Anda di halaman 1dari 75

Mekanisme Pembayaran

Dalam Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah

E-Learning Pejabat
Pembuat Komitmen
Angkatan VII TA 2022
9 September 2022

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Biodata Narasumber
Pengalaman PBJ :
Pengalaman Mengajar PBJ :
1. Staf Proyek (2000-2004)
1. Kemenkeu
2. Ketua Panitia (2001-2010)
2. Kemenkumham
3. PPK (2009, 2012-2015, 2019-2022)
3. Kejaksaan
4. KPA (2009-2012, 2015-2019)
4. Kehakiman
5. Koord LPSE Kalbar & Kalteng (2010-
2012)
5. Mahkamah Agung
6. Pendiri ULP BPPK (2014) 6. Mabes POLRI, Bareskrim
7. Pembina PBJ BPPK (2012-2015) 7. Kemenkes
Sertifikat PBJ : 8. Kemendikbud/Kemendikti
1. No. Sertifikat : 120502805011725 (L4) 9. Kemendagri
Nama : Parwanta
10. Kemenag
Jabatan : Widyaiswara Ahli 2. No. Sertifikat : 120814059510991 (L4)
11. Kemenhub
Madya 3. No. Sertifikat : 111116591874282 (L4)
12. KemenPUPR
Pangkat : Pembina Tk I 4. No. Sertifikat : INT: 443-A1010312 (TOT)
13. LIPI
Golongan : IV B 5. No. Sertifikat : No. 9300024190017921
14. BATAN
Kantor : Pusdiklat AP 2013 (Asessor PBJ LKPP)
15. Badan Diklat Propinsi
Alamat : Klaten 6. No. Register : MET.000.001153 2013
16. Kemenparekraf
Pendidikan : S2 UGM, EP (Register Assesor PBJ dari BNSP) 2
HP : 081213238387 17. Dll.
7. PNT Register PNT-01696/019/972/2020
Email : wantoinfo@gmail.com
simulasi.pbj@gmail.com 8. Sertifikat Fasilitator PBJP Level-1
9. Sertifikat Pembicara/Narasumber
Pokok Bahasan

1. Prinsip Pembayaran Belanja Negara


2. Penerbitan Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa dan Penyampaian
Perjanjian/Kontrak
3. Pengujian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen tagihan;
4. Pengujian atas kebenaran perhitungan tagihan dan kebenaran data pihak yang
berhak menerima pembayaran
5. Pengujian atas kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa;
6. Pengujian atas kebenaran, keabsahan, serta akibat yang timbul dari
penggunaan
7. Surat bukti mengenai hak tagih kepada negara;
8. Pengujian atas ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan;
9. Pengumpulan semua dokumen/bukti yang dibutuhkan dalam rangka penerbitan
SPP;
10. Penerbitan Surat Perintah Pembayaran (SPP)
11. Penatausahaan dokumen/bukti yang dibutuhkan dalam rangka penerbitan Surat
Perintah Pembayaran (SPP)
12. Pelaporan dan penyerahan pekerjaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Prinsip Pembayaran
Belanja Negara
Dasar Hukum Pembayaran

• UU No. 17 Tahun 2003 ttg Keuangan Negara.


• UU No. 1 Tahun 2004 ttg Perbendaharaan Negara.
• UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
• PP No. 45 Tahun 2013 ttg Tata Cara Pelaksanaan APBN jo.
PP No. 50 Tahun 2018.
• Perpres No. 16 Tahun 2018 Jo Perpres 12 Tahun 2021 ttg
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
• Peraturan Menkeu Nomor 190/PMK.05/2012 tentang
Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN
jo. Permenkeu No. 178/PMK.05/2018.
• Peraturan LKPP No. 12 Tahun 2021 ttg Pedoman
Pelaksanaan PBJ Melalui Penyedia
Asas Perbendaharaan

1. UU APBN merupakan dasar bagi Pemerintah Pusat untuk melakukan


penerimaan dan pengeluaran negara. (Untuk Pemda  Perda APBD)
2. Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat
pengeluaran atas beban APBN/APBD jika anggaran untuk
membiayai pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup
tersedia.
3. Semua pengeluaran negara, termasuk subsidi dan bantuan lainnya yang
sesuai dengan program pemerintah pusat, dibiayai dengan APBN. (Untuk
Pemda  Perda APBD)
4. Anggaran untuk membiayai pengeluaran yang sifatnya mendesak dan/atau
tidak terduga disediakan dalam bagian anggaran tersendiri yang selanjutnya
diatur dalam peraturan pemerintah.
5. Kelambatan pembayaran atas tagihan yang berkaitan dengan
pelaksanaan APBN/APBD dapat mengakibatkan pengenaan denda
dan/atau bunga.
Prinsip Perbendaharaan

• Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan


dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang
menjadi dasar pengeluaran atas beban APBN/APBD
bertanggung jawab atas kebenaran material dan
akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti
dimaksud. (Pasal 18 ayat 3 UU No. 1 Tahun 2004).
• Pembayaran atas beban APBN/APBD tidak boleh
dilakukan sebelum barang dan/atau jasa diterima.
(Pasal 21 ayat 1 UU No. 1 Tahun 2004).
Alur Pelaksanaan APBN
PENYELESAIAN TAGIHAN KEPADA NEGARA
APBN

• APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang


disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Pasal 1 angka (7) Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

• Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari


pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan
undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung
jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

• APBN terdiri dari 5 (lima) bagian utama yaitu Pendapatan Negara,


Belanja Negara, Surplus/Defisit Anggaran, Pembiayaan Anggaran,
dan Keseimbangan Primer.

10
DIPA
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang
digunakan sebagai acuan PA/KPA dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai
pelaksanaan APBN.

DIPA disusun berdasarkan anggaran berbasis kinerja, dan dirinci menurut klasifikasi fungsi, organisasi, dan
jenis belanja. Dokumen tersebut paling sedikit memuat informasi-informasi berupa: sasaran yang hendak
dicapai; pagu anggaran yang dialokasikan; fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja , kantor bayar,
rencana penarikan dana, dan rencana penerimaan dana. DIPA digunakan oleh PA/KPA sebagai dasar
pelaksanaan pembayaran.

DIPA Petikan terdiri atas:


- Lembar Surat Pengesahan DIPA Petikan;
- Halaman I memuat Informasi Kinerja (IA) dan Sumber Dana (IB);
- Halaman II memuat Rincian Pengeluaran;
- Halaman III memuat Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan; dan
- Halaman IV memuat Catatan.

DIPA Akumulasi DIPA Petikan


Induk
DIPA Dasar pelaksanaan kegiatan satuan kerja
DIPA
Petikan Dasar pencairan dana/pengesahan bagi
BUN/Kuasa BUN
Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)

POK adalah dokumen yang memuat uraian rencana


kerja dan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan, disusun oleh KPA sebagai penjabaran lebih
lanjut dari DIPA.

Pedoman dalam melaksanakan


kegiatan/aktivitas.

Alat monitoring kemajuan


pelaksanaan kegiatan/aktivitas.
Fungsi POK Alat perencanaan kebutuhan dana.

Sarana untuk meningkatkan


transparansi, akuntabilitas, dan
efektivitias pelaksanaan anggaran.
Klasifikasi Anggaran
Klasifikasi Jenis
Klasifikasi
Klasifikasi Fungsi Belanja
Organisasi
(Ekonomi)
• Bagian • Pelayanan umum • Belanja Pegawai
Anggaran • Pertahanan • Belanja Barang
• Unit Organisasi • Ketertiban dan • Belanja Modal
• Satuan Kerja keamanan • Belanja Utang *)
• Ekonomi • Belanja Subsidi
• Lingkungan hidup *)
• Perumahan dan • Belanja Hibah *)
fasilitas umum • Belanja Bantuan
• Kesehatan Sosial
• Pariwisata dan • Belanja Lain-lain
budaya *)
• Agama
• Pendidikan
• Perlindungan sosial.

*) hanya ada di BA BUN


Jenis Metode Pembayaran
Pembayaran Langsung (LS)
• pembayaran yang dilakukan langsung kepada penyedia
barang/jasa atas dasar perjanjian/ kontrak melalui
penerbitan SPM-LS

Pembayaran beban UP
• UP adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang
diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk membiayai
kegiatan operasional sehari-hari Satker atau membiayai
pengeluaran yang menurut sifat dan tujuannya tidak
mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran
langsung
Mekanisme Pembayaran

Diutamakan dengan pembayaran langsung (LS)


Pembayaran yang dilakukan langsung kepada Bendahara Pengeluaran/penerima hak lainnya atas dasar perjanjian
kerja, surat keputusan, surat tugas atau surat perintah kerja lainnya melalui penerbitan Surat Perintah Membayar
Langsung.
Dalam hal LS tidak bisa maka pembayaran dilakukan dengan Uang Persediaan (UP)
Khusus komitmen dalam rangka PBJ, Pembayaran tidak boleh dilakukan sebelum barang/jasa diterima.
Dapat dikecualikan dalam hal terdapat kegiatan yang karena sifatnya harus dilakukan pembayaran terlebih dahulu
dengan syarat pembayaran dilakukan setelah penyedia barang dan/ atau jasa menyampaikan jaminan atas
pembayaran yang akan dilakukan.
Jenis Jaminan :
a. surat jaminan, antara lain digunakan untuk Jaminan Uang Muka dan Jaminan Pemeliharaan;
b. SPKPBJ, antara lain digunakan untuk belanja sewa lebih dari 50 juta dan pemasangan/penambahan daya listrik
oleh PLN; atau
c. komitmen penyedia barang/jasa, antara lain digunakan untuk belanja sewa sampai dengan 50 juta dan
pengadaan barang/jasa secara elektronik yang dibayar dengan UP.

15
Karakteristik LS dan UP

Pembayaran LS
Penerima, jumlah dan waktu pembayaran sudah jelas

Pembayaran UP
 Untuk pembayaran yang tidak dilakukan dengan LS
 Untuk keperluan kantor dan nilainya kecil

16
Mekanisme Pembayaran LS
Pembayaran LS ditujukan kepada:

Penyedia barang/jasa atas dasar perjanjian/kontrak;

Bendahara Pengeluaran/pihak lainnya untuk


keperluan belanja pegawai non gaji induk,
pembayaran honorarium, dan perjalanan dinas atas
dasar surat keputusan.

17
Jenis dan Proporsi UP
1. UP terdiri dari UP Tunai dan UP Kartu Kredit
Pemerintah.
 UP tunai, merupakan UP yang diberikan dalam
bentuk uang tunai kepada Bendahara
Pengeluaran/BPP melalui rekening Bendahara
Pengeluaran/BPP yang sumber dananya berasal dari
rupiah murni.
 UP Kartu Kredit Pemerintah, merupakan uang muka
kerja yang diberikan dalam bentuk batasan belanja
(limit) kredit kepada Bendahara Pengeluaran/BPP
yang penggunaannya dilakukan dengan kartu kredit
pemerintah untuk membiayai kegiatan operasional
sehari-hari Satker atau membiayai pengeluaran yang
menurut sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan
melalui mekanisme Pembayaran LS yang sumber
dananya berasal dari rupiah murni.
2. Proporsi UP diatur sebagai berikut:
 UP Tunai sebesar 60% dari besaran UP; dan
 UP Kartu Kredit Pemerintah sebesar 40% dari
besaran UP.
Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah

Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah untuk belanja pemerintah difokuskan pada keperluan belanja barang
operasional serta belanja modal paling banyak Rp50 Juta yang merupakan bagian terbesar dari penggunaan
Uang Persediaan.

Belanja Barang
Operasional dan
Belanja Modal Belanja Perjadin

ATK Pemeliharaa Jamuan


n
dipegang oleh Pelaksana Tiket Penginapan
Kegiatan/Belanja
(Contoh: pejabat pengadaan barang/jasa, pejabat struktural, dipegang oleh Pelaksana Perjadin
pelaksana, dan/atau pegawai lainnya yang ditugaskan oleh (Contoh: Pegawai/Pejabat
KPA/PPK untuk melaksanakan pembelian/ pengadaan Pelaksana Perjadin)
barang/jasa)

19
Bagan Alir Mekanisme Pembayaran Tagihan
Pihak
Bendahara
Ketiga/Penerima PPK PPSPM KPPN
Pengeluaran
Hak

Perjanjian / 1 Perjanjian / 2 Perjanjian /


kontrak/kep kontrak/kep kontrak

Pencatatan

3
Tagihan Tagihan
SPM-LS SPM-LS

4a
4b
SPP-LS SPP-LS

SPBy SPBy

Rp. SP2D-LS
Penyampaian Perjanjian/
Kontrak
Penerbitan SPPBJ
• PPK sebelum menetapkan SPPBJ melakukan reviu atas
laporan hasil pemilihan Penyedia dari Pokja Pemilihan/Pejabat
Pengadaan untuk memastikan:
a. proses pemilihan Penyedia sudah dilaksanakan berdasarkan prosedur
yang ditetapkan; dan
b. pemenang pemilihan/calon Penyedia memiliki kemampuan untuk
melaksanakan Kontrak.
• Berdasarkan hasil reviu, PPK memutuskan untuk menerima
atau menolak hasil pemilihan Penyedia tersebut.
Perselisihan Pendapat atas Hasil
Pemilihan
POKJA/PP PPK KPA

Laporan Hasil Diterima


Pemilihan ? YA
Max 6
TIDAK hari
Max 5
hari
Pembahasan SPPBJ
Setuju hasil
pemilihan

• evaluasi
ulang, Sepakat YA Max 6
? hari Keputusan
• penawaran
ulang, atau TIDAK
• Tender
ulang Setuju penolakan PPK
Pembuatan Komitmen

1. Bukti Pembelian
2. Kuitansi
Perjanjian/ 3. Surat Perintah Kerja
kontrak utk 4. Surat Perjanjian/
PBJ Kontrak
5. Surat Pesanan

Penetapan 1. Surat Keputusan


Keputusan 2. Surat Tugas
Bentuk Kontrak

Bentuk Kontrak Barang Konstruksi Jasa Lainnya Konsultansi

Bukti Pembelian/
≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a
Pembayaran

Kuitansi ≤ 50 juta n/a ≤ 50 juta n/a

> 50 juta s.d. > 50 juta s.d.


Surat Perintah Kerja (SPK) ≤ 200 juta ≤ 100 juta
200 juta 200 juta

Surat Perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta

Surat Pesanan e-purchasing/pembelian melalui toko daring  

Pasal 28
Bentuk Kontrak 1/2
Bukti
Pembelian/Pembayaran Kuitansi Surat Perintah Kerja
(SPK)
Surat
Perjanjian
Surat
Pesanan

Isi minimal kontrak : Isi minimal kontrak : Isi minimal kontrak : Isi minimal kontrak : Isi minimal kontrak :

• Identitas Identitas • Identitas para pihak • Identitas para pihak • Identitas para pihak • Identitas para
penyedia • Nilai pembelian/nilai • Nilai pihak
• Nilai pembelian
kontrak
• Jenis dan jumlah pembelian/nilai
• Jenis dan jumlah
• Nilai pembelian barang/jasa barang/jasa kontrak • Nilai pembelian
• Tanda tangan • Hak dan kewajiban • Jenis dan jumlah
• Jenis dan jumlah penyedia di atas menjadi lampiran dari barang/jasa • Jenis dan jumlah
barang/jasa materai sesuai SPK dalam bentuk • Hak dan kewajiban barang/jasa
yang lebih rinci menjadi lampiran
ketentuan yang (Syarat Umum
• Tanda tangan PPK berlaku dari surat perjanjian • Hak dan
Kontrak)
sebagai tanda • Tanda tangan PPK • Kata penutup dan dalam bentuk yang kewajiban
mengetahui sebagai tanda ruang tanda tangan lebih rinci (SSUK,
• Dilakukan dengan cara mengetahui para pihak di atas SSKK, Spesifikasi,
pembelian langsung • Dilakukan dengan cara materai dan Dokumen lain)
tanpa negosiasi teknis • Dilakukan dengan • Kata penutup dan
pembelian langsung negosiasi teknis dan
dan harga tanpa negosiasi teknis ruang tanda tangan
harga yang
dan harga dituangkan dalam para pihak di atas
Berita Acara materai
Penandatanganan Kontrak

• Penandatanganan Kontrak dapat dilakukan setelah


DIPA/DPA disahkan.
• Dalam hal penandatangan kontrak dilakukan sebelum
tahun anggaran, maka Kontrak mulai berlaku dan
dilaksanakan setelah DIPA/DPA berlaku efektif.
• Penandatangan kontrak dilakukan paling lambat 14
hari kerja setelah diterbitkan SPBBJ, kecuali apabila
DIPA/DPA belum disahkan.
Pencatatan Komitmen oleh
PPK dan KPPN

• Perjanjian/kontrak yang pembayarannya akan


dilakukan melalui SPM-LS, PPK mencatatkan
perjanjian/kontrak yang telah ditandatangani ke
dalam suatu sistem yang disediakan oleh Direktorat
Jenderal Perbendaharaan.
• Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan
perjanjian/kontrak tidak dapat digunakan lagi untuk
kebutuhan lain.
Data Pencatatan Perjanjian/Kontrak (paling
kurang)

a. nama dan kode Satker serta uraian fungsi/subfungsi, program, kegiatan, output,
dan akun yang digunakan;
b. nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPA;
c. nomor, tanggal, dan nilai perjanjian/kontrak yg dibuat oleh Satker;
d. uraian pekerjaan yang diperjanjikan;
e. data penyedia B/J yang tercantum dalam perjanjian/kontrak antara lain nama
rekanan, alamat rekanan, NPWP, nama bank, nama, dan nomor rekening
penerima pembayaran;
f. jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan
apabila dipersyaratkan;
g. ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasi;
h. addendum perjanjian/kontrak apabila terdapat perubahan data; dan
i. cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran:
1. sekaligus (nilai ............ rencana bulan ......); atau
2. secara bertahap (nilai ............ rencana bulan ......). Atau
3. Setiap bulan
Penyampaian Komitmen ke KPPN

• Data perjanjian/kontrak, disampaikan ke KPPN paling lambat


5 hari kerja setelah ditandatangani untuk dicatatkan ke Kartu
Pengawasan Kontrak KPPN.
• Data perjanjian/kontrak beserta ADK-nya disampaikan ke
KPPN secara langsung atau melalui e-mail.
• Data perjanjian/kontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak
KPPN, digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang
tercantum pada SPM meliputi:
a. pihak yang berhak menerima pembayaran;
b. nilai pembayaran; dan
c. jadwal pembayaran.
Pengujian Dokumen
Hak Tagih
Tanggung Jawab Pelaksanaan Pengujian Pembayaran

KPA  tanggung jawab manajerial

PPK
Uji administratif dan material  tanggung jawab material

PPSPM
Uji administratif  tanggung jawab formal

Bendahara Pengeluaran
Uji administratif  tanggung jawab formal

32
Pengujian oleh PPK

01 02 03 04

Uji Uji Uji


kelengkapan
Uji hasil
kebenaran pekerjaan/ ketersediaan
dokumen
nilai barang dana
perikatan dan
tagihan tagihan
Pengujian oleh PPSPM

01 02 03 04 05

Uji Uji Uji Uji


Uji
kelengkapan kesesuaian pembebanan
keabsahan ketersediaan
SPP dan dokumen pembayaran
perikatan tagihan dana
dokumen
pendukungnya dengan berita
acara
Pengujian Hak Tagih oleh PPK
a. kelengkapan dokumen tagihan;
b. kebenaran perhitungan tagihan;
c. kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran atas beban APBN;
d. kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana yang
tercantum dalam perjanjian/kontrak dengan barang/jasa yang diserahkan
oleh penyedia barang/jasa;
e. kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana yang
tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa dengan dokumen
perjanjian/kontrak;
f. kebenaran, keabsahan serta akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti
mengenai hak tagih kepada negara; dan
g. ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang tercantum
pada dokumen serah terima barang/jasa dengan dokumen perjanjian/kontrak.
Menguji Kelengkapan Dokumen Tagihan

• Seluruh dokumen tagihan beserta kelengkapan


dokumennya dikumpulkan dan disusun berdasarkan
jenisnya.
• Dilakukan pengujian terhadap kelengkapan dokumen
LS kepada penyedia barang/ jasa atas dasar perjanjian
/ kontrak.
• Dilakukan kelengkapan pengujian terhadap dokumen
LS kepada Bendahara Pengeluaran/ lainnya atas dasar
dokumen/ surat keputusan.
Kelengkapan Dokumen
Pengadaan Barang/Jasa
Bukti Pembelian
Kuitansi

Bukti perjanjian/kontrak SPK


Surat
Referensi Bank  ada nama Perjanjian/Kontrak
dan no rekening penyedia Surat Pesanan
Berita Acara Penyelesaian
Pekerjaan
Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan/Barang
Dokumen Bukti penyelesaian pekerjaan
PBJ lainnya

Berita Acara Pembayaran

Kuitansi yg ditandatangani
penyedia & PPK
Faktur pajak beserta SSP yang
ditandatangani WP/BP
Jaminan bank / lembaga
keuangan lainnya
Kelengkapan Dokumen
Pengadaan Bahan Rapat

SPBy

Kuitansi

Dokumen
Surat Tagihan
pengadaan bahan
Penyedia
rapat (konsumsi)

Daftar Hadir
Peserta Rapat

SSP PPh Pasal


22
Kelengkapan Dokumen
Perjalanan Dinas

Surat Keputusan/Surat
Undangan

Surat Tugas/surat
keputusan pindah

Surat Perjalanan Dinas


Daftar penerima
pembayaran
Dokumen Kuitansi pembayaran
biaya perjalanan dinas tiket angkutan,
Perjalanan
Dinas Dokumen pendukung
boarding pass,
lainnya sesuai
ketentuan
bukti pembayaran
Daftar pengeluaran riil hotel/penginapan, dsb

transkrip hasil rapat,

Bukti pendukung notulen rapat, dan


dalam hal
rapat/seminar : laporan, serta surat undangan,

lampiran berupa ST peserta, dan

daftar hadir
Penyelesaian Tagihan Melalui Mekanisme Pembayaran LS

No Uraian Penyedia PPK PPSPM


Barang/Jasa
1 Mengajukan tagihan atas
penyelesaian Pekerjaan, Kontrak/Bukti
Pendukung
disertai dengan bukti
pendukung
2 PPK melakukan pengujian
dan penelitian materil dan
formal tagihan. Uji

