandirian PNS
tetap tak tergoyahkan sehingga roda pemerintahan tetap berjalan melaksanakan amanat
konstitusi untuk melayani kepentingan negara dan masyarakat. Dengan demikian, etika dan
integritas aparatur sipil negara dituntut wajib ditaati dan dimiliki secara baik pada berbagai
masa pemerintahan agar pelayanan negara dapat dirasakan oleh masyarakat sejalan
dengan tujuan negara sebagaimana tertuang dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945.
Etika merupakan norma dan nilai moral yang menjadi pegangan individu maupun
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Demikian halnya dalam birokrasi pemerintahan,
etika menjadi suatu yang tak ditawar lagi bagi individu ASN maupun instansi. Dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya, setiap pelaksanaan pekerjaan dilandasi peraturan
– peraturan yang dibentuk berdasarkan nilai – nilai etik. Sehingga, setiap penyimpangan
dari suatu peraturan maka dapat dikatakan pelanggaran etika yang selanjutnya dapat
diberikan sanksi atau hukuman sesuai peraturan perundangan. Selain itu, integritas menjadi
hal yang tidak terpisahkan dari etika dan selalu dikaitkan dengan pekerjaan. Integritas
melekat pada individu bukan dengan kelompok atau organisasi. Seseorang yang memiliki
integritas dapat terlihat ketika dihadapkan dengan gangguan dari pihak diluar dirinya untuk
melanggar etika atau peraturan. Jika integritas invididu ASN bagus maka kepercayaan yang
diamanahkan padanya akan dilaksanakan dengan baik, semakin dipercaya oleh atasan,
rekan kerja dan kolega.
Analisis Masalah
Peran Kepemimpinan
Pada masa kini, bela negara dapat dilakukan oleh siapapun dengan profesi apapun.
Era reformasi telah bergulir lebih dari 20 tahun yang lalu, sedikit demi sedikit mental ASN
mengalami perubahan.
Kolaboratif adalah salah satu core values ASN BerAKHLAK yang wajib diterapkan
dalam pelayanan di instansi pemerintahan.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2021 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Tahun 2020
– 2024.
Media Elektronik
Kompas.com.2018.Sejarah PNS, dari Pekerjaan Bumiputra di Era Kolonial hingga Politisasi
Korpri.https://nasional.kompas.com/read/2018/09/20/14423261/sejarah-pns-dari-
pekerjaan-bumiputra-di-era-kolonial-hingga-politisasi?
page=all&_ga=2.113215300.1142584837.1689313026-750444217.1689313025
MenPANRB.2013.Jejak Langkah & Kiprah Pengabdian Kementerian PANRB.
https://www.menpan.go.id/site/tentang-kami/tentang-kami/kiprah-pengabdian-
kementerian-panrb