Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERJANJIAN PEMBELIAN MATERIAL BATU KEWAL

ANTARA
PT VARIA USAHA BETON
DAN
IMAM AS’ARI
________________________________________________________________
Nomor: 0069/PS.01.02/10000/01.2020

Surat Perjanjian Pembelian ini di buat pada tanggal 02 bulan Januari tahun 2020 oleh
dan antara :

1. Ir. Suko Basuki : Selaku Direktur Utama yang berkedudukan atau


beralamat di Jl. Letjen S Parman 38 Waru Sidoarjo dengan
no telp. 031 – 8535049 (hunting), fax. 031 – 8531396,
email : info@variabeton.com yang bertindak dan mewakili
PT VARIA USAHA BETON yang selanjutnya di sebut
Pihak Kesatu

2. Imam As’Ari : Selaku pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi


Produksi No : 543.32/9095 Tahun 2019 yang berkedudukan
atau beralamat di Desa Plelen Kec. Gringsing Kab. Batang
yang bertindak untuk dan atas nama pribadi yang
selanjutnya di sebut Pihak Kedua

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk membuat dan menandatangani
SURAT PERJANJIAN PEMBELIAN MATERIAL BATU KEWAL yang selanjutnya
disebut sebagai barang dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

Pasal 1
JUAL BELI BARANG

Pihak Kesatu dengan ini menyetujui membeli barang dari Pihak Kedua dan Pihak
Kedua menyetujui menyediakan dan menjual barang kepada Pihak Kesatu untuk
harga, jumlah, tata cara penyerahan dan spesifikasi sebagaimana tertera dalam Surat
Perjanjian ini

Pasal 2
HARGA, VOLUME DAN CARA PEMBAYARAN

1. Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dengan ini menyetujui harga batu kewal yang
telah disepakati antara kedua belah pihak adalah yang tercantum dalam
purchasing order yang direlease oleh Pihak Kesatu

2. Volume pembelian barang 10.000/bln atau 400 ton/hari dan bisa bertambah atau
berkurang dari permintaan dan kebutuhan Pihak Kesatu yang akan
diberitahukan 7 hari sebelum mulai pengiriman barang kepada Pihak Kedua
3. Apabila ada penambahan volume permintaan sampai dengan 15% dari Pihak
Kesatu, maka Pihak Kedua akan memenuhi tambahan volume kebutuhan barang
sesuai permintaan Pihak Kesatu selambat-lambatnya 7 hari setelah ada
pemberitahuan dari Pihak Kesatu
4. Apabila ada penambahan volume melebihi batas toleransi volume sesuai pasal. 2.2
dan 2.3, maka akan dibuat addendum tersendiri oleh kedua belah pihak.
5. Harga tersebut diatas akan ditinjau apabila ada kenaikan atau penurunan harga
BBM
6. Pembayaran tagihan dari Pihak Kedua berdasarkan prestasi pengiriman
mingguan dan akan dibayar oleh Pihak Kesatu dengan 14 hari sejak diterimanya
tagihan dengan lengkap dan benar oleh Pihak Kesatu

Pasal 3
SYARAT DAN CARA PENYERAHAN BARANG

1. Pihak Kedua menyerahkan barang dengan diameter minimal 40 cm


(bolder)dengan truk bak dan dituangkan ke mulut crusher(selama keadaan truk
bisa merapat) atau area stock yard milik Pihak Kesatu yang berlokasi di Plant BG
Pamotan yang tersebut dalam surat perjanjian ini
2. Pihak Kedua sebelum menuangkan barang akan dilakukan pengukuran atau
penimbangan di lapangan dan hasil pengukuran dituangkan ke dalam surat jalan
Pihak Kedua dan ditandatangani oleh petugas gudang dan di stempel oleh
petugas keamanan Pihak Kesatu sebagai bukti dan syarat sahnya surat jalan yang
akan dilampirkan dalam dokumen tagihan.
3. Barang yang di kirim oleh Pihak Kedua harus bersih dari kotoran dan tidak
tercampur dengan material yang lain atau tanah, dengan ukuran 40 cm (bolder)
4. Apabila barang yang dikirim oleh Pihak Kedua tidak sesuai spesifikasi dan
diperkirakan oleh petugas Quality Control Plant Pihak Kesatu bisa
mempengaruhi mutu beton, maka Pihak Kesatu akan menerbitkan surat
peringatan atau pemberitahuan agar ada perbaikan mutu
5. Pihak Kedua menjamin kepada Pihak Kesatu atas perijinan, legalitas serta
gangguan dari Pihak-Pihak Lain dalam rangka penggunaan dan pendistribusian
barang
6. Apabila sudah mendapatkan surat pemberitahuan atau surat peringatan barang
yang di kirim oleh Pihak Kedua masih tidak sesuai spesifikasi, maka oleh Pihak
Kesatu melalui Petugas Gudang dan Petugas Quality Control bisa menolak
pengiriman barang dari Pihak Kedua dan Pihak Kesatu diperbolehkan
mengadakan barang dari Pihak lain dengan segala resiko menjadi tanggung jawab
Pihak Kedua.
7. Pihak Kedua menjamin kepada Pihak Kesatu, bahwa persediaan batu kewal
hanya akan dikirim kepada Pihak Kesatu, apabila terdapat pengiriman keluar
selain ke Pihak Kesatu
Pasal 4
BERLAKUNYA PERJANJIAN

1. Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dengan ini menyetujui bahwa perjanjian ini
berlaku sampai dengan berakhirnya Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
milik Pihak Kedua dengan tetap memperhatikan kebutuhan Pihak Kesatu
2. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan pengiriman barang terlampaui masa
penyelesaiannya, maka antara Pihak Kesatu dan Pihak Kedua akan mengadakan
negosiasi ulang untuk memenuhi kebutuhan material barang dan akan diterbitkan
addendum
3. Pihak Kesatu memberikan kesempatan 7 hari kalender kepada Pihak Kedua
untuk persiapan pekerjaan dan apabila dalam kurun waktu masa toleransi tersebut
baik persyaratan administrasi maupun kesepakatan yang tertuang dalam kontrak
tidak terealisasi, maka kontrak ini di anggap batal

Pasal 5
PERUBAHAN

Setiap perubahan dan atau penambahan terhadap perjanjian ini di buat dalam
bentuk amandemen atau addendum, disetujui dan ditandatangani oleh para pihak
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini

Pasal 6
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

8. Perjanjian ini berakhir apabila :


a. Sesuai jangka waktu perjanjian ( kecuali ditentukan lain oleh para pihak ).
b. Wanpretasi oleh salah satu pihak.
c. Kesepakatan bersama.
e. Kedaluarsa atau lewat waktu.
9. Wanprestasi adalah suatu keadaan dimana salah satu pihak lalai atau karena
kesalahannya tidak dapat memenuhi prestasi sesuai apa yang telah disepakati.
10. Dalam hal berakhirnya perjanjian sebagaimana yang dimaksud ayat 1 pasal ini,
maka Para Pihak atau salah satu Pihak tidak memerlukan dan tidak wajib
mengajukan pengakhiran perjanjian oleh Pihak Ketiga atau Instansi yang
berwenang.
11. Hal tersebut di atas sebagaimana ayat 3 pasal ini wajib diberitahukan secara
tertulis kepada pihak lainnya dengan menyertakan alasan – alasan dan bukti –
bukti pendukung untuk pengakhiran perjajian yang di maksud.
Pasal 7
PERSELISIHAN

1. Bilamana terjadi perselisihan antara kedua belah pihak yaitu antara Pihak Kesatu
dan Pihak Kedua, maka kedua belah pihak sepakat akan diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat
2. Jika dalam 30 ( tiga puluh ) hari, musyawarah dan mufakat tidak tercapai, maka
para pihak sepakat untuk menyelesai perselisihan tersebut melalui Pengadilan
Negeri Sidoarjo.

Pasal 8
FORCE MAJEURE

1. Yang di maksud dengan Force Majeure adalah suatu keadaan dimana tidak dapat
dilaksanakannya Perjanjian ini sebagai akibat yang mempunyai hubungan secara
langsung dengan pelaksanaan Perjanjian ini di luar kemampuan Pihak Pertama
dan Pihak Kedua untuk mengatasinya, termasuk pada :
 Kerusakan, huru-hara, pemberontakan, peperangan,
embargo,blokade.
 Peraturan – peraturan pemerintah yang berkaitan langsung dengan
pelaksanaan perjanjian ini.
 Disambar petir, banjir, kebakaran, gempa bumi, bencana alam,
yang berkaitan Langsung terhadap Pihak Pertama dan Pihak Kedua
sehingga tidak berfungsi
2. Masing-masing Pihak tidak bertanggung jawab dan tidak dapat menuntut ganti
rugi kepada Pihak lainnya atas kegagalan tersebut.
3. Kewajiban yang tidak dapat dibebaskan karena force majeure adalah pembayaran
yang jatuh tempo sebelum terjadinya Force Majeure.
4. Pihak yang mengalami Force Majeure harus segera memberitahukan kepada Pihak
lainnya secara tertulis paling lambat 7 ( tujuh ) hari setelah terjadinya Force
Majeure disertai dengan bukti atau keterangan dari instansi yang berwenang dan
perkiraan atau upaya – upaya yang akan atau telah dilakukan untuk mengatasi
Force Majeure tersebut.
5. Apabila Pihak yang mengalami Force Majeure tidak memberitahukan kepada
Pihak lainnya sebagaimana ayat (4) di atas, maka Force Majeure tersebut di
anggap tidak pernah terjadi.

Pasal 9
KETENTUAN LAIN

1. Apabila karena suatu hal yang mengakibatkan pengakhiran perjanjian secara


sepihak, maka tidak diperlukan pemutusan/pengakhiran perjanjian oleh pihak
ketiga atau pengadilan ( mengkesampingkan pasal 1265 KUH Perdata ).
2. Hal tersebut di atas wajib diberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya
dengan menyertai alasan – alasan dan bukti – bukti pendukung untuk pengakhiran
perjanjian yang di maksud

Pasal 10
PENUTUP

Demikian PERJANJIAN ini di buat rangkap 2 ( dua ), masing-masing mempunyai


kekuatan hukum yang sama, 1 ( satu ) rangkap untuk Pihak Kesatu dan 1 ( satu )
rangkap untuk Pihak Kedua dan setelah dibubuhi materai secukupnya serta
ditandatangani oleh para pihak

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama


Pihak Kedua Pihak Kesatu

Imam As’Ari Ir. Suko Basuki

Anda mungkin juga menyukai