3 Dalam hal tagihan


memenuhi syarat, PPK SPP/Bukti
menerbitkan SPP Pendukung

4 PPSPM melakukan
pengujian SPP dan bukti
pendukung Uji
5 Dalam hal SPP & bukti
Pendukung memenuhi syarat,
PPSPM menerbitkan SPM SPM
Pembayaran Tagihan melalui UP
No Uraian Pihak Ketiga/ PPK Bendahara
Penerima Uang Pengeluaran/
Muka Kerja BPP
1 a. Pihak ketiga mengajukan
tagihan disertai bukti
pendukung; atau Tagihan
Pihak Ketiga
b. Penerima Uang Muka Kerja /Uang Muka
mengajukan permintaan Kerja
Uang Muka Kerja disertai
bukti pendukung.
2 PPK menguji tagihan atas
UP,apabila memenuhi syarat
maka diterbitkan Surat Perintah
Bayar (SPBy); Uji
3 SPBy beserta bukti pendukung
disampaikan kepada Bendahara
Pengeluaran/BPP; SPBy & Bukti
Pendukung
3 Bendahara Pengeluaran/BPP
melakukan pengujian;
4 Setelah memenuhi syarat SPBy Uji
dibayar oleh Bendahara
Bayar
Mekanisme GUP
No Uraian PPSPM PPK Bendahara
Pengeluaran/
BPP
1 Bendahara Pengeluaran
menyampaikan bukti pengeluran Bukti
kepada PPK Pengeluaran

2 Atas dasar bukti pengeluaran


tersebut, PPK melakukan
pengujian apabila memenuhi Uji
syarat menerbitkan SPP-GUP.
3 SPP-GUP beserta bukti
pendukung disampaikan kepada SPP-GUP &
PPSPM Bukti
Pendukung
3 PPSPM melakukan pengujian
SPP-GUP dan bukti pendukung
Uji
4 Dalam hal SPP-GUP dan bukti
Pendukuing memenuhi syarat,
PPSPM menerbitkan SPM-GUP
SPM-GUP
Menguji Kebenaran Perhitungan Tagihan

• Menguji nilai tagihan yang harus dibayar dan


kebenaran perhitungannya.
• Memastikan bahwa nilai tagihan yang harus dibayar
telah sesuai dan dihitung secara benar.
• Memastikan bahwa perhitungan tagihan yang harus
dibayar telah sesuai dengan alokasi pagu DIPA.
Menguji Kebenaran Data Penerima
Pembayaran

• Nama pihak yang berhak menerima pembayaran diuji


kebenarannya.
• Alamat pihak yang berhak menerima pembayaran
diuji kebenarannya.
• Nama bank pihak yang berhak menerima pembayaran
diuji ke benarannya.
• Nomor rekening pihak yang berhak menerima
pembayaran diuji kebenarannya.
Menguji kesesuaian spesifikasi teknis dan
volume barang/jasa

• Spesifikasi teknis dan volume barang/jasa yang


diserahkan, diuji kesesuaiannya dengan
perjanjian/kontrak.
• Spesifikasi teknis dan volume barang/jasa yang
diserahkan, diuji kesesuaiannya dengan serah terima
barang/jasa.
Menguji kebenaran, keabsahan, serta akibat yang timbul
dari penggunaan surat bukti mengenai hak tagih

• Surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada negara


diuji kebenaran materiil dan keabsahannya.
• Dokumen/ surat keputusan terkait belanja pegawai
diuji kebenaran materiil dan keabsahannya.
Menguji ketepatan jangka waktu
penyelesaian pekerjaan

• Dokumen perjanjian/kontrak dibandingkan dengan


dokumen serah terima barang/jasa untuk menguji
ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan.
• Jangka waktu penyelesaian pekerjaan dipedomani
berdasarkan peraturan tentang Tata Cara Pembayaran
Dalam Rangka Pelaksanaan APBN.
Penerbitan SPP
Mengumpulkan Dokumen/Bukti dalam rangka
Penerbitan SPP

• Surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada negara dan/ atau


dokumen/ surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapan
pembayaran belanja dikumpulkan.
• Surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada negara dan/ atau
dokumen/ surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapan
dikelompokkan berdasarkan jenis belanja dan nama penyedia
barang/ jasa.
• Surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada negara dan/ atau
dokumen/ surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapan
pembayaran belanja diurutkan berdasarkan tanggal jatuh tempo
pembayaran.
Menerbitkan SPP
• Jangka waktu penyelesaian tagihan kepada negara
dipastikan ketepatannya.
• Pihak yang berhak menerima pembayaran atas beban
APBN dipastikan kebenarannya.
• Data SPP direkam sesuai dengan dokumen yang sudah
diuji.
• SPP dicetak.
• SPP ditandatangani.
• SPP diterbitkan dan dikirim kepada PPSPM beserta
kelengkapan dokumennya.
Menatausahakan Dokumen/Bukti
dalam rangka Penerbitan SPP
• Dokumen/bukti dalam rangka penerbitan SPP
dikelompokkan.
• Dokumen/bukti dalam rangka penerbitan SPP
disimpan.
• Dokumen/bukti dalam rangka penerbitan SPP dijaga
keutuhannya.
Melaporkan dan Menyerahkan
Pekerjaan kepada KPA
• Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima, PPK
menyerahkan barang/hasil pekerjaan kepada PA/KPA.
• Hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan diserahkan kepada KPA
dengan Berita Acara Penyerahan.
• PA/KPA meminta staf pendukung untuk melakukan
pemeriksaan administratif terhadap barang/hasil pekerjaan
yang diserahterimakan.
• Staf pendukung melakukan pemeriksaan administratif proses
pengadaan barang/jasa sejak perencanaan pengadaan s.d. serah
terima hasil pekerjaan.
• Pemeriksaan administratif meliputi dokumen program/penganggaran, surat
penetapan PPK, dokumen perencanaan pengadaan, RUP/SIRUP, dokumen
persiapan pengadaan, dokumen pemilihan Penyedia, dokumen Kontrak
dan perubahannya serta pengendaliannya, dan dokumen serah terima hasil
pekerjaan.
• Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan
ketidaksesuaian/kekurangan, staf pendukung melalui PA/KPA
memerintahkan Pejabat Penandatanganan Kontrak untuk memperbaiki
dan/atau melengkapi kekurangan dokumen administratif.
• Hasil pemeriksaan administratif dituangkan dalam Berita Acara.
TERIMA KASIH
Sebagian Bahan Tayang ini diambil dari Penyusun
Bambang Sancoko (Widyaiswara Ahli Madya
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
9 September 2022

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Jaminan Uang Muka

• Jaminan Uang Muka diserahkan


Penyedia kepada PPK, senilai uang
muka.
• Nilai Jaminan Uang Muka bertahap
dapat dikurangi secara proporsional
sesuai dengan sisa uang muka yang
diterima.
Pasal 34
Pembayaran Uang Muka Kerja

• Uang Muka dapat diberikan kepada Penyedia


Barang/Jasa untuk:
a. mobilisasi alat dan tenaga kerja;
b. pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok
barang/material; dan/atau
c. persiapan teknis lain yang diperlukan bagi
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
Uang Muka
Diberikan untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan:

Paling Paling Maks


Rendah
Maks Maks
Rendah
50 % 30 % 30 % 20 % 15 %
Kontrak > Kontrak > Kontrak > Usaha Kontrak
Rp50 juta – Rp200 juta – Rp2.5 milyar – Non Tahun
Rp200 juta Rp2.5 milyar Rp15 milyar
Kecil Jamak

Uang Muka Untuk Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi

Pemberian uang muka dicantumkan pada rancangan kontrak yang


terdapat dalam Dokumen Pemilihan. PerLKPP No.12/2021
Pengajuan Uang Muka

Penyedia PPK

• Rencana • menyetujui
Penggunaan Rencana
Uang Muka Penggunaan
• Jaminan Uang Muka
Uang Muka • Pembayaran
Uang Muka
Bagan Alur Pengajuan Uang Muka
Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Bulanan

Termin

Sekaligus setelah pekerjaan selesai

Pasal 53 ayat 4
Pembayaran Prestasi Pekerjaan

• Diberikan kepada Penyedia setelah dikurangi


angsuran pengembalian uang muka, retensi, dan
denda
• Retensi sebesar 5% digunakan sebagai Jaminan
Pemeliharaan Pekerjaan Konstruksi atau Jaminan
Pemeliharaan Jasa Lainnya yang membutuhkan masa
pemeliharaan
• Dalam hal Penyedia menyerahkan sebagian pekerjaan
kepada subkontraktor, permintaan pembayaran harus
dilengkapi bukti pembayaran kepada subkontraktor
sesuai dengan realisasi pekerjaannya

Pasal 53 ayat 3
Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Pembayaran dapat dilakukan sebelum


prestasi pekerjaan untuk PBJ yang karena
sifatnya dilakukan pembayaran terlebih
dahulu sebelum barang/jasa diterima,
setelah Penyedia menyampaikan jaminan
atas pembayaran yang akan dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 53 ayat 5 & 7


Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Pembayaran dapat dilakukan untuk


peralatan dan/atau bahan yang belum
terpasang yang menjadi bagian dari hasil
pekerjaan yang berada di lokasi
pekerjaan dan telah dicantumkan dalam
Kontrak.

Pasal 53 ayat 6
Pembayaran sebelum prestasi pekerjaan
diterima/terpasang

• Pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi pekerjaan


diterima/terpasang untuk:
a. Pemberian Uang Muka kepada Penyedia B/J dengan
pemberian Jaminan Uang Muka;
b. Pengadaan B/J yang karena sifatnya dapat dilakukan
pembayaran terlebih dahulu, sebelum Barang/Jasa
diterima setelah Penyedia B/J menyampaikan jaminan atas
pembayaran yang akan dilakukan;
c. Pembayaran peralatan dan/atau bahan yang menjadi
bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan,
namun belum terpasang.
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Secara Bulanan
• Setiap bulan penyedia menyampaikan permintaan pembayaran prestasi
atas pekerjaannya senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak
termasuk bahan/material dan peralatan yang berada dilokasi pekerjaan
(material on site);
• Memenuhi persyaratan teknis dan administrasi, prosedur,
pengawasan sefta pengujian-pengujian sesuai tercantum dalam dokumen
kotrak.
• Biasanya penyedia diatur membatasi perhitungan kuantitas hingga batas
kegiatan per tanggal 25 setiap bulan berjalan, melakukan perhitungan-
perhitungan, mempersiapkan back up perhitungan dan melengkapi seluruh
dokumen penunjang yang berkenaan (request for work, pengawasan,
pengujian dll).
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Secara Termin
• Contoh pembayaran prestasi pekerjaan secara Termin:
1. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 20%, saat progress fisik
mencapai 25%.
2. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 40%, sdat progress fisik
mencapai 45%.
3. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 80%, saat progress fisik
mencapai 85%.
4. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 95%, Saat progress fisik
mencapai 100% atau pembayaran 100% dg menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan.
5. Pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 100%, saat progress
penyedia telah menyelesaikan Masa Pemeliharaan.
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Secara Sekaligus
• Contoh pembayaran prestasi pekerjaan secara Sekaligus:
• Biasanya penyedia diatur menyampaikan permintaan
pembayaran prestasi atas pekerjaannya senilai pekerjaan yang
telah terpasang pada progres 100% (seratus perseratus),
lengkap dengan perhitungan-perhitungan, serta melengkapi
seluruh dokumen penunjang yang berkenaan (request for
work, pengawasan, pengujian dll), setelah pekerjaannya
diterima dengan diterbitkannya Berita Acara Serah Terima
Pertama Pekerjaan, sefta penyedia telah
menyampaikan Jaminan Pemeliharaan.
Bagan Alur Pengajuan Pembayaran
Prestasi Pekerjaan
Bagan Alur Pengembalian Jaminan
Pemeliharaan

Pengembalian Jaminan pemeliharan dilakukan paling lambat 14 (empat belas)


hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan
baik sesuai ketentuan kontrak;
Penghentian Kontrak

Kewajiban PPK
• Pekerjaan
Selesai • Membayar
• Keadaan sesuai prestasi
Kahar pekerjaan
Kondisi
Pemutusan Kontrak
1. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya
kontrak;
2. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan
keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan s.d. 50 hari
kalender;
3. setelah diberikan kesempatan 50 hari kalender, Penyedia tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan;
4. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
5. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan
dalam proses Pengadaan; dan/atau
6. pengaduan ttg penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan dinyatakan
benar.
Tindak Lanjut Pemutusan Kontrak

1. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;


2. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan (apabila diberikan);
3. Penyedia Barang/Jasa membayar denda keterlambatan
terhadap bagian kontrak yang terlambat diselesaikan
sebagaimana ketentuan dalam kontrak, apabila pemutusan
kontrak tidak dilakukan terhadap seluruh bagian kontrak; dan
4. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
Pemberian Kesempatan

a. Pemberian kesempatan kepada Penyedia


menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender, sejak Masa
Pelaksanaan berakhir (kecuali ditentukan
lain).
b.Pemberian kesempatan kepada Penyedia
untuk menyelesaikan pekerjaan dapat
melampaui Tahun Anggaran.

73
Denda atau Ganti Rugi

a. Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada


Penyedia, antara lain:
1) denda keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan
pekerjaan,
2) denda keterlambatan dalam perbaikan Cacat Mutu,
3) denda terkait pelanggaran ketentuan subkontrak.

b. Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan kepada


Penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan
adalah:
1) 1‰ (satu perseribu) dari harga bagian Kontrak yang
tercantum dalam Kontrak (sebelum PPN); atau
2) 1‰ (satu perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum
PPN).

74
Denda atau Ganti Rugi

c. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan


kepada PPK maupun Penyedia karena terjadinya cidera
janji/wanprestasi. Besarnya sanksi ganti rugi adalah
sebesar nilai kerugian yang ditimbulkan.

d. Besarnya ganti rugi sebagai akibat Peristiwa Kompensasi


yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran
adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat
dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada
saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, sepanjang telah
diputuskan oleh lembaga yang berwenang.

GR = 3,50% x 10 hari x Rp100.000.000 = Rp35.000.000,00


(7 September 2022)

75

Anda mungkin juga menyukai