Anda di halaman 1dari 5

KEPEMIMPINAN PELAYANAN PUBLIK

PASCA TERBITNYA PERMENPAN RB


NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG
SISTEM KERJA
TUGAS AGENDA - 2

Muhammad Mulia Darma, SE


Mulyadharma1976@gmail.com
KEPEMIMPINAN PELAYANAN PUBLIK PASCA TERBITNYA PERMENPAN RB
NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG SISTEM KERJA

1. Pendahuluan
Organisasi yang baik adalah organisasi yang mampu secara cepat beradaptasi dengan
kebutuhan lingkungannya. Permasalahan yang semakin kompleks, tuntutan masyarakat
atas standar layanan yang makin tinggi, perlu mendapatkan respon dari organisasi
pemerintah yang memang dirancang dan dibentuk untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Perubahan politik, ekomomi, sosial, teknologi, lingkungan dan hukum
sebagai elemen penting yang harus senantiasa dievaluasi dan dianalisis untuk
memastikan sebuah organisasi pemerintah mendapatkan pandangan baru tentang
lingkungan makro dari berbagai sudut pandang. Dengan melakukan analisis yang tepat
atas elemen-elemen tersebut, diharapkan organisasi dapat mengambil keputusan yang
lebih baik dan melakukan perencanaan untuk masa depan secara lebih efektif.
Presiden Jokowi dalam pidato beliau di Sidang Paripurna MPR saat pelantikan Presiden
dan Wakil Presiden tanggal 20 Oktober 2019, menyampaikan pentingnya
penyederhanaan birokrasi dengan mengurangi eselonisasi menjadi 2 level. Arahan ini
diterbitkan bukan tanpa alasan, mengingat selama ini hambatan birokrasi berupa
lambatnya pelayanan publik menjadi penyebab utama rendahnya kepuasan masyarakat
atas layanan yang diberikan oleh organisasi pemerintah. Oleh karna itu perlu melakukan
penyederhanaan birokrasi,agar proses pengambilan keputusan dapat lebih cepat,
sehingga diharapkan pelayanan kepada masyarakat dapat lebih cepat diselesaikan.
Menpan RB telah menindaklanjuti arahan Presiden tersebut dengan menerbitkan
Peraturan Menpan RB Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi
ke Dalam Jabatan Fungsional. Pada awal penerapannya, penyetaraan jabatan ini
dirasakan tidak memberikan dampak signifikan bagi perubahan pola kerja, karna belum
membuat orang bekerja secara efektif dan efisien, karena disamping tugasnya sebagai
pegawai fungsional, pegawai eks eselon masih dibebani dengan tugas-tugas managerial
dalam bentuk Koordinator (setara Eselon III) dan Sub Koordinator (setara Eselon IV)
yang notabene merupakan fungsi pejabat struktural.
Merespon hal tersebut, Menpan RB kemudian menghapus fungsi Koordinator dan Sub
Koordinator dengan menerbitkan Permenpan RB Nomor 7 Tahun 2022 tentang Sistem
Kerja Pada Instansi Pemerintah Untuk Penyederhanaan Birokrasi, yang menjadi
instrumen bagi ASN melaksanakan tugas dan fungsinya. Sistem kerja yang baru ini
diharapkan membuat organisasi pemerintah lebih dinamis, mengedepankan kerja
kolaboratif melalui pembentukan tim kerja lintas bidang/fungsional, dengan
mengoptimalkan pemanfaatan teknologi secara masif.
Dalam rangka penyederhanaan birokrasi, sesuai dengan amanat Peraturan Menteri
PANRB Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Sistem Kerja Pada Instansi Pemerintah Untuk
Penyederhanaan Birokrasi dan Keputusan Kepala BKKBN Nomor 297/KEP/B4/2022
Tentang Sistem Kerja Penyederhanaan Birokrasi di Lingkungan BKKBN maka pada awal
tahun 2023, Perwakilan BKKBN Provinsi Riau sebagai salah satu satuan kerja di
Lingkungan BKKBN telah membentuk Tim-Tim Kerja

2. Analisis Masalah dan Akar Permasalahan


Perubahan sistem kerja dengan pembentukan tim kerja diharapkan dapat membawa
beberapa dampak positif, diantaranya:
a. mengurangi atau memangkas tingkatan birokrasi guna mewujudkan proses kerja
yang efektif dan efisien;
b. mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia, teknologi informasi dan
komunikasi yang berorientasi pada pencapaian tujuan, strategi, dan kinerja
organisasi;
Namun pembentukan tim-tim kerja tidak serta merta mampu meningkatkan efektiftas dan
efisiensi Perwakilan BKKBN Provinsi Riau dalam merealisasikan program kegiatan dan
anggaran. Masih terdapat beberapa permasalahan yang harus dihadapi, diantaranya:
a. Kesenjangan kompetensi antar pegawai masih cukup tinggi, sehingga mengganggu
Ketua Tim Kerja dalam mendistribusikan tugas dan tanggung jawab kepada masing-
masing anggota tim;
b. Kedudukan anggota tim yang tersebar di bidang-bidang, dapat menyulitkan
koordinasi dan komunikasi yang efektif;
c. Anggota tim biasanya merangkap lebih dari 1 anggota tim kerja, terkadang terjadi
benturan pelaksanaan kegiatan oleh dua atau lebih tim kerja diwaktu yang sama yang
melibatkan anggota tim kerja tersebut, sehingga mengganggu alokasi jadwal
kegiatan salah satu tim kerja;
d. Anggota tim kerja dimungkinkan menjadi Ketua Tim Kerja di kegiatan lainnya,
sehingga terkadang pemberian tugas tidak dapat dilaksanakan secara optimal;
e. Ketua Tim yang memimpin anggota tim yang lebih senior/memiliki kepangkatan lebih
tinggi, lebih rentan menghadapi resistensi dari anggota timnya.
3. Peran Kepemimpinan yang perlu dilakukan dalam mengatasi masalah

Dalam PermenPANRB 7/2022, Penugasan Pejabat Fungsional dan pelaksana diberikan


oleh Pejabat Penilai Kinerja atau Pimpinan Unit Organisasi baik secara individu ataupun
dalam tim kerja dengan mempertimbangkan kompetensi, keahlian dan/atau keterampilan
dan mengedepankan profesionalisme, kompetensi, dan kolaborasi. Bagi tim yang
sifatnya di dalam unit organisasi diberikan Surat Tugas, bagi tim yang sifatnya lintas unit
organisasi dapat di berikan Surat Tugas atau Surat Keputusan, sementara bagi tim yang
sifatnya lintas Instansi Pemerintah di terbitkan Surat Keputusan. Pembentukan tim kerja
yang anggotanya berasal dari lintas unit kerja dan lintas instansi tentu memiliki risiko
permasalahan sebagaimana sudah diuraikan di bagian sebelumnya. Permasalahan
tersebut, jika tidak diantisipasi dengan baik, akan mengganggu pencapaian tujuan
sebuah kegiatan/program. Penulis, selaku Ketua Tim Kerja yang ditugaskan oleh
pimpinan unit kerja selaku pemilik target kinerja, dalam mengelola sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan sebuah kegiatan/program, melakukan beberapa langkah
sebagai berikut:

a. Melakukan dialog kinerja dengan mengkomunikasikan harapan pimpinan terhadap


apa hasil yang ingin dicapai dari proses kerja tim tersebut. Adapun tujuan dari Dialog
Kinerja Organisasi adalah ulasan (review) kinerja organisasi atau pegawai dalam
rangka pengambilan tindakan untuk memperbaiki kinerja, mengarahkan dan
memotivasi bawahan untuk berkinerja dengan baik, mengubah cara berpikir dan
bertindak para pegawai dengan memperjelas ekspektasi kinerja, meningkatkan
kerjasama internal, mengambil keputusan atas perubahan yang berdampak terhadap
strategi, meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan kinerja. Sedangkan manfaat
dari Dialog Kinerja Organisasi antara lain meningkatkan kinerja organisasi dan
individu, membangun budaya kerja organisasi, mendorong interaksi positif antara
atasan dan bawahan, mengidentifikasi potensi/kompetensi pegawai sebagai salah
satu alat perencanaan pengembangan pegawai.;
b. Mengidentifikasi kompetensi/keunggulan dan kelemahan masing-masing
anggota tim sebagai langkah awal sebelum membagi peran dan tanggungjawab
kepada masing-masing anggota tim. Hasil dari identifikasi ini berguna sebagai dasar
Ketua Tim Kerja membagi peran dan tanggungjawab sesuai kompetensi/keunggulan
dan kelemahan kepada masing-masing anggota tim (menempatkan orang yang tepat
pada pekerjaan/tugas/tanggungjawab yang tepat) guna meningkatkan efektiftas dan
efisiensi, sekaligus mengurangi risiko kegagalan dalam pencapaian tujuan;
c. Menumbuhkan rasa kebersamaan, saling pengertian, saling menghargai antara
sesama anggota tim. Prinsip senior dan junior dalam artian negatif dikesampingkan,
agar setiap orang melaksanakan peran dan tanggungjawabnya sesuai porsi yang
ditetapkan/disepakati ;
d. Mendorong anggota tim kerja berinovasi, memberi ruang bagi mereka untuk
mengembangkan kreatifitasnya dengan tetap fokus pada pencapaian tujuan yang
ditetapkan secara efektif dan efisien;
e. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memantau
pekerjaan/tanggung jawab yang diberikan kepada masing-masing anggota tim serta
memberikan pengarahan/pengorganisasian/penyesuaian yang diperlukan;

Hal yang penting juga untuk diperhatikan oleh Ketua Tim adalah tidak lupa memberikan
apresiasi kepada seluruh tim atas pencapaian yang telah diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai