Anda di halaman 1dari 10

Pada hari ini …. tanggal ………. Bulan …..

Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua


(…/…/2022) bertempat di ………, kami yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : ..................................
Jabatan : Direktur Utama PT. ..................................
Alamat : ..................................
..................................
Dalam hal ini Bertindak untuk dan atas nama serta mewakili nama institusi dan
jabatan pribadinya selaku Kuasa Direktur PT. .................................. sebagai
Pelaksana Proyek / Main Contractor, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
1. Nama : ..................................
Jabatan : Direktur Utama PT. ..................................
Alamat : ..................................
..................................

Dalam hal ini Bertindak untuk dan atas nama serta mewakili nama institusi dan jabatan
pribadinya selaku Direktur Utama PT. ...........................sebagai SubContraktor yang
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Secara bersama dalam Perjanjian ini disebut PARA PIHAK, dan secara sendiri-
sendiri disebut PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
PARA PIHAK telah sepakat dan setuju untuk saling mengikatkan diri secara hukum
dalam suatu Perjanjian Kontrak Pekerjaan Pembangunan …. (…..) Unit Perumahan
.......................................Type …/…/… yang berlokasi di wilayah …….i – …………
dan selanjutnya disebut PERJANJIAN KONTRAK KERJA yang pelaksanaannya
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan sebagaimana diatur pada Pasal-Pasal
berikut di bawah ini :

Pasal 1
KETENTUAN UMUM
1. Pemilik/Owner Proyek adalah PT...................................
2. Pelaksana Utama / Main Contraktor PT...................................
3. Pekerjaan adalah pekerjaan yang diberikan kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 2
OBJEK PEKERJAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Galian dan Urugan Tanah
c. Pekerjaan Pondasi
d. Pekerjaan Beton Bertulang
e. Pekerjaan Dinding
f. Pekerjaan Atap
g. Pekerjaan Pelafon
h. Pekerhaan Instalasi Listrik
i. Pekerjaan Sanitair
j. Pekerjaan Kusen,Pintu & Jendela
k. Pekerjaan Lantai
l. Pekerjaan Pengecatan
m. Pekerjaan Lain-Lain
Note : Specifikasi bahan atau merk dagang material mengikuti atau menyesuaikan dari
harga yang tercantum dalam R
Pasal 3
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pelaksanaan pekerjaan tersebut pada Pasal 2 wajib dilaksanakan atas dasar
referensi tersebut dibawah ini :
a. Perjanjian ini dan Surat Kontrak Kerja (SKK) dari PT................................... ke
PT. ...........................Nomor :… tertanggal …. …. 2022 beserta segalaperubahan dan
Addendumnya.
b. Semua ketentuan dan syarat-syarat mengenai administrasi, tehnik pelaksanaan
pekerjaan dan keselamatan kerja yang tercantum dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA untuk
mencapai maksud dan tujuan perjanjian ini.
d. Notulen dan risalah Rapat/ Minute of Meeting.
e. Rencana mutu proyek (Project Quality Plan ) PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA mengikatkan diri kepada PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan
pekerjaan dengan ketentuan dan spesifikasi teknis yang sama seperti PIHAK
PERTAMA selaku Main Kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan seperti tersebut
dalam perjanjian Induk.

