Anda di halaman 1dari 17

PERJANJIAN ALIH DAYA PEKERJAAN

No. 002/PPB-00/0976/23/2023

Perjanjian Alih Daya Pekerjaan (selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini ditandatangani pada hari
Senin tanggal 5 Desember 2022 oleh dan antara:

I. PT Bank Central Asia Tbk, berkedudukan di Jakarta Pusat, dalam hal ini diwakili oleh
Heriawan Widjaja dan Lina, bertindak dalam jabatannya selaku Kepala Pendukung Operasi
Wilayah VI dan Kepala Urusan Logistik Wilayah VI, berdasarkan Surat Keputusan Pengangkatan
Karyawan No. 0001/SK/HCM-WIL/A/2021 tanggal 01 Januari 2021 dan No.13400/SK/HCM-
WIL/A/2022 tanggal 01 Oktober 2022, oleh karena itu berhak bertindak untuk dan atas nama
PT Bank Central Asia Tbk, selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”.

II. PT Karunia Adi Sentosa, berkedudukan di Palembang, dalam hal ini diwakili oleh Hadi Tjhin,
bertindak dalam jabatannya selaku Direktur Utama, berhak bertindak untuk dan atas nama PT
Karunia Adi Sentosa, selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut “PARA PIHAK” dan
masing-masing disebut “PIHAK”.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

- bahwa PIHAK PERTAMA adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang dalam
pelaksanaan pekerjaan Pengelolaan dan Pendukung Fasilitas Kantor memerlukan jasa PIHAK
KEDUA.

- bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa alih daya pekerjaan,
antara lain alih daya pekerjaan Pengelolaan dan Pendukung Fasilitas Kantor.

- bahwa PIHAK PERTAMA bermaksud mengalihdayakan pelaksanaan pekerjaan Pengelolaan dan


Pendukung Fasilitas Kantor kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA bersedia melaksanakan
alih daya pekerjaan tersebut.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
DEFINISI

1. Pekerjaan adalah alih daya pekerjaan Pengelolaan dan Pendukung Fasilitas Kantor yang harus
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, dengan uraian Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran I Perjanjian ini.

2. Tenaga Kerja adalah karyawan PIHAK KEDUA yang ditugaskan oleh PIHAK KEDUA untuk
melaksanakan Pekerjaan di tempat-tempat yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.

3. Hari Kerja adalah waktu pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana yang
ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.

4. Standar Pelaksanaan Pekerjaan adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh PIHAK KEDUA
dalam pelaksanaan Pekerjaan, termasuk di dalamnya service level sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran III Perjanjian, yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian.
Pasal 2
RUANG LINGKUP

PIHAK PERTAMA dengan ini menunjuk PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA dengan ini menerima
penunjukan dari PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 ayat 1 Perjanjian ini, sesuai dengan perintah dan petunjuk dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 3
PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaksanakan Pekerjaan di kantor/tempat yang ditentukan


oleh PIHAK PERTAMA dengan menggunakan Tenaga Kerja yang terlatih, terampil, terdidik dan
dapat melaksanakan Pekerjaan dengan baik, memenuhi ketentuan yang berlaku, dan dapat
memenuhi target yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA. Jumlah Tenaga Kerja yang
melaksanakan Pekerjaan adalah sebagaimana ditentukan oleh PARA PIHAK.

2. Apabila PIHAK PERTAMA akan melakukan penambahan atau pengurangan Pekerjaan yang
dapat memengaruhi jumlah Tenaga Kerja maka PIHAK PERTAMA harus memberitahukan secara
tertulis kepada PIHAK KEDUA sebelum penambahan atau pengurangan Pekerjaan dimaksud
dilakukan.

3. Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut, PIHAK KEDUA dan Tenaga Kerja harus mentaati
peraturan yang diberlakukan oleh PIHAK PERTAMA, dan harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Pasal 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) terhitung sejak tanggal 01 Januari
2023 sampai dengan tanggal 31 Desember 2023

2. Jangka waktu Perjanjian dapat diperpanjang atas persetujuan PARA PIHAK, dengan ketentuan
PIHAK yang bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu Perjanjian harus memberitahukan
kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum jangka waktu
Perjanjian berakhir.

3. Perpanjangan jangka waktu Perjanjian dilakukan secara tertulis dan dituangkan dalam suatu
perubahan Perjanjian yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang merupakan satu kesatuan
dengan Perjanjian.

Pasal 5
BIAYA JASA PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN CARA PEMBAYARAN

1. Atas jasa pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA wajib membayar biaya
jasa pelaksanaan Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA setiap bulan dengan perhitungan
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II Perjanjian.

2. PIHAK KEDUA wajib mengajukan penagihan biaya jasa pelaksanaan Pekerjaan kepada PIHAK
PERTAMA paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya atau Hari Kerja sebelumnya, jika tanggal
10 jatuh pada hari libur. PIHAK PERTAMA wajib melakukan pembayaran biaya jasa pelaksanaan
Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kerja
terhitung sejak PIHAK PERTAMA menerima surat tagihan dari PIHAK KEDUA dengan
dilampirkan:
a. Asli kuitansi bermeterai;
b. Faktur pajak;
c. Dokumen pendukung lainnya;
yang telah diverifikasi kebenarannya dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
3. Pembayaran biaya jasa pelaksanaan Pekerjaan dilakukan dengan cara transfer ke :

Rekening No. : 1983020422


Atas Nama : PT Karunia Adi Sentosa
Bank : PT Bank Central Asia Tbk

Pasal 6
HAK-HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. Hak-hak PIHAK PERTAMA:

a. Menentukan sistem, pengaturan, prosedur, tata tertib dan tata cara


pelaksanakan Pekerjaan.
b. Memberikan perintah secara langsung atau tidak langsung kepada Tenaga Kerja untuk
melaksanakan Pekerjaan.
c. Melarang PIHAK KEDUA dan/atau Tenaga Kerja untuk memasuki, memeriksa, dan/atau
mengetahui keadaan wilayah atau ruangan tertentu dalam gedung milik PIHAK PERTAMA
atau tempat-tempat lain yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
d. Atas dasar penilaiannya sendiri, PIHAK PERTAMA berhak menolak Tenaga Kerja yang
ditugaskan untuk melaksanakan Pekerjaan oleh PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA juga
berhak untuk meminta penggantian Tenaga Kerja tanpa menyebutkan alasannya kepada
PIHAK KEDUA.
e. Meminta kepada PIHAK KEDUA agar memberikan perlindungan kerja dan memberlakukan
syarat-syarat kerja pada Tenaga Kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f. Mengenakan sanksi kepada PIHAK KEDUA sesuai ketentuan yang diatur dalam Perjanjian.
g. Meminta kepada PIHAK KEDUA agar mengenakan sanksi kepada Tenaga Kerja yang
melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan sebagaimana tercantum dalam lampiran
IV Perjanjian.
h. Memeriksa dan mengevaluasi hasil pelaksanaan Pekerjaan PIHAK KEDUA.
i. Memantau dan mengevaluasi PIHAK KEDUA dalam pemenuhan persyaratan sebagai
Perusahaan Penyedia Jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
j. Meminta kepada PIHAK KEDUA agar mengijinkan auditor internal dari PIHAK PERTAMA,
auditor dari otoritas pengawas perbankan yang berwenang, dan/atau auditor eksternal yang
ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA untuk melakukan pemeriksaan secara langsung atas proses
pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK KEDUA, dan/atau pemeriksaan atas semua dokumen-
dokumen dan bukti-bukti yang disimpan oleh PIHAK KEDUA yang berhubungan dengan
Perjanjian.
k. Melakukan audit atau pengkajian terhadap kontrol prosedur kegiatan PIHAK KEDUA,
laporan keuangan PIHAK KEDUA, dan contingency plan PIHAK KEDUA untuk dapat meyakini
bahwa PIHAK KEDUA memiliki prosedur yang memadai dalam pelaksanaan aktivitas PIHAK
KEDUA untuk melaksanakan kewajiban PIHAK KEDUA menurut Perjanjian. Untuk keperluan
tersebut, PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan semua dokumen yang dibutuhkan oleh
PIHAK PERTAMA.
l. Mengakhiri Perjanjian sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian.
m. Meminta kepada PIHAK KEDUA untuk menjamin adanya pengalihan perlindungan hak-hak
yang sekurang-kurangnya sama bagi Tenaga Kerja yang akan tetap digunakan oleh
perusahaan alih daya lain yang menggantikan PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Pekerjaan
yang sama.
n. Meminta kepada PIHAK KEDUA untuk menerima tenaga kerja dari perusahaan alih daya lain
yang digantikan oleh PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Pekerjaan.
o. Hak lainnya sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian.

2. Kewajiban PIHAK PERTAMA:


a. Membayar biaya jasa pelaksanaan Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA.
b. Menyediakan tempat bagi Tenaga Kerja untuk melaksanakan Pekerjaan.
c. Kewajiban lainnya sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian.
Pasal 7
HAK-HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. Hak-hak PIHAK KEDUA:

a. Menerima pembayaran biaya jasa pelaksanaan Pekerjaan.


b.Berdasarkan ijin dari PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA, dan/atau Tenaga Kerja berhak untuk
menggunakan peralatan dan fasilitas yang dimiliki PIHAK PERTAMA sepanjang penggunaan
peralatan dan fasilitas tersebut untuk kepentingan kelancaran pelaksanaan Pekerjaan dan
digunakan dengan penuh tanggung jawab. Segala penyalahgunaan peralatan dan fasilitas
tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya secara tanggung renteng PIHAK KEDUA
dan/atau Tenaga Kerja.
c. Hak lainnya sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian.

2. Kewajiban PIHAK KEDUA:

a. Menyatakan dan menjamin kepada PIHAK PERTAMA bahwa PIHAK KEDUA:


- telah berstatus sebagai badan hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
- telah memiliki ijin usaha yang masih berlaku dari instansi yang berwenang sesuai
bidang usahanya untuk menjalankan usaha sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian
ini, dan memiliki semua ijin-ijin lain yang diperlukan menurut ketentuan yang berlaku.
- memiliki kinerja keuangan dan reputasi yang baik serta pengalaman yang cukup.
- memiliki sumber daya manusia yang mendukung untuk pelaksanaan Pekerjaan sesuai
dengan ketentuan Perjanjian ini.
- memiliki sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk melaksanakan Pekerjaan.
- telah memiliki ijin operasional yang diperlukan menurut ketentuan peraturan
ketenagakerjaan yang berlaku.

b. Bertanggung jawab sepenuhnya atas segala hal yang berkaitan dengan segenap Tenaga
Kerja yang akan dilibatkan dalam Pekerjaan, baik pengadaan Tenaga Kerja yang diperlukan,
pengupahan, pengaturan, dan pengawasan kerja setiap Tenaga Kerja, serta segala
kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Menyelesaikan permasalahan dan perselisihan yang timbul baik antar Tenaga Kerja maupun
Tenaga Kerja dengan PIHAK KEDUA agar tidak mengganggu pelaksanaan Pekerjaan.

d. Menjamin adanya pengalihan perlindungan hak-hak yang sekurang-kurangnya sama bagi


Tenaga Kerja yang akan tetap digunakan oleh perusahaan alih daya lain yang
menggantikan PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Pekerjaan yang sama.

e. Melaksanakan Pekerjaan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam


Perjanjian, peraturan, perintah, dan petunjuk dari PIHAK PERTAMA.

f. Mempunyai hubungan kerja dengan Tenaga Kerja, dan wajib menyerahkan kepada PIHAK
PERTAMA fotokopi perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu
tertentu antara PIHAK KEDUA dengan Tenaga Kerja apabila diminta oleh PIHAK PERTAMA.

g. Memberikan perlindungan kerja dan memberlakukan syarat-syarat kerja pada Tenaga Kerja
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

h. Menjaga, merahasiakan, tidak memanfaatkan, dan tidak menyerahkan data, dokumen


dan/atau segala informasi mengenai PIHAK PERTAMA kepada pihak lain, tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

i. Menugaskan Tenaga Kerja dengan jumlah Tenaga Kerja sebagaimana ditentukan oleh PARA
PIHAK. Apabila PIHAK KEDUA akan melakukan perubahan dan/atau penggantian Tenaga
Kerja maka PIHAK KEDUA harus mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
PIHAK PERTAMA.
j. Apabila Tenaga Kerja mengundurkan diri atau cuti/sakit sehingga tidak dapat melaksanakan
Pekerjaan maka PIHAK KEDUA wajib memberikan Tenaga Kerja pengganti yang kualitas
kerjanya minimal setara dengan Tenaga Kerja yang mengundurkan diri atau cuti/sakit
tersebut tanpa terlebih dahulu ada permintaan dari PIHAK PERTAMA.

k. Menjamin Tenaga Kerja yang ditugaskan oleh PIHAK KEDUA:

i. orang yang sehat jasmani dan rohani, jujur, sopan, tidak pernah melakukan kejahatan
dan/atau tidak pernah dihukum/dipenjara, serta dapat dipercaya.

ii. tidak pernah dan tidak akan menjadi pengguna atau pengedar narkotika dan obat-
obatan yang dilarang oleh Pemerintah Republik Indonesia, baik secara langsung
maupun tidak langsung, baik di dalam maupun di luar lingkungan PIHAK PERTAMA.

iii. tidak pernah dan tidak akan melakukan tindak pidana dan/atau pelanggaran hukum/
peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

iv. tidak pernah dan tidak akan melakukan dan/atau terlibat dalam tindak pidana
pencucian uang (money laundring), tindak pidana terorisme, dan/atau tindak pidana
lain yang sejenis dengan tindak pidana tersebut, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Segala tindakan dan/atau perbuatan yang dilakukan oleh Tenaga Kerja menjadi beban dan
tanggung jawab dari PIHAK KEDUA sepenuhnya selaku majikan.

l. Memberikan sanksi kepada Tenaga kerja yang melakukan pelanggaran perbuatan sesuai
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IV Perjanjian ini.

m. Menyosialisasikan pakta integritas kepada setiap Tenaga Kerja dan mewajibkan setiap
Tenaga Kerja untuk menandatangani pakta integritas sesuai format sebagaimana terlampir
dalam Lampiran V Perjanjian ini.

n. Memberitahukan kepada Tenaga Kerja bahwa Tenaga Kerja tersebut adalah karyawan
PIHAK KEDUA, bukan karyawan PIHAK PERTAMA sehingga segala tuntutan apa pun dari
Tenaga Kerja hanya dapat disampaikan oleh Tenaga Kerja kepada PIHAK KEDUA dan akan
diselesaikan oleh PIHAK KEDUA sendiri.

o. Memberikan penggantian Tenaga Kerja apabila ada permintaan dari PIHAK PERTAMA sesuai
dengan waktu yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.

p. Menjamin bahwa PIHAK KEDUA telah memenuhi semua perijinan dan persyaratan
ketenagakerjaan bagi Tenaga Kerja sehingga segala akibat yang timbul sehubungan
dengan masalah ketenagakerjaan menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA
sepenuhnya.

q. Menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA, data-data Tenaga Kerja yang ditugaskan untuk
melaksanakan Pekerjaan, termasuk Tenaga Kerja pengganti, secara lengkap.

r. PIHAK KEDUA dan Tenaga Kerja tidak diperkenankan menggunakan segala atribut PIHAK
PERTAMA dalam segala bentuk, dalam melakukan Pekerjaan tanpa ijin tertulis terlebih
dahulu dari PIHAK PERTAMA.

s. Memenuhi semua hak dan benefit Tenaga Kerja dengan berpedoman kepada ketentuan
ketenagakerjaan yang berlaku.

t. Mengikutsertakan Tenaga Kerja dalam program jaminan kesehatan dan program jaminan
sosial tenaga kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
u. Menyediakan dan menyampaikan data, laporan, dan informasi yang berhubungan dengan
Perjanjian ini secara tertulis dan berkala kepada PIHAK PERTAMA.

v. Menyampaikan laporan keuangan setiap tahun kepada PIHAK PERTAMA, dan sewaktu-
waktu jika diminta oleh PIHAK PERTAMA atas laporan keuangan PIHAK KEDUA.

w. Melaporkan dan menyampaikan kepada PIHAK PERTAMA, akta perubahan anggaran dasar,
akta perubahan susunan pengurus dan pemegang saham PIHAK KEDUA, bukti
persetujuan/pelaporan atau penerimaan pemberitahuan atas perubahan tersebut dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender
sejak PIHAK KEDUA memperoleh dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud di atas.

x. Bertanggung jawab dan menanggung beban sepenuhnya atas segala akibat yang timbul
dari hubungan kerja maupun berakhirnya hubungan kerja antara PIHAK KEDUA dan Tenaga
Kerja, tanpa melibatkan PIHAK PERTAMA.

y. Memiliki contingency plan untuk dapat meyakini bahwa PIHAK KEDUA memiliki prosedur
yang memadai dalam pelaksanaan aktivitas PIHAK KEDUA untuk melaksanakan kewajiban
PIHAK KEDUA menurut Perjanjian.

z. Melindungi hak dan kepentingan nasabah PIHAK PERTAMA terkait dengan Pekerjaan.

aa. Memenuhi service level sebagaimana yang ditentukan dalam Perjanjian ini.

bb.Menerima tenaga kerja dari perusahaan alih daya lain yang digantikan oleh PIHAK KEDUA
untuk melaksanakan Pekerjaan.

cc. Mendaftarkan Perjanjian ini kepada instansi yang terkait sesuai ketentuan ketenagakerjaan
yang berlaku.

dd.Menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dipungut oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dan atas penyerahan jasa/barang lainnya kepada pihak lain sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku paling lambat pada akhir bulan berikutnya melalui
cabang PIHAK PERTAMA atau e-channel  PIHAK PERTAMA;

ee. Apabila PIHAK KEDUA dan/atau Tenaga Kerja melakukan tindakan yang menimbulkan
kerugian bagi PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA dan/atau Tenaga Kerja dengan ini
mengikatkan diri untuk memberikan ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA senilai kerugian
yang dialami oleh PIHAK PERTAMA.

ff. Mematuhi segala ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk
namun tidak terbatas ketentuan dan peraturan di bidang ketenagakerjaan, perpajakan, dan
perbankan.

gg.Kewajiban lainnya sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian.

Pasal 8
LARANGAN PENGALIHAN

PIHAK KEDUA dilarang untuk mengalihkan atau memindahkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban
berdasarkan Perjanjian ini kepada pihak lain tanpa mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu
dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 9
KERAHASIAAN

1. PIHAK KEDUA termasuk Tenaga Kerja dilarang memberikan kepada pihak lain, baik untuk
kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan pihak lainnya:
a. Segala bentuk keterangan yang bersifat atau yang dapat digolongkan sebagai bentuk
kerahasiaan dari PIHAK PERTAMA dan/atau pihak afiliasi dari PIHAK PERTAMA berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Rahasia yang berkenaan dengan lingkup operasional, non operasional dan bisnis dalam arti
seluas-luasnya dari PIHAK PERTAMA dan/atau pihak afiliasi dari PIHAK PERTAMA.
c. Keterangan yang tidak lazim diketahui publik yang apabila digunakan oleh pihak ketiga atau
pihak pesaing dapat mengakibatkan kerugian moral maupun material bagi PIHAK PERTAMA
dan/atau pihak afiliasi dari PIHAK PERTAMA.
d. Segala pengetahuan dan/atau keterangan tentang bisnis dan/atau keuangan dari PIHAK
PERTAMA dan/atau pihak afiliasi dari PIHAK PERTAMA yang dapat dipakai sebagai peluang
oleh siapapun di luar PIHAK PERTAMA yang diperoleh PIHAK KEDUA.

2. Yang dimaksud dengan pihak afiliasi dari PIHAK PERTAMA adalah:


a. Perusahaan dimana PIHAK PERTAMA mempunyai penyertaan modal atau PIHAK PERTAMA
mempunyai kontrol atas jalannya perusahaan tersebut, atau pengangkatan dan
pemberhentian anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan/atau pejabat eksekutif
lainnya sangat dipengaruhi oleh PIHAK PERTAMA.
b. Perusahaan atau orang yang melakukan penyertaan modal pada PIHAK PERTAMA atau
mempunyai kontrol atas jalannya usaha PIHAK PERTAMA atau pengangkatan anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan/atau pejabat eksekutif lainnya dari PIHAK PERTAMA
sangat dipengaruhi oleh perusahaan atau orang tersebut.

3. PIHAK KEDUA dan Tenaga Kerja wajib menjaga kerahasiaan segala data dan informasi
mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya yang diperoleh dari PIHAK PERTAMA, yang
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku merupakan rahasia bank.

4. Apabila PIHAK KEDUA dan/atau Tenaga Kerja melakukan pelanggaran atas ketentuan rahasia
bank, maka PIHAK KEDUA dan/atau Tenaga Kerja bertanggung jawab sepenuhnya baik secara
perdata maupun pidana. PIHAK KEDUA dengan ini membebaskan PIHAK PERTAMA maupun
karyawan PIHAK PERTAMA dari tanggung jawab baik secara perdata maupun pidana atas
pelanggaran ketentuan rahasia bank oleh PIHAK KEDUA dan/atau Tenaga Kerja.

5. Ketentuan Pasal 9 ayat 1 dan ayat 3 di atas tetap berlaku dan mengikat PIHAK KEDUA dan
Tenaga Kerja, meskipun Perjanjian ini telah berakhir.

6. Terhadap setiap pelanggaran atas ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini, PIHAK KEDUA
termasuk nantinya pada saat PIHAK KEDUA tidak lagi terikat Perjanjian ini dapat dituntut
sesuai hukum yang berlaku, baik secara pidana maupun perdata.

Pasal 10
ANTI KORUPSI DAN GRATIFIKASI

1. Sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA termasuk pejabat, karyawan,
staf, Tenaga Kerja, dan afiliasi dari PIHAK KEDUA mengikatkan diri untuk:
a. tidak akan meminta atau menerima dari dan/atau memberikan, menawarkan, menjanjikan
kepada PIHAK PERTAMA dan pihak lain manapun (baik secara langsung maupun melalui
pihak lain) suatu imbalan, komisi, uang, uang tambahan, pelayanan, hadiah, barang atau
materi yang mempunyai nilai atau berharga untuk keuntungan PIHAK KEDUA termasuk
pejabat, karyawan, staf, Tenaga Kerja, dan afiliasi dari PIHAK KEDUA atau dengan maksud
untuk memengaruhi PIHAK PERTAMA (termasuk pejabat, karyawan, staf, dan afiliasi dari
PIHAK PERTAMA) atau pihak lain manapun sehingga secara tidak semestinya melakukan
fungsi atau kegiatan yang seharusnya dilakukan dengan itikad baik;
b. menghindari serta mencegah terjadinya konflik kepentingan (conflict of interest) serta
mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan, atau pihak lain;
c. tidak akan mengambil tindakan yang membuat PIHAK PERTAMA melanggar ketentuan
hukum terkait anti-penyuapan dan korupsi yang berlaku di Indonesia atau ketentuan hukum
yang melarang setiap tindakan yang melanggar hukum untuk tujuan mendapatkan manfaat
komersial bisnis.

2. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan dan menjamin hal-hal sebagai berikut:
a. telah mengetahui dan memahami ketentuan hukum yang berlaku terkait dengan anti-suap
dan anti korupsi sehubungan dengan transaksi bisnis serta kegiatan yang dilakukan oleh
PARA PIHAK berdasarkan Perjanjian ini, dan tidak akan melakukan tindakan apa pun yang
berpotensi atau dapat melanggar ketentuan hukum yang berlaku terkait dengan anti-suap
dan anti korupsi;
b. pejabat, karyawan, staf, Tenaga Kerja, dan afiliasi dari PIHAK KEDUA akan mematuhi
semua ketentuan hukum yang berlaku mengenai anti suap, anti korupsi, anti pencucian
uang dan pencegahan pendanaan terorisme dalam setiap transaksi bisnis dan kegiatan
yang dilakukan sehubungan dengan Perjanjian ini; dan
c. karyawan dan Tenaga Kerja PIHAK KEDUA akan memelihara reputasi yang baik dari PIHAK
KEDUA dan PIHAK PERTAMA dan melaksanakan kerja sama sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian ini dengan jujur, itikad baik, serta tunduk dan patuh terhadap kebijakan,
pedoman-pedoman, standar etika, dan peraturan mengenai benturan kepentingan yang
berlaku bagi setiap PIHAK.

3. PIHAK KEDUA wajib memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA jika dalam proses pelaksanaan
Perjanjian ini PIHAK KEDUA mengetahui adanya pelanggaran atas ketentuan sebagaimana
diatur dalam Pasal ini.

Pasal 11
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Apabila terjadi keterlambatan dan/atau tidak dapat dilaksanakannya kewajiban yang tercantum
dalam Perjanjian ini oleh salah satu PIHAK yang disebabkan kejadian di luar kemampuan atau
kehendak PIHAK yang bersangkutan (keadaan memaksa/ force majeure) maka keterlambatan
dan/atau kegagalan tersebut tidak dapat dianggap sebagai kelalaian/kesalahan dari PIHAK
yang bersangkutan. PIHAK yang bersangkutan akan dilindungi atau tidak akan mengalami
tuntutan dari PIHAK lainnya.

2. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa ( force majeure) adalah kejadian-kejadian antara lain
kebakaran, gempa bumi, banjir, huru-hara yang secara langsung mengakibatkan terjadinya
keterlambatan dan/atau tidak dapat dilaksanakannya kewajiban yang tercantum dalam
Perjanjian, dan PIHAK yang bersangkutan telah berusaha dengan sebaik-baiknya untuk
mengatasi keadaan memaksa (force majeure) tersebut.

3. Dalam hal terjadi keadaan memaksa (force majeure) yang mengakibatkan keterlambatan
dan/atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam Perjanjian ini maka
PIHAK yang bersangkutan wajib memberitahukan secara tertulis adanya keadaan memaksa
(force majeure) tersebut kepada PIHAK lainnya disertai alasan dan/atau bukti dalam jangka
waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sejak terjadinya keadaan memaksa ( force
majeure) tersebut, dengan memberitahukan secara lisan terlebih dahulu dalam jangka waktu
24 (dua puluh empat) jam sejak terjadinya keadaan memaksa (force majeure) tersebut.
Segera setelah diterimanya pemberitahuan tertulis tentang adanya keadaan memaksa ( force
majeure) tersebut, PARA PIHAK akan mengadakan musyawarah untuk menentukan akibat
keadaan memaksa (force majeure) tersebut serta cara penyelesaiannya.

4. Apabila pemberitahuan adanya keadaan memaksa (force majeure) tidak disertai dengan alasan
atau tidak dapat dibuktikan maka PIHAK lainnya berhak menolak adanya keadaan memaksa
(force majeure) tersebut.

5. Apabila keadaan memaksa (force majeure) berlangsung secara terus menerus melebihi 7
(tujuh) hari kalender dan hal tersebut mengakibatkan PIHAK yang bersangkutan tidak dapat
melaksanakan sebagian atau seluruh kewajibannya maka PIHAK lainnya secara sepihak dapat
mengakhiri Perjanjian ini dengan memberitahukan secara tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari kalender sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki oleh PIHAK yang memutuskan
Perjanjian.
Pasal 12
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Perjanjian ini dapat diakhiri setiap saat dengan seketika oleh PIHAK PERTAMA secara sepihak
tanpa adanya kewajiban pembayaran ganti rugi dalam bentuk apa pun kepada PIHAK KEDUA,
antara lain apabila:

a. PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi atau melanggar ketentuan-ketentuan di dalam


Perjanjian baik sebagian maupun seluruhnya dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang berhubungan dengan Perjanjian ini.

b. Pernyataan dan/atau keterangan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA ternyata tidak benar, baik sebagian maupun seluruhnya.

2. Selain karena alasan yang tercantum dalam butir 1.a dan butir 1.b Pasal ini maka Perjanjian ini
hanya dapat diakhiri oleh salah satu PIHAK, dimana PIHAK yang menghendaki pengakhiran
Perjanjian harus memberitahukan PIHAK lainnya secara tertulis dalam waktu paling lambat 30
(tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal pengakhiran Perjanjian yang dikehendaki oleh
PIHAK yang bersangkutan.

3. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian oleh sebab apa pun, PIHAK PERTAMA hanya wajib
membayar biaya jasa pelaksanaan Pekerjaan secara proporsional sampai dengan tanggal
berakhirnya Perjanjian ini.

4. Segala kewajiban PIHAK KEDUA yang timbul sebelum adanya pengakhiran Perjanjian tersebut
tetap menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sampai diselesaikan menurut ketentuan yang
berlaku.

5. PARA PIHAK dengan ini mengesampingkan berlakunya ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata khususnya ketentuan yang mengharuskan adanya putusan pengadilan
untuk pengakhiran suatu perjanjian sehingga untuk pengakhiran Perjanjian ini tidak diperlukan
adanya putusan pengadilan.

Pasal 13
PEMBERITAHUAN

1. Seluruh pemberitahuan atau komunikasi lainnya berkenaan dengan Perjanjian ini harus
dilakukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan dikirimkan melalui surat yang dikirimkan
secara langsung atau melalui jasa kurir, faksimili atau e-mail yang ditujukan kepada alamat di
bawah ini:

PIHAK PERTAMA
Nama : PT Bank Central Asia Tbk
Unit Kerja : Logistik
: Up. Yth. Ibu Desi Purbawati
Alamat : Jl. Kapt A. Rivai No. 22 Palembang
Telp : (0711) 312244
Faksimili : (0711) 311176
Email : desi_purbawati@bca.co.id

PIHAK KEDUA
Nama : PT Karunia Adi Sentosa
Unit Kerja : Operasional
: Up. Yth. Bp. Johannes Cahyadi Indrapati
Alamat : Jl. Tangkuban Perahu No. 45 Teluk Betung Utara, Bandar Lampung
Telp : 081379656699
Faksimili : -
E-mail : kaslpg@yahoo.co.id
2. Dalam hal terjadi perubahan alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang tercatat pada
masing-masing PIHAK, maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK lain selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja sebelum perubahan alamat yang dimaksud,
jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat menyurat atau pemberitahuan-
pemberitahuan berdasarkan Perjanjian ini dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya
dengan dikirimkannya surat atau pemberitahuan-pemberitahuan tersebut sesuai dengan
ketentuan ayat 1 Pasal ini.

Pasal 14
PERUBAHAN PERJANJIAN

1. Perjanjian ini hanya dapat diubah, diperbaiki, ditambah, diperbaharui atas


kesepakatan/persetujuan PARA PIHAK yang dituangkan dalam suatu perubahan Perjanjian
yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

2. PIHAK yang menghendaki perubahan Perjanjian harus mengajukan permohonan atau


memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya guna dilakukan pembicaraan dan
pembahasan untuk mencapai mufakat.

Pasal 15
SERVICE LEVEL DAN SANKSI

1. Dalam melaksanakan Pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA harus memenuhi
ketentuan service level sebagaimana yang ditetapkan dalam Lampiran III Perjanjian ini.

2. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat atau terlambat memberikan penggantian Tenaga Kerja sesuai
permintaan dari PIHAK PERTAMA maka PIHAK PERTAMA berhak mengenakan sanksi berupa
denda kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp 202.533,- (Dua Ratus Dua Ribu Lima Ratus Tiga Puluh
Tiga Rupiah) per Hari Kerja keterlambatan.

3. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat atau terlambat memenuhi ketentuan service level
sebagaimana yang ditetapkan dalam Lampiran III Perjanjian ini akibat kesalahan PIHAK KEDUA
maka PIHAK PERTAMA berhak untuk mengakhiri Perjanjian.

4. Dengan tetap memperhatikan ketentuan Pasal 5 ayat 2 Perjanjian ini, apabila sampai dengan 2
(dua) bulan sejak tanggal tagihan bulan yang bersangkutan PIHAK KEDUA tidak mengajukan
penagihan biaya jasa pelaksanaan Pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA
berhak mengenakan sanksi berupa denda kepada PIHAK KEDUA sebesar 1 ‰ (satu per mil)
dari biaya jasa pelaksanaan Pekerjaan yang belum ditagihkan oleh PIHAK KEDUA dengan
ketentuan minimal denda sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu Rupiah) per bulan
keterlambatan.

5. Pembayaran denda oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam
ayat 2 dan ayat 4 Pasal ini akan dilakukan dengan cara mengurangi tagihan pembayaran biaya
jasa pelaksanaan Pekerjaan dari PIHAK KEDUA pada bulan yang bersangkutan.

Pasal 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat
untuk membicarakan secara musyawarah untuk mufakat.

2. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, PARA PIHAK sepakat
untuk menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, tanpa mengurangi hak
PIHAK PERTAMA untuk mengajukan penyelesaian melalui pengadilan negeri lainnya.
Pasal 17
KETENTUAN LAIN-LAIN

Semua Lampiran Perjanjian merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian ini dan semua yang
tercantum dalam Lampiran tersebut hanya dapat diubah, diperbaiki, dihapus atau diperbaharui
secara tertulis atas kesepakatan PARA PIHAK dan dilekatkan dengan Perjanjian ini.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut di bagian awal
Perjanjian, dalam 2 (dua) rangkap asli yang sama bunyinya dan keduanya bermeterai cukup serta
mempunyai kekuatan hukum yang sama serta mengikat PARA PIHAK.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT Bank Central Asia Tbk PT Karunia Adi Sentosa

Heriawan Widjaja Lina Hadi Tjhin


Kepala Pendukung Operasi Wilayah Kepala Urusan Logistik Direktur Utama
LAMPIRAN I

PERJANJIAN ALIH DAYA PEKERJAAN

Antara
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Dengan
PT KARUNIA ADI SENTOSA

URAIAN PEKERJAAN

1. Pekerjaan yang dialihdayakan pelaksanaannya oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah:

a. Cleaning Service
 Melakukan aktifitas terkait dengan kebersihan gedung dan area sekitar.

b. Pramubakti
 Membersihkan, merapikan ruang kerja dan peralatan kantor serta membantu menyiapkan
kebutuhan serta perlengkapan umum.
 Menerima dan mendistribusikan surat masuk/ keluar atau paket.
 Membantu fotokopi.
 Membantu pelaksanaan kegiatan administrasi lainnya

c. Operator Telepon
 Menerima telepon masuk baik dari pihak eksternal maupun internal.
 Meneruskan telepon masuk kepada pihak yang dituju.
 Melakukan proses administrasi terkait dengan fungsi operator telepon

2. Lokasi dan jam Pelaksanaan Pekerjaan


Lokasi dan jam pelaksanaan Pekerjaan adalah sebagaimana yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
Apabila terdapat penambahan atau perubahan lokasi/tempat/jam pelaksanaan Pekerjaan, maka
akan diberitahukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan surat yang merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
LAMPIRAN II

PERJANJIAN ALIH DAYA PEKERJAAN

Antara
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Dengan
PT KARUNIA ADI SENTOSA

BIAYA JASA

Atas jasa pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA wajib membayar biaya jasa
pelaksanaan Pekerjaan (selanjutnya disebut “Biaya Jasa”) kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp.
12.759.552,- (Dua Belas Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu Lima Ratus Lima Puluh Dua
Rupiah) per bulan untuk jumlah jam pelaksanaan Pekerjaan sebanyak 480 (Empat Ratus Delapan
Puluh) jam per bulan.

Apabila terdapat pengurangan maupun penambahan Biaya Jasa tersebut di atas, hal tersebut harus
terlebih dahulu dimintakan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan akan dituangkan dalam
suatu dokumen tertulis terpisah yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian ini.

Biaya Jasa tersebut belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang besarnya sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku.

Atas pembayaran Biaya Jasa tersebut, PIHAK PERTAMA akan memotong Pajak Penghasilan sesuai
ketentuan perpajakan yang berlaku.
LAMPIRAN III

PERJANJIAN ALIH DAYA PEKERJAAN

Antara
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Dengan
PT KARUNIA ADI SENTOSA

STANDAR PELAKSANAAN PEKERJAAN

I. Standar Pelaksanaan Pekerjaan

a. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tanda pengenal yang harus dikenakan oleh Tenaga Kerja
selama melaksanakan Pekerjaan.

b. PIHAK KEDUA wajib memastikan Tenaga Kerja yang ditugaskan datang tepat waktu sesuai
dengan jam pelaksanaan Pekerjaan yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

c. PIHAK KEDUA dan/atau Tenaga Kerja wajib menyelesaikan Pekerjaan secara tepat waktu
sesuai waktu yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

II. Service Level Umum

No. Perihal Service Level


1 Penyampaian data kandidat Tenaga Kerja untuk 5 Hari Kerja sejak menerima
pemenuhan penambahan Pekerjaan. pemberitahuan tertulis dari PIHAK
PERTAMA
2 Pemenuhan atas kebutuhan penggantian Tenaga 100%
Kerja dalam pelaksanaan Pekerjaan.

3 Kunjungan ke Tenaga Kerja yang ditugaskan Minimal 1 kali dalam 1 bulan


oleh PIHAK KEDUA.

4 Penyampaian laporan atas kunjungan Tenaga Periode 4 bulanan dan dikirim paling
Kerja yang ditugaskan oleh PIHAK KEDUA. lambat tanggal 15 bulan berikutnya

5 Pemenuhan atas kebutuhan transfer knowledge 100%


dalam proses penggantian Tenaga Kerja yang
mengundurkan diri.

III. Service Level Khusus

No. Perihal Service Level


1 Mengirimkan data biaya jasa pelaksanaan Paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya
Pekerjaan posisi akhir bulan.
2 Mengirimkan laporan realisasi pemenuhan Paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya
penggantian Tenaga Kerja yang mengundurkan
diri per bulan.
LAMPIRAN IV

PERJANJIAN ALIH DAYA PEKERJAAN

Antara
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Dengan
PT KARUNIA ADI SENTOSA

Pedoman Sanksi untuk Tenaga Kerja Alih Daya yang Ditempatkan


di PT Bank Central Asia Tbk

No. Jenis Perbuatan Sanksi


1 Membocorkan Rahasia Bank diberhentikan

2 Melakukan pelanggaran atau lalai dalam melaksanakan surat peringatan s/d diberhentikan
prosedur

3 Melakukan perbuatan indisipliner surat peringatan s/d diberhentikan


misalnya sering terlambat, sulit dihubungi (hilang tanpa
kabar di waktu kerja), tidak fokus bekerja (tidur diluar
jam istirahat) dan hal lain yang sejenis
4 Melakukan pencurian, penipuan, pemalsuan, diberhentikan
penggelapan, menerima suap, penyalahgunaan uang
nasabah/BCA

5 Lalai dalam melaksanakan supervisi (khusus untuk surat peringatan s/d diberhentikan
tenaga kerja alih dayadengan fungsi supervisi)

6 Melakukan pelanggaran norma-norma kesusilaan di diberhentikan


lingkungan tempat kerja

7 Menyimpan, menggunakan/memakai/meminum diberhentikan


zat/obat-obatan yang dikategorikan narkoba/obat-obatan
terlarang/minuman beralkohol

8 Melakukan pelanggaran-pelanggaran lain yang dilarang diberhentikan


oleh ketentuan perundangan yang berlaku
LAMPIRAN V

PERJANJIAN ALIH DAYA PEKERJAAN

Antara
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Dengan
PT …………………………

Format Pakta Integritas bagi Tenaga Kerja

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ......................
NIK : ......................
Alamat : ......................
Pekerjaan : Karyawan PT ..........................

Selanjutnya disebut “Pemberi Pernyataan”.

Pemberi Pernyataan terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

 Bahwa Pemberi Pernyataan adalah karyawan PT …………………….. (“Perusahaan”) yang telah


menjalin kerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) sebagaimana tertuang dalam
Perjanjian ......................................... No. ......................... tanggal ......................
(“Perjanjian”);
 Bahwa Pemberi Pernyataan telah ditugaskan oleh Perusahaan sebagai Tenaga Kerja Alih Daya
(TKAD) untuk melaksanakan pekerjaan .................... di BCA sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian.

Sehubungan dengan penugasan dari Perusahaan kepada Pemberi Pernyataan sebagai TKAD untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan di BCA sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian, Pemberi
Pernyataan dengan ini menyatakan:

1. Senantiasa menjaga nama baik Perusahaan dan BCA;


2. Senantiasa mematuhi peraturan yang ditetapkan dan berlaku di Perusahaan dan BCA;
3. Bertindak objektif dan berpegang teguh pada nilai etika dan moral, adil, transparan, konsisten, serta
menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen;
4. Tidak akan melakukan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
5. Apabila Pemberi Pernyataan melakukan pelanggaran atas pernyataan yang Pemberi Pernyataan
nyatakan dalam Pakta Integritas ini, Pemberi Pernyataan bersedia untuk:
a. dikenakan sanksi administrasi baik dari Perusahaan maupun BCA;
b. memberikan ganti rugi baik secara materiil maupun immaterial baik kepada Perusahaan maupun
BCA;
c. mengakhiri penugasan Pemberi Pernyataan sebagai TKAD yang ditugaskan untuk melakukan
pekerjaan …………………… di BCA; serta
d. bertanggung jawab sepenuhnya baik secara pidana maupun perdata sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.

Demikian pernyataan ini Pemberi Pernyataan buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

....................................

Pembuat Pernyataan, Perusahaan,


PT .....................................
( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai