Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sutinah, S.H.

Tugas : Agenda I
Kelas : PKP Angkatan 1 Tahun 2022

Penerapan Nilai Kepemimpinan Pancasila Sebagai Upaya Penguatan Karakter


Bela Negara Di Era Digital

A. Latar Belakang
Organisasi merupakan sebuah hubungan usaha yang dilakukan oleh
sekelompok orang secara terstruktur dan berkesinambungan untuk mencapai tujuan
yang dicita-citakan. Tingkat keberhasilan dalam organisasi dalam upaya mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dipengaruhi oleh kinerja pegawai pada pelaksanaannya. 1
Salah satu hal yang mendukung keberhasilan tersebut adalah sumber daya manusia.
(Mahmud, 2019)
Hal yang paling penting dalam sebuah organisasi adalah sumber daya manusia
atau pegawai dan juga pemimpin sebagai pengelola paling tinggi dalam organisasi yang
memiliki wewenang dan hak untuk melakukan komunikasi dan kolaborasi. Pada
dasarnya setiap organisasi memiliki sumber daya yang berbeda-beda dari segi kualitas,
kualitas, tingkah laku, pemahaman serta pola pikir yang mempengaruhi perkembangan
dalam menjalankan tujuan. Peran dari pemimpin disini sangat dibutuhkan untuk
membina pegawai ke arah yang lebih baik agar tercipta lingkungan kerja dalam
organisasi memiliki karakter sesuai yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar dan
Pancasila. Upaya pembentukan karakter memiliki makna lebih tinggi dari pembentukan
moral, karena pembentukan karakter tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-
salah, tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan tentang hal-hal yang baik dalam
kehidupan.2
Bela negara merupakan amanat konstitusi dan merupakan hak dan kewajiban
bagi setiap warga negara. 3 Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-
fisik. Pengeriaan bela negara fisik berarti dengan turut serta hadir dalam pertempuran
atau peperangan yang terjadi dengan cara mengangkat senjata atau pun berperan secara
langsung dalam membela negara. Sedangkan secara non-fisik berarti melakukan segala

1 Rahman, A. (2022). Peran Peran Pemimpin Dalam Pembinaan Integritas Pegawai Di Kejaksaan Negeri
Bukittinggi. Journal Of Policy, Governance, Development and Empowerment, 2(2), 143-153
2 Juwita, Mita. “PENTINGNYA PERAN MAHASISWA DALAM BELA NEGARA.” OSF Preprints, 13 June 2022.
3 Modul LAN RI Etika dan Integritas Kepemimpinan Pancasila, hal. 39
upaya untuk mempertahankan negara dengan cara m meningkatkan rasa nasionalisme,
yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air,
serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Pada era digital seperti saat ini banyak sekali hal yang berubah muali dari
kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja.
Tantangan yang dihadapi semakin banyak dan beragam terutama dalam manajemen
organisasi. Era digital memaksa kita untuk melakukan sesuatu dengan memanfaatkan
teknologi digital untuk memudahkan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya
melalui mesin dan teknologi aplikasi yang dapat diakses secara daring. Adanya
perubahan perilaku dari manual menjadi digital inilah yang menimbulkan kekhawatiran
bahwa sumber daya manusia atau pegawai dalam organisasi dalam melaksanakan
tugasnya mendapat kendala yang kemudian berdampak pada hilangnya karakter bela
negara. Oleh karena itu dalam essay ini dirumuskan permasalahan, bagaimana
penerapan nilai kepemimpinan pancasila dapat digunakan sebagai alat untuk upaya
menguatkan karakter bela negara dalam sebuah organisasi di era digital?

B. Pembahasan
Nilai-nilai dasar yang penting untuk dikembangkan dalam rangka
mengembangkan wawasan global warga negara yang semangat di dalamnya tetap
dijiwai oleh rasa nasionalime supaya dapat berperan secara efektif dalam kancah
global,tanpa meninggalkan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang menempatkan
Pancasila sebagai falsafah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (Kariadi, 2019)
Kepemimpinan merupakan sikap yang mesti dimiliki oleh segenap “kandidat”
pemimpin di masa depan. Freddy K. Kalidjernih (2010) mendefinisikan kepemimpinan
sebagai “pengaruh yang ditebarkan kepada suatu kelompok atau lembaga; atau,
kualitas-kualitas personal yang memperkuat kepatuhan suka-rela dari pihak-pihak
lain”. Dengan demikian, pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan adalah
seseorang yang memiliki kekuasaan dan pengaruh dalam mengendalikan serta
mengatur orang lain.4 Maka, peran pemimpin organisasi yang menerapkan nilai
kepemimpinan pancasila dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Peran pengambilan keputusan

4 Modul LAN RI Bela Negara Kepemimpinan Pancasila, hal. 30


Sebagai orang yang beragama, pemimpin dalam menentukan keputusan
sudah seharusnya berdasarkan dengan keyakinan bahwa setiap perbuatan
yang kita lakukan akan dipertanggung-jawabkan, demi mewujudkan
integritas.
2. Peran mempengaruhi
Dalam memberikan arahan dan memberikan contoh kepada pegawainya,
maka pemimpin sudah seharusnya mendasarkan perbuatannya itu pada
didasarkan kepada potensi akal budi dan hati nurani manusia dalam
hubungan dengan norma-norma dan kesusilaan umum, baik terhadap diri
pribadi, sesama manusia maupun terhadap alam dan hewan.
3. Peran memotivasi
Apresiasi dan reward dapat dilaksanakan oleh pemimpin sebagai bentuk
apresiasi pegawai atas kinerjanya yang dapat diwujudkan dengan kegiatan
bonding tiap bagian.
4. Peran antar pribadi
Membangun kedekatan pada tiap individu yang ada dalam organisasi dan
menjadi penengah yang adil apabila terdapat kendala dalam komunikasi
antar pegawai, diwujudkan dengan penyelesaian masalah secara
musyawarah.
5. Peran informasional
Memberikan informasi mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan.
Misalnya pemberitahuan rapat bulanan, rapat sub. bagian ataupun rapat
satuan kerja yang disampaikan saat apel pagi.

Dengan diterapkannya nilai-nilai kepemimpinan yang mendasarkan pada pancasila


sebagai falsafah hidup bangsa, maka diharapkan akan dapat memberikan pengaruh
yang positif dalam membentuk karakter yang memiliki jiwa bela negara yang tinggi
dan berkualitas.

C. Kesimpulan
- Peran pemimpin dalam mengelola organisasi di era digital seperti saat ini harus
tetap sesuai dan sejalan dengan nilai-nilai kepemimpinan pancasila, sebagai
berikut:
1. Peran pengambilan keputusan
2. Peran mempengaruhi
3. Peran memotivasi
4. Peran antar pribadi
5. Peran informasional

Dalam menjalankan kelima peran diatas dilaksanakan dengan menerapkan nilai-


nilai yang terkandung dalam lima sila pada Pancasila sebagai koridor dalam
melakukan tindakan komunikasi dan kolaborasi di ruang lingkup organisasi.

- Pegawai sebagai pelaksana tugas yang diberikan pada era digital ini dengan
memanfaatkan teknologi digital dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan harus memiliki karakter bela negara yang kuat, karena moral dan tingkah
laku salah satunya dipengaruhi oleh nilai dan prinsip yang dianut sehingga
menumbuhkan karakakter yang berwibawa, mengayomi, berorientasi pada
pelayanan publik serta memiliki rasa cinta dan sayang terhadap tanah air untuk
mempertahankan negara tetap pada jalur sesuai amanat UUD NRI 1945 dan falsafah
hidup bangsa Pancasila. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menguatkan karakter
bela negara adalah sebagai berikut:
1. Cinta tanah air
2. Sadar berbangsa dan bernegara
3. Setia pada Pancasila dan ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara
6. Semangat meweujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur

Secara moral, dengan diterapkannya rasa bela negara akan menghasilkan karakter
yang akan melindungi negara dari hal-hal yang merugikan bagi negara. Maka,
hasilnya adalah pelayanan publik yang berintegritas dan akuntabel.

Anda mungkin juga menyukai