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA adalah :
a. PIHAK PERTAMA berhak memperoleh hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
perjanjian ini dari PIHAK KEDUA.
b. PIHAK PERTAMA berhak untuk memperoleh laporan perkembangan pekerjaan, meminta
perubahan atas kualitas dan atau kuantitas pekerjaan setiap saat dari PIHAK KEDUA.
c. PIHAK PERTAMA wajib melakukan pembayaran terhadap prestasi kerja sesuai dengan
perjanjian ini tepat pada waktunya kepada PIHAK KEDUA.
d. PIHAK PERTAMA wajib memberikan informasi teknis dan administrasi yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang diatur dalam perjanjian ini kepada
PIHAK KEDUA.
2. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA adalah :
a. PIHAK KEDUA berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana diatur dalam Pasal 10 dari
perjanjian ini.
b. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan informasi lisan yang selanjutnya menjadi instruksi tertulis dan
diterima dengan bukti penerimaan oleh PIHAK KEDUA yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan sesuai yang diatur dalam perjanjian.
c. PIHAK KEDUA wajib melaksankan pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 perjanjian ini.
d. PIHAK KEDUA setelah menandatangani surat perjanjian kontrak ini wajib membuat Rencana kerja,
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
 Gambar kerja (shop drawing) untuk semua pekerjaan tersebut Pasal 2 di atas.
 Schedule Pelaksanaan Kerja, Bahan Material Kerja, Peralatan Kerja dan Tenaga Kerja
 Menempatkan tenaga penanggung jawab di lapangan.
 PIHAK KEDUA wajib menyerahkan rencana kerja, syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan pada
point diatas kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 14 hari sejak menerima gambar
untuk pelaksanaan dari PIHAK PERTAMA, atau dalam 14 hari sebelum pekerjaan dilaksanakan
harus sudah mendapat persetujuan dari Pemilik/Owner Proyek.
 PIHAK KEDUA melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan
petunjuk-petunjuk, perintah dan permintaan yang layak dari PIHAK PERTAMA.
 PIHAK KEDUA wajib memberikan contoh-contoh dari semua barang/bahan yang
akan dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas dalam waktu 14 hari sejak
tanggal SPK dari PIHAK PERTAMA.
 PIHAK KEDUA wajib memenuhi dan mengikuti sistem mutu dari PIHAK PERTAMA
 PIHAK KEDUA wajib menjalankan program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
di lingkungan kerja proyek.
 PIHAK KEDUA wajib menjaga lingkungan kerja yang bersih dan sehat.
 PIHAK KEDUA wajib menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerjanya
terutama untuk pekerjaan yang mengandung risiko.
 Apabila dalam pekerjaan tersebut terdapat komponen material yang masuk B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun) maka PIHAK KEDUA wajib untuk menyediakan MSDS
(Material Safety Data Sheet), untuk material dimaksud untuk diserahkan kepada
Koordinator K3 Proyek.
 PIHAK KEDUA wajib mensosialisasikan dan menerapkan penanganan material B3
tersebut sesuai MSDS yang menyertainya.
 PIHAK KEDUA wajib menjaga ketentraman dan keamanan lokasi kerja selama
pelaksanaan pekerjaan dan harus mematuhi segala ketentuan yang ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA serta menurut peraturan perundangan yang berlaku.
 PIHAK KEDUA wajib memberikan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa laporan
harian, bulanan dan laporan-laporan lain yang terjadwal dan yang insidentil.
 PIHAK KEDUA wajib menyerahkan hasil pekerjaan berdasarkan kualitas, spesifikasi
dan ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 4 perjanjian ini kepada PIHAK
PERTAMA.

Pasal 5
PERMULAANPEKERJAN
PIHAK KEDUA wajib untuk memulai pekerjaan pada saat 14 (empat belas) hari setelah
diserahkan SPK (Surat Perintah Kerja), setelah owner proyek mengkondisikan hal- hal
sebagai berikut :
1. Perijinan pelaksanaan pekerjaan dari pemerintah daerah setempat dan instansi terkait
telah terbit dan berlaku.
2. Perijinan AMDAL (Analisa Dampak Lingkungan) terhadap pelaksanaan pekerjaan
(project) secara keseluruhan telah terbit dan berlaku.
3. Permasalahan kepemilikan lahan telah selesai dan tidak bermasalah selama dalam
proses pelaksanaan pekerjaan.
4. Serah terima dokumen teknis meliputi dan tidak terbatas pada gambar teknis, petunjuk
teknis, spesifikasi teknis, rencana anggaran & biaya yang telah disetujui, dan dokumen
terkait lainya.

Pasal 6
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 240 hari kalender (8 bulan), terhitung sejak
penerbitan SPK dan atau Kesepakatan Para Pihak, kecuali adanya penundaan dan atau
perubahan waktu pelaksanaan dari PIHAK PERTAMA.
2. Jangka waktu pelaksanaan tidak dapat dirubah kecuali karena keadaan memaksa (Force
Majeure) atau disebabkan oleh pekerjaan tambah/kurang sesuai dengan Pasal 11
perjanjian ini dan dinyatakan secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA bahwa jangka waktu
pelaksanaan tambah/kurang.
3. Alasan apapun selain yang tercantum dalam Pasal 6 ayat 2 pasal ini tidak dapat dipakai
oleh PIHAK KEDUA untuk tidak memulai atau menunda pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 7
PENYERAHAAN PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA akan menyerahkan hasil pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA dengan
kualitas, spesifikasi dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian ini.
2. PIHAK PERTAMA akan menerbitkan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan dan
menetapkan tanggal selesainya pekerjaan setelah PIHAK KEDUA menyerahkan hasil
pekerjaan dan telah diterima secara resmi oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 8
PENGAWASAN PEKERJAAN DAN ORGANISASI
PIHAK PERTAMA akan menunjuk wakilnya yang diberi wewenang untuk melaksanakan
pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan PIHAK KEDUA.
1. PIHAK KEDUA wajib menempatkan wakilnya yang mempunyai kecakapan / qualified
dan berwenang penuh mewakili PIHAK KEDUA selama berlangsungnya pelaksanaan
pekerjaan dan masa pemeliharaan.
2. Semua tenaga kerja untuk pelaksanaan pekerjaan dan masa pemeliharaan
disediakan olehPIHAK KEDUA.

Pasal 9
HARGABORONGAN
Jumlah harga borongan dari Pekerjaan Pembangunan Perumahan.......................................
Type 60/100 m2 Cluster 1 … harga Rp
lantai Unit /meter …………,
-
Type 60/100 m2 Cluster 2 … harga Rp………
lantai Unit /meter …,-,-
Ruko 60/55 m2 Ruko 2 … harga Rp………
lantai Unit /meter …,-,-
TOTAL : Rp. Xx.xx.000.000 + Rp. . Xx.xx.000.00 + Rp. . Xx.xx.000.00
Terbilang : Rp . Xx.xx.000.00 (…………………………………………………………..a
rupiah)
Harga pekerjaan ini akan bertambah atau berkurang tergantung dari volume pekerjaan yang akan
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas instruksi tertulis dari PIHAK PERTAMA.
1. Harga borongan dan harga satuan tersebut diatas adalah tetap ( lunsum contract) dan jumlah harga
borongan dapat berubah jika ada pekerjaan tambah/kurang yang diinstruksikan tertulis oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
2. Harga tersebut belum termasuk pajak-pajak.

Pasal 10
CARA PEMBAYARN
Cara Pembayaran TURNKEY PROYEK yang akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA dengan tahapan sebagai berikut :
1. PIHAK PERTAMA akan menerbitkan BANK GARANSI KUHP 1832 KUHP dengan nilai sesuai
kontrak.
2. PIHAK PERTAMA memberikan jaminan tersebut kepada PIHAK KEDUA terhitung 14 (empat belas )
hari kerja dari di tertanggal di tanda tangani nya kontrak kerja ini.
3. PIHAK PERTAMA akan memberikan SKB,CL & RWA kepada PIHAK KEDUA 7 ( Tujuh ) hari kerja
dari di tanda tangani nya kontrak kerja in
4. PIHAK PERTAMA akan meng hold sebesar 5 % pembayaran terhadap PIHAK KEDUA dari nilai
kontrak sebagai jaminan dan atau RETENSI atas pekerjaan selama 5 bulan setelah serah terima
hasil pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.
Pemohon:
Nama : ..................................
Nik : ..................................
Jabatan : Direktur Utama - PT...................................
Alamat : ...................................
..................................
Penerima:
Nama : ..................................
Nik : ..................................
Jabatan : Direktur Utama - PT. ……………
Alamat : ..................................
..................................

