Anda di halaman 1dari 4

PT.

Intim Karya Tama


IK Air Minum Dalam Kemasan “AERU”
Jln. Trans Tobelo-Sofifi, Desa Paca, Tobelo-Halmahera Utara
Email: ptikthalut@gmail.com Telp : 0853 999 10111
Kode Pos 97762

SURAT PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


(SPKWT)

No. Surat : 05/IKT/IV/2016


Perihal : Kontrak Kerja Karyawan
No. Kontrak Kerja : 09

Pada Hari ini Senin Tanggal Enam Juni 2016 (06-06-2016), bertempat di PT. Intim Karya Tama beralamat dijalan
Trans Tobelo Sofifi, Desa Paca, Kec. Tobelo Selatan, kami yang bertanda tangan dibawa ini masing-masing :

I. Nama : Marthinus Wati Tandayu

Jabatan : Direktur PT. Intim Karta Tama Tobelo

Alamat : Jln. Trans Tobelo-Sofifi, Ds.Paca

Dalam hal ini bertindak sebagai Direktur PT. Intim Karya Tama yang berkedudukan di
Tobelo dan selanjutnya dalam Perjanjian Kerja ini disebut “PIHAK PERTAMA”

..……………………………. DENGAN ………………………………….

II. Nama : Daniel Kageua

TTL : Paca, 4 Januari 1989

Umur : 27 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Ds. Paca Kec.Tobelo Selatan

Dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri selanjutnya dalam surat perjanjian kerja ini
disebut PIHAK KEDUA

Bahwa kedua belah pihak sama-sama sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian kerja ini untuk Waktu
Tertentu dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1

KETENTUAN UMUM

1. Peraturan-Peraturan yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA menyangkut ketentuan tatatertib dan disiplin
kerja sebagai peraturan yang mengikat PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang tidak dituangkan dalam
perjanjian kerja ini, akan dibuat tersendiri dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian
kerja ini yang selanjutnya akan ditempatkan/ditempelkan pada tempat yang muda dibaca/dilihat;
2. PIHAK KEDUA diharuskan menaati semua Peraturan-Peraturan yang dimaksud dan setiap pelanggaran
yang terjadi, maka PIHAK PERTAMA wajib untuk menjatuhkan sanksi hukuman sesuai dengan bobot
kesalahan atau berat/ringan pelanggaran yang dibuat dengan bersandarkan pada Peraturan yang berlaku.

Pasal 2

BERLAKU TANGGAL, BULAN,TAHUN/POSISI

Bahwa PIHAK PERTAMA mempekerjakan PIHAK KEDUA pada PT. Intim Karya Tama dan PIHAK KEDUA
bersedia bekerja pada PIHAK PERTAMA terhitung mulai tanggal 6 Juni 2016 s/d 6 Juni 2017, ditempatkan
dengan posisi sebagai Sopir Truk sesuai dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA.
Pasal 3

GAJI / UPAH

Menurut Keputusan Menteri NO : KEP. 231 /MEN/2003 Tentang Tata Cara Penangguhan Pelaksanaan Upah
Minimum yang terdapat pada Pasal (5) maka PIHAK PERTAMA masih melakukan penangguhan gaji kepada
PIHAK KEDUA, Selama PIHAK KEDUA bekerja pada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA berhak
mendapatkan Upah sebagai berikut :

1. Gaji Pokok Rp. 1.350.000,- (Satu Juta Tiga Ratus Tibu Rupiah) / Bulan.
2. Biaya Perjalanan yang akan diberikan jika keluar daerah Kab. Halmahera Utara dalam mengantarkan
barang akan diberi Uang jalan sebagai berikut :
- Uang Makan Rp. 50.000,-/hari
- Biaya penginapan Rp. 100.000,-/hari
3. Jika karyawan masuk kerja Full dalam Sebulan (tidak pernah Alpa, Sakit dan atau Izin) maka karyawan
tersebut akan mendapatkan Free atau Bonus Rp. 100.000,-(Seratus Ribu Rupiah)/ Bulan di setiap bulan
yang bersangkutan

Pasal 4

CARA PEMBAYARAN / TEMPAT PENERIMAAN

Pembayaran Upah PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA akan dilaksanakan satu Bulan sekali pada minggu
pertama Bulan berjalan, dan diberikan melalui No.Rek PIHAK KEDUA oleh Perusahaan PIHAK PERTAMA.

Pasal 5

JAM KERJA

1. Jam kerja adalah sesuai dengan yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA wajib
tunduk dan mematuhi jam kerja yang berlaku diperusahan, Peraturan mengenai jam kerja akan diatur secara
tersendiri dengan mempertimbangkan kebutuhan PIHAK PERTAMA:
- Senin S/d Jum’at dengan jam Kerja dari jam 08:00 s/d 12:00WIT dan 13:00 s/d 17:00WIT
- Sabtu dengan jam Kerja dari jam 08:00 s/d 12:00WIT dan 13:00 s/d 16:00WIT
2. Bahwa apabila PIHAK KEDUA terlambat hadir ataupun tidak hadir pada waktu bekerja, maka PIHAK KEDUA
akan di berikan Surat Peringatan (SP)
3. Setiap ketidakhadiran harus dimintakan izin secara tertulis terlebih dahulu, jika sakit harus ada surat
keterangan Dokter yang menerangkan tentang penyakit tersebut.

Pasal 6

SURAT PERINGATAN TERTULIS

1. PIHAK PERTAMA akan memberikan surat peringatan (SP) I. kepada PIHAK KEDUA apabila melakukan
pelanggaran yang di atur dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahan, surat peringatan I berlaku untuk
ajnhka waktu 3 (tiga) Bulan, apabila PIHAK KEDUA melakukan kembali pelanggaran ketentuan dalam
perjanjian kerja/ peraturan perusahan masih dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan, maka PIHAK PERTAMA
dapat menerbitkan surat peringatan ke II yang juga mempunyai jangka waktu berlaku 3 (tiga) bulan;
2. Apabila PIHAK KEDUA masih juga melakukan pelanggaran ketentuan dalam perjanjian kerja/peraturan
perusahan PIHAK PERTAMA dapat menerbitkan surat peringatan ke III (terakhir) yang juga berlaku selama
3 (tiga) bulan;
3. Dalam hal jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkan surat peringatan ke I sudah terlampaui, maka
apabila PIHAK KEDUA melakukan kembali pelanggaran perjanjian kerja/ peraturan perusahan, maka surat
peringatan yang diterbitkan PIHAK PERTAMA adalah kembali sebagai peringatan pertama, demikian juga
berlaku peringatan ke II dan III.
4. Setelah peringatan ke III(terakhir), apabila dalam tenggang waktu 3 (tiga) bulan PIHAK KEDUA melakukan
pelanggaran dalam ketentuan perjanjian kerja/peraturan perusahan, maka PIHAK PERTAMA dapat
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan mengacu kepada Peraturan Perundang-Undangan
yang berlaku.

Pasal 7

TANGGUNG JAWAB, KEWAJIBAN DAN LARANGAN

1. Bahwa selama bekerja pada PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA wajib menaati dan memenuhi segala
ketentuan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA baik secara tertulis maupun yang tidak tertulis;
2. Bahwa selama bekerja apabila PIHAK KEDUA meninggalakn tempat kerja tanpa seizin dari PIHAK
PERTAMA, maka PIHAK KEDUA akan diberi sanksi berupa Surat Peingatan (SP)
3. Bahwa PIHAK KEDUA dilarang untuk melakukan tindakan-tindakan seperti dibawah ini:
a. Melakukan Penipuan, Pencurian, atau penggelapan barang dan/ atau uang milik perusahan;
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan Perusahan;
c. Mabuk, minum minuman keras yang memabukan, memakai dan atau mengedarkan narkotika,
Psikotropika, dan zat adikfti lainnya dilingkungan kerja:
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian dilingkungan kerja;
e. Meyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau Pengusaha dilingkungan
kerja;
f. Membujuk teman sekerja atau Pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
Peraturan Perundang-undangan.
g. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya
ditempat kerja;
h. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan berbahaya barang milik
perusahan yang menimbulkan kerugian bagi perusahan;
i. Membongkar atau membocorkan rahasian perusahan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk
kepentingan Negara atau;
j. Melakukan perbuatan lainnya dilingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara 5 tahun atau lebih.
4. Pelanggran terhadap ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (3) huruf (a) sampai dengan huruf (j)
PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja terhadap PIHAK KEDUA tanpa mendapat ganti
kerugian apapun juga dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 8

KECELAKAAN KERJA

1. Bilamana PIHAK KEDUA mengalami kecelakaan kerja pada jam kerja atau pada saat melaksanakan tugas
berdarakan perintah PIHAK PERTAMA, maka biaya yang timbul akibat kecelakaan tersebut menjadi
tanggung jawab PIHAK PERTAMA sampai kondisi kesehatan PIHAK KEDUA benar-benar dinyatakan pulih
oleh Dokter yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA;
2. Dalam hal kondisi kesehatan PIHAK KEDUA sementara tidak mampu bekerja dan masih dalam perawatan
Dokter, PIHAK PERTAMA tidak akan Memutuskan Hubungan Kerja (PHK) dengan PIHAK KEDUA,
terkecuali ditentukan lain oleh kedua belah pihak.

Pasal 9

CUTI TAHUNAN

PIHAK PERTAMA akan memberikan cuti tahunan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah PIHAK
KEDUA bekerja selama 12 (dua belas) Bulan secara terus menerus.

Pasal 10

PERUSAHAAN MENGIKUTI BEBERAPA PROGRAM

PIHAK PERTAMA akan memberikan beberapa Program Ketenagakerjaan kepada PIHAK KEDUA sesuai
dengan apa yang diProgramkan oleh Pemerintah dan akan segera diproses setelah terjadi ikatan Kontrak Kerja.

Pasal 11

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Segala perselisihan yang tejadi diantara kedua belah pihak akan diupayakan penyelesaian secara
Musyawarah Mufakat dengan terlebih dahulu dilakukan penyelesaian melalui PERUNDINGAN BIPARTITE;
2. Apabila upaya musyawarah melalui PERUNDINGAN BIPARTITE tidak dapat meyelesaikan perselisihan
kedua belah pihak, maka akan diselesaikan melalui MEDIASI pada Instansi Pemerintah yang bertanggung
jawab di Bidang Ketenagakerjaan.
3. Apabila upaya MEDIASI ini juga gagal, maka akan diselesaikan sesuai Hukum yang berlaku di Indonesia.
Pasal 12

TAMBAHAN PERATURAN

Segala sesuatu yang mungkin timbul dan belum Terakomodir dalam Perjanjian Kerja ini, serta Aturan-aturan
Teknis dari pelaksanaan Perjanjian Kerja ini, akan diatur dalam ketentuan tersendiri dengan berdasarkan pada
Aturan PT. Intim Karya Tama dan serta dengan Musyawarah Mufakat.

Pasal 13

PENUTUP

Demikian Surat Perjanjian Kerja ini dibuat dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, serta
efektif berlaku terhitung semenjak ditandatangani oleh kedua belah pihak, dibuat rangkap 2 (dua) dengan
dibubuhi materai secukupnya dan masing-masing mempunyai kekuatan Hukum yang sama dan dibuat tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun dan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

Dibuat Di : Paca, Tobelo

Tanggal : 06 Juni 2016

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Martinus Wati Tandayu Daniel Kageua

MENGETAHUI :

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Kabupaten Halmahera Utara

Jeffri R Hoatta, S.Pi, MH


Nip. 197205021999031004

Anda mungkin juga menyukai