A. Pendahuluan
kepada pihak lain (outside provider), dimana tindakan ini terkait dalam suatu
kontrak kerjasama.
1
1. Kebijakan outsourcing yang dibuat agar sesuai dengan peraturan perundang-
syarat kerja, jenis pekerjaan yang dapat diterapkan sistem outsourcing, dan
2
3. Mengurangi jumlah staff di unit personalia/kepegawaian.
5. Pihak perusahaan pengguna jasa akan lebih fokus pada bidang usaha
utamanya.
6. Penggunaan jasa house keeping system, pihak pengguna jasa tidak perlu
jasa pekerja.
diawasi oleh perusahaan pengguna jasa yang diwakili oleh Pengawas Pelaksana
juga dapat meminta perusahaan penyedia jasa pekerja untuk menambah jumlah
adanya persetujuan dari kedua belah pihak melalui pemberitahuan salah satu
pihak kepada pihak lainnya, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum Perjanjian
Kerja Sama tersebut berakhir. Dalam hal Perjanjian Kerja Sama tersebut
3
diperpanjang maka perusahaan penyedia jasa pekerja dan pekerja yang
kerja sama disebut mitra, terdapat klausul pasal yang berisi hak dan kewajiban
para pihak. Walaupun isi pasal hak dan kewajiban tiap perjanjian kerja sama
yang diserahkan pada pola outsourcing tetapi setidaknya ada beberapa hal
mengenai hak dan kewajiban para pihak yang harus ada di tiap perjanjian kerja
sama outsourcing dan harus ditaati oleh para pihak. Berdasarkan perjanjian
kerja sama itu berakhir. Berdasarkan perjanjian kerja sama antara perusahaan
pengguna jasa dengan perusahaan jasa penyedia pekerja mengenai jangka waktu
4
Pada pelaksanaannya Perjanjian kerjasama tersebut juga dapat berakhir
ketiga dan tidak mentaati ketentuan-ketentuan yang te lah disepakati serta tidak
Apabila pada saat perjanjian kerja sama tersebut berakhir dan atau diputuskan
terdapat kewajiban yang belum terselesaikan oleh salah satu pihak, maka
B. Pembahasan
Asas utama dalam membuat perjanjian adalah asas kebebasan berkontrak artinya
setiap orang boleh membuat suatu perjanjian apa saja dengan siapa saja. Ketentuan
tersebut dituangkan dalam pasal 1338 KUHPerdata, yang menyatakan bahwa semua
perjanjian yang dibuat dengan sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
perjanjian kerja nampaklah perbedaannya. Para pihak yang mengadakan perjanjian kerja
tidak dalam kedudukan yang sama dan seimbang, karena pihak pekerja mengikatkan diri
mengikatkan diri dalam suatu perjanjian penyedia jasa pekerja yaitu Perjanjian
jasa. Perjanjian Kerjasama yang dibuat oleh para pihak tersebut harus memenuhi
5
syarat sah perjanjian seperti yang tercantum dalam Pasaal 1320 Kitab Undang
Undang Hukum Perdata yaitu kesepakatan bagi mereka yang mengikatkan diri,
kecakapan untuk membuat perikatan, suatu hal tertentu, dan sebab yang halal.
administrasi.
beberapa hal agar outsourcing ini dapat berjalan dengan baik, antara lain:
diperlukan, juga mencari solusi dari setiap masalah yang timbul dalam
masing-masing project.
6
3. Kordinator bertugas juga membuat laporan resmi kepada perusahaan
jasa untuk kemudian diberi pelatihan sesuai dengan jenis pekerjan yang telah
7
tertulis berdasarkan kesepakatan antara perusahaan pe ngguna jasa dan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dan memiliki kekuatan hukum yang sama
kerja sama itu berakhir. Berdasarkan perjanjian kerja sama antara perusahaan
pengguna jasa dengan perusahaan jasa penyedia pekerja mengenai jangka waktu
ketiga dan tidak mentaati ketentuan-ketentuan yang te lah disepakati serta tidak
Apabila pada saat perjanjian kerja sama tersebut berakhir dan atau diputuskan
terdapat kewajiban yang belum terselesaikan oleh salah satu pihak, maka
Kerja sama outsourcing dapat juga diputus secara sepihak oleh pihak
perusahaan pengguna jasa apabila terjadi salah satu atau lebih, sebagai berikut:
8
b. Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan sejak penandatanganan kerja
sama, mitra tidak melaksanakan dan melaporkan kegiatan yang
dilakukan sebagaimana menjadi kewajiban mitra;
d. Apabila ijin usaha mitra dicabut oleh instansi yang berwenang atau
dinyatakan pailit;
perusahaan pengguna jasa apabila terjadi salah satu atau lebih hal hal sebagai
berikut:
d. Apabila ijin usaha mitra dicabut oleh instansi yang berwenang atau
dinyatakan pailit;
9
f. Apabila pekerja mitra yang melakukan kerja sama outsourcing
dilakukan pemberitahuan secara tertulis kepada Mitra, tanpa perlu keputusan dari
Hakim dan perusahaan pengguna jasa dibebaskan dari segala tuntutan hukum dari
C. Simpulan
kerja dengan perusahaan penyedia jasa, perjanjian ini menimbulkan hak dan
kewajiban bagi para pihak. Perusahaan pengguna jasa dan perusahaan penyedia jasa
bertanggung jawab untuk memenuhi hak-hak pekerja yang terjadi dalam hubungan kerja
antara perusahaan penyedia penyedia jasa dengan pekerjanya dan tanggung jawab
jasa dan perusahaan penyedia jasa. Pihak perusahaan penyedia jasa dan perusahaan
pengguna jasa bertanggungjawab terhadap hak dan kewajiban pekerja outsourcing yang
dirugikan.
Daftar Pustaka
Budiartha. I Nyoman Putu, Konsep Alih Daya, Bentuk Perlindungan dan Kepastian
Hukum Outsourcing, Setara Pres, Malang, 2016.
10
Budiono, Abdul Rachmad, Hukum Perburuhan di Indonesia, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 1997.
Chandra Soewondo. 2003. Outsourcing Implementasi di Indonesia. Jakarta: Elex Media
Kompetindo.
Damanik. Sehat, Outsourcing Dan Perjanjian Kerja, Cet II. DSS Publishing. Jakarta.
2007.
Moch Nurachmad, Tanya Jawab Seputar Hak-Hak Tenaga Kerja Kontrak (Outsourcing),
Visimedia, Jakarta, 2009.
Kepmenakertrans Nomor 101 Tahun 2004 tentang Tata Cara Perijinan Perusahaan
Penyedia Jasa Pekerja/Buruh.
11