Perjanjian kerjasama Perawatan dan Perbaikan Alat Berat ini dibuat pada hari Sabtu tanggal
_________ bulan ________tahun __________, Oleh dan antara
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut Para Pihak.
Sebelumnya Para Pihak menerangkan sebagai berikut ;
1. Bahwa PIHAK PERTAMA selaku pemilik Alat Berat menunjuk PIHAK KEDUA
selaku pemilik Bengkel yang bersedia melakukan Perawatan dan Perbaikan Alat
Berat milik PIHAK PERTAMA.
2. Bahwa PIHAK KEDUA menerima penunjukan PIHAK PERTAMA untuk
melakukan Perawatan dan Perbaikan Alat Berat milik PIHAK PERTAMA.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Para Pihak dalam kedudukan masing-masing
telah setuju dan sepakat membuat Perjanjian Kerjasama dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan seperti yang dimaksud didalam pasal-pasal berikut ;
Pasal I
LINGKUP KERJASAMA
PIHAK KEDUA melayani jasa pengerjaan perawatan dan perbaikan Alat Berat, serta
menyediakan spere part pengganti dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan dan
permintaan.
Pasal II
MEKANISME PEKERJAAN
Pasal III
PENGERJAAN DAN PERBAIKAN DAN
PENYERAHAN ALAT BERAT BERMOTOR
Pasal IV
PEMBAYARAN
1. PIHAK KEDUA akan menerbitkan bukti penagihan berupa kwitansi / invoice asli,
beserta lampirannya termasuk dengan SPK serta Estimasi biaya yang
1. telah disetujui oleh PIHAK KEDUA yang wajib dilampirkan sebagai bukti untuk
penagihan.
2. PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran paling lambat 12 (dua belas)hari
kalender sejak tanggal invoice diterima lengkap oleh PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA akan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA Dokumen -
dokumen penagihan, berupa faktur asli dan lampiran-lampirannya setelah Alat
Berat selesai di rawat dan/atau diperbaiki dan PIHAK KEDUA akan memberikan
tanda terima faktur yang telah distempel dan ditandatangani setelah Alat Berat
diserahkan.
4. Atas dasar faktur yang diterima tersebut, PIHAK PERTAMA berkewajiban
membayar sesuai dengan yang tercantum pada ayat 2 diatas.
5. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA, yaitu berupa bukti
potong PPH atas nama PIHAK PERTAMA untuk tiap-tiap pembayaran yang
dilakukan oleh PIHAK KEDUA dan
6. Bukti potong PPH wajib diterima PIHAK PERTAMA paling lambat tanggal 20
(dua puluh) pada bulan berikutnya setelah tanggal diterbitkannya faktur oleh
PIHAK KEDUA.
7. PIHAK PERTAMA dapat melakukan pembayaran dalam bentuk sesuai dengan
lampiran 1 ke rekening bank PIHAK KEDUA.
NAMA BANK :
No.REKENING :
ATAS NAMA :
dengan menyebutkan nomor faktur dan nama cabang bengkel Pihak Pertama yang
melakukan Pekerjaan.
Pasal V
SANKSI – SANKSI
Pasal VI
PERNYATAAN DAN JAMINAN
Pasal VII
FORCE MAJEURE
1. Force Majeure adalah suatu keadaan yang terjadi karena kerusuhan sosial,
terror, huru hara, keadaan darurat sipil atau militer, perang, demonstrasi,
pertikaian antara suku atau golongan atau agama, bencana alam (antara lain:
banjir, kekeringan, kebakaran, gempa bumi, angin topan), keputusan pemerintah
dan/atau kebijakan pejabat pemerintah, ijin usaha dicabut oleh instansi yang
berwenang dan/atau tidak berlaku lagi karena alasan apapun juga.
2. Dalam hal terjadi suatu force majeure yang langsung dan/atau tidak langsung
secara material akan atau telah mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian ini, maka
para pihak akan saling berkonsultasi dan mengambil keputusan bersama
mengenai Perjanjian kerjasama ini dan pelaksanaannya.
3. Para pihak akan menanggulangi dan bertanggung jawab secara bersama-sama
di dalam mengatasi keadaan force majeure tersebut.
Pasal VIII
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJASAMA
Pasal IX
PENELESAIAN PERSELISIHAN
1. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat atau sengketa sebagai akibat adanya
Perjanjian Kerjasama Service ini atau dalam pelaksanaannya, Para Pihak setuju
dan sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mengapai mufakat.
2. Pabila tidak tercapai mufakat dalam musyawarah tersebut, maka Para Pihak
setuju dan sepakat untuk menyerahkan penyelesainnya melalui antor Panitera
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jakarta.
Pasal X
KORESPONDENSI
Setiap koresponden dalam Perjanjian Service ini dilakukan dalam bahasa Indonesia
dialamatkan kepada :
Pihak Pertama :
Alamat :
Telefon :
Faksimili :
Up :
Pihak Kedua :
Alamat :
Telefon :
Faksimili :
Up :
atau kepada alamat seperti yang dinyatakan secara tertulis oleh salah satu pihak sesuai
dengan yang disebut diatas. Setiap pemberitahuan, korespondensi pos tercatat dianggap
telah diterima pada hari kelima hari kerja setelah tanggal pengiriman, dan pemberitahuan
dengan penyerahan langsung akan dianggap telah diterima pada saat diserahkan.
Pasal XI
LAIN – LAIN
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian ini, akan diatur dikemudian hari sesuai
kebutuhannya yang disepakati secara bersama-sama oleh para pihak dan merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Perjanjian kerja Sama Service ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dibubuhi dengan materai
yang cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.