Bermasalah
PDP_BC_RAIS BAGUS
PRAKOSO
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kredit bermasalah
atau kredit macet?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan kredit
bermasalah atau kredit macet?
3. Bagaimana penanganan terhadap kredit yang
bermasalah atau macet?
4. Bagaimana penyelesaian terhadap kredit macet
atau kredit bermasalah?
Kredit Macet
Para nasabah yang telah memperoleh fasilitas kredit
dari bank tidak seluruhnya dapat mengembalikan
utangnya dengan lancar sesuai dengan waktu yang
telah diperjanjikan. Pada kenyataannya didalam
praktik selalu ada sebagian nasabah yang tidak
dapat mengembalikan kredit kepada bank yang telah
menjaminnya. Akibat nasabah tidak dapat
membayar lunas utangnya, maka akan tergambar
perjalanan kredit menjadi terhenti atau
macet.Keadaan yang demikian apabila ditinjau dari
segi hukum perdata disebut wanprestasi atau ingkar
janji.
• Terdapat lima macam yang dikenal selama ini, adalah:
1. Debitur tidak melaksanakan sama sekali apa yang
telah diperjanjikan
2. Debitur melaksanakan sebagian apa yang telah
diperjanjikan
3. Debitur terlambat melaksanakan apa yang telah
diperjanjikan
4. Debitur menyerahkan sesuatu yang tidak
diperjanjikan, atau
5. Debitur melakukan perbuatan yang dilarang dalam
perjanjian
• Apabila macam-macam wanprestasi tersebut
dihubungkan dengan kredit macet, maka ada tiga macam
perbuatan yang tergolong wanprestasi yaitu:
d. Pengawasan Bank
Mulai dari proses pemberian kredit, terjadinya
perjanjian kredit, sampai dengan pelaksanaan
perjanjian kredit selalu mendapat pengawasan.
Pekerjaan bank diawasi oleh pengawas intern bank
dan pengawas ekstern yaitu Bank Indonesia dan
BPKP khusus bank milik negara. Adanya bank yang
tidak sehat atau bahkan bank terkena likuidasi tidak
dapat dilepaskan dari kredit macet sebagai
penyebabnya.
PENANGANAN KREDIT
BERMASALAH
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan
kredit bermasalah adalah :
a. Keinginan debitur untuk menyelesaikan kewajiban
b. Tingkat kerja sama dan keterbukaan debitur
c. Kemampuan manajemennya
d. Kemampuan finansial debitur
e. Sumber pengembalian pinjaman
f. Prospek usaha debitur
g. Mudah tidaknya menjual jaminan
h. Kelengkapan dokumen jaminan
i. Ada tidaknya tambahan jaminan baru
j. Sengketa tidaknya jaminan
k. Ada tidaknya sumber pembayaran dari usaha lain.
Dalam menangani kredit bermasalah, pimpinan
bank harus tetap berpegang pada pedomann pokok
penanganan kredit bermasalah, yaitu usaha
penyelamatan kredit secara maksimal. Salah satu
upaya penyelamatan kredit melalui jalur nonhukum
adalah restrukturisasi kredit. Dasar hukum
restrukturisasi kredit adalah Surat Direksi Bank
Indonesia nomor 31/150/KEP/DIR tanggal 21
November 1998. Restrukturisasi merupakan upaya
yang dilakukan Bank dalam rangka membantu
nasabah agar dapat menyelesaikan kewajibannya,
antara lain melalui: