Rancangan Kontrak
Elearning Pejabat
Pembuat Komitmen
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
PENGERTIAN KONTRAK
PA/KPA/PPK Penyedia
Syarat-syarat Sahnya Kontrak
Draft
Kontrak Kontrak
Bukti
Pembelian
• E-Purchasing (s/d 10 juta)
• Pembelian secara
online
Surat Kuitansi
Pesanan (s/d 50 juta)
Bukti
Perjanjian
• Jasa Konsultansi
• Jasa Konsultansi
di atas Rp 100 juta Surat
• Barang/Pek. Surat s.d Rp 100 juta
Perintah • Barang/ Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa Perjanjian
Kerja (SPK) 50 s.d Rp 200 juta
Lainnya
• Kontruksi s.d. 200 juta
di atas Rp 200 juta
versi_9.1 7
Pasal 28
ISI MINIMAL KONTRAK
• Identitas penyedia
Bukti • Nilai pembelian
Pembelian • Jenis dan jumlah barang/jasa
• Tanda tangan PPK sebagai tanda mengetahui/menerima
versi_9.1 8
ISI MINIMAL KONTRAK
versi_9.1 9
JENIS KONTRAK
Lumpsum
Harga satuan
Kontrak Payung
Lumpsum
Kontrak payung
versi_9.1 10
Pasal 27
Karakteristik Kontrak PBJ
LUMPSUM DAN
LUMPSUM HARGA SATUAN PAYUNG TERIMA JADI
HARGA SATUAN
• Jumlah harga • Harga satuan • Sebagian • dapat berupa • Jumlah harga
pasti dan tetap pasti dan tetap lumpsum dan kontrak harga pasti dan tetap
• Semua resiko tiap satuan sebagian harga satuan dalam sampai seluruh
ditanggung atau unsur satuan periode waktu pekerjaan
penyedia pekerjaan tertentu untuk dilaksanakan
• Pembayaran dengan barang/jasa • Pembayaran
berdasarkan spesifikasi yang belum dapat
tahapan sesuai tertentu dapat dilakukan
kontrak • Volume masih ditentukan berdasarkan
bersifat volume termin sesuai
• Sifat pekerjaan
perkiraan dan/atau kesepakatan
berorientasi waktu
pada keluaran • Pembayaran kontrak
didasarkan • pengirimannya
pada hasil pada saat
pengukuran Kontrak
bersama ditandatangani
Kontrak Waktu Penugasan
Adalah:
Surat Perjanjian
K
O SSUK
N
T SSKK
R
A Spesifikasi Teknis, KAK
K
Lampiran lain
Struktur dan Bahasa Kontrak
• Bagian Pendahuluan
– Sub bagian pembuka
– Sub bagian pencantuman identitas para pihak
– Sub bagian pertimbangan
• Bagian Isi
– Klausul nilai kontrak
– Klausul peristilahan dan ungkapan
– Klausul Satu-Kesatuan dokumen
– Klausul hierarki dokumen
– Klausul hak dan kewajiban
– Klausul mulai berlakunya perjanjian
• Bagian Penutup
– Sub bagian penutup
– Sub bagian Ruang Penempatan Tanda Tangan
• Lampiran
Anatomi Kontrak
Implikasi hukum:
1. Ketiadaan klausul sub bagian pencantuman identitas dapat
menyebabkan tidak sahnya suatu perjanjian.
2. Pencantuman identitas yang tidak jelas seperti tidak adanya
kapasitas dan jabatan orang yang mewakili Para pihak
ataupun tidak menyebutkan landasan hukum pendirian
badan hukum Penyedia ataupun tidak adanya SK Penetapan
PPK dapat menyebabkan tidak sahnya suatu perjanjian
karena tidak terpenuhinya syarat kapasitas (kecakapan) para
pihak untuk mengikatkan diri pada Perjanjian.
Subbagian Pencantuman Identitas Para Pihak
Solusi Hukum:
Subbagian pencantuman identitas harus
dirumuskan secara lengkap, jelas, dan akurat.
Penulisan Subbagian pencantuman identitas
harus disertai dengan landasan hukum pendirian
badan hukum Penyedia dan SK Penetapan PPK.
