Anda di halaman 1dari 92

Perjanjian Kerja Bersama

MUKADIMAH
Dengan mengharapkan Rahmat dan Ridha Allah SWT dan berlandaskan
semangat Hubungan Industrial Pancasila, Perusahaan, Serikat Pekerja dan
seluruh pekerja akan berupaya sekuat tenaga untuk memberikan kontribusi
optimal mencapai tujuan Perusahaan, untuk mewujudkan pembangunan
Negara dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat pada umumnya dan
pekerja pada khususnya melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi.
Peningkatan produktivitas dan efisiensi operasi Perusahaan hanya dapat
dimungkinkan dengan adanya hubungan selaras, serasi dan seimbang yang
didasarkan kepada prinsip keterbukaan antara Perusahaan dengan Serikat
Pekerja yang pada akhirnya akan menumbuhkan saling mengerti, menghargai,
memiliki dan saling mempercayai dalam iklim kerjasama yang harmonis.
Dengan terciptanya keadaan saling memahami dan menghayati kewajiban dan
hak antara Perusahaan dan pekerja, maka akan tercipta iklim usaha yang
dinamis bagi Perusahaan dan ketenangan kerja bagi pekerja.
Guna membentuk suatu pemahaman dan penghayatan yang
terhadap tugas dan kewajiban masing-masing pihak serta
sepenuhnya akan tanggung jawab bersama dalam mewujudkan
cita-cita diatas, maka dibuatlah Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
tujuan yaitu:

mendalam
menyadari
tujuan dan
ini dengan

1. Menjelaskan hak dan kewajiban serta menjamin adanya kepastian hukum


bagi Perusahaan, Serikat Pekerja dan pekerja sebagai peserta produksi.
2. Menetapkan syarat-syarat kerja bagi para pekerja dalam rangka
mewujudkan hubungan kerja yang serasi, aman, mantap dan dinamis.
3. Memperteguh hubungan kerja didalam Perusahaan dengan mengatur
penyelesaian perselisihan hubungan industrial secara adil guna
menciptakan ketenangan kerja dalam lingkungan Perusahaan.
4. Meningkatkan hubungan dan kerja sama yang baik antara Perusahaan,
Serikat Pekerja dan pekerja.
Kedua belah pihak mengakui bahwa:
1. Fungsi Serikat Pekerja adalah mewakili anggotanya yang menjadi pekerja
Perusahaan, baik secara perorangan maupun secara kolektif dalam bidang
hubungan ketenagakerjaan.
2. Kesempatan untuk maju serta mengembangkan kemampuan dan
keterampilan kerja merupakan hak tiap pekerja. Oleh sebab itu setiap
pekerja mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

Perjanjian Kerja Bersama


potensi dan daya kreasinya dalam rangka meningkatkan produktivitas
Perusahaan yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan
pekerja.
Selama masa berlakunya PKB ini, Perusahaan dan Serikat Pekerja
bersepakat untuk melaksanakan semua ketentuan yang diatur dalam PKB ini
dengan sebaik-baiknya. Perubahan atas isi PKB ini hanya dapat dilakukan
atas kesepakatan kedua belah pihak.
PKB ini telah memenuhi prinsip-prinsip dalam konvensi International Labor
Organization (ILO) No. 98 yang sudah diratifikasi oleh Pemerintah Republik
Indonesia dengan Undang-Undang No. 18/1956, tentang hak pekerja untuk
berserikat dan mengadakan PKB.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

Perjanjian Kerja Bersama


BAB I

FINAL

UMUM

PASAL 1
PIHAK-PIHAK YANG MENGADAKAN PERJANJIAN
Perjanjian Kerja Bersama diadakan antara:
PT Arun Natural Gas Liquefaction disingkat PTA yang didirikan berdasarkan
Akta Notaris No. 22 (dua puluh dua) tanggal 16 Maret 1974, dengan
perubahan terakhir Akta No. 31 (tiga puluh satu) tanggal 22 Juli 2004,
berkedudukan di Jakarta dalam hal ini diwakili oleh Ir. Fauzi Husin dalam
kedudukannya sebagai President Director, oleh karena mana bertindak untuk
dan atas nama PT Arun Natural Gas Liquefaction, selanjutnya disebut
Perusahaan.
dengan
Serikat Pekerja PT Arun Natural Gas Liquefaction disingkat SP-PTA yang
terdaftar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP
03/M/BW/2000 tanggal 11 Januari 2000 dan didaftar kembali sesuai Kep
16/MEN/2001, dengan nomor pendaftaran : 560.8/02/2007 pada Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Tenaga Kerja dan Catatan Sipil Kota
Lhokseumawe, berkedudukan di Lhokseumawe, diwakili oleh M. Rafi Ali, SE.
dalam kedudukannya sebagai Ketua SP-PTA, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama anggota-anggotanya, selanjutnya disebut Serikat Pekerja.
Dalam hal Perusahaan mengubah namanya atau menggabungkan diri dengan
Perusahaan lain, demikian pula bilamana Serikat Pekerja mengubah namanya
atau menggabungkan diri dengan organisasi lain, ketentuan-ketentuan dalam
PKB ini akan tetap berlaku selama sisa waktu masa berlakunya PKB ini untuk
mereka yang pada waktu terjadinya perubahan nama atau penggabungan diri
diberlakukan PKB ini.
PASAL 2
LUASNYA PERJANJIAN KERJA
1. Perusahaan dan Serikat Pekerja memahami dan menyetujui bahwa PKB
terbatas pada hal-hal yang pokok saja. Perusahaan maupun Serikat
Pekerja tetap mempunyai hak-hak lainnya yang diatur dalam ketentuan
perundangan-undangan yang berlaku.
2. PKB ini berlaku untuk semua lokasi Perusahaan. Hal-hal khusus karena
kondisi, sifat daerah yang berbeda akan dibicarakan bersama dan diatur
tersendiri.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 3
PENGAKUAN HAK KEWAJIBAN PERUSAHAAN
DAN SERIKAT PEKERJA
1.

Serikat Pekerja mengakui bahwa fungsi mengatur dan menjalankan


Perusahaan termasuk tata-cara kerja para pekerja merupakan hak dan
tanggung jawab penuh Perusahaan. Dalam menjalankan usahanya
Perusahaan akan mentaati syarat-syarat kerja yang tertera dalam PKB ini
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2.

Perusahaan mengakui bahwa fungsi Serikat Pekerja adalah mewakili


anggotanya yang menjadi pekerja Perusahaan baik secara perseorangan
maupun secara kolektif dalam bidang ketenaga kerjaan.

3.

Keberadaan Serikat Pekerja tidak mengurangi kewajiban dan tanggung


jawab Perusahaan terhadap para pekerja.

4.

Hubungan antara Perusahaan dan Serikat Pekerja harus diatur oleh


prinsip bahwa inisiatif untuk melakukan sesuatu tetap ada pada pihak
Perusahaan. Sebaliknya, Serikat Pekerja tetap mempunyai hak untuk
menyanggah dan naik banding atas tindakan-tindakan Perusahaan yang
bertentangan dengan isi dan jiwa PKB ini.

PASAL 4
IURAN SERIKAT PEKERJA
Perusahaan akan membantu memotong iuran bulanan anggota Serikat
Pekerja dari upah berdasarkan surat kuasa para pekerja yang menjadi
anggotanya. Surat Kuasa ini hanya dapat dibatalkan secara tertulis oleh
pekerja.
PASAL 5
BANTUAN PERUSAHAAN UNTUK SERIKAT PEKERJA
Untuk kelancaran operasional Serikat Pekerja, Perusahaan akan membantu
fasilitas sbb:
1. Ruangan kantor beserta fasilitas pendukungnya
2. Ruang pertemuan jika diperlukan
3. Kendaraan/transportasi
4. Anggaran untuk kegiatan Serikat Pekerja seperti olah raga, kesenian,
pengembangan, keorganisasian dll sesuai kemampuan Perusahaan
berdasarkan usulan Serikat Pekerja
5. Tenaga kerja administrasi.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 6
JAMINAN BAGI WAKIL-WAKIL SERIKAT PEKERJA
Perusahaan menjamin bahwa pekerja yang menjadi fungsionaris Serikat
Pekerja atau yang ditunjuk untuk mewakili Serikat Pekerja, tidak akan
mendapat tekanan, baik langsung ataupun tidak langsung dari Perusahaan,
yang disebabkan melaksanakan tugasnya sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya Serikat
Pekerja dapat meminta keterangan/data dari pejabat Perusahaan terkait.

PASAL 7
DISPENSASI BAGI SERIKAT PEKERJA
Perusahaan akan memberikan dispensasi meninggalkan pekerjaan dengan
mendapat upah untuk kepentingan berikut:
1. Untuk melaksanakan tugas-tugas Serikat Pekerja yang tidak dapat
diselesaikan diluar jam kerja, diberikan dispensasi oleh pimpinan
Perusahaan sepanjang tidak mengganggu operasi Perusahaan.
2. Untuk melaksanakan tugas diluar Perusahaan seperti hadir di persidangan,
konsultasi dengan instansi pemerintah atau organisasi dan menghadiri
pendidikan, diberikan dispensasi oleh pimpinan Perusahaan dengan
memperhitungkan kepentingan Perusahaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

Perjanjian Kerja Bersama


BAB II
STATUS PEKERJA DAN TANGGUNGAN

PASAL 8
JENIS DAN STATUS HUBUNGAN KERJA
Jenis Hubungan Kerja adalah:
Hubungan kerja dengan perjanjian kerja untuk Waktu Tidak Tertentu yaitu
Pekerja yang diangkat sebagai pekerja tetap setelah lulus ujian saringan
penerimaan pekerja dan sesudah menjalani masa percobaan selama 3 (tiga)
bulan.
Status pekerja adalah Pekerja Perbantuan Pertamina (Secondee), dan Pekerja
Penerimaan Langsung (Direct Hire).

PASAL 9
TANGGAL MULAI BEKERJA DAN MASA KERJA
1. Tanggal mulai bekerja adalah tanggal pekerja diterima bekerja secara
nyata (aktif) pada Perusahaan seperti yang tercantum dalam Perjanjian
Kerja.
2. Untuk menentukan Penghargaan Atas Pengabdian dalam Pemutusan
Hubungan Kerja, perhitungan hak istirahat tahunan/panjang dan pemberian
tanda penghargaan, masa kerja dihitung sejak tanggal mulai bekerja
seperti yang dimaksud dalam ayat 1 diatas. Dalam menghitung masa kerja
jangka waktu yang kurang dari 12 (dua belas) bulan dihitung berpadanan
berdasarkan 360 hari dalam 1 (satu) tahun.
3. Izin meninggalkan pekerjaan tanpa upah 6 (enam) bulan atau lebih tidak
dihitung sebagai masa kerja.

PASAL 10
KELUARGA YANG DIAKUI PERUSAHAAN
Keluarga pekerja yang diakui perusahaan ialah :
1. Istri/suami yang sah menurut hukum dan tercatat di perusahaan. Fasilitas
perusahaan diberikan hanya kepada satu istri/suami yang didaftarkan.
Perubahan atas nama yang terdaftar hanya dimungkinkan dalam hal terjadi
putusnya pernikahan sesuai dengan bukti yang sah menurut hukum.
2. Bahwa masalah nikah/talak/rujuk/pasah adalah hak keperdataan pekerja.
Dalam hal terjadinya nikah/talak/rujuk/pasah, pekerja dapat memprosesnya langsung ke instansi terkait. Perusahaan akan menata-laksanakannya
sesuai dengan keputusan Pengadilan.
Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

Perjanjian Kerja Bersama


3. Anak kandung, anak tiri dan anak angkat yang disahkan menurut hukum
dan didaftarkan pada perusahaan yang belum berumur 21 tahun, belum
pernah menikah dan belum mempunyai penghasilan, atau yang belum
berumur 25 tahun, belum pernah menikah dan belum mempunyai
penghasilan tetapi masih sekolah/kuliah.
4. Bagi anak cacat yang dinyatakan tertulis oleh dokter Perusahaan atau
dokter yang ditunjuk oleh Perusahaan dapat menjadi tanggungan sampai
mencapai umur 25 tahun asal belum pernah menikah.

PASAL 11
ANAK ANGKAT
Anak angkat yang dapat diakui perusahaan menjadi tanggungan pekerja ialah
apabila dipenuhi syarat-syarat berikut :
1. Umur anak masih dibawah 5 tahun pada waktu diangkat.
2. Dalam perkawinannya pekerja tidak dikaruniai anak dalam waktu 5 tahun.
3. Anak angkat yang diakui oleh perusahaan dibatasi hanya 1 orang selama
bekerja. Prosedur pengangkatan anak (adopsi) harus melalui Pengadilan
Negeri.
4. Dalam pengertian adopsi tersebut penyerahan anak yang akan diangkat
berlaku untuk selama-lamanya. Hal ini harus tercantum dalam surat
penyerahan anak tersebut.
5. Pekerja wanita lajang yang telah berumur 45 tahun dapat mengadopsi
anak .

PASAL 12
ANAK TIRI
Anak tiri dapat menjadi tanggungan pekerja apabila:
1. Anak tersebut adalah anak janda/duda cerai-mati yang ibu/ayahnya
menikah dengan pekerja yang berstatus lajang.
2. Anak tersebut adalah anak dari janda/duda cerai dan menurut keputusan
Pengadilan Negeri/Agama menjadi tanggungan ibu/ayahnya, yang
kemudian ibu/ayahnya tersebut menikah dengan pekerja yang berstatus
lajang .

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

Perjanjian Kerja Bersama


BAB III
PENGUPAHAN

PASAL 13
UPAH
Strategy pengupahan perusahaan bertujuan untuk memberikan upah yang
menarik, guna memacu pekerja bekerja sebagaimana yang diharapkan.
Sistim upah diatur dan disusun secara atraktif/kompetitif dan dengan skala
upah (salary range) yang dapat menggambarkan perbandingan upah pekerja
golongan terbawah dengan pekerja golongan tertinggi dalam batas yang
wajar. Prinsip pengupahan dimana setiap pekerja yang mengerjakan
pekerjaan yang setara akan dibayar dengan jumlah yang setara (equal job
equal pay) juga harus terwujud dengan wajar.

PASAL 14
PENINJAUAN UPAH
1. Peninjauan upah
akan dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam
setahun. Jumlah dan waktu kenaikan upah pada dasarnya tergantung
pada keadaan pengupahan industri migas pada saat itu serta pada
kemampuan Perusahaan.
2. Penghargaan kinerja (Merit Increase) akan dimasukkan dalam upah kecuali
bagi pekerja yang telah mencapai upah maksimum. Range Upah akan
ditinjau sesuai situasi dan kondisi saat itu. Bagi pekerja yang telah
mencapai upah maksimum, penghargaan kinerja akan diberikan secara
tunai sekaligus untuk 13 bulan.
3. Penghargaan kinerja dilaksanakan pada bulan Januari dan besarnya
penghargaan kinerja ditentukan oleh Perusahaan.
4. Pekerja golongan 7 keatas tidak dibayarkan upah lembur karena tanggung
jawab atas jabatannya dan komponen pengganti lembur telah dimasukkan
dalam penetapan upah sebesar 4% pada saat pekerja naik jabatan dari
golongan 6 ke golongan 7.

PASAL 15
PEMBAYARAN UPAH
1. Pembayaran upah dilakukan setiap
memberikan jasa kepada Perusahaan.

akhir

bulan

setelah

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

pekerja

Perjanjian Kerja Bersama


2. Jika pekerja mulai dipekerjakan pada suatu hari dalam suatu bulan, upah
akan dihitung secara berpadanan yaitu jumlah hari bekerja termasuk hari
Sabtu, Minggu dan hari libur resmi dibagi 30 (tiga puluh) dan dikalikan
upah.
3. Kepada pekerja yang diputuskan hubungan kerjanya dibayarkan upah
untuk jumlah hari ia bekerja dalam bulan itu atas dasar perhitungan
menurut ketentuan ayat 2 di atas.
4. Pekerja yang putus hubungan kerja karena meninggal dunia atau pensiun,
maka upahnya dibayar sampai dengan akhir bulan berjalan.

PASAL 16
PAJAK PENGHASILAN ATAS UPAH
Pajak Penghasilan atas upah menjadi tanggungan pekerja dan dipotong
langsung dari upah. Untuk kepentingan pekerja, bagian keuangan akan
memberikan laporan perhitungan Pajak Penghasilan Tahunan kepada pekerja.

PASAL 17
UPAH TETAP PERTAMINA
Upah tetap Pertamina adalah sebagaimana ditetapkan oleh Pertamina bagi
pekerjanya yang diperbantukan di Perusahaan. Upah tetap ini digunakan
untuk menentukan besaran Iuran pensiun pekerja perbantuan terkait.

PASAL 18
TUNJANGAN HARI RAYA (THR) KEAGAMAAN & BONUS KINERJA
1. Setiap tahun Perusahaan memberikan hadiah THR keagamaan kepada
pekerja sesuai dengan peraturan pemerintah.
2. Perusahaan tiap tahun akan memberikan bonus kinerja yang besarnya
berdasarkan pencapaian target yang ditetapkan didalam kontrak kinerja
(performance contract) antara Perusahaan dengan Producers.
3. Pajak atas THR dan bonus kinerja tersebut ditanggung oleh pekerja.

PASAL 19
JAMINAN SELAMA SAKIT
1. Pekerja yang dalam perawatan sakit bukan akibat kecelakaan kerja dan
tidak dapat melakukan tugasnya hingga 12 (dua belas) bulan berturut-turut

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

Perjanjian Kerja Bersama


yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter yang ditunjuk oleh
Perusahaan, akan menerima upah selama 12 (dua belas) bulan.
2. Jika setelah 12 (dua belas) bulan pekerja tersebut masih tetap dalam
perawatan dan belum dapat melakukan tugasnya, maka ia dinyatakan tidak
mampu bekerja lagi dan dapat diartikan sebagai "tidak memenuhi
persyaratan jabatan" sehingga hubungan kerja dapat diputuskan oleh
Pimpinan Perusahaan.
3. Sakit terus menerus sebagaimana dimaksud pada butir 2 diatas akan
gugur bila pekerja yang sakit didalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan
tersebut pernah bekerja selama 4 (empat) minggu secara terus menerus.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

10

Perjanjian Kerja Bersama


BAB IV
PEMBINAAN & PENGEMBANGAN

PASAL 20
UMUM
1. Perusahaan melaksanakan pembinaan dan pengembangan karir pekerja
sesuai dengan kebutuhan.
2. Organisasi perusahaan merupakan perwujudan pembagian tugas dan
tanggung jawab semua jabatan yang ada dalam rangka pencapaian tujuan
dan sasaran Perusahaan.

PASAL 21
PEMBINAAN ATASAN LANGSUNG
Atasan bertanggungjawab untuk membina bawahannya dengan berpedoman
kepada sistim dan tatacara pembinaan yang berlaku di Perusahaan.

PASAL 22
PEMBINAAN SECARA ORGANISATORIS
1. Pembinaan secara organisatoris adalah pembinaan yang sistimatis yang
berlaku untuk semua pekerja seperti penilaian kinerja, sistim mutasi,
promosi, pelatihan, pendidikan, penghargaan dan sanksi.
2. Penilaian Hasil Kerja
a. Sistim penilaian hasil kerja harus dilaksanakan seobjektif mungkin
berdasarkan catatan yang dibuat oleh atasan dari waktu ke waktu.
b. Bawahan berhak menanyakan kepada atasan tentang nilai yang
diberikan oleh atasannya dan atasan harus memberikan
alasan/penjelasan.
c. Penilaian hasil kerja harus ditandatangani oleh atasan dan superior
atasan serta dibicarakan dengan bawahan dan kemudian dikirim ke HR
untuk proses selanjutnya. Proses administrasi dokumen penghargaan
kinerja harus sudah selesai selambat-lambatnya akhir bulan Nopember.
d. Sistim penilaian akan dibuat dan diatur oleh Perusahaan.
3. Untuk mendapatkan hasil yang objektif maka Perusahaan akan
mensosialisasikan sistim penilaian hasil kerja kepada seluruh pekerja.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

11

Perjanjian Kerja Bersama

4. Mutasi
a. Mutasi adalah pemindahan seorang pekerja dari satu posisi ke posisi
yang lain baik dalam satu seksi maupun lintas seksi dan bahkan lintas
divisi.
b. Mutasi harus minimal dalam golongan jabatan yang sama kecuali untuk
hal-hal yang tidak dapat dihindarkan.
c. Pada dasarnya pekerja tidak boleh menolak mutasi tersebut kecuali
dengan alasan yang jelas dan dapat diterima.
d. Alasan Mutasi:
Meskipun ada alasan lain dibawah ini dikemukakan beberapa alasan
utama untuk pemindahan:
1) Kebutuhan akan pekerja tertentu disuatu wilayah atau lokasi kerja
Perusahaan.
2) Berkurangnya pekerjaan di wilayah/lokasi tertentu dan/atau
bertambahnya pekerjaan di lokasi lain.
3) Kesempatan atau kemungkinan perluasan kecakapan dan
pengalaman pekerja dengan maksud untuk pengembangan karir
pekerja.
5. Promosi
a. Promosi berupa kenaikan jabatan adalah pemberian penghargaan oleh
perusahaan kepada pekerja karena kemampuan dan hasil kerja yang
telah diberikannya selama ini.
b. Sistim kenaikan golongan ditatalaksanakan secara struktural dan
professional (fungsional). Sistim kenaikan golongan struktural diatur
sesuai dengan jenjang kepangkatan dalam organisasi, sedangkan
sistim kenaikan golongan secara professional diatur sesuai dengan
jenjang keprofesian.
c. Sistim kenaikan golongan adalah cara sistimatis pengaturan kenaikan
golongan seorang pekerja yang didasarkan kepada:
1) Penilaian hasil kerja.
2) Lama digolongan.
3) Golongan jabatan yang ada.
d. Seorang pekerja dinaikkan golongan upah apabila telah memenuhi
kriteria penilaian hasil kerja dan golongan jabatan masih diatas
golongan upah.
e. Jika pekerja memperoleh tanggung jawab untuk mengemban jabatan
baru yang golongan jabatannya 2 (dua) tingkat diatas golongan upah

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

12

Perjanjian Kerja Bersama


ybs, maka golongan upah baru ybs. ditetapkan pada golongan jabatan
tanpa diberi notasi. Namun jika bidang tugasnya baru sama sekali,
maka golongan upah baru ybs. ditetapkan pada satu tingkat dibawah
golongan jabatan dengan diberi notasi T.
f. Jika pekerja memperoleh tanggung jawab untuk mengemban jabatan
baru yang golongan jabatannya 3 (tiga) tingkat diatas golongan upah
ybs, maka golongan upah baru ybs. ditetapkan pada golongan upah
1 (satu) tingkat dibawah golongan jabatan dengan diberi notasi T.
g. Penyesuaian notasi T ke golongan upah solid (sesuai golongan
jabatan) akan dilaksanakan berdasarkan penilaian kematangan oleh
atasannya, minimal 6 bulan setelah promosi terakhir.
h. Kenaikan jabatan ditentukan dan merupakan hak atasan. Point sistim
kriteria promosi jabatan merupakan alat bantu penyiapan data kepada
manajemen/atasan.
i.

Periode kenaikan golongan dapat dilaksanakan kapan saja terhitung


mulai tanggal awal bulan asalkan persyaratan kenaikan golongan telah
terpenuhi dan pekerja tidak dalam masa peringatan.

6. Pelatihan & Pendidikan


a. Untuk memenuhi tuntutan jabatan/tugas dan pengembangan pekerja
maka Perusahaan mengadakan program pelatihan dan pendidikan.
b. Atasan berkewajiban membuat program pelatihan dan pendidikan
sesuai dengan persyaratan jabatan untuk meningkatkan kemampuan
pekerja.
c. Kepada
pekerja
yang
mempunyai
inisiatif
sendiri
untuk
mengembangkan kemampuan dirinya perusahaan akan memberikan
bantuan sebagaimana diatur dalam Bab XIII.
7. Reward & Punishment
a. Sistim reward perlu dikembangkan guna meningkatkan motivasi &
kreativitas pekerja.
b. Sistim punishment diatur dalam Bab. XV.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

13

Perjanjian Kerja Bersama


BAB V
WAKTU KERJA, KERJA LEMBUR, CALL OUT, REGU BERGILIR,
JURU SELAM & TUNJANGAN RADIASI

PASAL 23
WAKTU KERJA
1. Jam kerja yang teratur akan ditetapkan di masing-masing tempat pekerjaan
sesuai dengan keperluan operasi setempat. Jam kerja di kantor dan di
pabrik meliputi maksimum 8 jam sehari dan maksimum 40 jam perminggu.
Jam kerja tersebut tidak termasuk waktu makan siang dan istirahat.
2. Jadwal waktu kerja
a. Plantsite dan Medan
Senin sampai Kamis :

Jam 07.00 - Jam 12.00


Jam 12.00 - Jam 13.15
Istirahat (termasuk makan siang dan Shalat)
Jam 13.15 - Jam 16.15

Jum'at

Jam 07.00 - Jam 11.45


Jam 11.45 - Jam 14.00
Istirahat (termasuk makan siang dan Shalat)
Jam 14.00 - Jam 17.15

b. Jakarta
Senin sampai Kamis :

Jam 07.00 - Jam 12.00


Jam 12.00 - Jam 12.30
Istirahat (termasuk makan siang dan Shalat)
Jam 12.30 - Jam 15.30

Jum'at

Jam 07.00 - Jam 12.00


Jam 12.00 - Jam 13.30
Istirahat (termasuk makan siang dan Shalat)
Jam 13.30 - Jam 15.30

Hari Sabtu, Minggu dan hari libur resmi yang ditetapkan oleh Pemerintah
adalah hari libur. Pada hari tertentu yang diliburkan, perusahaan harus
mengumumkannya secara resmi. Bagi pekerja yang melakukan ibadah
diberikan waktu secukupnya.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

14

Perjanjian Kerja Bersama


3 Daftar hadir
a. Setiap pekerja pada waktu masuk dan pulang kerja diwajibkan
menandatangani daftar hadir atau absensi lainnya.
b. Setiap atasan bertanggung jawab atas terlaksananya ketertiban waktu
kerja dan berkewajiban menegur secara lisan maupun tertulis terhadap
para pekerja yang melanggar ketentuan tersebut.

PASAL 24
KERJA LEMBUR
1. Kerja lembur adalah pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja yang melebihi
waktu kerja biasa pada hari kerja atau pekerjaan itu dikerjakan pada
jam/hari istirahat atau hari libur resmi. Kerja lembur dilakukan atas
perintah atasan pekerja yang berwenang dan disetujui oleh pekerja.
2. Pada dasarnya kerja lembur bukan merupakan suatu keharusan, kecuali
dalam hal-hal yang mendesak sebagai berikut:
a. Apabila pekerjaan tidak diselesaikan segera, maka akan membahayakan kesehatan atau keselamatan masyarakat.
b. Apabila pekerjaan yang harus segera diselesaikan itu penting bagi
pembangunan Negara sesuai dengan perintah atau petunjuk dari
Pemerintah.
c. Apabila pekerjaan tidak diselesaikan segera hal itu akan mengakibatkan
kerugian besar terhadap Perusahaan, Negara atau masyarakat.
d. Dalam keadaan darurat seperti misalnya kebakaran, peledakan, banjir
atau musibah lainnya.
e. Keharusan pekerja regu bergilir untuk tetap bertugas/bekerja, karena
penggantinya berhalangan.
3. Pekerja golongan upah 7 keatas tidak dibayarkan upah lembur
karena tanggung jawab atas jabatannya.
4. Pekerja yang melakukan pekerjaan nyata dalam perjalanan dinas diluar
jam kerja nyata diberikan upah lembur.
5. Untuk pembayaran upah lembur pekerja diharuskan mengisi overtime
sheet atau yang dipersamakan dan disetujui oleh atasan yang berwenang
untuk kemudian diserahkan ke bagian Payroll.
6. Pembayaran upah lembur akan digabungkan dengan pembayaran upah
bulanan.
7. Pekerja golongan 7 keatas yang bekerja pada malam hari akan mendapat:

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

15

Perjanjian Kerja Bersama


a. Apabila bekerja 8 jam penuh atau lebih diberikan istirahat 1 hari penuh
pada hari berikutnya.
b. Apabila bekerja < 8 jam tetapi melewati pukul 12 malam diberikan
istirahat setengah hari pada hari berikutnya.
8. Pekerja golongan 7 keatas yang bekerja pada hari libur resmi 8 jam
diberikan penggantian 1 hari tambahan hari cuti.

PASAL 25
TARIF KERJA LEMBUR
1. Apabila waktu kerja pada hari biasa ditetapkan 8 jam sehari dan 5 hari
dalam 1 (satu) minggu cara perhitungan upah lembur adalah sbb:
a. Apabila kerja lembur dilakukan setelah waktu kerja normal:
1) 1,5 kali upah perjam untuk jam kerja lembur pertama.
2) 2 kali upah per jam untuk jam kerja lembur sesudahnya.
b. Apabila kerja lembur pada hari istirahat mingguan dan atau hari libur
resmi:
1) Untuk jam pertama sampai jam kedelapan sebesar 2 kali upah
perjam.
2) Jam kesembilan dan seterusnya sebesar 3 kali upah perjam.
2. Upah perjam didasarkan atas rumus: 1/173 x upah sebulan.

PASAL 26
UANG MAKAN UNTUK KERJA LEMBUR
1. Bekerja lembur pada hari kerja normal:
1) Lebih dari 2 jam tapi dibawah 8 jam : 1 kali makan
2) 8 jam dan seterusnya
: 2 kali makan
2. Bekerja lembur pada hari libur :
1) > 5 jam sampai dengan 11 jam
2) > 11 jam

: 1 kali makan
: 2 kali makan

3. Tarif uang makan pada kerja lembur sesuai dengan harga standard lunch
box kontrak Catering Perusahaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

16

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 27
KOMPENSASI BEKERJA KARENA KILANG
SEDANG DIPERBAIKI (TURN-AROUND)
1. Semua pekerja golongan 7 keatas kecuali Superintendent keatas, yang
bekerja diluar jam kerja normal selama turn around secara terus menerus
akan menerima kompensasi turn-around sebagai imbalannya. Besarnya
kompensasi tergantung pada lamanya jangka waktu turn around
(direncanakan atau tidak direncanakan).
a. Turn around kilang selama 3-6 hari kalender sebesar 4.6 % dari upah.
b. Turn around kilang selama 7 - 11 hari kalender sebesar 11.5 % dari
upah.
c. Turn around kilang selama 12 - 15 hari kalender sebesar 15.4 % dari
upah
d. Turn around kilang selama 16 - 20 hari kalender sebesar 17.5% dari
upah
e. Turn around kilang lebih dari 20 hari kalender sebesar 20 % dari upah.
f. Turn around kilang kurang dari 3 hari kalender tidak diberikan
kompensasi
3. Setiap yang bekerja Shut Down pada hari libur resmi > 11 jam akan
mendapatkan tambahan 1 hari cuti.
4. Setiap yang bekerja Shut Down selama 5 hari berturut-turut pada hari-hari
kerja normal > 11 jam/hari akan diganti dengan 1 hari tambahan hari cuti.
5. Pekerja Shut Down hanya boleh memilih salah satu yaitu mengambil uang
kompensasi atau tambahan hari cuti.

PASAL 28
PEKERJA CALL OUT & PEKERJA SIAGA
1. Pekerja Call Out.
a. Yang dimaksud dengan pekerja Call out adalah pekerja yang ditunjuk
agar tetap berada disekitar lokasi kerja seperti perumahan dinas, atau
rumah pribadi pekerja seperti di Paloh lada, Panggoi, Lhokseumawe
yang dapat terjangkau dan mudah dipanggil ketempat kerja saat
dibutuhkan.
b. Setiap pekerja harus bersedia untuk ditugaskan dalam jadwal call out.
Jadwal call out tidak dibatasi (sesuai kebutuhan) yang ditetapkan oleh
Superintendent dan disetujui oleh Divisi Manager terkait. Pekerja
golongan 8 kebawah pada level teknisi yang berada dalam jadwal call
out secara terus menerus dalam 1(satu) bulan diberikan kompensasi
per hari yang diperhitungkan secara progresif sbb:
Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

17

Perjanjian Kerja Bersama


- Minggu pertama
- Minggu kedua
- Minggu ketiga dstnya.

:
:
:

1 % dari upah tetap


1.5% dari upah tetap
2 % dari upah tetap

c. Pekerja golongan 6 kebawah yang dalam jadwal call out dipanggil


untuk bekerja nyata, pada hari tersebut tidak diberikan kompensasi
call out tetapi diberi kompensasi lembur sesuai ketentuan tentang
lembur.
2. Pekerja Siaga
a. Yang dimaksud dengan waktu siaga adalah waktu yang atas perintah
pimpinan digunakan untuk menunggu perintah bekerja di tempat kerja,
tidak termasuk waktu yang dipergunakan dalam waktu kerja normal.
Pelaksanaan pekerja siaga harus mendapat persetujuan Divisi
Manager.
b. Pekerja siaga dibayarkan sebesar :
1) Pekerja golongan 7 keatas : 1.25 x Upah/173 x (jam siaga + jam
kerja lembur nyata).
2) Pekerja golongan 6 kebawah dihitung sesuai aturan lembur.

PASAL 29
TUNJANGAN MENJABAT (ACTING ALLOWANCE)
1.

Pekerja yang jabatannya lebih rendah yang menjabat posisi officer


dan/atau Supervisor, diberikan tunjangan menjabat sbb :
a. Menjabat 5 hari sampai dengan 2 minggu diberikan 2% dari upah.
b. Menjabat 2 minggu atau lebih tapi kurang dari 1 bulan diberikan 3%
dari upah.
c. Menjabat 1 (satu) bulan atau lebih diberikan 6% dari upah.

2. Yang dimaksud dengan 1 (satu) minggu


adalah 7 (tujuh) hari
kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 hari. Untuk pekerja yang
menjabat kurang dari 5 (lima) hari tidak berhak atas tunjangan menjabat.

PASAL 30
REGU BERGILIR
1. Disebabkan sifat dari operasi kilang yang harus berjalan terus tanpa
berhenti selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, maka
Perusahaan menetapkan jadwal kerja bergilir sesuai dengan keperluan
operasi. Penolakan untuk menerima kerja bergilir tanpa alasan yang dapat
diterima dianggap sebagai menolak suatu perintah kerja dan dapat
mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

18

Perjanjian Kerja Bersama


2. Premi kerja bergilir.
Para pekerja yang ditugaskan untuk melakukan kerja bergilir teratur atau
sementara akan diberi premi (premi shift). Besarnya premi tersebut sbb:
a. Bagi 3 regu operasional sistim 7 hari kerja dan 2 atau 3 hari off
diberikan 12.5% x UP/173 untuk tiap jam kerja nyata.
b. Bagi 2 regu operational sistim 5 hari kerja dan 2 hari off (tiap shift
bekerja 8 jam perhari) diberikan 9.4% x UP/173 untuk tiap jam kerja
nyata.
c. Jika keadaan memerlukan, maka waktu kerja pada ayat a dapat dirubah
menjadi 2 shift, dengan sistim 4 hari bekerja dan 4 hari off (satu hari
bekerja 12 jam) diberikan 12.5 % x UP/173 untuk tiap jam kerja nyata.
3. Pekerja Golongan 7 keatas yang bekerja pada hari besar.
Apabila pekerja golongan 7 keatas diperlukan untuk melakukan kerja
bergilir pada hari libur resmi, maka pekerja yang bersangkutan akan diberi
satu tambahan hari libur pada saat menjalani cuti tahunan.
4. Pekerja golongan 7 keatas yang bekerja lebih dari 40 jam dalam satu
minggu akan diberikan kompensasi Extra Shift Day (ESD) pertahun
sebesar 12% dari upah bulanan. Kompensasi ini dibayarkan pada saat
pembayaran tunjangan cuti. Bagi pekerja yang di PHK atau pindah ke
sistim kerja harian, maka akan diperhitungkan secara berpadanan.
6.

Tarif upah lembur untuk kerja regu bergilir adalah sebagai berikut:
a. Satu jam pertama sesudah dinas shift
Tiap jam selebihnya

= 1,5 x upah per jam


= 2 x upah per jam

b. Bekerja lembur pada hari istirahat atau hari libur resmi dibayar sbb :
Delapan jam pertama
= 2 x upah per jam
Jam kesembilan dan seterusnya
= 3 x upah per jam

PASAL 31
MENYELAM
1. Premi Menyelam.
Juru selam Perusahaan yang melakukan
menyelam sebagai berikut :
a. Kedalaman kurang dari 20 meter
b. Kedalaman
20-45 meter
c. Kedalaman lebih dari 45 meter

tugas penyelaman, diberi premi


= Rp 700,-/menit
= Rp 1.500,-/menit
= Rp 3.500,-/menit

2. Bahan Makanan Ekstra.


Tiap penyelam, pada hari-hari menyelam diberikan bahan makanan ekstra
per hari sebagai berikut :

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

19

Perjanjian Kerja Bersama


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Susu murni
Jeruk
Roti Gabin
Telur Ayam
Kacang Hijau
Coklat Bubuk
Gula Pasir

1 1/2 liter
1/2 kilogram
1 pak
2 butir
50 gram
10 gram
30 gram

Apabila bahan tersebut tidak dapat disediakan oleh Perusahaan, maka


akan diganti dengan bahan yang sejenis dalam jumlah yang sama.

PASAL 32
TUNJANGAN RADIASI
Perusahaan memberikan tunjangan Radiasi bagi pekerja yang berhak sesuai
dengan Perundang-undangan yang berlaku.
Pembayaran dilaksanakan setiap bulan. Tunjangan pada saat menjalani
istirahat tahunan dihitung sbb :
hari kerja - hari istirahat tahunan x Tunjangan
hari kerja

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

20

Perjanjian Kerja Bersama


BAB VI
ISTIRAHAT TAHUNAN
PASAL 33
WAKTU ISTIRAHAT TAHUNAN
1. Setiap pekerja berhak atas istirahat tahunan selama 12 hari kerja sesudah
pekerja mempunyai masa dinas 12 bulan berturut-turut, ditambah 2 hari
kalender sebagai hari perjalanan.
2. Setiap pekerja diberikan istirahat panjang selama 26 hari kerja ditambah
2 hari kalender sebagai hari perjalanan, setiap setelah 3 (tiga) tahun
bekerja.
3. Apabila pekerja sakit pada waktu menjalani istirahat tahunan/panjang,
maka hari-hari sakit tersebut ditambahkan pada hari-hari istirahat tahunan/
panjang. Yang dimaksud dengan hari-hari sakit ialah pekerja menderita
sakit dan harus diopname di Rumah Sakit yang dinyatakan secara tertulis
oleh dokter, kecuali untuk hari Sabtu, Minggu, Hari libur resmi atau harihari off bagi pekerja shift.
4. Permintaan istirahat tahunan/panjang harus diajukan secara tertulis 2 bulan
sebelum istirahat tahunan/panjang itu dimulai. Guna mengatur jadwal
operasi, istirahat tahunan/panjang dapat diambil 6 bulan sebelum dan
sesudah tanggal istirahat tahunan/panjang lahir. Jarak antara satu istirahat
tahunan dengan istirahat tahunan tahun berikutnya minimal 6 bulan.
Istirahat tahunan pertama tidak dapat diambil sebelum dipenuhi masa kerja
selama setahun.
5. Hari istirahat tahunan untuk tahun berikutnya atau sebelumnya tidak dapat
dikumpulkan. Hari-hari istirahat tahunan/panjang akan gugur jika tidak
diminta dalam waktu 6 bulan sesudah tanggal istirahat tahunan/panjang
lahir, kecuali biaya dan fasilitasnya.
6. Atasan pekerja pada prinsipnya dapat menunda istirahat tahunan/panjang
sewaktu-waktu disebabkan keadaan yang luar biasa yang menyangkut
operasi Perusahaan.
7. Pelaksanaan istirahat tahunan/panjang :
a. Istirahat tahunan/panjang seharusnya tidak terputus-putus
b. Dengan persetujuan khusus dari atasan, pekerja dapat membagi tiga
istirahat tahunan dan membagi empat istirahat panjang.
c. Dalam hal demikian istirahat tahunan harus terdiri dari paling kurang 4
hari yang tidak terputus dan paling kurang 6 hari untuk istirahat
panjang.
8. Tunjangan, fasilitas dan hari-hari istirahat tahunan yang belum dijalankan
atau belum gugur dapat dibayarkan secara berpadanan hanya pada saat
PHK.
9. Panjar hari istirahat tahunan/panjang dapat diberikan hanya untuk tahun
yang sedang berjalan. Setiap kali panjar minimal 2 hari kerja dan maksimal
setengah dari jumlah hari-hari istirahat tahunan/panjang yang menjadi hak
pekerja dalam tahun berjalan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

21

Perjanjian Kerja Bersama


10. Kelebihan hari-hari istirahat tahunan/panjang, fasilitas dan tunjangan
istirahat tahunan/panjang yang telah diambil oleh pekerja sebelum hak
istirahat tahunan/panjangnya penuh, akan diperhitungkan secara
berpadanan dan dikembalikan kepada perusahaan pada saat PHK, kecuali
untuk PHK karena meninggal dunia.

PASAL 34
FASILITAS ISTIRAHAT TAHUNAN
1. Transportasi :
a. Istirahat tahunan :
1) Pekerja Golongan 7 keatas beserta tanggungannya disediakan tiket
pesawat Garuda kelas ekonomi Medan - Jakarta pp.
2) Pekerja golongan 1 s/d 6 beserta tanggungannya disediakan tiket
pesawat Garuda kelas Q atau setara, Medan - Jakarta pp.
b. Istirahat Panjang.
Untuk setiap pekerja beserta tanggungannya akan disediakan angkutan
udara pulang pergi kelas ekonomi ketempat lahir pekerja atau
istri/suami yang bersangkutan didalam wilayah Indonesia atau lapangan
udara komersial yang terdekat, minimum Medan-Jakarta pp. atau
sebaliknya.
2. Bagi semua Pekerja yang lokasi kerjanya di Lhokseumawe (Plantsite)
disediakan fasilitas pesawat Perusahaan ke Medan pp. atau uang
trasportasi taxi yang besarnya mendekati tarif taxi (travel) umum.
3. Bagi pekerja atau istri/suami yang lahir di luar negeri, tempat tujuan pada
istirahat panjang dianggap sama dengan Jakarta.
4. Biaya istirahat tahunan/panjang
Biaya istirahat tahunan/panjang akan dibayarkan kepada pekerja pada
waktu mereka akan melaksanakan istirahat tahunan/panjang yang
dimasukkan dalam slip upah. Besarnya biaya istirahat tahunan/panjang
adalah sebagai berikut :
a. Pekerja dengan masa kerja kurang dari 15 tahun, sebesar 125% x upah
b. Pekerja dengan masa kerja 15 tahun ke atas, sebesar 175% x upah.
c. Pajak atas uang istirahat tahunan/panjang di tanggung oleh pekerja.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

22

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 35
PEMBAYARAN ISTIRAHAT TAHUNAN PADA WAKTU
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Seorang pekerja yang diputuskan hubungan kerjanya bukan karena kesalahan
yang dianggap berat, berhak mendapatkan pembayaran atas hak hari istirahat
tahunan/panjang yang belum diambil secara berpadanan.
1. Rumus perhitungan untuk pembayaran atas hari-hari istirahat tahunan
yang telah timbul dan belum diambil adalah sebagai berikut :
{HK/360 x (HC hari yang telah diambil)} x 7/5 x UP/30
2. Pembayaran biaya istirahat tahunan adalah sebagai berikut :
Jumlah hari pekerja bekerja x
360
Catatan :

HK
HC

=
=

UP

biaya istirahat tahunan

Jumlah hari pekerja bekerja


Jumlah hari istirahat tahunan yang telah
menjadi hak pekerja sesuai dengan masa
kerjanya (12 hari atau 26 hari)
Upah

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

23

Perjanjian Kerja Bersama


BAB VII
IZIN MENINGGALKAN PEKERJAAN

PASAL 36
UMUM
Izin meninggalkan pekerjaan adalah waktu dimana pekerja tidak berada
ditempat pekerjaannya selama jam-jam kerja biasa yang ditentukan dengan
atau tanpa upah. Perusahaan akan mempertimbangkan dengan bijaksana
semua permintaan untuk meninggalkan pekerjaan dengan alasan apapun.
Tetapi sebelum memenuhi permintaan-permintaan itu, perusahaan berpegang
pada prinsip pokok, bahwa bila tidak mengganggu kepentingan operasi,
kelancaran dan efisiensi pekerjaan, maka perusahaan dapat melepaskan
pekerja itu dari pekerjaannya.

PASAL 37
IZIN MENINGGALKAN PEKERJAAN DENGAN UPAH
Pekerja diberikan izin meninggalkan pekerjaan dengan upah untuk keperluan
sbb:
1. Pekerja yang tidak bekerja pada hari Pemilihan Umum.
2. Pekerja yang tidak bekerja karena bekerja untuk panitia pemilihan umum.
3. Pekerja yang tidak bekerja karena menjalani Wajib Militer, kecuali bila
peraturan perundang-undangan menetapkan lain.
4. Pekerja yang tidak bekerja karena menghadiri sidang atau melaksanakan
kewajiban yang bertalian dengan keanggotaannya pada badan-badan/
lembaga-lembaga yang ditetapkan dengan peraturan perundangundangan, kecuali bila peraturan perundang-undangan menetapkan lain.
5. Pekerja yang tidak bekerja karena harus memenuhi panggilan yang
berwajib, misalnya panggilan Polisi, Kejaksaan dan Pengadilan.
6. Pekerja yang meninggalkan pekerjaan untuk hal-hal tersebut dibawah ini :
a. Pernikahan seorang pekerja
3 hari
b. Istri pekerja melahirkan
3 hari
c. Kematian saudara/ipar dari pekerja dan orang lain
2 hari
yang tinggal di rumahnya
d. Kematian istri/suami/anak/menantu/orang tua/
4 hari
mertua pekerja.
e. Kematian saudara/ipar yang tidak tinggal dirumahnya
1 hari
f. Pernikahan saudara pekerja/ipar pekerja
1 hari
g. Pernikahan anak pekerja
3 hari
h. Sunatan anak pekerja
3 hari
i. Pembabtisan anak pekerja
2 hari
j. Haid
2 hari
k. Mentatah gigi (Hindu)
2 hari

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

24

Perjanjian Kerja Bersama


Izin untuk meninggalkan pekerjaan tersebut harus diambil pada hari
kejadiannya kecuali untuk istri pekerja melahirkan dan sunatan anak
pekerja yang dapat ditunda dalam waktu seminggu. Izin yang diberikan
adalah hari kalender dan termasuk hari perjalanan, jika perlu.
7. Istirahat Sakit
Pekerja yang tidak dapat bekerja karena sakit, maka atas nasehat tertulis
dari dokter Perusahaan atau dokter yang ditunjuk oleh Perusahaan, dapat
dibebaskan dari pekerjaan. Surat keterangan istirahat dokter umum lain,
harus disahkan oleh dokter Perusahaan atau dokter yang ditunjuk oleh
Perusahaan.
8. Hamil
Pekerja wanita mempunyai hak cuti dengan mendapat upah penuh selama
satu setengah bulan sebelum saat ia menurut perhitungan dokter
Perusahaan atau dokter yang ditunjuk Perusahaan, diperkirakan akan
melahirkan dan satu setengah bulan setelah melahirkan atau gugur
kandungan. Apabila yang bersangkutan telah melahirkan kurang dari satu
setengah bulan sejak ia memulai cutinya, maka hari-hari kekurangannya itu
tidak diperhitungkan lagi.
9. Menunaikan Ibadah Haji
a. Untuk keperluan menunaikan ibadah haji, pekerja dapat diberikan
dispensasi untuk meninggalkan pekerjaan dengan upah penuh selama
waktu yang diperlukan.
b. Pengertian "selama waktu yang diperlukan" ialah 2 (dua) hari sebelum
jadwal pemberangkatan resmi yang ditetapkan oleh yang berwenang
dan atau Biro Perjalanan untuk Haji Plus yang dipilih oleh yang
bersangkutan, sampai dengan 2 (dua) hari setelah tiba di Bandara/
Pelabuhan Laut yang ditetapkan yang berwenang/yang berdasarkan
jadwal Biro Perjalanan Haji Plus. Bila waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan ibadah haji melebihi 3 (tiga) bulan, Perusahaan hanya
membayar maksimal sampai dengan 3 (tiga) bulan.
c. Dalam hal pekerja menjalankan ibadah haji tersebut bukan untuk yang
pertama kali, Perusahaan tidak diwajibkan membayar upahnya.
d. Bantuan Ibadah Haji.
1) Setiap tahun Perusahaan memberi Bantuan Biaya Ibadah Haji
kepada 5 (lima) orang pekerja yang memenuhi persyaratan berikut :
a) Mempunyai tingkat prestasi yang baik.
b) Belum pernah naik haji sebelumnya.
c) Diusulkan oleh Manager/Superintendent pekerja ybs.
d) Direkomendasikan oleh Dewan Penilai.
2)

Bentuk Bantuan Ibadah Haji :


a) Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) di tanggung oleh
Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah.
b) Pinjaman sesuai kebutuhan maksimum sebesar BPIH untuk
istri/suami pekerja yang terpilih.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

25

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 38
IZIN MENINGGALKAN PEKERJAAN TANPA UPAH
Permohonan izin diajukan bukan untuk tujuan bekerja di Perusahaan lain dan
harus dilakukan secara sekaligus (tidak terputus-putus) sesuai dengan
kebutuhan yang direncanakan. Permohonan yang dilakukan secara terputusputus dengan maksud untuk menghindari kewenangan yang lebih tinggi
adalah tidak dibenarkan. Atasan pekerja diminta berperan aktif untuk
memastikan kondisi yang demikian tidak terjadi.
Izin meninggalkan pekerjaan tanpa upah dapat diberikan bila diminta oleh
pekerja dengan alasan tertentu, dengan persetujuan tertulis dari :
Jangka
Waktu Izin

Dikuatkan oleh

s/d 1
minggu

Atasan

s/d 1 bulan
s/d 3 bulan
> 3 bulan

Diteliti oleh

Atasan
dan Supt.bagian
Divisi Manager terkait,
Divisi III Manager

Comp.& Benefit
Supv.
Comp. Benefit
Supv.
Comp. Benefit
Supv.

Divisi Manager terkait,


Divisi III Manager, VPD

Comp. Benefit
Supv.

Disetujui oleh
Supt. Bagian
Divisi Manager
VPD / PD utk PT.
Arun Jakarta
PD

Selama izin tidak bekerja tanpa upah yang lamanya lebih dari 1 (satu) bulan
maka semua bantuan dari Perusahaan akan dihentikan kecuali :
a. Pemeliharaan kesehatan untuk pekerja dan tanggungan di Rumah Sakit
PT Arun untuk pekerja di Plantsite, atau di Rumah Sakit/Dokter yang
ditunjuk oleh Perusahaan untuk pekerja kantor Jakarta dan Medan.
b. Fasilitas sekolah untuk anak-anak pekerja.
PASAL 39
IZIN MENINGGALKAN PEKERJAAN KARENA KEADAAN DARURAT
DALAM KELUARGA
1. Izin tidak bekerja akan diberikan kepada semua pekerja, menurut
ketentuan berikut :
a. Keluarga sakit keras dan dalam keadaan kritis.
Apabila diberitahukan tentang seorang istri/suami/anak/orangtua/
mertua dalam keadaan sakit keras dan kritis, pekerja yang
bersangkutan akan diberi izin tidak bekerja dengan upah selama waktu
yang dibutuhkan, tetapi tidak lebih dari 4 hari kalender.
b. Izin tidak bekerja yang diberikan tersebut harus diambil pada waktu
kejadian.
Izin tidak bekerja dan bantuan biaya tiket perjalanan ditentukan oleh
Perusahaan dan diberikan hanya satu kali untuk setiap anggota keluarga yang
sah dan tercatat di Perusahaan, apabila dalam keadaan kritis atau meninggal
dunia.
Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

26

Perjanjian Kerja Bersama


BAB VIII
PERLINDUNGAN KERJA

PASAL 40
KESELAMATAN KERJA
1. Dalam rangka menjamin keselamatan kerja pekerja, Perusahaan
senantiasa akan menyediakan alat-alat keselamatan kerja sesuai dengan
ketentuan UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, UU No. 3
tahun 1992 tentang kecelakaan kerja dan ketentuan-ketentuan lain yang
berlaku.
2. Pekerja diwajibkan memakai dan memelihara alat-alat keselamatan kerja
yang disediakan Perusahaan untuk pekerjaan tertentu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Alat-alat keselamatan kerja merupakan pinjaman dari Perusahaan dan
tidak dibenarkan untuk disalah gunakan/dipindah tangankan kepada yang
tidak berhak.
4. Perusahaan dapat membebankan ganti kerugian sebagian atau sepenuhnya kepada pekerja yang karena kesengajaan atau kelalaian terjadi
kehilangan alat-alat keselamatan kerja yang disediakan untuk yang
bersangkutan.
5. Pekerja diwajibkan ikut aktif mengambil bagian dalam usaha pencegahan
dan penanggulangan kecelakaan/kebakaran di lingkungan masing-masing.
6. Perusahaan berhak menunjuk/mengangkat setiap pekerja untuk duduk
dalam Badan-Badan yang dibentuk untuk maksud pada amar 5 di atas
disamping tugas-tugas yang biasa.
7. Pekerja wajib melaporkan setiap kejadian kecelakaan/kebakaran di
lingkungan perusahaan serta wajib memberikan keterangan yang benar
kepada petugas yang ditunjuk oleh perusahaan untuk menyelidiki peristiwa
tersebut.
8. Demi kepentingan perusahaan dan pribadinya, pekerja diharuskan
mematuhi/mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku tentang keselamatan
kerja.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

27

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 41
PERLENGKAPAN KERJA
1. Pakaian Seragam Kerja
a. Dalam
rangka
meningkatkan
kedisiplinan,
keserasian
dan
keharmonisan dalam suasana kerja serta menciptakan ciri khas dan
mempermudah identitas pekerja, maka perusahaan menyediakan bagi
seluruh pekerja pakaian seragam kerja (Kemeja lengan pendek
berwarna putih dan celana panjang berwarna biru tua (gelap), tanda
pengenal (badge) yang digantung pada kantong kemeja sebelah kiri.
b. Pekerja diwajibkan untuk memakai pakaian kerja tersebut selama waktu
yang ditentukan.
c. Penyalah-gunaan atau tidak dipakainya seragam di dalam waktu kerja
dianggap sebagai pelanggaran terhadap tata tertib Perusahaan dan
dapat dikenakan sanksi.
d. Pekerja yang dalam tugas hariannya mempunyai keharusan
menggunakan seragam kesatuannya, akan diberikan seragam
biru/putih dua tahun sekali.
2. Pakaian Kerja/Seragam Khusus
a. Pekerja dengan jabatan yang menurut pertimbangan Perusahaan perlu
terus menerus berhubungan dengan umum, berhak menerima pakaian
dinas/seragam khusus tiap tahun sesuai dengan ketentuan-ketentuan
Perusahaan.
b. Pekerja yang sifat pekerjaannya menurut pertimbangan Perusahaan
lekas mengotorkan atau merusak pakaian diberikan pakaian kerja tiap
tahun sesuai dengan ketentuan Perusahaan.
c. Pakaian kerja/seragam khusus tersebut tidak boleh diubah bentuknya.
Penyalah-gunaan atau tidak dipakainya pakaian kerja/seragam khusus
didalam waktu kerja dianggap sebagai tindakan pelanggaran terhadap
tata-tertib Perusahaan dan dapat dikenakan sanksi.
3. Jas Hujan
Perusahaan memberikan jas hujan bagi pekerja yang karena sifat
pekerjaannya harus melakukan tugasnya diudara terbuka pada hari hujan.
Kecuali jika berhubungan dengan sifat pekerjaannya atau Peraturan
Keselamatan Kerja, pekerja tidak diperbolehkan memakai jas hujan.
4. Sepatu dan perlengkapan keselamatan.
a. Diberikan satu pasang dan dapat diganti kembali paling cepat 6 bulan
berikutnya dengan mengembalikan sepatu yang lama atau dengan
alasan kalau benar-benar rusak sebelum 6 bulan.
b. Perlengkapan keselamatan diberikan kepada pekerja yang sifat
pekerjaannya di daerah yang mengandung bahaya seperti temperatur
yang extrim, berdebu, berlumpur, berapi, radiasi, bising, bekerja dengan
bahan kimia dsb.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

28

Perjanjian Kerja Bersama


5. Perusahaan dapat membebankan ganti kerugian kepada pekerja baik
sebagian atau sepenuhnya karena kesengajaan atau kelalaian
menyebabkan hilangnya jas hujan,
sepatu atau perlengkapan
keselamatan.

PASAL 42
KECELAKAAN KERJA
1. Perusahaan menjamin pengangkutan ke rumah sakit bagi pekerja yang
mendapat kecelakaan karena melaksanakan tugas.
2. Perusahaan menanggung semua biaya pengobatan dan perawatan pekerja
yang mendapat kecelakaan karena melaksanakan tugas, sejak kecelakaan
terjadi sampai berakhirnya keadaan sementara pekerja yang bersangkutan
tidak mampu bekerja.
3. Dalam hal pekerja mendapat kecelakaan karena melaksanakan tugas
seperti tersebut dalam Undang-Undang No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan
Sosial Tenaga Kerja jo Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2007 dan
ketentuan lainnya yang mengakibatkan seorang pekerja untuk sementara
waktu tidak mampu bekerja, maka kompensasi tersebut dibawah ini
(bilamana jumlah ini lebih tinggi dari kompensasi menurut UndangUndang), akan diberikan oleh Perusahaan.
a. 18 (delapan belas) bulan pertama 100% x upah sebulan.
b. 18 (delapan belas) bulan kedua 50% x upah sebulan.
c. Apabila berakhir 18 (delapan belas) bulan kedua tersebut pekerja masih
belum mampu bekerja, maka sebagai jaminan akan ditawarkan pula
pilihan yang sama dalam syarat-syarat yang sama seperti tersebut
pada Undang Undang No. 3/1992 jo Peraturan Pemerintah No. 76
tahun 2007 atau yang disebut pada butir 4.
d. Apabila yang bersangkutan meninggal dunia selama dalam perawatan
di Rumah Sakit, maka kepada keluarga yang bersangkutan dibayarkan
sejumlah uang menurut ketentuan pada Undang Undang No. 3/1992 jo.
Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2007.
4. Dalam hal pekerja meninggal dunia akibat dari suatu kecelakaan kerja,
atau pekerja meninggal dunia mendadak di tempat kerja, maka
Perusahaan akan membayar santunan kepada keluarga yang ditinggalkan
sebesar 72 (tujuh puluh dua) bulan upah termasuk didalamnya Santunan
Kematian akibat Kecelakaan Kerja dari Jamsostek sesuai dengan UndangUndang No. 3 tahun 1992 jo Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2007.
Yang dimaksud dengan upah dalam santunan ini adalah:
a. Upah
b. 5% dari upah sebagai kompensasi perawatan kesehatan
c. 1/12 dari upah sebagai hadiah tahunan
d. 1/12 dari biaya istirahat tahunan
Pajak penghasilan atas santunan ini menjadi beban Perusahaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

29

Perjanjian Kerja Bersama


5. Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku bilamana kecelakaan itu terjadi
akibat dari kesengajaan pekerja yang bersangkutan dengan melanggar
syarat-syarat kerja/peraturan keselamatan kerja yang berlaku di
Perusahaan.
6. Yang dimaksud dengan meninggal dunia mendadak ditempat kerja
sebagaimana yang dimaksud pada amar 4 dapat dikategorikan sebagai
akibat kecelakaan kerja apabila Pekerja karena suatu sebab :
a. Baik dilokasi kerja atau dalam perjalanan ke dan dari lokasi kerja,
sempat atau tanpa sempat ditangani oleh dokter/paramedis, langsung
meninggal dunia.
b. Tanpa sempat mengalami rawat inap, atau mengalami rawat inap,
tetapi tidak melebihi 1 x 24 jam terhitung sejak pada jam ditangani oleh
dokter/paramedis, langsung meninggal dunia.
c. Meninggal dunia setelah sampai dirumah karena terserang suatu
penyakit ditempat kerja dan belum sempat dibawa ke rumah sakit serta
tidak melebihi 1 x 24 jam.
Hal-hal lain mengenai meninggal secara mendadak, kecelakaan kerja,
penyakit akibat kerja dll yang berkaitan dengan Jamsostek diatur sesuai
dengan UU No. 3/1992 jo Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2007.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

30

Perjanjian Kerja Bersama


BAB IX
KESEHATAN & PENGOBATAN

PASAL 43
PEMERIKSAAN KESEHATAN
1. Pemeriksaan Kesehatan Calon Pekerja.
a. Sebelum seorang pelamar diterima bekerja pada Perusahaan lebih
dahulu ia harus menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Dokter
Perusahaan.
b. Hanya bagian HR yang berhak meminta pemeriksaan calon pekerja
kepada Rumah Sakit Perusahaan.
c. Kepada dokter yang menjalankan pemeriksaan kesehatan harus
diberitahukan tugas pekerjaan yang akan diserahkan kepada calon
pekerja.
d. Kepada calon pekerja yang tidak dapat dipekerjakan karena hasil
pemeriksaan kesehatannya yang tidak memuaskan, maka Perusahaan
tidak diwajibkan memberitahukan alasan penolakan itu.
e. Laporan kesehatan pada umumnya bersifat "rahasia".
2. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja & Keluarga.
a. Tiap-tiap pekerja dan keluarganya yang sakit diwajibkan berobat di
fasilitas kesehatan Perusahaan atau pada dokter/Rumah Sakit yang
ditunjuk Perusahaan.
b. Yang dimaksud dengan istilah keluarga dalam hal pengobatan adalah
seperti yang tersebut dalam Bab II pasal 10.
c. Dalam rangka tujuan ini, semua pekerja dan suami/istri, diharuskan
menjalani suatu pemeriksaan kesehatan setiap tahun di Rumah Sakit
Perusahaan/Rumah Sakit yang ditunjuk Perusahaan sebelum menjalani
istirahat tahunan.
d. Pekerja yang menghadapi masa purna karya atau penugasan ke
tempat lain akan diberikan kesempatan pemeriksaan kesehatan,
tergantung pada keadaan berikut:
1) Pekerja dan/atau keluarganya diharuskan terlebih dahulu untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan, guna mempersiapkan diri
menghadapi lingkungan hidup atau pekerjaan baru yang akan
menuntut fisik yang sehat.
2) Pekerja atau anggota keluarganya yang menghadapi masa purna
karya atau penugasan kembali masih berada dalam perawatan
medis.
3) Atas permintaan Perusahaan sebagai persyaratan bagi posisi yang
hendak diisi.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

31

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 44
PERAWATAN KESEHATAN
1. Perawatan Kesehatan di Rumah Sakit Perusahaan
a. Perawatan kesehatan di Rumah Sakit Perusahaan diberikan dengan
cuma-cuma oleh Perusahaan terhadap pekerja beserta keluarganya
kecuali kasus-kasus tertentu yang telah diatur di pasal-pasal lain PKB
ini.
b. Dalam keadaan pekerja yang bersangkutan dan/atau keluarganya
berada di luar tempat kedudukannya, sehingga tidak dapat melaporkan
kepada Balai Pengobatan atau Rumah Sakit atau dokter yang ditunjuk
oleh Perusahaan di tempat dimana dia berada, maka biaya pengobatan
untuk perawatan yang dikeluarkan akan diganti oleh Perusahaan. Untuk
ini pekerja yang bersangkutan harus menunjukkan surat keterangan
(medical report) dari dokter yang merawat dan kwitansi/bukti
pembayaran yang sah.
c. Pengangkutan untuk pergi berobat bagi pekerja dan keluarganya pada
prinsipnya tidak diberikan oleh Perusahaan.
d. Bagi pelaku (pekerja/keluarga) dalam kecelakaan lalu lintas karena
tidak mematuhi aturan, diberikan sanksi sesuai kesalahannya sbb:
1). Pelanggaran
pertama
diberikan
surat peringatan kepada
pekerja.
2). Pelanggaran kedua dikenakan biaya maksimum 25% dari biaya
pengobatan, tanpa diberikan surat peringatan.
3). Pelanggaran ketiga dan seterusnya dikenakan biaya minimum
25% dan maksimum 50% dari biaya pengobatan, tanpa diberikan
surat peringatan.
Ketentuan ini berlaku untuk satu keluarga secara kolekfif, bukan untuk
pelaku per orang.
2. Perawatan Kesehatan Oleh Dokter Spesialis Luar
a. Biaya perawatan spesialis untuk pekerja dan keluarganya hanya akan
ditanggung oleh Perusahaan bila konsultasi spesialis itu atas
rekomendasi dokter umum atau dokter Perusahaan.
b. Jika pekerja/keluarga atas kehendak sendiri langsung berobat kepada
dokter spesialis dengan tidak memperoleh persetujuan terlebih dahulu
seperti tercantum pada ayat 2.a. di atas, maka biaya konsultasi
ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan tarif dokter umum .
3. Pengobatan Selama Istirahat Tahunan/Personal Business.
Pekerja serta keluarganya apabila sakit pada saat menjalankan istirahat
tahunan/panjang atau Personal business diluar tempat kedudukannya
(dalam dan luar negeri), dimana tidak terdapat Rumah Sakit atau Balai
Pengobatan Perusahaan atau dokter yang ditunjuk oleh perusahaan, dapat
memeriksakan diri/berobat kepada dokter umum/dokter gigi setempat
dalam kasus emergency serta pelaksanaannya harus mengikuti petunjuk
yang ada. Segala biaya penggantian pengobatan/perawatan yang
dikeluarkan, akan diganti oleh Perusahaan. Penggantian biaya-biaya ini

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

32

Perjanjian Kerja Bersama


hanya dapat dilakukan apabila ada/disertai surat keterangan (medical
report) dari dokter yang merawat dan kwitansi yang sah/layak serta harus
diketahui/disetujui oleh bagian HR sebelum penggantian biayanya dapat
dibayar.
4. Pengobatan dan Perawatan Gigi
Perawatan gigi yang biasa akan diberikan secara teratur oleh Rumah Sakit
Perusahaan di daerah operasi (Plantsite) dan/atau apabila diserahkan
kepada perawatan dokter gigi yang ditunjuk akan ditanggung biayanya oleh
Perusahaan dengan ketentuan sbb :
a. Prostodontik (Penambahan/Penggantian Gigi)
1) Biaya konsultasi dan perawatan akan ditanggung sepenuhnya oleh
Perusahaan.
2) Gigi palsu, kepala gigi, dan logam mulia yang digunakan akan
ditanggung biayanya oleh Perusahaan sebesar 50% bagi pekerja
dan 25% bagi tanggungan dari harga yang berlaku sampai dengan
batas maksimum yang ditetapkan Perusahaan.
b. Ortodontik (Pembetulan Gigi)
1) Biaya konsultasi dan perawatan akan ditanggung sepenuhnya oleh
Perusahaan
2) Peralatan ortodontik didalam dan diluar mulut akan ditanggung
ongkosnya oleh Perusahaan sebesar 85% bagi pekerja dan 75%
untuk tanggungan dari harga yang berlaku, sampai dengan batas
maksimum yang ditetapkan Perusahaan.
5. Bantuan Pembelian Kaca Mata Diberikan Perusahaan Kepada:
a. Pekerja yang atas nasehat dokter perusahaan atau dokter yang ditunjuk
perusahaan membutuhkan kaca mata untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Penggantian biaya untuk bingkai dan lensa ditetapkan 100% dari harga
yang ditetapkan oleh Perusahaan.
c. Hanya atas nasehat dokter Perusahaan atau dokter yang ditunjuk
Perusahaan, tiap 2 (dua) tahun bingkai dan lensa dapat diperbaharui
atas beban perusahaan, sesuai dengan tarif Perusahaan, atau sebelum
masa 2 tahun jika bingkai rusak karena kecelakaan kerja.
d. Kaca mata yang hilang dengan alasan apapun tidak dapat diganti
perusahaan.
e. Biaya pemasangan inplanted lense atas nasehat dokter Perusahaan,
ditanggung Perusahaan 100%.
f. Keluarga pekerja dapat memperoleh bantuan kaca mata atas nasehat
dokter perusahaan, jika kaca mata itu merupakan bagian dari
pengobatan. Penggantian biaya untuk kaca mata beserta bingkainya
ditetapkan 50% dari tarif Perusahaan. Hanya atas nasehat dokter
Perusahaan, kacamata tersebut dapat diperbaharui atas beban
Perusahaan.
g. Contact Lens.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

33

Perjanjian Kerja Bersama


1) Bantuan biaya untuk pembelian contact lens hanya diberikan
kepada pekerja apabila indikasi refraksi mata 3 dioptri ke atas.
2) Pembelian contact lens ditetapkan oleh spesialis mata/dokter
Perusahaan.
3) Jumlah penggantian biaya contact lens, berdasarkan indikasi medis
dan medical report dari dokter spesialis mata, jika merupakan satusatunya cara untuk mengoreksi visus, ditanggung seluruhnya oleh
perusahaan sesuai dengan harga contact lens jenis menengah.
6. Alat bantu Pendengaran (Hearing Aid)
Jika atas nasehat dokter Perusahaan atau dokter yang ditunjuk
Perusahaan seorang pekerja memerlukan hearing aid, maka kepada yang
bersangkutan diberikan penggantian harga 100% sesuai tarif yang
ditentukan Perusahaan. Bantuan ini dapat diberikan setiap kali diperlukan
penggantian.
7. Alat Bantu Orthopedic/Korset
Jika atas nasehat dokter perusahaan atau dokter yang ditunjuk perusahaan
seorang pekerja atau keluarga pekerja yang karena sesuatu sebab diluar
kecelakaan kerja harus memakai alat bantu berupa sepatu orthopedic
untuk tulang kaki bengkok atau pemasangan kaki palsu, korset karena
cacat tulang pungggung, maka perusahaan akan membantu 50% dari tarif
resmi Perusahaan dan diberikan setiap 2 tahun atau sesuai rekomendasi
dokter.
8. Bersalin
Perawatan bersalin diberikan di Rumah Sakit Perusahaan sebelum dan
sesudah melahirkan untuk pekerja wanita dan hanya untuk satu istri
pekerja yang secara resmi tercatat pada Perusahaan.
Apabila memerlukan persalinan diluar fasilitas kesehatan perusahaan/
keadaan darurat dan/atau karena keadaan yang tidak terduga, maka
perusahaan akan mengganti biaya yang berikut ini :
a. Pelayanan dokter/bidan.
b. Tiga hari perawatan untuk ibu dan anak.
Besarnya pembayaran itu akan ditetapkan oleh HR Supt. Biaya konsultasi
diluar fasilitas perusahaan yang tidak disetujui oleh HR Supt. akan
ditanggung oleh Pekerja.
9. Susu Bayi
Kecuali jika dilengkapi dengan resep dokter Perusahaan, susu bayi tidak
akan diberikan atau diganti uang.
10. Keluarga Berencana
Perusahaan menyediakan sarana & prasarana secara cuma-cuma untuk
penyelenggaraan program Keluarga Berencana di Perusahaan seperti IUD,
pil KB, kondom, susuk KB dll serta fasilitas medis lainnya dan para medis.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

34

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 45
FASILITAS KESEHATAN
1. Pemeliharaan Kesehatan Pada Rumah Sakit Perusahaan Plantsite.
Golongan Upah
16
7 Ke atas

Kelas Rumah Sakit


II
I

Akomodasi

2. Perawatan Medis Diluar Plantsite.


Kecuali dalam keadaan darurat, perawatan medis disuatu tempat diluar
Plantsite memerlukan persetujuan HR Supt. guna memenuhi syarat untuk
mendapatkan penggantian biaya. Persetujuan semacam itu dapat
diberikan, dengan syarat bahwa semua pengeluaran yang ada
hubungannya yang melebihi tarif Perusahaan yang berlaku akan
ditanggung secara pribadi oleh pekerja.Tempat-tempat yang ditentukan
untuk perawatan medis diluar Plantsite adalah Medan dan Jakarta.
Apabila menurut pendapat HR Supt., diperlukan perawatan diluar Rumah
Sakit Perusahaan, maka hal ini harus didasarkan atas klasifikasi berikut :
a. Apabila tersedia 5 kelas pada satu fasilitas
Kategori
I
II
III
IV
V

Golongan Upah
15 Ke atas
11 14
7 10
46
13

Kelas di Rumah Sakit


1
2
3
4
5

b. Apabila tersedia 4 kelas pada satu fasilitas


Kategori
I
II
III
IV

Golongan Upah
11 Ke atas
7 10
46
13

Kelas di Rumah Sakit


1
2
3
4

c. Apabila tersedia 3 kelas pada satu fasilitas


Kategori
I
II
III

Golongan Upah
7 Ke atas
46
13

Kelas di Rumah Sakit


1
2
3

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

35

Perjanjian Kerja Bersama


d. Apabila tersedia 2 kelas pada satu fasilitas
Kategori
I
II

Golongan Upah
7 Ke atas
16

Kelas di Rumah Sakit


1
2

Apabila hanya 1 kelas yang tersedia pada satu fasilitas, maka kelas ini
akan berlaku bagi semua golongan upah. Jika kelas yang ditunjuk sesuai
kategori golongan penuh bukan kehendak pasien maka fasilitas diberikan
1 tingkat keatas dari kategori kelas yang menjadi haknya.
Seorang pekerja dan/atau tanggungannya yang memenuhi syarat,
pertama-tama harus berkonsultasi dengan dokter praktek umum yang
kemudian akan memutuskan perlunya pertimbangan dokter spesialis atau
masuk Rumah Sakit.
Seorang pekerja dan/atau keluarga pekerja yang melakukan perjalanan
untuk alasan-alasan berikut :
a. Bisnis Perusahaan/Latihan.
b. Berlibur.
c. Istirahat tahunan/panjang.
d. Anak-anak pekerja bersekolah ditempat lain di dalam wilayah
Indonesia.
Penggantian untuk biaya perawatan medis dan biaya masuk Rumah Sakit
yang diperlukan selama pekerja yang bersangkutan atau keluarganya tidak
dapat dirawat di Rumah Sakit Perusahaan dan/atau di Rumah Sakit yang
ditunjuk oleh Perusahaan, akan diberikan setelah mengajukan permintaan
untuk itu. Kelas kamar dan makanan di Rumah Sakit adalah seperti yang
ditetapkan di atas.
3. Perawatan medis untuk pekerja kantor Jakarta dan Medan.
Secara umum ketentuan perawatan/pengobatan yang diberlakukan untuk
pekerja yang bekerja dilokasi pabrik Plantsite, juga diberlakukan untuk
pekerja dan keluarganya di Jakarta dan Medan. Hanya saja karena tidak
adanya dokter/Rumah Sakit Perusahaan di Jakarta dan Medan, maka
perawatan/pengobatan dapat melalui dokter umum/pribadi termasuk dokter
specialis bila diperlukan, serta perawatan Rumah Sakit menurut dokter
yang merawat.

PASAL 46
OBAT TERLARANG, NARKOTIK DAN MINUMAN KERAS
Perawatan bagi pekerja dan tanggungannya yang disebabkan oleh penyalahgunaan obat terlarang, narkotik dan minuman keras yang mempengaruhi atau
membawa akibat pada kesejahteraan umum/masyarakat, dianggap sebagai

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

36

Perjanjian Kerja Bersama


hal yang tidak dapat ditolerir dan setiap ongkos pengobatan untuk itu akan
menjadi tanggung jawab pekerja yang bersangkutan.

PASAL 47
KEMANDULAN
Kemandulan dianggap sebagai penyakit dan pengobatannya ditanggung
seluruhnya oleh Perusahaan dengan syarat-syarat :
1. Masa kerja di perusahaan minimum 3 tahun.
2. Menunjukkan hasil kerja yang baik dan tidak pernah dapat peringatan.
3. Belum punya anak/anak angkat
Bantuan akan dihentikan setelah diketahui dengan pasti berdasar hasil rujukan
medis yang menyatakan bahwa tidak ada kemungkinan untuk hamil.

PASAL 48
BAYI TABUNG
Pengobatan untuk mendapatkan keturunan melalui "Teknik Bayi Tabung" tidak
ditanggung oleh Perusahaan.

PASAL 49
PENGGANTIAN BIAYA BAGI PERAWATAN MEDIS
DILUAR PLANTSITE
Penggantian biaya perawatan/pengobatan melalui dokter spesialis bila
diperlukan akan diperhitungkan dalam hal-hal dimana pekerja dan atau
tanggungannya berada diluar Daerah Operasi (Plantsite) dan keadaannya
tidak memungkinkan untuk datang dan melaporkan perawatan yang diperlukan
ke Rumah Sakit Perusahaan.

PASAL 50
BANTUAN PERAWATAN BAGI TANGGUNGAN
DARI PEKERJA YANG MENINGGAL
Istri/suami dan anak-anak yang terdaftar sebagai tanggungan Perusahaan
pada saat pekerja meninggal, sampai dengan usia 21 tahun atau 25 tahun bila
masih kuliah, belum menikah dan tidak mempunyai penghasilan tetap, dapat
dilayani di Rumah Sakit Perusahaan untuk berobat jalan dan rawat inap
maksimal selama 15 hari. Setelah 15 hari, biaya perawatan dibebankan
sebesar 25% kepada orangtuanya. Fasilitas ini akan gugur bila janda/duda
pekerja menikah lagi.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

37

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 51
BANTUAN PERAWATAN BAGI PENSIUNAN
DAN JANDA/DUDA DARI PENSIUNAN
1. Pekerja yang PHK karena pensiun normal, pensiun dipercepat, karena
alasan kesehatan dan karena meninggal dunia (janda/dudanya), pada saat
sebelum memasuki masa pensiun dapat memilih alternatif bantuan
pengobatan pasca PHK sbb.:
a). Bantuan Pengobatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Perusahaan
atau poliklinik dan dokter rujukan Pertamina sesuai dengan ketentuan
berikut :
Rawat jalan ditanggung Perusahaan sepenuhnya.
Rawat inap maksimal 15 hari, ditanggung oleh Perusahaan
sepenuhnya. Sesudah 15 hari biaya ditanggung oleh pensiunan
25% dan sisanya ditanggung oleh Perusahaan.
Fasilitas ini hanya diberikan selama PT. Arun masih ada.
b). Lumpsum pengganti fasilitas perawatan kesehatan yang besarnya
sbb :
Golongan upah 12 keatas
Golongan upah 7- 11
Golongan upah 6 kebawah

: Rp 84.506.625,: Rp 70.615.125.: Rp 56.723.625.-

Pajak penghasilan akan ditanggung oleh Perusahaan.


Tarif tersebut akan disesuaikan dengan 5% setiap tanggal 1 Januari pada
tahun-tahun berikutnya. Penyesuaian ini hanya diberlakukan bagi
pensiunan yang pensiun pada atau setelah tanggal penyesuaian.
2. Bagi pekerja yang pensiun karena sebab selain diatas, tidak mendapat
fasilitas kesehatan atau lumpsum pengganti kesehatan.
Hal-hal lain yang belum diatur pada ayat ini akan diatur lebih lanjut oleh
Perusahaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

38

Perjanjian Kerja Bersama


BAB X
PERJALANAN DINAS

PASAL 52
PENGERTIAN
Perjalanan Dinas adalah perjalanan yang dilakukan oleh seorang pekerja dari
lokasi kerja ke daerah lainnya untuk keperluan tugas perusahaan atau untuk
kepentingan kelancaran pelaksanaan tugas di perusahaan dengan biaya
perusahaan atau perjalanan medis atas biaya perusahaan.

PASAL 53
PERJALANAN DALAM NEGERI
Perjalanan dinas yang dilakukan oleh pekerja dari lokasi kerja ke daerah
lainnya dalam wilayah Indonesia, diatur sebagai berikut :
1. Transportasi
Semua perjalanan dinas harus diatur atas dasar perjalanan melalui rute
yang paling ekonomis dan langsung. Jika menyangkut perjalanan melalui
udara, maka haruslah didasarkan atas kelas ekonomi, kecuali untuk tingkat
Manager keatas yang akan diberikan kelas bisnis.
2. Sistim Biaya Perjalanan Dinas
a. Sistim pengeluaran biaya (Full Actual/Semi Actual).
Jenis-jenis biaya yang ditanggung adalah:
1) Biaya hotel yang sesungguhnya berdasarkan bukti-bukti yang sah.
Klasifikasi hotel diatur didalam Peraturan tersendiri.
2) Biaya-biaya pengeluaran, haruslah wajar dan dibuktikan dengan
kwitansi pembayaran yang sah bila diatas Rp 70.000,- Untuk
makan maksimal Rp.300.000.- setiap makan (termasuk pajak &
jasa) bila dengan bill.
3) Ruang Konperensi, ruang resepsi di hotel jika termasuk dalam
pengeluaran untuk hotel, harus disetujui terlebih dahulu
kewajarannya oleh VPD/PD.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

39

Perjanjian Kerja Bersama

4) Biaya transportasi dari dan ke Bandara/Hotel pada waktu


kedatangan dan keberangkatan sebesar tarif sbb:
Airport - Hotel atau sebaliknya di Jakarta Rp 150.000,- /sekali
jalan.
Airport - Hotel atau sebaliknya di Medan, dengan dilengkapi
keterangan resmi dari kantor Perwakilan Medan,
Rp 70.000,- /sekali jalan.
Airport - Hotel atau sebaliknya selain di kota Jakarta & Medan
Rp 85.000,- /sekali jalan.
Dan bila melebihi tarif tersebut harus dilengkapi dengan kwitansi
resmi (official receipt).
5) Pajak lapangan udara (airport taxes) seperti yang berlaku.
6) Uang saku sebesar tarif yang ditentukan oleh Perusahaan.
7) Biaya transportasi antar kota mengacu kepada tarif yang ditentukan
oleh Perusahaan.
8) Biaya transportasi dalam kota (hotel tempat tugas/berobat) atau
sebaliknya = Rp.70.000.- untuk sekali jalan.
9) Jika seorang isteri/suami pekerja mengikuti perjalanan dinas
pekerja yang disetujui oleh perusahaan, pekerja tersebut bisa
menggunakan sistim Semi Actual atau Full Actual dan
isteri/suami pekerja hanya memperoleh :
- Meal Allowance sebesar Rp.150.000.- (seratus lima puluh ribu
rupiah) per hari (Semi Actual) atau biaya makan nyata
dilengkapi dengan kwitansi/bill maksimum Rp 300.000.- (tiga
ratus ribu rupiah) untuk sekali makan.
- Uang saku sesuai dengan tarif yang diatur oleh Perusahaan
- Airport tax.
b. Sistim Biaya Full Perdiem:
1)

2)

Perjalanan dinas ke Jakarta:


Pekerja golongan 7 keatas
Pekerja golongan 6 kebawah

: Rp. 440.000/hari
: Rp. 385.000/hari

Perjalanan dinas ke kota lain selain Jakarta:


Pekerja golongan 7 keatas
: Rp. 385.000/hari
Pekerja golongan 6 kebawah
: Rp. 330.000/hari

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

40

Perjanjian Kerja Bersama

Tarif tersebut diatas akan disesuaikan sebesar 10% pada setiap


tanggal 1 Januari pada tahun-tahun berikutnya.
3)

Pada hari kepulangan dihitung Full Perdiem, tanpa melihat jam


kepulangan.

4)

Jika seorang isteri/suami pekerja mengikuti perjalanan dinas


pekerja yang disetujui oleh perusahaan dan pekerja tersebut
menggunakan sistim perdiem, maka untuk pekerja diberikan 100%
tarip perdiem sedangkan isteri/suami pekerja 40% dari tarip
perdiem yang berlaku.

c. Residential Training
Untuk pelatihan/training dalam negeri dengan akomodasi dan makan
yang disediakan oleh penyelenggara (residential), untuk menutupi
biaya-biaya insidentil Perusahaan akan memberikan uang saku sebesar
tarif yang berlaku.
3. Kelebihan bagasi yang diperkenankan adalah 10kg untuk perjalanan
sampai dengan 6 bulan, 20 kg untuk perjalanan lebih dari 6 bulan.
4. Perjalanan Medis
a. Rawat jalan
Jika pasien dan pendamping menggunakan Sistim Actual atau Semi
Actual, maka biaya perjalanan diatur seperti biaya perjalanan dinas
pasal 53 ayat 2a dengan catatan fasilitas berikut ini diberikan
hanya untuk 1 (satu) orang:
1) Hotel room
2) Transport dari dan ke Bandara/Hotel pada waktu kedatangan dan
keberangkatan
3) Transport lokal
Jika pasien dan pendamping menggunakan sistim full perdiem, maka
pasien diberikan 100% tarif full perdiem dan pendamping 40% tarif
full perdiem.
Untuk perjalanan medis keluar negeri menggunakan sistim full actual
atau semi actual.
b. Rawat Inap
Selama rawat inap, pasien tidak mendapatkan biaya perjalanan dinas
dari Perusahaan. Selama rawat inap jika pendamping menggunakan
sistim full actual atau semi actual, maka biaya perjalanan diatur
seperti biaya perjalanan dinas pasal 53 ayat 2a.
Jika pendamping menggunakan full perdiem, maka pendamping
diberikan 100% tarif full perdiem.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

41

Perjanjian Kerja Bersama


Pasien yang tidak disediakan baju oleh Rumah Sakit, laundrynya
menggunakan system actual.
c. Hotel untuk perjalanan Medis satu tingkat dibawah klasifikasi hotel
untuk perjalanan dinas.

PASAL 54
PERJALANAN LUAR NEGERI
Perjalanan dinas yang dilakukan oleh pekerja dari lokasi kerja ke daerah
lainnya diluar wilayah Indonesia, diatur sebagai berikut :
1. Transportasi
Penggolongan fasilitas angkutan udara untuk semua pekerja diatur melalui
rute yang paling ekonomis dan langsung sebagai berikut:
a. Waktu penerbangan lebih dari 9 jam :
1) Kelas bisnis (kelas berikut dibawah kelas I) untuk tingkat
Superintendent keatas
2) Kelas Ekonomi untuk yang lainnya.
b. Waktu penerbangan lebih dari 5 jam sampai 9 jam
1) Kelas Bisnis untuk tingkat Manager keatas
2) Kelas Ekonomi untuk lainnya.
c. Waktu penerbangan kurang dari 5 jam : Kelas ekonomi
2. Sistim Biaya Perjalanan Dinas
Sistim biaya perjalanan dinas adalah sistim pengeluaran biaya
sesungguhnya (Full Actual). Jenis - jenis biaya yang ditanggung adalah :
a. Biaya hotel yang sesungguhnya berdasarkan bukti-bukti yang sah
sesuai dengan klasifikasinya.
b. Biaya-biaya pengeluaran yang sesungguhnya haruslah wajar dan
dibuktikan dengan kwitansi pembayaran yang sah bila diatas US$ 25.
c. Uang saku sebesar tarif yang ditentukan oleh Perusahaan.
d. Biaya personal telephone maksimal 2 kali dalam seminggu, durasi
maksimal 6 menit per telephone yang dilengkapi dengan bill resmi.
3. Tunjangan Pakaian
Pekerja yang mengadakan perjalanan untuk pertama kali di daerah-daerah
beriklim sedang/dingin berhak untuk menerima tunjangan pakaian sebesar
US$ 375 jika di musim dingin atau US$ 300 jika tidak dimusim dingin.
Bagi anggota keluarga yang disetujui untuk mengikuti, tunjangan yang
diberikan sejumlah :
a. 2/3 untuk istri dan anak-anak yang berumur 12 tahun ke atas.
b. 1/2 untuk anak-anak dibawah umur 12 tahun.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

42

Perjanjian Kerja Bersama


Catatan: Tunjangan ini dapat diberikan lagi pada keberangkatan
berikutnya setelah selang waktu melebihi 3 tahun.
4. Bagi Manager keatas, pengeluaran representasi
penggantiannya atas dasar bukti-bukti yang sah.

dapat

diminta

5. Kelebihan bagasi yang diperkenankan dan dapat diganti adalah 10 kg per


orang untuk perjalanan sampai 3 bulan dan 20 kg per orang untuk
perjalanan lebih dari 3 bulan.
6. Bagi anggota-anggota keluarga yang disetujui untuk menyertai perjalanan
dinas (bukan untuk pelatihan dan pengembangan), maka biaya
perjalanannya mengacu kepada peraturan yang sama.
7. Residential Training
Bagi latihan/kursus dimana akomodasi dan makan disediakan oleh
penyelenggara (residential), Perusahaan hanya memberikan uang saku
yang besarnya sesuai tarif Perusahaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

43

Perjanjian Kerja Bersama


BAB XI
FASILITAS PESAWAT & PERUMAHAN PERUSAHAAN

PASAL 55
FASILITAS PESAWAT
Selain untuk keperluan dinas dan cuti pekerja, fasilitas pesawat Perusahaan
akan diberikan kepada pekerja dan tanggungannya untuk keperluan
perjalanan lain dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk keperluan perjalanan pribadi (Personal Business/PB), akan diberikan
fasilitas tempat duduk pesawat Lhokseumawe-Medan pulang pergi kepada
pekerja dan tanggungannya sbb:
a. Golongan 7 keatas 3 kali setahun.
b. Golongan 6 kebawah diberikan 2 kali untuk pekerja serta istri/suami
dan 1 kali untuk anak anak dalam setahun.
c. Fasilitas ini dapat dipertukarkan sesama anggota keluarga.
d. Fasilitas ini tidak dapat ditukarkan dengan uang atau diperjual-belikan.
2. Satu tempat duduk setahun Medan-Lhokseumawe atau sebaliknya pulang pergi bagi masing-masing orang tua dan mertua untuk semua pekerja.
Orang tua yang mempunyai anak/menantu yang bekerja di Perusahaan
lebih dari 1 (satu) orang, fasilitas ini hanya dapat diberikan melalui salah
satu anak/menantu.
3. Untuk keperluan emergency pekerja.
Agar pemberian fasilitas ini dapat berjalan dengan baik dan adil, maka diatur
sebagai berikut: Untuk keperluan nomor 1 dan 2 di atas pekerja harus
memesan tempat duduk (booking) selambat-lambatnya seminggu sebelum
tanggal berangkat yang diinginkan.
Prioritas peruntukan/pemberian tempat duduk pesawat diatur sebagai berikut:
a. Prioritas I : untuk perjalanan dinas dan emergency
b. Prioritas II : untuk perjalanan berobat
c. Prioritas III : untuk perjalanan cuti
d. Prioritas IV : untuk perjalanan urusan pribadi, orang tua/mertua

PASAL 56
FASILITAS PERUMAHAN
Pembagian kelas perumahan perusahan disesuaikan dengan golongan upah
dan jabatan dari pekerja sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Perusahaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

44

Perjanjian Kerja Bersama


BAB XII
PEMINDAHAN & PEMULANGAN

PASAL 57
PEMINDAHAN
Yang dimaksud dengan pemindahan ialah pemindahan pekerja dari satu
wilayah kerja ke wilayah kerja yang lain.
1. Untuk pelaksanaan tugas Perusahaan atau dalam rangka "tour of duty" dan
"tour of area" pada setiap waktu yang diperlukan, Pimpinan Perusahaan
dapat memindahkan pekerja dari satu wilayah kerja ke wilayah kerja yang
lainnya.
2. Pekerja yang akan dipindahkan akan diberitahukan dalam waktu
secukupnya.
3. Setiap pemindahan pekerja, diatur/dilakukan oleh Pimpinan Perusahaan
secara tertulis.
4. Dalam penunjukan pekerjaan/pemindahan, Perusahaan senantiasa
memperhatikan kesanggupan pekerja dan dimana mungkin keinginannya
dipertimbangkan.

PASAL 58
PEMULANGAN
1. Pekerja yang PHK dan berhak mendapat PAP (Penghargaan Atas
Pengabdian) diberikan biaya pemulangan beserta keluarga ketempat lahir
pekerja atau istri/suami atau tempat penerimaan pekerja di wilayah
Republik Indonesia, untuk pekerja plantsite, pemulangannya minimal
Medan.
2. Pekerja yang PHK dan mendapat SAMK (Santunan Atas Masa Kerja)
diberikan biaya pemulangan beserta keluarga sampai ketempat
penerimaan saja.
3. Pekerja yang PHK tanpa pembayaran pesangon apapun, berdasarkan
permintaan pekerja dapat dipertimbangkan untuk dikembalikan beserta
keluarganya ke tempat penerimaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

45

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 59
BIAYA PINDAH / PEMULANGAN
1. Perusahaan akan memberikan tunjangan pemindahan/pemulangan, premi
asuransi dan keperluan lain sebesar 125% upah, tidak tergantung pada
besarnya keluarga.
2. Biaya pembuatan peti kayu untuk barang-barang rumah tangga didasarkan
atas tingkat harga pasar yang biasa dan sampai batas-batas berikut :
a. Pekerja
: 6 M3
b. Istri
: 6 M3
c. Anak (maksimum 3 anak)
: 1 M3/anak
Jumlah Maksimum
: 15 M3/keluarga
3. Biaya pindahan non-peti ditetapkan sebesar 15 M3/keluarga.
4. Ongkos pengepakan per M3 didasarkan atas tarif resmi yang berlaku dari
perusahaan pengepakan.
5. Ongkos transportasi
pembongkaran.

darat

dengan

truk

termasuk

pemuatan

dan

6. Ongkos taksi/mobil untuk pekerja dan tanggungannya yang didasarkan


atas ongkos yang sebenarnya yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Perusahaan tentang "Perjalanan Dinas".
7. Biaya penginapan dan makan dalam perjalanan Transit dalam wilayah
Indonesia, jika ada, yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Perusahaan,
tidak berlaku bagi waktu perjalanan satu hari dan kepindahan didalam satu
daerah.
8. Tarif pada butir 2 s/d 6 akan ditinjau secara berkala dan diatur lebih lanjut
oleh Perusahaan.

PASAL 60
BANTUAN MAKAN
Guna membantu pekerja yang dipindahkan karena alih tugas di lingkungan
PT Arun, Perusahaan akan menyediakan untuk pekerja dan tanggungannya,
makan secara cuma-cuma atau menanggung biaya makan untuk selama 14
hari, meliputi 7 hari di tempat lama dan 7 hari di tempat baru.
Untuk pekerja yang dipindahkan ke Pertamina atau pemulangan karena PHK
diberikan makan selama 7 hari sebelum hari keberangkatan dan akomodasi di
fasilitas Perusahaan di Lhokseumawe selama 2 hari.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

46

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 61
PENGINAPAN
Sambil menunggu kedatangan para tanggungannya, pekerja yang tempat
kerjanya di Daerah Operasi (Plantsite) dapat tinggal di Wisma/Dormitory,
disebabkan belum tersedianya perumahan Perusahaan untuk jangka waktu
tertentu.
Pekerja yang tinggal di Dormitory atau akomodasi Perusahaan yang lain yang
perawatannya ditanggung oleh Perusahaan, akan dibebankan biaya sebesar
tarif yang berlaku sebagai biaya perawatan, akomodasi & makan.

PASAL 62
LAIN-LAIN
Agar teratur pengurusan relokasi dan tersedia cukup waktu untuk persiapan,
pekerja akan diberi libur dengan upah untuk waktu tertentu guna mengurus
kepindahannya. Pekerja yang tempat penerimaannya sama dengan tempat
penugasan/pemulangan akan diberi libur 2 (dua) hari kalender. Pekerja yang
tempat penerimaannya tidak sama dengan tempat penugasan/pemulangan
atau dipindahkan dari satu tempat penugasan ke tempat penugasan lainnya
akan diberi 10 (sepuluh) hari kalender termasuk waktu perjalanan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

47

Perjanjian Kerja Bersama


BAB XIII
BANTUAN PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN

PASAL 63
UNTUK PEKERJA
1. Kebijaksanaan
Dalam rangka meningkatkan produktivitas perusahaan, maka SDM yang
terampil dan professional merupakan kunci dan asset utama Perusahaan.
Untuk menjawab tantangan tersebut pekerja sebagai asset perusahaan
perlu secara terus menerus ditingkatkan kemampuannya baik berupa
ketrampilan/skill maupun dalam hal Managerial.
2. Metode
Pendidikan dan pengembangan pekerja dapat dilaksanakan dalam dua
garis besar yaitu :
a. Belajar sambil bekerja (learning by doing) di tempat kerja.
Belajar sambil bekerja ini dapat dilakukan langsung dibawah bimbingan
atasan yang bersangkutan (coaching) dan dengan membaca buku,
literatur atau majalah/bulletin ilmiah.
Untuk hal ini pekerja diberikan kesempatan menjadi anggota
perkumpulan professional dan berlangganan literatur yang ada yang
berhubungan dengan bidang pekerjaannya.
b. Belajar pada institusi diluar tempat kerja dengan meninggalkan
pekerjaan.
Kegiatan belajar diluar tempat kerja dapat berupa :
1) On the job training diperusahaan lain
2) Menghadiri
Training/Pelatihan/Kursus
dan
Seminar
yang
diselenggarakan secara swakelola atau oleh pihak ketiga.
3) Mengikuti pendidikan formal maksimal sampai dengan Strata 2 (S2)
Untuk hal ini kepada pekerja akan diberikan kesempatan dengan
berdasarkan kepada kebutuhan perusahaan saat ini maupun yang
diprogram sesuai kebutuhan perusahaan yang akan datang.
Syarat-syarat
pemberian
bantuan,
besarnya
pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Perusahaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

bantuan

dan

48

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 64
UNTUK ANAK PEKERJA
1.

Kebijaksanaan
Perusahaan memberikan bantuan untuk pekerja dalam pengadaan
fasilitas pendidikan anaknya mulai dari Taman Kanak-kanak sampai ke
Perguruan Tinggi, termasuk anak yang cacat mental untuk mendapatkan
pendidikan sosial.

2.

Persyaratan
Anak-anak dari para pekerja tetap yang memenuhi kriteria sbb :
a. Belajar di Perguruan Tinggi (Program Diploma I s/d S3)
1) Berumur dibawah 25 tahun
2) Belum menikah
3) Belum mempunyai penghasilan sendiri
b. Pendidikan Sosial bagi anak-anak cacat mental
1) Berumur di bawah 18 tahun
2) Rekomendasi dari Rumah Sakit Perusahaan
3) Belum menikah

3.

Fasilitas Sekolah Perusahaan


Perusahaan menyediakan dan menyelenggarakan sekolah dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan pekerja & keluarga. Agar sekolah dapat
diselenggarakan seefisien mungkin dan efektif, Perusahaan menunjuk
suatu badan bebas dibidang pendidikan untuk bertanggungjawab atas
penyelenggaraan sekolah perusahaan yang harus menuruti semua
Petunjuk Perusahaan, Undang-Undang yang berlaku dan Peraturan
Pemerintah.

4.

Kewajiban Perusahaan adalah menyediakan :


a. Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
b. Anggaran biaya untuk penyelenggaraan pendidikan di sekolah
termasuk upah guru
c. Bantuan untuk meningkatkan mutu profesionalisme dari staff pengajar.

5.

Uang Sekolah dan Iuran-iuran lain


Untuk mendukung kegiatan atau program ekstra-kurikuler yang melebihi
anggaran yang disetujui dan dipersiapkan dalam tahun berjalan, iuran
atau sumbangan dapat dikumpulkan dari para orang-tua/wali murid.

6.

Perusahaan memberikan potongan 50% dari tarif untuk pihak ke 3


biaya/iuran BP3 bagi anak Pensiunan PT Arun.

7.

Bantuan untuk anak pekerja yang Sekolah Kejuruan/khusus.


Bantuan untuk anak sekolah yang jurusannya tidak ada pada sekolah
Perusahaan akan diberikan sesuai tarif sbb :

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

49

Perjanjian Kerja Bersama

Sekolah setingkat SMU : Rp 140.000/bulan


Sekolah setingkat SMP : Rp 120.000/bulan
Sekolah setingkat SD : Rp 100.000/bulan
Pajak atas bantuan ini ditanggung oleh Perusahaan.
Pekerja harus melaporkan kepada perusahaan dengan melampirkan surat
keterangan dari sekolah anak yang bersangkutan.
8.

Bantuan Untuk Anak Yang Kuliah


Bagi pekerja yang anaknya kuliah di Perguruan Tinggi, Perusahaan akan
memberikan bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 300.000,- per bulan.
Bantuan tersebut akan dibayarkan dengan ketentuan dan syarat-syarat
sbb:
a) Diberikan kepada anak yang masih kuliah dan yang bersangkutan
berumur dibawah 25 tahun.
b) Bantuan akan dihentikan jika anak tersebut sudah tamat/diwisuda/
menikah.
c) Melampirkan bukti masih kuliah dari Universitas/Perguruan Tinggi
terkait.
d) Bantuan tiket kepada anak yang masih kuliah dibayar penuh walaupun
belum berakhir satu tahun.
Pajak atas bantuan ini ditanggung oleh Perusahaan.

9.

Bantuan Untuk Anak Pekerja Kantor Medan dan Jakarta.


Bagi pekerja kantor Medan dan Jakarta, Perusahaan memberikan bantuan
uang sekolah untuk anak pekerja yang besarnya setara dengan bantuan
bagi anak pekerja yang sekolah kejuruan/khusus.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

50

Perjanjian Kerja Bersama


BAB XIV
PENGHARGAAN
PASAL 65
KENAIKAN GOLONGAN JASA LUAR BIASA
Pekerja yang dinilai telah memberikan jasa luar biasa kepada Perusahaan dan
ia tidak dalam masa peringatan, maka dapat dipertimbangkan untuk diberikan
penghargaan antara lain berupa:
1. Kenaikan golongan upah 1 (satu) tingkat
2. Wisata beserta istri/suami
3. Plakat/Piagam penghargaan
Ketentuan lebih lanjut diatur oleh Perusahaan.

PASAL 66
KENAIKAN GOLONGAN ANUMERTA
Pekerja yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja dapat diusulkan untuk
diberikan kenaikan golongan upah 1 (satu) tingkat diatas golongan upahnya,
dengan catatan kecelakaan kerja tersebut terjadi bukan karena kelalaian
pekerja dan pekerja tersebut tidak dalam masa peringatan.

PASAL 67
KENAIKAN GOLONGAN KHUSUS
Pekerja dapat diusulkan untuk diberikan kenaikan golongan upah khusus
1 (satu) tingkat diatas golongan upah pekerja, jika memenuhi persyaratan
berikut :
1. Telah berada pada golongan upah yang sama secara terus menerus
minimum selama 8 (delapan) tahun
2. Tidak dalam masa peringatan
3. Berdasarkan keadaan pada saat itu, tidak ada kemungkinan bagi pekerja
untuk dipromosikan ke jabatan lain dengan golongan jabatan lebih tinggi.
Kenaikan golongan khusus yang diberikan 1 (satu) kali selama masa kerja di
Perusahaan dan dapat dilaksanakan kapan saja jika semua persyaratan diatas
dipenuhi.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

51

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 68
KENAIKAN GOLONGAN PENGHARGAAN
Pekerja yang akan memasuki MPP dapat diusulkan untuk diberikan kenaikan
golongan penghargaan 1 (satu) tingkat diatas golongan upah, jika memenuhi
persyaratan yang diatur oleh Perusahaan.

PASAL 69
PENGHARGAAN ULANG TAHUN DINAS
1. Perusahaan akan memberikan Penghargaan Ulang Tahun Dinas (UTD)
kepada pekerja yang memiliki masa dinas di Perusahaan secara terus
menerus selama 10 (sepuluh) tahun, 15 (lima belas) tahun, 20 (dua puluh)
tahun, 25 (dua puluh lima) tahun, 30 (tiga puluh) tahun dan 35 (tiga puluh
lima) tahun.
2. Pemberian penghargaan Ulang Tahun Dinas kepada pekerja yang sedang
menjalani pembebasan sementara dari tugas (skorsing) ditunda sampai
ada keputusan Perusahaan.
3. Penghargaan yang diberikan kepada pekerja seperti diatas berupa :
a. Piagam penghargaan ulang tahun dinas
b. Uang hadiah ulang tahun dinas
c. Lencana yang terbuat dari perunggu
Uang hadiah UTD diberikan berdasarkan index penghargaan sebagaimana
diatur oleh Perusahaan. Pajak atas uang hadiah ulang tahun dinas ditanggung
oleh pekerja.

PASAL 70
PENGHARGAAN DONOR DARAH
Perusahaan akan memberikan penghargaan berupa Lencana emas & Piagam
penghargaan kepada pekerja yang telah menyumbangkan/menjadi peserta
donor darah yang ketentuannya diatur oleh Perusahaan. Untuk pendonor
darah diatas 40 kali akan disesuaikan dengan peraturan PMI.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

52

Perjanjian Kerja Bersama


BAB XV
DISIPLIN , TINDAKAN DISIPLIN DAN
PERTENTANGAN KEPENTINGAN

PASAL 71
DISIPLIN
1. Perusahaan berusaha untuk mempertahankan disiplin yang baik dan
mengembangkan perasaan saling hormat menghormati serta penuh
pengertian terhadap hak-hak dan tanggung jawab antara Perusahaan dan
para pekerja.
2. Oleh karenanya, Perusahaan perlu memberikan petunjuk, bimbingan dan
instruksi (melalui penyelia) sehingga pengambilan tindakan demi tegaknya
disiplin dapat dibatasi seminimal mungkin. Perlu disadari, bahwa tujuan
Perusahaan dalam mengambil tindakan disiplin, adalah bersifat
memperbaiki serta mendidik.
3. Dengan demikian, terhadap pekerja yang melanggar peraturan selalu
diberikan kesempatan untuk memperbaiki sikapnya. Namun, apabila
pelanggaran yang dilakukan pekerja itu cukup berat, Perusahaan akan
menggunakan haknya untuk memutuskan hubungan kerja pekerja yang
bersangkutan, berdasarkan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.

PASAL 72
PETUNJUK TINDAKAN DISIPLIN
1. Petunjuk tindakan disiplin ini memuat jenis tindakan disiplin yang akan
diambil terhadap pelanggaran peraturan dan tata tertib Perusahaan, sesuai
dengan tingkat berat-ringannya pelanggaran itu dan didasarkan kepada
sifat serta seringnya pelanggaran yang dilakukan. Petunjuk ini hendaknya
tidak dianggap telah memuat semua pelanggaran yang dilakukan pekerja
Contoh jenis pelanggaran dan ketentuan sanksi dapat dilihat pada
Lampiran No. 3.
Jika seorang penyelia ingin menanyakan atau meragukan tindakan yang
akan diambil, diharapkan berkonsultasi dengan Bagian HR.
2. Pelanggaran-pelanggaran sebagaimana dimaksud pada butir 1 diatas
dianggap kumulatif (berganda). Jika seorang pekerja yang melakukan
beberapa pelanggaran yang tidak ada hubungan satu dengan lainnya
dapat dikenakan tindakan disiplin berganda berdasarkan berbagai
pelanggaran tersebut, asalkan pertimbangan-pertimbangan mengenai
berat-ringannya pelanggaran-pelanggaran yang tidak saling berhubungan
tersebut telah diberikan dengan tepat.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

53

Perjanjian Kerja Bersama


3. Tindakan-tindakan tersebut dibawah ini diberikan sebagai petunjuk berat
ringannya sebuah tindakan:
a. Peringatan Lisan yang diberikan dalam bentuk tertulis (Reprimand)
Terhadap pekerja yang ternyata tidak mengikuti aturan-aturan kerja dan
tidak memenuhi syarat-syarat ketertiban, dapat dilakukan tindakan
disiplin yang bermaksud untuk mendidik pekerja sehingga tidak akan
terulang lagi perbuatan yang tidak semestinya.
Salah satu tindakan penting guna memupuk dan memelihara
kewibawaan dan hubungan kepekerjaan dengan baik ialah dengan
jalan mengadakan komunikasi tatap muka. Hubungan inilah yang perlu
dipergunakan oleh penyelia, tidak hanya untuk memberi perintah dan
menerima pemberitahuan/laporan, tetapi juga untuk mengemukakan
kepuasan tentang hasil kerja dan untuk memberi teguran kepada
bawahan. Teguran lisan diberikan oleh penyelia kepada pekerja
bawahannya, jika yang bersangkutan telah melakukan kesalahan/atau
pelanggaran kecil (asal saja tidak dilakukan berkali-kali) seperti :
1) Kekurangan dalam prestasi kerja, misalnya tidak melaksanakan
perintah dengan semestinya
2) Melanggar peraturan-peraturan Perusahaan yang berlaku, misalnya
terlambat masuk kerja, tanpa pemberitahuan
3) Kekurangan-kekurangan dalam menyelenggarakan kewajibankewajibannya yang timbul dari hubungan dinas, misalnya kurang
merawat barang-barang Perusahaan yang dipercayakan kepadanya
4) Dan lain lain.
b. Surat Peringatan (SP)
1) Surat Peringatan karena penilaian tahunan kurang memenuhi
syarat.
Surat ini disiapkan oleh Bagian HR ditanda-tangani & disampaikan
oleh Manager dan/atau Superintendent yang bersangkutan dengan
maksud memberi peringatan kepada pekerja yang bersangkutan
yang juga dapat mempengaruhi kenaikan upah dan kenaikan
golongan. Jika prestasi kerja yang bersangkutan sesudah surat
yang bersifat mendidik itu disampaikan masih juga tidak memenuhi
syarat, maka sesudah 3 (tiga) bulan akan menyusul surat peringatan
terakhir dan jika kemudian hasilnya masih tidak memuaskan akan
dilakukan pemutusan hubungan kerja karena tidak memenuhi syarat
yang diperlukan.
2) Surat Peringatan (SP) karena suatu kesalahan/pelanggaran.
Surat ini dibuat oleh atasan langsung kepada pekerja yang
bersangkutan setelah berkonsultasi dengan Bagian HR/Industrial
Relation & Poldev, dengan sistimatika sebagai berikut :

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

54

Perjanjian Kerja Bersama

No
1
2
3

Deskripsi
SP I
SP II, SP I/II
SP III, SP I/III

Gol. Upah
S/D 6/ 6
Supv.
Supt.
Div. Mgr.

Gol. Upah
7 11
Supt.
Div. Mgr.
VPD

Gol. Upah
12 keatas
Div. Mgr.
VPD
PD

a). Dikeluarkan secara berurutan kerena pengulangan kesalahan:


(1) Surat peringatan pertama (SP-I), jika belum pernah
disampaikan suatu surat peringatan,
berlaku selama
3 bulan.
(2) Surat peringatan kedua (SP-II), jika melakukan kembali
pelanggaran PKB dan Policy & Procedure Guide (P&PG)
Perusahaan masih dalam masa berlakunya surat peringatan
pertama. Surat Peringatan ini berlaku selama 6 bulan.
(3) Surat peringatan ketiga atau terakhir (SP-III), jika masih
melakukan pelanggaran PKB dan Policy & Procedure
Guide (P&PG) dalam masa berlakunya surat peringatan
kedua, berlaku selama 6 bulan.
b). Dikeluarkan karena bobot/beratnya jenis pelanggaran sesuai
dengan jenis pelanggaran dan ketentuan sanksi pada
Lampiran No. 3.
(1) Surat peringatan pertama (SP-I), jika pekerja melakukan
pelanggaran PKB sesuai dengan Lampiran No. 3 dan Policy
& Procedure Guide (P&PG), dan tidak sedang dalam masa
peringatan. Surat Peringatan ini berlaku selama 3 bulan.
(2) Surat peringatan pertama dan kedua (SP I/II), jika pekerja
melakukan pelanggaran PKB sesuai dengan Lampiran
No. 3 dan Policy & Procedure Guide (P&PG) dan tidak
sedang dalam masa peringatan. Surat Peringatan ini
berlaku selama 6 bulan.
(3) Surat peringatan pertama dan terakhir (SP-I/III), jika pekerja
melakukan pelanggaran PKB sesuai dengan Lampiran
No. 3 dan Policy & Procedure Guide (P&PG) dan tidak
sedang dalam masa peringatan. Surat Peringatan ini
berlaku selama 6 bulan.
3). Jika setelah dikeluarkannya surat peringatan bersifat terakhir
masih terulang lagi hal yang tercela, pekerja yang bersangkutan
dapat diputuskan hubungan kerjanya.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

55

Perjanjian Kerja Bersama


4). Cara menyampaikan surat peringatan:
a). Surat-surat peringatan dibuat oleh atasan pekerja yang akan
menerima surat itu dan ditanda-tangani sesuai dengan
kewenangannya.
b).

Surat peringatan dibuat rangkap 3 (tiga) dan didistribusikan


sbb.:
Asli
: Untuk Pekerja yang bersangkutan
Tindasan I : Untuk arsip HR
Tindasan II : Untuk arsip Divisi/Seksi yang bersangkutan

c).

Surat peringatan ini harus ditanda-tangani oleh pekerja yang


bersangkutan sebagai tanda terima. Contoh surat peringatan
dapat dilihat pada Lampiran No. 1.

d).

Surat peringatan ini harus disampaikan secepat mungkin. Jika


pekerja menolak menanda-tangani surat peringatan sebagai
tanda terima, maka yang mengeluarkan surat peringatan itu
membacakan dihadapan pekerja tersebut isi dari surat
peringatan itu dengan dihadiri oleh 2 (dua) orang saksi. Dalam
hal ini bagian yang bersangkutan membuat catatan pada surat
peringatan tersebut, bahwa isi surat peringatan termaksud
telah dibacakan, tetapi ditolak oleh yang bersangkutan. Dalam
hal demikian, maka surat peringatan itu ditanda-tangani pula
oleh kedua orang saksi yang hadir.

c.

Pencabutan Fasilitas
Sanksi berupa pencabutan fasilitas diatur tersendiri oleh Perusahaan.

d.

Penundaan Kenaikan Upah


Penundaan kenaikan upah dapat diberlakukan kepada pekerja antara
lain karena :
1) Prestasi kerja kurang memuaskan
2) Suatu keputusan Perusahaan
3) Sedang menjalani hukuman dari Perusahaan
Pekerja yang mendapat Surat Peringatan terakhir (sederajat) atau
lebih berat, tidak mendapat kenaikan upah. selama masa
berlakunya Surat Peringatan.

e.

Penundaan Kenaikan Golongan


Penundaan kenaikan golongan diberlakukan antara lain karena
melanggar ketentuan Perusahaan dan/atau Peraturan Pemerintah.
Bila jangka waktu penundaan kenaikan upah dan golongan berakhir
maka pelaksanaan kenaikan selanjutnya tidak berlaku surut.

f.

Penurunan Pangkat/Golongan
Keputusan tentang penurunan pangkat/golongan dilakukan dengan
keputusan VPD/PD, sesuai dengan batas wewenang yang berlaku.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

56

Perjanjian Kerja Bersama


Penurunan pangkat/golongan berakibat turunnya upah berikut fasilitas
lainnya untuk jangka waktu 1(satu) tahun. Apabila masa berlakunya
tindakan disiplin sudah berakhir, maka pangkat/golongan dan upah
akan ditinjau kembali untuk dikembalikan sesuai dengan sebelum
masa berlakunya tindakan disiplin tersebut.
g.

Pemindahan (Rotasi/Mutasi)
Karena kesalahannya, pekerja dapat dipindahkan ke golongan jabatan
yang lebih rendah atau kelokasi kerja yang lain.

h.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)


Pemutusan Hubungan kerja sebagaimana diatur dalam Bab XIX.

PASAL 73
PELAKSANAAN
1. Tindakan disiplin hanya dapat diambil setelah ada laporan pelanggaran
dan suatu penyelidikan yang mendalam memberikan petunjuk bahwa
seorang pekerja secara nyata melakukan pelanggaran.
2. Tindakan disiplin hanya dapat dilakukan oleh penyelia langsung dari
pekerja yang bersangkutan atau penyelia yang berwenang.

PASAL 74
PENJERNIHAN TINDAKAN DISIPLIN
Jika pekerja yang bersangkutan menunjukkan perbaikan yang nyata serta
kemauan baik dan ini ditegaskan secara tertulis oleh penyelia yang
bersangkutan, catatan atas tindakan disiplin terhadap pekerja tersebut dapat
dijernihkan.

PASAL 75
PERTENTANGAN KEPENTINGAN
1. Guna menghindari adanya kemungkinan penyalah-gunaan jabatan,
diharapkan agar pimpinan dan pekerja tidak mencampur baurkan
kepentingan pribadi dengan kepentingan Perusahaan, dalam hal ini
terhadap supplier, kontraktor, sub-kontraktor, atau organisasi lainnya
ataupun perseorangan yang mengadakan ikatan kerja dengan
Perusahaan. Demikian pula, dalam segala pekerjaan (supply barang
konstruksi, dll) atau pekerjaan lain yang menyangkut kepentingan
Perusahaan diharuskan adanya suatu sistim penawaran (tender) dengan
cara persaingan yang murni dan transparan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

57

Perjanjian Kerja Bersama

2. Hal tersebut dibawah ini termasuk dalam pertentangan kepentingan, yaitu :


a. Pekerja ataupun anggota keluarga yang mempunyai kepentingan
didalam suatu badan usaha yang memperoleh pekerjaan dari
Perusahaan.
b. Pekerja atau anggota keluarganya yang membeli, menjual atau
menyewakan barang-barang fasilitas atau peralatan dari atau kepada
Perusahaan, badan-badan hukum lain ataupun usaha perorangan yang
mengadakan ikatan kerja dengan Perusahaan.
c. Pekerja ataupun anggota keluarganya yang memperoleh keuntungankeuntungan lainnya dari benda tersebut.
d. Pekerja yang bekerja pada perusahaan lain, ataupun sebagai konsultan
bagi perseorangan atau perusahaan lain yang mengadakan ikatan kerja
dengan perusahaan.
e. Pekerja yang memberikan kepada siapapun yang bukan pekerja
perusahaan, data-data atau informasi rahasia mengenai perusahaan,
seperti data-data yang berhubungan dengan keputusan mengenai
pabrik, penghasilan, keuntungan atau rencana perusahaan atau data
tersebut untuk kepentingan pribadi, tanpa adanya suatu delegasi
wewenang.
f. Pekerja atau setiap anggota keluarganya yang menerima keuntungan,
pemberian uang, pinjaman, barang-barang, pelayanan, perbaikan,
tanpa biaya ataupun dengan biaya yang dimurahkan ataupun hal lain
yang bersifat pemberian dari setiap organisasi, Perusahaan ataupun
perorangan yang akan mengadakan bisnis dengan perusahaan.
3. Pelanggaran dengan ketentuan seperti disebutkan di atas dapat berakibat
pemutusan hubungan kerja ataupun hukuman administratif lainnya.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

58

Perjanjian Kerja Bersama


BAB XVI
PEMBEBASAN SEMENTARA DARI TUGAS

PASAL 76
UMUM
1. Pekerja dapat dibebaskan sementara dari tugas dikarenakan :
a. Berada dalam tahanan yang berwajib karena persoalan yang tidak
berhubungan langsung dengan perusahaan.
b. Terdapat dugaan keras bahwa pekerja yang bersangkutan melakukan
hal-hal yang merugikan Perusahaan.
c. Perusahaan sedang menunggu persetujuan dari Pertamina untuk
memutuskan hubungan kerja pekerja (bagi pekerja perbantuan
Pertamina).
2. Pembebasan sementara dari tugas juga dapat dilakukan, sementara
menunggu keputusan lebih lanjut, disebabkan misalnya : masih
diperlukannya tambahan bukti-bukti atau kesaksian, penyelesaian masalah
yang bersifat administratif, kebulatan keputusan dari Pimpinan Perusahaan
dan lain sebagainya.
3. Setelah hal itu semua selesai, baru menyusul keputusan yang sebenarnya
(final) yang dapat berupa rehabilitasi (karena yang bersangkutan tidak
terbukti kesalahannya) ataupun sanksi yang diputuskan Perusahaan.
4. Pembebasan sementara dari tugas berlaku paling lama untuk 6 (enam)
bulan. Apabila dianggap perlu dan dengan alasan yang sangat penting,
pembebasan sementara dari tugas dapat diperpanjang (seperti
pemeriksaan yang menyangkut banyak pihak atau belum ada keputusan
hakim).
5. Surat pembebasan sementara dari tugas ditanda-tangani oleh VPD/PD
untuk pekerja Golongan Upah 7 keatas dan Manager Divisi III untuk
pekerja Golongan Upah 6 kebawah. Contoh surat dapat dilihat pada
Lampiran No. 2.
6. Dalam hal terjadi PHK karena suatu kasus yang didahului oleh
pembebasan sementara dari tugas, maka tanggal PHK ditetapkan pada
tanggal Perusahaan mengambil keputusan PHK.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

59

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 77
PELANGGARAN DI LUAR PERUSAHAAN
1. Selama dalam tahanan sementara belum ada putusan hakim
Sesuai dengan statusnya dalam keadaan pembebasan sementara dari
tugas, maka kepada pekerja yang bersangkutan diberikan upah sebesar
75% dari upah tetap selama maksimal 6 bulan.
Dalam hal yang bersangkutan ditahan lebih dari 6 bulan, maka upahnya
dihentikan. Jika Perusahaan berpendapat bahwa PHK harus dilakukan,
maka pekerja yang bersangkutan harus diberitahu secara tertulis 7 hari
sebelumnya.
2. Sesudah putusan hakim atau pemeriksaan pendahuluan
a. Seorang pekerja tidak diputuskan hubungan kerjanya jika ia :
1) Dibebaskan
2) Dihukum dengan masa percobaan
3) Dikenakan denda ringan (istilah denda ringan ditentukan oleh
hakim).
Didalam salah satu hal di atas, pekerja dapat meneruskan hubungan
kerjanya dengan Perusahaan atau jika berhenti sementara ia akan
dipekerjakan kembali dan upah untuk masa selama ia dalam tahanan
akan dibayar kepadanya, dikurangi dengan upah yang telah dibayarkan
kepadanya, menurut ketentuan pada ayat 1.
b. Dalam hal seorang pekerja dikenakan hukuman badan 3 bulan atau
kurang maka hubungan kerjanya akan dipertimbangkan oleh VPD.
3. Apabila setelah 6 bulan pekerja masih ditahan oleh yang berwajib, maka
Perusahaan dapat memutuskan hubungan kerjanya.

PASAL 78
PELANGGARAN DI DALAM PERUSAHAAN
1. Jaminan terhadap pekerja yang dibebaskan sementara dari tugas karena
melakukan hal-hal yang merugikan Perusahaan diberikan upah sebesar
100% dari upah ditambah fasilitas selama maksimal 6 bulan.
2. Pada akhir jangka waktu pembebasan sementara dari tugas tersebut akan
ditetapkan apakah hubungan kerjanya diputuskan atau dilanjutkan.
3. Jika Perusahaan berpendapat bahwa PHK harus dilakukan, maka PHK
harus diberitahukan selambat-lambatnya 7 hari sebelumnya.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

60

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 79
BERITA ACARA PEMERIKSAAN (BAP)
1. Perusahaan dapat mengadakan pemeriksaan pendahuluan yang
dituangkan dalam BAP yang sifatnya sementara terhadap pekerjanya.
Hasil BAP tersebut dipergunakan untuk bahan pertimbangan antara lain :
a. Sebagai kumpulan data bagi Perusahaan sendiri dan belum merupakan
putusan akhir.
b. Dipergunakan sebagai dasar usul tindakan disiplin yang akan diambil
oleh Manajemen Perusahaan kepada pekerja yang melanggar tata
tertib Perusahaan/disiplin pekerja.
c. Dapat dipergunakan sebagai dasar usul tindakan disiplin yang akan
diambil oleh Manajemen yang dimintakan persetujuannya kepada
Pimpinan Tertinggi.
2. Apabila hasil BAP yang dibuat oleh Security Perusahaan dianggap kurang
lengkap, maka Industrial Relations & Poldev. Supervisor dapat minta
bantuan Security untuk mengadakan BAP tambahan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

61

Perjanjian Kerja Bersama


BAB XVII
TATA CARA PENYELESAIAN KELUHAN

PASAL 80
UMUM
Keluhan adalah suatu perbedaan paham atau salah pengertian mengenai
peraturan kerja dan syarat-syarat kerja yang berlaku di Perusahaan antara
pekerja dengan Perusahaan. Tujuan penyelesaian keluhan adalah agar
terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis.

PASAL 81
TATA CARA PENYELESAIAN KELUHAN
Jika pekerja merasa ada suatu persoalan yang layak dikemukakan, akan
dilaksanakan tata cara dan langkah-langkah penyelesaian secara bertahap
sebagaimana tersebut di bawah dengan berpedoman pada Perjanjian Kerja
Bersama dan Peraturan Perundang-undangan yang secara prinsip
dilaksanakan atas dasar musyawarah untuk mufakat.
1. Tingkat Pertama
a. Langkah Pertama
Sebelum mengemukakan keluhan dengan tertulis, pertama-tama
pekerja harus membicarakan masalahnya dengan penyelianya. Pada
langkah pertama ini diharapkan seluruh persoalan akan dapat
terpecahkan.
b. Langkah Kedua
Apabila pekerja yang bersangkutan tidak merasa puas dan
masalahnya memerlukan penyelesaian pada tingkat yang lebih tinggi,
dalam 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak mulai membicarakan
dengan penyelianya, pekerja tersebut dapat meneruskan keluhan
secara tertulis kepada Superintendentnya dengan sebuah tembusan
kepada HR Superintendent.
c. Langkah Ketiga
Apabila dalam langkah kedua di atas belum selesai, dalam waktu
14 (empat belas) hari kerja setelah disampaikan kepada
Superintendentnya, maka pekerja dapat menyampaikan persoalan
tersebut secara tertulis kepada Manager Divisi yang bersangkutan.
d. Langkah Keempat
Jika 14 (empat belas) hari kerja setelah langkah ketiga keluhan tidak
mendapatkan penyelesaian, pekerja melalui Serikat Pekerja dapat
menulis surat kepada VPD. VPD akan mencoba menyelesaikan
keluhan itu melalui pembicaraan dengan dua belah pihak dan konsultasi
dengan HR Superintendent.
Keputusan yang diambil oleh VPD
dianggap menentukan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

62

Perjanjian Kerja Bersama


2. Tingkat Kedua (Langkah Terakhir)
Apabila 14 (empat belas) hari kerja setelah langkah keempat diajukan
belum juga terdapat penyelesaian, Perusahaan akan meneruskan
persoalannya kepada PD untuk mendapatkan penyelesaian. Jika pada
tingkat kedua ternyata permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan,
maka berarti telah terjadi perbedaan paham antara pekerja dan
Perusahaan. Oleh karena itu penyelesaian lebih lanjut diselesaikan melalui
jalur penyelesaian perselisihan hubungan industrial.

PASAL 82
LAIN-LAIN
1. Serikat Pekerja akan mendampingi anggota yang menghadapi masalah,
jika diminta oleh yang bersangkutan.
2. Jika terjadi perselisihan antara pekerja dengan perusahaan yang
mengakibatkan pemogokan, maka ketentuan mengenai mogok harus
mengikuti ketentuan pemerintah yang berlaku.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

63

Perjanjian Kerja Bersama


BAB XVIII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PASAL 83
UMUM
1. Setiap pekerja berhak atas perlakuan yang layak sesuai dengan peraturan
serta ketentuan-ketentuan yang ada dan berlaku di Perusahaan.
2. Setiap pekerja berhak atas perlindungan hukum terhadap ketidak-adilan
atau tindakan sewenang-wenang dari atasannya.
3. Serikat pekerja akan bertindak mewakili pekerja dalam setiap penyelesaian
perselisihan hubungan industrial.
4. Setiap penyelesaian perselisihan hubungan industrial berpedoman dan
didasarkan kepada hukum formil yang berlaku.

PASAL 84
PENYELESAIAN TINGKAT INTERN PERUSAHAAN
Perusahaan dan Serikat Pekerja harus berusaha menyelesaikan setiap
perselisihan hubungan industrial ketenaga kerjaan secara musyawarah
berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

64

Perjanjian Kerja Bersama


BAB XIX
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PASAL 85
UMUM
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah terputusnya hubungan kerja antara
Perusahaan dengan pekerja akibat berbagai sebab yang menimbulkan atau
tidak menimbulkan hak-hak pekerja yang harus diselesaikan Perusahaan.

PASAL 86
PROSEDUR PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. Semua PHK kecuali PHK dalam masa percobaan, PHK atas permintaan
sendiri, purnakarya, meninggal dunia dan karena alasan kesehatan,
terlebih dahulu dirundingkan dengan Serikat Pekerja atau dengan pekerja
sendiri dalam hal pekerja tidak menjadi anggota Serikat Pekerja.
2. Setiap usulan PHK bagi pekerja perbantuan Pertamina memerlukan
persetujuan/izin tertulis dari Pertamina.
3. Semua usulan PHK pekerja golongan 7 keatas diajukan oleh Divisi
Manager didukung oleh VPD dan disetujui oleh PD. Bagi pekerja
golongan 6 kebawah, diajukan oleh Divisi Manager, didukung oleh S&D
Manager dan disetujui oleh VPD.
4. Dalam hal rencana PHK massal (10 orang atau lebih) pertama-tama harus
disampaikan langsung kepada Producers untuk mendapatkan penilaian
pendahuluan apakah rencana tersebut mempunyai dasar-dasar yang kuat
untuk dilaksanakan.
5. Usul PHK massal tersebut ditanda-tangani oleh PD setelah dirundingkan/
dibicarakan dengan Serikat Pekerja.

PASAL 87
JENIS PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Atas Permintaan Sendiri
a. Seorang pekerja dapat memutuskan hubungan kerjanya dengan
Perusahaan atas permintaan sendiri yaitu dengan jalan mengajukan
permohonan tertulis 1 (satu) bulan sebelum tanggal Pemutusan
Hubungan Kerja.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

65

Perjanjian Kerja Bersama


b. Perusahaan berhak untuk menyetujui atau menolak permohonan
tersebut. Persetujuan PHK dengan alasan tersebut hanya dapat
diberikan oleh yang berwenang.
2. PHK karena Mangkir
a. Pekerja yang mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau lebih berturut-turut
tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah
dan telah dipanggil 2 (dua) kali secara patut dan tertulis dapat diputus
hubungan kerjanya karena dikualifikasikan mengundurkan diri.
b. Keterangan tertulis dengan bukti yang sah seperti pada butir a diatas
harus diserahkan paling lambat pada hari pertama pekerja masuk
bekerja.
3. PHK dalam Masa Percobaan
Dalam hal ini tenggang waktu pernyataan putusnya hubungan kerja tidak
berlaku dan Perusahaan tidak wajib untuk membayar pesangon kecuali
upah bulan berjalan.
4. PHK karena Kelebihan Tenaga Kerja
a. Perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja terhadap pekerja
karena kelebihan tenaga kerja setelah dibicarakan bersama dengan
Serikat Pekerja. Yang dimaksud dengan kelebihan tenaga kerja adalah
kondisi, dimana sebagai akibat penurunan kegiatan/operasionalnya,
Perusahaan terpaksa melakukan effisiensi melalui perampingan
organisasi yang mengakibatkan pekerja tidak dapat ditampung
semuanya dalam organisasi yang ada, sehingga pemutusan hubungan
kerja (PHK) secara massal terpaksa dilakukan.
b. PHK tersebut dilakukan setelah terlebih dahulu diberikan
pemberitahuan secara tertulis oleh Perusahaan kepada pekerja yang
bersangkutan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum PHK
dilaksanakan.
c. Pekerja yang di PHK karena kelebihan tenaga kerja diberikan hak :
1) 1 (satu) kali Penghargaan Atas Pengabdian menurut pasal 88 ay.1.
2) 2 (dua) kali pesangon menurut pasal 156 ayat 2 UU No. 13 tahun
2003
3) 1 (satu) kali Uang Penghargaan Masa Kerja menurut pasal 156 ay.3
UU No. 13 tahun 2003.
4) Penggantian perumahan serta pengobatan & perawatan kesehatan
sebesar 15% dari jumlah huruf c. angka 2 dan 3.
5) Uang lumpsum pengganti fasilitas kesehatan secara prorata
berdasarkan masa kerja 15 tahun.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

66

Perjanjian Kerja Bersama


d. Kepada pekerja diberikan pembayaran atas hak cuti berpadanan (jika
ada) dan biaya pemulangan bagi pekerja dan keluarganya minimal
Medan (khusus bagi pekerja Plantsite).
e. Serta pembayaran yang menjadi hak pekerja sesuai ketentuan.
5. PHK karena Alasan Kesehatan
a. Seorang pekerja dapat diputuskan hubungan kerjanya dengan
Perusahaan apabila sakit selama 12 bulan terus menerus dan setelah
12 bulan tersebut pekerja masih tetap dalam perawatan kesehatan,
sehingga dikategorikan sebagai tidak mampu bekerja lagi oleh Tim
Kesehatan.
b. Sakit terus menerus sebagaimana tersebut di atas akan gugur bila
pekerja yang sakit didalam jangka waktu 12 bulan tersebut pernah
bekerja seperti biasanya selama 4 minggu secara terus menerus.
c. Keputusan Perusahaan dimaksud pada butir a. di atas mulai
dilaksanakan bila dalam jangka waktu 14 hari sesudah keputusan,
pekerja tidak mengajukan keberatan terhadap putusan yang diambil
oleh Perusahaan.
6. PHK karena Pekerja Mencapai Purna Karya
a. Pekerja akan diputuskan hubungan kerjanya dengan Perusahaan pada
saat pekerja mencapai purna karya pada usia 56 tahun.
b. Kepada pekerja yang diputuskan hubungan kerjanya karena purna
karya dengan masa kerja terus menerus minimal 5 tahun pada saat
usia 55 tahun berhak atas Masa Persiapan Purna Karya (MPPK) atau
Masa Persiapan Pemutusan Hubungan Kerja (MPPHK) selama
12 bulan berturut-turut
sampai dengan usia 56 tahun. Selama
menjalankan MPPK/MPPHK pekerja berhak atas upah, fasilitas dan
pembayaran-pembayaran lain (jika ada) dan pekerja tersebut
dibebaskan dari tugas dan kewajiban.
c. Pekerja yang telah mencapai purna karya dan masih diperlukan oleh
Perusahaan dapat dilanjutkan hubungan kerjanya yang diatur dalam
ketentuan tersendiri.
d. Kepada pekerja yang memasuki MPPK/MPPHK dapat diberikan
sebesar 90% dari jumlah Penghargaan Atas Pengabdian 4 bulan
sebelum MPPK/MPPHK sesuai dengan perhitungan setelah dikurangi
hutang-hutangnya (jika ada). Sisanya akan diberikan kepada pekerja
tersebut pada saat hubungan kerjanya berakhir.
7.

PHK Purna Karya Dipercepat (PKD)


Pekerja yang telah mencapai usia minimal 46 tahun dan mempunyai masa
kerja terus-menerus minimal 15 tahun dengan Perusahaan tanpa terputus,
dapat mengajukan permohonan putus hubungan kerja dengan
Perusahaan dengan alasan Purna Karya Dipercepat. Perusahaan berhak
untuk menyetujui atau menolak permohonan tersebut. Persetujuan PHK

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

67

Perjanjian Kerja Bersama


dengan alasan tersebut hanya dapat diberikan oleh PD (dengan
persetujuan Pertamina bagi pekerja Pertamina perbantuan).
Bagi pekerja yang telah disetujui permohonan untuk Pemutusan
Hubungan Kerja Purna Karya Dipercepat, perusahaan memberikan
tambahan pembayaran berupa uang pengganti upah MPPK 12 bulan
sekaligus.
8.

PHK berdasarkan Kesepakatan Bersama


Hubungan kerja dapat diputuskan atas kesepakatan bersama kedua belah
pihak (pekerja dan Perusahaan) dengan masa kerja sekurang-kurangnya
10 tahun dan harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
VPD/PD (dengan pesetujuan Pertamina bagi pekerja perbantuan
Pertamina).

9.

PHK karena Melakukan Pelanggaran Ringan


a. Jika seorang pekerja mempunyai prilaku yang dikategorikan sebagai
pelanggaran ringan dapat dikenakan sanksi sampai dengan yang
seberat-beratnya berupa PHK dengan pembayaran sesuai dengan
pasal 88 ayat 5.
b. Pemutusan hubungan kerja tersebut dilakukan setelah terlebih dahulu
ada pemberitahuan secara tertulis oleh Perusahaan kepada pekerja
yang bersangkutan sekurang-kurangnya 7 hari sebelum PHK
dilaksanakan.

10. PHK karena Pelanggaran Berat


a. Jika seorang pekerja melakukan pelanggaran yang dianggap berat,
dikenakan sanksi seberat-beratnya berupa Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK). PHK ini harus dapat dipertanggung jawabkan dengan adanya
keyakinan Pimpinan Perusahaan berdasarkan bukti-bukti yang ada
antara lain seperti tercantum dalam BAP.
b. Jika PHK tidak dapat dilakukan dengan seketika karena masih
diperlukan pemeriksaan atau proses pengadilan pidana lebih lanjut,
pekerja tersebut dibebaskan sementara dari tugas oleh Perusahaan.
11. PHK karena Force Majeur
Jika karena keadaan Force Majeur (bencana alam, huru-hara, sumber gas
alam habis) sehingga Perusahaan harus mengambil kebijakan untuk
memutuskan hubungan kerja maka kepada pekerja tersebut diberikan hak
PAP dan pembayaran lainnya sama dengan pekerja yang PHK karena
pensiun normal. Bagi pekerja yang memenuhi syarat pensiun dipercepat,
diberikan tambahan pembayaran berupa uang pengganti upah MPP 12
bulan sekaligus.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

68

Perjanjian Kerja Bersama


12. PHK karena Hilang/Diculik
Pekerja yang hilang/diculik dan telah dinyatakan oleh Undang-undang
atau penetapan Pengadilan Negeri, kepada keluarga yang ditinggalkan
diberikan santunan sosial sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
13. Perubahan Kepemilikan Perusahaan
Apabila terjadi perubahan kepemilikan Perusahaan, maka Perusahaan
berkewajiban untuk membayar kepada pekerja berupa PAP dan
pembayaran lain sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bagi pekerja
yang memenuhi syarat pensiun dipercepat, diberikan tambahan
pembayaran berupa uang pengganti upah MPP 12 bulan sekaligus.
PASAL 88
JENIS MASLAHAT PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. Penghargaan Atas Pengabdian (PAP)
Penghargaan Atas Pengabdian didasarkan pada perhitungan sbb:
Masa Kerja
Kurang dari 1 tahun
1 tahun atau lebih tapi kurang dari 2 tahun
2 tahun atau lebih tapi kurang dari 3 tahun
3 tahun atau lebih tapi kurang dari 4 tahun
4 tahun atau lebih tapi kurang dari 5 tahun
5 tahun atau lebih tapi kurang dari 6 tahun
6 tahun atau lebih tapi kurang dari 7 tahun
7 tahun atau lebih tapi kurang dari 8 tahun
8 tahun atau lebih tapi kurang dari 9 tahun
9 tahun atau lebih tapi kurang dari 12 tahun
12 tahun atau lebih tapi kurang dari 15 tahun
15 tahun atau lebih tapi kurang dari 17 tahun
17 tahun keatas

Uang PAP
5 bulan upah
6 bulan upah
8 bulan upah
10 bulan upah
12 bulan upah
14 bulan upah
17 bulan upah
19 bulan upah
21 bulan upah
22 bulan upah
23 bulan upah
24 bulan upah
Masa kerja x 1.5 x upah

a. Yang dimaksud upah dalam Penghargaan Atas Pengabdian adalah:


1)
2)
3)
4)

Upah terakhir
5% dari upah sebagai kompensasi kesehatan
1/12 dari upah sebagai kompensasi THR Keagamaan
1/12 dari biaya istirahat tahunan yang berlaku

b. Pajak atas uang PAP ditanggung oleh Perusahaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

69

Perjanjian Kerja Bersama

c. Jenis PHK yang mendapat PAP adalah :


1) PHK karena Purna Karya
2) PHK purna karya dipercepat
3) PHK karena Kesepakatan Bersama
d. Disamping pembayaran PAP, kepada pekerja juga diberikan
pembayaran atas hak hari-hari cuti dan fasilitas secara berpadanan
(jika ada), upah bulan berjalan, biaya lumpsum pengganti fasilitas
pengobatan, biaya pemulangan, Asuransi Tugu Mandiri/Pengganti
Tugu mandiri, Savings/Tabungan dan Jamsostek (JHT).
2. Pembayaran Pesangon untuk PHK karena Alasan Kesehatan
Pemberian uang pesangon sesuai dengan tabel dibawah dan pembayaran
lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Masa Kerja
Kurang dari 1 tahun
1 tahun atau lebih tapi kurang dari 2 tahun
2 tahun atau lebih tapi kurang dari 3 tahun
3 tahun atau lebih tapi kurang dari 4 tahun
4 tahun atau lebih tapi kurang dari 5 tahun
5 tahun atau lebih tapi kurang dari 6 tahun
6 tahun atau lebih tapi kurang dari 7 tahun
7 tahun atau lebih tapi kurang dari 8 tahun
8 tahun atau lebih tapi kurang dari 9 tahun
9 tahun atau lebih tapi kurang dari 12 tahun
12 tahun atau lebih tapi kurang dari 15 tahun
15 tahun atau lebih tapi kurang dari 18 tahun
18 tahun atau lebih tapi kurang dari 21 tahun
21 tahun atau lebih tapi kurang dari 24 tahun
24 tahun atau lebih tapi kurang dari 26 tahun
26 tahun keatas

Uang Pesangon
5 bulan upah
6 bulan upah
8 bulan upah
12 bulan upah
14 bulan upah
16 bulan upah
20 bulan upah
22 bulan upah
24 bulan upah
26 bulan upah
28 bulan upah
30 bulan upah
32 bulan upah
34 bulan upah
38 bulan upah
Masa kerja x 1,5 x upah

a. Yang dimaksud upah dalam Pesangon adalah:


1)
2)
3)
4)

Upah terakhir
5% dari upah sebagai kompensasi kesehatan
1/12 dari upah sebagai kompensasi THR Keagamaan
1/12 dari biaya istirahat tahunan yang berlaku

b. Pajak atas uang pesangon ditanggung oleh Perusahaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

70

Perjanjian Kerja Bersama


3. Pembayaran untuk PHK karena Mengundurkan Diri
PHK atas permintaan sendiri tidak menimbulkan kewajiban bagi
Perusahaan untuk mengadakan pembayaran uang pesangon, kecuali
pembayaran uang penggantian hak seperti tersebut pada butir c dan uang
pisah yang besarnya sesuai dengan tabel dibawah ini:
Masa Kerja

Uang Pisah

Kurang dari 1 tahun


1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun
2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun
3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun
4 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun
5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun
6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 tahun
7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 tahun
8 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun
9 tahun keatas

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah

a. Yang dimaksud dengan upah dalam pembayaran uang pisah adalah:


1) Upah terakhir
2) 5 % dari upah terakhir sebagai kompensasi perawatan kesehatan
3) 10 % dari upah terakhir sebagai kompensasi perumahan.
b. Pajak atas pembayaran uang pisah ditanggung oleh perusahaan.
c. Uang penggantian hak adalah berupa pengganti istirahat
tahunan/panjang bila ada, biaya pemulangan pekerja dan keluarganya
ketempat penerimaan/kelahiran.
4. Pembayaran untuk PHK karena Mangkir
PHK karena mangkir tidak menimbulkan kewajiban bagi Perusahaan untuk
mengadakan pembayaran uang pesangon, kecuali pembayaran uang
penggantian hak seperti tersebut pada butir c dan uang pisah yang
besarnya sesuai dengan tabel dibawah ini :
Masa Kerja
Kurang dari 1 tahun
1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun
2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun
3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun
4 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun
5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun
6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 tahun
7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 tahun
8 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun
9 tahun keatas

Uang Pisah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah
bulan upah

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

71

Perjanjian Kerja Bersama


a. Yang dimaksud dengan upah dalam pembayaran uang pisah adalah:
1) Upah terakhir
2) 5 % dari upah terakhir sebagai kompensasi perawatan kesehatan
3) 10 % dari upah terakhir sebagai kompensasi perumahan.
b. Pajak atas pembayaran uang pisah ditanggung oleh Perusahaan.
c. Uang penggantian hak adalah berupa pengganti istirahat tahunan/
panjang bila ada, biaya pemulangan pekerja dan keluarganya ketempat
penerimaan/kelahiran.
5. Pesangon untuk PHK karena Pelanggaran Ringan
Terhadap pekerja yang dikenakan PHK karena melakukan pelanggaran
ringan diberikan pembayaran yang didasarkan pada perhitungan sebagai
berikut:
Masa Kerja

Pembayaran

Kurang dari 1 tahun


1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun
2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun
3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun
4 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun
5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun
6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 tahun
7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 tahun
8 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun
9 tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 tahun
12 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun
15 tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 tahun
18 tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 tahun
21 tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 tahun
24 tahun keatas

1 bulan upah
2 bulan upah
3 bulan upah
6 bulan upah
7 bulan upah
8 bulan upah
10 bulan upah
11 bulan upah
12 bulan upah
13 bulan upah
14 bulan upah
15 bulan upah
16 bulan upah
17 bulan upah
19 bulan upah

a. Yang dimaksud dengan upah dalam pembayaran tersebut diatas


adalah:
1) Upah terakhir
2) 5% dari upah terakhir sebagai kompensasi perawatan kesehatan
3) 10% dari upah terakhir sebagai kompensasi perumahan.
b. Pajak atas pembayaran diatas ditanggung oleh perusahaan.
c. Pelanggaran ringan yang dapat menyebabkan PHK adalah sebagai
berikut :
1) Tidak cakap
2) Tidak memenuhi persyaratan jabatan karena tidak dapat
melakukan tugasnya, bukan karena alasan kesehatan.
3) Tidak masuk kerja tanpa izin, walaupun sudah diperingatkan
sampai tiga kali.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

72

Perjanjian Kerja Bersama


4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)

20)

21)

Tidak mentaati waktu kerja yang ditetapkan, walaupun sudah


diperingatkan.
Tidak bersungguh-sungguh melakukan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya.
Tidak menjalankan, menolak atau menghambat pekerjaan yang
diberikan kepadanya tanpa alasan yang dapat diterima.
Menolak pemindahan ke tempat lain tanpa alasan yang dapat
diterima.
Menolak pengobatan/perawatan dan pemeriksaan kesehatan
badan oleh dokter yang ditunjuk oleh Perusahaan.
Tidak melaksanakan perintah-perintah kedinasan yang diberikan
oleh atasannya.
Tidak menjunjung martabat pekerja dengan menampilkan
kepribadian tidak sopan.
Menggunakan dan memelihara barang-barang Perusahaan yang
menjadi tanggung jawabnya tidak dengan semestinya.
Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan
martabat pekerja, kecuali untuk kepentingan jabatan dengan
perintah tertulis dari atasannya.
Menggunakan alat-alat Perusahaan yang bukan menjadi
wewenangnya atau memberikan peluang kepada orang lain yang
tidak berhak sehingga menimbulkan kerugian Perusahaan.
Mengganggu ketertiban, keamanan dan ketenangan kerja.
Tidak memakai alat keselamatan kerja bagi pekerja yang
diharuskan.
Tidak berusaha untuk mencegah timbulnya bahaya yang dapat
merugikan orang dan/atau harta benda Perusahaan.
Tidak melaporkan dengan segera kepada atasan atau yang
berwenang atas terjadinya kecelakaan/gangguan keamanan
dilingkungan kerja.
Menempelkan/menempatkan, merubah atau memindahkan
merusak suatu tulisan pengumuman, gambar dan sejenisnya di
lingkungan kerja tanpa izin dari Perusahaan.
Khusus untuk pekerja golongan 7 keatas;
a) Tidak memberikan contoh yang baik kepada pekerja lainnya
dalam mentaati pedoman, ketentuan dan instruksi
Perusahaan.
b) Tidak mengawasi penataan pedoman, ketentuan-ketentuan,
instruksi Perusahaan serta tidak segera mengambil tindakan
terhadap mereka yang tidak mengindahkan dan melanggar
ketentuan-ketentuan Perusahaan.
Melakukan perbuatan yang merupakan pelanggaran ketentuan
antara lain, PP No. 6 tahun 1974 tentang pembatasan kegiatan
Pekerja Dalam Usaha Swasta atau Ketentuan Pemerintah
lainnya.
Lain-lain perbuatan yang merugikan/merintangi kemajuan
Perusahaan atau bersifat pelanggaran pada umumnya.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

73

Perjanjian Kerja Bersama


d.

6.

Disamping pembayaran pesangon, kepada pekerja juga diberikan


pembayaran atas hak cuti berpadanan (jika ada). Upah bulan
berjalan, Savings/Tabungan, Jamsostek dan biaya pemulangan ke
tempat penerimaan.

PHK karena Melakukan Pelanggaran Berat


Jenis jenis pelanggaran yang dikategorikan sebagai pelanggaran berat :
a. Menyebabkan diri sendiri atau orang lain terancam bahaya besar
(misalnya merokok di suatu tempat terlarang).
b. Melaksanakan pekerjaan tanpa hati-hati terus-menerus sesudah
diperingatkan beberapa kali sebelumnya.
c. Melakukan pekerjaan yang bukan menjadi tugasnya sampai
menimbulkan bahaya dan/atau tidak mengindahkan keselamatan diri
sendiri dan atau pekerja lain.
d. Menganjurkan untuk melakukan tindakan gelap atau melanggar
kesusilaan.
e. Berjudi, mabuk, menghisap madat dan membuat sesuatu yang
bertentangan dengan kesopanan atau melanggar kesusilaan di tempat
kerja atau ditempat lain.
f. Memukul, menganiaya, menghina, memfitnah atau mengancam atasan
atau bawahan atau teman sekerja dilingkungan kerja.
g. Mencuri, menipu, memalsukan dalam tulisan.
h. Menarik keuntungan pribadi, menyalah-gunakan milik Perusahaan,
mengambil barang Perusahaan tanpa izin untuk diri sendiri, keluarga,
teman, atau golongan.
i. Merusak milik Perusahaan.
j. Berusaha menjatuhkan nama baik dan kedudukan sesama pekerja
dengan jalan menghasut, memfitnah dan menyebarkan pamflet, isyu,
tulisan dan lain sebagainya, baik didalam maupun di luar lingkungan
kerja.
k. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau
meminjamkan barang, dokumen atau surat-surat berharga milik
Perusahaan secara tidak sah.
l. Melakukan kegiatan sendiri maupun bersama dengan atasan, teman
sejawat, bawahan, atau orang lain didalam maupun diluar lingkungan
kerja dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak
lain yang merugikan Perusahaan.
m. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya.
n. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam
melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan, atau
pihak lain.
o. Pekerja tidak dibenarkan menerima pemberian atau hadiah dalam
bentuk apapun secara langsung atau tidak langsung yang dapat
mempengaruhi tindak tanduk dalam melaksanakan jabatan dan tugas
pekerjaan.
p. Berkelahi atau membuat onar dilingkungan Perusahaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

74

Perjanjian Kerja Bersama


q. Membawa senjata tajam, senjata api, bahan peledak dilingkungan
kerja Perusahaan tanpa izin Perusahaan.
r. Memasuki Organisasi yang dinyatakan terlarang oleh Pemerintah.
s. Melakukan perbuatan yang merupakan pelanggaran ketentuan
Pemerintah antara lain :
1) PP No. 6 tahun 1974 tentang pembatasan kegiatan Pegawai
negeri dalam Usaha swasta.
2) Membawa dan/atau mempergunakan narkotika atau sejenisnya.
3) Membawa hewan dan/atau tanaman yang dilindungi tanpa
dilengkapi dokumen yang sah.
4) Membawa barang-barang lainnya ke/dari luar negeri atau ke/dari
daerah lain secara melawan hukum .
5) Ketentuan Pemerintah lainnya.
t. Menyalahgunakan wewenang.
u. Perbuatan lain yang bersifat menodai nama baik Perusahaan.
Kepada pekerja yang melakukan pelanggaran berat maka dapat dilakukan
PHK dan penyelesaiannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

PASAL 89
MENINGGAL DUNIA
1. Dalam hal pekerja meninggal dunia biasa, kepada keluarga pekerja yang
ditinggalkan diberikan santunan sosial sesuai dengan lamanya masa dinas
pekerja sbb :
a. 22 bulan upah bagi pekerja dengan masa kerja kurang dari 10 tahun.
b. 25 bulan upah bagi pekerja dengan masa kerja 10 tahun atau lebih
tetapi kurang dari 15 tahun.
c. 30 bulan upah bagi pekerja dengan masa kerja 15 tahun atau lebih, dan
ditambah dengan 1.5 bulan upah untuk tiap-tiap tahun masa kerja di
atas 15 tahun. Masa kerja kurang dari 1 tahun untuk tahun di atas 15
tahun akan dihitung satu tahun penuh.
2. Yang dimaksud dengan upah untuk penghitungan jaminan diatas adalah :
a. Upah terakhir
b. 5 % dari upah sebagai kompensasi perawatan kesehatan.
c. 1/12 dari upah sebagai kompensasi THR Keagamaan.
d. 1/12 dari biaya istirahat tahunan yang berlaku.
3. Selain Perusahaan memberikan santunan sosial kepada ahli waris pekerja
yang meninggal dunia, Perusahaan juga membayarkan :
a. Savings/Tabungan
b. Jamsostek
c. Tugu Mandiri/Penggantian Tugu Mandiri.
4. Pajak atas santunan meninggal dunia ditanggung oleh Perusahaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

75

Perjanjian Kerja Bersama

5. Yang dimaksudkan keluarga yang ditinggalkan pada waktu pekerja


meninggal dunia ialah istri atau suami yang tercatat di Perusahaan; bila
mana tidak ada, adalah anak-anaknya yang tercatat di Perusahaan, dan
bilamana tidak ada istri/suami dan anak-anaknya yang tercatat di
Perusahaan, adalah mereka yang ditetapkan/ditunjuk sebagai ahli waris
oleh instansi yang berwenang.
6. Dalam hal kematian pekerja, istri/suami dan/atau anak-anaknya yang
termasuk tanggungan Perusahaan berhak dikembalikan ketempat
kelahiran/penerimaan asal didalam wilayah Republik Indonesia. Hak
istimewa ini hanya diberikan kepada seluruh keluarga pekerja dengan satu
tempat tujuan dan akan gugur bilamana dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan sejak pekerja meninggal tidak dipergunakan, meskipun untuk itu
telah diberitahukan kepada yang bersangkutan.
7. Perusahaan memberikan tunjangan pemakaman sebesar Rp 1.000.000,kepada keluarga pekerja bila :
a. Jika seorang pekerja atau keluarga pekerja yang menjadi tanggungan
Perusahaan meninggal dunia.
b. Pekerja wanita/istri pekerja mengalami gugur kandungan setelah
kandungan berumur 5 (lima) bulan atau lebih.
c. Bagi pekerja atau anggota keluarga yang tempat tinggalnya di Jakarta
akan diberikan bantuan secara actual.
Pajak yang timbul akan ditanggung oleh Perusahaan.
8. Untuk pekerja perbantuan Pertamina, santunan kematian diatur lebih lanjut
oleh Perusahaan dengan berpedoman pada Peraturan Pertamina.
PASAL 90
PENGEMBALIAN PERLENGKAPAN DAN PERUMAHAN PERUSAHAAN
1. Apabila pekerja diputuskan hubungan kerjanya dengan alasan apapun juga
ia harus mengembalikan semua alat-alat Perusahaan dan barang-barang
yang dipinjamkan serta memperbaiki rumah Perusahaan bagian dalam.
Jika kewajibannya tersebut tidak dilaksanakan, maka Perusahaan akan
memperhitungkan (sesuai harga Perusahaan) dan akan dipotong dari hakhak pekerja yang akan diterima dari Perusahaan.
2. Apabila pekerja menempati rumah Perusahaan,
pengembalian rumah Perusahaan diatur sbb.:

maka

ketentuan

a. Jika PHK karena mencapai usia pensiun, rumah Perusahaan harus


dikembalikan selambat- lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal
PHK.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

76

Perjanjian Kerja Bersama


b. Jika PHK karena pekerja meninggal dunia, rumah Perusahaan harus
dikembalikan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan terhitung sejak
tanggal PHK.
c. Jika PHK atas permintaan sendiri atau dengan alasan lain, rumah
Perusahaan harus dikembalikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
terhitung sejak tanggal PHK.
PASAL 91
TESTIMONIUM (SURAT KETERANGAN PEKERJAAN)
1. Kepada pekerja yang putus
hubungan kerjanya, disamping Surat
Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat diberikan "Surat
Keterangan" (Testimonium) pekerjaan untuk keperluan melamar pekerjaan
ditempat lain.
2. Surat keterangan tersebut harus memuat :
a. Pemberitahuan tentang macam/sifat pekerjaan yang telah dilakukan.
b. Lamanya hubungan kerja (tanggal permulaan dan pengakhiran
hubungan kerja).
3. Surat tersebut ditanda-tangani oleh pejabat yang berwenang.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

77

Perjanjian Kerja Bersama


BAB XX
JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

PASAL 92
JAMSOSTEK
Semua pekerja menjadi anggota dari Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(JAMSOSTEK) dan penetapan tarif serta pembayaran klaim diatur sesuai
dengan perundang-undangan dan Peraturan Pemerintah

PASAL 93
KESEJAHTERAAN
1. Program Pensiun DPLK
Guna menjamin dan memelihara kesinambungan penghasilan pekerja,
Perusahaan mengikut-sertakan seluruh pekerja pada program pensiun
yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Perusahaan akan memberikan kontribusi iuran DPLK sebesar 6% dari
upah tetap pekerja setiap bulannya dan pekerja diwajibkan membayar
sebesar 2% dari upah tetap perbulan yang dipotong dari upah tetap setiap
bulannya. Hal hal yang menyangkut kepesertaan program DPLK diatur
sesuai dengan perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan pihak
DPLK serta ketentuan yang berlaku pada DPLK tersebut.
2. Program Pensiun Pertamina
Selain seperti disebut diatas, Perusahaan juga mengikut sertakan seluruh
pekerja perbantuan Pertamina pada Program Pensiun yang dikelola oleh
Dana Pensiun Pertamina.
Ketentuan mengenai iuran ditentukan oleh
Dana Pensiun Pertamina yang akan dikurangkan dari jumlah iuran
perusahaan dan pekerja yang disetorkan ke DPLK.
3. Program Tabungan Pekerja
Guna meningkatkan kesejahteraan dihari tua Perusahaan mengikut
sertakan seluruh pekerja dalam program Tabungan pekerja yang dikelola
oleh PT. Pertamina Dana Ventura (PDV).
Besar iuran bagi setiap pekerja adalah 1% x upah tetap PT Arun/bulan dan
menjadi beban perusahaan sepenuhnya.
4. Setiap perubahan kebijakan perusahaan yang bersifat menyeluruh dan
berkaitan dengan kesejahteraan pekerja perlu dikomunikasikan dengan
Serikat Pekerja.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

78

Perjanjian Kerja Bersama


PASAL 94
ASURANSI JIWA (TUGU MANDIRI & PENGGANTI TUGU MANDIRI)
1. Program Asuransi Tugu Mandiri
Pekerja Perbantuan Pertamina diikut sertakan pada program Asuransi
Tugu Mandiri dengan premi menjadi beban Perusahaan. Kepesertaan
dalam program asuransi dimaksud berdasarkan penggolongan upah
Pertamina. Hal-hal yang berkaitan dengan klaim dan lain-lain tentang
Asuransi Tugu Mandiri pekerja Perbantuan Pertamina diatur dalam PPSK
Pertamina dan ketentuan Asuransi Tugu Mandiri.
2. Program Pengganti Asuransi Tugu Mandiri
a. Sebagai persamaan dengan Asuransi Tugu Mandiri, perusahaan akan
membayar sejumlah nilai pertanggungan sesuai dengan golongan upah
Pertamina berdasarkan perhitungan pertanggungan Asuransi Tugu
Mandiri. Tabel besarnya penyesuaian pengganti uang Pertanggungan
Dasar dapat dilihat pada Lampiran No. 4.
b. Perusahaan akan membayar sejumlah nilai pertanggungan pada saat :
1) Peserta menjalani pensiun/Purna Bakti dan PHK karena alasan
kesehatan, sebesar nilai pertanggungan berdasarkan kelompok
golongan.
2) Peserta yang PHK karena meninggal dunia atau PHK atas
kehendak Perusahaan yang bukan karena kesalahan pekerja (akibat
effisiensi dll.), dibayar sejumlah nilai yang ditetapkan berdasarkan
kelompok golongannya.
3) Peserta yang PHK sebelum waktunya karena suatu sebab/alasan
tertentu diberikan pembayaran :
- MK 5 tahun dibayar nilai tebus berdasarkan kelompok
golongan
- MK < 5 tahun tidak diberikan pembayaran
c. Peserta yang PHK karena kesalahan tidak diberikan pembayaran.
d. Pajak atas pembayaran ditanggung oleh Perusahaan.

PASAL 95
RETIREMENT LUMPSUM ADVANCE (RLA)
Kebijaksanaan Perusahaan untuk memberikan bantuan keuangan berupa
pinjaman untuk pemilikan rumah pribadi melalui RLA.
Tata cara kepesertaan, jumlah bantuan serta pengembalian pinjaman dalam
RLA diatur lebih lanjut oleh Perusahaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

79

Perjanjian Kerja Bersama


BAB XXI
KOPERASI KARYAWAN (KOPKAR) PT ARUN NGL

PASAL 96
UMUM
Perusahaan sesuai dengan kemampuan yang ada akan ikut mendorong dan
membantu kearah tumbuh dan berkembangnya Koperasi pekerja di
Perusahaan.

Perjanjian Kerja Bersama antara PT Arun NGL dengan Serikat Pekerja PT Arun

80

Perjanjian Kerja Bersama


BAB XXII
KETENTUAN PERALIHAN
PASAL 97
1. Perusahaan berhak untuk membuat kebijaksanaan yang bersifat menaikkan
kesejahteraan pekerja dan keluarganya, diluar ketentuan-ketentuan yang
tercantum di dalam PKB ini.
2. PKB ini mulai berlaku terhitung sejak ditandatangani dua belah pihak dan PKB
berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
3. PKB ini mengikat kedua belah pihak dan bersifat kolektif.
4. Semua Peraturan yang merupakan ketentuan pelaksanaan dari PKB ini harus
disesuaikan dan tidak bertentangan dengan maksud PKB ini.
5. Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal berakhirnya kesepakatan ini,
kedua belah pihak harus mengadakan perundingan lebih lanjut mengenai PKB
yang baru.
6. Apabila 2 (dua) bulan sebelum tanggal berakhirnya kesepakatan ini tidak tercapai
persesuaian mengenai kesepakatan baru ini, maka salah satu pihak dapat
menyerahkan persoalan ini kepada instansi kantor Depnakertrans setempat.
7. Apabila pada berakhirnya kesepakatan ini belum juga ditetapkan suatu
kesepakatan baru, kesepakatan ini seluruhnya berlaku terus hingga kesepakatan
baru berlaku.
PKB ini ditanda-tangani di : Jakarta
Pada tanggal
: 22 Juli 2009
Pihak-pihak yang mengadakan perjanjian :
PT ARUN NGL.

SERIKAT PEKERJA PT ARUN

Ir. FAUZI HUSIN


PRESIDENT DIRECTOR

M. RAFI ALI, SE
KETUA
MENYAKSIKAN :

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL


DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA.
DIREKTUR PERSYARATAN KERJA, KESEJAHTERAAN DAN ANALISIS
DISKRIMINASI

( R. IRIANTO SIMBOLON_SE, MM_)


Nip. : 19610514 198003 1 001

LAMPIRAN NO. : 1
Menunjuk Pasal : 72
Halaman 1 dari 5

CONTOH BENTUK SURAT PERINGATAN PERTAMA


No.

Tanggal : ...

Kepada Sdr. :
No.pekerja :
Divisi / seksi :

3.08.05
PERINGATAN PERTAMA
Dengan menyesal kami sampaikan kekecewaan kami terhadap Saudara atas
pelanggaran terhadap PKB/tata tertib dan disiplin Perusahaan yang telah
Saudara lakukan sebagai berikut:
Sebutkan jenis pelanggaran yang dilakukan, misalnya Saudara tidak masuk
kerja dua hari dari tanggal 04 Januari 2009 s/d 06 Januari 2009 tanpa izin/
alasan yang dapat diterima Perusahaan.
Atas perbuatan Saudara tersebut, Perusahaan memutuskan bahwa kepada
Saudara diberikan peringatan pertama yang berlaku untuk masa 3 (tiga) bulan
dari tanggal . s/d tanggal .
Kami yakin bahwa Saudara dapat memperbaiki sikap, tingkah laku dan
perbuatan serta memberikan perhatian sepenuhnya kepada tugas dan
kewajiban Saudara, sehingga kejadian serupa tidak akan terulang kembali.

Nama atasan berwenang


Jabatan
Diterima oleh,
Pekerja ybs.
Tembusan:

LAMPIRAN NO. : 1
Menunjuk Pasal : 72
Halaman 2 dari 5

CONTOH BENTUK SURAT PERINGATAN KEDUA


No.

Tanggal : ...

Kepada Sdr. :
No.pekerja :
Divisi / seksi :
3.08.05
PERINGATAN KEDUA
Dengan ini kami sampaikan bahwa walaupun Perusahaan pada pada tanggal l
telah memberikan surat peringatan pertama, namun ternyata
Saudara belum memperbaiki sikap, tingkah laku. Saudara telah mengulang
kembali melakukan pelanggaran PKB/tata tertib dan disiplin Perusahaan sbb.:
Sebutkan jenis pelanggaran yang dilakukan misalnya Saudara tercatat
beberapa kali pulang kerja lebih cepat 2 (dua) jam dari waktu kerja yang
ditentukan tanpa izin/tanpa adanya alasan yang dapat diterima Perusahaan.
Atas perbuatan Saudara tersebut, Perusahaan memutuskan bahwa kepada
Saudara diberikan peringatan kedua yang berlaku untuk masa 6 (enam) bulan
dari tanggal ... s/d tanggal . .
Saudara diminta untuk memperbaiki sikap, tingkah laku dan perbuatan yang
sesuai dengan Peraturan yang berlaku, sehingga kami yakin bahwa Saudara
adalah pekerja yang baik dan dapat menjadi teladan bagi pekerja lainnya.
Namun jika ternyata Saudara mengulangi kembali pelanggaran disiplin
pekerja, maka Perusahaan akan mengambil tindakan disiplin yang lebih keras
lagi kepada Saudara.

Nama atasan berwenang


Jabatan
Diterima oleh,
Pekerja ybs.
Tembusan:

LAMPIRAN NO. : 1
Menunjuk Pasal : 72
Halaman 3 dari 5

CONTOH BENTUK SURAT PERINGATAN KETIGA


No.

Tgl.

Kepada Sdr :
No.pekerja :
Divisi / seksi :
3.08.05
PERINGATAN KETIGA
(TERAKHIR)
Dengan ini kami sampaikan bahwa Perusahaan telah memberikan pembinaan
kepada Saudara berupa surat peringatan pertama dan surat peringatan kedua,
namun ternyata Saudara tetap mengulang kembali melakukan pelanggaran
PKB/tata tertib dan disiplin Perusahaan yaitu:
Sebutkan jenis pelanggaran yang dilakukan misalnya Saudara tidak masuk
kerja tanpa izin (mangkir) selama lebih dari 5 (lima) hari kerja berturut-turut
dari tanggal .. s/d tanggal .
Atas perbuatan Saudara tersebut, Perusahaan memutuskan bahwa kepada
Saudara diberikan Peringatan Ketiga yang berlaku untuk masa 6 (enam)
bulan dari tanggal s/d tanggal . .. .
Selama dalam masa peringatan ini Saudara tidak akan mendapat promosi dan
kenaikan upah.
Apabila dalam masa berlakunya peringatan ini Saudara
melakukan kembali pelanggaran
tata tertib disiplin Perusahaan, maka
Perusahaan akan mengambil tindakan disiplin yang lebih keras lagi terhadap
Saudara yaitu berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Saudara diminta untuk memperbaiki sikap, tingkah laku dan perbuatan yang
sesuai dengan Peraturan yang berlaku, sehingga kami yakin bahwa Saudara
adalah pekerja yang baik dan dapat menjadi teladan bagi pekerja lainnya.
Nama atasan berwenang
Jabatan
Diterima oleh,
Pekerja ybs.
Tembusan:

LAMPIRAN NO. : 1
Menunjuk Pasal : 72
Halaman 4 dari 5

CONTOH BENTUK SURAT PERINGATAN PERTAMA DAN KEDUA


No.

Tanggal : ...

Kepada Sdr. :
No.pekerja :
Divisi / seksi :
3.08.05
PERINGATAN PERTAMA
DAN KEDUA
Dengan ini kami sampaikan kekecewaan kami, sehubungan dengan sikap,
tingkah laku dan perbuatan Saudara yang merupakan pelanggaran terhadap
PKB/tata tertib dan disiplin Perusahaan sebagai berikut:
Sebutkan jenis pelanggaran yang dilakukan misalnya: Saudara memberikan
keterangan yang tidak jujur dan tidak benar pada Perusahaan.
Atas perbuatan Saudara tersebut, Perusahaan memutuskan bahwa kepada
Saudara diberikan peringatan pertama dan kedua yang berlaku untuk masa
6 (enam) bulan dari tanggal ... s/d tanggal . .
Saudara diminta untuk memperbaiki sikap, tingkah laku dan perbuatan yang
sesuai dengan Peraturan yang berlaku, sehingga kami yakin bahwa Saudara
adalah pekerja yang baik dan dapat menjadi teladan bagi pekerja lainnya.
Namun jika ternyata Saudara mengulangi kembali pelanggaran disiplin
pekerja, maka Perusahaan akan mengambil tindakan disiplin yang lebih keras
lagi kepada Saudara.

Nama atasan berwenang


Jabatan
Diterima oleh,

Pekerja ybs.
Tembusan:

LAMPIRAN NO. : 1
Menunjuk Pasal : 72
Halaman 5 dari 5

CONTOH BENTUK SURAT PERINGATAN PERTAMA DAN TERAKHIR


No.

Tanggal : ...

Kepada Sdr :
No. Pekerja :
Divisi / Seksi:
3.08.05
PERINGATAN PERTAMA
DAN KETIGA (TERAKHIR)
Dengan ini kami sampaikan kekecewaan kami, sehubungan dengan
perbuatan, tingkah laku Saudara yang merupakan pelanggaran berat terhadap
PKB/tata tertib dan disiplin Perusahaan sebagai berikut:
Sebutkan jenis pelanggaran yang dilakukan misalnya Saudara tidak masuk
kerja tanpa izin (mangkir) selama lebih dari 6 (enam) hari kerja berturut-turut
dari tanggal .. s/d tanggal .
Atas perbuatan Saudara tersebut, Perusahaan memutuskan bahwa kepada
Saudara diberikan peringatan pertama dan ketiga (terakhir) yang berlaku
untuk masa 6 (enam) bulan dari tanggal s/d tanggal . .. .
Selama dalam masa peringatan ini Saudara tidak akan mendapat promosi dan
kenaikan upah.
Apabila dalam masa berlakunya peringatan ini Saudara
melakukan kembali pelanggaran tata tertib disiplin Perusahaan, maka
Perusahaan akan mengambil tindakan disiplin yang lebih keras lagi terhadap
Saudara yaitu berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Saudara diminta untuk memperbaiki sikap, tingkah laku dan perbuatan yang
sesuai dengan Peraturan yang berlaku, sehingga kami yakin bahwa Saudara
adalah pekerja yang baik dan dapat menjadi teladan bagi pekerja lainnya.

Nama atasan berwenang


Jabatan
Diterima oleh,
Pekerja ybs.
Tembusan:

LAMPIRAN NO. : 2
Menunjuk Pasal : 76
Halaman 1 dari 1
CONTOH BENTUK SURAT PEMBEBASAN SEMENTARA DARI TUGAS
No.

Tgl.

Kepada Sdr :
No. Pekerja :
Divisi / Seksi :

3.08.05
PEMBEBASAN SEMENTARA
DARI TUGAS
Pada hari ............. tanggal .......... Saudara telah melakukan ...................... (misalnya:
dengan sengaja melakukan pengrusakan terhadap barang-barang Perusahaan atau
orang lain), perbuatan mana bertentangan dengan PKB/tata tertib dan disiplin
Perusahaan.
Sementara persoalan tersebut di atas dalam proses penelitian, maka terhitung mulai
tanggal .................... Saudara kami bebaskan sementara dari tugas sampai ada
ketentuan lebih lanjut.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka selama pembebasan sementara dari
tugas, upah Saudara dan fasilitas lainnya tetap diberikan sebagaimana biasanya.
Pelaksanaan pembayaran upah kepada Saudara tersebut di atas, baru dapat
dijalankan apabila alat-alat yang Saudara pinjam dari Perusahaan dan/atau suratsurat yang dileluarkan atas nama Perusahaan, seperti badge (izin masuk pabrik) dan
lain sebagainya sudah dikembalikan kepada Divisi ybs/Security melalui
Superintendent Saudara.
Demikian disampaikan agar Saudara maklum.
Diterima oleh:

PT ARUN NGL

(..................................)

(........................................)
VPD/PD

cc: 1.
2.
3.
4.
5.

Divisi Mgr. bersangkutan


S&D Divisi Mgr.
Bagian F&A
Arsip bagian yang bersangkutan
Lain-lain bila perlu.

LAMPIRAN NO. : 3
Menunjuk Pasal : 72
Halaman 1 dari 4
CONTOH JENIS PELANGGARAN DAN KETENTUAN SANKSI
A.

1.
2.
3.
4.
5.

B.

1.
2.
3.
4.
5.

C.

1.
2.
3.
4.
5.

D.

1.
2.
3.
4.
5.

E.

1.
2.
3.
4.
5.

Pelanggaran ringan lalu lintas.


Tidak melapor kehilangan, tumpahan cairan atau kerusakan
peralatan.
Menyia-nyiakan jam kerja.
Meninggalkan tempat kerja tanpa melapor dan tanpa permisi
selama satu hari kerja.
Membiarkan bawahan melakukan pelanggaran PKB/tata tertib
dan disiplin Perusahaan.
Lalai melaporkan tentang kecelakaan kerja.
Tidak melapor terdapatnya luka akibat kecelakaan kerja.
Tidak menggunakan alat pelindung diri.
Menjadikan rumah dan halaman rumah Perusahaan sebagai
tempat penyimpanan mobil angkutan umum.
Melakukan perbuatan yang meresahkan pekerja/keluarga
pekerja lainnya.
Melakukan perbuatan yang membahayakan diri sendiri.
Menggunakan bahasa kotor dan porno.
Mengabaikan tugas.
Tidak melaporkan ke Perusahaan anggota keluarga/tanggungan
yang sudah tidak berhak lagi mendapat maslahat Perusahaan.
Menggunakan kenderaan Perusahaan untuk kepentingan pribadi
tanpa izin.
Mengalami penyakit serius tanpa melapor.
Menolak pemeriksaan kesehatan/pengobatan dari Perusahaan.
Menghina atasan atau kawan sekerja secara kasar.
Anggota keluarga mengganggu ketentraman keluarga pekerja
lainnya.
Meninggalkan Rumah Sakit tanpa izin dan/atau menolak untuk
dirawat/dioperasi atas beban Perusahaan.
Tidur pada jam kerja.
Mengganggu Management karena perselisihan rumah tangga
yang terus menerus.
Menipu.
Menolak memberi jawaban terhadap penyelidikan Perusahaan.
Mengeritik kebijaksanaan Perusahaan secara bersama-sama
atau perorangan yang bersifat demonstratif.

LAMPIRAN NO. : 3
Menunjuk Pasal :72
Halaman 2 dari 4
F.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

G.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

H.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

I.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Merusak harta Perusahaan.


Anggota keluarga melakukan perbuatan asusila.
Menghilangkan harta Perusahaan.
Mengulangi pelanggaran-pelanggaran ringan.
Mengkomersilkan sebahagian dan atau seluruhnya rumah/
fasilitas Perusahaan.
Tidak mematuhi perintah dan/atau peraturan Perusahaan
sebagaimana mestinya.
Membungakan uang (rentenir).
Menyetir mobil Perusahaan tanpa SIM Perusahaan.
Menjalankan mesin/peralatan Perusahaan tanpa izin.
Alpa dari kerja atau tidak melapor selama 2 (dua) hari lebih atau
kurang dari 5 (lima) hari kerja terus menerus.
Berjudi, menyogok atau melakukan perbuatan merusak yang
mencelakakan orang lain.
Tidak mengindahkan sopan santun dan moralitas.
Sengaja memberi keterangan palsu sewaktu proses penerimaan
menjadi pekerja Perusahaan.
Menukar produk.
Membawa senjata api dan/atau senjata tajam tanpa izin.
Menjual/menukar harta benda/milik Perusahaan tanpa izin.
Membuka usaha di rumah Perusahaan (catering, bengkel, salon
peternakan, warung dan usaha-usaha lain yang serupa).
Mendapatkan dana atau material dengan cara penipuan,
penggelapan atau penadahan.
Memperoleh keuntungan, mempunyai hubungan dagang baik
langsung ataupun melalui anggota keluarga dengan rekanan
Perusahaan.
Menggunakan alkohol dan obat terlarang.
Menghasut orang lain atau menentang atasan.
Menghina agama dan suku (SARA).
Berulang-ulang melanggar ketentuan Perusahaan dan Negara.
Membocorkan rahasia Perusahaan.
Mengancam keselamatan/nyawa atasan/rekan sekerja.
Menyimpan/menggunakan barang terlarang (bahan-bahan
narkotik).
Berulang-ulang melakukan kesalahan berat.
Memalsukan catatan/dokumen perusahaan.
Memancing di daerah terlarang.
Malpraktek Dokter/pekerja kesehatan.
Menolak menjalankan tugas yang diberikan.
Memberikan data/keterangan palsu saat diminta Perusahaan.

LAMPIRAN NO. : 3
Menunjuk Pasal :72
Halaman 3 dari 4
J.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

K.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Menggoda/membujuk majikan, teman sekerja atau anggota


rumah tangga mereka untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan kesusilaan dan nilai-nilai Agama.
Melakukan perbuatan/pelanggaran dalam masa berlakunya
peringatan keras (terakhir).
Menolak perintah kerja resmi yang diberikan oleh atasan baik
tertulis maupun lisan.
Selaku dokter jaga menolak memberi pertolongan kepada pasien
atas permohonan pekerja kesehatan yang sedang bertugas.
Dihukum dengan hukuman penjara lebih dari 6 (enam) bulan
Menyakiti badan/menyerang atasan, bawahan, teman sekerja
maupun anggota keluarga mereka
Hilang kepercayaan karena berulang kali melakukan kesalahan
berat
Tidak masuk kerja lebih dari 5 (lima) hari berturut-turut tanpa
permisi
Melakukan pemerasan terhadap teman sekerja, atasan dan
bawahan secara langsung atau tidak langsung.
Menghilangkan wibawa Perusahaan dari pandangan pihak ketiga
Melakukan perbuatan penganiayaan
Merokok di daerah terlarang
Melakukan tindakan subversi atau makar
Membunuh
Mencuri harta perusahaan
Melanggar ketentuan Pertentangan Kepentingan
Melakukan perbuatan asusila dengan istri/suami Pekerja lain,
anggota keluarga pekerja atau teman sekerja/atau bukan
suami/Istri yang sah.
Mengganggu keutuhan rumah tangga pekerja lain sehingga
terjadi perceraian.

LAMPIRAN NO. : 3
Menunjuk Pasal : 72
Halaman 4 dari 4

PEDOMAN PENGAMBILAN TINDAKAN

Kategori
Pelanggaran

Reprimand

SP I

SP II
SP I/II

SP III
SP I/III

Pencabutan
Fasilitas

Penundaan
Penurunan
Kenaikan
Golongan Upah
Upah/Golongan

Pemutusan
Hubungan
Kerja

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K

Catatan :
1. Kategori pelanggaran dari A s/d K meliputi tapi tidak terbatas pada item-item pelanggaran
yang tercantum pada Exhibit ini.
2. Adalah hak Manajemen untuk mempertimbangkan memasukkan jenis-jenis pelanggaran
yang belum termaktub dalam Exhibit ini kedalam salah satu Kategori A s/d K.
3. Terhadap pelanggaran yang sudah diambil suatu Tindakan Disiplin, namun pelanggaran
tersebut masih berlanjut terus, dapat dikenakan Tindakan Disiplin yang lebih tinggi sampai
pada tingkat Pemutusan Hubungan Kerja.
4. Pencabutan fasilitas, penundaan kenaikan berkala dapat merupakan sanksi yang berdiri
sendiri atau sanksi tambahan.

LAMPIRAN NO. : 4
Menunjuk Pasal : 94
Halaman 1 dari 1

UANG PERTANGGUNGAN MANDIRI GUNA I

1. Besarnya Uang Pertanggungan Dasar


Dasar : Surat Keputusan Direksi No. : Kpts-81/C0000/87-B1
7 Agustus1987.

GOLONGAN
P2
35
69
10 - 12
13 - 16

KELOMPOK
GOLONGAN
A
B
C
D
E

tanggal

UP DASAR
(Rp)
12.000.000
8.000.000
5.000.000
3.000.000
2.000.000

2. Besarnya Penyesuaian Uang Pertanggungan Dasar


Dasar : Surat Direksi Pertamina No. 032/I0000/92-S8 tanggal 7 Januari
1992.
Terhitung mulai tahun awal tahun anggaran 1988/1989 besarnya uang
pertanggungan dasar disesuaikan sebesar 10% pertahun dari uang
pertanggungan dasar.
Rumusan perhitungan penyesuaian besarnya uang pertanggungan yang
telah disesuaikan adalah sebagai berikut :
Golongan Kelompok
Golongan
P2
A
3-5
B
6-9
C
10 - 12
D
13 - 16
E

UP Dasar
(Rp)
12.000.000
8.000.000
5.000.000
3.000.000
2.000.000

Besarnya UP pada n tahun


setelah 1987
12 Jt + { (n-1) x 10% x 12 Jt) }
8 Jt + { (n-1) x 10% x 8 Jt) }
5 Jt + { (n-1) x 10% x 5 Jt) }
3 Jt + { (n-1) x 10% x 3 Jt) }
2 Jt + { (n-1) x 10% x 2 Jt) }

n adalah lamanya Pertamina menjadi peserta program Mandiri Guna I


Contoh untuk menentukan n
Akhir mengikuti asuransi tahun
Mulai mengikuti asuransi tahun
Jadi n pada tahun 2003

:
:
:

2003
1987
16 tahun.

Anda mungkin juga menyukai