Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJASAMA

PENEMPATAN CHILLER MORINAGA CHIL*GO

Perjanjian Kerjasama Penempatan Chiller Morinaga Chil*Go ini (untuk selanjutnya disebut
“Perjanjian”) ditandatangani pada hari ini tanggal [ ] oleh dan antara:

1. PT. SANGHIANG PERKASA, perseroan terbatas yang berkantor pusat di Gedung Graha Kirana,
Lt. 5 Suite 501, Jalan Yos Sudarso Kav. 88, Jakarta Utara, 14350, dalam hal ini diwakili oleh Robby
Galih D.S. selaku Business Respresentative Cabang Medan, untuk selanjutnya disebut “PIHAK
PERTAMA”.

2.Nama :_______________________________________________________________
Nomor KTP :_______________________________________________________________
Nomor NPWP :_______________________________________________________________
Alamat :_______________________________________________________________
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, untuk selanjutnya disebut “PIHAK
KEDUA”.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “PARA
PIHAK” dan secara sendiri-sendiri disebut sebagai “PIHAK”.

PARA PIHAK dengan ini menyatakan setuju untuk mengadakan Perjanjian dengan syarat-syarat dan
ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
RUANG LINGKUP PERJANJIAN

Bahwa PIHAK PERTAMA dengan ini bermaksud untuk menempatkan Chiller yang memiliki desain
sticker produk Morinaga Chil*Go dengan spesifikasi sebagai berikut:

Barcode / No Chiller Merek / Type Size Jumlah


(Dimensi
P-L-T)
Polytron, Type SCN 63 cm x 47
[ ] 1
140 cm x 129 cm

(untuk selanjutnya disebut “Chiller”) di lokasi PIHAK KEDUA atau lokasi lain yang disetujui PIHAK
PERTAMA dimana PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju atas penempatan Chiller dari
PIHAK PERTAMA tersebut.

PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan serta mengirimkan Chiller untuk ditempatkan di lokasi
PHAK KEDUA atau lokasi lain yang disetujui PIHAK PERTAMA. Segala resiko yang terjadi pada
saat pengiriman Chiller tersebut merupakan tanggung jawab PIHAK PERTAMA sepenuhnya.
2. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin bahwa Chiller yang ditempatkan oleh PIHAK
PERTAMA di lokasi PIHAK KEDUA berada dalam kondisi baik dan siap pakai. PARA PIHAK
sepakat untuk menandatangani Berita Acara Serah Terima (“BAST”) pada saat penyerahan Chiller
dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
3. Hak milik atas Chiller akan tetap menjadi hak milik PIHAK PERTAMA sepenuhnya selama
jangka waktu Perjanjian ini maupun setelah Perjanjian ini berakhir.
4. PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan penarikan Chiller dari PIHAK KEDUA pada saat
jangka waktu Perjanjian ini berakhir atau setiap saat apabila, menurut pertimbangan PIHAK
PERTAMA semata, penggunaan Chiller tersebut tidak efektif termasuk diantaranya PIHAK
PERTAMA tidak mencapai target penjualan yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK PERTAMA melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA berhak untuk
melakukan pemasangan sticker untuk tujuan perbaikan terhadap sticker yang telah terpasang
pada Chiller.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA berhak untuk menerima Chiller dalam keadaan baik dan siap pakai sesuai
dengan BAST yang ditandatangani PARA PIHAK di lokasi PIHAK KEDUA atau lokasi lain yang
disetujui oleh PIHAK PERTAMA untuk digunakan oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan bersedia untuk dilakukan pemasangan materi promosi
dari PIHAK PERTAMA di lokasi penempatan Chiller sesuai dengan kebutuhan PIHAK
PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA wajib menempatkan Chiller di tempat yang strategis sebagaimana ditentukan
oleh PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA wajib untuk menjaga kebersihan Chiller dari debu dan kotoran serta wajib
merawat agar Chiller selalu berada dalam kondisi baik.
5. PIHAK KEDUA tidak berhak untuk memindahkan, menyewakan, mengalihkan Chiller tersebut
kepada pihak ketiga manapun tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK PERTAMA.
6. PIHAK KEDUA tidak berhak untuk melakukan perubahan apapun terhadap Chiller tanpa
persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK PERTAMA termasuk melakukan penambahan,
pelepasan, perubahanterhadap sticker yang telah terpasang di Chiller.
7. PIHAK KEDUA wajib menempatkan semua hal yang berhubungan dengan produk Morinaga
Chil*Go milik PIHAK PERTAMA di dalam Chiller dengan ketentuan sebagai berikut:
- Minimal 75% (tujuhpuluh lima persen) dari kapasitas Chiller tersebut secara eksklusif hanya
dapat digunakan untuk menempatkan produk Morinaga Chil*Go.
- Untuk 25% (duapuluh lima persen) dari kapasitas Chiller tersebut tidak dapat digunakan oleh
PIHAK KEDUA untuk menempatkan produk berupa susu, yoghurt maupun produk sejenis
lainnya termasuk produk pesaing/kompetitor dari Morinaga Chil*Go, dimana produk selain
susu, yoghurt maupun produk sejenis lainnya termasuk produk pesaing/kompetitor dari
Morinaga Chil*Go tersebut hanya boleh ditempatkan di rak/shelf terbawah di dalam Chiller.
8. PIHAK KEDUA wajib segera memberitahukan PIHAK PERTAMA apabila terdapat kerusakan
pada Chiller dimana PIHAK PERTAMA akan menunjuk pihak yang akan menangani kerusakan
Chiller tersebut. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk memperbaiki sendiri setiap
kerusakan Chiller tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA
dengan ini wajib bertanggung jawab sepenuhnya terhadap biaya perbaikan Chiller apabila
kerusakan Chiller diakibatkan karena kesalahan PIHAK KEDUA.
9. Apabila terdapat kehilangan Chiller, maka atas permintaan dan pilihan PIHAK PERTAMA
semata-mata, PIHAK KEDUA wajib untuk memberikan ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA
senilai harga pembelian Chiller atau mengganti Chiller dengan yang setipe atau mempunyai
spesifikasi yang sama dengan Chiller.
10. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kembali Chiller kepada PIHAK KEDUA dalam kondisi
baik dan siap pakai apabila terdapat kondisi sebagaimana tercantum dalam pasal 2 ayat 4
Perjanjian ini.

PASAL 4
BIAYA
PARA PIHAK sepakat bahwa masing-masing PIHAK tidak saling mengenakan biaya sehubungan
dengan penempatan Chiller tersebut selama jangka waktu Perjanjian ini.

PASAL 5
JANGKA WAKTU

Perjanjian ini berlaku sejak PARA PIHAK menandatangani BAST sampai dengan Chiller ditarik oleh
PIHAK PERTAMA.

PASAL 6
PENGALIHAN

PIHAK KEDUA tidak berhak untuk mengalihkan, baik secara langsung maupun tidak langsung,
seluruh atau sebagian dari hak-hak dan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini tanpa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 7
KERAHASIAAN

PIHAK KEDUA sepakat untuk menjaga kerahasiaan informasi dan dokumen-dokumen yang diterima
dari PIHAK PERTAMA termasuk di dalamnya Perjanjian ini dari pihak ketiga manapun. PIHAK
KEDUA sepakat untuk tidak menggunakannya untuk tujuan selain untuk melaksanakan Perjanjian ini.

PASAL 8
FORCE MAJEURE

Jika salah satu PIHAK secara langsung terhalang atau tertunda dari atau dalam melaksanakan salah
satu dari kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini oleh hal-hal yang diluar kewajaran dan
diluar kontrol dari PIHAK yaitu tindakan atau peraturan pemerintah, perang atau darurat nasional,
kebakaran, pemberontakan, pemogokan nasional, atau epidemis (“Force Majeure”), maka:
1. Dalam waktu lima (5) hari kerja setelah timbulnya Force Majeure, PIHAK yang terkena harus
memberitahukan PIHAK lainnya mengenai timbulnya kejadian tersebut, tanggal terjadinya dan
akibatnya pada kemampuan PIHAK tersebut dalam memenuhi kewajibannya;
2. PIHAK tersebut harus mengusahakan sedapat mungkin segala usaha yang dapat dilakukan
untuk meringankan akibat-akibat dari Force Majeure terhadap pelaksanaan pemenuhan
kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini; dan
3. Dalam waktu lima (5) hari kerja sejak berhentinya Force Majeure, PIHAK tersebut harus
memberitahukan PIHAK lainnya secara tertulis mengenai berhentinya Force Majeure tersebut
dan harus melanjutkan kembali pelaksanaan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian
ini.

PASAL 9
HUKUM YANG BERLAKU

1. Perjanjian ini dibuat dan diatur dengan tunduk kepada hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.
2. PARA PIHAK sepakat menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul dari Perjanjian ini dengan
jalan musyawarah. Apabila tidak tercapai kata mufakat dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari,
maka Para Pihak sepakat sengketa tersebut akan diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) menurut peraturan-peraturan administrasi dan peraturan-peraturan
prosedur arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat PARA PIHAK yang bersengketa sebagai
keputusan tingkat pertama dan terakhir. PARA PIHAK sepakat untuk menggunakan 1 (satu) orang
arbiter yang ditunjuk bersama.
PASAL 10
LAIN-LAIN

1. PARA PIHAK sepakat mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang Undang Hukum
Perdata Indonesia yang mensyaratkan adanya putusan/ penetapan hakim/ pengadilan untuk
pengakhiran Perjanjian ini.
2. Hal-hal mengenai perubahan ketentuan yang dipandang perlu oleh PARA PIHAK akan
diatur/ditentukan kemudian atas persetujuan PARA PIHAK dalam suatu Perjanjian tambahan
(addendum) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua), masing-masing bermeterai cukup dan
masing masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. SANGHIANG PERKASA

Robby Galih Dwi saputra [ ]


Bussines Representative [ ]

Anda mungkin juga menyukai