KONTRAK
KONSTRUKSI
Berdasarkan Peraturan Presiden No 12Tahun 2021
dan Peraturan Menteri PUPR No 14 Tahun 2020
Jenis-Jenis
Kontrak Peraturan Presiden
No 12 Tahun 2021
Satuan
unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai
berikut :
• Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat
kontrak ditandatangani.
• Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran Bersama atas realisasi volume
pekerjaan.
• Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.
b. Permen
Digunakan dalam hal:
• Kontrak didasarkan atas unsur pekerjaan/komponen penyusun (input based)
• Kuantitas/volume masih bersifat perkiraan
• Detailed engineering design dan spesifikasi teknis menyesuaikan kebutuhan
pekerjaan dan kondisi lapangan
Cara pembayaran hasil pekerjaan untuk Kontrak Harga Satuan dilakukan
berdasarkan pengukuran hasil pekerjaan bersama atas realisasi volume
pekerjaan dengan harga satuan tetap sesuai perkiraan volume dalam daftar
kuantitas dan harga dan ketentuan dalam Kontrak.
Contoh Proyek Kontrak Harga Satuan
Kontrak a. Perpres
Lumsum pekerjaan dan jumlah harga yang pasti dan tetap dalam batas waktu
tertentu, dengan ketentuan sebagai berikut :
• Semua resiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia.
• Berorientasi kepada keluaran.
• Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan kontrak.
b. Permen
Digunakan dalam hal:
• Kontrak didasarkan atas produk/keluaran (output based)
• Ruang lingkup kemungkinan kecil berubah
• Detailed engineering design dan spesifikasi teknis lengkap dan
akurat
Cara pembayaran hasil pekerjaan untuk Kontrak Lumpsum
dilakukan berdasarkan tahapan produk/keluaran yang dicantumkan
dalam Kontrak tanpa rincian biaya dan volume.
Contoh Proyek Kontrak Lumsum
Kontrak
a. Perpres
Kontrak waktu penugasan merupakan kontrak jasa konsultansi untuk pekerjaan
yang ruang lingkupnya belum bisa didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang
Penugasan b. Permen
Digunakan dalam hal:
• Kontrak yang didasarkan atas unsur personal dan non personal (input based)
• Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan
• KAK menyesuaikan kebutuhan pekerjaan kondisi lapangan
Cara pembayaran hasil pekerjaan Kontrak Waktu Penugasan dilakukan dengan
ketentuan:
• Pembayaran Biaya Personal dilakukan dengan remunerasi sesuai dengan
daftar kuantitas dan harga berdasarkan volume penugasan aktual dan
ketentuan dalam kontrak.
• Pembayaran biaya non personal dilakukan sesuai dengan daftar kuantitas dan
harga berdasarkan pelaksanaan aktual dan ketentuan dalam kontrak.
Contoh Proyek Kontrak Waktu Penugasan
KONTRAK BERDASARKAN PEMBEBANAN
TAHUN ANGGARAN
Pengend. Pelaks.
29
Penentuan Jenis Kontrak
Jenis
barang/jasa Spek
Teknis/ KAK
Hal-hal yang menjadi
Pertimbangan dalam
menentukan jenis kontrak: Kompleksitas Waktu
dan Resiko
Pekerjaan pekerjaan
30
PEKERJAAN KONSTRUKSI
HARGA SATUAN
Input Based
Kontrak didasarkan
atas unsur
pekerjaan/komponen
Estimated Volume penyusun
Kuantitas/ Volume
masih bersifat
perkiraaan Valued at services
Cara pembayaran hasil
pekerjaan berdasarkan
pengukuran hasil pekerjaan
bersama atas realisasivolume
pekerjaan dengan harga
Adjustment
satuan tetap sesuai perkiraan
Detailed Engineering volume dalam daftar
Design dan spesifikasi kuantitas dan harga dan
teknis menyesuaikan ketentuan dalam Kontrak
kebutuhan pekerjaan d a n .
kondisi lapangan
31
PEKERJAAN KONSTRUKSI
LUMSUM
Output based
Kontrak didasarkan
atas produk/keluaran
Binding scope
ruang lingkup
kemungkinan kecil
berubah.
Valued at Output
Accurate Details cara pembayaran hasil
detailed engineering pekerjaan berdasarkan
design dan tercapainya tahapan
spesifikasi teknis produk/keluaran yang
lengkap dan akurat dicantumkan dalam
. Kontrak tanpa rincian
biaya dan volume.
.
32
PEKERJAAN KONSTRUKSI
GABUNGAN
LUMSUM + HARGASATUAN
untuk Pekerjaan Konstruksi digunakan dalam
hal terdapat bagian pekerjaan yang
diberlakukan ketentuan Kontrak lumsum dan
terdapat bagian pekerjaan yang diberlakukan
ketentuan Kontrak harga satuan di dalam satu
perjanjian Kontrak
33
JASA KONSULTANSI
WAKTU PENUGASAN
Input Based
Kontrak yang didasarkan
Estimated Finishing Time atas unsur personel dan
nonpersonel
waktu yang
dibutuhkan untuk Valued at Services based on
menyelesaikan Remuneration and Contract
pekerjaan belum Cara pembayaran hasil
bisa dipastikan. pekerjaan dilakukan dengan
ketentuan:
• pembayaran biaya personel
dilakukan dengan remunerasi
Adjustment sesuai dengan daftar kuantitas
KAK menyesuaikan dan harga berdasarkan volume
kebutuhan penugasan aktual dan ketentuan
pekerjaan dan dalam Kontrak; dan
kondisi lapangan • pembayaran biaya nonpersonel
dilakukan sesuai dengan daftar
kuantitas dan harga berdasarkan
pelaksanaan aktual dan
ketentuan dalam Kontrak
25
JASA KONSULTANSI
LUMSUM
Output based
Kontrak yang didasarkan atas
produk/keluaran
Binding scope
ruang lingkup
kemungkinan kecil
berubah.
Valued at Output
Accurate Details Cara pembayaran hasil
KAK lengkap dan pekerjaan dilakukan
akurat disertai berdasarkan tercapainya
dengan kebutuhan tahapan produk/keluaran
minimal tenaga ahli yang dicantumkan dalam
. Kontrak tanpa rincian
biaya personel dan biaya
nonpersonel.
35
HIERARKI
KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI
adendum Surat Perjanjian (apabila ada); adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
SSKK; SSKK;
SSUK; SSUK;
36
HIERARKI
KONTRAK
JASA KONSULTANSI
KONTRAK WAKTU PENUGASAN KONTRAK LUMSUM
adendum Surat Perjanjian (bila ada); adendum Surat Perjanjian (bila ada);
Surat Perjanjian; Surat Perjanjian;
surat penawaran berikut Rincian Komponen Surat Penawaran
Remunerasi Personel dan Rincian Biaya Langsung SSKKberikut lampirannya yang terdiri dari: a)
NonPersonel Lampiran A: Daftar Personel, Daftar Subkontrak,
SSKKberikut lampirannya yang terdiri dari: a) Jadwal Penugasan Personel
Lampiran A: Daftar Personel, Daftar Subkontrak, SSUK;
Jadwal Penugasan Personel KAK
SSUK; Daftar Keluaran dan Harga
KAK
Data Teknis selain KAK (contoh: Dokumen
Data Teknis selain KAK (contoh: Dokumen
Pengkajian, Dokumen FS/Pra FS, dll);
Pengkajian, Dokumen FS/Pra FS, dll);
dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal
dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, BARapat Persiapan
Pelaksanaan Pekerjaan, BARapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, BARapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak, BARapat Persiapan PelaksanaanKontrak
PelaksanaanKontrak
37
TERIMA KASIH
PENGENDALIAN
PELAKSANAAN KONTRAK
KERJA KONSTRUKSI
1
TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN KONTRAK
PENANDATANGANAN
Pekerjaan Konstruksi
PENGUKURAN DAN
KONTRAK SURATPERINTAH
PEMERIKSAAN BERSAMA
RAPATPERSIAPAN MULAI KERJA PEMBAYARAN (MUTUALCHECK0) SERAHTERIMA PENGAKHIRAN
PENANDATANGAN UANG MUKA KONTRAK
TANGGAL SERAHTERIMA AKHIR/ FHO
KONTRAK PENYERAHAN PRESTASI
MULAI PCM MOBILISASI PERTAMA/ PHO
LOKASI KERJA KERJA PEKERJAAN
SPPBJ
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
TRANSISI
PEMILIHAN
PENYEDIA
PELAKSANAAN
KONTRAK
PELAKSANAAN KONTRAK KONSTRUKSI
PELAKSANAAN
KONTRAKKERJA
KONSTRUKSI
PELAKSANAAN SERAHTERIMA
PERSIAPAN KONTRAK
KONTRAK PEKERJAAN
3
PELAKSANAAN KONTRAK KONSTRUKSI
1
RapatPersiapan
PenunjukanPenyedia
(PAM)
2 RapatPersiapan
PERSIAPAN KONTRAK Penandatanganan Kontrak
(RP2K)
3
Penandatangan
Kontrak
4
PELAKSANAAN KONTRAK KONSTRUKSI
1
Serah Terima Pertama/
Provisional Hand Over (PHO)
2
SERAH TERIMA Masa Pemeliharaan
PEKERJAAN
3
Serah Terima Akhir / Final
Hand Over ( FHO)
5
Penanganan Kontrak Kritis
1. Periode -I : Rencana Fisik : 0- 70 %, keterlambatan > 10 %
2. Periode-II : Rencaca Fisik : 70-100 %, keterlambatan > 5 %
3. Kondisi 3 : Rencana Fisik : 70-100 %, keterlambatan < 5 %, akan melampaui Tahun Anggaran.
Pernyataan
Kritis (Pengawas) Kondisi No.1 atau No.2
SP-PK Pemutusan
SP-1 SP-2 SP-3(PPK) (PPK) Kontrak +
(PPK) (PPK) BAPK
Batas Akhir
SCM-I+ SCM-II+ BA SCM-III+ Rapat
Akhir Tahun
BA BA (PPK-
UC-1 UC-2 UC-3 PA) Kontrak Angg.
(Gagal (Gagal (Gagal sebelum sebelum
) ) )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kesalahan Penyedia Jasa
▪ UC : Uji Coba
▪ BAPK : BA Pemutusan Kontrak ▪ Indikasi pekerjaan tidak akan Kondisi No. 3
▪ SP : Surat Peringatan selesai,
▪ Tahun Anggaran akan terlampaui
Progres menjelang akhir Perkiraan progres pada Perkiraan rogres Progres harus
kontrak <<< 100 % akhir kontrak << 100 % akhir TA < 100 % 100 % < 50 HK
Indikasi
Batas Akhir Akhir Tahun
pekerjaan
Pelaksanaan Anggaran
tidak Kontrak Berjalan
selesai 100 Tidak melampaui
% 1. Adendum Kontrak (Waktu TA. Berjalan
maksimal 50 HK), atau Tambahan waktu ▪ Kebutuhan BJ tidak dapat
2. Putus Kontrak. penyelesaian pekerjaan
ditunda melebihi batas
(maks. 50 HK)
berakhirnya kontrak.
Perubahan pekerjaan
1. Kondisi Lapangan dan Perubahan nilai kontrak
Desain
Perubahan
2 jadwal/waktu
Peristiwa Kompensasi
Ganti Rugi
. Peringatan Dini (PJ)
Dilanjutkan
Adendum
3 Keadaan Kahar Penghentian pekerjaan Pembayaran Kontrak
. Pernyataan Kahar (Pj./Inst.)
Penghentian
Kontrak
4. Kondisi selain 1-2-3 :
▪ bukan kesalahan PJ, tanggung
jawab PJ, ada kerugian , ▪ musyawarah/mufakat (itikad
▪ substansi dokumen pengadaan baik)
(Draft kontrak/SSKK/SSUK), ▪ kesepakatan PPK-PJ
▪ administratif. (administratif)
▪ pendapat ahli (substansial)
▪Laporan dan Data (PJ)
▪Kajian dokumen (per-uu-an)
▪ Kontrak Kerja Konstruksi merupakan hukum bagi kedua belah pihak yang menandatangani (perdata).
▪ Itikad Baik : apabila selama pelaksanaan kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.
Kegagalan Konstruksi dan Kegagalan Bangunan
Penyedia Jasa
▪ Perencana
▪ Pengawas
▪ Pelaksana Tim Penilai Ahli Pemerintah
Pengguna ▪ independen ▪ keselamatan
▪ bersertifikat umum
Jasa
01 02 03
14
KONTRAK KRITIS
PENANGANAN KONTRAK KRITIS MELALUI RAPAT
PEMBUKTIAN (SHOW CAUSE MEETING/SCM)
Pemberian Kesempatan
Uji Coba I gagal Uji Coba II gagal Uji Coba III gagal
1 2 3 4 5
Kontrak SCM TahapI PPK menerbitkan PPK menerbitkan PPK menerbitkan Surat
dinyatakan Kritis: Surat Peringatan Surat Peringatan Peringatan Kontrak
Pengawas Pekerjaan Kontrak Kritis I & Kontrak Kritis II & Kritis III & PPK dapat
memberi peringatan diselenggarakan diselenggarakan melakukan pemutusan
tertulis kepada Penyedia SCM Tahap II SCM Tahap III kontrak secara sepihak
Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting/SCM): PPK, Pengawas Pekerjaan, & Penyedia membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai Penyedia dalam Periode Waktu tertentu (Uji Coba)
dituangkan dalam Berita Acara SCM.
16
Penghentian dan Pemutusan Kontrak
(Permen PUPR No.14 Tahun2020)
• Dapat dilakukan bila terjadi keadaan Kahar
• Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada: bencana alam, bencana non alam, bencana
sosial, pemogokan, kebakaran, kondisi cuaca ekstrim, dan gangguan industri lainnya.
• Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh
PENGHENTIAN perbuatan atau kelalaian para pihak
KONTRAK • Penghentian kontrak karena keadaan Kahar dapat bersifat
a. sementara hingga keadaan Kahar berakhir, atau
b. permanen apabila akibat keadaan Kahar tidak memungkinkan selesainya pekerjaan.
PENGAKHIRAN • Pekerjaan telah selesai dan hak dan kewajiban para pihak yang terdapat
KONTRAK dalam Kontrak sudah terpenuhi
17
PENYELESAIAN SENGKETA
KONTRAK KERJAKONSTRUKSI
18
INDIKASI POTENSI SENGKETA KONTRAK
KONSTRUKSI (1)
PENYELESAIAN
• Prinsip Penyelesaian Sengketa:
SENGKETA Musyawarah untuk mencapai
MENURUT UU kemufakatan → Pasal 88 ayat (2)
2/2017 • Kontrak tidak memuat pilihan penyelesaian
sengketa: Para pihak membuat persetujuan tertulis
mengenai tata cara penyelesaian sengketa yang
akan dipilih → Pasal 88 ayat (3)
21
La Lanjutan . . ..
• Pendelegasian Pengaturan
kepada Peraturan
Pemerintah: Pasal 88 ayat (7)
22
PENYELESAIAN SENGKETA MENURUT UU 2/2017
Pasal88
Penjelasan UU2/2017
Tidak tercapai Ayat (5)
Yang dimaksud
dengan "dewan
sengketa" adalah tim
Musyawarah yang
Penyelesaian Sengketa
untuk Mufakat Disesuaikan Berdasarkan dibentuk berdasarkan
Kontrak Kerja Konstruksi kesepakatan para
pihak sejak
pengikatan Jasa
Konstruksi untuk
Tahapan upaya penyelesaian sengketa meliputi : mencegah dan
a. Mediasi;
Y menengahi
Selain upaya penyelesaian sengketa A
b. Konsiliasidan; (mediasi dan konsiliasi), para pihak dapat Tercantum upaya sengketa yang terjadi
c. Arbitrase membentuk Dewan Sengketa penyelesaian? di dalam pelaksanaan
Kontrak Kerja
Konstruksi.
TIDAK
23
ARBITRASE DAN ALTERNATIF
PENYELESAIAN SENGKETA
Catatan gugatan melaluipengadilan penghapusan ketentuan pidana Kesepakatan penyelesaian Kesepakatan tertulis dalam
hanya dapat ditempuh dengan menekankan pada sengketa atau beda pendapat penyelesaian sengketa melalui
apabila upaya tersebut sanksi administratif dan aspek secara tertulis adalah final dan alternatif penyelesaian sengketa
(diluar pengadilan) keperdataan dalam hal mengikat para pihak untuk yang ditandatangani oleh kedua -
dinyatakan tidak terjadi sengketa antar para dilaksanakan dengan itikad baik belah pihak bersifat final dan
berhasil oleh salah satu pihak. mengikat para pihak untuk
dilaksanakan dengan iktikad baik
atau para pihak yang
bersengketa
ALUR POTENSI SENGKETA KONTRAK KONSTRUKSI
PENGGU NA
JASA sepakat
PENYEDIA 11 2 3
Konsiliasi adalah usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai
persetujuan dan penyelesaian.
Dewan Sengketa dibentuk dari banyaknya pekerjaan konstruksi yang secara fisik telah
dilaksanakan, namun masih meninggalkan sengketa atau permasalahan legal dan
administrasi. “Musyawarah untuk mencapai mufakat merupakan kunci agar terjadi hubungan
baik antara penyedia jasa dan pengguna jasa konstruksi.
Arbitrasi adalah penyelesaian suatu perkara atau upaya untuk mengurangi ketegangan
dengan melibatkan pihak ketiga yang bersifat netral.
DKKPJ
TPPG/TPJJ
Menyusun Kontrak Konstruksi (1)
• Pada praktiknya, jarang untuk menyusun kontrak dari
awal ( dari nol )
• Biasanya manajer kontrak akan merujuk pada suatu
model standar kontrak konstruksi yang sudah ada
dan kemudian dimodifikasi sesuai dengan kondisi
proyek yang ditenderkan.
• Adapun poin utama dari keseluruhan aspek kontrak
adalah untuk menuangkan kesepakatan ke dalam
bentuk tulisan dengan bahasa yang mudah dipahami
para pihak.
• Dengan demikian, penyusunan sebuah kontrak
konstruksi harus dilakukan dengan prinsip hitam di
atas putih (tertulis) dan mudah dipahami.
Menyusun Kontrak Konstruksi (2)
• Praktek dan prosedur penyusunan kontrak bervariasi
tergantung pada tingkat kompleksitas pekerjaan
konstruksi. Secara umum, penyusunan kontrak berada
pada tahap pra kontrak.
• Kontrak sendiri merupakan kesepakatan kedua belah
pihak. Apabila terdapat perubahan atau modifikasi dari
klausul standar, maka sebaiknya diberi penegasan atau
disajikan dalam bagian terpisah.
• Ini berguna untuk memudahkan para pihak mengetahui
perbedaan dari model format standar kontrak dengan
kontrak modifikasi yang disepakati bersama.
• Pada saat penyusunan kontrak konstruksi, pastikan pula
bahwa para pihak telah menyepakati dengan jelas hal-hal
yang harus ada di dalam kontrak, termasuk ketentuan dan
prosedur kontraktual.
Menyusun Kontrak Konstruksi (3)
• Usahakan untuk menyusun kontrak dengan kerangka
yang logis dan terorganisir dengan baik.
• Gunakan bahasa yang jelas, sederhana dan tepat untuk
menghindari ambiguitas.
• Selanjutnya, pada saat draft kontrak telah dibuat, para
pihak sebaiknya melakukan kajian atau reviu dengan
mengecek hal-hal yang ambigu atau membutuhkan
penjelasan lebih lanjut.
• Setelah mengkaji ulang draft tersebut, baca ulang
keseluruhan dokumen kontrak untuk melihat apakah ada
kontradiksi antara satu bagian dengan bagian lainnya.
Selain itu, dianjurkan pula untuk meminta ahli kontrak lain
untuk memeriksa draft tersebut agar dapat menemukan
kontradiksi yang mungkin terlewat oleh penyusun
kontrak.
Menyusun Kontrak Konstruksi (4)
• Pada prakteknya, proses negosiasi dan penyusunan kontrak dapat
berjalan alot dan oleh karenanya tidak jarang draft kontrak harus
mengalami beberapa kali revisi dan kajian. Apanian (2016)
• tips praktis dalam menyusun kontrak konstruksi sebagai berikut:
1) Pilih jenis kontrak yang tepat;
2) Koordinasikan dokumen-dokumen kontrak;
3) Alokasi risiko;
4) Identifikasi kewajiban para pihak;
5) Periksa peraturan dan persyaratan setempat;
6) Perhatikan general considerations dalam kontrak;
7) Usahakan kontrak tetap bersih, jelas dan padat;
8) Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun kontrak dengan
benar;
9) Bersikap adil kepada para pihak;
10) Finalisasi ketentuan yang ada di dalam kontrak.
Hal yang harus diperhatikan dalam
membuat kontrak konstruksi.
1. Hitam di atas putih
Kontrak konstruksi merupakan dokumen tertulis yang
menuangkan segala hak dan kewajiban para pihak berkontrak.
2. Cari informasi valid terkait pihak lainnya
Pihak lain merupakan mitra. Sebelum membuat kesepakatan dan
menandatangani kontrak, maka sebaiknya salah satu pihak
mencari informasi valid terkait pihak lainnya, untuk verifikasi
kondisi segala sesuatunya.
3. Pelajari isi kontrak
Para pihak yang menyusun dokumen kontrak perlu memahami
bahasa dan isi kontrak yang dibuat.
4. Klarifikasi sebelum tandatangan
Selama membuat kesepakatan, jangan pernah ragu untuk
bertanya atau mengklarifikasi sesuatu yang dianggap ambigu,
meragukan atau perlu penjelasan.
Adendum Kontrak dan Amandemen
Kontrak (1)
• Adendum (addendum) dan amandemen (amendment)
sering kali digunakan bersamaan, padahal keduanya
memiliki makna yang berbeda (Hansen, 2017a).
• Adendum digunakan untuk mengklarifikasi dan
menambahkan item yang bukan merupakan bagian dari
kontrak awal, sedangkan amandemen merupakan
perubahan resmi terhadap sesuatu yang merupakan
bagian dari kontrak awal (Pronin, 2021).
• Terlepas dari hal ini, keduanya menggambarkan suatu
kondisi perubahan kontrak.
Adendum Kontrak dan Amandemen
Kontrak (2)
Dalam Perpres No. 16/2018 Pasal 54 dijelaskan bahwa:
1) Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada
saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi
teknik/KAK yang ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK
Bersama Penyedia dapat melakukan perubahan kontrak, yang
meliputi:
a. Menambah atau mengurangi Kuantitas /volume yang
tercantum dalam Kontrak;
b. Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
c. Mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi
lapangan; dan/atau
d. Mengubah jadwal pelaksanaan.
2) Dalam hal perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mengakibatkan penambahan nilai kontrak, perubahan
kontrak dilaksanakan dengan ketentuan penambahan nilai
kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga
yang tercantum dalam Kontrak awal.
Adendum Kontrak dan Amandemen
Kontrak (3)
• Perpres diatas menjelaskan perihal pengadaan
barang/jasa pemerintah.
• Sedangkan untuk proyek swasta, perubahan
kontrak dapat saja dilakukan atas pertimbangan
atau sebab-sebab lainnya – tidak hanya karena
terdapat perbedaan kondisi lapangan saja.
Adendum Kontrak dan Amandemen
Kontrak (4)
• Prosedur perubahan kontrak (baik adendum
maupun amandemen) biasanya telah dicantumkan
dalam dokumen Kontrak awal, yang umumnya
meliputi:
(1) Usulan perubahan kontrak;
(2) Kajian terhadap usulan perubahan kontrak;
(3) Negosiasi;
(4) Berita acara perubahan kontrak;
(5) Penandatangan dokumen perubahan kontrak.
Adendum Kontrak dan Amandemen
Kontrak (5)
• Selain itu, terkait proses perubahan kontrak perlu
diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:
a) Perubahan kontrak harus dilakukan sebelum
tanggal berakhirnya kontrak;
b) Perubahan kontrak dapat dilakukan berkali-kali
menyesuaikan kebutuhan pelaksanaan kontrak;
c) Total nilai perubahan kontrak tidak melebihi
batasan yang telah disepakati di dalam kontrak
(misalnya tidak melebihi 10% nilai kontrak awal
untuk proyek pemerintah).
Contoh : Kontrak berdasarkan Perpres
16 th 2018 untuk Bangunan Pemerintah
JENIS KONTRAK
HARGA SATUAN
1
2
4
3
7
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
Paket Pekerjaan Konstruksi .................
No. ...............................
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi Harga Satuan,
yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di Bandung pada hari ............
tanggal ............... bulan .................. tahun .........................(202..), berdasarkan Surat Penetapan
Pemenang Nomor ........................ tanggal .........................Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ) Nomor .................. tanggal ..............., antara:
Nama : .......................
NIP/ NIK : .......................
Jabatan : .......................
Berkedudukan di : .......................
yang bertindak untuk dan atas nama ........................................ berdasarkan Surat Keputusan
.........................................................................................................tentang Pelimpahan Wewenang
Kuasa Pengguna Anggaran Kepada Pejabat Pembuat Komitmen ...............................disebut
“Pengguna Jasa”, dengan:
Nama : ......................
NIK : ......................
Jabatan : ......................
Berkedudukan di : ......................
Akta Notaris Nomor : ......................
Tanggal : ......................
Notaris : ......................
yang bertindak untuk dan atas nama CV./PT. .............................. selanjutnya disebut “Penyedia”.
Dasar Hukum
Direktur PPK
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
A. Ketentuan Umum
Definisi :
Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak selanjutnya
disebut SSUK harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan
sebagai berikut.
• Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat APIP adalah
aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu, pemantauan,
evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas
dan fungsi Pemerintah.
• Bagian pekerjaan yang disubkontrakan adalah bagian pekerjaan utama atau
bagian pekerjaan bukan utama yang ditetapkan sebagaimana tercantum
dalam Dokumen Pemilihan yang pelaksanaanya diserahkan kepada Penyedia
lain (subpenyedia) dan disetujui terlebih dahulu oleh Pengguna Jasa.
• Daftar Kuantitas dan Harga adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga
satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran.
• Direksi Lapangan adalah tenaga/tim pendukung yang dibentuk/ditetapkan
oleh Pengguna Jasa, terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih, untuk mengelola
administrasi Kontrak dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
Lanjutan
• Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan pekerjaan
yang tercantum dalam Kontrak.
• Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS
adalah perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh
Pengguna Jasa.
• Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat HSP
adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
tertentu.
• Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka waktu
yang sudah terinci berdasarkan Masa Pelaksanaan, setelah
dilaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dan
disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan Kontrak.
• Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar
kehendak para pihak dalam Kontrak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
Lanjutan
• Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan
bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah
penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.
• Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat KSO adalah kerja
sama usaha antar Penyedia yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis.
• Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak adalah
keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara
Pengguna Jasa dengan Penyedia dalam pelaksanaan jasa
konsultansi konstruksi atau pekerjaan konstruksi.
• Kontrak Harga Satuan adalah Kontrak dengan harga satuan yang
tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi
teknis tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu yang telah ditetapkan, volume atau kuantitas pekerjaanya
masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak ditandatangani,
pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi
volume pekerjaan dan nilai akhir Kontrak ditetapkan setelah
seluruh pekerjaan diselesaikan.
lanjutan
• Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBN yang selanjutnya
disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab
Penggunaan Anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan.
• Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBD yang selanjutnya
disebut KPA, adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan
sebagian kewenangan PA dalam melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi perangkat daerah
• Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung
sejak tanggal penandatangananan Kontrak sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan.
• Masa Pelaksanaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan seluruh
pekerjaan terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan.
Lanjutan
• Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan
kewajiban pemeliharaan oleh Penyedia, terhitung sejak Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan.
• Mata Pembayaran Utama adalah mata pembayaran yang
pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80%
(delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung
mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.
• Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang
menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang
sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan
pekerjaan utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis
kegiatan pekerjaan utama yang dapat dipertanggung jawabkan
secara teknis.
• Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat
PPHP adalah tim yang bertugas memeriksa administrasi hasil
pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.
Lanjutan
• Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah
pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil
keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja negara.
• Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran,
dan pembangunan kembali suatu bangunan.
• Pekerjaan Utama adalah rangkaian kegiatan dalam suatu
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang memiliki pengaruh terbesar
dalam mengakibatkan terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan
konstruksi dan secara langsung menunjang terwujudnya dan
berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya sebagaimana
tercantum dalam rancangan kontrak.
• Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik
yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah
hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai
bidang ekonomi.
Lanjutan
• Pengawas Pekerjaan adalah tim pendukung/badan usaha yang
ditunjuk/ditetapkan oleh Pengguna Jasa yang bertugas untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
• Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian
Negara/Lembaga/Perangkat Daerah.
• Pengguna Jasa adalah pemilik atau pemberi pekerjaan yang
menggunakan layanan Jasa Konstruksi yang dapat berupa Pengguna
Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran, atau Pejabat Pembuat
Komitmen.
• Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa
berdasarkan Kontrak.
• Personel Manajerial adalah tenaga ahli atau tenaga teknis yang
ditempatkan sesuai penugasan pada organisasi pelaksanaan
pekerjaan.
• Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan kepada Peserta
pemilihan/Penyedia berupa larangan mengikuti Pengadaan
Barang/Jasa di seluruh Kementerian/Lembaga dalam jangka waktu
tertentu.
Lanjutan
• Subpenyedia adalah Penyedia yang mengadakan perjanjian kerja
tertulis dengan Penyedia penanggung jawab Kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).
• Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan
tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi/lembaga keuangan khusus yang
menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi
untuk mendorong ekspor Indonesia/Konsorsium Perusahaan Asuransi
Umum/Konsorsium Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan
Penjaminan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-
undangan.
• Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat SPMK adalah
surat yang diterbitkan oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia untuk
memulai melaksanakan pekerjaan.
• Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang dinyatakan pada SPMK yang
diterbitkan oleh Pengguna Jasa untuk memulai melaksanakan
pekerjaan.
• Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan adalah tanggal serah terima
pertama pekerjaan selesai (Provisional Hand Over/PHO) dinyatakan
dalam Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan yang diterbitkan
oleh Pengguna Jasa.
Lanjutan
• Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan adalah tanggal serah terima
akhir pekerjaan selesai (Final Hand Over/FHO) dinyatakan dalam
Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan yang diterbitkan oleh
Pengguna Jasa.
• Tenaga Kerja Konstruksi adalah tenaga kerja yang bekerja di sektor
konstruksi yang meliputi ahli, teknisi atau analis, dan operator.
Penerapan
SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki
dalam Surat Perjanjian.
Lanjutan
Bahasa dan Hukum
1.1 Bahasa Kontrak harus dalam bahasa Indonesia.
1.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak asing harus dibuat
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam hal terjadi
perselisihan dengan pihak asing digunakan Kontrak dalam bahasa
Indonesia.
1.3 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.
Korespondensi
1.4 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau
faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam
SSKK
1.5 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan
berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada Wakil Sah Para Pihak dalam
SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat dan/atau
faksimili ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.
Lanjutan
Wakil Para Pihak
1.6 Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh Pengguna
Jasa atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh Wakil
Sah Para Pihak atau pejabat yang disebutkan dalam SSKK kecuali
untuk melakukan perubahan kontrak.
1.7 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat Keputusan
dari Para Pihak dan harus disampaikan kepada masing-masing
pihak.
1.8 Dalam hal Direksi Lapangan diangkat dan ditunjuk menjadi Wakil
Sah Pengguna Jasa, maka selain melaksanakan pengelolaan
administrasi kontrak dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan,
Direksi Lapangan juga melaksanakan pendelegasian sesuai dengan
pelimpahan dari Pengguna Jasa.
Lanjutan
Larangan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), Penyalahgunaan
Wewenang serta Penipuan.
1.9 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para
pihak dilarang untuk :
a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk
memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa
apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk
mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut
dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat; dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar
dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan
untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.
1.10 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan termasuk
semua anggota KSO (apabila berbentuk KSO) dan
subpenyedianya (jika ada) tidak pernah dan tidak akan
melakukan tindakan yang dilarang pada pasal 6.1 di atas.
Lanjutan
1.11 Penyedia yang menurut penilaian Pengguna Jasa terbukti
melakukan larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-
sanksi administratif oleh Pengguna Jasa sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan dan disetorkan sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK; dan
d. pengenaan Sanksi Daftar Hitam.
[catatan: pengenaan Sanksi Daftar Hitam ditetapkan oleh
PA/KPA atas usulan PPK.
PA/KPA menyampaikan dokumen penetapan Sanksi Daftar
Hitam kepada:
1) Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam; dan
2) unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan pengadaan
secara elektronik, untuk ditayangkan dalam Daftar Hitam
Nasional]
Lanjutan
1.12 Pengenaan sanksi administratif di atas
dilaporkan oleh Pengguna Jasa kepada
PA/KPA.
1.13 Pengguna Jasa yang terlibat dalam KKN dan
penipuan dikenakan sanksi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Lanjut ke
Materi
Berikutnya
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
MELALUI SWAKELOLA
UNTUK PROYEK PEMERINTAH
DKKPJ
Penyedia
Pengadaan Jasa
Konstruksi
Swakelola
Dalam konteks hukum, pengertian proyek
swakelola merupakan salah satu cara yang
dilakukan dalam memenuhi pengadaan
barang/jasa pemerintah (PBJ).
Definisi
Ketentuan Pasal 1 angka 23 Perpres
16/2018 jo. Perpres 12/2021
menerangkan bahwa swakelola adalah
cara memperoleh barang/jasa yang
dikerjakan sendiri oleh
kementerian/lembaga/perangkat daerah,
kementerian/lembaga/perangkat daerah
lain, organisasi kemasyarakatan, atau
kelompok masyarakat.
Proses Swakelola
Pekerjaan Konstruksi yang boleh di
Swakelolakan
Dalam hal pengadaan yang memerlukan partisipasi masyarakat tersebut
berupa
2. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun terakhir dipenuhi dengan penyerahan SPT Tahunan;
7. Memiliki neraca keuangan yang telah diaudit selama 3 (tiga) tahun terakhir sesuai
peraturan perundang- undangan;
8. Mempunyai atau menguasai kantor dengan alamat yang benar, tetap dan jelas berupa
milik sendiri atau sewa; dan
9. Dalam hal Ormas akan melakukan kemitraan, harus mempunyai perjanjian kerja sama
kemitraan yang memuat tanggung jawab masing-masing yang mewakili kemitraan
tersebut.
- Swakelola Tipe IV Persyaratan Penyelenggara Swakelola Tipe IV yaitu:
4. memiliki sekretariat dengan alamat yang benar dan jelas di lokasi tempat
pelaksanaan kegiatan; dan/atau
Tim Pelaksana Swakelola melaksanakan atau mengeksekusi pekerjaan yang telah dibuat
sesuai dengan rencana dalam dokumen Perencanaan dan Persiapan Swakelola.
Pelaksanaan Pekerjaan berdasarkan Ruang Lingkup, Waktu, Biaya dan Kualitas akan
menghasilkan pekerjaan/produk yang bisa diserahterimakan (deliverables). Seandainya
terdapat perubahan, maka harus melalui mekanisme perubahan yang telah ditetapkan.
