Anda di halaman 1dari 53

Perizinan Berusaha Berbasis

Resiko melalui Sistem Online


Single Submission (OSS)

Palembang, 20 Juni 2023


Penyederhanaan Regulasi: UU No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (UUCK)*
disederhanakan menjadi
Dengan metode Omnibus Law,
79 Undang-Undang direvisi
UU
Cipta
186 Pasal dan
sekaligus hanya dengan satu UU
Cipta Kerja yang mengatur 16
Kerja
15 BAB
sektor *47 PP, 4 Perpres dan 219 PerK/L
sebagai Peraturan Pelaksana.

Peningkatan Ekosistem Investasi dan Investasi Pemerintah Pusat dan


Dukungan Riset dan Inovasi Percepatan PSN
Kegiatan Usaha

Perizinan Berusaha Pengadaan Lahan Administrasi Pemerintahan

Ketenagakerjaan Kawasan Ekonomi Pengenaan Sanksi

Dukungan Koperasi dan UMKM Kemudahan Berusaha

*UUCK berlaku pada tanggal diundangkan, atau 2 NOVEMBER 2020 (Ps. 186, UUCK No. 11/2020).
Undang Undang No 6 Tahun 2023 tentang
Penetapan Perpu No 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU

Undang-undang No 11 tahun 2020 yang telah dicabut dengan


Perpu No 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja

Presiden telah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti


Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Perpu
Cipta Kerja) pada tanggal 30 Desember 2022.

Perpu Cipta Kerja telah ditetapkan menjadi Undang-Undang


berdasarkan UU No 6 Tahun 2023 pada tanggal 31 Maret 2023.
Isi Perpu Cipta Kerja secara umum sama dengan isi UU Cipta
Kerja namun ada beberapa perubahan isi yang menyangkut:
a. Ketenagakerjaan
b. Jaminan Produk Halal (Sertifikat Halal)
c. Harmonisasi dan sinkronisasi dengan UU HPP dan UU HKPD
d. Pengelolaan sumber daya air; dan
e. Perbaikan teknis penulisan.

Pada Ketentuan Penutup di Pasal 184 Perpu 2/2022, dinyatakan bahwa semua peraturan perundang-
undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang
Cipta Kerja masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Perpu Nomor 2 Tahun 2022
Amanat UU Cipta Kerja:
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Pasal 6 UU Cipta Kerja:
Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha meliputi:
a. penerapan Perizinan Berusaha berbasis risiko;

b. penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan Berusaha;


Pengaruh terhadap Dunia c. penyederhanaan Perizinan Berusaha sektor; dan
Investasi
d. penyederhanaan persyaratan investasi.

Pasal 7 ayat (1) dan ayat (7) UU Cipta Kerja:


• Perizinan Berusaha berbasis risiko dilakukan berdasarkan penetapan
tingkat risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha.
• Tingkat risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha ditetapkan menjadi:
Pengembangan a. kegiatan usaha berisiko rendah;
Sistem OSS
b. kegiatan usaha berisiko menengah; atau
c. kegiatan usaha berisiko tinggi.
Ketentuan PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

1 NSPK Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dalam OSS merupakan acuan tunggal bagi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pelaku Usaha. (Pasal 21 ayat (2))

2
Sistem OSS wajib digunakan oleh K/L, Pemda, Administrator KEK, Badan Pengusahaan Kawasan
oss.go.id
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) serta Pelaku Usaha. Proses perizinan berusaha
dilakukan dalam Sistem OSS yang disediakan oleh BKPM. (Pasal 167)

Sistem OSS dibagi ke dalam 3 Subsistem, yaitu:

3 1) Subsistem Pelayanan Informasi;


2) Subsistem Perizinan Berusaha;
3) Subsistem Pengawasan (Pasal 167)

4 Pengawasan secara terintegrasi dan terkoordinasi K/L, Pemda, KEK, KPBPB melalui
Sistem OSS. (Pasal 211 ayat (1) dan Pasal 215 ayat (1))
Peraturan BKPM turunan UU CK

1 Peraturan BKPM Nomor 2 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penentuan Pemenuhan Kriteria dan
Pengajuan Permohonan Fasilitas Pajak Penghasilan Secara Luar Jaringan di Kawasan
Ekonomi Khusus

2 Peraturan BKPM Nomor 3 Tahun 2021 tentang Sistem Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Terintegrasi secara Elektronik

3
Peraturan BKPM Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Fasilitas Penanaman Modal

4 Peraturan BKPM Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengawasan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Tampilan Sistem OSS Berbasis Risiko

