Anda di halaman 1dari 11

DRAFT PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
LABORATORIUM KLINIK UTAMA “CITO”
DENGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SARAS HUSADA PURWOREJO
TENTANG
PELAYANAN LABORATORIUMPATOLOGI KLINIK DAN PATOLOGI ANATOMI

Nomor : 033/WTS.017.3/MKT.X/2014
Nomor : …………………………...

Pada hari ini … , tanggal … bulan …. tahun …….. di Yogyakarta, yang bertandatangan di
bawah ini :

1.
Nama
: Puruhita Nur Yuwana

Jabatan
: Pimpinan Cabang Kantor Unit Pelayanan Wates

Alamat
: Jl. Brigjend Katamso no.67 Wates, Yogyakarta

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama LABORATORIUM KLINIK UTAMA “CITO”,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2.
Nama
: Drg. Gustanul Arifin, M.Kes

Jabatan
: Direktur RSUD Saras Husada Purworejo

Alamat
: Jl. Jendral Soedirman No.60 Purworejo

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SARAS
HUSADA PURWOREJO, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Berdasarkan :
Undang- undang no 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437 ) ; sebagaimana telah beberapa kali di ubah, terakhir dengan Undang - Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 No 59 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ) ;
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5038);
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144 Tahun Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor
5074);
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5072
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pedoman pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum; sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2012 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten / Kota
Peraturan Bupati Purworejo Nomor 1 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Pola Pengelolaan
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Saras Husada Purworejo;
Keputusan Bupati Purworejo Nomor 188.4/272/2011 Tentang Pelimpahan Kewenangan
Penandatanganan naskah Perjanjian Kerjasama Rumah Sakit Umum Daerah Saras Husada
Purworejo dari Bupati Purworejo kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Saras Husada
Purworejo.

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA
PIHAK dan masing-masing disebut PIHAK telah sepakat mengikat diri mengadakan perjanjian
kerjasama dengan ketentuan sebagai berikut :

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 1
(1.) Maksud kerjasama ini adalah kerjasama di bidang pelayanan pemeriksaan
Laboratorium (Patologi Anantomi dan Patologi Klinik);
(2.) Tujuan kerjasama ini adalah Untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan pemeriksaan
laboratorium patologi klinik dan patologi anatomi yang tidak dapat dilaksanakan di RSUD Saras
Husada Purworejo.

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA


Pasal 2
(1.) Dalam perjanjian kerjasama ini PIHAK PERTAMA berhak :

a. Menerima pembayaran pemeriksaan setelah dipotong 10% dari tarif pelayanan yang telah
disepakati sesuai dengan yang tercantum dalam lampiran perjanjian kerjasama ini;
b. Memeriksa sampel/specimen sesuai permintaan yang dikirim oleh PIHAK KEDUA dengan
sebaik-baiknya.
(2.) Dalam perjanjian kerjasama ini PIHAK PERTAMA berkewajiban :
a. Mengambil sampel / specimen setiap hari kerja dari hari Senin s/d Sabtu (kecuali hari libur
nasional) , yang akan diperiksa oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan persyaratan pengiriman
dengan dilengkapi blanko permintaan pemeriksaan beserta identitas pasien;
b. Memberikan hasil pemeriksaan yang memenuhi standar mutu sesuai ketentuan yang
berlaku melalui telepon apabila hasil diminta segera, atau dapat dikirim melalui fax dan email
serta hasil asli akan dikirimkan hari berikutnya ketika mengambil sampel;
c. Menyerahkan Daftar Tarif Pemeriksaan Laboratorium Kepada Pihak Kedua sebagaimana
tercantum dalam lampiran perjanjian kerjasama ini ;
d. Menyampaikan pemberitahuan kepada PIHAK KEDUA apabila ada perubahan tarif
pemeriksaan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tarif baru diberlakukan.
e. Memberikan Potongan Harga sebesar 10 % dari tarif yang telah disepakati sesuai dengan
yang tercantum dalam lampiran perjanjian kerjasama ini.

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA


Pasal 3
(1.) Dalam perjanjian kerjasama ini PIHAK KEDUA berhak :
a. Menerima tarif pemeriksaan Laboratorium dari PIHAK PERTAMA sebagaimana tercantum
dalam lampiran perjanjian kerjasama ini;
b. PIHAK KEDUA menerima potongan harga sebesar 10% .
c. Menerima hasil pemeriksaan Laboratorium yang memenuhi standar mutu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
(2.) Dalam perjanjian kerjasama ini PIHAK KEDUA berkewajiban :
a. Memberikan pembayaran pemeriksaan yang dapat dilayani sesuai dengan tarif
sebagaimana tercantum dalam lampiran perjanjian kerjasama ini;
b. Memberikan sampel/specimen setiap hari yang akan diperiksa kepada PIHAK PERTAMA.

PEMBAYARAN
Pasal 4
(1.) Pembayaran biaya pemeriksaan laboratorium dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA ditentukan sebagai berikut:
a. Bagi pasien umum atau pasien bayar pribadi pembayaran pemeriksaan laboratorium
dilakukan paling lambat 15 (lima belas) hari pada bulan berikutnya setelah pasien pulang dan
atau telah membayar biaya pelayanan pemeriksaan laboratorium kepada PIHAK KEDUA;
b. Bagi pasien peserta asuransi, peserta program Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN)
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS ) Dan Peserta Asuransi Lainnya, pembayaran
pemeriksaan laboratorium kepada PIHAK PERTAMA dilakukan paling lambat 15 (lima belas)
hari setelah klaim pembayaran kesehatan dibayar oleh penjamin kepada PIHAK KEDUA dan
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah hasil pemeriksaan diterima PIHAK KEDUA;
c. Pengajuan klaim biaya pemeriksaan Laboratorium sebagaimana huruf b menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
(2.) Pembayaran kepada PIHAK PERTAMA oleh PIHAK KEDUA dapat dilakukan dengan
cara pembayaran langsung ataupun melalui Rekening BCA PEMUDA a/n PT.CITO PUTRA
UTAMA No.Rekening 0093523722.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 5
(1) Dalam pelaksanaan perjanjian,apabila muncul perelisihan,maka PARA PIHAK sepakat
menyelesaika secara musyawarah dan mufakat;
(2) Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat sebagai mana dimaksud ayat 1
tidak berhasil tercapai mufakat maka PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan penyelesaian
perselisihan tersebut melalui pengadilan;
(3) Mengenai perjanjian kerjasama ini dan segala akibatnya PARA PIHAK memilih kediaman
hokum/domisili yang tetap dan umum di kantor panitera Pengadilan Negeri Purworejo.

JANGKA WAKTU PERJANJIAN KERJASAMA


Pasal 7
(1.) Kerjasama ini berlaku efektif mulai 2 Januari 2015 dan berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 sesudahnya dapat diperbaharui kembali sesuai kebutuhan;
(2.) Selama jangka waktu berlakunya perjanjian ini dibenarkan adanya evaluasi kerjasama;
(3.) PARA PIHAK dapat mengakhiri perjanjian kerjasama ini secara sepihak apabila PIHAK
yang bersangkutan gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya dan/atau melanggar peraturan
yang berlaku;
(4.) Dengan berakhirnya perjanjian kerjasama ini tidak menggugurkan kewajiban PARA
PIHAK;
(5.) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian ini,
PARA PIHAK sepakat saling memberitahukan maksudnya apabila hendak memperpanjang
perjanjian ini.

ADDENDUM
PASAL 8
Segala perubahan berupa penambahan maupun pengurangan adanya jenis pemeriksaan baru
yang dapat dilayani atau apabila terjadi perubahan terhadap tarif yang telah disepakati serta
hal- hal yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur berdasarkan kesepakatan
PARA PIHAK yang dituangkan dalam naskah Addendum yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari perjanjian kerjasama ini.

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)


Pasal 9
(1.) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (selanjutnya disebut “Force Majeure”)
adalah suatu keadaan yang terjadinya di luar kemampuan, kesalahan atau kekuasaan Para
Pihak dan yang menyebabkan Pihak yang mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau
terpaksa menunda pelaksanaan kewajibannya dalam Perjanjian ini. Force Majeure tersebut
meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan),
pemberontakan, huru-hara, pemogokkan umum, kebakaran dan kebijaksanaan Pemerintah
yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan Perjanjian ini.
(2.) Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure, maka Pihak yang terhalang untuk
melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh Pihak lainnya. Pihak yang terkena Force
Majeure wajib memberitahukan adanya peristiwa Force Majeure tersebut kepada Pihak yang
lain secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak saat terjadinya peristiwa Force
Majeure, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang berwenang yang
menerangkan adanya peristiwa Force Majeure tersebut. Pihak yang terkena Force Majeure
wajib mengupayakan dengan sebaik-baiknya untuk tetap melaksanakan kewajibannya
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini segera setelah peristiwa Force Majeure berakhir.
(3.) Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau
diduga oleh Pihak yang mengalami Force Majeure akan melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh)
hari kalender, maka Para Pihak sepakat untuk meninjau kembali Jangka Waktu Perjanjian ini.
(4.) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu Pihak sebagai akibat
terjadinya peristiwa Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab Pihak yang lain.

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama,
asli dan lembar kedua dibubuhi materai secukupnya kemudian ditandatangani oleh kedua belah
pihak di Yogyakarta.

PIHAK KEDUA
RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

Drg. Gustanul Arifin, M.Kes


Direktur
PIHAK PERTAMA
LABORATORIUM KLINIK UTAMA “CITO”
YOGYAKARTA

Puruhita Nur Yuwana


Pimpinan Kan.Pel Wates

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA

LABORATORIUM KLINIK ……………………….

DENGAN

RS……………………………………………..

TENTANG

PELAYANAN LABORATORIUM KLINIK

No. ……. / MoU/ I / 2011

Pada hari ini,…………………. Tangggal ……………………………. Bulan……………………..


tahun dua ribu sebelas, ( …-…-2011 ) di Bekasi, para pihak yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ……………………..
Jabatan : Direktur

Alamat : ……………………………………………………………….

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Laboratorium Klinik Indomed selanjutnya disebut
Pihak Pertama

Nama : …………………………………………

Jabatan : …………………………………………

Alamat : …………………………………………

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama RS ……………………………… Selanjutnya
disebut Pihak Kedua

Kedua belah pihak terlebih dahulu menerangkan :

Bahwa Pihak Pertama adalah suatu perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang
jasa pelayanan Laboratorium klinik.
Bahwa Pihak Kedua qadalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan.
Bahwa kedua belah pihak sepakat unutk mengadakan kerjasama dalam hal rujukan
pemeriksaan laboratorium Klinik di Laboratorium Klinik ………………….
Berdasarkan hal – hal tersebut diatas, maka kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan
perjanjian kerjasama dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

Pihak Kedua akan merujuk bahan pemeriksaan laboratorium kepada Pihak Pertama, dimana
Pihak Pertama akan menerima maksud tersebut dengan melaksanakan pemeriksaan
laboratorium sesuai dengan permintaan Pihak Kedua dan berdasarkan ketentuan pemeriksaan
yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Pasal 2

Tata Cara Pelaksanaan

Bahan pemeriksaan yang dirujuk oleh Pihak Kedua kepada pihak pertama berupa bahan yang
siap diperiksa ( sampel ) dan atau bahan yang belum siap diperiksa ( specimen ).
Bahan pemeriksaan yang dirujuk oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama harus memenuhi
persyaratan pengiriman specimen/sampel yang telah ditetapkan, yaitu sesuai dengan Daftar
Pemeriksaan Rujukan yang dibuat oleh Pihak Pertama.
Bahan pemeriksaan yang dikirim oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama harus dilengkapi
dengan data yang lengkap, antara lain:
Identitas pasien : nama, jenis kelamin, umur
Nama dokter yang menghendaki pemeriksaan laboratorium
Jenis pemeriksaan
Tanggal dan jam pengambilan bahan pemeriksaan
Kondisi pasien saat bahan pemeriksaan diambil (misal; puasa, sedang menjalani
therapy/pengobatan tertentu, dsll )
Kondisi bahan ( misal : volume, warna, bau, viscositas, jangka waktu penyimpanan, suhu
penyimpanan, dll )
Apabila bahan dan atau identitas pemeriksaan yang diterima oleh Pihak Pertama dari Pihak
Kedua tidak memenuhi persyaratan atau tidak lengkap, maka Pihak Pertama berhak melakukan
hal – hal sebagai berikut :
Melakukan konfirmasi, apabila data berupa identitas dan atau informasi tentang bahan
pemeriksaan tidak lengkap, terhadap keadaan ini. Pihak Kedua akan melengkapi data yang
dibutuhkan oleh Pihak Pertama secara tertulis.
Menolak bahan pemeriksaan apabila kondisi bahan pemeriksaan tidak sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan sebagaimana diatur dalam Daftar Pemeriksaan Rujukan,
penolakan atas bahan pemeriksaan harus dilakukan secara tertulis dengan menjelaskan sebab
atau alasan penolakan tersebut.
Bahan pemeriksaan yang dirujuk oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama akan diambil oleh
Pihak Pertama ke lokasi Lab RS ………………………….
Waktu penerimaan bahan pemeriksaan oleh Pihak Pertama adalah sebagai berikut :Hari Senin
s.d Sabtu ; pukul 07.30 s.d 20.30 WIBHari Minggu / libur : Pukul 08.00 s.d 19.00 WIB
Kedua belah pihak wajib melaksanakan / mematuhi ketentuan dalam perjanjian ini dengan
penuh tanggung jawab dan ketentuan lainnya yang berlaku sebagai standar pelayanan
Laboratorium ataupun standar prosedur yang berlaku.
Pasal 3

Kerahasian Medis

Kedua belah pihak selama pelaksanan perjanjian ini maupun setelah selasainya perjanjian ini,
wajib senantiasa menjaga kerahasiaan data/identitas pasien dan hasil pemeriksaan
sebagaimana ketentuan perundang –undangan yang mengatur mengenai kerahasian medis.

Pasal 4

Penanggung Jawab dan Alamat Korespondensi

Penanggung jawab harian Pihak Pertama adalah :


Nama : …………………………… Jabatan
: Manager Operasional Korespondensi :Alamat :
………………………………………..
No. Telpon : ………………………………………….

Penanggung jawab harian yang ditetapkan oleh Pihak Kedua adalah :


Nama : …………………………………………… Jabatan
: ……………………………………………. Korespondensi :Alamat :
……………………………………………..No. Telpon :
……………………………………………..
Surat menyurat sehubungan dengan pelaksanan perjanjian ini ditunjukan kepada penanggung
jawab harian dan dianggap telah diterima jika disertai dengan tanda penerimaannya.
Pasal 5
Laporan Hasil Pemeriksaan

Pihak Pertama akan menerbitkan hasil pemeriksaan dalam bentuk atau tampilan dan format
sesuai dengan format baku yang telah ditentukan Pihak Pertama.
Hasil pemeriksaan akan diserahkan kepada Pihak Kedua dengan cara dikirim oleh Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua selambat-lambatnya 3 ( tiga ) hari setelah pelaksanaan
pemeriksaan atau sesuai jadwal.
Pasal 6

Pengulangan Pemeriksanan

Apabila menurut Pihak Kedua terdapat hasil pemeriksaan yang meragukan sehingga diperlukan
pemeriksaan ulang, maka Pihak Pertama bersedia untuk melakukan pemeriksaan ulang,
dengan ketentuan :
Hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan prognosa dokter pemeriksa atau terdapat alasan –
alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan secara medis.
Interpretasi hasil pemeriksaan yang dianggap meragukan tersebut disampaikan secara tertulis
dari dokter pengirim.
Pengulangan pemeriksaan dengan mengunakan bahan pemeriksan yang sudah ada, atau
bahan pemeriksaan baru ditentukan berdasarkan stabilitas bahan pemeriksaan tersebut.
Dalam hal harus dilakukan pemeriksaan ulang dengan bahan pemeriksaan baru, maka kondisi
pasien harus sama dengan kondisi pada saat bahan pemeriksaan sebelumnya diambil.
Pasal 7

Tarif Pemeriksaan

Tarif pemeriksaan laboratorium yang diberlakukan dalam perjanjian ini sama dengan tarif yang
sedang diberlakukan secara umum oleh Pihak Pertama di laboratorium kliniknya.
Dalam hal Pihak Pertama akan melakukan perubahan tarif pemeriksaan, maka Pihak Pertama
akan membuat surat pemberitahuan kepada Pihak Kedua paling lambat 30 (tiga puluh) hari
sebelum tarif baru tersebut diberlakukan.
Apabila Pihak Kedua tidak menyetujui perubahan tarif pemeriksaan (sebagaimana di atur dalam
pasal ayat 2 pasal ini) dan antara kedua belah pihak tidak tercapai kesepakatan mengenai hal
ini, maka perjanjian ini menjadi putus dan berakhir dengan sendirinya. Pemutusan perjanjian
kerjasama hal ini tidak serta merta menghapus segala kewajiban yang belum terselesaikan.
Pasal 8

Potongan Tarif Pemeriksaan

Pihak Pertama akan memberikan potongan tarif pemeriksaan sebesar ……% (……. persen)
kepada Pihak Kedua untuk setiap pemerikasaan yang di rujuk oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama.

Pasal 9

Tata Cara Pembayaran


Pihak Kedua akan membayar setelah semua pemeriksaan tersebut selesai dan hasil sudah
diterima oleh Pihak kedua.
Harga yang dikenakan berdasarkan jumlah dan jenis pemeriksaan laboratorium yang telah
dirujuk oleh Pihak Kedua.

Pasal 10

Jangka Waktu Perjanjian

Perjanijian kerjasama ini berlaku jangka waktu 2 (dua) tahun, terhitung sejak ditanda tanganinya
surat perjanjian ini dan akan berakhir tanggal …….. Juni 2013
Apabila para pihak ingin mengakhiri perjanjian kerjasama ini maka para pihak berkewajiban
untuk memberitahukan satu dengan yang lainnya paling lambat 2 (dua) bualn sebelum
berakhirnya masa perjanjian ini.
Berakhirnya masa berlaku perjanjian bekerjasama ini tidak sertamerta menghapuskan
kewajiban masing – masing pihak terhadap pihak lainnya yang belum teralisasikan.

Pasal 11

Force Majeure

Kedua belah piihak sepakat apabila didalam melakukan pemeriksaan, seperti tersebut pada
pasal 1 ( diatas ), Pihak Pertama mengalami keterlambatan yang disebabkan oleh keadaan
force mejaure, maka Pihak Pertama harus memberitahukan secara tertulis mengenai keadaan
tersebut kepada Pihak Kedua selambat – lambatnya 2 x 24 jam setelah terjadinya force
majeure tersebut.
Keadaan force majeure seperti tersebut pada ayat 1 ( satu ) diatas termasuk tetapi tidak
terbatas pada hal – hal sebagai berikut : peperangan, huru-hara, unjuk rasa massa,
perombakan, krisi nasional, kebakaran, sabotase, epidemic, bencana alam seperti banjir,
gempa bumi.
Apabila terjadi keadaan force majeure seperti diatas, sehingga tidak memungkinkan Pihak
Pertama dan Pihak Kedua melanjutkan perjanjian kerjasama ini, maka kedua belah pihak
sepakat untuk menyelesaikan segala sesuatunya secara musyawarah.

Pasal 12

Pemindahtanganan Perjanjian
Selama pelaksanaan pelaksanaan perjanjian ini berlangsung, kedua belah pihak dilarang untuk
memindahtangani baik sebagian atau seluruh isi dan kondisi perjanjian ini kepada Pihak Ketiga
atau pihak lainnya.
Ketentuan pada ayat (1) pasal ini tidak berlaku apabila terjadi keadaan di luar kekuasaan dan
kemampuan Pihak Pertama untuk mengendalikan atau mengatasinya (sebagaimana di maksud
dalam pasal 5 ayat (3), dan denga seizin Pihak Kedua tersebut ke Laboratorium Klinik rekanan
Pihak Pertama.

Pasal 13

Penyelesaian Perselisihan

Jika terjadi perselisihan sebagai akibat dari pelaksanaa perjanjian ini, maka kedua belah pihak
sepakat unutk menyelesaikan permalahan tersebut secara musyawarah guna mencapai
mufakat.
Apabila dengan musyawarah tidak tercapai kata mufakat maka kedua belah pihak sepakat
untuk menyelesaikan permasalahan Pengadilan Negeri Bekasi.

Pasal 14

Pemutus / Pembatalan Perjanjian

Perjanjian ini menjadi batal demi hukum atau dapat di putuskan setiap saat sebelum waktunya,
dengan terlebih dahulu menyampaikan surat pemberitahuan / peringatan, apabila terjadi hal –
hal seperti berikut ini :
Dalam hal para pihak tidak dapat memenuhi kewajibannya dan atau melakukan pelanggaran
terhadap ketentuan – ketentuan dalam perjanjian ini.
Dalam hal terjadinya force majeure sebagaimana dimaksud dalam pasal 11.
Para pihak berhak mengakhiri perjanjian ini sebelum waktunya apabila di dalam pelaksanaan
perjanjian salah satu atau kedua belah pihak tidak mampu memenuhi ketentuan yang telah di
atur didalam perjanjian ini atau ada saat proses pembuatan atau selama ini perjanjian ini
berlangsung memberikan keterangan palsu atau dipalsukan.
Hal ini dilakukan secara tertulis oleh masing – masing pihak 30 (tiga puluh) hari sebelum
perjanjian ini dinyatakan diakhiri.

Sehubungan dengan batal / atau putusnya perjanjia ini sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal
ini, kedua belah pihak sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan pasal 1266 dan
1267 Kitab undang – undang Hukum Perdata yang mengatur tentang batalnya perjanjian.

Pasal 15

Lain – lain
Selama berlangsungnya kerjasama ini, hal – hal yang mungkin timbul sehubungan pelaksanaan
perjanjian dan belum diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini akan di selesaikan dan di atur
atsa dasar persetujuan bersama dalam sebuah addendum yang merupakan bagian yang
mengikat serta tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 16

Penutup

Surat perjanjian ini di buat rangkap 2 (dua) ditandatangani di atas materai yang cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama kuatnya, masing – masing untuk Pihak Pertama dan
Pihak Kedua serta dapat di perbanyak sesuai kebutuhan
Surat Perjanjian Kerjasama ini di buat dan ditandatangani di Bekasi pada tanggal tersebut di
atas.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Laboratorium Klinik …… RS……………………………..

………………………. Dr…………………..

Direktur Direktur

Anda mungkin juga menyukai