No. 002/PPB-00/0976/23/2023
Perjanjian Alih Daya Pekerjaan (selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini ditandatangani pada hari
Senin tanggal 5 Desember 2022 oleh dan antara:
I. PT Bank Central Asia Tbk, berkedudukan di Jakarta Pusat, dalam hal ini diwakili oleh
Heriawan Widjaja dan Lina, bertindak dalam jabatannya selaku Kepala Pendukung Operasi
Wilayah VI dan Kepala Urusan Logistik Wilayah VI, berdasarkan Surat Keputusan Pengangkatan
Karyawan No. 0001/SK/HCM-WIL/A/2021 tanggal 01 Januari 2021 dan No.13400/SK/HCM-
WIL/A/2022 tanggal 01 Oktober 2022, oleh karena itu berhak bertindak untuk dan atas nama
PT Bank Central Asia Tbk, selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”.
II. PT Karunia Adi Sentosa, berkedudukan di Palembang, dalam hal ini diwakili oleh Hadi Tjhin,
bertindak dalam jabatannya selaku Direktur Utama, berhak bertindak untuk dan atas nama PT
Karunia Adi Sentosa, selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut “PARA PIHAK” dan
masing-masing disebut “PIHAK”.
- bahwa PIHAK PERTAMA adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang dalam
pelaksanaan pekerjaan Pengelolaan dan Pendukung Fasilitas Kantor memerlukan jasa PIHAK
KEDUA.
- bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa alih daya pekerjaan,
antara lain alih daya pekerjaan Pengelolaan dan Pendukung Fasilitas Kantor.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
DEFINISI
1. Pekerjaan adalah alih daya pekerjaan Pengelolaan dan Pendukung Fasilitas Kantor yang harus
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, dengan uraian Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran I Perjanjian ini.
2. Tenaga Kerja adalah karyawan PIHAK KEDUA yang ditugaskan oleh PIHAK KEDUA untuk
melaksanakan Pekerjaan di tempat-tempat yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
3. Hari Kerja adalah waktu pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana yang
ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
4. Standar Pelaksanaan Pekerjaan adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh PIHAK KEDUA
dalam pelaksanaan Pekerjaan, termasuk di dalamnya service level sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran III Perjanjian, yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian.
Pasal 2
RUANG LINGKUP
PIHAK PERTAMA dengan ini menunjuk PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA dengan ini menerima
penunjukan dari PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 ayat 1 Perjanjian ini, sesuai dengan perintah dan petunjuk dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 3
PELAKSANAAN PEKERJAAN
2. Apabila PIHAK PERTAMA akan melakukan penambahan atau pengurangan Pekerjaan yang
dapat memengaruhi jumlah Tenaga Kerja maka PIHAK PERTAMA harus memberitahukan secara
tertulis kepada PIHAK KEDUA sebelum penambahan atau pengurangan Pekerjaan dimaksud
dilakukan.
3. Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut, PIHAK KEDUA dan Tenaga Kerja harus mentaati
peraturan yang diberlakukan oleh PIHAK PERTAMA, dan harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Pasal 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) terhitung sejak tanggal 01 Januari
2023 sampai dengan tanggal 31 Desember 2023
2. Jangka waktu Perjanjian dapat diperpanjang atas persetujuan PARA PIHAK, dengan ketentuan
PIHAK yang bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu Perjanjian harus memberitahukan
kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum jangka waktu
Perjanjian berakhir.
3. Perpanjangan jangka waktu Perjanjian dilakukan secara tertulis dan dituangkan dalam suatu
perubahan Perjanjian yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang merupakan satu kesatuan
dengan Perjanjian.
Pasal 5
BIAYA JASA PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN CARA PEMBAYARAN
1. Atas jasa pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA wajib membayar biaya
jasa pelaksanaan Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA setiap bulan dengan perhitungan
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II Perjanjian.
2. PIHAK KEDUA wajib mengajukan penagihan biaya jasa pelaksanaan Pekerjaan kepada PIHAK
PERTAMA paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya atau Hari Kerja sebelumnya, jika tanggal
10 jatuh pada hari libur. PIHAK PERTAMA wajib melakukan pembayaran biaya jasa pelaksanaan
Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kerja
terhitung sejak PIHAK PERTAMA menerima surat tagihan dari PIHAK KEDUA dengan
dilampirkan:
a. Asli kuitansi bermeterai;
b. Faktur pajak;
c. Dokumen pendukung lainnya;
yang telah diverifikasi kebenarannya dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
3. Pembayaran biaya jasa pelaksanaan Pekerjaan dilakukan dengan cara transfer ke :
Pasal 6
HAK-HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
b. Bertanggung jawab sepenuhnya atas segala hal yang berkaitan dengan segenap Tenaga
Kerja yang akan dilibatkan dalam Pekerjaan, baik pengadaan Tenaga Kerja yang diperlukan,
pengupahan, pengaturan, dan pengawasan kerja setiap Tenaga Kerja, serta segala
kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Menyelesaikan permasalahan dan perselisihan yang timbul baik antar Tenaga Kerja maupun
Tenaga Kerja dengan PIHAK KEDUA agar tidak mengganggu pelaksanaan Pekerjaan.
f. Mempunyai hubungan kerja dengan Tenaga Kerja, dan wajib menyerahkan kepada PIHAK
PERTAMA fotokopi perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu
tertentu antara PIHAK KEDUA dengan Tenaga Kerja apabila diminta oleh PIHAK PERTAMA.
g. Memberikan perlindungan kerja dan memberlakukan syarat-syarat kerja pada Tenaga Kerja
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i. Menugaskan Tenaga Kerja dengan jumlah Tenaga Kerja sebagaimana ditentukan oleh PARA
PIHAK. Apabila PIHAK KEDUA akan melakukan perubahan dan/atau penggantian Tenaga
Kerja maka PIHAK KEDUA harus mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
PIHAK PERTAMA.
j. Apabila Tenaga Kerja mengundurkan diri atau cuti/sakit sehingga tidak dapat melaksanakan
Pekerjaan maka PIHAK KEDUA wajib memberikan Tenaga Kerja pengganti yang kualitas
kerjanya minimal setara dengan Tenaga Kerja yang mengundurkan diri atau cuti/sakit
tersebut tanpa terlebih dahulu ada permintaan dari PIHAK PERTAMA.
i. orang yang sehat jasmani dan rohani, jujur, sopan, tidak pernah melakukan kejahatan
dan/atau tidak pernah dihukum/dipenjara, serta dapat dipercaya.
ii. tidak pernah dan tidak akan menjadi pengguna atau pengedar narkotika dan obat-
obatan yang dilarang oleh Pemerintah Republik Indonesia, baik secara langsung
maupun tidak langsung, baik di dalam maupun di luar lingkungan PIHAK PERTAMA.
iii. tidak pernah dan tidak akan melakukan tindak pidana dan/atau pelanggaran hukum/
peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
iv. tidak pernah dan tidak akan melakukan dan/atau terlibat dalam tindak pidana
pencucian uang (money laundring), tindak pidana terorisme, dan/atau tindak pidana
lain yang sejenis dengan tindak pidana tersebut, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Segala tindakan dan/atau perbuatan yang dilakukan oleh Tenaga Kerja menjadi beban dan
tanggung jawab dari PIHAK KEDUA sepenuhnya selaku majikan.
l. Memberikan sanksi kepada Tenaga kerja yang melakukan pelanggaran perbuatan sesuai
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IV Perjanjian ini.
m. Menyosialisasikan pakta integritas kepada setiap Tenaga Kerja dan mewajibkan setiap
Tenaga Kerja untuk menandatangani pakta integritas sesuai format sebagaimana terlampir
dalam Lampiran V Perjanjian ini.
n. Memberitahukan kepada Tenaga Kerja bahwa Tenaga Kerja tersebut adalah karyawan
PIHAK KEDUA, bukan karyawan PIHAK PERTAMA sehingga segala tuntutan apa pun dari
Tenaga Kerja hanya dapat disampaikan oleh Tenaga Kerja kepada PIHAK KEDUA dan akan
diselesaikan oleh PIHAK KEDUA sendiri.
o. Memberikan penggantian Tenaga Kerja apabila ada permintaan dari PIHAK PERTAMA sesuai
dengan waktu yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
p. Menjamin bahwa PIHAK KEDUA telah memenuhi semua perijinan dan persyaratan
ketenagakerjaan bagi Tenaga Kerja sehingga segala akibat yang timbul sehubungan
dengan masalah ketenagakerjaan menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA
sepenuhnya.
q. Menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA, data-data Tenaga Kerja yang ditugaskan untuk
melaksanakan Pekerjaan, termasuk Tenaga Kerja pengganti, secara lengkap.
r. PIHAK KEDUA dan Tenaga Kerja tidak diperkenankan menggunakan segala atribut PIHAK
PERTAMA dalam segala bentuk, dalam melakukan Pekerjaan tanpa ijin tertulis terlebih
dahulu dari PIHAK PERTAMA.
s. Memenuhi semua hak dan benefit Tenaga Kerja dengan berpedoman kepada ketentuan
ketenagakerjaan yang berlaku.
t. Mengikutsertakan Tenaga Kerja dalam program jaminan kesehatan dan program jaminan
sosial tenaga kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
u. Menyediakan dan menyampaikan data, laporan, dan informasi yang berhubungan dengan
Perjanjian ini secara tertulis dan berkala kepada PIHAK PERTAMA.
v. Menyampaikan laporan keuangan setiap tahun kepada PIHAK PERTAMA, dan sewaktu-
waktu jika diminta oleh PIHAK PERTAMA atas laporan keuangan PIHAK KEDUA.
w. Melaporkan dan menyampaikan kepada PIHAK PERTAMA, akta perubahan anggaran dasar,
akta perubahan susunan pengurus dan pemegang saham PIHAK KEDUA, bukti
persetujuan/pelaporan atau penerimaan pemberitahuan atas perubahan tersebut dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender
sejak PIHAK KEDUA memperoleh dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud di atas.
x. Bertanggung jawab dan menanggung beban sepenuhnya atas segala akibat yang timbul
dari hubungan kerja maupun berakhirnya hubungan kerja antara PIHAK KEDUA dan Tenaga
Kerja, tanpa melibatkan PIHAK PERTAMA.
y. Memiliki contingency plan untuk dapat meyakini bahwa PIHAK KEDUA memiliki prosedur
yang memadai dalam pelaksanaan aktivitas PIHAK KEDUA untuk melaksanakan kewajiban
PIHAK KEDUA menurut Perjanjian.
z. Melindungi hak dan kepentingan nasabah PIHAK PERTAMA terkait dengan Pekerjaan.
aa. Memenuhi service level sebagaimana yang ditentukan dalam Perjanjian ini.
bb.Menerima tenaga kerja dari perusahaan alih daya lain yang digantikan oleh PIHAK KEDUA
untuk melaksanakan Pekerjaan.
cc. Mendaftarkan Perjanjian ini kepada instansi yang terkait sesuai ketentuan ketenagakerjaan
yang berlaku.
dd.Menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dipungut oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dan atas penyerahan jasa/barang lainnya kepada pihak lain sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku paling lambat pada akhir bulan berikutnya melalui
cabang PIHAK PERTAMA atau e-channel PIHAK PERTAMA;
ee. Apabila PIHAK KEDUA dan/atau Tenaga Kerja melakukan tindakan yang menimbulkan
kerugian bagi PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA dan/atau Tenaga Kerja dengan ini
mengikatkan diri untuk memberikan ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA senilai kerugian
yang dialami oleh PIHAK PERTAMA.
ff. Mematuhi segala ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk
namun tidak terbatas ketentuan dan peraturan di bidang ketenagakerjaan, perpajakan, dan
perbankan.
Pasal 8
LARANGAN PENGALIHAN
PIHAK KEDUA dilarang untuk mengalihkan atau memindahkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban
berdasarkan Perjanjian ini kepada pihak lain tanpa mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu
dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 9
KERAHASIAAN
1. PIHAK KEDUA termasuk Tenaga Kerja dilarang memberikan kepada pihak lain, baik untuk
kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan pihak lainnya:
a. Segala bentuk keterangan yang bersifat atau yang dapat digolongkan sebagai bentuk
kerahasiaan dari PIHAK PERTAMA dan/atau pihak afiliasi dari PIHAK PERTAMA berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Rahasia yang berkenaan dengan lingkup operasional, non operasional dan bisnis dalam arti
seluas-luasnya dari PIHAK PERTAMA dan/atau pihak afiliasi dari PIHAK PERTAMA.
c. Keterangan yang tidak lazim diketahui publik yang apabila digunakan oleh pihak ketiga atau
pihak pesaing dapat mengakibatkan kerugian moral maupun material bagi PIHAK PERTAMA
dan/atau pihak afiliasi dari PIHAK PERTAMA.
d. Segala pengetahuan dan/atau keterangan tentang bisnis dan/atau keuangan dari PIHAK
PERTAMA dan/atau pihak afiliasi dari PIHAK PERTAMA yang dapat dipakai sebagai peluang
oleh siapapun di luar PIHAK PERTAMA yang diperoleh PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA dan Tenaga Kerja wajib menjaga kerahasiaan segala data dan informasi
mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya yang diperoleh dari PIHAK PERTAMA, yang
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku merupakan rahasia bank.
4. Apabila PIHAK KEDUA dan/atau Tenaga Kerja melakukan pelanggaran atas ketentuan rahasia
bank, maka PIHAK KEDUA dan/atau Tenaga Kerja bertanggung jawab sepenuhnya baik secara
perdata maupun pidana. PIHAK KEDUA dengan ini membebaskan PIHAK PERTAMA maupun
karyawan PIHAK PERTAMA dari tanggung jawab baik secara perdata maupun pidana atas
pelanggaran ketentuan rahasia bank oleh PIHAK KEDUA dan/atau Tenaga Kerja.
5. Ketentuan Pasal 9 ayat 1 dan ayat 3 di atas tetap berlaku dan mengikat PIHAK KEDUA dan
Tenaga Kerja, meskipun Perjanjian ini telah berakhir.
6. Terhadap setiap pelanggaran atas ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini, PIHAK KEDUA
termasuk nantinya pada saat PIHAK KEDUA tidak lagi terikat Perjanjian ini dapat dituntut
sesuai hukum yang berlaku, baik secara pidana maupun perdata.
Pasal 10
ANTI KORUPSI DAN GRATIFIKASI
1. Sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA termasuk pejabat, karyawan,
staf, Tenaga Kerja, dan afiliasi dari PIHAK KEDUA mengikatkan diri untuk:
a. tidak akan meminta atau menerima dari dan/atau memberikan, menawarkan, menjanjikan
kepada PIHAK PERTAMA dan pihak lain manapun (baik secara langsung maupun melalui
pihak lain) suatu imbalan, komisi, uang, uang tambahan, pelayanan, hadiah, barang atau
materi yang mempunyai nilai atau berharga untuk keuntungan PIHAK KEDUA termasuk
pejabat, karyawan, staf, Tenaga Kerja, dan afiliasi dari PIHAK KEDUA atau dengan maksud
untuk memengaruhi PIHAK PERTAMA (termasuk pejabat, karyawan, staf, dan afiliasi dari
PIHAK PERTAMA) atau pihak lain manapun sehingga secara tidak semestinya melakukan
fungsi atau kegiatan yang seharusnya dilakukan dengan itikad baik;
b. menghindari serta mencegah terjadinya konflik kepentingan (conflict of interest) serta
mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan, atau pihak lain;
c. tidak akan mengambil tindakan yang membuat PIHAK PERTAMA melanggar ketentuan
hukum terkait anti-penyuapan dan korupsi yang berlaku di Indonesia atau ketentuan hukum
yang melarang setiap tindakan yang melanggar hukum untuk tujuan mendapatkan manfaat
komersial bisnis.
2. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan dan menjamin hal-hal sebagai berikut:
a. telah mengetahui dan memahami ketentuan hukum yang berlaku terkait dengan anti-suap
dan anti korupsi sehubungan dengan transaksi bisnis serta kegiatan yang dilakukan oleh
PARA PIHAK berdasarkan Perjanjian ini, dan tidak akan melakukan tindakan apa pun yang
berpotensi atau dapat melanggar ketentuan hukum yang berlaku terkait dengan anti-suap
dan anti korupsi;
b. pejabat, karyawan, staf, Tenaga Kerja, dan afiliasi dari PIHAK KEDUA akan mematuhi
semua ketentuan hukum yang berlaku mengenai anti suap, anti korupsi, anti pencucian
uang dan pencegahan pendanaan terorisme dalam setiap transaksi bisnis dan kegiatan
yang dilakukan sehubungan dengan Perjanjian ini; dan
c. karyawan dan Tenaga Kerja PIHAK KEDUA akan memelihara reputasi yang baik dari PIHAK
KEDUA dan PIHAK PERTAMA dan melaksanakan kerja sama sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian ini dengan jujur, itikad baik, serta tunduk dan patuh terhadap kebijakan,
pedoman-pedoman, standar etika, dan peraturan mengenai benturan kepentingan yang
berlaku bagi setiap PIHAK.
3. PIHAK KEDUA wajib memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA jika dalam proses pelaksanaan
Perjanjian ini PIHAK KEDUA mengetahui adanya pelanggaran atas ketentuan sebagaimana
diatur dalam Pasal ini.
Pasal 11
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Apabila terjadi keterlambatan dan/atau tidak dapat dilaksanakannya kewajiban yang tercantum
dalam Perjanjian ini oleh salah satu PIHAK yang disebabkan kejadian di luar kemampuan atau
kehendak PIHAK yang bersangkutan (keadaan memaksa/ force majeure) maka keterlambatan
dan/atau kegagalan tersebut tidak dapat dianggap sebagai kelalaian/kesalahan dari PIHAK
yang bersangkutan. PIHAK yang bersangkutan akan dilindungi atau tidak akan mengalami
tuntutan dari PIHAK lainnya.
2. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa ( force majeure) adalah kejadian-kejadian antara lain
kebakaran, gempa bumi, banjir, huru-hara yang secara langsung mengakibatkan terjadinya
keterlambatan dan/atau tidak dapat dilaksanakannya kewajiban yang tercantum dalam
Perjanjian, dan PIHAK yang bersangkutan telah berusaha dengan sebaik-baiknya untuk
mengatasi keadaan memaksa (force majeure) tersebut.
3. Dalam hal terjadi keadaan memaksa (force majeure) yang mengakibatkan keterlambatan
dan/atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam Perjanjian ini maka
PIHAK yang bersangkutan wajib memberitahukan secara tertulis adanya keadaan memaksa
(force majeure) tersebut kepada PIHAK lainnya disertai alasan dan/atau bukti dalam jangka
waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sejak terjadinya keadaan memaksa ( force
majeure) tersebut, dengan memberitahukan secara lisan terlebih dahulu dalam jangka waktu
24 (dua puluh empat) jam sejak terjadinya keadaan memaksa (force majeure) tersebut.
Segera setelah diterimanya pemberitahuan tertulis tentang adanya keadaan memaksa ( force
majeure) tersebut, PARA PIHAK akan mengadakan musyawarah untuk menentukan akibat
keadaan memaksa (force majeure) tersebut serta cara penyelesaiannya.
4. Apabila pemberitahuan adanya keadaan memaksa (force majeure) tidak disertai dengan alasan
atau tidak dapat dibuktikan maka PIHAK lainnya berhak menolak adanya keadaan memaksa
(force majeure) tersebut.
5. Apabila keadaan memaksa (force majeure) berlangsung secara terus menerus melebihi 7
(tujuh) hari kalender dan hal tersebut mengakibatkan PIHAK yang bersangkutan tidak dapat
melaksanakan sebagian atau seluruh kewajibannya maka PIHAK lainnya secara sepihak dapat
mengakhiri Perjanjian ini dengan memberitahukan secara tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari kalender sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki oleh PIHAK yang memutuskan
Perjanjian.
Pasal 12
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. Perjanjian ini dapat diakhiri setiap saat dengan seketika oleh PIHAK PERTAMA secara sepihak
tanpa adanya kewajiban pembayaran ganti rugi dalam bentuk apa pun kepada PIHAK KEDUA,
antara lain apabila:
b. Pernyataan dan/atau keterangan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA ternyata tidak benar, baik sebagian maupun seluruhnya.
2. Selain karena alasan yang tercantum dalam butir 1.a dan butir 1.b Pasal ini maka Perjanjian ini
hanya dapat diakhiri oleh salah satu PIHAK, dimana PIHAK yang menghendaki pengakhiran
Perjanjian harus memberitahukan PIHAK lainnya secara tertulis dalam waktu paling lambat 30
(tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal pengakhiran Perjanjian yang dikehendaki oleh
PIHAK yang bersangkutan.
3. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian oleh sebab apa pun, PIHAK PERTAMA hanya wajib
membayar biaya jasa pelaksanaan Pekerjaan secara proporsional sampai dengan tanggal
berakhirnya Perjanjian ini.
4. Segala kewajiban PIHAK KEDUA yang timbul sebelum adanya pengakhiran Perjanjian tersebut
tetap menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sampai diselesaikan menurut ketentuan yang
berlaku.
5. PARA PIHAK dengan ini mengesampingkan berlakunya ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata khususnya ketentuan yang mengharuskan adanya putusan pengadilan
untuk pengakhiran suatu perjanjian sehingga untuk pengakhiran Perjanjian ini tidak diperlukan
adanya putusan pengadilan.
Pasal 13
PEMBERITAHUAN
1. Seluruh pemberitahuan atau komunikasi lainnya berkenaan dengan Perjanjian ini harus
dilakukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan dikirimkan melalui surat yang dikirimkan
secara langsung atau melalui jasa kurir, faksimili atau e-mail yang ditujukan kepada alamat di
bawah ini:
PIHAK PERTAMA
Nama : PT Bank Central Asia Tbk
Unit Kerja : Logistik
: Up. Yth. Ibu Desi Purbawati
Alamat : Jl. Kapt A. Rivai No. 22 Palembang
Telp : (0711) 312244
Faksimili : (0711) 311176
Email : desi_purbawati@bca.co.id
PIHAK KEDUA
Nama : PT Karunia Adi Sentosa
Unit Kerja : Operasional
: Up. Yth. Bp. Johannes Cahyadi Indrapati
Alamat : Jl. Tangkuban Perahu No. 45 Teluk Betung Utara, Bandar Lampung
Telp : 081379656699
Faksimili : -
E-mail : kaslpg@yahoo.co.id
2. Dalam hal terjadi perubahan alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang tercatat pada
masing-masing PIHAK, maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK lain selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja sebelum perubahan alamat yang dimaksud,
jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat menyurat atau pemberitahuan-
pemberitahuan berdasarkan Perjanjian ini dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya
dengan dikirimkannya surat atau pemberitahuan-pemberitahuan tersebut sesuai dengan
ketentuan ayat 1 Pasal ini.
Pasal 14
PERUBAHAN PERJANJIAN
Pasal 15
SERVICE LEVEL DAN SANKSI
1. Dalam melaksanakan Pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA harus memenuhi
ketentuan service level sebagaimana yang ditetapkan dalam Lampiran III Perjanjian ini.
2. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat atau terlambat memberikan penggantian Tenaga Kerja sesuai
permintaan dari PIHAK PERTAMA maka PIHAK PERTAMA berhak mengenakan sanksi berupa
denda kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp 202.533,- (Dua Ratus Dua Ribu Lima Ratus Tiga Puluh
Tiga Rupiah) per Hari Kerja keterlambatan.
3. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat atau terlambat memenuhi ketentuan service level
sebagaimana yang ditetapkan dalam Lampiran III Perjanjian ini akibat kesalahan PIHAK KEDUA
maka PIHAK PERTAMA berhak untuk mengakhiri Perjanjian.
4. Dengan tetap memperhatikan ketentuan Pasal 5 ayat 2 Perjanjian ini, apabila sampai dengan 2
(dua) bulan sejak tanggal tagihan bulan yang bersangkutan PIHAK KEDUA tidak mengajukan
penagihan biaya jasa pelaksanaan Pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA
berhak mengenakan sanksi berupa denda kepada PIHAK KEDUA sebesar 1 ‰ (satu per mil)
dari biaya jasa pelaksanaan Pekerjaan yang belum ditagihkan oleh PIHAK KEDUA dengan
ketentuan minimal denda sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu Rupiah) per bulan
keterlambatan.
5. Pembayaran denda oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam
ayat 2 dan ayat 4 Pasal ini akan dilakukan dengan cara mengurangi tagihan pembayaran biaya
jasa pelaksanaan Pekerjaan dari PIHAK KEDUA pada bulan yang bersangkutan.
Pasal 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat
untuk membicarakan secara musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, PARA PIHAK sepakat
untuk menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, tanpa mengurangi hak
PIHAK PERTAMA untuk mengajukan penyelesaian melalui pengadilan negeri lainnya.
Pasal 17
KETENTUAN LAIN-LAIN
Semua Lampiran Perjanjian merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian ini dan semua yang
tercantum dalam Lampiran tersebut hanya dapat diubah, diperbaiki, dihapus atau diperbaharui
secara tertulis atas kesepakatan PARA PIHAK dan dilekatkan dengan Perjanjian ini.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut di bagian awal
Perjanjian, dalam 2 (dua) rangkap asli yang sama bunyinya dan keduanya bermeterai cukup serta
mempunyai kekuatan hukum yang sama serta mengikat PARA PIHAK.
Antara
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Dengan
PT KARUNIA ADI SENTOSA
URAIAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan yang dialihdayakan pelaksanaannya oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah:
a. Cleaning Service
Melakukan aktifitas terkait dengan kebersihan gedung dan area sekitar.
b. Pramubakti
Membersihkan, merapikan ruang kerja dan peralatan kantor serta membantu menyiapkan
kebutuhan serta perlengkapan umum.
Menerima dan mendistribusikan surat masuk/ keluar atau paket.
Membantu fotokopi.
Membantu pelaksanaan kegiatan administrasi lainnya
c. Operator Telepon
Menerima telepon masuk baik dari pihak eksternal maupun internal.
Meneruskan telepon masuk kepada pihak yang dituju.
Melakukan proses administrasi terkait dengan fungsi operator telepon
Antara
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Dengan
PT KARUNIA ADI SENTOSA
BIAYA JASA
Atas jasa pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA wajib membayar biaya jasa
pelaksanaan Pekerjaan (selanjutnya disebut “Biaya Jasa”) kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp.
12.759.552,- (Dua Belas Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu Lima Ratus Lima Puluh Dua
Rupiah) per bulan untuk jumlah jam pelaksanaan Pekerjaan sebanyak 480 (Empat Ratus Delapan
Puluh) jam per bulan.
Apabila terdapat pengurangan maupun penambahan Biaya Jasa tersebut di atas, hal tersebut harus
terlebih dahulu dimintakan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan akan dituangkan dalam
suatu dokumen tertulis terpisah yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian ini.
Biaya Jasa tersebut belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang besarnya sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku.
Atas pembayaran Biaya Jasa tersebut, PIHAK PERTAMA akan memotong Pajak Penghasilan sesuai
ketentuan perpajakan yang berlaku.
LAMPIRAN III
Antara
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Dengan
PT KARUNIA ADI SENTOSA
a. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tanda pengenal yang harus dikenakan oleh Tenaga Kerja
selama melaksanakan Pekerjaan.
b. PIHAK KEDUA wajib memastikan Tenaga Kerja yang ditugaskan datang tepat waktu sesuai
dengan jam pelaksanaan Pekerjaan yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
c. PIHAK KEDUA dan/atau Tenaga Kerja wajib menyelesaikan Pekerjaan secara tepat waktu
sesuai waktu yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
4 Penyampaian laporan atas kunjungan Tenaga Periode 4 bulanan dan dikirim paling
Kerja yang ditugaskan oleh PIHAK KEDUA. lambat tanggal 15 bulan berikutnya
Antara
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Dengan
PT KARUNIA ADI SENTOSA
2 Melakukan pelanggaran atau lalai dalam melaksanakan surat peringatan s/d diberhentikan
prosedur
5 Lalai dalam melaksanakan supervisi (khusus untuk surat peringatan s/d diberhentikan
tenaga kerja alih dayadengan fungsi supervisi)
Antara
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Dengan
PT …………………………
Nama : ......................
NIK : ......................
Alamat : ......................
Pekerjaan : Karyawan PT ..........................
Sehubungan dengan penugasan dari Perusahaan kepada Pemberi Pernyataan sebagai TKAD untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan di BCA sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian, Pemberi
Pernyataan dengan ini menyatakan:
Demikian pernyataan ini Pemberi Pernyataan buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
....................................