Tampilan Website Sistem OSS Tampilan Aplikasi OSS

7
Integrasi Sistem OSS dengan Sistem Kementerian/Lembaga

Sistem OSS Berbasis Risiko telah terintegrasi dengan sistem K/L untuk validasi data pelaku
usaha/badan usaha dan pemrosesan persyaratan dasar perizinan berusaha:

Pada sistem OSS RBA Kemenkumham Kemenkeu Kemenaker


Kemendagri BPJS Kesehatan
penerapan integrasi
dimulai dari saat pada
saat pendaftaran hak
akses bagi badan usaha,
dimana akun OSS hanya
dapat diajukan bagi Wajib Lapor
badan usaha yang sudah KTP Elektronik AHU Online Konfirmasi Status Ketenagakerjaan
berbadan hukum dan Wajib Pajak (KSWP) Perusahaan (WLKP)
terdaftar pada AHU
Online.
ATR/BPN KKP LHK PUPR BPJS
Badan usaha hanya dapat Ketenagakerjaan
diajukan oleh
penanggung jawab yang
NIKnya tertera pada akta
perusahaan terbaru.
Dilakukan juga verifikasi Kesesuaian
atas NIK penanggung KKPR Laut Persetujuan
Kegiatan PBG dan SLF
jawab akun OSS yang Lingkungan
digunakan kepada sistem Pemanfaatan
Dukcapil. Ruang (KKPR)
Darat
Skala Usaha

USAHA MIKRO USAHA KECIL USAHA MENENGAH USAHA BESAR

Lebih dari Rp 1 Miliar Lebih dari Rp 5 Miliar


UU Cipta Maksimal
sampai dengan sampai dengan Di atas Rp 10 Miliar
Kerja Rp 1 Miliar
Rp 5 Miliar Rp 10 Miliar

Sebelum Lebih dari Lebih dari


Maksimal
UU Cipta Rp 50 Juta sampai Rp 500 Juta sampai Di atas Rp 10 Miliar
Rp 50 Juta
Kerja dengan Rp 500 Juta dengan Rp 10 Miliar

UMK NON UMK

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hanya dapat diusahakan oleh Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN), sementara usaha besar dapat diusahakan oleh Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) atau Penanaman Modal Asing (PMA).
Jenis Pelaku Usaha

- Persyarikatan atau Persekutuan


Orang - Yayasan
Perseorangan
UMK - Perseroan Terbatas (PT)
- Persekutuan Komanditer
- Badan Hukum Lainnya
- Persekutuan Firma
Badan Usaha - Persekutuan Perdata
- Koperasi
- Perusahaan Umum (Perum)
OSS Orang
Perseorangan - KPPA (Kantor Perwakilan
Perusahaan Asing)
- KPPA Jasa Penunjang Tenaga
Listrik Asing
Badan Usaha - KP3A (Kantor Perwakilan
Non UMK Perusahaan Perdagangan Asing)
- KP3APMSE (Kantor Perwakilan
Kantor Perusahaan Perdagangan Asing –
Perdagangan Melalui Sistem
Perwakilan
Elektronik)
- BUJKA (Badan Usaha Jasa
Konstruksi Asing)
Badan Usaha
Luar Negeri
- Pemberi Waralaba
- Kantor Perwakilan adalah orang perseorangan warga negara Indonesia atau asing, atau badan usaha yang - Perdagangan Berjangka
merupakan perwakilan pelaku usaha dari luar negeri dengan persetujuan pendirian kantor di wilayah Indonesia. - PSE (Penyelenggara Sistem
- Badan Usaha Luar Negeri adalah badan usaha asing yang didirikan di luar wilayah Indonesia dan melakukan Elektronik) Asing
usaha dan/atau kegiatan pada bidang tertentu. - Bentuk Usaha Tetap
Tingkat Risiko

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah perizinan berusaha berdasarkan tingkat risiko
kegiatan usaha dan tingkat risiko tersebut menentukan jenis perizinan berusaha.
Pemerintah telah memetakan tingkat risiko sesuai dengan bidang usaha atau KBLI
(Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia). KBLI yang berlaku saat ini adalah KBLI
tahun 2020 dengan angka 5 digit sebagai kode bidang usaha. Berikut adalah pembagian
tingkat risiko usaha dan jenis perizinan berusahanya :

TINGKAT Risiko Menengah Risiko Menengah


Risiko Rendah (R) Risiko Tinggi (T)
RISIKO Rendah (MR) Tinggi (MT)