Pasal 11
PEKERJAAN TAMBAH/KURANG
1. Apabila PIHAK PERTAMA memberikan instruksi adanya pekerjaan perubahan kepada PIHAK
KEDUA secara tertulis sehubungan pekerjaan PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib segera
memenuhi dan melaksanakannya.
2. Pekerjaan tambah kurang hanya dapat dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA setelah mendapat perintah
tertulis dari PIHAK PERTAMA.
3. Apabila ada pekerjaan tambah/kurang, maka penambahan/pengurangan harga borongan
diperhitungkan dengan memakai harga satuan yang disebutkan dalam perincian harga PIHAK
KEDUA, atau dengan cara negosiasi, apabila untuk item pekerjaan tambah/kurang tersebut tidak ada
harga satuan dalam perincian harga.
4. Apabila dengan cara negosiasi tidak dapat dicapai kesepakatan, maka PIHAK PERTAMA berhak
untuk menentukan harga yang dipandangnya wajar dan layak untuk tambah/kurang tersebut.
5. Pembayaran pekerjaan tambahan akan dilaksanakan setelah adanya pembayaran pekerjaan yang
lalu.

Pasal 12
LAPORAN
1. Selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, PIHAK KEDUA harus membuat rencana kerja dan
menyampaikan laporan mingguan dan bulanan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA yaitu
mengenai kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan aktivitas-aktivitas lain yang dilaksanakan
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan perjanjian ini.
2. Laporan tersebut ditujukan kepada KEPALA PROYEK PIHAK PERTAMA dengan tembusan kepada
Manager Proyek PIHAK PERTAMA.

Pasal 13
DOKUMENTASI
Semua dokumentasi yang berhubungan dengan pekerjaan sesuai perjanjian ini seperti brosur, foto
kegiatan pelaksanaan proyek dan informasi lainya harus diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA, masing-masing 1 (satu) set paling lambat 1 (satu) minggu sebelum dilakukan serah terima
pertama.
Pasal 14
SANKSI dan DENDA
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan serta tidak dapat
menyerahkan pekerjaan untuk pertama kali tepat pada waktu yang telah ditentukan, maka
PIHAK KEDUA dikenakan sanksi denda sebesar 10/00 (satu permil) per hari, keterlambatan
dengan maksimum denda sebesar 5% (lima persen) dari harga total borongan.
2. Untuk pembayaran sanksi dan denda tersebut diatas, PIHAK PERTAMA berhak memotong
dari pembayaran angsuran berikutnya yang seharusnya menjadi hak PIHAK KEDUA

Pasal 15
FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (Force Majeure) adalah keadaan atau peristiwa
yang terjadi diluar dugaan, di luar kemampuan dan kekuasaan Para Pihak.
2. Apabila terjadi keadaan memaksa (Force Majeure) yang membawa akibat kepada pekerjaan
PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA wajib memberitahukan PIHAK PERTAMA.

Pasal 16
KEGAGALAN PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab atas kegagalan pekerjaan.
2. Kegagalan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud
ayat 1 pasal ini terbatas pada kerusakan yang timbul akibat kesalahan dalam pekerjaan dan
material dari PIHAK KEDUA. Kerusakan yang ditimbulkan oleh pihak lain seperti pekerjaan
pemasangan culvert, pemasangan kabel, atau penyalahgunaan dari kendaraan lain (seperti :
truk, exavator dll), ketidaktepatan dalam design dan dapat dibuktikan, tidak termasuk dalam
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
3. Kegagalan pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat 2 pasal ini ditetapkan oleh PIHAK KETIGA
selaku Penilai Ahli, yang dapat ditunjuk, secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 17
RESIKO
1. Apabila hasil pekerjaan PIHAK KEDUA gagal dengan cara apapun (selain karena keadaan
memaksa atau karena sebab tersebut pada ayat 3 pasal ini sebelum diserahkan kepada
PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya atas segala
kerugian yang timbul akibat kelalaian PIHAK KEDUA.
2. Apabila hasil pekerjaan PIHAK KEDUA sebagian atau seluruhnya musnah disebabkan
karena kelalaian PIHAK PERTAMA atau orang/pihak yang dipekerjakan oleh PIHAK
PERTAMA, maka segala kerugian yang timbul ditanggung PIHAK PERTAMA.
3. Apabila pada waktu pelaksanaan terjadi kemacetan yang diakibatkan tidak masuknya atau
tidak tersedianya bahan, alat karena semata-mata kesalahan PIHAK KEDUA maka segala
risiko akibat kemacetan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA
4. Segala persoalan dan tuntutan para tenaga kerja atau pihak yang diberi tugas oleh PIHAK
PERTAMA menjadi beban dan tanggung jawab penuh PIHAK KEDUA dan oleh
karenanya PIHAK PERTAMA terbebas dari segala tuntutan para tenaga kerja
5. PIHAK KEDUA yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan yang bersangkutan
didalam dan diluar pengadilan. Apabila PIHAK KEDUA selama melaksanakan pekerjaan
menimbulkan kerugian bagi PIHAK KETIGA (pihak-pihak yang tidak berhubungan
langsung dalam perjanjian ini), maka segala kerugian ditanggung sepenuhnya oleh
PIHAK KEDUA.

Pasal 18
PENGALIHAN PEKERJAAN
PIHAK KEDUA tidak diperkenankan mengalihkan pekerjaan ini, atau setiap bagian dari
padanya tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA, apabila PIHAK KEDUA
melanggar ketentuan ini maka PIHAK PERTAMA berhak untuk memutuskan perjanjian
ini secara sepihak.

Pasal 19
FASILITAS, SARANA KERJA,
KEAMANAN DAN KEBERSIHAN
1. PIHAK KEDUA akan menyediakan atas biayanya sendiri, air dan penerangan untuk
keperluan pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan.
2. PIHAK KEDUA akan menyediakan dan mendirikan serta membongkar kembali,
membersihkan dan merapikan seperti keadaan semula : semua kantor lapangan, gudang,
bengkel kerja yang diperlukan, bedeng-bedeng atau bangunan-bangunan lainya untuk
para pegawainya dan pekerja-pekerjanya dilapangan pada tempat-tempat yang akan
ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA, atas biaya PIHAK KEDUA sendiri.
3. Semua bahan-bahan dan barang-barang yang dimasukkan dan dikeluarkan oleh PIHAK
KEDUA ke dan dari tempat pekerjaan terlebih dahulu harus dengan seizin dan
sepengetahuan dari PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA akan bertanggung jawab penuh atas keselamatan dan keamanan bahan-
bahan, barang-barang di tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya yang sudah
dan yang belum terpasang. Kerusakan pada pekerjaan atau kehilangan/kerusakan
barang/bahan yang sudah terpasang dan yang belum terpasang adalah menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA untuk memperbaiki dan menggantinya dengan biaya
sendiri.
5. Masuk keluarnya para pekerja PIHAK KEDUA ke dan dari tempat pekerjaan, harus
mengikuti peraturan yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
6. PIHAK KEDUA akan bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan pekerjanya yaitu
dengan mengasuransikan tenaga kerjanya (ASTEK) serta menyediakan peralatan-
peralatan pengamanan dan keselamatan kerja yang diperlukan pekerjanya sesuai
dengan peraturan Departemen Tenaga Kerja, atau sesuai dengan undang- undang yang
berlaku.
7. PIHAK KEDUA akan bertanggung jawab atas kebersihan daerah pekerjaanya dan wajib
membersihkan sisa-sisa potongan bahan, bekas pembungkus, dan sampah-sampah
lainnya dari daerah pekerjaannya ke suatu tempat tertentu yang ditunjuk oleh PIHAK
PERTAMA. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya tersebut, setelah
diberikan peringatan tertulis 3 (tiga) kali, maka PIHAK PERTAMA akan melaksanakan
sendiri pembersihan tersebut atas beban biaya PIHAK KEDUA.

Pasal 20
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. PIHAK PERTAMA berhak untuk memutuskan perjanjian ini secara sepihak
dengan memberitahukan secara tertulis hal tersebut kepada PIHAK KEDUA,
dengan didahului peringatan tertulis sebanyak 2 (dua) kali berturut-turut dengan
tenggang waktu 14 (empat belas) hari kalender, dalam hal PIHAK KEDUA :
a. Menyerahkan pelaksanaan sebagian atau seluruh pekerjaan kepada pihak lain
tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA, atau
b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah tanggal mulai pelaksanaan tersebut
dalam Pasal 5 (lima) perjanjian ini tidak atau belum melaksanakan pekerjaan,
c. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender berturut-turut sama sekali menghentikan
pelaksanaan pekerjaan tanpa alasan yang wajar, atau

d. Menolak atau mengabaikan perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA untuk


membongkar, menyingkirkan atau memperbaiki pekerjaan atau bahan/barang yang
tidak memenuhi persyaratan perjanjian ini, atau
e. Karena kelalaiannya terlambat dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga denda
keterlambatan melampaui batas maksimum tersebut pada Pasal 14 perjanjian ini.
2. PIHAK PERTAMA berhak untuk mengambil alih pekerjaan dari PIHAK KEDUA apabila
pekerjaan tersebut mengalami keterlambatan maksimal sepuluh per seratus (10%) dari
rencana Schedule yang dibuat PIHAK KEDUA dan atau keterlambatan pekerjaan secara
keseluruhan.
3. Perjanjian ini dengan sendirinya putus dalam hal PIHAK KEDUA jatuh pailit, atau
mengajukan petisi atas kepailitannya, atau menyerahkan pekerjaaNnya sebagai jaminan
kepada krediturnya, atau sebagai badan usaha melakukan likuidasi (kecuali likuidasi suka
rela untuk maksud penggabungan atau reorganisasi), atau telah dilakukan penyitaan atas
barang-barangnya.
Apabila terjadi pemutusan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, 2 dan 3 pasal
ini, maka
a. PIHAK PERTAMA berhak mengambil alih dan menguasai bahan, barang, peralatan
yang ada di lokasi pekerjaan, sebagai milik atau yang disewa oleh PIHAK KEDUA dan
PIHAK PERTAMA sendiri atau dengan menunjuk pihak lain, berhak mengadakan
bahan/barang, peralatan dan tenaga kerja serta melanjutkan pelaksanaan pekerjaan,
dan sebagai kosekwensi PIHAK PERTAMA berhak memotong pembayaran yang
menjadi hak atau akan menjadi hak PIHAK KEDUA dalam perjanjian ini sejumlah
seluruh biaya, pengeluaran dan kerugian yang timbul akibat pemutusan perjanjian.
b. PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA semua arsip gambar,
data, perhitungan dan keterangan lainnya yang berhubungan dengan perjanjian ini.
c. PIHAK KEDUA tidak berhak menerima pembayaran lebih lanjut hingga pekerjaan
selesai dan diterima oleh PIHAK PERTAMA dan menerima pembayaran untuk seluruh
pekerjaan tersebut.

Pasal 21
PERBEDAAN-PERBEDAAN
Apabila terdapat perbedaan yang materiil antara perjanjian ini dengan lampiran dan atau
antara lampiran yang mengakibatkan perjanjian ini tidak dapat dilaksanakan, maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah dan
hasilnya akan dituangkan dalam suatu Amandemen

Pasal 22
AMANDEMEN
1. Setiap perubahan isi perjanjian ini, persyaratan lingkup pekerjaan atau harga-harga, akan
mengikat apabila dinyatakan secara tertulis dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA dengan jalan membuat dan menandatangani Amandemen terhadap
perjanjian ini.
2. Khusus mengenai pemberian perpanjangan jangka waktu yang telah memenuhi ketentuan
Pasal 6 perjanjian ini dapat dilaksanakan tanpa membuat Amandemen, namun cukup
dengan surat pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan
mencantumkan jumlah hari perpanjangan.

Demikian kontrak kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) ditanda tangani bersama
diatas kertas bermeterai cukup, yang mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk
menjadi pegangan masing- masing pihak dan agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
dan penuh tanggung jawab

Dibuat di ……….., ... ...... 2022


DITANDATANGANI DAN DISEPAKATI OLEH :

PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
PT. ..................................
PT.………………..

............................
..................................
..... Direktur
Direktur Utama
Utama

Saksi – saksi :

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

1. ……………………… 1. ………………………

2. ……………………….. 2. …………………….

Anda mungkin juga menyukai