Oleh karena itu, berlandasan pokok-pokok pikiran tersebut dan atas dasar
saling menghormati serta mempercayai hak dan kewajiban masing-masing
pihak, masing-masing pihak dapat meningkatkan diri dan saling bekerja sama
untuk memenuhi peraturan perusahaan ini.
WIRIANTO
Direktur
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN PERUSAHAAN
PASAL 2
PENGERTIAN DAN ISTILAH – ISTILAH
PASAL 3
RUANG LINGKUP
PASAL 4
HAK PENGUSAHA
PASAL 5
KEWAJIBAN PENGUSAHA
PASAL 6
HAK PEKERJA
PASAL 7
KEWAJIBAN PEKERJA
PASAL 8
PERJANJIAN KERJA
1. Dalam setiap hubungan kerja antara Pengusaha dan Pekerja akan dibuat
perjanjian kerja secara tertulis.
2. Perjanjian kerja tersebut dibuat berdasarkan kesepakatan yang mengatur
syarat-syarat kerja dalam hubungan kerja.
PASAL 9
HUBUNGAN KERJA YANG BERLAKU DI PERUSAHAAN
Berdasarkan pada sifat dan jangka waktu perjanjian kerja, hubungan kerja yang
berlaku dalam perusahaan terbagi atas:
1. Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), dan
2. Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
a. Hubungan Kerja didasarkan atas jangka waktu tertentu.
b. Hubungan Kerja didasarkan atas selesainya suatu pekerjaan/proyek.
c. Hubungan Kerja didasarkan atas Perjanjian Pemborongan Kerja.
d. Hubungan Kerja Harian Lepas, dalam hal yang sifatnya khusus apabila
perusahaan membutuhkan pekerja untuk jangka waktu sampai dengan
atau kurang dari 3 (tiga) bulan, maka Pengusaha dapat mempekerjakan
pekerja dengan hubungan kerja harian lepas.
PASAL 10
PENERIMAAN PEKERJA
PASAL 12
PENEMPATAN, MUTASI DAN PERJALANAN TUGAS
PASAL 13
PENILAIAN PRESTASI KERJA
1. Penilaian prestasi kerja dilakukan kurangnya atau lebih 1 (satu) kali dalam
setahun dengan periode penilaian yang didasarkan atas tujuan penilaian itu
sendiri.
2. Pelaksanaan penilaian prestasi kerja dilakukan dengan menggunakan
lembaran penilaian prestasi yang telah ditetapkan dan bila diperlukan
pekerja dapat menyatakan hasilnya kepada atasan langsung.
3. Hal-hal yang dinilai dalam penilaian kerja antara lain menyangkut kualitas
kerja, kuantitas kerja, inisiatif kerja, hubungan kerja dan disiplin kerja.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian prestasi kerja akan diatur
tersendiri.
PASAL 14
PROMOSI PEKERJA
BAB III
HARI KERJA DAN WAKTU KERJA
PASAL 15
HARI DAN WAKTU KERJA
2. Jam kerja diperusahaan adalah 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh)
jam seminggu, apabila diperlukan perusahaan akan memberlakukan kerja
bergilir dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Hari dan Waktu kerja untuk kantor:
a. Hari Senin s/d Kamis Jam 08:00 – 16:00
Istirahat Jam 12:00 – 13:00
1. Kerja lembur hanya dilakukan apabila pekerja dalam hal ada penugasan
atau perintah dari perusahaan.
2. Perusahaan menugaskan pekerja untuk melakukan kerja lembur dalam hal:
a. Pekerja diperlukan dengan segera.
b. Pekerjaan dalam proses hampir selesai.
c. Regu bergilir yang menggantikan belum datang maka pekerja yang
akan digantikan harus tetap bekerja.
d. Dalam keadaan memaksa atau darurat yang menyangkut
kelangsungan operasi perusahaan.
e. Sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
3. Dalam menugaskan pekerja untuk melakukan kerja lembur, perusahaan
tetap memperhatikan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
4. Untuk tingkat dan golongan tertentu perhitungan jam lembur dan upah
lembur per jam diatur tersendiri berdasarkan kesepakatan.
5. Pekerja yang karena jabatan dan tanggungjawabnya menyelesaikan
pekerjaannya, serta telah mendapatkan upah yang lebih tinggi dari upah
minimum yang berlaku tidak berhak atas upah lembur, yang termasuk
jabatan ini adalah sebagai berikut :
A. Jabatan Kantor
1) Manajer
2) Supervisor
3) HRD
4) Legal
5) Keuangan
6) Marketing
7) Accounting
8) Purchasing
9) Penagihan dan Kasir
10)Admin
11)IT
12)Drafter
13)Staf Produksi
14)Staf gudang dan Stocker
PASAL 17
DISIPLIN WAKTU KERJA
PASAL 18
MANGKIR
1. Pekerja yang tidak masuk kerja bukan karena sakit, cuti, ijin tidak masuk
kerja atau alasan-alasan lain (bukan karena dinas/urusan perusahaan)
yang ditetapkan Peraturan Perusahaan dianggap mangkir.
2. Ketidakhadiran tanpa pemberitahuan terlebih dahulu wajib dipenuhi
ketentuan sebagai berikut :
a. Pada hari mulai tidak masuk kerja, wajib memberitahukan
perusahaan /atasan langsung tentang alasan tidak masuk melalui
telepon atau pesan singkat elektronik.
b. Pada hari pertama masuk kerja kembali atau selambat-lambatnya 2
(dua) hari sejak kehadirannya, pekerja wajib
mempertanggungjawabkan alasan ketidakhadirannya.
c. Bila sakit, wajib menyerahkan Surat Keterangan Istirahat/ sakit (medical
klaim) dari Dokter yang telah ditunjuk oleh perusahaan atau yang
terdekat dengan tempat tinggal pekerja.
3. Pekerja yang masuk kerja tetapi tidak bersedia melaksanakan
tugas/pekerjaannya dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh
pengusaha, maka tetap dianggap atau dinyatakan mangkir.
4. Pekerja mangkir paling lama dalam 5 (lima) hari berturut-turut dan telah
dipanggil oleh perusahaan/atasan langsung 2 (dua) kali secara patut dan
tertulis tetapi pekerja tersebut tidak dapat memberikan keterangan tertulis
dengan bukti yang sah, maka dalam hal tersebut Perusahaan menganggap
pekerja tersebut mengundurkan diri.
PASAL 19
KETENTUAN UPAH
PASAL 20
KOMPONEN UPAH.
1. Upah Pokok pekerja ditetapkan atas dasar skala upah yang ditetapkan
pengusaha sesuai dengan Jabatan.
2. Tunjangan tetap adalah upah tetap yang diterima oleh pekerja secara
berkala dan teratur sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya yang
digunakan untuk keperluan pekerjaan, dan tunjangan ini dapat dihilangkan
bilamana sudah tidak diperlukan untuk menunjukan tugas dan tanggung
jawabnya.
Jenis tunjangan tidak tetap dapat diberikan berupa antara lain:
a. Tunjangan jabatan diberikan kepada pekerja yang memangku jabatan
structural organisasi perusahaan atau coordinator proyek yang memiliki
tugas dan tanggung jawab lebih besar, tunjangan ini diberikan dalam
bentuk uang.
b. Tunjangan kerajinan yang diterima oleh pekerja untuk menambah
motivasi dan semangat bekerja sehari-hari yang secara penuh
diberikan bila dalam satu bulan hadir di perusahaan secara penuh.
PASAL 22
PEMBAYARAN GAJI SELAMA SAKIT
Perusahaan tetap membayar upah kepada pekerja yang tidak masuk kerja
karena sakit berdasarkan surat keterangan dari dokter yang sah;
PASAL 23
UPAH SELAMA DIBEBAS TUGASKAN SEMENTARA (SKORSING)
PASAL 24
TUNJANGAN HARI RAYA
BAB VI
HARI LIBUR, CUTI, DAN IJIN
PASAL 25
HARI LIBUR RESMI
1. Hari libur resmi adalah hari libur nasional yang ditetapkan setiap tahun oleh
pemerintah.
2. Apabila kebutuhan operasinal mendadak, perusahaan dapat meminta
pekerja untuk bekerja pada hari libur resmi/ libur nasional dengan
mendapat upah sesuai dengan upah kerja lembur yang diatur dalam
undang-undang atau peraturan yang berlaku atau dapat diganti dengan hal
lainnya.
PASAL 26
CUTI TAHUNAN
1. Pekerja yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan terus menerus dan
kelipatannya mendapat cuti tahunan sebanyak 12 (dua belas) hari kerja
dengan tetap mendapat upah penuh.
2. Pekerja yang bermaksud mempergunakan hak cutinya diwajibkan
mengajukan permohonan cuti kepada atasannya paling lambat 7 (tujuh)
hari kerja sebelum pengambilan cuti.
3. Untuk menjaga jalannya perusahaan, perusahaan berhak mengatur
pengambilan cuti pekerja tanpa mengurangi hak pekerja yang
bersangkutan maksimal akumulasi cuti adalah 12 (dua belas) hari.
4. Cuti yang tidak diambil oleh pekerja dianggap hangus dan tidak dapat
diuangkan.
PASAL 27
CUTI BERSALIN DAN LAIN – LAIN
1. Pekerja wanita yang hamil dan telah terdaftar sebagai pekerja yang telah
menikah dan akan melahirkan, perusahaan memberikan cuti bersalin
dengan tetap mendapatkan upah.
PASAL 28
IJIN TIDAK MASUK KERJA DENGAN UPAH
1. Dalam hal pekerja berhak untuk mempergunakan hak cuti atau hak cuti
yang timbul atas tahun yang berjalan sudah habis, untuk keperluan-
keperluan pribadi yang sangat mendesak dan penting, pekerja dapat
mengajukan ijin tidak masuk kerja tanpa upah paling lama 3 (tiga) hari
kerja;
BAB VII
KESEJAHTERAAN PEKERJA / BURUH
PASAL 30
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
1. Pengusaha memberikan fasilitas BPJS kepada pekerja dengan ketentuan
premi setiap bulannya sebagai berikut :
a. BPJS Ketenagakerjaan
1) Jaminan Kecelakaan Kerja
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) berupa uang tunai atau pelayanan
kesehatan yang diberikan pada saat peserta mengalami kecelakaan
kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja atau
penyakit yang disebakan oleh lingkungan kerja. Untuk nilai iuran JKK
diatur pada peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 Pasal 16. Perusahaan akan membayar sesuai tingkat
resiko kerja pekerja terlampir sebagai berikut:
PASAL 31
SUMBANGAN KEMATIAN PEKERJA
PASAL 32
PINJAMAN
BAB VIII
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PASAL 33
1. Untuk menjamin keselamatan kerja perusahaan mentaati peraturan
keselamatan kerja sesuai dengan undang-undang dan peraturan
pemerintah serta menyediakan alat perlindungan kerja.
PASAL 34
PERATURAN TATA TERTIB
PASAL 35
TATA TERTIB ADMINISTRASI
PASAL 36
TATA TERTIB KESELAMATAN KERJA
PASAL 37
TATA TERTIB KEAMANAN
BAB X
SANKSI TERHADAP PELANGGARAN
PASAL 38
PEMBERIAN SURAT PERINGATAN
PASAL 39
KESALAHAN / PELANGGARAN YANG DIKENAKAN SANKSI
ADMINISTRATIF BERUPA SKORSING
PASAL 40
KESALAHAN / PELANGGARAN BERAT DENGAN SANKSI PEMUTUSAN
HUBUNGAN KERJA TANPA UANG PESANGON
PASAL 41
AKIBAT PEMBERIAN TEGURAN / SURAT PERINGATAN
PASAL 42
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA BERAKHIRNYA HUBUNGAN
KERJA WAKTU TERTENTU
1. Hubungan kerja waktu tertentu berakhir pada tanggal jatuh tempo yang
disebutkan dalam perjanjian kerja.
2. Selambat-lambatnya 1 (Satu) minggu sebelum jatuh tempo yang
disebutkan dalam perjanjian kerja untuk waktu tertentu, perusahaan akan
memberitahukan kepada pekerja pengakhiran atau perpanjangan
perjanjian kerja.
3. Perusahaan tidak diwajibkan membayar uang pesangon kepada pekerja
yang menjalani pemutusan hubungan kerja karena berakhirnya kontrak.
PASAL 43
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA ATAS KEHENDAK PEKERJA
PASAL 44
PASAL 45
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA USIA LANJUT
PASAL 46
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA PEKERJAAN TIDAK
MENCAPAI KONDUITE ATAU PRESTASI KERJA
PASAL 48
AKIBAT DARI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
BAB XI
PENUTUP
PASAL 49
PENYELESAIAN PENGADUAN / KELUHAN PEKERJA
PASAL 51
PELAKSANAAN KETENTUAN PERATURAN PERUSAHAAN
………………………
Pekerja
………………………
Pekerja