Sebuah oragnisasi tidak akan lepas dari lingkungan yan melingkupinya , saaat ini
lingkungan menjadi sangat komleks, dinamis dan santa cepat berkembangnya.
Perkembangan tersebut tidak lepas dari factor globalisasi yang sangat masif yang di
pengauhi perkembangan teknologi di berbagai bidang , khususnya teknologi
informasi. Perkembangan teknologi inframasi menjadikan informasi begitu cepat
tersebar ke seluruh penjuru dunia dalam hitungan detik yang hampir tidak pernah
dibayangkan manusia sebelumnya. Sehingga seakan dunia hanya di genggaman.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat dan modal inteletual yang semakin
cerdas meyebabkan peubahan yang signifikan didalam bisnis saat ini berbeda
dengan beberapa puluh Tahun sebelumnya.
Kehancuran nokia tidak lepas dari kegagalan seorang pemimpin didalam melakukan
analisis external baik teknologi maupun selera konsumen yang lebih memilih telephon
dengan desain lebih baik, teknologi yang maju lebih terjangkau yang dapat
diintegrasikan dengan mobile intenet. Serdangkan ecara intenal pimpinan perusahaan
dalam melakukan diagnose internal gagal menemukan informasi yang di benar
sehingga berakibat terjadi kesalan didalam memberikan solusi atas permasalahan
produk yang diinginkan konsumen. Sehingga terjadi yaitu menyelesaikan masalah
yang salah dengan benar yang tentu hasilnya akan salah. Keterlambat berubah yang
di sebabkan karenab terlambat adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang ada.
Pengertian
Diagnosa organisasi adalah sebuah proses yang sistematik untuk menilai sejauh
mana sebuah organisasi berfungsi dengan efektif dalam rangka mencapai tujuannya.
Asesmen organisasi atau biasa disebut dengan diagnosis organisasi adalah suatu
proses yang sistematis dalam mempelajari berfungsinya suatu organisasi. Proses ini
merupakan langkah awal yang penting dalam suatu hubungan membantu (helping
relationship), dan konsultasi adalah merupakan salah satu hubungan membantu,
karena isu yang diakses menjadi isu selanjutnya pada aksi berikutnva (Rothwel1,
2017).
Menurut Tichy, dkk (1977) dalam HR Intelligence Report (2008), diagnosa organisasi
merupakan kompetensi teknis yang merupakan bagian dari pengembangan
organisasi (organizational development/ OD). Konsep diagnosa dalam OD mirip
dengan praktik medis. Dalam melakukan diagnosa pada praktik medis, dokter
melakukan tes dengan mengumpulkan informasi penting tentang cara kerja organ
tubuh manusia. Setelah itu membuat evaluasi atas informasi tersebut untuk
menentukan penyakit apa yang ada pada tubuh manusia. Selanjutnya, dibuatkan
resep pengobatan untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
Manfaat
Banyak manfaat yang dihasilkan dari diagnosa organisasi. Menurut Alderer (1980)
tujuan dari diagnosa organisasi adalah untuk menetapkan pemahaman yang
menyeluruh mengenai suatu sistem dan menjadikannya sebagai dasar dalam
menentukan perubahan apa yang diinginkan. Manfaat model diagnosa organisasi
dalam HR Intelingence Report (2008) diantaranya
pertama, membantu meningkatkan pemahaman tentang perilaku organisasi.
Kedua, membantu mengkategorikan data tentang organisasi.
Ketiga, membantu menginterpretasikan data tentang organisasi.
Keempat, membantu menyediakan informasi dalam bahasa yang sama.
Model Diagnosa organisasi
1. leavitts model (Pada tahun 1965, seorang psikolog organisasi bernama Harold
Leavitt)
membangun transformasi menggunakan 4 eleman
1) task (pekerjaan/tugas)
2) structure ( Struktur organisasi)
3) tecnologi ( teknologi)
4) people ( manusia /orang )
Tugas: Perubahan utama akan terjadi pada komponen tugas berlian. Unit
kerja harus mengambil tugas baru melakukan penilaian berbasis
keterampilan. Jadi, apa dampak dari perubahan utama ini pada tiga
komponen berlian Leavitt lainnya?
Struktur: Pola kemajuan karier lama mungkin tidak selaras dengan prosedur
penilaian baru. Prosedur baru mungkin menciptakan kumpulan orang yang
lebih banyak. Orang-orang ini, pada gilirannya, mungkin menuntut bayaran
yang lebih tinggi dan posisi yang lebih baik.
Teknologi: Perubahan ini mungkin perlu diubah untuk dibuat ke sistem
komputer: Setelah ditetapkan, prosedur baru mungkin memerlukan basis data
untuk menyimpan dan melacak penilaian berbasis keterampilan secara
berkelanjutan..
Orang: Insinyur mungkin merasa tidak nyaman dengan sistem yang baru.
Mereka mungkin berpikir, “Apakah saya cukup baik?” “Tidakkah itu
melibatkan banyak pekerjaan?” “Akankah aku punya waktu untuk melacak
perkembangan baru?” “Bagaimana cara saya menilai teman-teman saya?”
Kekhawatiran ini perlu ditangani jika perubahan ingin berhasil.
2. Six-Box Model Weisbord :
1) purposes (tujuan organisasi),
2) structure (struktur),
3) rewards (penghargaan),
4) helpful mechanisms (kebijakan, prosedur, informasi, alat2, teknologi dll
yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi) ,
5) relationships (hubungan antara orang dengan orang, antara individu
dengan unit kerjanya), dan
6) leadership (kemampuan kepemimpinan pemimpinnya yang dipandang
sebagai elemen yang mengatur interaksi antar elemen serta menjaga
keselarasannya).
3. 7S Model:
proses transformasi di dalam organisasi melibatkan 7 (tujuh) elemen yang
semuanya berawalan huruf S, yaitu :
1) strategy,
2) structure (struktur organisasi), hard elemen
3) systems,
4) skills (keterampilan anggota organisasi),
5) style (gaya kepemimpinan), soft element
6) staff, and
7) shared values (nilai organisasi).
Model ini membedakan elemen-elemen tersebut menjadi 2 (dua) jenis,
yaitu soft element (Shared Value, Skills, Staff, Style) dan hard elemen
(strategy, structure, system).
3S hard elements yang lebih mudah didefinisikan dan ditentukan sehingga
manajemen dapat langsung mempengaruhinya.
1. Strategy (Strategi). Strategi merupakan suatu rumusan organisasi yang
digunakan untuk mempertahankan dan membangun keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan dalam persaingan.
2. Structure (Struktur). Struktur organisasi perusahaan yang mengatur sistem
kerja, komunikasi, wewenang dan tanggung jawab serta pendelegasian tugas
kepada unit kerja atau orang-orang tertentu untuk mencapai sasaran
organisasi.
3. Systems (Sistem). Proses dan prosedur perusahaan yang berisikan kegiatan
operasional sehari-hari dan pembuatan keputusan dalam perusahaa
4S soft elements yang lebih sulit dideskripsikan, kurang nyata dan
dipengaruhi budaya.
1. Skills (Keterampilan). Kapabilitas dan kompetensi karyawan
yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga dapat berkinerja
dengan baik sesuai dengan yang diharapkan sehingga dapat
membantu perusahaan dalam mencapai sasarannya.
2. Staff (Karyawan). Karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan,
berkaitan dengan bagaimana karyawan tersebut diseleksi, direkrut,
dilatih, dimotivasi dan dihargai.
3. Style (Gaya Kepemimpinan). Elemen style ini berkaitan dengan
gaya kepemimpinan manajemen yang digunakan dalam organisasi
untuk mencapai sasaran perusahaannya.
4. Shared Values (Nilai-nilai Perusahaan). Standar ataupun
norma-norma yang menjadi panduan perilaku bagi semua
karyawan dan manajemen perusahaan.
Suatu organisasi akan dapat bertahan hidup manakala mampu beradaptasi dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di lingkungannya (Heifetz dkk.,
2009). Organsasi yang tidak mampu beradaptasi terhadap lingkungan pasti akan mati,
Pelayanan cepat, tepat tentu menjadi tuntutan yang harus di penuhi oleh pemerintah
oleh karena itu seorang pemimpin di dalam pemerintahan juga harus mempunya
pemahaman akan perlunya perubahan organisi sesuai dengan kebutuhan masyarakat
inginkan. Jika pemerintahn tidak mampun melakukan perubahan atas perubahan
yang terjadi pada masyarakat akan dapat berdampak ke berbagai aspek kehidupan
bernegara baik politik, ekonomi , Sosial.
Saat ini pemerintah telah menggunakan pola organisasi terbuka di dalam menjalankan
pemerintahan. Berarti juga telah menggunakan diagnose organisasi didalam
menjawab kebutuhan perubahan yang ada di masyarakat. Sebagai jawaban atas
perubahan keinginan tersebut saat ini pemerintah telah berupaya sebaik mungkin
untuk dapat memberikan respon dengan melakukan perubahan pada berbagai
bidang. Seperti pada politik degan demokrasi yang lebih libral dan terbuka, melakukan
otonomi daerah yang mendorong kemandirian daerah didalam membangun
daerahnya, yang saat ini telah memberikan dapak luar biasa terhadap perkembangan
daerah daerah terutama di luar pulau Jawa.
b. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi juga aspek external yang memberikan dampak kepada internal
Inspektorat Daerah, seperti kebijakan pengedalian inflasi akibat kenaikan BBM
Pemerintah pusat memberikan tugas tambahan inspektorat untuk melakukan
pematauan harga yang menjadi sumber data untuk pengambilan kebijakan
ekonomi secara nasional serta pemberian bantuan tunai kepada masyarakat
langsung yang renta juga terhadap penyimpangan.
c. Aspek Sosial
Berkembangnya masyarakat menegah terlah memberikan kesadaran
masayarakat terhadap harapan yang harus di berikan pemerintah , seperti
pembangunan yang lebih merata, kualitas layanan yang lebih bagus. Keterbatas
kemampuan pemerintah daerah memberikan layanan masyarak yang di
sebabkan keterbatasan anggaran maupun sumberdaya lainya menyebakan
terjadinya gab antara expektasi dengan exsisteing layanan yang mereka terima
tidak sesuai. Akan muncul keluhan dan aduan masyarakat. Kepada Inspektorat.
d. Aspek Teknologi
Perkembangan teknologi mendorong isnpektorat untuk menggunakan aplikasi dan
perangkat keras yang di gunakan untuk mempermudah didalam mengolah data
dan laporan yang hasrus di susun sehingga dapat meingkatakan ayana kepada
masyarakat
e. Aspek Envirorment (Lingkungan)
LIngkungan ccukup berpengaruh terhadap kinerja internal inspektorat , factor
lingkungan memepengaruhi kebijakan pemerintah daerah didalam melayani
masyarakat. Pengalih funsian lahan menjadi isu yang sangat krusial di semua
pemda hal ini menjadikan inpektorat secara program dan kegiatan meyesuaikan
kebijakan pemerintah daerah
f. Asapek Legal ( Perundang undangan)
Aspek legal atau perundang undangan sangat berpengaruh terhadap internal
inspektorat. Sebagai contoh perubahan undang undang KPK yang lebih kearah
pencegahan. Yang akhirnya KPK mendorong Inspektorat sebagai ujung tombak di
pemda untuk melakukan pencegahan hal ini menuntut pemda merubah kebijakan
anggranya terhadap inspektorat.
Kesimpulan
1. Diagnosa organisasi sangat bermanfaat untuk mengidentifiksi permasalahan
iternal ispektorat daerah kabupaten kendal.
2. Diangnosa Organisasi dapat menemukan tingkat kesakitan dan jenis
kesakitanya atas proses manajemen pengawasan dalam bentuk ikhtisar hasil
pengawasan yang di awali dari perencanaan Pengawasan , penentuan esiko
OPD , Penyusunan PKPT, Identifikasi atas kebutuhan SDM dan sarana
Prasarana, analisi proses bisnis pengawasan sejak penugasan, penerbitan
LHP, Koreksi Intenr Bupati, manajemen tindaklanjut.
3. Penyusunan Ihtisar hasil pengawasan yang berkualitas agar dapat
memberikan gambaran yang sebenarnya atas evaluasi pemeriksaan yang
dilakukan agar Kepala Daerah dapat memberikan treatmen dalam
memberikan pembinaan, pencegahan kecurangan(fraud) dan pencehagan
koruspi untuk memperoleh tata kelola pemeritahan yang bersih dan bebas
korupsi.