Mewujudkan informasi menjadi realisasi proyek ( kontrak Jasa konstruksi ) dapat ditempuh
dengan berbagai cara, antara lain :
1. Mengikuti proses prakualifikasi dan proses tender sesuai yang ditetapkan, terutama pada
proyek-proyek pemerintah
2. Pada proyek swasta sangat dimungkinkan kontraktor bergabung dengan konsultan
perencana untuk memberi masukan-masukan yang berkaitan dengan kemudahan
pelaksanaan, sehingga perencanaan yang dibuat sudah disesuaikan dengan tahapan
pelaksanaan.
Dari usaha ini kemungkinan kontraktor mendapatkan prioritas untuk diundang dengan
tahap tender
3. Apabila data yang dapat dipelajari sudah cukup maka kontraktor bisa menawarkan
kepada pemilik untuk melakukan presentasi teknis maupun skema pembiayaan. Ini sangat
membantu pemilik dalam membuat keputusan.
Setelah melewati proses pelelangan, dan melewati proses seleksi oleh pembeli / owner, maka
langkah selanjutnya adalah pembuatan dokumen kontrak, perlu diketahui jenis-jenis kontrak
Jasa Konstruksi ,biasanya ada beberapa sistem kontrak proyek yang ditawarkan kepada
kontraktor melalui tender terbatas , berdasarkan jenis imbalannya kontrak dibedakan atas :
Pengertian Kontrak adalah perjanjian dari suatu pertukaran yang saling menguntungkan (Boyce
Thimothy J, 2002), dengan demikian kita bisa memahami lebih lanjut bahwa ketika lebih dari
dua orang yang membuat perjajian, dalam hal ini mereka mendapatkan keuntungan dan dengan
sukarela memenuhi sampai selesai perjanjian.
1. kontrak tahun tunggal adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana
anggaran untuk masa 1 tahun anggaran.
2. Kontrak tahun jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana
anggaran untuk masa lebih dari 1 tahun anggaran yang dilakukan atas persetujuan oleh
menteri keuangan apabila pengadaan dibiayai APBN, atau disetujui oleh bupati / walikota
untuk pengadaan yang dibiayai APBD.
Dalam dokumen Kontrak Jasa Konstruksi berisi surat perjanjian pemborongan dan bagian-
bagian dokumen kontrak yang bertujuan apabila terjadi pertentangan maka yang berlaku adalah
ketentuan berdasarkan urutan ketentuan yang ditetapkan. Urutan ketentuan dokumen kontrak
adalah sebagai berikut :
Menurut pasal 1313 KUH Perdata defenisi perjanjian adalah sebagai berikut :
“Suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang
lain atau lebih.”
Syarat sahnya suatu kontrak menurut pasal 1320 KUH Perdata adalah :
Syarat 1 dan 2 merupakan syarat subyektif yaitu berhubungan dengan pihak-pihak yang
membuat perjanjian kontrak.
Dokumen kontrak dalam bidang konstruksi adalah perjanjian antara pemberi kerja di satu pihak
dan penerima kerja di pihak lain.
Kontrak atau perjanjian antara pemilik proyek dan kontraktor pemborongpada umumnya terdiri
dari beberapa dokumen yang saling melengkapi dan secara bersama disebut dokumen kontrak.
Sebagai contoh Dokumen Kontrak suatu proyek dapat terdiri dari dokumen-dokumen seperti :
Dokumen kontrak yang perlu mendapat perhatian antara dokumen syarat-syarat perjanjian
(Conditions of contract) karena syarat-syarat perjanjian berisi ketentuan-ketentuan yang
merupakan hak dan kewajiban dari masing-masing pihak serta pihak ketiga yang terkait dalam
perjanjian, persyaratan, tanggung jawab, larangan dan sanksi-sanksi untuk kedua belah pihak.
Format standar kontrak yang banyak digunakan syarat-syarat perjanjian yang mengacu kepada
format standar kontrak internasional antara lain :