Subbagian Pertimbangan
MENGINGAT BAHWA :
a. PPK telah meminta penyedia untuk menyediakan Jasa Lainnya sebagaimana diterangkan
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini ( selanjutnya disebut
“ Pekerjaan Penyedia jasa lainnya “ )
b. Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan
sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Jasa Lainnya sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan dalam kontrak.
c. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini,
dan mengikat pihak yang diwakili.
d. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1. telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2. menandatangani kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3. telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4. telah mendapatkan kesepakatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasi
semua ketentuan dalam kontrak ini beserta semua fakta dan dikondisi yang terkait.
Isu dan Implikasi Subbagian
Pertimbangan
Isu Hukum: subbagian pertimbangan memiliki isu hukum penting
seperti kesepakatan dan kapasitas (kecakapan) para pihak untuk
mengikatkan diri pada Perjanjian.
Implikasi hukum:
1. Ketiadaan klausul sub bagian pertimbangan tidak berakibat pada
sahnya atau tidaknya suatu perjanjian.
2. Ketiadaan klausul sub bagian pertimbangan dapat memiliki implikasi
hukum ketidakjelasan keterkaitan Kontrak dengan Kegiatan
Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan Peraturan Presiden No. 16
Tahun 2018. Keterkaitan Kontrak dengan Peraturan Presiden No.
16 Tahun 2018 sangat penting dalam rangka pengaturan kontrak
dan penegasan bahwa penerapan kebebasan berkontrak (freedom
of contract) tidak boleh melanggar Peraturan Presiden No. 16 Tahun
2018.
Solusi Hukum:
Klausul subbagian pertimbangan harus dirumuskan secara
lengkap dan jelas khususnya terkait dengan Kegiatan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
• Nilai kontrak adalah total harga yang tercantum dalam kontrak. Nilai
kontrak merupakan ketentuan mengenai harga yang harus dibayarkan
oleh PPK kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak.
Harga kontrak harus jelas dan dirinci sumber pembiayaannya.
• Klausul ini merupakan kesepakatan PPK dan penyedia telah
menyetujui besar harga kontrak.
• Klausul harga kontrak dicantumkan besar nilai kontrak dan
harus ditulis dengan angka dan huruf, serta rincian sumber
pembiayaannya.
• Harga kontrak ditulis dalam mata uang rupiah untuk mengurangi
terjadinya kesalahan.
• Klausul nilai kontrak dapat dirubah melalui perubahan kontrak dan atau
amandemen kontrak sepanjang disetujui oleh para pihak.
Klausul Nilai Kontrak
Contoh Klausul nilai kontrak untuk harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan
dan lump sum untuk pekerjaan konstruksi
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp________________
(_______________________ rupiah);”]
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
sebesar Rp________________ (_______________________ rupiah);”]
Contoh: Klausul nilai kontrak untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan
Harga Satuan dan Lumpsum Paket Jasa Konsultansi
“Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan rincian biaya satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya adalah sebesar
Rp__________ (_________________ rupiah);”
Isu Hukum: Klausul nilai kontrak memiliki isu hukum penting seperti
kewajiban harga yang harus dibayarkan oleh PPK kepada Penyedia
dan dasar hukum bagi pengeluaran jumlah dana bagi pelaksanaan
pekerjaan.
Implikasi hukum:
1. Perumusan klausul nilai kontrak yang tidak akurat dapat
merugikan PPK dan menyebabkan tidak berjalannya kegiatan
penyediaan barang/jasa secara baik.
2. Ketiadaan klausul nilai kontrak dapat berakibat pada sahnya
atau tidaknya suatu perjanjian karena dapat menyebabkan
ketidakjelasan syarat sah mengenai “suatu hal/objek tertentu”.
3. Sebagai tambahan, berdasarkan United Nations Convention
on Contracts for the International Sale of Goods (CISG),
Kontrak harus menyebutkan dengan jelas Nilai Kontrak.
Solusi Hukum:
Klausul nilai kontrak harus dirumuskan dengan
angka dan huruf secara jelas, lengkap dan akurat.
Klausul Peristilahan dan Ungkapan
“Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan
makna yang sama seperti yang tercantum dalam Surat Perjanjian ini”
Isu Hukum: Klausul definisi, peristilahan dan ungkapan memiliki isu
hukum penting terkait pengertian yang akan digunakan dalam
pengaturan dan pelaksanaan Kontrak.
Implikasi hukum:
1. Definisi dalam Kontrak harus sesuai Peraturan Presiden No. 16
Tahun 2018 dan peraturan perundang undangan yang berlaku.
2. Definisi, peristilahan dan ungkapan yang berbeda dengan Peraturan
Presiden No. 16 Tahun 2018 dan peraturan perundang undangan
yang berlaku dapat menyebabkan pertentangan dan konflik
pengaturan dalam pelaksanaan Kontrak.
Implikasi hukum:
1. Keberlakuan semua dokumen Kontrak sesuai pengaturan
klausul hierarki dokumen Kontrak.
2. Penafsiran dan interpretasi dokumen Kontrak dilakukan
berdasarkan hierarki dokumen Kontrak.
3. Urutan hierarki dokumen Kontrak yang tidak tepat dapat
menyebabkan tidak berlakunya ketentuan yang penting dan
mendasar pada saat terjadinya pertentangan antar dokumen.
DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada
tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di Republik Indonesia.
Tanda Tangan Kontrak
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan (jika salinan asli ini untuk
Penyedia Jasa Konsultansi, maka rekatkan proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
materai Rp10000,00)] Komitmen, maka rekatkan materai Rp
` 10.000,00)]
Kegiatan Belajar 4
Penyusunan Kontrak
Hal-hal yang diperhatikan dalam penyusunan kontrak dan
penyebab terjadinya perselisihan :
Pasal 2
Bahasa dan Hukum
Bab XX
Perpajakan
Pasal 2
Cidera Janji
1. Penyedia wajib membayar sanksi denda sebagai akibat
wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-
kewajiban Penyedia dalam Kontrak ini.
2. PPK dapat mengenakan denda dengan memotong
angsuran pembayaran prestasi pengadaan Penyedia.
3. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab
kontraktual Penyedia.
Contoh: Klausul
Penyelesaian Perselisihan
Bab XX
Penyelesaian Perselisihan
• Negosiasi
• Mediasi.
• Konsiliasi.
• Arbitrase
Negosiasi
Bab XX
Keadaan Kahar
1. Kewajiban salah satu pihak dalam Perjanjian ini akan ditangguhkan
sepanjang dan selama pelaksanaannya terhalang oleh keadaan kahar
meliputi
• Bencana alam;
• Bencana non alam;
• Bencana sosial;
• Pemogokan;
• Kebakaran; dan/atau
• Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan
bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait
2. Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan akibat
perbuatan atau kelalaian Para Pihak.
Pengakhiran atau Pemutusan
(Termination)
• Pengakhiran dapat disebabkan karena
berakhirnya jangka waktu kontrak atau
disepakati berahirnya kontrak oleh Para Pihak.
Selain itu, Pengakhiran juga dapat disebabkan
Para pihak cidera janji dan/atau tidak
memenuhi kewajiban dan tanggung-jawabnya
sebagaimana diatur di dalam kontrak.
Contoh Klausul Pengakhiran/Pemutusan:
Pasal XX
PEMUTUSAN
Pasal XX
PENANGGUNGAN
Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan
menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua
bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan
biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali
kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim atas kehilangan atau
kerusakan peralatan dan harta benda penyedia, dan/atau cedera
tubuh, sakit atau kematian personil penyedia, dan/atau kehilangan atau
kerusakan harta benda, serta cedera tubuh, sakit atau kematian pihak
ketiga yang timbul dari pelaksanaan Kontrak, terlepas dari bagaimana,
kapan, atau di mana kerugian tersebut terjadi.
Pengalihan Hak
(Assignment of Rights)
• Klausul Pengalihan Hak mengatur mengenai
pelimpahan pekerjaan dari Penyedia kepada Pihak
Ketiga. PPK dapat berkeberatan apabila keseluruhan
pekerjaan diserahkan ke pihak ketiga. Bila sebagian
pekerjaan biasanya diizinkan (tertulis).
• Jadi dalam pasal ini diatur bahwa pekerjaan tidak
boleh diserahkan secara keseluruhan kepada pihak
ketiga. Penyerahan sebagian boleh dengan izin
tertulis lebih dulu dari PPK.
Contoh: Klausul Pengalihan Hak
Bab XX
Pengalihan Hak
(1)Penyedia dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh Kontrak ini.
Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian
nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) maupun akibat
lainnya.
(2)Penyedia dilarang untuk mensubkontrakkan sebagian/seluruh pekerjaan
utama dalam Kontrak ini.
(3)Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan kepada
Penyedia spesialis setelah persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia tetap
bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.
(4)Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan dan Penyedia
dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam SSKK.
Larangan Pemberian Komisi
Pemutusan kontrak
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan