Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA

PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT BERAT


ANTARA
PT. _______________________
DENGAN
CV. _______________________

Perjanjian kerjasama Perawatan dan Perbaikan Alat Berat ini dibuat pada hari Sabtu tanggal
_________ bulan ________tahun __________, Oleh dan antara

Nama. Warga Negara Indonesia, Beralamat di _____________________, Nomor Identitas


KTP _________________, selaku _____________________, dalam hal ini bertindak dan
untuk atas nama PT. __________________________, yang berkedudukan di Jalan
________________________________.

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama. Warga Negara Indonesia, Beralamat di _____________________, Nomor Identitas


KTP _________________, selaku _____________________, dalam hal ini bertindak dan
untuk atas nama PT. __________________________, yang berkedudukan di Jalan
________________________________.

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut Para Pihak.
Sebelumnya Para Pihak menerangkan sebagai berikut ;
1. Bahwa PIHAK PERTAMA selaku pemilik Alat Berat menunjuk PIHAK KEDUA
selaku pemilik Bengkel yang bersedia melakukan Perawatan dan Perbaikan Alat
Berat milik PIHAK PERTAMA.
2. Bahwa PIHAK KEDUA menerima penunjukan PIHAK PERTAMA untuk
melakukan Perawatan dan Perbaikan Alat Berat milik PIHAK PERTAMA.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Para Pihak dalam kedudukan masing-masing
telah setuju dan sepakat membuat Perjanjian Kerjasama dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan seperti yang dimaksud didalam pasal-pasal berikut ;

Pasal I
LINGKUP KERJASAMA

PIHAK KEDUA melayani jasa pengerjaan perawatan dan perbaikan Alat Berat, serta
menyediakan spere part pengganti dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan dan
permintaan.

Pasal II
MEKANISME PEKERJAAN

1. Alat Berat milik PIHAK PERTAMA masing-masing dibekali Kartu Pengawasan


untuk dilakukannya perawatan dan perbaikan Alat Berat secara rutin dan
terjadwal sesuai dengan masa wajib perawatan yang memenuhi standart
perawatan dan kelayakan Alat Berat.
2. PIHAK KEDUA yang melakukan perawatan dan perbaikan Alat Berat, setelah
melakukan pekerjaan mengisi / memberi tanda di Kartu Pengawasan sebagai
tanda bahwa Alat Berat tersebut sudah melakukan perawatan dan perbaikan
yang dilakukan PIHAK KEDUA.

Pasal III
PENGERJAAN DAN PERBAIKAN DAN
PENYERAHAN ALAT BERAT BERMOTOR

1. PIHAK PERTAMA akan memberitahukan kepada PIHAK KEDUA secara lisan,


segera setelah pengerjaan atau perbaikan Alat Berat milik PIHAK KEDUA telah
selesai dilaksanakan.
2. PIHAK PERTAMA memberikan garansi service selama 15 hari atau 1.000 km,
part maintenance garansi 3 bulan atau 5.000 km serta part General repair
garansi selama 6 bulan atau 10.000 km mana yang tercapai terlebih dahulu
terhitung sejak tanggal Alat Berat diterima oleh PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA akan memberikan Diskon atau Potongan kepada PIHAK
PERTAMA atas DASAR PEKERJAAN 10% untuk pekerjaan umum atas
pemeliharaan dan atau perbaikan dan atau penggantian suku cadang Alat Berat
dan sebesar 2.5% untuk Spare Part (kecuali busi)
4. Para Pihak dengan ini menjamin untuk tidak akan memberikan apapun baik
secara langsung maupun tidak langsung dari karyawan dan/atau pejabat Pihak
satu kepada karyawan dan/atau pejabat Pihak yang lainnya
5. Para Pihak menyatakan dan menjamin bahwa Perjanjian ini terjadi secara
langsung antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tanpa adanya
keterlibatan pihak ketiga sebagai perantara. Oleh karena itu Para Pihak
menyatakan dan menjamin sepenuhnya tidak akan memberikan komisi, imbalan,
pembayaran kembali atau pemberian uang potongan harga atau hal-hal sejenis
lainnya atau kesepakatan lainnya kepada pihak ketiga.

Pasal IV
PEMBAYARAN

1. PIHAK KEDUA akan menerbitkan bukti penagihan berupa kwitansi / invoice asli,
beserta lampirannya termasuk dengan SPK serta Estimasi biaya yang
1. telah disetujui oleh PIHAK KEDUA yang wajib dilampirkan sebagai bukti untuk
penagihan.
2. PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran paling lambat 12 (dua belas)hari
kalender sejak tanggal invoice diterima lengkap oleh PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA akan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA Dokumen -
dokumen penagihan, berupa faktur asli dan lampiran-lampirannya setelah Alat
Berat selesai di rawat dan/atau diperbaiki dan PIHAK KEDUA akan memberikan
tanda terima faktur yang telah distempel dan ditandatangani setelah Alat Berat
diserahkan.
4. Atas dasar faktur yang diterima tersebut, PIHAK PERTAMA berkewajiban
membayar sesuai dengan yang tercantum pada ayat 2 diatas.
5. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA, yaitu berupa bukti
potong PPH atas nama PIHAK PERTAMA untuk tiap-tiap pembayaran yang
dilakukan oleh PIHAK KEDUA dan
6. Bukti potong PPH wajib diterima PIHAK PERTAMA paling lambat tanggal 20
(dua puluh) pada bulan berikutnya setelah tanggal diterbitkannya faktur oleh
PIHAK KEDUA.
7. PIHAK PERTAMA dapat melakukan pembayaran dalam bentuk sesuai dengan
lampiran 1 ke rekening bank PIHAK KEDUA.
NAMA BANK :
No.REKENING :
ATAS NAMA :
dengan menyebutkan nomor faktur dan nama cabang bengkel Pihak Pertama yang
melakukan Pekerjaan.

Pasal V
SANKSI – SANKSI

1. Pabila PIHAK PERTAMA lalai untuk melakukan pembayaran sebagaimana diatur


dalam Pasal 5 (lima) Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA akan dikenakan denda
sebesar 1/1000 (satu permil) per hari dari total invoice terhitung sejak tanggal
jatuh tempoh.
2. PIHAK KEDUA berhak tidak mengerjakan seluruh perintah kerja sesuai SPK
PIHAK PERTAMA untuk sementara sampai dengan PIHAK PERTAMA
melakukan pelunasan atas tunggakan berikut denda kepada PIHAK KEDUA.

Pasal VI
PERNYATAAN DAN JAMINAN

1. Para Pihak adalah perseroan yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-


undangan Negera Republik Indonesia dan memiliki ijin-ijin yang di[perlukan untuk
menjalankan kegiatan usahanya dan melaksanakan kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini.
2. Pihak-Pihak yang menandatangani Perjanjian ini adalah pihak yang berwenang
bertindak untuk dan atas nama Para Pihak dan telah memperoleh persetujuan
yang diperlukan untuk mewakili masing-masing Pihak untuk menandatangani
dan melaksanakan Perjanjian ini.
3. Pihak PERTAMA menyatakan dan menjamin bahwa PIHAK PERTAMA akan
melakukan pembayaran tepat pada waktunya sesuai dengan Pasal - di atas dan
akan menerima sanksi sesuai Pasal @ di atas apabila terlambat dalam
melakukan pembayaran.
4. Suku cadang spare parts yang digunakan adalah original /genuine / asli yang
dikeluarkan oleh ATPM,kecuali ada permintaan dari PIHAK PERTAMA

Pasal VII
FORCE MAJEURE

1. Force Majeure adalah suatu keadaan yang terjadi karena kerusuhan sosial,
terror, huru hara, keadaan darurat sipil atau militer, perang, demonstrasi,
pertikaian antara suku atau golongan atau agama, bencana alam (antara lain:
banjir, kekeringan, kebakaran, gempa bumi, angin topan), keputusan pemerintah
dan/atau kebijakan pejabat pemerintah, ijin usaha dicabut oleh instansi yang
berwenang dan/atau tidak berlaku lagi karena alasan apapun juga.
2. Dalam hal terjadi suatu force majeure yang langsung dan/atau tidak langsung
secara material akan atau telah mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian ini, maka
para pihak akan saling berkonsultasi dan mengambil keputusan bersama
mengenai Perjanjian kerjasama ini dan pelaksanaannya.
3. Para pihak akan menanggulangi dan bertanggung jawab secara bersama-sama
di dalam mengatasi keadaan force majeure tersebut.

Pasal VIII
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJASAMA

1. Perjanjian ini berlaku1 (satu tahun) sejak ditandatanganinya Perjanjianini dan


bisa diakhiri oleh kedua belah pihak atas kesepakatan bersama.
2. PIHAK KEDUA maupun PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri Perjanjian bila
salah satu pihak berlaku tidak sesuai dengan pasal-pasal yang sudah diatur
dalam Perjanjian ini dengan memberitahukan kepada pihak lainnya secara
tertulis paling lambat 30 hari sebelum tanggal diakhirinya Perjanjian ini.
3. Dengan adanya pengakhiran Perjanjian ini PIHAK KEDUA maupun PIHAK
PERTAMA tetap berkewajiban untuk menyelesaikan seluruh kewajiban-
kewajibannya yang belum dan harus dilaksanakan berdasarkan Perjanjian ini.

Pasal IX
PENELESAIAN PERSELISIHAN

1. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat atau sengketa sebagai akibat adanya
Perjanjian Kerjasama Service ini atau dalam pelaksanaannya, Para Pihak setuju
dan sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mengapai mufakat.
2. Pabila tidak tercapai mufakat dalam musyawarah tersebut, maka Para Pihak
setuju dan sepakat untuk menyerahkan penyelesainnya melalui antor Panitera
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jakarta.

Pasal X
KORESPONDENSI

Setiap koresponden dalam Perjanjian Service ini dilakukan dalam bahasa Indonesia
dialamatkan kepada :

Pihak Pertama :
Alamat :
Telefon :
Faksimili :
Up :

Pihak Kedua :
Alamat :
Telefon :
Faksimili :
Up :

atau kepada alamat seperti yang dinyatakan secara tertulis oleh salah satu pihak sesuai
dengan yang disebut diatas. Setiap pemberitahuan, korespondensi pos tercatat dianggap
telah diterima pada hari kelima hari kerja setelah tanggal pengiriman, dan pemberitahuan
dengan penyerahan langsung akan dianggap telah diterima pada saat diserahkan.
Pasal XI
LAIN – LAIN

1. Perjanjian ini berlaku untuk seluruh cabang secara Nasional.


2. Perjanjian kerjasama Service ini berlaku sejak tanggal di tanda tangani oleh Para
Pihak dan akan dapat diakhiri oleh kedua belah pihak atas kesepakatan
bersama, untuk semua Alat Berat yang tercantum dalam lampiran 1, tanpa
menghapuskan piutang berikut denda yang masih terhutang dan pekerjaan
perbaikan Alat Berat yang masih tertunda.

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian ini, akan diatur dikemudian hari sesuai
kebutuhannya yang disepakati secara bersama-sama oleh para pihak dan merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Perjanjian kerja Sama Service ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dibubuhi dengan materai
yang cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Anda mungkin juga menyukai