Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KERJASAMA PEMBORONGAN PEKERJAAN

antara
PT. VARIA USAHA BETON
dengan
PT. SUKSES SEJAHTERA BERSAMA INDONESIA
NO.: 001/SPK/VUB-SSBI/02/21

Perjanjian Kerjasama Pengkaryaan dan Penggunaan Jasa Tenaga Kerja (“Perjanjian”) ini
dibuat pada hari Jum’at Tanggal 26 Bulan Februari Tahun 2021, antara pihak-pihak tersebut
dibawahini:

1. PT. Sukses Sejahtera Bersama Indonesia, suatu Perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum dan Undang Undang negara Republik Indonesia berkedudukan
hukum di Sidoarjo, berkantor pusat di Ruko Royal Crown Palace Blok RA-38
Tambak Oso, Waru Sidoarjo, yang dalam hal ini diwakili oleh Drs. Hadi Martono,
selaku Direktur dari dan dengan demikian sah bertindak untuk dan atas nama
perseroan (Perseroan ini, para penerima dan atau pengganti haknya) selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA;
2. PT. Varia Usaha Beton, suatu Perusahaan Perseroan berkedudukan di The Royal
Business Park Blok F02-F03 Jalan H. Anwar Hamzah, Tambak Oso, Waru, Sidoarjo,
Jawa Timur, yang dalam hal ini diwakili oleh Wahyu Nugroho, selaku Direktur
Utama dari dan dengan demikian sah bertindak untuk dan atas nama Perusahaan
(Perusahaan ini, para penerima dan atau pengganti haknya) selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA (selanjutnya secara bersama – sama disebut
sebagai “PARA PIHAK”) bertindak dalam kedudukannya mereka masing – masing tersebut
di atas dengan ini menerangkan terlebih dahulu;

a. PIHAK PERTAMA adalah suatu perseroan terbatas yang bergerak di bidang usaha
Pengkaryaan dan Penggunaan Jasa Tenaga Kerja yang terampil dan siap pakai untuk
membantu PIHAK KEDUA dalam melakukan kegiatan usahanya.
b. PIHAK KEDUA adalah suatu perseroan terbatas yang bergerak di bidang readymix,
beton masonry, beton pra cetak, dan bahan galian
c. Bahwa PARA PIHAK hendak mengadakan Perjanjian Kerjasama Pengkaryaan dan
Penggunaan Jasa Tenaga Kerja.
d. Bahwa dalam rangka melaksanakan hal tersebut, maka PIHAK PERTAMA
mengadakan kerjasama dengan PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menyatakan
persetujuan dan kesanggupannya untuk kerjasama dengan PIHAK PERTAMA.
Selanjutnya para pihak menegaskan agar dikemudian hari tidak terjadi permasalahan
–permasalahan maka tentang kerjasama dalam rangka pelaksanaan hal tersebut
dilaksanakan dengan janji-janji dengan ikatan-ikatan sebagai berikut:

Pasal 1
PENUNJUKKAN

1. PIHAK KEDUA dengan ini menunjuk PIHAK PERTAMA sebagai penyedia jasa
Tenaga Kerja profesional di Republik Indonesia dimana PIHAK PERTAMA akan
menyediakan dan mengkaryakan Tenaga Kerja untuk membantu PIHAK KEDUA
dalam melakukan pekerjaan sebagaimana diminta atau ditentukan oleh PIHAK
KEDUA sesuai dengan syarat dan ketentuan Perjanjian ini.
2. Semua jasa yang diberikan PIHAK PERTAMA menurut Perjanjian ini adalah tenaga
kerja yang kompeten di bidang keahliannya.
3. PIHAK PERTAMA dengan ini menerima penunjukan tersebut dan setuju untuk
mengkaryakan Tenaga Kerja di PIHAK KEDUA.
4. Penunjukan tersebut diatas merupakan pokok Perjanjian ini dan PIHAK PERTAMA
tidak diperbolehkan mengalihkan penunjukan tersebut maupun segala hak dan
kewajiban PIHAK PERTAMA dalam perjanjian ini seluruhnya atau sebagian kepada
pihak lain tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK KEDUA.

Pasal 2
DEFINISI

1. Tenaga Kerja berarti tenaga kerja yang terikat kontrak kerja dengan PIHAK
PERTAMA yang terdiri dari Tenaga kerja yang dikenalkan PIHAK KEDUA dan
Tenaga Kerja yang dikenalkan PIHAK PERTAMA.
2. Tenaga Kerja yang dikenalkan PIHAK KEDUA berarti Tenaga Kerja yang diseleksi
oleh PIHAK KEDUA dan direkomendasikan kepada dan untuk direkrut oleh PIHAK
PERTAMA untuk selanjutnya ditempatkan di dan dikaryakan oleh PIHAK KEDUA.
3. Tenaga Kerja yang dikenalkan PIHAK PERTAMA berarti Tenaga Kerja yang
diseleksi dan direkrut oleh PIHAK PERTAMA untuk ditempatkan di dan dikaryakan
oleh PIHAK KEDUA.
4. Biaya Jasa Pemborongan Pekerjaan berarti biaya yang dibayarkan oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan prognose dan/atau realisasi
volume yang akan dijabarkan secara detail dalam pasal yang ada dalam perjanjian ini

Pasal 3
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. PIHAK PERTAMA berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:


a. Mematuhi harga yang telah diperhitungkan dan menjadi satu kesatuan dengan
perjanjian ini
b. Menyediakan Tenaga Kerja berdasarkan permintaan secara tertulis dari PIHAK
KEDUA, permintaan tertulis mana yang berisikan jangka waktu, persyaratan
ketrampilan yang dibutuhkan, jenis pekerjaan, jumlah Tenaga Kerja yang
dibutuhkan.
c. Memberikan Daftar Nama Tenaga Kerja yang dianggap memenuhi syarat serta
sesuai dengan kriteria yang diminta oleh PIHAK KEDUA, daftar ini akan
diseleksi dan akan diberikan konfirmasi tertulis berupa persetujuan ataupun
penolakan atas Tenaga Kerja.
d. Mengajukan dan membuat surat perpanjangan Kontrak (perjanjian) Kerja apabila
ternyata PIHAK KEDUA bermaksud untuk memperpanjang waktu Penempatan
Tenaga Kerja bersangkutan sampai dengan batas waktu tertentu yang
diperbolehkan oleh Undang – undang yang berlaku.
e. Menjaga kerahasiaan PIHAK KEDUA termasuk tetapi tidak terbatas pada semua
keterangan, data-data, catatan-catatan yang diperoleh baik langsung maupun tidak
langsung, kepada PIHAK KEDUA tanpa izin tertulis dari PIHAK KEDUA baik
selama berlakunya Perjanjian maupun sesudah Perjanjian ini berakhir. Untuk
keperluan ini PIHAK PERTAMA wajib memastikan bahwa setiap Tenaga Kerja
telah menandatangani Surat Pernyataan untuk menjaga kerahasiaan PIHAK
KEDUA.
f. Untuk menghitung dan membayar Gaji/Upah atas setiap tenaga kerja yang
dikaryakan di PIHAK KEDUA berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
g. Menerima dan menempatkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan/permintaan
(Job Order) dari PIHAK KEDUA
h. Memberikan hak-hak tenaga kerja yang sesuai dengan yang telah disepakati antara
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
i. Bertanggungjawab sepenuhnya atas pengupahan terhadap tenaga kerja yang
ditempatkan termasuk segala resiko yang ada kaitannya dengan pengupahan.
j. Melaksanakan segala peraturan yang berlaku di perusahaan PIHAK KEDUA
serta turut menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lingkungan kerja agar
tercipta suasana kondusif.
k. PIHAK PERTAMA wajib mematuhi peraturan tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang berlaku termasuk di dalamnya menyediakan pengadaan
seragam kerja, APD (Alat Pelindung Diri) dan badge di area kerja

Pasal 4
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :


a. Mematuhi harga yang telah diperhitungkan dan menjadi satu kesatuan dengan
perjanjian ini
b. Menerima dan menempatkan tenaga kerja PIHAK PERTAMA yang sesuai
dengan permintaan (job order) dari PIHAK KEDUA
c. Memberikan penjelasan dan pengarahan terhadap tenaga kerja PIHAK
PERTAMA yang akan ditempatkan tentang segala peraturan dan prosedur kerja
sebelum tenaga kerja melaksanakan pekerjaan yang diberikan
d. Memberikan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) kepada tenaga kerja
PIHAK PERTAMA bilamana PIHAK KEDUA membutuhkan untuk Dinas Luar
dan beban biaya yang timbul menjadi tanggungan PIHAK KEDUA
e. Membayar upah atas pemborongan pekerjaan tenaga kerja PIHAK PERTAMA
berdasarkan tarif yang telah disepakati oleh PARA PIHAK dengan tepat waktu
f. Memberikan laporan secara tertulis dan sanksi mulai dari teguran, surat peringatan
sampai pada permintaan penggantian tenaga kerja kepada PIHAK PERTAMA,
apabila terdapat tenaga kerja PIHAK PERTAMA melakukan
kesalahan/pelanggaran atau kurang cakap dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
Pasal 5
JAMINAN PARA PIHAK

1. PIHAK KEDUA akan memberikan Tunjangan Hari Raya Idul Fitri kepada tenaga
kerja PIHAK PERTAMA yang nilainya proporsional pada saat menjelang Hari Raya
Idul Fitri (2 bulan kewajiban PIHAK PERTAMA dan 10 bulan kewajiban PIHAK
KEDUA)
2. Tunjangan Hari Raya Idul Fitri tersebut diberikan selambat-lambatnya sesuai dengan
ketentuan Peraturan Pemerintah dan pembayarannya melalui PIHAK PERTAMA
3. Apabila terjadi kerugian akibat kelalaian dan/atau kecelakaan kerja yang
menimbulkan beban biaya maka PARA PIHAK bersedia menanggung biaya tersebut
sesuai hasil investigasi yang dilakukan PARA PIHAK
4. PIHAK KEDUA meminjamkan peralatan kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaannya dan PIHAK PERTAMA wajib menggunakan dan
memelihara dengan penuh tanggungjawab.
5. PIHAK PERTAMA menjamin karyawannya yang bekerja di lokasi kerja PIHAK
KEDUA sesuai dengan aturan perundang-undangan ketenagakerjaan yaitu 40 jam
per minggu
Pasal 6
PELAKSANAAN JOB ORDER

1. Obyek job order di BSP meliputi fungsi:


a. Operator Truck Mixer
b. Operator Wheel Loader
c. Operator Batching Plant
d. Driver/Helper/Pick Up
e. Teknisi Lapangan/Petugas JMI
f. Pemeliharaan/mekanik/listrik
g. Administrasi (Umum, Logistik, ARO, Penjualan dan K3L)
2. Obyek job order di BG meliputi fungsi:
a. Operator Crusher
b. Helper Crusher
c. Operator Wheel Loader
d. Teknisi Lapangan/Petugas JMI
e. Pemeliharaan/mekanik/listrik
f. Administrasi (Umum, Logistik, ARO, Jembatan Timbang dan K3L)
3. Obyek job order di BM meliputi fungsi:
a. Operator Mesin BM
b. Operator Forklift
c. Operator Truck Crane/Dump Truck
d. Operator Wheel Loader
e. Teknisi Lapangan/Petugas JMI
f. Pemeliharaan/mekanik/listrik
g. Administrasi (Umum, Logistik, ARO dan K3L)
4. Obyek job order di BPC meliputi fungsi:
a. Operator Crane
b. Driver Crane
c. Operator Forklift
d. Operator Truck Crane
e. Operator Wheel Loader
f. Teknisi Lapangan/Petugas JMI
g. Pemeliharaan/mekanik/listrik
h. Administrasi (Umum, Logistik (Gudang barang jadi dan Bahan baku), ARO,
Petugas Produksi, Pengawas Produksi, Petugas Workshop, dan K3L)
5. PIHAK KEDUA berkewajiban menyampaikan prognose volume produksi per 3
(tiga) bulanan di seluruh plant kepada PIHAK PERTAMA paling lambat tanggal 20
(dua puluh) sebelum pelaksanaan job order.
6. PIHAK PERTAMA menyediakan kebutuhan tenaga kerja diseluruh Plant sesuai
dengan nilai prognose volume produksi yang telah diberikan oleh PIHAK KEDUA
berdasarkan lampiran tabel kebutuhan jumlah SDM
7. PIHAK KEDUA akan mereview prognose volume setiap bulan paling lambat tanggal
20 (dua puluh) bulan berjalan untuk 3 (tiga) bulan berikutnya.
8. Apabila realisasi volume produksi lebih kecil dari prognose, maka PIHAK KEDUA
berkewajiban membayar kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan prognose yang
diupdate 1 (satu) bulan sebelumnya.
9. Apabila realisasi volume produksi lebih besar daripada prognose, maka PIHAK
KEDUA berkewajiban membayar kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan
realisasi volume produksi.
10. Apabila realisasi volume produksi dibawah atau sama dengan volume minimal maka
PIHAK KEDUA berkewajiban membayar nilai job order minimal sesuai dengan
tabel yang telah disepakati

Pasal 7
PEMBAYARAN

1. PIHAK PERTAMA wajib mengajukan tagihan secara lengkap atas prognosa yang
telah disepakati kedua belah pihak setiap tanggal 15 (lima belas), dan kekurangan
tagihan atas sisa volume produksi paling lambat setiap tanggal 4 (empat) bulan
berikutnya (H+4) kepada PIHAK KEDUA dengan kelengkapan sebagai berikut:
a. Kwitansi asli bermaterai cukup
b. Invoice asli
c. Faktur Pajak
d. Bukti pembayaran BPJS
e. BAST
2. PIHAK KEDUA berkewajiban membayarkan tagihan PIHAK PERTAMA pada
tanggal 26 bulan berjalan atas tagihan tanggal 15 dan untuk pembayaran kekurangan
tagihan atas sisa volume produksi dilaksanakan paling lambat tanggal 12 bulan
berikutnya.
3. Pembayaran ditransfer melalui rekening yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA
4. Apabila dalam satu plant terdapat karyawan tetap yang difungsikan sebagai tenaga
kerja job order maka sistem pembayaran gaji akan disesuaikan dengan standar
PIHAK PERTAMA dan atas selisih kurang bayar gaji karyawan tetap tersebut akan
dibayarkan oleh PIHAK KEDUA
Pasal 8
PAJAK
PARA PIHAK sepakat untuk nilai yang dibayarkan dalam Pasal 7 perjanjian ini
belum termasuk Pph 23 dan Ppn.
Pasal 9
KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN DAN KETENAGAKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA wajib mendaftarkan Jaminan Kesehatan dan Ketenagakerjaan
terhadap semua Tenaga Kerja.
2. PIHAK PERTAMA wajib memberikan laporan kepesertaan Jaminan Kesehatan
dan Ketenagakerjaan serta bukti setoran bulanan kepada PIHAK KEDUA setiap
bulannya.

Pasal 10
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
1. Apabila dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA, Para Pihak dapat bekerja sama dalam
bidang pelatihan dan pengembangan Tenaga Kerja sesuai dengan kebutuhan.
2. PIHAK PERTAMA bersedia membina Tenaga Kerja sesuai dengan Peraturan dan
Tata Tertib Perusahaan PIHAK KEDUA selama bekerja dan berada di lingkungan
Perusahaan PIHAK KEDUA.
3. Untuk maksud Pembinaan dan Pelatihan Tenaga Kerja tersebut, maka PIHAK
KEDUA, bila memungkinkan, akan menyediakan tempat/ruangan untuk PIHAK
PERTAMA di lokasi usaha/kantor PIHAK KEDUA.

Pasal 11
KESELAMATAN KERJA DAN KEAMANAN (K3)
1. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin kepada PIHAK KEDUA bahwa
PIHAK PERTAMA tunduk pada peraturan yang berlaku atas Tenaga Kerja dan
Lingkungan, termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal berikut :
a. PIHAK PERTAMA tidak mempekerjakan pekerja anak-anak;
b. PIHAK PERTAMA tidak melakukan kerja paksa;
c. PIHAK PERTAMA mematuhi ketentuan K3 yang berlaku setempat;
d. PIHAK PERTAMA tidak melakukan diskriminasi;
e. PIHAK PERTAMA tidak melakukan hukuman fisik, mental maupun siksaan
fisik dan/atau pelecehan secara verbal;
f. PIHAK PERTAMA mematuhi jam kerja yang sah;
g. PIHAK PERTAMA menjamin pemberian ganti rugi yang adil bagi karyawannya.
2. PIHAK PERTAMA menjamin bahwa tenaga kerja yang dipekerjakan oleh PIHAK
PERTAMA untuk melaksanakan Pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini adalah karyawan
PIHAK PERTAMA dan merupakan tenaga kerja yang benar – benar sehat,
berkelakuan baik, kuat fisiknya dan tidak cacat, serta berumur minimum 18 (delapan
belas) tahun yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk serta tidak sedang terlibat
suatu perkara Pidana dalam bentuk apapun.

Pasal 12
JANGKA WAKTU BERLAKUNYA PERJANJIAN
1. Perjanjian ini akan berlaku untuk jangka waktu 9 (sembilan) bulan mulai tanggal
01 Maret 2021 sampai dengan tanggal 31 Desember 2021, kecuali apabila
diperpanjang berdasarkan kesepakatan di antara PARA PIHAK.
2 PARA PIHAK sepakat dapat memutuskan Perjanjian ini dengan memberikan
pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya apabila akan melakukan
pengakhiran lebih awal dari masa berlaku perjanjian ini, namun tetap melalui
persetujuan PARA PIHAK dan apabila telah diakhiri maka PARA PIHAK tetap
wajib bertanggungjawab untuk menyelesaikan setiap kewajiban-kewajiban yang
timbul dari pemutusan Perjanjian ini.

3. Untuk pengakhiran lebih awal dari masa berlakunya Perjanjian ini, PARA PIHAK
setuju untuk melepaskan ketentuan pasal 1266 dari Kitab Undang-undang Hukum
Perdata sehubungan dengan disyaratkannya keputusan pengadilan untuk pembatalan
suatu perjanjian.
4. Apabila dalam berjalannya waktu perjanjian terdapat perubahan regulasi pemerintah
yang mempengaruhi klausul dalam perjanjian ini maka akan dilakukan perubahan
dalam adendum perjanjian yang menjadi satu kesatuan tidak terpisahkan dengan
perjanjian pokok job order ini
Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila dikemudian hari terjadi perselisihan atau permasalahan antara kedua belah
pihak, sehubungan dengan pelaksanaan dan penafsiran Perjanjian ini, maka kedua
belah pihak setuju untuk menyelesaikan permasalahan atau perselisihan dengan
musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila cara penyelesaian dalam angka 1 tersebut di atas gagal untuk mencapai kata
mufakat, maka kedua belah pihak setuju menunjuk Kantor Panitera Pengadilan Negeri
Sidoarjo sebagai domisili hukum tanpa mengurangi hak masing-masing pihak untuk
mengajukan gugatan.

Pasal 14
PENUTUP

1. Apabila terdapat perubahan, tambahan, dan atau hal-hal lain yang belum cukup diatur
dalam Perjanjian ini, maka akan dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua
belah pihak, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
2. Perjanjian ini dibuat rangkap dua (2), masing-masing bermaterai dan memiliki
kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal
26 bulan Februari tahun 2021 sebagaimana tersebut di atas.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Drs. Hadi Martono Wahyu Nugroho


Direktur Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai