Nomor :
Tanggal :
Nama : Nama :
Alamat : Alamat :
PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA PEKERJA
Nomor: ________________
PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA PEKERJA Nomor: _______________ ini dibuat pada hari ini:
Hari :
Tanggal :
Bertempat di :
(“Perjanjian”)
Oleh dan diantara:
(1) Nama : PT. _____________________________
Alamat : Nama Gedung :
Nama/Nomor Jalan :
RT/RW :
Kelurahan :
Kecamatan :
Provinsi :
Dalam Perjanjian ini diwakili oleh ______________________ dalam jabatannya sebagai
Direktur, oleh dan karenanya sah dan berwenang untuk bertindak untuk dan atas
nama PT. _________________________ (selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “Pemberi
Pekerjaan”).
Hal 2 | 6
Jenis Pekerjaan : Kegiatan Jasa Penunjang
Deskripsi Pekerjaan :
1.
2.
3.
4.
5.
(“Pekerjaan”).
Pasal 4
Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Penyedia Jasa Pekerja wajib memiliki hubungan kerja berdasarkan perjanjian kerja
dengan Pekerja dan Penyedia Jasa Pekerja dilarang untuk mempekerjakan Pekerja
yang tidak memiliki hubungan kerja berdasarkan perjanjian kerja dengan Penyedia
Jasa Pekerja, baik itu perjanjian kerja yang berbentuk Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT) maupun Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).
(2) Penyedia Jasa Pekerja wajib untuk mempekerjakan Pekerja yang memiliki kualifikasi
dan kompetensi sesuai dengan jenis Pekerjaannya.
(3) Penyedia Jasa Pekerja wajib untuk melengkapi Pekerja dengan peralatan dan fasilitas
kerja yang memenuhi standar umum kelayakan teknis yang baik maupun standar
khusus yang ditentukan oleh Pemberi Pekerjaan dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(4) Penyedia Jasa Pekerja wajib untuk memenuhi persyaratan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(5) Penyedia Jasa Pekerja wajib untuk melengkapi Pekerja dengan perizinan yang
diperlukan dan memberikan kepada Pekerja hak-hak yang diwajibkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(6) Dalam melakukan Pekerjaan, Pekerja wajib untuk mengikuti dan melaksanakan
instruksi dan/atau perintah Pemberi Pekerjaan serta mengikuti ketentuan mengenai
tata tertib perusahaan yang berlaku di perusahaan Pemberi Pekerjaan.
(7) Penyedia Jasa Pekerja dilarang untuk menyerahkan pelaksanaan sebagian atau seluruh
Pekerjaan kepada perusahaan penyedia jasa pekerja lain.
Pasal 5
Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Pemberi Pekerjaan berhak untuk melakukan evaluasi Pekerjaan, yaitu evaluasi
terhadap pelaksanaan Pekerjaan yang dilakukan oleh Pekerja dan menyampaikannya
kepada Penyedia Jasa Pekerja dengan ketentuan, evaluasi Pekerjaan meliputi hak
Pemberi Pekerjaan untuk memastikan bahwa pelaksanaan Pekerjaan oleh Pekerja:
a. Sesuai dengan Perjanjian ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Hal 3 | 6
b. Pekerja wajib untuk mencapai hasil Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam
Perjanjian ini.
c. Dalam melakukan Pekerjaan, Pekerja wajib menggunakan peralatan standar
umum dan peralatan standar khusus yang ditentukan oleh Pemberi Pekerjaan.
d. Dalam melakukan Pekerjaan, Pekerja wajib untuk mengikuti tata tertib yang
berlaku di perusahaan Pemberi Pekerjaan.
(“Evaluasi Pekerjaan”).
(2) Dalam hal berdasarkan Evaluasi Pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini
Pekerja tidak melakukan Pekerjaan sesuai dengan Perjanjian ini dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku, maka:
a. Pemberi Pekerjaan menyerahkan laporan hasil Evaluasi Pekerjaan tersebut
kepada Penyedia Jasa Pekerja dengan disertai alat bukti yang cukup.
b. Pemberi Pekerjaan berhak untuk meminta Penyedia Jasa Pekerja untuk
melakukan penggantian Pekerja dan Penyedia Jasa Pekerja wajib untuk
melakukan penggantian Pekerja tersebut.
Pasal 6
Biaya Jasa
(1) Atas telah dilaksanakannya Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan dengan baik sesuai
dengan Perjanjian ini oleh Penyedia Jasa Pekerja, maka Penyedia Jasa Pekerja berhak
untuk menerima biaya jasa dari Pemberi Pekerjaan sebesar Rp. ____________________
(______________________________ rupiah) perbulan (“Biaya Jasa”).
(2) Biaya Jasa sudah termasuk segala biaya yang diperlukan untuk melakukan Pekerjaan,
yaitu yang meliputi namun tidak terbatas pada upah dan tunjangan Pekerja serta
peralatan dan fasilitas yang digunakan dalam melakukan Pekerjaan, dan Pemberi
Pekerjaan tidak berkewajiban membayar biaya lainnya selain apa yang disepakati dan
dinyatakan secara tegas oleh Para Pihak kemudian.
(3) Pembayaran Biaya Jasa oleh Pemberi Pekerjaan kepada Penyedia Jasa Pekerja wajib
dilakukan setia 1 (satu) bulan sekali dengan ketentuan:
a. Penyedia Jasa Pekerja wajib untuk menyerahkan surat tagihan (invoice) kepada
Pemberi Pekerjaan melalui alamat email Pemberi Pekerjaan selambat-lambatnya
pada setiap tanggal 25 (dua puluh lima) setiap bulannya.
b. Pembayaran Biaya Jasa wajib dilakukan oleh Pemberi Pekerjaan kepada Penyedia
Jasa Pekerja selambat-lambatnya pada setiap tanggal terakhir bulan berjalan.
(4) Pembayaran Biaya Jasa wajib dilakukan oleh Pemberi Pekerjaan kepada Penyedia Jasa
Pekerja dengan cara transfer antar bank dari dan ke rekening bank milik Para Pihak
sebagai berikut:
(5) Segala pajak yang wajib dibayarkan oleh Para Pihak yang timbul sebagai akibat dari
pelaksanaan Perjanjian ini merupakan tanggung jawab dari masing-masing Pihak.
Pasal 7
Pernyataan dan Jaminan
Hal 4 | 6
(1) Penyedia Jasa Pekerja dengan ini menyatakan dan menjamin dengan sebenar-benarnya
bahwa dalam membuat, menandatangani dan menjalankan Perjanjian ini:
a. Penyedia Jasa Pekerja adalah benar merupakan sebuah perusahaan berbadan
hukum Perseroan Terbatas.
b. Penyedia Jasa Pekerja memiliki kompetensi dan kualifikasi serta ruang lingkup
kegiatan usaha yang sesuai dengan kebutuhan dalam Perjanjian ini.
c. Penyedia Jasa Pekerja telah dilengkapi dengan perizinan yang diperlukan dari
instansi terkait dan telah memenuhi persyaratan yang diperlukan dalam
menjalankan kegiatan usahanya sebagai Penyedia Jasa Pekerja sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Penyedia Jasa Pekerja menggunakan Pekerja yang memiliki hubungan kerja
dengan Penyedia Jasa Pekerja, dan selama berlangsungnya Perjanjian ini
Penyedia Jasa Pekerja akan memenuhi hak-hak pekerja tersebut sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Penyedia Jasa Pekerja tidak akan menyerahkan pelaksanaan sebagian atau
seluruh Pekerjaan kepada perusahaan penyedia jasa pekerja lain manapun.
(2) Dalam hal pernyataan dan jaminan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini
ternyata tidak benar, maka Penyedia Jasa Pekerja dengan ini membebaskan Pemberi
Pekerjaan dari kerugian yang dialami oleh pihak lain manapun yang diakibatkan oleh
ketidakbenaran dari pernyataan dan jaminan tersebut, dan Penyedia Jasa Pekerja
dengan ini juga membebaskan Pemberi Pekerjaan dari tuntutan hukum pihak lain
manapun sebagai akibat dari ketidakbenaran dari pernyataan dan jaminan tersebut.
Pasal 8
Kerahasiaan Informasi
Penyedia Jasa Pekerja dan/atau Pekerja yang digunakan oleh Penyedia Jasa Pekerja wajib
untuk menjaga segala informasi rahasia atau yang dirahasiakan oleh Pemberi Pekerjaan
terkait pelaksanaan Perjanjian ini, yang diperoleh Penyedia Jasa Pekerja dan/atau Pekerja
yang digunakan oleh Penyedia Jasa Pekerja baik secara langsung maupun tidak langsung
dari Pemberi Pekerjaan, yaitu yang meliputi namun tidak terbatas pada informasi mengenai
data, rumus, gambar, desain, resep dan/atau formula tertentu milik Pemberi Pekerjaan,
strategi usaha Pemberi Pekerjaan, informasi dan/atau data pelanggan milik Pemberi
Pekerjaan dan informasi dan/atau data keuangan serta perpajakan dari Pemberi Pekerjaan.
Pasal 9
Force Majeure
(1) Dalam hal terjadi force majeure atau keadaan memaksa yang mengakibatkan tidak
terlaksananya kewajiban atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban berdasarkan
Perjanjian ini, maka Para Pihak dengan ini sepakat bahwa pihak yang tidak
melaksanakan kewajiban atau terlambat melaksanakan kewajiban tersebut dibebaskan
dari tuntutan atas kerugian pihak lainnya yang disebabkan oleh tidak terlaksananya
atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban tersebut.
(2) Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini yang dialami
oleh salah satu pihak wajib diberitahukan kepada pihak lainnya dengan sarana
komunikasi yang paling memungkinkan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 3
(tiga) hari kalender sejak terjadinya keadaan force majeure tersebut, dan dalam hal
pihak yang mengalami force majeure tidak memberitahukannya dalam jangka waktu
tersebut, maka keadaan force majeure tersebut dianggap tidak pernah terjadi.
Hal 5 | 6
(3) Force majeure atau keadaan memaksa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini
meliputi namun tidak terbatas pada:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, badai, angin topan, tsunami,
banjir besar, tanah longsor dan kebakaran.
b. Keadaan yang bersifat masif seperti perang, huru-hara, pemberontakan dan
wabah penyakit.
c. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang secara langsung berdampak
besar pada pelaksanaan Perjanjian.
d. Keadaan lainnya yang ditetapkan oleh otoritas berwenang sebagai force majeure.
Pasal 10
Adendum
Segala perubahan ketentuan termasuk pengurangan atau penambahan ketentuan yang
belum diatur dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan disepakati lebih lanjut
oleh Para Pihak dan hasilnya akan dituangkan ke dalam suatu adendum yang ditandatangani
oleh Para Pihak yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian ini.
Pasal 11
Penyelesaian Perselisihan
(1) Dalam hal terjadi perselisihan diantara Para Pihak sebagai akibat dari
pelaksanaan Perjanjian ini, maka Para Pihak dengan ini sepakat untuk
menyelesaikannya secara musyawarah dan kekeluargaan.
(2) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan tidak mencapai
kesepakatan dan/atau perdamaian, maka Para Pihak dengan ini sepakat untuk
menyelesaikannya secara hukum.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di tempat dan pada waktu sebagaimana
disebutkan di bagian awal Perjanjian ini dalam rangkap 2 (dua) dan bermeterai cukup,
masing-masing Pihak memeroleh 1 (satu) rangkap asli yang kesemuanya memiliki kekuatan
hukum dan pembuktian yang sama.
Para Pihak
Pemberi Pekerjaan Penyedia Jasa Pekerja
Meterai Tempel
Rp. 6.000
Hal 6 | 6
Hal 7 | 6