3. Penyaluran Dana
Tim Pengawas memberikan laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi ruang
lingkup pelaksanaan, jadwal dan biaya. Laporan tersebut disampaikan kepada pihak yang
memerlukan terhadap pelaksanaan swakelola yang berisikan hasil evaluasi, masukan dan
rekomendasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan pekerjaan Swakelola
selanjutnya.
6. Pelaporan Realisasi Pekerjaan
3) Laporan draf akhir (draft final report) yang memuat draf hasil kegiatan;
a) pelaksanaan dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis/KAK yang telah ditetapkan oleh
PPK;
3) Laporan draf akhir (draft final report) yang memuat draf hasil kegiatan;
3. Merekrut Tim Perencana dan Tim Pengawas yang berasal dari instansi Penanggung Jawab
Anggaran
4. Merekrut Tim Pelaksana yang diangkat oleh Instansi Pemerintah lain Pelaksana Swakelola;.
Untuk kegiatan tertentu yang membutuhkan banyak tenaga dilapangan seperti kegiatan
pengumpulan data oleh enumerator, selain pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
pelaksana swakelola, maka Tim Pelaksana dapat dibantu oleh tenaga pendukung lapangan.
Tenaga pendukung lapangan termasuk dalam bagian Kontrak Swakelola.
5. Menetapkan posisi pejabat pengadaan untuk penyediaan bahan, perlatan dan sumber daya
manusia yang bisa berada pada tim pelaksana atau di pemilik pekerjaan
7. Tim pelaksana melaksanakan swakelola sesuai dengan jadwal dan tahapan pelaksanaan
kegiatan/sub kegiatan/output berdasarkan Kontrak Swakelola yang telah disepakati
1) pelaksanaan dilakukan sesuai dengan KAK yang telah ditetapkan oleh PPK;
2) pengajuan kebutuhan tenaga kerja (tenaga teknis, tenaga kerja atau tenaga
pendukung), sarana prasarana/peralatan dan material/bahan sesuai dengan
Kontrak Swakelola;
c. Laporan draf akhir (draft final report) yang memuat draf hasil kegiatan;
8) Laporan bulanan yang memuat tentang capaian realisasi fisik, realisasi keuangan,
evaluasi kegiatan (hambatan dan rencana tindak lanjut) disertai dengan
dokumentasi
• Dalam hal rancangan Kontrak Swakelola Tipe III termasuk Pengadaan Barang/Jasa
melalui Penyedia maka dilaksanakan oleh Tim Pelaksana dengan berpedoman pada
prinsip dan etika Pengadaan Barang/Jasa.
• Ormas Pelaksana Swakelola dilarang mengalihkan pekerjaan utama kepada pihak lain
• Tim pelaksana menyerahkan hasil pekerjaan dan laporan pelaksanaan pekerjaan kepada
PPK melalui Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan
Pelaksanaan Swakelola Tipe IV
• Pelaksanaan swakelola dilakukan berdasarkan kontrak PPK dengan
pimpinan Kelompok Masyarakat. Rancangan Kontrak swakelola disusun
oleh PPK selanjutnya ditandatangani oleh PPK dengan Pimpinan
Kelompok Masyarakat pelaksana Swakelola.
• Dalam hal rancangan Kontrak Swakelola Tipe IV termasuk Pengadaan
Barang/Jasa melalui Penyedia maka dilaksanakan oleh Tim Pelaksana
dengan berpedoman pada prinsip dan etika Pengadaan Barang/Jasa.
• dalam hal Pelaksana Swakelola tidak bersedia/tidak mampu untuk
melaksanakan pengadaan bahan/material/ jasa lainnya pendukung yang
dibutuhkan dalam melaksanakan Swakelola, maka pengadaan
bahan/material/jasa lainnya pendukung dilakukan melalui kontrak terpisah
oleh PPK
• PPK melakukan pembayaran pelaksanaan Swakelola sesuai dengan
kesepakatan yang tercantum dalam Kontrak Swakelola sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundangundangan
Tim pelaksana melaksanakan swakelola sesuai dengan jadwal dan tahapan
pelaksanaan kegiatan berdasarkan Kontrak Swakelola yang telah disepakati.
Pelaksanaan swakelola memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. pelaksanaan dilakukan sesuai dengan KAK yang telah ditetapkan oleh PPK;
3) Laporan draf akhir (draft final report) yang memuat draf hasil kegiatan;
5) Laporan bulanan yang memuat tentang capaian realisasi fisik, realisasi keuangan,
evaluasi kegiatan (hambatan dan rencana tindak lanjut) disertai dengan dokumentasi
kegiatan Swakelola; dan/atau
1) Pembayaran upah tenaga kerja (tenaga ahli, tenaga terampil atau tenaga pendukung)
berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan cara upah borong;
PPK melakukan pembayaran pelaksanaan Swakelola sesuai dengan kesepakatan yang tercantum
dalam Kontrak Swakelola sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
PPK melakukan pembayaran pelaksanaan Swakelola sesuai dengan kesepakatan yang tercantum
dalam Kontrak Swakelola sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
PPK melakukan pembayaran pelaksanaan Swakelola sesuai dengan kesepakatan yang tercantum
dalam Kontrak Swakelola sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
Dalam pelaksanaan swakelola, pembayaran swakelola dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku di lingkungan K/L/PD. Dalam hal sumber dana berasal
APBN, pertanggungjawaban pembayaran swakelola mengikuti Peraturan Dirjen Perbendaharaan.
Apabila sumber dana berasal dari APBD, pertanggungjawaban pembayaran swakelola mengikuti
Peraturan Kepala Daerah.
12. Kenapa kamu tertarik untuk bekerja di perusahaan ini?
KONTRAK TERINTEGRASI
RANCANG DAN BANGUN
(DESIGN AND BUILD)
DKKPJ
1
Design and Build dan Konvensional
2
Landasan Hukum
3
Permen PUPR nomor 1 tahun 2020
pasal 1
Pengertian
Dokumen
Tersedianya minimal dokumen rancangan
awal dan usulan daftar isian pelaksanaan
Persyaratan 2 anggaran (DPA) dari PA
Persiapan
• Analisa Kriteria & pemilihan • Tahapan Pemilihan : (Pasal
Persyaratan (pasal 4 s.d 15)
pasal 7)
• Metode pemilihan
• Penetapan pagu (Pasal • Proses prakualifikasi
penyedia dengan cara (Persyaratan kualifikasi),
9), dokumen KPJ (Pasal tender (Pasal 12)
10), rancangan kontrak kualifikasi (persyaratan
• Penyusunan Dokumen administrasi, dan teknis)
pemilihan oleh Pokja • Evaluasi harga
Pemilihan (Pasal 14) • Penetapan pemenang
(penyedia)
Perencanaan
dan persiapan Pemilihan
Penyedia
Tahapan Pekerjaan Design and Build
Permen PUPR nomor 1 tahun 2020 sebagaimana diubah dengan Permen PUPR 25 tahun 2020
Pelaksanaan
• Rapat persiapan
Penunjukkan Penyedia
kontrak
(PPK, Pokja
Pemilihan,Penyedia) Pasal • Penandatanganan
33 kontrak oleh pelaksana
• Rapat Persiapan Kontrak (Pasal 38)
Pendandatanganan • Serah terima pekerjaan
Kontrak (PPK dan oleh PPK kepada
Penyedia) Pasal 35 Penyedia (Pasal 39)
Persiapan
kontrak
Persyaratan Kualifikasi Peserta Tender
Permen PUPR No 1 Th 2020 sebagaimana diubah Permen PUPR No 25 Th 2020 Pasal 16
Memiiliiki perjanjian KSO, bertindak sebagai pimpinan jasa KSO, berkualifikasi usaha besar
(dalam hal ini peserta tender melakukan jasa KSO)
Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usaha aktif, direksi tidak dalam
masa pidana
Proposal rancangan
Daftar personil
14
Laporan Mingguan
• Terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan
• Isi dari laporan ini antara lain
Volume RAB dan bobot dimasing-masing pekerjaan
Volume yang sudah dikerjakan (Minggu lalu, minggu ini dan total)
Bobot dalam persen di masing-masing item pekerjaan (Minggu lalu,
minggu ini dan total)
Nilai kumulatif progress pada minggu ini (dalam persen)
15
Laporan Bulanan
• Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan
17
Kepemilikan Dokumen
18
Dokumen Penyedia
Dokumen Teknis sbb:
• Jangka waktu pelaksanaan
• Proposal Rancangan - pra rancangan mengacu pada basic design
• jenis pekerjaan pada pra rancangan
• tanggapan pada Employers Requirement
• Uraian pelaksanaan pekerjaan - tahapan pelaksanaan
- construction method
- sumber daya dan teknologi
• Organisasi pelaksanaan
• Manajemen pelaksanaan
• Cash flow
• Daftar personil
• Daftar peralatan utama
• Rencana K3K
• Rencana Kendali Mutu
19
Standar Teknis dan Peraturan
20
2. ADMINISTRASI KONTRAK SISTEM
KONTRAK PEKERJAAN
KONSTRUKSI TERINTEGRASI
RANCANG DAN BANGUN
Wakil Sah para pihak
24
Penyesuaian Harga
25
Perubahan Jadwal Pekerjaan
26
Addendum
27
Pembayaran Penyedia
1) Uang Muka
2) Pembayaran Prestasi Pekerjaan
28
Administrasi Jaminan
1) Jaminan Penawaran
2) Surat Jaminan Pelaksanaan
29
3. PENGENDALIAN PELAKSANAAN
SISTEM KONTRAK PEKERJAAN
KONSTRUKSI TERINTEGRASI RANCANG
DAN BANGUN
Pengawasan
31
Pengendalian Waktu
32
Jaminan Mutu
33
Uji Fungsi
a. pengujian sebelum penggunaan (pre-commissioning), yang harus
meliputi inspeksi yang memadai dan pengujian fungsi untuk
menunjukkan bahwa setiap bagian dari Instalasi yang merupakan
bagian dari Pekerjaan aman untuk dilakukan pengujian berikutnya
b. b. pengujian penggunaan (commissioning test), yang harus meliputi
pengujian cara kerja untuk menunjukkan bahwa pekerjaan atau
bagian pekerjaan dapat dioperasikan secara aman dan sebagaimana
ditentukan, dalam segala kondisi pengoperasian yang ada; dan
c. operasi percobaan, yang harus menunjukkan bahwa pekerjaan atau
bagian pekerjaan, berkinerja baik
34
PENUTUP
Kesimpulan
• Administrasi Pelaksanaan Kontrak merupakan upaya pengelolaan atas kontrak dalam
periode pelaksanaannya sehingga kewajiban dan hak dari masing-masing pihak dapat
dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam kontrak tersebut.
• Dengan demikian administrasi kontrak diperlukan dalam setiap pelaksanaan kontrak.
• Bagi Penyedia, Administrasi Kontrak diperlukan dalam mengelola kontrak selama
pelaksanaan proyek agar tercapai target pelaksanaan dalam aspek biaya, mutu, an
waktu untuk memperoleh laba, citra yang baik dari perusahaan serta profesionalisme
dalam pelaksanaan pekerjaan.
• Bagi pengguna jasa, Administrasi kontrak diperlukan dalam mengelola kontrak selama
pelaksanaan proyek agar diperoleh hasil pelaksanaan berupa bangunan dan
kelengkapannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam kontrak
• Ketentuan-ketentuan dalam dokumen kontrak tidak dibenarkan bertentangan dengan
Peraturan Perundangan
– Bila terdapat yang bertentangan: ketentuan tersebut batal demi hukum
– Bila terdapat hak satu pihak (kewajiban pihak lain) tidak tercantum tetapi dibenarkan
peraturan per-undangan, maka hak tersebut memenuhi syarat untuk dituntut.