Anda di halaman 1dari 11

PERJANJIAN KERJASAMA

PENYEDIAAN TENAGA ALIH DAYA

Nomor : 050/COR-SPJK/XII/2022

Pada hari ini, *** Tanggal *** telah dibuat Perjanjian Kerjasama Penyediaan Tenaga Alih
Daya (selanjutnya disebut dengan “PERJANJIAN”) oleh dan antara :

1. [***], suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Hukum Negara Republik
Indonesia, yang berkedudukan dan berkantor pusat di [***] beralamat di [***],
dalam hal ini diwakili oleh [***], selaku [***], dari dan oleh karenanya sah
bertindak untuk dan atas nama [***], untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA;

dan

2. [***], suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Hukum Negara Republik
Indonesia, yang berkedudukan dan berkantor pusat di [***] beralamat di [***],
dalam hal ini diwakili oleh [***], selaku [***], dari dan oleh karenanya sah
bertindak untuk dan atas nama [***], untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KEDUA;

selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama – sama disebut sebagai
PARA PIHAK dan secara sendiri-sendiri disebut sebagai PIHAK. PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA dalam kedudukannya masing-masing sebagaimana tersebut di atas menerangkan
terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut :

1) Bahwa PIHAK PERTAMA adalah perusahaan yang bergerak dalam *** yang
berbadan hukum Perseroan Terbatas dan pada saat ini membutuhkan tenaga alih
daya yang akan ditempatkan di lingkungan kerja PIHAK PERTAMA.

2) Bahwa PIHAK KEDUA menurut keterangannya adalah perusahaan yang bergerak


dalam bidang usaha jasa penyedia tenaga alih daya yang telah mendapat ijin dari
instansi pemerintahan;

3) Bahwa PIHAK KEDUA telah mengirimkan surat penawaran harga kepada PIHAK
PERTAMA berdasarkan nomor *** tertanggal ***, dan PIHAK PERTAMA juga telah
menyetujui surat penawaran tersebut dan akan menunjuk PIHAK KEDUA untuk
menyediakan tenaga alih daya di lingkungan kerja PIHAK PERTAMA.

Berdasarkan hal–hal tersebut di atas selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
sepakat untuk saling mengikatkan diri dan menandatangani Perjanjian Penyediaan Tenaga
Alih Daya ini (untuk selanjutnya disebut “Perjanjian”) dengan syarat dan ketentuan
sebagai berikut :

PASAL 1
DEFINSI
PASAL 2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA

1) PIHAK PERTAMA dengan ini menunjuk dan memberi perintah kepada PIHAK KEDUA
untuk melaksanakan pekerjaan berupa kegiatan menyediakan tenaga alih daya sesuai
dengan deskripsi pekerjaan yang diatur masing-masing unit kerja PIHAK PERTAMA.

2) Lingkup pekerjaan alih daya yang diberikan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
(untuk selanjutnya disebut dengan “PEKERJAAN”) terdiri atas:
a. Jasa Driver;
b. Jasa Admin Resepsionis;
c. Jasa Layanan Kebersihan;
d. Jasa Pengamanan.

3) PIHAK KEDUA dengan ini mengikatkan diri dan setuju untuk melaksanakan Pekerjaan
Penyedia Tenaga Alih Daya dengan standar operasional yang tinggi dengan integritas
serta ditambah dengan keahlian secara profesional dan tidak melanggar etika/moral
yang berlaku dalam masyarakat.

4) PARA PIHAK setuju dan sepakat selama jangka waktu Perjanjian ini berlangsung untuk
setiap saat saling memberikan informasi dan/atau data yang berkaitan dengan Pekerjaan
dan/atau tenaga kerja.

PASAL 3
JENIS PEKERJAAN

1) PARA PIHAK setuju dan sepakat bahwa di dalam melaksanakan pekerjaannya di


lingkungan kerja PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA akan mempertanggungjawabkan
semua hasil pekerjaan langsung kepada PIHAK PERTAMA;

2) PARA PIHAK setuju dan sepakat bahwa kegiatan penyediaan tenaga alih daya
sepenuhnya hanya dilakukan di lingkungan atau wilayah kerja PIHAK PERTAMA
(selanjutnya disebut “Lingkungan Kerja”).

PASAL 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1) Jangka waktu kerjasama ini berlaku selama *** terhitung sejak tanggal *** hingga
tanggal *** (selanjutnya disebut “Jangka Waktu”);

2) Atas persetujuan PARA PIHAK, Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan ketentuan yang
akan ditetapkan dikemudian hari, dengan ketentuan bahwa apabila PARA PIHAK hendak
memperpanjang Perjanjian ini maka salah satu Pihak wajib memberitahukan Pihak
lainnya secara tertulis dalam waktu 14 (empat belas) hari sebelum jangka waktu
perjanjian ini berakhir.

PASAL 5
HARGA PERJANJIAN & CARA PEMBAYARAN
1) PARA PIHAK sepakat harga jasa Pekerjaan dalam perjanjian ini adalah sebesar *** per
bulan sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (Ppn);

2) Atas Jasa Pekerjaan yang telah dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA
berkewajiban membayar kepada PIHAK KEDUA harga jasa untuk tiap bulan yang
besarnya bersifat Harga Satuan Tetap (Fixed Unit Price) dan berdasarkan prestasi
tenaga kerja tiap bulannya;

3) Harga jasa sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini belum termasuk biaya-biaya atas
kelebihan jam kerja/lembur yang besarnya telah disepakati oleh PARA PIHAK dengan
perhitungan disnaker yaitu (1/173*upah) yang dibuktikan dengan SPKL (Surat Perintah
Kerja Lembur);

4) PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA via transfer ke
rekening Bank milik PIHAK KEDUA yaitu :
Bank : ***
A/C : ***
A/n : ***

5) Harga jasa sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini akan dibayarkan PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak
tanggal tagihan diterima PIHAK PERTAMA pada tanggal 25 (dua puluh lima ) bulan
berjalan dengan melampiri dokumen lengkap yaitu ;
a. Surat Permohonan Pembayaran;
b. Kuitansi/ Invoice bermaterai, rangkap 2 (dua) dan berstempel;
c. Faktur Pajak;
d. Iuran BPJS;
e. Laporan Bulanan yang meliputi Kinerja, kehadiran dan /atau kejadian khusus.

6) Apabila selama jangka waktu Perjanjian terjadi perubahan nilai Uang Jasa Pekerjaan
yang disebabkan oleh perubahan harga, perubahan manpower dan lain sebagainya,
maka perubahan nilai Uang Jasa Pekerjaan tersebut baru berlaku efektif dan dapat
ditagihkan oleh Pihak Kedua setelah dibuat dan ditandatanganinya addendum atas
Perjanjian ini;

7) Apabila terjadi selisih pembayaran terhadap nilai Uang Jasa Pekerjaan, maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk memperhitungkan kekurangan dan
kelebihannya dengan cara merevisi invoice di periode tersebut.

PASAL 6
KUALIFIKASI

1) PIHAK KEDUA menyatakan bersedia untuk menempatkan personil tenaga alih daya
sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan yang akan ditentukan oleh PIHAK PERTAMA;

2) Persyaratan yang harus dipenuhi oleh personil tenaga alih daya, antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Pendidikan minimal SLTA / Sederajat;
b. Usia minimal 21 tahun;
c. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepolisian:
d. Tidak pernah/sedang menggunakan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
(NAPZA).
3) Persyaratan yang harus dipenuhi personil tenaga alih daya pekerjaan jasa pengamanan
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan minimum SMA atau sederajat.
b. Laki-Laki.
c. Bebas narkoba
d. Mempunyai Sertifikat Gada Pratama
e. Berkelakuan baik, dibuktikan dengan Surat Keterangan Kelakuan Baik.
f. Dalam keadaan sehat dan tidak berpenyakit, dibuktikan dengan hasil dari
pemeriksaan dokter atau laboratorium.

PASAL 7
PROSEDUR PENEMPATAN

1) PIHAK KEDUA wajib mengirim data – data tenaga kerja pekerjaan perjanjian ini yang
diperlukan atau diminta PIHAK PERTAMA, sebelum PIHAK PERTAMA menyatakan
kesediaannya untuk menggunakan tenaga kerja jasa alih daya sebagai berikut :
a. Surat permohonan pekerjaan;
b. Daftar Riwayat Hidup;
c. Pas foto;
d. Tanda pengenal (ID Card) berupa KTP/SIM atau tanda pengenal lainnya.

2) Tenaga kerja PIHAK PERTAMA yang bekerja pada PIHAK KEDUA bukanlah tenaga kerja
PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA tidak dibebani permasalahan ketenagakerjaan
yang terkait dengan Disnaker, BPJS dan sebagainya;

3) PIHAK PERTAMA berhak mengembalikan jasa tenaga kerja yang telah bekerja di tempat
PIHAK PERTAMA, karena melanggar ketentuan meliputi :
a. Tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
b. Tidak melakukan tugas dengan baik atau tidak cakap.
c. Tidak sesuai dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA .
d. Perundang – undangan ketenagakerjaan yang berlaku.
e. Tenaga Jasa Operasional Kantor diduga atau melakukan penyimpangan transaksi
dan /atau terlibat perbuatan yang bertentangan dengan hukum kesusilaan dan
kesopanan.

4) Karena ketentuan dalam ayat (3) pasal ini, dan PIHAK PERTAMA akan memberitahu
PIHAK KEDUA selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal penggantian yang
diinginkan oleh PIHAK PERTAMA;

5) Selambat - lambatnya 3 (tiga) hari setelah menerima pemberitahuan tersebut, PIHAK


KEDUA segera mengajukan kandidat baru sebagai pengganti;

6) Tenaga Kerja PIHAK KEDUA wajib dan bersedia menerima rotasi disetiap wilayah kerja
yang dimiliki oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 8
JUMLAH JASA, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1) PARA PIHAK sepakat bahwa jumlah tenaga kerja pada Pekerjaan dalam perjanjian ini
adalah sebanyak 11 (sebelas) orang yang terdiri atas:
a. Jasa *** sebanyak *** orang
b. Jasa *** sebanyak *** orang
c. Jasa *** sebanyak *** orang
d. Jasa *** sebanyak *** orang
e. Jasa *** sebanyak *** orang
2) Detail pembagian dan penempatan masing-masing pekerja sebagaimana dalam lampiran
perjanjian ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dan mengikat para pihak;

3) Penentuan tempat tugas dan ruang lingkup tenaga kerja alih daya dilakukan
berdasarkan pertimbangan dan keputusan PIHAK PERTAMA, demikian pula perpindahan
tempat tugas dan petugas;

4) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas tugas dan tanggung jawab jasa tenaga kerja
alih daya yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA;

5) Apabila terjadi kehilangan dan/atau selisih dalam pekerjaan yang dilaksanakan oleh
tenaga kerja alih daya, maka tenaga kerja PIHAK KEDUA akan bertanggung jawab
setelah lebih dahulu dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan oleh pihak yang berwajib
secara kronologis yang obyektif di lapangan sesuai dengan prosedur hukum yang
berlaku di Indonesia bahwa tenaga kerja PIHAK KEDUA telah melakukan kelalaian dan
pelanggaran.

PASAL 9
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1) Wajib untuk tetap memperhatikan dan membantu menjaga keselamatan pekerja yang
bekerja di Lingkungan Kerja Pihak Pertama sesuai dengan ketentuan peraturan
ketenagakerjaan yang berlaku di Negara Republik Indonesia;

2) Wajib untuk melakukan pembayaran pekerjaan termasuk management fee dari Pihak
Kedua tepat waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian ini;

PASAL 10
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1) Pihak Kedua berkewajiban untuk bertanggung jawab atas tindakan yang bukan
berdasarkan instruksi/tidak sesuai dengan prosedur dari Pihak Pertama yang dilakukan
oleh dalam pengerjaan pekerjaan dilingkungan kerja Pihak Pertama yang dapat
mengakibatkan kerugian materiil bagi Pihak Pertama;

2) Pihak Kedua berkewajiban menyertakan Pekerja pada instansi Badan Penyelenggara


Jaminan Sosial (BPJS) dimana segala pengurusan klaim, pembayaran premi serta segala
biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.

3) Pihak Kedua berkewajiban untuk bertanggung jawab penuh baik langsung maupun tidak
langsung terhadap seluruh kegiatan administrasi kerja pada setiap lokasi kerja namun
tidak terbatas pada pembayaran Upah, insentif/bonus dan pembayaran BPJS dalam
melaksanakan pekerjaan pemborongan, pengawasan kehadiran, penegakan disiplin
kerja;

4) Pihak Kedua berkewajiban membayar Upah Jasa Pekerjaan pada bulan berjalan tanpa
adanya keterlambatan pembayaran dengan alasan apapun sebagaimana diatur pada
Pasal 5 Perjanjian ini;
5) Pihak Kedua berkewajiban menyetor PPh Pasal 21 dan memberikan bukti setor tersebut
kepada Pihak Pertama;

6) Pihak Kedua berkewajiban untuk memberikan laporan atau data lengkap yang dapat
dibuktikan kebenarannya dan melakukan penghitungan penagihan secara benar, tepat,
teliti dan lengkap untuk mencegah terjadinya koreksi atau perubahan yang berulang-
ulang;

7) Pihak Kedua berkewajiban menjaga kebersihan, kerapihan dan keindahan tempat kerja
di Lingkungan Kerja Pihak Pertama;

8) Tanpa mengurangi isi ketentuan Pasal 9 Ayat (2) di atas maka Pihak Kedua
berkewajiban untuk memenuhi semua kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini tanpa
ada satupun yang dikecualikan.

Pasal 10
SHIFT & PENEMPATAN

1) Shift adalah jadwal kerja yang diatur dan disepakati oleh PARA PIHAK yang harus
dijalankan oleh tenaga kerja;

2) Penempatan adalah tempat tugas dan bekerja tenaga kerja;

3) Proses rekrutmen, penerimaan dan pengelolaan tenaga kerja adalah menjadi hak PIHAK
KEDUA;

4) Setiap penerimaan dan penempatan tenaga kerja harus mendapatkan persetujuan dari
PIHAK PERTAMA;

5) PIHAK PERTAMA berhak untuk menolak dan meminta ganti tenaga kerja bilamana dirasa
perlu dan hal tersebut tidak memerlukan alasan yang harus dibuktikan kepada PIHAK
KEDUA;

6) Atas biaya yang timbul dari proses rekrutment, penerimaan dan pengelolaan menjadi
beban PIHAK KEDUA;

7) Hubungan kerja dan hubungan hukum antara tenaga kerja adalah dengan PIHAK KEDUA
dan tidak ada hubungan hukum dengan PIHAK PERTAMA;

8) PIHAK KEDUA wajib memberikan salinan perjanjian kontrak kerja dengan tenaga kerja
kepada PIHAK PERTAMA;

9) Jadwal kerja dan shift pemborongan kerja alih daya akan ditentukan oleh PIHAK
PERTAMA sesuai dengan kebutuhan kerja PIHAK PERTAMA.

PASAL 11
PENGALIHAN KEWAJIBAN

PIHAK KEDUA selama Jangka Waktu Perjanjian, dengan cara apapun tidak diperkenankan
mengalihkan dan memberikan Pekerjaan yang telah diterima dari PIHAK PERTAMA baik
sebagian maupun keseluruhan dari apa yang telah ditentukan dalam Perjanjian ini kepada
pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 12
KEADAAN FORCE MAJEURE

1) Apabila terjadi keterlambatan dan/atau tidak dapat dilaksanakannya kewajiban yang


tercantum dalam Perjanjian ini oleh salah satu pihak disebabkan kejadian di luar
kemampuan atau kehendak PARA PIHAK atau Force Majeure maka keterlambatan
dan/atau kegagalan tersebut tidak dapat dianggap sebagai kelalaian/kesalahan dari
pihak yang mengalami keterlambatan dan/atau kegagalan tersebut dan pihak yang
bersangkutan akan dilindungi atau tidak akan mengalami tuntutan dari pihak lainnya.

2) Yang dimaksud dengan Force Mejeure adalah kejadian – kejadian seperti kebakaran,
gempa bumi, banjir, huru – hara, peperangan dan lain – lain yang dapat mempengaruhi
langsung terhadap pelaksanaan operasional PIHAK PERTAMA dan pihak yang
bersangkutan telah berusaha dengan sebaik – baiknya untuk mengatasi Force Majeure
tersebut;

3) Apabila pemberitahuan adanya Force Majeure tidak disertai alasan atau tidak dapat
dibuktikan maka pihak lainnya berhak menolak adanya Force Majeure tersebut.

PASAL 13
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

Perjanjian ini berakhir apabila:

1) Berakhirnya jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Pasal 4 Perjanjian ini;

2) Diakhiri berdasarkan kesepakatan antara PARA PIHAK dengan adanya pemberitahuan


dalam waktu paling lambat 14 ( empat belas ) hari kalender sebelum tanggal
pengakhiran Perjanjian ini dari Pihak yang bermaksud mengakhiri yang diakhiri dengan
adanya pelunasan kewajiban dari masing-masing pihak;

3) Diakhiri berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK karena adanya force majeure

PASAL 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1) Setiap perselisihan yang timbul berkaitan dengan pelaksaaan Perjanjian ini, semaksimal
mungkin akan diselesaikan oleh PARA PIHAK dengan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat;

2) Apabila dengan cara musyawarah tidak tercapai kesepakatan maka PARA PIHAK sepakat
untuk memilih penyelesaian ini di hadapan Pengadilan Negeri Surabaya.

PASAL 15
PEMBERITAHUAN
PARA PIHAK menentukan segala bentuk persuratan dan pemberitahuan dari perjanjian ini
harus disampaikan secara tertulis melalui facsimile, pos dan atau diserahkan secara
langsung dan dialamatkan pada :

1) PIHAK PERTAMA
Alamat :
Email :
Telp :
Fax :
Up. :

2) PIHAK KEDUA
Alamat :
Email :
Fax :
Mobile :
Up. :

PASAL 16
PAJAK-PAJAK

1) Semua pajak-pajak yang berhubungan dengan transaksi ini akan ditanggung dan atau
dibayar oleh masing-masing pihak sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

2) PIHAK KEDUA dengan ini setuju dan mengikatkan diri untuk membebaskan dan
memberikan ganti kerugian kepada PIHAK PERTAMA terhadap semua tuntutan-tuntutan,
kewajiban-kewajiban yang timbul sebagai akibat kelalaian dari PIHAK KEDUA untuk
melaksanakan kewajibannya membayar pajak-pajak yang terhutang.

PASAL 17
KELALAIAN

PIHAK KEDUA dapat dinyatakan lalai apabila terdapat kepastian atau bukti bahwa PIHAK
KEDUA tidak melaksanakan salah satu syarat/ketentuan atau kewajiban sebagaimana
tercantum dalam Perjanjian dan/atau dokumen yang dibuat sehubungan dengan Perjanjian
ini dan kejadian kelalaian tersebut tidak dapat diperbaiki atau dipenuhi oleh PIHAK KEDUA
dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah teguran tertulis pertama yang
juga merupakan teguran tertulis terakhir dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 18
KETERPISAHAN

1) Dalam hal suatu ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian ini dinyatakan sebagai tidak
sah atau tidak dapat diberlakukan secara hukum baik secara keseluruhan maupun
sebagian, maka ketidaksahan atau ketidakberlakuan tersebut hanya berkaitan pada
ketentuan itu atau sebagian dari padanya saja. Sedangkan ketentuan lainnya dari
Perjanjian ini akan tetap berlaku dan mempunyai kekuatan hukum secara penuh;

2) PARA PIHAK selanjutnya setuju bahwa terhadap ketentuan yang tidak sah atau tidak dapat
diberlakukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini akan diganti dengan
ketentuan yang sah menurut hukum dan sejauh serta sedapat mungkin mencerminkan
maksud dan tujuan komersial dibuatnya ketentuan tersebut oleh PARA PIHAK.
PASAL 19
KERAHASIAAN

1) PIHAK KEDUA akan memelihara status kerahasiaan seluruh data - data pekerjaan
beserta hasil hasil dan tidak dibenarkan untuk diberitahukan atau disiarkan kepada Pihak
Ketiga, baik dalam bentuk lisan ataupun tulisan tampa persetujuan tertulis dari PIHAK
PERTAMA, baik selama masa berlaku perjanjian ini maupun sesudah berakhirnya jangka
waktu Perjanjian ini;

2) Semua dokumen, data–data , laporan–laporan dan informasi lain yang diberikan oleh
PIHAK KEDUA terhadap hasil pekerjaan sebagaimana yang dimaksudkan dalam
Perjanjian ini kepada PIHAK PERTAMA merupakan milik PIHAK PERTAMA dan tidak boleh
diberikan kepada Pihak Ketiga tanpa ijin tertulis dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 20
ATURAN PERILAKU BISNIS

Para Pihak bersama-sama berkomitmen agar para pemangku kepentingan dan Pihak terkait
lainnya yang berada di bawah kendali Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ketentuan
sebagai berikut:

1) Para Pihak menjamin untuk tidak melakukan ataupun menerima Penyuapan termasuk
namun tidak terbatas pada memastikan kepatuhan terhadap Peraturan dan Regulasi
anti-penyuapan yang berlaku dilakukan secara menyeluruh, melakukan harmonisasi anti-
penyuapan dalam upaya mencapai Tujuan Para Pihak, menyediakan kerangka kerja
untuk menetapkan, mengkaji, dan mencapai Tujuan Anti-Penyuapan, serta memenuhi
persyaratan ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan;

2) Para Pihak menjamin keberadaan, wewenang, dan independensi Anti-Bribery Compliance


Function, menerapkan sanksi dan konsekuensi lain dari tidak mematuhi Kebijakan Anti-
Penyuapan serta menyediakan, men-sosialisasikan, dan mengkomunikasikan Kebijakan,
Tujuan, dan perangkat Sistem Manajemen Anti-Penyuapan lainnya;

3) Para Pihak menjamin tidak akan melakukan persekongkolan/pengaturan/kerjasama


diantara para Calon Penyedia Barang/Jasa lain dan/atau Pejabat/karyawan PARA PIHAK
dan/atau Panitia Pengadaan yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha
tidak sehat.

PASAL 21
PERISTIWA CIDERA JANJI

1) Yang dimaksud dengan peristiwa cidera janji dalam Perjanjian ini adalah PARA PIHAK
tidak melaksanakan Perjanjian ini atau melaksanakannya sebagian, melakukan
penundaan kewajiban, memberikan pernyataan baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis yang isinya tidak sesuai atau bertentangan dengan yang sebenarnya, atau
melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;

2) Apabila salah satu pihak dalam Perjanjian ini lalai atau melakukan cidera janji dalam
memenuhi suatu kewajiban yang timbul berdasarkan Perjanjian ini sebagaimana
mestinya, maka Pihak yang lalai itu harus dianggap terbukti lalai atau cidera janji
melakukan kewajibannya itu dengan lewatnya waktu saja dan karenanya tidak
diperlukan lagi bukti dan/atau keterangan dan/atau pemberitahuan dalam bentuk
apapun.

PASAL 22
BAHASA

Perjanjian dibuat dalam bahasa Indonesia dan merupakan bahasa yang dipakai untuk
menginterpretasikan isi Perjanjian ini.

PASAL 23
PIHAK KETIGA

PARA PIHAK dengan ini sepakat bahwa segala resiko, tuntutan hukum atas segala akibat
baik langsung dan tidak langsung dari pihak manapun atas pelaksanaan dari Perjanjian ini
merupakan tanggung jawab penuh dari PIHAK KEDUA.

PASAL 24
PERUBAHAN dan ADDENDUM

1) Perjanjian ini merupakan Perjanjian yang lengkap yang dibuat PARA PIHAK yang
meliputi semua hal yang tercakup dalam Perjanjian ini (yang menggantikan semua
persetujuan yang mungkin telah dibuat sebelumnya antara pihak-pihak dalam Perjanjian
ini, baik yang dibuat secara tertulis atau lisan, baik yang dibuat secara tegas ataupun
yang dibuat secara tak langsung, berkenaan dengan hal-hal yang dimuat dalam
Perjanjian ini);

2) Perjanjian ini hanya dapat diubah dengan penandatanganan perubahan secara tertulis
oleh PARA PIHAK dalam Perjanjian ini;

3) Apabila salah satu Pihak dalam Perjanjian ini lalai dalam memenuhi sesuatu kewajiban
yang timbul berdasarkan Perjanjian ini sebagaimana mestinya, maka Pihak yang lalai itu
harus dianggap terbukti telah lalai melakukan kewajibannya itu dengan lewatnya waktu
saja dan karenanya tidak diperlukan lagi bukti dan/atau keterangan dan/atau
pemberitahuan dalam bentuk apapun;

4) Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, akan diatur dan
ditetapkan dalam suatu addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.

PASAL 25
LAIN-LAIN

1) Untuk setiap perubahan terhadap Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
setuju untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Tambahan yang merupakan
satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini;
2) Dalam hal salah satu atau lebih ketentuan dari Perjanjian ini menjadi batal, tidak berlaku
atau tidak dapat dilaksanakan karena sebab apapun juga berdasarkan peraturan
perundangan atau keputusan Pemerintah maka keabsahan dan daya berlakunya dari
ketentuan lainnya dari Perjanjian ini tetap sah dan berlaku.

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari dan
tanggal sebagaimana tersebut pada awal Perjanjian ini, dalam rangkap 2 (dua), keduanya
dibubuhi materai cukup dan mempunyai bunyi serta kekuatan hukum yang sama.

Anda mungkin juga menyukai