PERIZINAN Nomor Induk ▪ Nomor Induk ▪ Nomor Induk ▪ Nomor Induk


BERUSAHA Berusaha Berusaha (NIB) Berusaha (NIB) Berusaha (NIB),
(NIB) dan dan ▪ Izin yang harus
▪ Sertifikat Standar ▪ Sertifikat Standar disetujui oleh
(SS) berupa (SS) yang harus Kementerian/Le
Pernyataan diverifikasi oleh mbaga/
Mandiri Kementerian/ Pemerintah
Lembaga/ Daerah, dan/atau
Pemerintah Sertifikat Standar
Daerah (SS) jika
dibutuhkan
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Usaha

B. TAHAP OPERASIONAL/
A. TAHAP PERSIAPAN
KOMERSIAL
1. Pengadaan tanah/tempat usaha
1. Produksi barang/jasa;
2. Pembangunan/ Sewa Gedung/
Kantor/ Pabrik

2. logistik dan distribusi barang/jasa


3. Pengadaan Peralatan atau sarana
4. Pengadaan sumber daya manusia

3. pemasaran barang/jasa; dan/atau


5. Pemenuhan standar usaha

6. Kegiatan lain sebelum dilakukannya 4. Kegiatan lain dalam rangka


operasional dan atau komersial operasional dan atau komersial.

Pelaku usaha dengan kegiatan usaha risiko menengah tinggi / risiko tinggi wajib melakukan tahap
persiapan. Bila dalam jangka waktu 1 tahun sejak NIB terbit, tidak melakukan persiapan, Lembaga OSS
mencabut NIB.
Alur Proses Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Persyaratan Dasar PB, PB dan PB-UMKU

Untuk memulai dan melakukan


kegiatan usaha

Persyaratan Dasar Perizinan Berusaha Perizinan Berusaha Untuk Menunjang


Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PB) Kegiatan Usaha (PB-UMKU)
Sebelum UU CK​ Setelah UU CK​ - NSPK PB berbasis KBLI ditanamkan di Sistem - Sebelumnya (OSS 1.0/1.1) dikenal
Kesesuaian Kegiatan Pem OSS berdasarkan pengaturan dalam Lampiran dengan istilah “Izin Komersial
anfaatan Ruang (KKPR)*​ PP 5/2021 (untuk 1.349 KBLI, termasuk 140 /Operasional”
Izin Lokasi​
*KKPR Darat, KKPR Laut, KBLI Beririsan) dan identifikasi NSPK (untuk - Layanan 559 PB-UMKU dilakukan
dan P2KH​ 353 KBLI Tanpa Pengampu). seluruhnya melalui Sistem OSS baik
Persetujuan Lingkungan*​ - Layanan PB dilakukan seluruhnya melalui dengan hak akses (279 PB-UMKU)
Izin Lingkungan​ *SPPL, PKPLH, SKKL, RKL- Sistem OSS dengan hak akses, kecuali 163 PB maupun integrasi dengan Sistem K/L
RPL Rinci​ melalui integrasi dengan Sistem K/L. (280 PB-UMKU: 252 go live; 28 dalam
Izin Mendirikan Banguna - Pemenuhan ketentuan didasarkan atas PP pembahasan)
Persetujuan Sektor, Perpres BUPM, dan 22 Permen/Perban
(IMB)
Bangunan Gedung (PBG)
dan Sertifikat Laik Fungsi turunan dari PP No. 5/2021.
dan SLF​
(SLF)​

15
Persyaratan Dasar Perizinan Berusaha

Pasal 5 Ayat (1) PP No. 5 Tahun 2021:


Persyaratan Dasar Perizinan Berusaha meliputi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang, persetujuan lingkungan,
persetujuan bangunan gedung, dan sertifikat laik fungsi.

Persetujuan PBG
KKPR Lingkungan

Jenis KKPR: Persyaratan:


Persyaratan:
1. Konfirmasi KKPR 1. KKPR
1. KBLI/Bidang Usaha
2. Persetujuan KKPR 2. Persetujuan Lingkungan
2. PKKPR/Lokasi
3. Rekomendasi KKPR
Perizinan Berusaha – Nomor Induk Berusaha (NIB)

Angka Pengenal
API
Impor (API-P/API-U)

Akses dahulu NomorInduk


Kepabeanan
Kepabeanan (NIK)
Setiap Pelaku Usaha hanya
bisa memiliki 1 NIB namun
dapat memiliki usaha lebih
dari 1 dalam NIB tersebut
Perizinan Berusaha – Perizinan Tunggal

Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dengan tingkat usaha risiko rendah
diberi kemudahan berupa perizinan tunggal. Artinya NIB berlaku
sebagai legalitas, Standar Nasional Indonesia (SNI), dan sertifikasi
jaminan produk halal.

SNI berupa Sertifikat Bina UMK selanjutnya akan dilakukan


pendampingan/fasilitasi oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Sertifikasi jaminan produk halal selanjutnya ditindaklanjuti dengan


pendampingan/fasilitasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk
Halal (BPJPH) Kementerian Agama.

Sesuai dengan pengaturan pada PERPPU No. 2 tahun 2022, untuk


UMK pada Pasal 33A: Penetapan kehalalan produk UMK melalui
pernyataan halal dilakukan dalam jangka waktu 1 hari oleh Komite
Fatwa Produk Halal.
CONTOH PRODUK
NOMOR INDUK BERUSAHA
SERTIFIKAT STANDAR BELUM TERVERIFIKASI
SERTIFIKAT STANDAR TERVERIFIKASI
SERTIFIKAT STANDAR
PB UMKU
Menu Utama Subsistem Pelayanan Informasi
Menu Informasi
Menu KBLI
Perizinan Berusaha Non
UMK Risiko Tinggi
(Badan Usaha)
Menu Pelacakan
Perizinan Berusaha Untuk menunjang Kegiatan Usaha (PB-UMKU)
1. Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha (PB UMKU) adalah perizinan yang diperlukan bagi kegiatan usaha
dan/atau produk pada saat pelaksanaan tahap operasional dan/atau komersial

2. Jenis PB UMKU sangat bervariasi, antara lain dalam bentuk Izin, Persetujuan, Penetapan, Pengesahan, Penunjukan, Registrasi,
Rekomendasi, Sertifikat, Sertifikasi, Konsultasi, dan Surat Keterangan.

3. PB UMKU tidak termasuk izin yang sifatnya transaksional (berlaku hanya untuk sekali kegiatan), seperti Izin Terbang untuk
Pesawat, Pilot, Pramugari/a dan Persetujuan Impor/Ekspor.

4. Kewenangan penerbitan PB-UMKU maupun persyaratannya berbeda - beda setiap jenis PB-UMKU
Detail Langkah Pengurusan Perizinan Berusaha Untuk menunjang
Kegiatan Usaha (PB-UMKU)

Tahap Pengajuan PB UMKU

• Masuk ke akun OSS pelaku usaha di


melalui PC atau Laptop (Saat ini PB
UMKU belum bisa diajukan melalui
Aplikasi OSS)

• Pada akun Pelaku Usaha Pilih Menu


PB UMKU > Permohonan Baru.

• Akan muncul tabel Daftar Kegiatan


Usaha yang berisi daftar kegiatan
usaha sesuai NIB dan dapat
digunakan untuk mengajukan PB
UMKU. Pastikan KBLI yang akan
diajukan PB UMKU sudah terbit di
NIB

• Klik tombol Proses Perizinan


Berusaha UMKU pada bagian bawah
data kegiatan usaha yang akan
diajukan PB-UMKU nya.
Detail Langkah Pengurusan Perizinan Berusaha
Tahap Pengajuan PB UMKU

• Klik tombol Ajukan Perizinan Berusaha UMKU


Detail Langkah Pengurusan Perizinan Berusaha
Tahap Pengajuan PB UMKU

• Pilih jenis PB UMKU yang


diajukan.

• Untuk daftar KBLI yang dapat


mengajukan suatu PB UMKU
dapat dicek pada menu
Informasi> PB UMKU di situs
OSS.go.id.

• Pada Menu Deskrispi Kegiatan


Usaha Pilih Seluruh.

• Klik tombol LANJUT.


Detail Langkah Pengurusan Perizinan Berusaha
Tahap Pengajuan PB UMKU

• Pada halaman utama Daftar PB UMKU atas KBLI yang diajukan akan muncul ID izin pengajuan PB
UMKU yang diajukan, status izin dan status permohonan.
• Pada contoh berikut, untuk Sertifikat CDOB, Pelaku Usaha melakukan Pemenuhan Persyaratan PB
UMKU di Sistem K/L → melakukan registrasi akun di aplikasi esertifikasi CDOB
(sertifikasicdob.pom.go.id).
• Saat Izin sudah selesai diverifikasi dan sudah terbit maka Status Izin akan berubah menjadi Izin
Terbit dan dokumen PB UMKU akan dapat diunduh.
Fasilitasi Bagi Pelaku Usaha Pada Layanan OSS

1 2 3 4 5 6 7

Konsultasi
Informasi Virtual

● Pendaftaran konsultasi tatap muka dilakukan melalui akun OSS pelaku usaha pada situs oss.go.id. Jika konsultasi
tidak dilakukan langsung oleh pemilik akun/penanggung jawab perusahaan pada sistem OSS, maka perlu membawa
surat kuasa dari pemilik akun/penanggung jawab pada sistem OSS + fotocopy KTP pemberi kuasa dan user ID +
password akun OSS pelaku usaha.

52

Anda mungkin juga menyukai